Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PEMASARAN

“Konsep Marketing Mix dan Siklus Hidup Produk”

OLEH:

Widya ariska (1510017311008)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2016
MARKETING MIX
Marketing mix adalah sekumpulan beberapa variable yang dimana semua
variable pemasaran itu dapat dikendalikan dan dapat digunakan oleh sebuah
perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang telah ditentukan dalam target
pemasaran jadi sebuah tujuan yang harus dicapai dengan beberapa penerapan saling
bekerja sama sama satu sama lain.
Dalam marketing mix terdapat beberapa jenis :
1. Marketing Mix Product
Terdapat dua bagian yaitu produk nyata yang bisa langsung dilihat dan
produk yang tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan. Seperti, jasa adalah salah satu
produk yang hanya bisa dirasakan namun tidak mempunyai wujud tertentu.
2. Marketing Mix Price
Merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing
perusahaan dalam merebut konsumen atau sejumlah uang yang harus dibayar
pelanggan untuk memproleh produk, meliputi : daftar harga, diskon potongan harga,
periode pembayaran dan persyaratan kredit.
3. Marketing Mix Place
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna
bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat
dimana saja dibutuhkan. Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni
menyalurkan barang-barang atau jasa.
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan
konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur
yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti:
pedagang besar, agen, dan pengencer.
Hal ini produsen mempunyai 3 alternatif yaitu:
a. Distribusi Insentif
Distribusi ini dapat digunakan oleh para produsen yang menjual komponen
perusahaan yang berusaha menggunakan penyalur terutama pengecer sebanyak-
banyaknya untuk mendekati para konsumen. Usaha ini dimaksudkan untuk
mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen, semakin cepat para konsumen
terpenuhi kebutuhannya maka semakin cepat pula terpenuhi kepuasannya
b. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha memilih sejumlah
pedagang besar atau pengecer, agen yang terbatas dalam suatu daerah. Saluran ini
biasanya digunakan untuk memasarkan suatu produk baru (barang special) apabila
distribusi ini menguntungkan dari distribusi insentif maka jumlah pengecer atau agen
yang digunakan akan lebih terbatas.
c. Distribusi Ekslusif
Saluran ini dilakukan oleh perusahaan dan hanya menggunakan suatu
pedagang besar atau pengecer dalam daerah tertentu. Jadi produsen hanya menjual
produknya kepada suatu pedangang besar saja dengan mengunakan satu penyelur,
maka produsen akan lebih mudah dapat mengadakan pengawasan pada tingkat harga
enceran maupun usaha kerja sama dengan penyalur dalam periklanan.
4. Marketing Mix Promotion
Sebuah strategi dalam berkomunikasi atau menyampaikan informasi
produk atau jasa dari penjual kepada pembeli untuk menarik konsumen secara
lansung terhadap produk yang dihasilkan. Promosi memiliki empat elemen yang
berbeda, yaitu periklanan (advertising), hubungan public (public relations), penjualan
pribadi (personal selling) dan promosi penjualan (sales promosi).
5. Marketing Mixpartispant or People
Maksudnya adalah mereka yang terlibat dalam partisipasi strategi
pemasaran produk atau jasa yang sedang berjalan.
6. Marketing Mix Procces
Keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar
pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja yang ada dilingkungan
perusahan jasa tersebut atau bisa juga kegiatan marketing yang menunjukkan
bagaimana proses pelayanan yang kita berikan kepada konsumen saat melakukan
pembelian produk atau jasa yang ditawarkan.
7. Marketing Mix Physical Evidence
Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi keberadaan
perusahaan. Seperti halnya symbol perusahaan, moto, visi, misi, fasilitas yang
dimiliki, laporan (keuangan, dokumen-dokumen), kartu nama, jaminan perusahaan
dan kekayaan perusahaan.

Memenangkan persaingan pemasaran dengan marketing mix dapat dilakukan


dengan berbagai strategi pemasaran, akan tetapi ketetapan perusahaan dalam
menggunkan startegi marketing mix ini ditentukan oleh kualitas jasa atau barang
yang ditawarkan (perceived service or product quality). Keberhasilan factor ini
dapat diukur dengan hal-hal berikut :
1. Kualitas barang atau jasa yang diterima pelanggan (product
performance/service performance). Artinya, apa yang diterima pelanggan
pada saat membeli atau menerima barang dan jasa perusahaan.
2. Produk atau jasa yang diharapkan pelangan (customer expectation).
Artinya, apa yang dirasakan pelanggan sesuai dengan keiinginan,
kebutuhan, serta harapan atas barang atau jasa yang dibeli.
Dan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan ditentukan oleh
berbagai factor yang mempengaruhinya. Menurut beberapa ahli pemasaran, paling
tidak terdapat lima unsur yang menentukan kualitas barang atau jasa diantaranya :
1. Tangible (bukti nyata)
2. Emphaty (empati)
3. Realibity (keadaan)
4. Responsive (daya tangap)
5. Assurance (jaminan atau kepastian)
SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik
dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang
penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai
dinamika bersaing suatu produk.
Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka perlu
dianalisis mengenai siklus hidup produk (Product Life Cycle – PLC) dari produk
sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan karena :
1. Produk, pasar (permintaan konsumen), dan pesaing akan berubah
sepanjang siklus hidup produk.
2. Produk memiliki umur yang terbatas.
3. Penjualan produk akan melalui berbagai tahap yang khas, dan masing-
masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi
penjualnya.
4. Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus
hidup produk.
5. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur,
pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap
siklusnya

Tahapan Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle memiliki 4 Tahapan yaitu
Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), Kedewasaan (Maturity), Penurunan
(Decline). Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai keempat tahapan Siklus Hidup
Produk beberapa strategi umum yang digunakan produsen dalam memasarkan produknya
berdasarkan Fase atau Tahap Siklusnya.
1. Tahap Perkenalan (Introduction) adalah tahapan pertama dalam siklus
hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk barunya kepada
pasar atau masyarakat umum.
a. Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
 Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
 Omset penjualan yang masih rendah
 Kapasitas produksi masih rendah
 Biaya per unit yang masih tinggi
 Cash Flow Negatif
 Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang
masih belum terbukti Kualitasnya.
 Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka
memperkenalkan produknya (biaya promosi yang tinggi)
b. Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction):
 Mendorong Adopsi pelanggan
 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan
kesadaran pada produk dan juga untuk memberitahukan produk
barunya kepada masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga
Penetrasi (Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas).

2. Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang


diperkenalkan tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen.
a. Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :
 Memperluas pasar
 Omset penjualan yang naik signifikan
 Meningkatnya kapasitas produksi
 Produk mulai diterima oleh pasar
 Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
 Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun
pesaing-pesaing baru akan mulai bermunculan
 Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis
b. Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Perkembangan :
 Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk
dan memperkuat merek (branding)
 Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
 Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya
serta memperbanyak model atau varian.
 Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas
segmen pasar
 Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk
dan mereknya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity), Peningkatan Omset penjualan yang mulai


melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar
dengan pesaing-pesaingnya.
a. Beberapa ciri-ciri pada tahap kedewasaan ini adalah :
 Kapasitas produksi yang tinggi
 Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
 Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
 Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
 Harga Produk mulai turun
b. Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan
 Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan
(model, warna, bau, rasa, estetika)
 Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
 Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
 Menerapkan harga yang lebih bersaing
 Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen
untuk menggunakan produknya.
 Menarik pengguna-pengguna baru
 Distribusi yang intensif
 Memasuki Segmen pasar yang baru
 Repositioning

4. Tahap Penurunan (Decline), Pada tahap penurunan, penjualan dan


keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak melakukan strategi yang
tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market).

a. Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :


 Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah
 Pasar menjadi Jenuh
 Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
 Kapasitas produksi akan menurun
b. Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai
berikut :
 Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
 Mempersempit saluran distribusi
 Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya
c. Strategi Ekstensi (Perpanjangan), Untuk mempanjang umur produk,
strategi-strategi yang sering dilakukan oleh produsen agar memperlambat
produknya memasuki tahap penurunan diantaranya sebagai berikut :
 Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha
mengingatkan pengguna lama.
 Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
 Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada
produk saat ini (contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
 Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
 Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan
warna yang lebih cerah dan segar.

Anda mungkin juga menyukai