Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020
LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

MODUL 1 TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT


Waktu Pelaksanaan: Minggu perkuliahan ke-4 sampai ke-6

1. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu menyusun elemen kerja dari kondisi kerja yang diamati.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran kerja menggunakan metode Method Time
Measurement (MTM).
c. Mahasiswa mampu melakukan perbaikan kondisi kerja.
d. Mahasiswa mampu melakukan analisis dari kondisi kerja sebelum dan setelah perbaikan.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
a. (K1) Memiliki pengetahuan tentang konsep dasar pengukuran kerja.
b. (K2) Memiliki pengetahuan dasar tentang pengukuran kerja dan teknik-teknik pengukuran
kerja baik langsung maupun tidak langsung.
c. (K3) Memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek penting dari sebuah pekerjaan (elemen
pekerjaan, performance rating, waktu kelonggaran, waktu normal penyelesaian pekerjaan,
dan waktu baku sebuah pekerjaan).
d. (K4) Mampu melakukan perancangan dan analisis kerja (job design dan job analysis).
e. (K6) Mampu melakukan pengukuran kerja menggunakan metode langsung dan tidak
langsung secara tepat.

3. TAHAPAN PELAKSANAAN
a. Pemahaman Konsep Method Time Measurement
Peserta diharapkan membaca referensi tentang metode pengukuran kerja tidak langsung
yaitu Method Time Measurement (MTM) sesuai dengan daftar referensi yang dianjurkan.

b. Pengukuran Kemampuan Dasar (pre-test)


Pre-test dilakukan diawal sebelum melakukan praktikum. Tujuan dilakukan pre-test adalah
agar praktikan mendapatkan gambaran praktikum yang akan dilakukan, termasuk teori yang
digunakan dalam pratikum.

c. Pembagian Kelompok
Peserta Mata Kuliah Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja akan dibagi menjadi beberapa
kelompok praktikum. Setiap kelompok praktikum terdiri dari 4 s.d 5 orang. Pembagian
kelompok ditetapkan oleh asisten dengan mempertimbangkan pemerataan kemampuan
akademik dan team work.

d. Briefing Pelaksanaan Praktikum


Brefing pelaksanaan dilakukan diawal untuk memudahkan praktikan dalam melakukan
praktikum. Saat briefing akan dijelaskan mengenai tata cara praktikum, prosedur, serta cara
menyusun laporan praktikum.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 1


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

e. Pengamatan Video dan Penghitungan TMU (Time Measurement Unit) Operasi Kerja saat
ini menggunakan Elemen Gerakan Method Time Measurement (MTM)
Pelaksanaan praktikum MTM mengikuti flowchart seperti yang terlihat pada Gambar 1.
Flowchart Praktikum MTM.

Start A

1. Video kondisi awal


2. Elemen gerakan Therblig Membuat perancangan
3. Prinsip Ekonomi Gerakan perbaikan metode kerja
2. Elemen gerakan MTM

Breakdown operasi kerja dan Pembuatan peta kerja kondisi


elemen gerakan perbaikan

Pembuatan peta kerja tangan Pengukuran kerja dengan


kanan-kiri kondisi awal MTM kondisi perbaikan

Pengukuran kerja dengan Analisa dan Interpretasi


MTM

Kesimpulan dan saran


Evaluasi metode kerja awal

Finish
A

Gambar 1. Flowchart Praktikum MTM

f. Pengumpulan Laporan Pelaksanaan Praktikum


Laporan Praktikum sesuai dengan outline yang tertera pada Modul 1 Method Time
Measurement. Dalam pembuatan laporan, praktikan diwajibkan melakukan asistensi dengan
asisten yang sudah ditentukan diawal praktikum minimal 1x asistensi pada setiap modul.
Laporan harus disetujui terlebih dahulu oleh asisten sebelum dikumpulkan. Laporan
dikumpulkan dalam format dan waktu yang sudah disepakati saat briefing praktikum, jika
terjadi keterlambatan dan pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai dengan kesepakatan
saat briefing praktikum.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 2


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

g. Evaluasi Capaian Pembelajaran (post test)


Post Test dilakukan setelah laporan disetujui oleh asisten. Tujuan dilakukan post test adalah
untuk mengukur pemahaman praktikan secara individu setelah melakukan praktikum dan
membuat laporan. Post test akan dilakukan per kelompok oleh asisten masing-masing.

4. BAHAN PUSTAKA
a. Prinsip Ekonomi Gerakan
Gerakan adalah suatu tindakan dengan mengubah bagian tubuh. Lebih sedikit
gerakan akan mengurangi waktu dan energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan operasi
kerja (Glock dan Kunz, 2009). Prinsip ekonomi gerakan dapat digunakan untuk menganalisis
gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja (Wignjosoebroto,
pp. 100, 2006).
Metode kerja terbaik dapat diukur melalui waktu pengerjaan tersingkat, tenaga fisik
paling ringan, dampak psikis dan sosiologis terendah, serta dengan biaya minimum (Hanafi,
2015). Selain itu, dengan pengaturan dan penggunaan prinsip kerja efektif dan efisien juga
dapat menjadi metode terbaik dalam suatu sistem kerja. Meskipun tidak semua prinsip kerja
diaplikasikan di setiap operasi, prinsip tersebut tetap menjadi dasar untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi fatigue dalam kerja manual. Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi gerakan ekonomis, yaitu:
1) Anggota tubuh manusia, arah dan keterbatasannya dalam melakukan gerakan
2) Pengaturan tata letak fasilitas dalam stasiun kerja
3) Perancangan peralatanuntuk melakukan aktivitas kerja
Marvin E. Mundel dalam bukunya, mengelompokkan mengenai prinsip ekonomi
gerakan sebagai berikut, yaitu:
1) Eliminasi Gerakan
- Mengeliminasi semua kegiatan, langkah-langkah, atau gerakan-gerakanyang tidak
dibutuhkan.
- Mengeliminasi kondisi yang tidak beraturan dalam setiap kegiatan.
- Mengeliminasi penggunaan kedua tangan ataupun satu tangan sebagai “holding
device” karena hal ini merupakan kegiatan tidak produktif yang menyebabkan kerja
kedua tangan tidak seimbang.
- Mengeliminasi gerakan yang tidak semestinya dan menghindahi gerakan yang
membahayakan dan melanggar prinsip Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3).
- Mengeliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis atau
fixed position.
- Mengeliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time) dengan
membuat perencanaan atau penjadwalan.
2) Kombinasi Gerakan
- Mengombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek atau terputus-
putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan kontinu.
- Mengombinasikan beberapa aktivitas yang mampu ditangani oleh sebuah
peralatan kerja dengan membuat multi-purpose.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 3


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

- Mendistribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua


tangan.
3) Subtitusi Gerakan
- Melakukan aktivitas kerja dengan prinsip kebutuhan energi otot yang digunakan
minimal.
- Mengurangi kegiatan mencari objek kerja di tempat yang sama.
- Meletakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal.

b. Elemen Gerakan Therblig


Di dalam mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, akan terdapat
banyak gerakan yang membentuk kerja tersebut. Untuk mempermudah proses analisis
terhadap gerakan kerja yang akan dipelajari, perlu dikenal terlebih dahulu gerakan-gerakan
dasarnya. Frank dan Lillian Gilberth telah berhasil menciptakan simbol atau kode dari
gerakan-gerakan dasar kerja yang dikenal dengan nama Therblig (Wignjosoebroto, pp. 107,
2006). Dari penemuan tersebut, maka dibuatlah tabel Therblig yang berisikan 17 uraian
gerakan-gerakan dasar yang biasa terjadi dalam suatu pekerjaan. 17 gerakan dasar pada
tabel Therblig tersebut dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu Gerakan Therblig Efektif dan
Gerakan Therblig Tidak Efektif.

Tabel 1. Therblig Efektif dan Tidak Efektif


Gerakan Therblig Efektif Gerakan Therblig Tidak Efektif
a. Physical Basic Divisions a. Mental atau Semi-Mental Basic Divisions
1. Menjangkau (Reach) 1. Mencari (Search)
2. Membawa (Move) 2. Memilih (Select)
3. Melepas (Release) 3. Mengarahkan (Position)
4. Memegang (Grasp) 4. Memeriksa (Inspect)
5. Mengarahkan awal 5. Merencanakan (Plan)
(Pre-position) b. Delay
b. Objective Basic Divisions 1. Keterlambatan yangtak terhindarkan (Unavoidable
1. Memakai (Use) delay)
2. Merakit (Assemble) 2. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable
3. Mengurai rakit (Disassembly) Delay)
3. Istirahat untuk menghilangkan Lelah
(Restto overcome fatigue)
4. Memegang untuk memakai (Hold)

Tabel 2. Simbol-Simbol Therblig


Lambang Kode Lambang
Nama Therbligs
Huruf Warna Gambar
Mencari (Search) Sh Black
Memilih (Select) Sl Gray, Light
Memegang (Grasp) G Lake Red
Menjangkau / Membawa tanpa beban (Transport
TE Olive Green
Empty)
Membawa dengan Beban (Transport Loaded) TL Green

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 4


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Lambang Kode Lambang


Nama Therbligs
Huruf Warna Gambar
Memegang (Hold) H Gold Ochre
Carmine
Melepas (Release Load) RL
Red
Mengarahkan (Position) P Blue

Mengarahkan Awal (Pre-Position) PP Sky Blue

Memeriksa (Inspection) I Burn Ochre


Violet,
Merakit (Assemble) A
Heavy
Mengurai Rakit (Disassemble) DA Violet

Memakai (Use) U Purple


Keterlambatan yang tak dapat terhindarkan Yellow
UD
(Unavoidable Delay) Ochre
Keterlambatan yang dapat terhindarkan Lemon
AD
(Avoidable Delay) Yellow
Merencana (Plan) Pn Brown
Istirahat untuk menghilangkan lelah (Rest to
R Orange
Overcome Fatigue)

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 5


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

c. Peta Tangan Kanan dan Kiri


Peta kerja tangan kanan kiri biasa disebut dengan Operator Process Chart. Peta kerja
tangan kiri dan kanan bertujuan untuk menganalisis gerakan tangan manusia di dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Berdasarkan pembuatan peta kerja
akan diketahui pola gerakan tangan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan. Setelah semua gerakan peta kanan dan kiri dipetakan selanjutnya dilakukan
perhitungan waktu siklus, jumlah produk per siklus, dan total waktu kerja per unit produk.
Berikut merupakan contoh peta kerja tangan kanan dan kiri.

PETA TANGAN KANAN DAN KIRI


Operasi Perakitan Pita Satin
Nomor Gambar 1
Tanggal 14 Februari 2020
Dibuat oleh Kelompok A6 Departemen Perakitan
Ruler

Marker Materials

Scissors

Operator
Tangan Kiri Waktu (detik) Lambang Waktu (detik) Tangan Kanan
Menjangkau Pita
1 R
Satin
G
R
1 Mengambil Lem
G
AP 3 Menekan Lem
Memegang Pita M
11 1 Memindahkan Lem
Satin G RL
R Mengambil Kain
1
G Flannel
P Menekan Pita Satin
5
AP ke Buku
Menekan Buku 5 AP AP 5 Menekan Buku
Total Waktu
17 17
Siklus
Jumlah Produk
1 unit
per Siklus
Waktu per Unit 17 detik

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 6


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

d. Method Time Measurement (MTM)


1) Pengertian MTM
Method Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penetapan awal waktu baku
(predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-
gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri (Wignjosoebroto, pp. 251, 2006). MTM
merupakan salah satu metode pengukuran kerja secara tidak langsung. Kelebihan MTM
adalah waktu relatif singkat, tanpa mencatat elemen-elemen gerakan pekerja satu
persatu, biaya lebih murah, dan mampu memprediksi suatu penyelesaian pekerjaan.
Sedangkan, kekurangan MTM adalah hanya terbatas untuk pekerjaan yang dilakukan
secara manual, belum ada tabel data waktu gerakan yang menyeluruh, tabel yang
digunakan adalah untuk orang Eropa, serta dibutuhkan ketelitian yang tinggi.

2) Aplikasi MTM
Salah satu aplikasi MTM di dunia industri terdapat pada perusahaan rokok SKT
(Sigaret Kretek Tangan). Penggunaan metode ini berguna untuk mengukur waktu yang
dibutuhkan pekerja melinting rokok dengan tangan. Dengan menjadikan beberapa
pekerja menjadi sampel untuk perbaikan waktu kerja. Dari data yang telah ada tersebut,
diukur pula perfomance rating pekerja serta allowance. Setelah itu, didapatkan waktu
standar untuk melinting rokok dengan efektif dan efisien.

Gambar 2. Pekerja Rokok SKT


Sumber : www.cnnindonesia.com

3) Elemen Gerakan MTM


Dalam aplikasi pengukuran kerja tidak langsung yaitu metode MTM khususnya
MTM- 1, menggunakan serangkaian elemen gerakan MTM. Elemen gerakan ini
bersumber pada elemen gerakan therblig dengan beberapa penyesuain sesuai
kebutuhan. Terdapat 10 macam elemen gerakan MTM yang digunakan, yaitu:

i. Gerakan Menjangkau (REACH – R)


Gerakan menjangkau merupakan gerakan dasar yang digunakan bila maksud
utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari tangan ke suatu tempat
tujuan atau lokasi yang baru. Dalam pergerakan ini, tangan dalam keadaan kosong

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 7


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

atau tidak membawa obyek apapun. Cara penulisan gerakan reach menggunakan
simbol-simbol yang berurut dan mengandung arti, yaitu:

--------------- simbol ---------------


1 2 3 4 5
m R f kasus M

Simbol ke-1 dan ke-5 menginformasikan adanya gerakan lain yang


tergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan reach ini. Dituliskan jika dan hanya
jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus dengan
memakai huruf ‘m’, apabila memakai huruf besar seperti ‘M’, maka akan
menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain.
Simbol ke-2 ialah simbol yang menginformasikan gerakan reach. Simbol ke-
3 diisi dengan jarak perpindahan tangan dalam satuan inch, karena tabel yang
tersedia sudah dalam satuan inch. Bila jarak pergerakan ini kurang dari ¾”, maka
penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan menuliskan huruf ‘f’. Simbol
ke-4 menginformasikan kasus dalam gerakan reach ini, diisi dengan huruf A, B, C, D
atau E sesuai dengan uraian kasus yang terdapat pada tabel.

Gambar 3. Contoh Gerakan Reach


Sumber : Mertens Schlick, 2016

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan reach untuk semua
jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 3. Gerakan Menjangkau


Distance Hand in
Time TMU
Moved Motion Case and Description
(inches) A B C/D E A B
¾ or less 2.0 2.0 2.0 2.0 1.6 1.6 A. Reach the object in
1 2.5 2.5 3.6 2.4 2.3 2.3 fixed location, or to
object in other hand
2 4.0 4.0 5.9 3.8 3.5 2.7 or on which other
hand rest.
3 5.3 5.3 7.3 5.3 4.5 3.6 B. Reach to single object
4 6.1 6.4 8.4 6.8 4.9 4.3 in location which may
5 6.5 7.8 9.4 7.4 5.3 5.0 vary slightly from
6 7.0 8.6 10.1 8.0 5.7 5.7 cycle to cycle.
7 7.4 9.3 10.8 8.7 6.1 6.5 C. Reach to object
8 7.9 10.1 11.5 9.3 6.5 7.2 jumbled with other
9 8.3 10.8 12.2 9.9 6.9 7.9 objects in a group so
10 8.7 11.5 12.9 10.5 7.3 8.6 that search and select

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 8


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Distance Hand in
Time TMU
Moved Motion Case and Description
(inches) A B C/D E A B
12 9.6 12.9 14.2 11.8 8.1 10.1 occur.
14 10.5 14.4 15.6 13.0 8.9 11.5 D. Reach to a very small
16 11.4 15.8 17 14.2 9.7 2.9 object or where
18 12.3 17.2 18.4 15.5 10.5 14.4 accurate grasp is
20 13.1 18.6 19.8 16.7 11.3 15.8 required.
22 14.0 20.1 21.2 18.0 12.1 17.3 E. Reach to indefinite
24 14.9 21.5 22.5 19.2 12.9 18.8 location to get hand in
26 15.8 22.9 23.9 20.4 13.7 20.2 position from body
28 16.7 24.4 25.3 21.7 14.5 21.7 balace or next motion
30 17.5 25.8 26.7 22.9 15.3 23.2 or out of way.
TMU per inch over 30
Additional 0.4 0.7 0.7 0.6
inches
*Satuan dalam inchi. 1 Inchi = 2.54 cm.

ii. Gerakan Membawa (MOVE – M)


Gerakan membawa merupakan gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud
utamanya adalah untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran. Ciri-ciri utama dari
pergerakan ini ialah pada saat bergerak, tangan dalam kondisi membawa objek.
Oleh karena itu, berat dari objek diperhitungkan dalam gerakan ini, karena
mempengaruhi pergerakan. Cara penulisan gerakan move ini dipetakan dalam
simbol-simbol yang berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti,
yaitu:
-------------------- simbol --------------------
1 2 3 4 5 6
m M f kasus berat m

Simbol ke-1 dan ke-6 menginformasikan adanya gerakan lain yang


tergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan move ini. Dituliskan jika dan hanya
jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus dengan
memakai huruf ‘m’, apabila memakai huruf besar seperti ‘M’, maka akan
menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain.
Simbol ke-2 ialah simbol yang menginformasikan gerakan move. Simbol ke-3
diisi dengan jarak perpindahan tangan dalam satuan inch, karena tabel yang tersedia
sudah dalam satuan inch. Bila jarak pergerakan ini kurang dari ¾”, maka
penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan menuliskan huruf ‘f’.
Simbol ke-4 menginformasikan kasus dalam gerakan move ini. Diisi dengan
huruf A, B atau C sesuai dengan uraian kasus yang terdapat pada tabel. Simbol ke-5
menginformasikan berat objek yang berlaku dalam gerakan move ini yang
diidentifikasikan dalam satuan lbs, sesuai tabel yang telah disediakan. Beban
diperhitungkan bila melebihi 2 lbs.

Gambar 4. Contoh Gerakan Move


Sumber :Mertens Schlick, 2016

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 9


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan move untuk semua
jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 4. Gerakan Membawa


Time TMU Wt. Allowance
Distance Hand Wt.
Static Case and
Moved in (lb) Dynamic
A B C Constant Description
(inches) Motion Up Factor*
TMU
B to
¾ or less 2.0 2.0 2.0 1.7
2.5 1.00 0 A. Move
1 2.5 2.9 3.4 2.3
object to
2 3.6 4.6 5.2 2.9
7.5 1.06 2.2 other hand
3 4.9 5.7 6.7 3.6
or against
4 6.1 6.9 8.0 4.3
12.5 1.11 3.9 stop
5 7.3 8.0 9.2 5.0
6 8.1 8.9 10.3 1.7
17.5 1.17 5.6
7 8.9 9.7 11.1 6.5
B. Move
8 9.7 10.6 11.8 7.2
22.5 1.22 7.4 object to
9 10.5 11.5 12.7 7.9
approximate
10 11.3 12.2 13.5 8.6
27.5 1.28 9.1 or indefinite
12 12.9 13.4 15.2 10.0
location
14 14.4 14.6 16.9 11.4
32.5 1.33 10.8
16 16.0 15.8 18.7 12.8
18 17.6 17.0 20.4 14.2
37.5 1.39 12.5
20 19.2 18.2 22.1 15.6
C. Move
22 20.8 19.4 23.8 17.0
42.5 1.44 14.3 object to
24 22.4 20.6 25.5 18.4
exact
26 24.0 21.8 27.3 19.8
47.5 1.50 16.0 location
28 25.5 23.1 29.0 21.2
30 27.1 24.3 30.7 22.7
Additional 0.8 0.6 0.85 TMU per inch over 30 inch
*Asumsi berat tiap komponen kurang dari sama dengan 2.5 lbs.

iii. Gerakan Menekan (APPLY PRESSURE– AP)


Gerakan menekan ialah pemakaian tekanan pada waktu pergerakan.
Gerakan yang termasuk dalam gerakan ini, misalnya mengencangkan sekrup dengan
obeng.

Gambar 5. Contoh Gerakan Apply Pressure


Sumber : Mertens Schlick, 2016

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 10


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan apply pressure
untuk semua jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 5. Gerakan Menekan


Full Cycle Components
Symbol TMU Description Symbol TMU Description
APA 10.6 AF + DM + RLF AF 3.4 Apply Force
DM 4.2 Dwell, Minimum
APB 16.2 G2 + APA RLF 3.0 Release Force

iv. Gerakan Memutar (TURN – T)


Gerakan memutar ialah memutar atau gerakan memutar tangan sepanjang
sumbu tangan atau lengan bawah. Cara penulisan gerakan turn ini dipetakan dalam
simbol-simbol yang berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti,
yaitu:
-------------------- simbol --------------------
1 2 3
T derajat perputaran S/M/L

Simbol ke-1 dituliskan huruf T besar, yang menginformasikan gerakan turn.


Simbol ke-2 dituliskan derajat perputaran. Simbol ke-3 dituliskan S, M, L, disesuaikan
dengan kategori beban perputarannya.

Gambar 6. Contoh Gerakan Turn


Sumber : Mertens Schlick, 2016

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan turn untuk semua
jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 6. Gerakan Memutar


Time TMU for Degrees Turned
Weight o
30 45o 60o 75o 90o 100o
Small (S) – 0 to 2 pounds 2.8 3.5 4.1 4.8 5.4 6.1
Medium (M) – 2.1 to 10 pounds 4.4 5.5 6.5 7.5 8.5 9.6
Large (L) – 10.1 to 35 pounds 8.4 10.5 12.3 14.4 16.2 18.3
Time TMU for Degrees Turned
Weight
120 130o 150o 165o
o
180o 360o
Small (S) – 0 to 2 pounds 6.8 7.4 8.1 8.7 9.4 16.5
Medium (M) – 2.1 to 10 pounds 10.6 11.6 12.7 13.7 14.8 26.4
Large (L) – 10.1 to 35 pounds 20.4 22.2 24.3 26.1 28.2 49.8
*Asumsi berat tiap komponen termasuk ke dalam kategori small (S).

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 11


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

v. Gerakan Memegang atau Mengengam (GRASP – G)


Gerakan memegang ialah elemen gerakan dasar untuk menguasai benda
baik dengan jari atau dengan tangan. Pembagian dari gerakan grasp ini dibagi dalam
11 kategori, yaitu:
G1 (pick-up grasp), terdiri dari 3 kasus yaitu kasus A, B dan C, yaitu:
G1A dipakai untuk semua objek yang secara mudah dipegang, dikerjakan
dengan cara menutup jari atau menghimpitkan kedua jari.
G1B dipakai jika objek yang dipegang sangat kecil atau objek yang sangat pipih
yang terletak sejajar atau sebidang dengan permukaan meja.
G1C gerakan ini dipakai untuk objek pemegangan yang berbentuk silindris,
dan dibagi menjadi tiga kategori diameter, yaitu:
G1C1 dipakai jika objek yang akan dipegang berdiameter lebih besar dari
½ inch.
G1C2 dipakai jika objek yang akan dipegang berdiameter antara ¼
inchsampai dengan ½ inch.
G1C3 dipakai jika objek yang akan dipegang berdiameter lebih kecil dari ¼
inch.
G2 dipakai jika terjadi pengubahan pemegangan tanpa melepaskan pengendalian.
G3 dipakai jika objek yang akan dipegang diambil dari tangan lain dengan mudah.
G4 dipakai jika pemegangan dilakukan setelah pemilihan.
G4A digunakan ketika ketegangan dilakukan setelah pemilihan dengan volume
bidang lebih besar dari 1 inci x 1 inci x 1 inci.
G4B digunakan ketika ketegangan dilakukan setelah pemilihan dengan volume
bidang antara ¼ inci x ¼ inci x 1/8 inci hingga 1 inci x 1 inci x 1 inci.
G4C digunakan ketika ketegangan dilakukan setelah pemilihan dengan volume
bidang yang lebih kecil dari ¼ inci x ¼ inci x 1/8 inci.
G5 dipakai jika menguasai objek dengan cara disentuh. Gerakan ini biasanya sudah
termasuk dalam gerakan reach, sehingga besar TMU-nya adalah nol.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 12


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Gambar 7. Contoh Gerakan Grasp


Sumber : Mertens Schlick, 2016

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan grasp untuk semua
jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 7. Gerakan Memegang


Type of
Case TMU Description
Grasp
1A 2.0 Any object’s side that easily grasped
Object very small or lying close againts a flat
1B 3.5
surface
Pick-up Diameter larger than
1C1 7.3 Interference with Grasp
½”
on bottom and one side
1C2 8.7 Diameter ¼” to ½”
of nearly cylinder
1C3 10.8 Diameter less than ¼"
Regrasp 2 5.6 Change grasp without reliquishing control
Transfer 3 5.6 Control transferred from one hand to the other
Object jumbled with
Select 4A 7.3 Large than 1” x 1” x 1” other objects so that
search and select occur.
Contact 5 0 Contact, sliding, or hook grasp
*Satuan dalam inchi. 1 Inchi = 2.54 cm.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 13


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

vi. Gerakan Melepas (RELEASE – RL)


Gerakan melepas ialah gerakan melepaskan penguasaan obyek oleh jari atau
tangan. Pembagian dari gerakan release ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
RL1 adalah gerakan melepaskan penguasaan objek dengan membuka jari untuk
melepaskan.
RL2 adalah gerakan ’menghindar’, lawan dari G5. Sehingga, biasanya bila gerakan
grasp-nya masuk dalam kategori G1, G2, G3 atau G4, maka gerakan release-
nya adalah RL1. Sedangkan bila gerakan grasp-nya masuk dalam kategori G5,
maka gerakan release-nya adalah RL2.

Gambar 8. Contoh Gerakan Release


Sumber : Mertens Schlick, 2016

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan release untuk
semua jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 8. Gerakan Melepas


Case TMU Description
1 2.0 Normal Release performed by opening finger as independent
motion
2 0 Contact Release

vii. Gerakan Mengarahkan (POSITION – P)


Gerakan mengarahkan ialah gerakan dasar dari jari atau tangan yang
dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau mengarahkan sebuah
obyek dengan obyek lainnya, dengan tujuan memperoleh hubungan yang spesifik.
Position terjadi setelah objek ditransportasikan atau dipindahkan. Cara penulisan
gerakan position ini dipetakan dalam simbol-simbol yang berurut dan masing-masing
simbol tersebut mengandung arti, yaitu:

-------------------- simbol --------------------


1 2 3 4
P 1/2/3 S/SS/NS E/D

Simbol ke-1 merupakan simbol untuk gerakan position. Simbol ke-2


menginformasikan kategori dari gerakan position, adalah sebagai berikut:
1 = Tidak ada tekanan/paksaan/kesukaran
2 = Sedikit tekanan
3 = Kesukaran atau diperlukan tekanan yang besar
Simbol ke-3 menjelaskan bentuk sifat atau bentuk dari benda yang diarahkan, yaitu:
S = Simetri
SS = Semi-simetri
NS = Non-simetri

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 14


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Simetri ialah objek yang bisa dalam keadaan bebas diarahkan. Sedangkan
semi-simetri ialah objek yang terbatas posisinya pada saat diarahkan. Dan non-
simetri ialah objek yang hanya bisa diarahkan dengan satu posisi saja.
Simbol ke-4 menginformasikan tingkat kemudahan dalam melakukan
gerakan position, yaitu:
E = Mudah dalam pengendaliannya
D = Sukar dalam pengendaliannya

Gambar 9. Contoh Gerakan Position


Sumber: Mertens Schlick, 2016

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan position untuk
semua jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 9. Gerakan Mengarahkan


Difficult to
Class of Fit Symmetry Easy to Handle
Handle
S 5.6 11.2
No pressure
1 – Loose SS 9.1 14.7
required
NS 10.4 16.0
S 16.2 21.8
Light pressure
2 – Close SS 19.7 25.3
required
NS 21.0 26.6
S 43.0 48.6
Heavy pressure
3 – Exact SS 46.5 52.1
required
NS 47.8 53.4
Supplementary Rule for Surface Alignment
P1SE per alignment: >¹∕16” ≤ ¼ “ P2SE per alignment: ≤¹∕16”
*Satuan dalam inchi. 1 Inchi = 2.54 cm.

viii. Gerakan Melepas Rakit (DISENGAGE – D)


Gerakan melepas rakit ialah gerakan dasar untuk memisahkan suatu obyek
dari obyek lain. Tingkat usaha dari gerakan disengage ini dibagi dalam tiga kategori,
yaitu:
D1 Loose – usaha sedikit, bercampur dengan gerakan selanjutnya, jarak
pemisahan sampai 1 inch.
D2 Close – usaha normal jarak pemisahannya antara 1 inch sampai dengan 5 inch.
D3 Tight – usaha besar, jarak pemisahannya lebih besar dari 5 inch dan lebih kecil
dari 12 inch.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 15


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Cara penulisan gerakan disengage ini dipetakan dalam simbol-simbol yang


berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti, yaitu:

------------ simbol ------------


1 2 3
D 1/2/3 E/D

Simbol ke-1 merupakan simbol untuk gerakan disengage. Simbol ke-2


menginformasikan tingkat usaha dari gerakan disengage. Simbol ke-3
menginformasikan tingkat kesulitan dari gerakan disengageyang sama seperti
gerakan position (Yudiantyo, 1994).

Gambar 10. Contoh Gerakan Disengage


Sumber : Mertens Schlick, 2016

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan disengage untuk
semua jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 10. Gerakan Melepas Rakit


Difficult
Height of Easy to
Class of Fit to
Recoil Handle
Handle
1. Loose (Very slight effort, blends with Up to 1” 4.0 5.7
subsequent move) Over 1” to 7.5 11.8
2. Close (Normal effort, slight recoil) 5” 22.9 34.7
3. Tight (Considerable effort, hand recoils Over 5” to
markedly) 12”

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 16


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

ix. Gerakan Mata (EYE TIME)


Gerakan ini terbagi menjadi dua gerakan, yaitu:
a) Eye Travel (ET)
Eye travel ialah gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah
pandangan dari suatu lokasi ke lokasi lain. Terdapat dua cara pengukuran yang
dapat dilakukan untuk menentukan eye travel ini, yaitu:
i. Berdasarkan sudut perpindahan mata, penentuan TMU eye travel dapat
menggunakan tabel berikut ini:
Tabel 11. Eye Travel
Sudut Perpindahan (derajat) TMU
15 4.3
30 8.6
45 12.8
60 17.1
>=75 20

ii. Berdasarkan nilai garis antara mata ke bidang datar (T) dan garis tegak
terhadap T hingga objek tujuan (D). TMU dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑻
Eye travel time = 𝟏𝟓, 𝟐 𝒙 TMU
𝑫

Keterangan:
T = Garis antara mata ke bidang datar
D= Garis tegak terhadap T hingga objek tujuan

Berikut merupakan contoh perhitungan eye travel time:

Gambar 11. Ilustrasi Perhitungan Gerakan Eye Travel


Sumber : Mertens Schlick, 2016

4
Eye travel time = 15.2 𝑥 TMU
30
= 2.03 TMU

b) Eye Focus (EF)


Eye focus ialah konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu
obyek pada kurun waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan.
Besar TMU yang ditetapkan untuk gerakan ini adalah sebesar 7.3 TMU.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 17


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

x. Gerakan Memutar dengan Diameter tertentu (CRANK – C)


Crank ialah gerakan memutar dari jari tangan, tangan, pergelangan tangan
dan lengan. Berbeda dengan turn, gerakan crank terdapat diameter dari putaran,
sebagai contoh memutar stir mobil. Cara penulisan gerakan crank ini dipetakan
dalam simbol-simbol yang berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung
arti, yaitu:

--------------------------- simbol ---------------------------


1 2 3 4
jumlah putaran C diameter putaran ENW

Simbol ke-1 menginformasikan jumlah putaran. Minimal jumlah putaran


adalah ½ putaran. Bila kurang dari ½ putaran, maka gerakan tersebut tidak
dikategorikan gerakan crank, tetapi gerakan move. Simbol ke-2 merupakan notasi
dari gerakan crank. Simbol ke-3 menginformasikan diameter putaran. Simbol ke-4
21
menginformasikan beban putaran, dan dituliskan bila lebih besar dari lbs. ENW
2
singkatan dari Effective Net Weight, dan dalam hal ini dipakai satuan lbs . Pembagian
gerakan Crank ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Untuk perputaran yang terus menerus
i. Beban putaran dikategorikan kecil, tidak berarti
(𝑁 𝑥 𝑇) + 5,2
ii. Beban putaran dikategorikan ada, berarti
[(𝑁 𝑥 𝑇) + 5,2]𝐹 + 𝐶
b) Untuk perputaran yang tidak terus menerus
i. Beban putaran dikategorikan kecil, tidak berarti
(𝑇 + 5,2)𝑁
ii. Beban putaran dikategorikan ada, berarti
[(𝑇 + 5,2) 𝐹 + 𝐶]𝑁

Gambar 12. Contoh Gerakan Crank

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 18


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Berikut ini adalah tabel rincian nilai TMU dalam gerakan crank untuk semua
jenis yang telah dijelaskan di atas.

Tabel 12. Gerakan Memutar dengan Diameter Tertentu


Diameter of TMU (T) per D T

Cranking (Inchies) Revolution Cranking (Inchies) Revolution

1 8.5 9 14
2 9.7 10 14.4
3 10.6 11 14.7
4 11.4 12 15
5 12.1 13 15.5
6 12.7 14 16
7 13.2 15 16.4

iii. Perhitungan TMU (Time Measurement Unit)


Dalam aplikasi pengukuran kerja tidak langsung menggunakan metode MTM
khususnya MTM-1, maka digunakan serangkaian elemen Gerakan Therblig seperti yang
tertera pada sub bab 4.3. Gerakan-gerakan tersebut memiliki besaran waktu yang telah
disediakan dalam tabel yaitu tabel Therbligs (Andriani, 2017). Unit waktu yang digunakan
dalam MTM adalah TMU Time Measurement Unit), dimana 1 TMU = 0.00001 jam dan 1 TMU
= 0.036 detik. Berikut ini merupakan cara perhitungan TMU:
1) Cari nilai masing-masing elemen gerak pada tabel Therblig dan bandingkan. TMU yang
dituliskan pada tabel MTM merupakan TMU elemen gerak dengan nilai terbesar.
2) Jika nilai elemen kerja tangan kanan lebih besar, tanda simbol buka kurung pada tangan
kanan ada dua dan tanda simbol buka kurung pada simbol tangan kiri hilang. Jika nilai
elemen kerja tangan kiri lebih besar, tanda simbol tutup kurung pada tangan kiri ada dua
dan tanda simbol tutup kurung pada simbol tangan kanan hilang.
3) Total waktu TMU dan dikonversikan dengan mengalikan 0,036 detik.
Berikut merupakan contoh penulisan tabel MTM.

Tabel 13. Penulisan MTM


Elemen
Elemen
Operasi Elemen No. Gerak
Gerak SImbol TMU Simbol
Kerja Kerja Elemen Tangan
Tangan Kiri
Kanan
A A1 Eye focus (EF) 7.3 (EF) Eye
focus
Gift Wrapping

A A2 Position P1S) 7.3 ((G1C1) Grasp


A A3 Position P1S) 7.3 ((G1C1) Grasp
A A4 Apply force (AF)) 3.4 (RL1 Release
A A5 Eye focus EF) 17 ((ET) Eye
Travel
A A6 Apply force (AF)) 3.4 (RB Reach
45.7 TMU

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 19


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Elemen
Elemen
Operasi Elemen No. Gerak
Gerak SImbol TMU Simbol
Kerja Kerja Elemen Tangan
Tangan Kiri
Kanan
1,6452 detik
((G1C1) = Terdapat gerakan mengambil sesuatu berbentuk silinder dengan diameter lebih dari
0.5 inch. Lalu tanda kurung ((G1C1) menandakan bahwa TMU gerakan ini lebih besar
dari P1S yaitu 7.3 TMU.

iv. REFERENSI
Babu, V. R., 2012. Industrial Engineering in Apparel Production. In: India: Woodhead
Publishing , p. 47.
Mertens, Alexander., 2016. Modelling and Optimizing Manual Work Processes with MTM.
Aachen: RWTH Aachen University.

Niebel, B. W. “Niebel’s Methods, standarts and Work Design” Twelfth Edition, halaman 452
– 453- 454 - 455 - 456, 524 - 525 - 526 - 527 - 528 - 529 - 530 - 531. Industrial
Engineering The Pennsylvania State University.
Wignjosoebroto, S., 2006. ERGONOMI Studi Gerak dan Waktu - Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi Keempat. Surabaya: Guna Widya.

6. ALAT PRAKTIKUM DAN PROSEDUR PENGGUNAAN


a. Laptop (1 unit)
Laptop digunakan sebagai alat bantu dalam pengamatan video dan merekap data gerakan-
gerakan yang ada pada video perakitan.

b. Video Kondisi Awal


Merupakan objek amatan pada praktikum Methods Time Measurement. Dari video ini akan
diidentifikasi macam-macam gerakan kerja yang dilakukan oleh operator dalam video.

c. Program Media Player Classis, GOM Player atau sejenisnya untuk melakukan trimming
pada video
Software yang melakukan trimming pada video eksisting. Praktikan dapat dengan mudah
memperhatikan dan mengidentifikasi gerakan dalam video dengan bantuan fitur-fitur yang
ada pada software.

d. Tabel Therblig
Sebagai alat bantu dalam mengklasifikasikan jenis-jenis gerakan kerja, penentuan simbol,
dan mengetahui waktu TMU pada tiap gerakan yang terjadi.

7. PEMBAGIAN VIDEO AMATAN


Video 1 : Perakitan Mobil Tamiya
Video 2 : Perakitan Kotak Pulpen

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 20


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Video 3 : Perakitan Mouse


Video 4 : Pembungkusan Kado
Berikut merupakan ketentuan pengamatan video yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:
a. Setiap kelompok melakukan pengamatan pada video yang telah ditentukan.
b. Penataan layout workstation operator berdasarkan peta kerja yang telah disediakan untuk
masing-masing video.
c. Sudut pandang yang digunakan untuk menentukan tangan kanan dan kiri pada saat
pengamatan mengacu pada tangan kanan dan kiri operator pada video.
d. Untuk elemen gerakan mata, diasumsikan bahwa terdapat urutan gerakan eye travel dan
eye focus sebelum gerakan reach.

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 21


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

8. LAPORAN PRAKTIKUM METHOD TIME MEASUREMENT

BAB I
PENGOLAHAN DATA
(narasi)

1.1 Rekap Data Peta Kerja Tangan Kanan Kiri Kondisi Awal
1.2 Rekap Data MTM Kondisi Awal
Berikut adalah rekap data MTM kondisi awal dari hasil pengamatan pada video

Tabel 1.1 Tabel Rekapitulasi MTM Kondisi Awal


No. Elemen
Operasi Elemen Waktu Elemen Gerak Tangan
Elemen Gerak Simbol Simbol
Kerja Kerja TMU Kanan
Gerak Tangan Kiri
A1 Eye Travel (ET) 9.12 (ET) Eye Travel
Merakit robot / controller

Marakit kaki

A2 Eye Focus (EF) 7.3 (EF) Eye Focus


robot

A3 Grasp G1A) 4 ((R2A) Reach


A4 Grasp G1A) 3.5 ((G1B) Grasp
A5 Eye Travel (ET) 9.12 (ET) Eye Travel
B1 Grasp G1A) 14 ((R22A) Reach
Merakit
tangan
robot

B2 Grasp G1A) 8.7 ((G1C2) Grasp


B3 Eye Focus G1A) 7.3 ((EF) Eye focus
Jumlah Waktu (TMU) 63.04
Jumlah Waktu (detik) 2.26
Catatan: Allowance yang diperbolehkan untuk waktu breakdown elemen kerja hasil
pengamatan video adalah ± 2 detik dari waktu video yang sebenarnya.

1.3 Rekap Data Peta Kerja Tangan Kanan Kiri Kondisi Perbaikan
1.4 Rekap Data MTM Kondisi Perbaikan
Berikut adalah rekap data MTM kondisi perbaikan dari hasil pengamatan pada video.

Tabel 1.2 Tabel Rekapitulasi MTM Kondisi Perbaikan


No. Elemen
Operasi Elemen Waktu Elemen Gerak Tangan
Elemen Gerak Simbol Simbol
Kerja Kerja TMU Kanan
Gerak Tangan Kiri
A1 Eye Travel (ET) 9.12 (ET) Eye Travel
Merakit robot / controller

Marakit kaki

A2 Eye Focus (EF) 7.3 (EF) Eye Focus


robot

A3 Grasp G1A) 4 ((R2A) Reach


A4 Grasp G1A) 3.5 ((G1B) Grasp
A5 Eye Travel (ET) 9.12 (ET) Eye Focus
B1 Grasp G1A) 14 ((R22A) Reach
Merakit
tangan
robot

B2 Grasp G1A) 8.7 ((G1C2) Grasp


B3 Eye Focus G1A) 7.3 ((EF) Eye focus
Jumlah Waktu (TMU) 44.8
Jumlah Waktu (detik) 1.612

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 22


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

Keterangan:
Berilah shading warna kuning jika ada elemen kerja yang dihilangkan
Berilah shading warna ungu jika ada elemen kerja yang disubstitusi
Berilah shading warna merah muda jika ada elemen kerja yang dikombinasi

1.5 Rekap Data Perbandingan MTM Kondisi Awal dengan Kondisi Perbaikan
Berikut adalah hasilrekapitulasi data MTM kondisi awal dan kondisi perbaikan. (Praktikan
menunjukkan update rekapitulasi data MTM setelah dilakukannya metode perbaikan.)

Tabel 1.3. Perbandingan MTM Kondisi Awal dan Perbaikan


Elemen Gerakan Tangan Elemen Gerakan Tangan Perbedaan Waktu
No. Elemen
Kondisi Awal Kondisi Perbaikan TMU (Δ𝒕)
Gerak
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
A5 Turn 180o - Turn 45o - 5.9 -
A8 Grasp Turn 180o Eye Travel Time Turn 45o 2 6,6
A9 Release - Move - 4 -

BAB II
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
(narasi)

2.1 Analisis Penggunaan Metode Tertentu pada Pengukuran Waktu Kerja


Berikan Analisis mengenai Kelebihan dan kekurangan metode-metode yang digunakan dalam
praktikum ini dalam melakukan pengukuran waktu kerja secara tidak langsung.
2.1.1 Analisis Penggunaan Peta Kerja Tangan Kanan Kiri pada Pengukuran Waktu Kerja
2.1.2 Analisis Penggunaan MTM pada Pengukuran Waktu Kerja

2.2 Analisis Operasi Kerja Kondisi Awal


Analisis mengenai breakdown dari operasi kerja, dengan menyebutkan masing-masing elemen
kerja. Kemudian melakukan analisis waktu TMU, ditinjau dari perbedaan waktu aktual dengan waktu
hasil analisis TMU.
2.2.1 Analisis Operasi Kerja Kondisi Awal Menggunakan Peta Kerja Tangan Kanan Kiri
2.2.2 Analisis Operasi Kerja Kondisi Awal Menggunakan MTM

2.3 Analisis Operasi Kerja Kondisi Perbaikan


Analisis terhadap kondisi perbaikan, alasan yang sebagai dasar penghilangan suatu gerakan
atau penggantian dengan gerakan lain. Dijelaskan pula mengenai alasan perubahan dari kondisi awal
ke kondisi perbaikan berdasarkan prinsip ekonomi gerakan. Kemudian melakukan analisis waktu
perbaikan, ditinjau dari perbedaan waktu aktual dengan waktu hasil perbaikan.
2.3.1 Analisis Operasi Kerja Kondisi Perbaikan Menggunakan Peta Kerja Tangan Kanan Kiri
2.3.2 Analisis Operasi Kerja Kondisi Perbaikan Menggunakan MTM

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 23


LABORATORIUM ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GENAP 2019/2020

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
(narasi)

3.1 Kesimpulan
Dilakukan penarikan kesimpulan terhadap analisis dan interpretasi data sehingga dapat
menjawab tujuan.

3.2 Saran
Penyampaian saran terhadap pelaksanaan modul Methods Time Measurement.

DAFTAR PUSTAKA
(Harvard System, min. 3 referensi)

MODUL I TTC & PK: METHOD TIME MEASUREMENT 24

Anda mungkin juga menyukai