PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu
sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran
(outputs) yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan
suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan,
pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu
sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan
dikombinasi oleh anggota masyarakat.
Sistem merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan
tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang
keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi
pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem
produksi dan op dalam system erasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang
berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian
masukan menjadi keluaran. Dalam sisitem produksi yang dipergunakan yaitu
proses produksi bersifat continue, proses produksi diskrit dan proses produksi
yang bersifat proyek.
Karakteristik manufaktur yang cocok untuk sistem produksi berbasis
proyek adalah untuk Engineer to Order. Pada proyek khusus memerlukan waktu
bulanan atau tahunan biasanya dibuat diluar sistem produksi normal. Organisasi
proyek dalam perusahaan adalah menetapkan guna menagani banyak pekerjaan
dan sering kali dibubarkan pada saat proyek telah selesai.
2.1 Sejarah
Manajemen proyek merupakan salah satu disiplin ilmu yang telah
dikembangkan dari beberapa bidang aplikasi seperti konstruksi sipil, teknik dan
aktivitas pertahanan berat. Dua tokoh yang dikenal sebagai nenek moyang dalam
perkembangan ilmu manajemen proyek adalah Henry Gantt, yang
memperkenalkan penggunaan Gantt Chart dalam melakukan perencanaan dan
pengontrolan aktifitas proyek, serta Henry Fayol dengan teori “5 fungsi
manajemen” yang merupakan pengetahuan dasar terkait manajemen proyek
ataupun manajemen program. Karya kedua tokoh tersebut disebut-sebut sebagai
cikal bakal tools yang digunakan dalam manajemen proyek modern. Filosofi
perencanaan dan pengendalian produksi pada proyek yaitu merencanakan
kegiatan-kegiatan proyek, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana
dengan baik (Manarisa, 2011).
2.2 Tujuan
1. Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap keseluruhan
proyek.
2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara
kegiatan.
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap
kegiatan.
4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya
dengan cara mencermati hal-hal kritis pada proyek.
2.3 Karakteristik
Karakteristik manufaktur yang cocok untuk sistem produksi berbasis
proyek adalah untuk Engineer to Order. Pada proyek khusus memerlukan waktu
bulanan atau tahunan biasanya dibuat diluar sistem produksi normal. Organisasi
proyek dalam perusahaan adalah menetapkan guna menagani banyak pekerjaan
dan sering kali dibubarkan pada saat proyek telah selesai. Manajemen proyek
besar mencakup tiga fase :
1. Perencanaan : Ini meliputi penetapan tujuan, pendefinisian proyek, dan
organisasi tim.
2. Penjadwalan, Ini menghubungkan orang, uang, dan supplies ke
aktivitas khusus dan menghubungkan aktivitas dengan yang lainnya.
3. Pengendalian, Disinilah perusahaan mengawasi sumber dayanya,
biayanya, kualitas dan anggaran. Ini juga merevisi atau mengubah
rencana dan mengganti sumber daya untuk menepati waktu dan
permintaan biaya.
Karakteristik proyek:
1. Memiliki tujuan spesifik dan batas waktu
2. Unik atau agak asing bagi pekerja
3. Berisi tugas-tugas yang saling terkait kompleks yang memerlukan
keahlian khusus
4. Bersifat sementara tapi penting untuk perusahaan
2.4 Pengertian
Proyek merupakan rangkaian tugas-tugas yang berkaitan dan diarahkan
menuju output yang besar. Suatu bentuk organisasi yang baru, dibuat untuk
meyakinkan program yang telah ada terus berjalan mulus/lancar atas dasar hari ke
hari sementara proyek yang baru diselesaikan secara lengkap. Ini disebut dengan
organisasi proyek. Organisasi proyek adalah cara yang efektif untuk
mengumpulkan orang dan sumber daya fisik yang diperlukan untuk waktuu yang
terbatas untuk menyelesaikan proyek tertentu atau tujuan. Biasanya adalah
struktur organisasi temporer yang dirancang untuk mencapai hasil dengan
menggunakan ahli luar perusahaan.
Organisasi proyek berfungsi dengan baik pada saat :
1. Pekerjaan bisa didefinisikan dengan tujuan tertentu dan tanggal batas
waktunya
2. Pekerjaan itu unik, atau sesuatu yang tidak lazim atas organisasi yang
sudah ada
3. Pekerjaan itu memuat tugas saling berkaitan yang kompleks yang
membutuhkan keahlian tertentu
4. Proyek bersifat temporer tapi sangat penting/kritis terhadap
perusahaan
b. Hubungan Antarsimbol
a. Anak panah dengan lingkaran yang melambangkan hubungan
kegiatan dan peristiwa.
b. Hubungan antara anak panah terputus-putus dengan lingkaran yang
melambangkan hubungan antar dua peristiwa
3.1 Kesimpulan
Memiliki tujuan spesifik dan batas waktu dan tidak berkelanjutan seperti
sistem MRP II, JIT dll. Contohnya proyek pembangunan jembatan di suatu
daerah hanya dikerjakan jika ada permintaan, unik atau agak asing bagi pekerja,
maksudnya mempunyai ciri khas khusus, berisi tugas-tugas yang saling terkait
kompleks yang memerlukan keahlian khusus dan bersifat sementara tapi penting
untuk perusahaan
Karakteristik manufaktur yang cocok untuk sistem produksi berbasis
proyek adalah untuk Engineer to Order. Pada proyek khusus memerlukan waktu
bulanan, atau tahunan biasanya dibuat diluar sistem produksi normal. Organisasi
proyek dalam perusahaan adalah menetapkan guna menagani banyak pekerjaan
dan sering kali dibubarkan pada saat proyek telah selesai. Manajemen proyek
besar mencakup tiga fase :
1. Perencanaan : Ini meliputi penetapan tujuan, pendefinisian proyek, dan
organisasi tim.
2. Penjadwalan, Ini menghubungkan orang, uang, dan supplies ke
aktivitas khusus dan menghubungkan aktivitas dengan yang lainnya.
3. Pengendalian, Disinilah perusahaan mengawasi sumber dayanya,
biayanya, kualitas dan anggaran. Ini juga merevisi atau mengubah
rencana dan mengganti sumber daya untuk menepati waktu dan
permintaan biaya.
Dua teknik yang sering digunakan dalam proyek adalah PERT dan CPM.
PERT merupakan suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi serta
mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan
mempercepat selesainya proyek. CPM adalah teknik langkah demi-langkah untuk
proses perencanaan yang menentukan tugas-tugas penting dan tidak penting
dengan tujuan untuk mencegah masalah waktu-frame dan kemacetan proses.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penyusun berharap agar pembaca lebih mengerti
lagi tentang system produksi berbasis proyek (project based production system)
dalam pembelajaran. Penyusun berharap dengan dibacanya makalah ini, pembaca dapat
lebih mengetahui betapa pentingnya system produksi berbasis proyek (project based
production system) dalam kehidupan sehari-hari.