MATERI PRAKTIKUM
Analisa dan Perancangan Metode Kerja
Penetapan Performance rating
Pengukuran Waktu Kerja (Time Study)
Studi Gerakan Kerja (Motion Study)
Sampling Kerja (Work Sampling)
1.Yohanes Alfian
2. Oktavianto Nugroho
3. Yohanes Dedy
4. Roman Hetrianto
BAB I
ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Sebagai pemahaman pendahuluan atas dasar-dasar bagi penelitian dan
perencanaan system kerja yang sesungguhnya pada stasiun kerja.
2. Meningkatkan motivasi, wawasan dan keterampilan praktikan dalam
melakukan penelitian, penganalisaan pengukuran dan perancangan kerja.
3. Menunjukan bahwa dengan cara kerja yang berbeda-beda akan
memberikan hasil kerja yang berbeda-beda pula.
4. Menghayati pentingnya prinsip-prinsip ekonomi gerakan dan studi
gerakan dalam aplikasi praktisnya.
B. LANDASAN TEORI
Untuk melaksanakan kegiatan suatu kerja banyak cara untuk
menyelesaikan. Dasar inilah yang menimbulkan adanya penelitian tatacara
kerja. Yang dimaksud dengan penelitian tata cara kerja disi adalah pencatatan
secara sistematis dan pemeriksaan secara seksama mengenai tata cara kerja
yang berlaku dan atau yang di usulkan untuk melaksanakan kerja. Sasaran
pokok dari aktivitas ini mencari, mengembangkan dan menerapkan metode
kerja yang lebih sederhana, mudah, cepat efektif dan efisien.
Perbaikan tata cara kerja untuk meningkatkan produktivitas dapat
diperoleh dengan perlakuan hal- hal sebagai berikut :
1. Memperbaiki gerakan kerja.
2. Memperbaiki tata ruang atau lay out kerja.
3. Perancangan dan pengembangan lingkungan yang lebih baik.
4. Pendayagunaan manusia dan oengurangan kegiatan yang tidak perlu.
5. Perbaikan pemakaian/alternatif bahan, mesin dan peralatan serta tenaga
manusia.
6. Perancangan peralatan kerja, metode kerja dan stasiun kerja.
Secara singkat studi tenteng tata cara ini dimaksudkan untuk menelaah
prinsip dan pengaturan kerja yang optimum dalam system kerja, yaitu study
system dimana komponenkomponen kerja seperti manusia, mesin,
peralatankerja, material serta lingkungan kerja akan berinteraksi bersama
dalam memberikan output kerja.
Kreatifitas seseorang memungkinkan untuk mendapatkan banyak
alternatif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dimana mungkin alternatif
tersebut terbatas jumlahnya. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu
kuantitatif guna memilih dan menerapkan alternatif yang terbaik berdasarkan
kriteria atau patokan yang diinginkan serta sesuai dengan kondisi kerja yang
ada. Patokan untuk memilih suatu alternatif cara kerja terbaik antaralain dapat
menyangkut tentang :
1. Waktu penyelesaian kerja yang tersingkat (Pengukuran Waktu Kerja).
2. Tenaga yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu kerja teringan
(pengukuran energi kerja fisik).
3. Biaya yang minimal.
4. Dampak beban psikologis dan sosiologis yang terkecil.
Dalam praktikum yang akan dilakasanakan dilaboratorium APK dan
ERGONOMI, tolak ukur atau patokan yang diambil untuk menetapkan
alternatif cara kerja terbaik adalah berdasarkan patokan waktu yang ada.
Metode Pemasangan I
Metode Pemasangan II
0 0 0 0
4 3 2 1
0 0 0 0
8 7 6 5
0 0 0 0
12 11 10 9
0 0 0 0
16 15 14 13
0 0 0 0
20 19 18 17
0 0 0 0
24 23 22 21
0
1 2 3 4
0 0 0 0
5 6 7 8
0 0 0 0
9 10 11 12
0 0 0 0
13 14 15 16
0 0 0 0
17 18 19 20
0 0 0 0
21 22 23 24
0 0 0 0
1 7 13 19
0 0 0 0
2 8 14 20
0 0 0 0
3 9 15 21
0 0 0 0
4 10 16 22
0 0 0 0
5 11 17 23
0 0 0 0
6 12 18 24
0
1 7 13 19
0 0 0 0
2 8 14 20
0 0 0 0
3 9 15 21
0 0 0 0
4 10 16 22
0 0 0 0
5 11 17 23
0 0 0 0
6 12 18 24
Metode Pemasangan IV
0 0 0 0
4 3 2 1
0 0 0 0
8 7 6 5
0 0 0 0
12 11 10 9
0 0 0 0
16 15 14 13
0 0 0 0
20 19 18 17
0 0 0 0
24 23 22 21
0
4 3 2 1
0 0 0 0
8 7 6 5
0 0 0 0
12 11 10 9
0 0 0 0
16 15 14 13
0 0 0 0
20 19 18 17
0 0 0 0
24 23 22 21
0 0 0 0
1 2 3 4
0 0 0 0
5 6 7 8
0 0 0 0
9 10 11 12
0 0 0 0
13 14 15 16
0 0 0 0
17 18 19 20
0 0 0 0
21 22 23 24
0
4 3 2 1
0 0 0 0
8 7 6 5
0 0 0 0
12 11 10 9
0 0 0 0
16 15 14 13
0 0 0 0
20 19 18 17
0 0 0 0
24 23 22 21
Metode Pemasangan V
Metode Pemasangan VI
0 0 0 0
1 0 7 7
0 1 0 0
2 0 8 8
0 2 0 0
3 0 9 9
0 3 0 0
4 0 10 10
0 4 0 0
5 0 11 11
0 5 0 0
6 0 12 12
0
13 13 19 19
0 0 0 0
14 14 20 20
0 0 0 0
15 15 21 21
0 0 0 0
16 16 22 22
0 0 0 0
17 17 23 23
0 0 0 0
18 18 24 24
0 0 0 0
1 2 3 4
0 0 0 0
9 10 11 12
0 0 0 0
17 18 19 20
0 0 0 0
25 26 27 28
0 0 0 0
33 34 45 36
0 0 0 0
41 42 43 44
0
5 6 7 8
0 0 0 0
13 14 15 16
0 0 0 0
21 22 23 24
0 0 0 0
29 30 31 32
0 0 0 0
37 38 39 49
0 0 0 0
45 46 47 48
6. Data
a. Percobaan mencari metode pemasangan yang terbaik.
Nama Percobaan : PIN Tanggal :
Jam :
Nama Operator : 1. Yohanes Alfian
2. Oktafian
3. Yohanes Dedy
Kesimpulan :
Dengan adanya praktikum Analisa Perancangan Kerja dapat
membuktikan bahwa setiap praktikan punya tingkat ketelitian yang
berbeda. Dari empat metode kerja yang telah dilakukan, maka metode
yang paling mudah dalam pengerjaanya adalah metode ke III, dengan
jarak pinboard adalah NOL.
Kesimpulan :
Dengan menggunakan metode III dan jarak pinboard = 0 cm (Nol), maka
dalam percobaan ini sudut kemiringan meja dipilih sudut yang paling
optimal untuk bekerja, yaitu 0 derajat
4. Kesimpulan
a. Metode Pemasangan Terbaik untuk operator A adalah Metode I
b. Metode Pemasangan Terbaik untuk operator A adalah Metode V
c. Metode Pemasangan Terbaik untuk operator A adalah Metode III
d. Jarak kedua pinboard yang optimal untuk operator A adalah jarak 0 cm
e. Sudut kemiringan meja yang optimal untuk operator A adalah sudut 0
derajat
BAB II
PENETAPAN PERFORMANCE RATING
DENGAN METODE SPEED RATING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui kemampuan analisist penilaian time study dalam menetapkan
performance rating operator yang diamati.
2. Mengetahui performance rating dari tiap-tiap operator yang diamati
kemudian membandingkan dengan estimasi performance rating yang
dibuat.
3. Melihat penyimpangan antara estimasi yang telah di tetapkan dengan
performance rating sebenarnya.
4. Secara khusus yang diharapkan dari percobaan ini adalah sebagai media
pelatihan bagi para mahasiswa agar mampu bertindak sebagai time study
analisist.
B. LANDASAN TEORI
Secara umum kegiatan performance rating dapat diartikan sebagai aktifitas
untuk menilai atau mengevaluasi tempo kerja operator. Kegiatan performance
rating ini barang kali merupakan salah satu hal yang sulit, tetapi justru yang
paling penting dalam aktifitas pengukuran kerja, yaitu: untuk menormalkan
kondisi kerja yang waktunya telah diukur ada berbagai metode untuk
menentukan performance rating, mulai dari metode Bedeux, westing house
system, dan lain-lain. Dalam percobaan ini metode yang diaplikasikan adalah
berdasarkan metode speed rating, yaitu menetapkan performance rating
dengan memperhatikan kecepatan kerja yang ditunjukan oleh operator yang
diamati. Alasan pokok npemilihan metode speed raiting ini adalah sederhana,
cepat dan mudah dilaksanakan.
(Wn+ ( Wnt ))
Aktual PR = 100
Keterangan :
Wn : Waktu normal
T : Waktu pengamatan
0 0 0 0 0 0 0 0
4 3 2 4 1 3 2 1
0 0 0 0 0 0 0 0
8 7 6 8 5 7 6 5
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 12 9 11 10 9
2 1 0 0 0 0 0
0 0 0 16 0 15 14 13
1 1 1 0 1 0 0 0
6 5 4 20 3 19 18 17
0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 24 1 23 22 21
0 9 8 7
0 0 0 0 Seperti halnya pada percobaan kartu
2 2 2 2
4 3 2 1 bridge, ditetapkan bahwa waktu normal
untuk penyelesaian pemasangan pada pasak ke pinboard adalah 45
detik, disini operator diharapkan untuk melakukan operasi pemasangan
dengan berbagai macam variasi kecepatan untuk setiap percobaan
tetapi dengan kecepatan konstan dalam saatu siklus operasi. Waktu
kerja diukur mulai operator menyentuh pasak dalam box sampai semua
pasak terpasang. Waktu normal dalam percobaan ini disesuaikan
dengan keceapatan normal masing-masing operatornya.
f. Setiap perator melakukan percobaaan masing-masning sebanyak 15
kali siklus operasi dengna berbagai varisi kecepatan untuk setiap
percobaan. Pada setiap siklus operasi timer mengukur dan mencatat
waktu yang dicapai oleh operator dalam lembar pengamatan yang telah
dipersiapkan sebelumnya, sedangkan rater dipersilahkan mengestimasi
rating dari performance yang ditunjukan oleh operator tanpa
diperbolehkan mengetahui waktu kerja yang dicatat oleh timer.
Estimasi performance rating ini pun segera dicatat sesuai dengan
urutan siklus operasi yang dilakuukan. Untuk setiap operator
diperlukan data waktu dan estimassi rating performance.
g. Pada akir percobaan lembar pengamatan timer dukumpulkan dan
kemudian data waktu yang diperoleh segera di conversikan menjadi
data performance rating yang sebenarnya (actual PR). Demikian pila
data estimasi PR yang dibuat oleh rater juga dikumpilkan untuk
kemudian dibandingkan dengan data PR yang sebenarnya. Secara
sistematis perhitungan Actual Performance Raing adalah sebagai
berikut :
(Wn+ ( Wnt ))
Aktual PR = 100
Keterangan
Wn:Waktu normal
T : Waktu pengamatan
2. PENGOLAHAN DATA
(Wn+ ( Wnt ))
Aktual PR = 100
(67,8+ ( 67,875 ) )
= 100
(67,87,2)
= 100
13540
= 67,8 = 89.38
(Wn+ ( Wnt ))
Estimasi PR = 100
(67,8+ ( 67,890 ) ) (67,822,2)
4560
= 100 = 100 = 67,8 =
67.2
Rater : Dedy
Operator : Roman
Siklus N
% Rata-rata
Waktu Waktu Waktu Estimasi Aktual Kesalaha kesalahan
pengamatan rater Normal PR PR Selisih n %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 70 80 67.8 82 96.75 14.75 0.15 22.47
2 78 100 67.8 52.5 84.95 32.45 0.38
3 76 90 67.8 67.25 87.9 20.65 0.23
4 75 80 67.8 82 89.38 7.38 0.08
5 73 90 67.8 67.25 92.33 25.08 0.27
Jumlah 1.12
Rater : Roman
Operator : Alfian
Siklus N
% Rata-rata
Waktu Waktu Waktu Estimasi Aktual Kesalaha kesalahan
pengamatan rater Normal PR PR Selisih n %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 56 70 67.8 96.75 117.4 20.65 0.18 10.97
2 57 65 67.8 104.1 115.92 11.8 0.10
3 57 63 67.8 107 115.92 8.92 0.08
4 56 60 67.8 111.5 117.4 5.9 0.05
5 59 70 67.8 96.75 112.97 16.22 0.14
Jumlah 0.55
D. KESIMPULAN
a. Rater Alfian yaitu nilai Performance rating (PR) > 1 atau PR > 100%
sehingga menunjuukan tempo di atas normal
b. Rater Dedy yaitu nilai Performance rating (PR) > 1 atau PR > 100%
sehingga menunjuukan tempo di atas normal
c. Rater Roman yaitu nilai Performance rating (PR) < 1 atau PR < 100%
sehingga merupakan tempo kerja di bawah normal
Faktor Penyebab Rater tidak dapat menilai Performance rating (PR) =1 atau
PR = 100% atau mendekati nilai Performance rating (PR) sehingga menunjukan
tempo kerja normal dikarenakan tempo kerja bersifat subyektif atau
tergantungkepekaan time study analisyst terhadap konsep tempo kerja yang
dikatakan normal tersebut.
BAB III
PENGUKURAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
STOP WATCH TIME STUDY
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Bagaimana kita dapat menemukan permasalahan yang ada dalam suatu
system kerja yang cepat.
2. Menunjukkan bahwa dengan cara kerja yang berbeda memberikan hasil
kerja yang berbeda pula.
3. Dari percobaan ini dapat ditemukan variasi-variasi gerakan tangan
menyangkut dari fasilitas yang ada, sehingga didapat gerakan tangan yang
ekonomis serta layout yang baik.
4. Dengan percobaan tersebut diharapkan gerakan-gerakan yang tidak efektif
dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga diperoleh pengamatan
waktu kerja dan dapat menghemat fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk
percobaan tersebut.
5. Dapat menimbulkan kreatif praktikan untuk menemukan gerakan-gerakan
ekonomis dari tangan pada pekerja yang melakukan pekerjaan secara
manual dalam industri.
B. LANDASAN TEORI
Secara umum kegiatan pengukuran kerja dengan menggunakan stop
watch adalah untuk mendapatkan hasil kerja yang baik. Untuk itu system kerja
harus dirancang untuk mendapatkan hasil kerja yang diinginkan. Dalam
percobaan ini metode yang diaplikasikan berdasarkan elemen-elemen gerakan-
gerakan dasar, yang disebut dengan gerakan-gerakan Therblig dimana
merupakan gerakan-gerakan dasar tangan. Dalam percobaan ini akan
digunakan asumsi-asumsi berikut:
1. Operator atau mahasiswa yang berperan sebagai operator dalam percobaan
dianggap cukup berpengalaman, memiliki ketrampilan rata-rata untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut , mau bekerja secara wajar dan lain-lain.
2. Time studi analist atau mahasiswa praktikan yang berperan sebagai
pengamat dan pengukur waktu dianggap cukup memahami prosedur kerja,
mampu berfungsi sebagai rater, dan lain-lain.
3. Kondisi kerja dalam percobaan dianggap normal, dan sesuai dengan
kondisi ideal, sehingga waktu standart yang ditetapkan akan benar-benar
sah.
Metode pengukuran waktu kerja dengan metode stop watch time study
baik sekali diaplikasikan untuk kegiatan-kegiatan yang berlangsung singkat
dengan siklus kera berulang-ulang. Dari hasil pengukuran, maka pada akhir
analisa akan bisa diperoleh waktu standart dan out put standart untuk suatu
siklus kegiatan seperti yang kita ukur tersebut. Metode stop watch time study
ini termasuk dalam klasifikasi cara pengukuran kerja secara langsung, karena
disini pengamatan harus dilangsungkan ditempat dimana pekerjaan yang ingin
kita ukur tersebut diselenggarakan. Demikian metode ini merupakan cara
pengukuran yang objektif karena disini waktu standart ditetapkan berdasarkan
fakta yang yang terjadi, diukur secara langsung (yang mana hal ini akan
memberi data primer) dan tidak hanya sekedar diartikan secara efektif. Secara
mendasar teknik pengukuran kerja dengan metode stop watch time study ini
akan diaplikasikan baik untuk kegiatan manufacturing maupun jasa pelayanan,
asalkan criteria-kriteria berikut ini bisa dipenuhi antara lain:
1. Kegiatan yang ingin diukur tersebut harus dilaksanakan secara teratur
dalam siklus kegiatan yang berulang-ulang (repetitive) dan uniform
(homogen).
2. Hasil kerja (out put) harus dapat dihitung secara nyata dalam satuan
kuantitatif baik dalam bentuk siklus kerja secara keseluruhan maupun
untuk elemen-elemen kerja yang berlangsung.
3. Pekerjaan tersebut cukup banyak dan kontinyu dilaksanakan (series/mass
production) sehingga akan memadai untuk diukur, dihiung dan ditetapkan
waktu/output standarnya.
Secara sistematis langkah-langkah yang harus dilaksanakan didalam
pengukuran waktu kerja dari saat persiapan sampai dengan waktu/output
standart ditetapkan dapat dilihat pada gambar berikut:
Tabel Macam-macam elemen gerakan Therblig
Nama Therbligh Lambang Huruf Kode Warna
Mencari (search) S Black
Memilih (select) SE Gray Light
Memegang (grasp) G Lake Red
Menjangkau (reach) RE Green
Membawa (move) M Green Gold
Memegang untuk memakai (hold) H Ocher
Melepas (release load) RL Carmine Red
Mengarahkan (position) P Blue
Mengarahkan awal PP Sky Blue
(pre position)
Memeriksa (inspection) I Burn Ocher
Merakit (assemble) A Violet Grey
Memakai (use) U Purple
Kelambatan yang dapat terhindarkan AD Yellow
(avoidable delay)
Kelambatan yang tidak dapat UD Yellow Ocher
dihindarkan
(unavoidable delay)
Merencana (plan) PL Brown
Istirahat untuk melepas lelah (rest to R Orange
overcome fatigue)
Mengurai rakit DA Violet
(dis assemble)
Semua perhitungan dalam skema diatas adalah dengan memakai
asumsi bahwa variasi nilai waktu dari suatu siklus pengamatan ke siklus
pengamatan lainnya disebabkan oleh factor-faktor yang serba kebetulan
(chance factor), sehingga untuk ini dapat dinyatakan bahwa distribusi data
pengamatan akan mengikuti distribusi normal. Untuk mempermudah
penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang akan dipelajari perlu dikenal
terlebih dahulu gerakan-gerakan dasar yang membentuk kerja tersebut.
C. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1. Peralatan Praktikum
Dalam praktikum pengukuran kerja ini kegiatan yang akan diukur
yaitu kegiatan perakitan (assembling), yang dalam hal ini akan merakit
komponen-komponen stecker. Berdasarkan jenis kegiatan tersebut diatas
maka peralatan yang digunakan disini meliputi:
a. Stop watch, yang dipergunakan untuk pengukuran waktu siklus atau
elemen-elemen kegiatan yang diamati. Obeng kecil dan komponen-
komponen stecker, yang akan dipakai untuk percobaan pengukuran
waktu kerja untuk kegiatan praktikum.
b. Kotak-kotak penyimpanan material, yang dalam hal ini dipakai untuk
menyimpan komponen-komponen material yang akan dirakit. Selain itu
juga disediakan kotak khusus sebagai wadah untuk menampung
komponen yang selesai dirakit.
c. Meja kerja, yang akan dipergunakan sebagai stasiun kerja perakitan.
Meja kerja dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dinaik turunkankan
sesuai dengan anthropometri operator yang bekerja.
d. Lembar pengamatan, untuk menempatkan data waktu pengukuran yang
diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan yang diteliti.
D. DATA
Nama kegiatan : P3A Hari/Tanggal: 15 Austus 2014
Nama operator : Oktavianto laki/Pr: Laki-laki
Elemen- Siklus Pengamatan (detik) Rata-
Elemen 1 2 3 4 5 6 7 8 rata
kerja
A 28.15 30.31 25.05 29.32 28.40 28.25
B 22.60 30.05 25.13 25.62 26.02 25.88
C 25.59 24.04 25.65 30.18 22.10 25.51
D 25.18 25.23 23.60 25.14 24.50 24.73
E 23.60 22.40 23.10 21.30 22.24 22.53
F 22.15 26.18 25.30 26.13 27.18 25.39
G 26.32 25.45 25.80 27.34 27.18 26.42
Penyesuaian Waktu :
a. Rating Performance Kerja b. waktu Longgar (allowance)
-skill : 0.11 -tenaga yang diperlukan 3%
-effort : 0.12 -sikap kerja 1
-condition : 0.03 -gerakan kerja 0
-consistency : 0.03 -kelelahan mata 0
Total = 0.28 -keadaan suhu 30
-keadaan atmosfer 0
-keadaan lingkungan 0
-kelonggaran untuk pribadi 3.5
Total10.5%
b. 3 4 e.
3 1 4 5 2 6
2 5
1 6
OP
OP
c. d. 6 5 4 3 2 1
4 3
5 2
6 1
OP
OP
1. Dudukan Pin
2. Baut 3 1 4 5 9 6
3. Bodi Depan
4. Mur
5. Pin
6. Bodi Belakang
OP
Tangan Kiri Tangan Kanan
Waktu Gerakan Waktu
Gerakan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.Menjangkau
1 0.88 0.56 0.58 0.65 1.Menjangkau PIN 1 1 0.88 0.56 0.58 0.65
dudukan PIN 1
2.Membawa
0.63 0.5 0.4 0.59 0.56 2.Memegang 0.64 0.59 0.61 0.59 0.56
dudukan PIN 1
3.Memegan
0.64 0.59 0.61 0.59 0.56 3. Mengarahkan 1.41 0.84 1.25 1.85 1.34
dudukan PIN 1
4. Memegang
4. Menjangkau PIN 2 0.28 0.4 0.41 0.38 0.28
dudukan PIN 1
5.Merakit 5.Membawa 0.47 0.53 0.29 0.41 0.56
6.Memegang 6.Mengarahkan 0.31 0.37 0.37 0.44 0.37
7.Memegang 7.Menjangkau obeng 0.35 0.31 0.37 0.44 0.41
8.Memegang 8.Mengarahkan 0.28 0.25 0.26 0.25 0.27
9.Mengarahkan 9.Merakit I 0.5 0.48 0.51 0.57 0.46
10.Merakit 10.Merakit II 0.47 0.45 0.46 0.45 0.43
11.Memegang 11.Melepas obeng 0.32 0.35 0.33 0.34 0.45
12.Memegang 12.Menjangkau cover 0.28 0.22 0.3 0.29 0.28
13.Memegang 13.Membawa 0.3 0.32 0.33 0.31 0.34
14.Mengarahkan 14.Mengarahkan 0.29 0.31 0.3 0.33 0.35
15.Menjangkau
15.Merakit 0.25 0.28 0.26 0.28 0.3
Cover II
16.Memegang 16.Membawa 0.3 0.31 0.31 0.32 0.34
17.Memegang 17.Mengarahkan 0.29 0.31 0.3 0.32 0.34
18.Memegang 18.Menjangkau mur 0.4 0.35 0.39 0.36 0.34
19.Mengarahkan 19.Membawa 0.41 0.35 0.42 0.39 0.40
20.Merakit 20.Mengarahkan 0.53 0.55 0.52 0.51 0.5
21Membalik
0.22 0.25 0.23 0.23 0.22 21.Menjangkau nut 0.45 0.5 0.43 0.4 0.41
benda kerja
22.Memegang 22.Membawa 0.4 0.5 0.39 0.49 0.48
23.Memegang 23.Mengarahkan 0.48 0.45 0.39 0.43 0.42
24.Menjangkau
24.Mengarahkan 0.31 0.29 0.3 0.29 0.28
obeng
25.Merakit 25.Membawa obeng 0.47 0.45 0.46 0.43 0.41
26. Merakit 0.56 0.58 0.55 0.56 0.55
27. Melepas 0.3 0.35 0.33 0.32 0.31
E. ANALISA DATA
Rumus-rumus dalam perhitungan pada bab ini adalah:
x
1) Rata-rata = x = n
x
2) Deviasi Standart = = 2
n ( x 2 )
1
7) Output Standart = OS = WS
G. KESIMPULAN
1. Nilai rata-rata waktu yang terbaik adalah 22.53 (nilai terkecil), yaitu
elemen E.
2. Jumlah waktu pada gerakan yang terjadi antara kedua tangan berbeda, yaitu
tangan kiri=21.1 dan tangan kanan=27.84.
BAB IV
SAMPLING KERJA (WORK SAMPLING)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memperkenalkan pada mahasiswa tentang metode sampling kerja sebagai
alat yang efektif guna menentukan kelonggaran waktu (allowance time)
yang diperlukan didalam penentuan waktu standart.
2. Melatih mahasiswa dalam memberikan pengalaman praktis untuk
melaksanakan kegiatan pengukuran kerja dengan pemahaman dan
penguasaan materi mengenai kegiatan sampling kerja.
3. Menunjukkan bahwa banyak kondisi maupun fasilitas kerja yang selama ini
belum dimanfaatkan dan didayagunakan secara maksimal dengan besarnya
prosentasi delay atau idle dari fasilitas yang bersangkutan.
4. Memotifasi mahasiswa agar mau untuk selanjutnya melaksanakan kegiatan
pengukuran dan penelitian kerja khususnya dalam upaya meningkatkan
efektifitas, efisiensi maupun produktifitas kerja.
B. LANDASAN TEORI
Dalam percobaan ini dilaksanakan dengan metode sampling kerja berdasarkan
hokum probabilitas dan sampling. Sehingga pengamatan terhadap satu obyek
yang ingin diteliti tidak perlu diadakan secara menyeluruh (populasi)
melainkan cukup dilaksanakan dengan mengambil sampel pengamatan yang
diambil secara acak/random. Suatu sampel yang diambil secara random dari
suatu populasi yang besar akan cenderung memiliki pola distribusi yang sama
seperti yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila sampel yang dimiliki
tersebut diambil cukup besar, maka karakteristik yang dimiliki oleh sampel
tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan karakteristik dari populasinya.
Banyak pengamatan sampling kerja dipengaruhi oleh dua factor utama, yaitu:
1. Tingkat kepercayaan (biasanya pengukuran diambil 95%)
2. Derajat ketelitian (biasanya diambil sebesar 5%)
Jumlah
Jumlah 28 28
% produktif 68%
% idle 32%
19
x 100
Catatan: %Produktif = 28
= 68%
9
x 100
%Idle = 28
= 32%
Bilangan random=40
41 47 10 25 03 87 63 93 95
91 94 14 51 62 98 61 74 80
06 54 18 46 08 52 85 67 72
77 23 99 89 17 84 59 40 24
13 75 42 29
D. ANALISA DATA
1. Perhitungan
Dalam perhitungan ini digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
Jumlahfrekuensiproduktif
x 100
% Produktif = jumlahfrekuensiproduktif + jumlahfrekuensiidle
Jumlahfrekuensiidle
x 100
%Idle= jumlahfrekuensiproduktif + jumlah frekuensiidle
Contoh perhitungan:
Diketahui : Jumlah frekuensi Produktif = 19
Jumlah frekuensi non produktif = 9
Ditanya : a) % Produktif
b) % Idle
2. Pembahasan
Kegiatan Frekuensi Teramati Ke Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
Produktif 19 19
Non Produktif 9 9
(Idle)
Jumlah 28 28
% produktif 68%
% idle 32%
Jumlahfrekuensiproduktif
x 100
% Produktif = jumlahfrekuensiproduktif + jumlahfrekuensiidle
19
x 100
= 28
= 68%
Jumlahfrekuensiidle
x 100
% Idle = jumlahfrekuensiproduktif + jumlah frekuensiidle
9
x 100
= 28
= 32%
E. KESIMPULAN
Jadi kegiatan kasir yang melayani pada wartel jombor, Ds.Gadingan, SKH
pada waktu produktif adalah 68% dan non produktif (idle) adalah 42%