Dosen Pembimbing :
Dr. Trisna S.T M.Eng
Diusulkan Oleh :
Sylvia Devina Febriyanti 180130001
Indah Salsabilla 180130004
Rizki Wahyuri 180130007
Muhammad Bayu Rahmadi 180130012
Urfan wahyan Wahid 180130039
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Tugas
Mata Kuliah Simulasi Sistem Studi Kasus Alfamart Krueng Geukueh” pada mata
Simulasi Sistem dengan lancar. Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
untuk mengetahui dan membuat model antrian menggunakan simulasi software
Arena serta memenuhi tugas kelompok yang telah diberikan oleh Dosen
Pembimbing mata kuliah Simulasi Sistem.
Dengan ini, saya mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT, memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Saya ucapkan Terima Kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .................................................................................................... 27
6.2 Saran .............................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui model antrian kasir Alfamart Krueng Geukueh
menggunakan simulasi software Arena.
2. Untuk membuat simulasi program dari sistem antrian pada kasir Alfamart
Krueng Geukueh.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
logikanya. Logika system bervariasi mulai dari intuisi ke bahasa verbal ataulogika
matematik. Karena model analisis simulasi harus dapat diimplementasikan pada
komputer, maka model simulasi harus eksplisit, yaitu harus sebagai model simbolik
palingtidak untuk level aliran logika. Model simbolik dapat diklasifikasikan
menjadi:
1. Model preskriptif vs deskriptif. Model preskriptif: digunakan untuk
mendefinisikan dan mengoptimalkan permasalahan.Model deskriptif:
menggambarkan system berdasarkan perilakunya dan permasalahan
optimasi diserahkan ke analisis berikutnya.
2. Model Simulasi Deterministik vs. Stokastik Model system static: tidak
memiliki komponen system (random).Model stokastik: memiliki komponen
input random, dan menghasilkan output yang random pula.Model statis atau
dinamis. Pembedaan kedua model ini juga didasarkan pada system model.
Jika system model berubah sesuai dengan waktu, maka model digolongkan
sebagai model dinamis.
3. Model loop terbuka vs tertutup.Pengklasifikasian model kedalam bentuk
loop terbuka atau tertutup didasarkan pada struktur model. Pada model
terbuka, output dari model tidak menjadi umpan balik untuk memperbaiki
input. Sebaliknya adalah model loop tertutup.
sebuah tool desain sehingga peneliti dapat menggambarkan situasi nyata kedalam
software arena.
Berikut beberapa simbol yang digunakan dalam software Arena dapat dilihat
pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
9
10
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
17
18
Total Waktu
Tiga Kali Replikasi
Menit
Rata-Rata 12,14
Standar Deviasi 0,19
Variasi 0,06
n : 4 Replikasi
n-1 :3
confidence interval : 95%
Α : 5%
maka Zα/2 = Z0,05/2 = Z0,025 : 1,96
tn-1,α/2 = t4,0,025 : 4,18
maka, untuk memperoleh Half Width digunakan persamaan di bawah ini:
(t ) s
hw =
n−1,α/2
hw =
(4,18) 0,06
4
hw = 0,1254
Jadi untuk memperoleh jumlah replikasi minimal maka di gunakan
persamaan di bawah ini:
(Z ) s
n' = α/2
β,
(1,96) 0,06
n' =
0,1254
n' =0,94 1
Dari perhitungan yang dilakukan tersebut maka di ketahui jumlah minimal
replikasi yang dilakukan adalah sebanyak kali replikasi.
Selanjutnya adalah menguji apakah model valid atau tidak dapat dilkaukan
uji t
H0 : μ1 = μ2
H0 : μ1 ≠ μ2
H0 diterima jika − t (n-1),α/2 t 0 t (n-1),α/2
29
s
sx =
x
n 4
0,06
sx =
4
sx = 0,03
Maka,
x
t0 =
sx
t0 = 12,14/0,03
t 0 = 404.5
Maka dapat disimpulkan H0 diterima karena -2,78 < 404,5 < 2,78, sehingga
model dinyatakan valid.
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengamatan kami mengenai sistem antrian
pada kasir alfamart krueng geukuh adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa data waktu kedatangan
pelanggan berdistribusi expo(4,33) dan beta(1,26; 1,19) sedangkan belanja
berdistribusi beta(0,984; 0,853) dan waktu pelayanan pada kasir dan bagian
pembayaran seperti top up sebagainya berdistribusi masing-masing
beta(1,43; 0,898); beta(1,26; 1,19).
2. Dari hasil simulasi pertama didapatkan rata – rata waktu untuk
menyelesaikan transaksi belanja adalah 16,4 menit dan top up adalah 7,9
menit dengan antrian pada masing-masing adalah 7 orang dan 6 orang.
Kemudian kami mengusulkan untuk membuat 2 kasir pada bagian
pembayaran sehingg jumlah antrian pada hanya tinggal 0,4 orang atau 0
orang dan 1,4 orang atau 2 orang.
6.2 Saran
Adapun masukan atau saran dari tugas ini mengenai sistem antrian adalah
sebagai berikut:
1. Menambah jumlah kasir untuk mengurangi waktu antrian.
2. Melakukan pengamatan dengan didampingi pemilik swalayan/toko agar
dapat bebas mengambil data dan dokumentasi.
27
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatno, A. (2007). Usulan Perancangan Sistem Antrian dan Jumlah Kasir di Swalayan
Luwes dengan Metode Simulasi . Surakarta: Universitas Sebelah Maret.
Murti, K. B., Sulistya, L. D., & Liquiddanu, E. (2018). Simulasi Model Antrian Kasir
Alfamart Pucang Sawit Menggunakan Software Arena.
Purnasar, D. A., Wijayanti, C. I., & Liquinddanu, E. (2018). Simulasi Pelayanan Antrian
Kasir Minimarket REA 1
LAMPIRAN