Anda di halaman 1dari 150

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktikum


Kegiatan pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha untuk
menetapkan waktu baku yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Pengukuran
waktu adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur manusia yang
dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan (Wignjosoebroto, 1993).
Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan Frederick W.
Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang
singkat dan berulang (repetitive). Dari hasil pengukuran akan diperoleh waktu
baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akan dipergunakan sebagai
waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan
melaksanakan pekerjaan yang sama.
Secara garis besar, teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi
menjadi 2 yaitu pengukuran waktu secara langsung dan pengukuran waktu secara
tidak langsung. Pengukuran waktu kerja secara langsung dilaksanakan ditempat
atau area dimana pekerjaan yang akan dilaksanakan ditempat atau area pekerjaan
yang akan diukur dan dijalankan. Salah satu metode pengukuran waktu kerja
secara langsung adalah pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti
(stopwatch time study). Metode jam henti (stopwatch) sebagai alat utama dalam
pengukuran waktu kerja. Metode jam henti digunakan jika terdapat siklus kerja
yang berulang dengan durasi waktu yang pendek atau panjang.
Dalam melakukan penelitian ini, praktikan perlu menetapkan waktu baku
perusahaan, agar dapat menaksir dengan mudah berapa jumlah produk yang akan
dihasilkan oleh perusahaan tersebut dalam waktu satu hari. Waktu baku atau
waktu standar sendiri adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan mempertimbangkan waktu kelonggaran dan performance
rating.
Dalam penelitian kali ini,digunakan metode Westinghouse untuk
menentukan performance rating. Metode Westinghouse memperhatikan 4 faktor
yaituketerampilan (skill), usaha (effort), kondisi (condition), dan konsistensi
(consistency). Penilaian performance rating dilakukan dengan cara mengamati
operator yang sedang bekerja pada lintasan produksi. Cara menentukan waktu
kelonggaran adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang
kondisi yang terjadi di lantai produksi untuk masing-masing operator setiap
elemen kerjanya.
Disini praktikan melakukan sampling kerja (Work Sampling).
Samplingkerja adalah suatu aktifitas pengukuran kerja untukmengestimasikan
proporsi waktu yang hilang (idle atau delay) selama siklus kerja berlangsung
untuk melihat proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio delay study ).
Pengamatan dilaksanakan secara random selama siklus kerja berlangsung untuk
beberapa saat tertentu (Wignjosoebroto, 1998). Sampling kerja yang prakikan
lakukan yaitu pada cara kerja operator di sebuah mi kober semolo, Surabaya.
Pengukuran waktu kerja ini dilakukan secara berulang dengan pengamatan
secara langsung dan dilakukan dengan mengambil sampel 35 data. Disini
praktikan mengamati bagaimana cara kerja suatu produksi kebab dari mulai awal
proses meracik hingga proses pengemasan. Setelah itu praktikan melakukan
pengolahan data dengan cara metode perhitungan waktu standar secara langsung
kemudian akan mengetahui waktu normal, waktu standar, dan output dari suatu
proses pengerjaan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum sebagai berikut
1. Berapa standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
dalam melakukan operasi kerja memasukkan pensil ke dalam gelas?

2
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Berapa standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
dalam melakukan operasi kerja melipat origami burung?
3. Berapa standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
work sampling pada restoran cepat saji (Burger king) di Jl. Raya Jemursari
No.260.

1.3. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
dalam melakukan operasi kerja memasukkan pensil kedalam gelas.
2. Untuk mengetahui standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
dalam melakukan operasi kerja melipat origami burung.
4. Untuk mengetahui waktu kerja, waktu idle, standar deviasi, perhitungan
kecukupan data, perhitungan keseragaman data, uji distribusi normal, waktu
standar dan output standar work sempling pada restoran cepat saji (Burger
king) di Jl. Raya Jemursari No.260.

1.4. Manfaat Praktikum


Adapun Manfaat Praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis:
a. Dapat lebih memahami mengenai perhitungan waktu baku atau waktu
standar, waktu normal, dan output standar serta sampling kerja (work
sampling)

3
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
b. Dapat pengetahuan lebih tentang penerapan perhitungan waktu baku atau
waktu standar, waktu normal, dan output standar serta sampling kerja
(work sampling)
2. Bagi umum:
a. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat mampu menerapkan perhitungan
waktu baku atau waktu standar, waktu normal, dan output standar serta
sampling kerja (work sampling) suatu kasus.
b. Dapat memberi referensi atau literatur bagi mahasiswa lain.
3. Bagi penelitian selanjutnya:
a. Diharapkan laporan ini dapat membantu praktikan dalam mengerjakan
laporan praktikum selanjutnya.
b. Dapat membantu pemahaman serta wawasan lebih untuk pengambilan
dan pengolahan data selanjutnya.

1.5. Batasan Praktikum


Adapun batasan praktikum sebagai berikut:
1. Perhitungan waktu untuk memasukkan pendil ke dalam gelas dan melipat
origami dilakukan secara langsung dengan menggunakan jam henti
(stopwatch time study).
2. Jumlah data yang diamati saat stopwatch time study sebanyak 15 data.
3. Perhitungan waktu untuk sampling kerja dilakukan secara langsung (direct
measurement).
4. Jumlah data yang diamati saat sampling kerja sebanyak 30 data.

1.6. Asumsi Praktikum


Adapun asumsi praktikum sebagai berikut:
1. Semua data penelitian yang terkumpul adalah benar.

4
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Kegiatan praktikum Pesusunan Pensil ke gelas dan Membuat
origamiberjalan lancar.
3. Semua peralatan yang digunakan saat praktikum dalam keadaan baik
4. Operator pada Burger King Jemursari dalam kondisi baik.

5
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengukuran Waktu Kerja


Pengukuran waktu adalah metode penetapan keseimbangan antara jalur
manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan
(Wignjosoebroto, 1993). Pengukuran waktu akan selalu berhubungan dengan
usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan
suatu pekerjaan. Pengukuran Waktu kerja (Time Study) pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang diperlukan oleh seorang
operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (Niebel, 1988).
Menurut Wignjosoebroto (2003), penelitian kerja dan metode kerja pada
dasarnya akan memusatkan perhatiannya pada bagaimana (how) suatu macam
pekerjaan akan diselesaikan. Dengan mengaplikasikan prinsip dan teknik
pengaturan kerja yamg optimal dalam sistem kerja tersebut, maka akan diperoleh
alternative metode pelaksanaan kerja yang dianggap memberikan hasil yang
paling efektif dan efisien. Suatu pekerjaan akan diselesaikan secara efisien apabila
waktu penyelesaiannya dikerjakan paling singkat.
Pengukuran waktu secara garis besar terdiri dari 2 jenis, yaitu pengukuran
waktu langsung dan pengukuran waktu tidak langsung (Wignjosoebroto, 2000).
Pengukuran waktu langsung adalah pengukuran yang dilakukan di tempat dimana
pengukuran tersebut dilaksanakan seperti cara jam henti (stopwatch) dan sampling
pekerjaan (work sampling). Pengukuran tidak langsung merupakan pengukuran
yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan. Cara tersebut dengan
membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui
elemen-elemen pekerjaan atau gerakan seperti data waktu baku atau data waktu
gerakan.

6
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2.1.1 Pengukuran Dengan Jam Henti
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stopwatch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung
singkat dan berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan
diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana
waktu ini akan digunakan sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara garis
besar, langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam
henti ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan
beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang
dipilih untuk diamati dan supervisor yang ada.
b. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian
pekerjaan seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan
kerja lain yang digunakan, dan lain-lain.
c. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail - detailnya tapi
masih dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.
d. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.
e. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti
apakah jumlah siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi
syarat atau tidak.
f. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas
kerja yang diukur dan dicatat.
g. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang
ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh
waktu kerja normal

7
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
h. Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna memberikan
fleksibilitas.
i. Tetapkan waktu kerja baku (Standard Time)

2.1.2 Perhitungan dengan Sampling Kerja (Work Sampling)


Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktivitas kinerja dari mesin, proses atau pekerja/operator
(Wignjosoebroto, 2003). Perbedaan antara metode jam henti dengan work
sampling adalah dari cara melakukan pengukurannya, dengan meotde jam henti
pengamat harus terus menerus berada di lokasi dimana pekerjaan berlangsung ,
sedangkan work sampling sebaliknya. Begitu juga objeknya, dengan metode jam
henti, objek yang dapat diamati hanya 1 operator, tetapi dengan metode work
sampling dapat mengamati beberapa operator, dsb.
Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi
selain untuk menghitung waktu penyelasaian. Kegunaan-kegunaan tersebut ialah:
1. Untuk mengetahui distribusi pemakain waktu sepanjang waktu kerja oleh
pekerja atau kelompok kerja.
2. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di
pabrik
3. Untuk menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung
4. Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan
Distribusi pemakaian waktu kerja atau kelompok pekerja dan tingkat
pemanfaatan mesin mesin atau alat-alat dapat diketahui secara mudah dengan
mempelajari frekuensi setiap kegiatan atau pemakaian dari catatan pengamatan
setiap melakukan kunjungan. Kegunaan-kegunaan sampling pekerjaan yang
dikemukakan ini tampak sebagai kelebihan cara dibandingkan dengan cara jam
henti (Sutalaksana, 2006).

8
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Kemampuan sampling pekerjaan memperkirakan kelonggaran merupakan
hal penting yang patut dicatat. Tentang lamanya pengamatan, ternyata pada
umumnya cara sampling pekerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada
cara jam henti. Cara sampling pekerjaan sering kali terlalu mahal. Memang
dengan demikian cara jam henti dapat memberikan hasil dengan kualitasnya
dalam waktu yang jauh lebih cepat dan tentunya lebih murah.

2.2 Metode Statistik


Dalam proses mengolah data, digunakan beberapa rumus statistik. Untuk
data pengukuran digunakan contohnya ialah perhitungan mean (nilai rata-rata),
nilai standar deviasi, uji kecukupan data, uji distribusi normal, dan uji
keseragaman data.

2.2.1 Mean
Sutrisno Hadi (1998) menjelaskan bahwa mean adalah teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata
(mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Mean dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut:
Σ xi
x́= ……………………………………...(2.1)
n

Dimana:
Σ x i = Jumlah semua nilai X ke i
n = jumlah sampel yang diteliti

2.2.2 Standar Deviasi


Standart deviasi atau biasa disebut sebagai simpangan baku, adalah ukuran
penyebaran data yang merupakan bilangan tak-negatif. Standar deviasi juga dapat

9
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
didefinisikan sebagai rata-rata jarak penyimpangan titik data yang diukur dari
nilai rata-rata data terebut. Untuk melakukan perhitungan standart deviasi dapat
denganrumusan menghitung nilai rata-rata dari keseluruhan data, kemudian dibagi
dengan jumlah data, penyimpangan data dapat dihitung menggunakan
pengurangan nilai rata-rata. Rumus standar deviasi dinyatakan sebagai berikut:
SD = √ Σ¿ ¿ ¿………………………………...(2.2)
Dimana:
SD = Standar deviasi
xi = Nilai data ke-i
x́ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data

2.2.3 Uji Keseragaman Data


Keseragaman data terjadi jika semua data berada diantara dua batas
kontrol yaitu Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB). Uji
keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
BKA = x́ + k.SD…………………………………(2.3)
BKB = x́ - k.SD……………………………….…(2.4)
Dimana:
x́ = mean
k = tingkat kepercayaan
SD = standar deviasi

2.2.4 Uji Kecukupan Data


Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa yang telah
dikumpulkan dan disajikan dalam laporan tersebut adalah cukup secara obyektif.
Uji kecukupan data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran
dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tertentu jumlahnya telah

10
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
memenuhi atau tidak. Untuk menetapkan berapa jumlah observasi yang
seharusnyadibuat (N), maka terlebih dahulu harus ditetapkan tingkat kepercayaan
(confidence level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
rancangan.
Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah banyak, bahkan
sampai jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk
digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan
mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik dari segi biaya, tenaga, waktu
dan sebagainya. Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya
juga kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu,
pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik,
yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan.
Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat
kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan
melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian
menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesian
sebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan
pengukur akan ketelitian data pembacaan beban saat penimbangan dari mesin
tersebut. Pengaruh tingkat ketelitain dan keyakinan adalah bahwa semakin tinggi
tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka semakin banyak
pengukuran yang diperlukan. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
NI =¿ ¿……………………………...(2.5)
Dimana:
k= Harga indeks confidence (tingkat kepercayaan)
Jika tingkat keyakinan 99%,maka k=2,58 ≈ 3 
Jika tingkat keyakinan 95%,maka k=1,96≈ 2 
Jika tingkat keyakinan 68%,maka k≈ 1

11
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
s = Tingkat ketelitian
Jikatingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst
N= Jumlah data pengamatan
N1= Jumlah Data Teoritis
X i= Data yang didapat dari pengamatan
Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N’ > N data tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.

2.2.5 Uji Distribusi Normal


Uji distribusi Normal atau uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui
apakah data hasil pengukuran berdistribusi normal atau tidak, sehingga nantinya
memudahkan dalam pengolahan data. Metode klasik dalam pengujian normalitas
suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar
statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat
diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi
normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data
yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data
yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu
perlu suatu pembuktian.
Pengujian normalitas untuk data tunggal dapat dilakukan dengan uji
lilliefors, sedangkan untuk data bergolong dapat dilakukan dengan chi kuadrat.
Adapun langkah-langkah uji normalitas lilliefors adalah sebagai berikut:
1. Susun data secara berurutan dari skor terkecil sampai skor terbesar
2. Tentukan frekuensi keluarnya nilai tersebut
3. Lalu tentukan frekuensi kumulatifnya

12
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4. Hitunglah nilai standar baku dengan menggunakan z-skor dari masing-
masing data dengan rumus:
xi−x́
Z= …………………………………....(2.6)
SD
Dimana :
xi = nilai data ke - i
x́ = nilai rata – rata
5. Tentukan nilai normal standar baku (z-skor) dengan menggunakan tabel
normal standar (baku) dari 0 – z.
6. Tentukan nilai S(z) dengan cara menghitung porporsi z1, z2, …zn yang
lebih kecil atau sama dengan zi dengan rumus:
Fkum
S(z) = ……………………………......(2.7)
n
Dimana :
F kum = frekuensi kumulatif
n = nilai data ke - i
7. Hitung selisih harga mutlak F(x) – S(x)
8. Ambil harga mutlak terbesar diantara harga mutlak tersebut dengan
symbol Lo (Lilliefors Observasi) atau Lmax.
9. Tentukan nilai L tabel dengan menggunakan table liliefors (Ltabel (α),(n)) dengan
kriteria pembilang α dan penyebut = n
10. Bandingkan Lmax dan Ltabel dengan kriteria sebagai berikut:
Jika Lmax lebih besar dari Ltabel berarti populasi berdistribusi tidak normal
Jika Lmax lebih kecil dari Ltabel berarti populasi berdistribusi normal.

2.3 Performance Rating (Westing House System Rating)


Westinghouse Company (1927) juga ikut memperkenalkan sistem yang
dianggap lebih lengkap dibandingkan dengan system yang dilaksanakan
olehBedaux. Di sini selain kecakapan (skill) dan usaha (effort) yang telah

13
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
dinyatakan oleh Bedaux sebagai faktor yang mempengaruhi performance
manusia, maka Westinghouse menambahkan lagi dengan kondisi kerja (working
condition) dan keajegan (consistency) dari operator di dalam melakukan
pekerjaan. Untuk ini
westing house telah berhasil membuat suatu tabel berdasarkan tingkatan yang ada
untuk masing-masing faktor tersebut (Wignjosoebroto,2006).
Untuk menormalkan waktu yang ada, maka hal ini dilakukan dengan jalan
mengalikan waktu yang diperoleh dari pengukuran kerja dengan jumlah ke empat
rating faktor yang dipilih sesuai dengan performance yang ditunjukkan oleh
operator. Berikut tabel poin penyesuaian Westinghouse (Wignjosoebrto,2006).

2.3.1 Skill
Skill didefenisikan sebagai kecapakan dalam metode yang diberikan
dan keterkaitan dengan keahlian, seperti koordinasi yang tepat antara pikiran
dengan tangan. Skill pekerja merupakan hasil dari pengalaman dan
kemampuan yang dimilikinya, seperti koordinasi natural dan ritme. Skill
meningkat seiring berjalannya waktu, karena meningkatnya kebiasaan dengan
pekerjaan yang membutuhkan kecepatan, keluwesan gerakan, serta bebas dari
keragu-raguan dan salah gerakan.

Penurunan skill biasanya disebabkan oleh beberapa pelemahan


kemampuan, dikarenakan faktor fisik maupun psikologi seperti menurunnya
pengelihatan, berkurangnya refleks, dan hilangnya kemampuan otot. Oleh
karena itu kemampuan seseorang dapat bervariasi dari satu kerjaan ke kerjaan
lainnya.

2.3.2 Effort
Effort didefinisikan sebagai hasil dari keinginan untuk bekerja secara
efektif.Effort adalahperwakilandari skill yang diterapkan.Ketika mengevaluasi
effort pekerja, pengamat harus menilai efektif dari effort efektif-nya saja,

14
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
karenakadang-kadang pekerja akan menerapkan effort yangsalah hanya untuk
meningkatkan penilaian waktu siklus.

2.3.3 Condition
Condition akan mempengaruhi pekerja, bukan proses kerjanya,
yangtermasuk di dalamnya adalah suhu, ventilasi, cahayadan tingkat
kebisingan.Faktor yang mempengaruhi hasil kerja, seperti bahan dan peralatan,
tidak akandipedulikan dalam menerapkan performance rating pada bagian
condition.

2.3.4 Consistency
Consistency harus dievaluasi jika penelitian dilakukan menggunakan
metode snap-back. Nilai waktu yang konstan dilakukan berulang memiliki
consistency yang sempurna. Situasi ini sangat sering terjadi, karena ada
kecenderungan keragaman karena kekerasan bahan, alat gunting, pelumas,
dan elemen asing. Proses kerja yang dikendalikan secara mekanisasi akan
mempunyai nilai consistency yang hampir sempurna.

Berikut adalah tabel dari Performance Rating dengan sistem weasting house.
Tabel 2.1 Tabel performance Rating dengan sistem weasting house.

SKILL EFFORT
+0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill
+0.13 A2 +0.12 A2
+0.11 B1 Excellent +0.1 B1 Excellent
+0.08 B2 +0.08 B2
+0.06 C1 Good +0.05 C1 Good
+0.03 C2+ +0.02 C2
0.00 D Average 0.00 D Average
-0.05 E1 Fair -0.04 E1 Fair
CONDITION CONSISTENCY
+ 0.06 A Superskill + 0,04 A Superskill

15
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
+ 0,04 B Excellent + 0,03 B Excellent
+ 0,02 C Good + 0,01 C Good
0,00 D Average 0,00 D Average
-0,03 E Fair - 0,02 E Fair
-0,07 F Poor - 0,04 F Poor

Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu ratarata yang diukur terhadap
suatu elemen kerja adalah 0.50 menit dan rating performance operator
adalahmemenuhi klasifikasi berikut :
Excellent Skill (B2) : + 0.08
Good Effort (C2) : + 0.02
Good Condition : + 0.02
Good Consistency : + 0.01
Total : + 0.13
Maka waktu normal untuk elemen kerja ini adalah :
0.5 x 1.13 = 0.565 menit

2.4 Kelonggaran (Allowance)


Waktu yang ditambahakan dalam waktu normal karena dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pribadi dari seorang pekerja dengan kata lain waktu tunggu
yang tak dapat dihindarkan dari seorang pekerja seperti halnya istrahat akibat
kelelahan kerja dan alsan – alasan lain yang dialuar kendali dari seorang pekerja.
Waktu longgar ini sangat berpengaruh terhadap proses produksi karena
menghentikan proses produksi. Proses produksi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
Personal allowance, Fatigue allowance dan Delay allowance. Terdapat klasifikasi
pembagian presentase allowance berdasarkan proporsi kerja dari operator :
a. ] Untuk pekerjaan ringan (1% - 5%)
b. Untuk pekerjaan sedang (6% - 10%)
c. Untuk pekerjaan (11% - 15%)

16
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2.5 Tingkat Kepercayaan dan Tingkat Ketelitian
Menurut Sutalaksana (2006), tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah
memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data. Jadi tingkat
ketelitian 5% dantingkat keyakinan 95% berarti bahwa penyimpangan hasil
pengukuran dari hasil sebenarnya maksimum 5% dan kemungkinan berhasil
mendapatkan hasil yang demikian adalah 95%. Dengan kata lain, jika pengukur
sampai memperoleh hasil yang menyimpang, hal demikian diizinkan paling
banyak 5% dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.
Penelitian pengukuran waktu ini menggunakan tingkat ketelitian 5 % dan
tingkat kepercayaan 95 % karena dilihat dari segi biaya, resiko, dan keselamatan.
Sebab dalam pengukuran waktu tingkat ketelitian seperti ini memang lazim
digunakan dan keakuratannya dianggap sudah mewakili data yang ada karena jika
kesalahan terjadi tidak menyebabkan kesalahan fatal maupun resiko seperti dalam
meneliti obat-obatan yang digunakan untuk kesehatan.

2.6 Metode Lilliefors


Metode Lilliefors adalah salah satu metode untuk uji normalitas dari
sebuah data. Uji normalitas menguji apakah data empiris yang didapatkan dari
lapangan sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Metode lilliefors menggunakan
data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data
ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai
probabilitas kumulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan
probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar kemudian akan dibanding dengan
tabel Lilliefors.
Persyaratan yang harus dipenuhi supaya metode ini dapat digunakan adalah :
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).

17
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil
Uji liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Lmax= ( ⎸ F ( z )−S ( z ) ⎸ )…………………………….....(2.8)

Dengan

¿ ( z 1 , z 2 , … , z n yang ≤ z i)
S (Zi )= ……………………………....(2.9)
n

dimana:
L = Statistik uji dengan metode lilifors
Zi = Data xi yang distandarisasi berdasarkan (3)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di zi
S(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif empiris di zi

Nilai statistik uji Lilliefors kemudian akan dibandingkan dengan nilai


kritis Ltabel berdasarkna tabel nilai kritis Lilliefors (Lilliefors,1967). Jika tingkat
signifikan yang diambil adalah 5% dan n diasumsikan
lebih dari 30 maka berdasarkan tabel nilai kritis Ltabel nya dinyatakan
dengan :
0,886
Ltabel = …………………………………(2.10)
√n
Sedangkan untuk n ≤ 30 nilai Ltabel mengikuti nilai pada tabel nilai kritis
Lilliefors. Dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis pada metode Anderson –
Darlling maka dari hasil perhitungan L dan Ltabel hipotesis H0 ditolak jika L > Ltabel
dan jika demikian maka hipotesis H0 diterima.

2.7 Perhitungan Waktu Kerja Secara Langsung


Perhitungan wkatu kerja secara langusng didasarkan pada hasil
pengamatan dan pengukuran waktu kerja secara langsung di tempat kerja yang

18
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
diamati. Berikut adalah perhitungan yang akan diperoleh dari pengamatan tersebut
(Wignjoesoebroto, Sritomo 2006).

2.7.1 Waktu Siklus


Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi dari bahan
baku diporses hingga terselesaikannya produk jadi di tempat kerja yang
bersangkutan (Iftikar Z Sutalaksana, 2006). Berikut rumus umum untuk
menghitung waktu siklus:

Waktu Siklus=
∑ Xi …………………………….(2.11)
N

Dimana:
xi = Data pengamatan
N = Jumlah data pengamatan

2.7.2 Waktu Normal


Waktu normal adalah waktu penyelesaian oleh pekerja dalam kondisi
wajar dalam kemampuan rata – rata (Sutalaksana, 2006). Berikut adalah rumus
untuk menghitung waktu normal
waktu normal=waktu siklus x P……………………(2.12)

Dimana:
P = faktor penyesuaian (performance rating)

Manfaat pengukuran waktu normal:


a. Untuk membandingkan efisiensi alternatif metode
b. Menentukan keseimbangan antar pekerja
c. Menentukan kebutuhan mesin/tenaga kerja
d. Menentukan insentif

19
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2.7.3 Waktu standar
Waktu standar dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seseorang
pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang
diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan
(Sutalaksana, 2006). Rumus umum perhitungan waktu standar adalah sebagai
berikut :
100 %
Waktu standar=waktu normal X ………(2.13)
100 %−% Allowance

Fungsi dari waktu baku adalah


a. Digunakan untuk menghilangkan pemborosan sekaligus meningkatkan
produktivitas kerja.
b. Digunakan sebagai dasar penentuan upah dan jumlah buruh yang
diperlukan dalam pengerjakan.
c. Digunakan sebagai dasar penentuan jumlah bahan baku atau material
yang dibeli.
d. Digunakan sebagai dasar penjadwalan produksi.
e. Digunakan sebagai parameter mengenai baik buruknya kualitas operasi
atau pelayanan.

2.7.4 Output standard


Output standard adalah unit produk yang dapat diproduksi tiap satuan
waktu berdasarkan waktu standar yang telah ditetapkan (Sutalaksana, 2006).
Output standard dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
1
Output standard= …………………..(2.14)
waktu standar

BAB III
METODE PENELITIAN

20
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3.1 Flowchart Metode Penelitian
Mulai

Tahap Identifikasi Masalah dan tujuan


Identifikasi praktikum

Studi Literatur Studi Lapangan

Pengumpulan data secara langsung:


Tahap 1. Pengumpulan data waktu peraktikan menyusun
Pengumpulan pensil ke dalam gelas dan membuat origami
Data 2. Sampling kerja ( Burger King Jemursari )
mengenai waktu kerja dengan stopwatch

Tidak
Tahap Uji Data Uji Kecukupan Data
Uji Keseragamandata
Uji distribusi normal

Ya

Tahap Pengolahan Data :


Pengolahan Rata-rata, standar deviasi, waktu normal, waktu
Data
standar, output standar

Gambar 3.1. Flowchart Metode Penelitian


A

Analisa dan Interprestasi Hasil


Tahap
Analisa dan
21
Kesimpulan
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1. Flowchart Metode Penelitian lanjutan

.2 Tahap-Tahap Metode Penelitian


Adapun tahapan-tahapan dalam metode praktikum sebagi berikut.

3.2.1 Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum

22
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Dengan menghitung waktu normal, waktu standar, dan output standard
dalam operasi kerja penyusunan pensil ke gelas , perapraktikan membuat origami
dan sampling kerja ( Burger King Jemursari ).

3.2.2 Studi Literatur


Kegiatan studi literatur dilakukan bersama pada saat kegiatan belajar di
dalam kelas ataupun secara individu dengan menggunakan materi dari berbagai
sumber yakni artikel, buku dan internet.

3.2.3. Studi Lapangan


Kegiatan studi lapangan dilakukan dengan mengunjungi tempat observasi.
Bersamaan dengan kegiatan studi literatur, kegiatan praktikum ini dilakukan
untuk memperbaiki dan menerapkan teori-teori yang ada di dalam literatur yang
sudah dipelajari. Dalam kegiatan praktikum ini, kelompok praktikan mengamati
operator yang ada pada Burger King Jemursari. Dengan data yang diamati adalah
waktu normal dan waktu standar.

3.2.4. Pengumpulan Data


Dalam kegiatan praktikum ini, seluruh praktikum ditempatkan pada
masing-masing tempat observasi yang telah ditetapkan. Kemudian praktikan
melakukan pengamatan operasi kerja yang telah ditentukan sesuai modul.
Dari operasi kerja tersebut diukur berapa waktu penyesuaian setiap operasi
kerjanya dengan menggunakan stopwatch. Kemudian dicatat dan dimasukkan ke
dalam tabel pengamatan. Adapun alat dan bahan

3.2.5. Uji Kecukupan Data, Uji Keseragaman Data dan Uji Distribusi
Normal

23
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Sebelum melakukan pengumpulan data, uji kecukupan data, uji
keseragaman data dan uji distribusi normal dilakukan untuk mengetahui apakah
jumlah data pengamatan operasi kerja yang diamati sudah mencukupi dan
seragam atau belum. Jika sudah maka data yang didapat dari pengamatan operasi
kerja siap diolah untuk keperluan berikutnya. Apabila belum mencukupi, maka
jumlah data harus ditambah dengan melakukan pengumpulan data kembali.

3.2.6. Pengolahan Data


Dalam tahap ini praktikan mengolah data-data yang telah didapat dari,
kegiatan pengumpulan data akan dengan menggunakan teori-teori dan
perhitungan yang sudah dipelajari dalam literatur mengenai direct measurement
(pengukuran data secara langsung) untuk mencari waktu normal, waktu standar
dan output standar dalam operasi kerja penyusunan Pensil Ke Gelas,
perapraktikan Membuat Origami dan sampling kerja ( Burger King Jemursari ).

3.2.7. Analisa dan Interpretasi Data

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dilakukan


analisa terhadap hasil tersebut apakah sudah sesuai dengan teori atau belum. Jika
sudah sesuai, lalu interpretasikan hasil menjadi bahasa yang lebih komunikatif
sehingga lebih mudah dipahami.

3.2.8. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa pengolahan data yang telah dilakukan maka
praktikan dapat menarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut dan
memberikan saran tentang kegiatan praktikum atau metode yang digunakan.

24
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaporkan dari hasil praktikum pada setiap kelompok


melakukan percobaan dengan alat-alat yang digunakan yaitu gelas, pensil,
dan kertas lipat. Setiap percobaan sudah ditentukan kriterianya masing-
masing yaitu pada percobaan pertama dengan menggunakan kertas lipat.
Setiap kelompok melakukan percobaan membuat model origami burung, satu
orang bertugas sebagai operator pembuat origami, dua orang bertugas sebagi
pengamat dan pencatat waktu kerja operator, dua orang bertugas sebagai
pencatat data, waktu dihitung dari mulai melipat sampai menjadi origami
burung dilakukan 15 kali dengan kertas yang berbeda.

Pada percobaan kedua setiap kelompok melakukan prosedur dengan


memasukkan pensil ke gelas aqua sebanyak 4 kali yaitu pertama jarak 0 cm
berurutan, kedua jarak 0 cm urutan acak, ketiga jarak 20 cm berurutan, dan
keempat jarak 20 cm urutan acak. Dimana harus mengambil sampel sebanyak
15 kali pada masing-masing keempat kriteria tersebut telah ditentukan pada
percobaan prosedur kerja model aqua gelas-pensil

Pada percobaan ketiga, setiap kelompok melakukan prosedur work


sampling dimana pengamat harus mengamati dan mencatat waktu operator
dalam keadaan kerja atau menganggur pada lembar pengamatan. Praktikan
sebelumnya mengajukan ide mengenai pengajuan lokasi pengamatan di luar
dan aktivitas.kerja yang diamati kepada assisten. Kami mengamati sampling
kerja pada Burger King Jemur Sari di JL. Raya Jemursari dari proses
penerimaan pelanggan hingga proses pengemasan dan data yang diambil
sebanyak 30 data.

25
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.1.1 Layout Masing – Masing Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam
Aqua Gelas, Melipat Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk Burung
dan Work Sampling Restoran Cepat Saji (Burger King)
1. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 0 cm
Urutan
Keterangan :
2 1
1. Vivi ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
4. Yahya (pengamat)
3 4

2. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 0 cm


Acak

2 1 Keterangan :

1. Vivi ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
3 4
4. Yahya (pengamat)

3. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 20


cm Urut

2 1 Keterangan :

1. Agung ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
3 4
4. Yahya (pengamat)

26
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 20
cm Acak

1
2 Keterangan :

1. Agung ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
3 4
4. Yahya (pengamat)

5. Layout Model Kerja Melipat Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk


Burung Secara Countinues

2 3 Keterangan :

1. Livia ( Operator )
2. Agung ( Pengukur Waktu)
3. Faris (Pencatat Waktu)
1 4
4. Vivi (Pengamat)

6. Layout Model Kerja Melipat Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk


Burung Secara Repetitive

2 3 Keterangan :

1. Livia ( Operator )
2. Agung ( Pengukur Waktu)
3. Faris (Pencatat Waktu)
1 4 4. Vivi (Pengamat

27
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
7. Layout Sampling Model Kerja Restoran Cepat Saji (Burger King)

3 1 dan 2 Keterangan :

1. Pemesanan
2. Memasak
3. Penyajian
4 4. Keseluruhan proses kerja

.1.2 Layout Keseluruhan Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua


Gelas, Melipat Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk Burung

C D

E Meja

B A

Gambar 4.1 Layout Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat
Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk Burung
Keterangan :
A. Vivi (Operator Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas)
B. Livia (Operator Melipat Kertas Origami Burung)
C. Faris (Pengukur Waktu)
D. Yahya (Pencatat Waktu Melipat Kertas Origami Burung)

28
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
E. Agung (Pencatat Waktu Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas)

.1.3 Layout Keseluruhan Sampling Model Kerja Restoran Cepat Saji (Burger
King) Warung Kopi Revo Jalan Merr Surabaya

C
D F
b
G

Gambar 4.2 Layout Kerja Restoran Cepat Saji (Burger King)

Keterangan :

A = Pemesanan ( Operator )

B = Memasak ( Operator )

C =penyajian ( Operator )

D = Agung (Pengamat)

F = Livia, Fris (Pencatat Waktu)

G = Yahya (Pengukur Waktu)

29
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.1.4 Data Pengamatan Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas

Data yang diamati adalah memasukkan pensil kedalam aqua gelas


sebanyak 4 kali yaitu percobaan jarak 0 cm berurutan, jarak 0 cm acak,
jarak 20 cm berurutan dan jarak 20 cm acak dan data yang diambil
sebanyak 15 kali pada masing-masing kriteria.

Tabel 4.1 Data Pengamatan Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas

.1.5 Jarak 20 Cm
No Jarak 0 Cm Urutan Jarak 0 Cm Acak Jarak 20 Cm Acak
Urutan
1 6.48 s 5.44 s 5.31 s 4.33 s
2 5.36 s 5.76 s 5.17 s 5.17 s
3 4.90 s 3.41 s 4.78 s 4.71 s
4 5.20 s 3.73 s 5.18 s 4.13 s
5 4.85 s 3.53 s 4.59 s 3.08 s
6 3.93 s 3.73 s 5.18 s 3.92 s
7 3.79 s 3.34 s 5.30 s 4.65 s
8 4.26 s 3.54 s 4.38 s 4.06 s
9 3.94 s 3.73 s 4.73 s 4.65 s
10 4.19 s 3.67 s 4.85 s 3.93 s
11 3.73 s 4.45 s 4.78 s 5.23 s
12 3.34 s 3.60 s 4.39 s 3.93 s
13 3.66 s 3.73 s 4.12 s 3.93 s
14 3.66 s 3.59 s 3.99 s 4.00 s
15 3.80 s 3.08 s 4.12 s 2.58 ss
Ʃ 70.09 s 58.33 s 70.87 s 64.04 s

Data Pengamatan Melipat Origami Burung

30
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Data yang diamati adalah mengamati waktu kerja operator dalam
membuatorigami burung dari awal hingga akhir dengan waktu kerja continuous
danrepetitive masing-masing sebanyak 15 kali.

Tabel 4.2 Data Pengamatan Melipat Origami Burung

N Jam Waktu
o ( Countinues ) ( Repetitive )
1 00:08:04 00:08:04
2 00:15:12 00:07:07
3 00:20:37 00:05:24
4 00:26:16 00:05:38
5 00:32:35 00:06:19
6 00:37:50 00:05:14
7 00:43:34 00:05:44
8 00:49:13 00:05:38
9 00:55:39 00:06:26
10 01:01:03 00:05:23
11 01:06:01 00:04:57
12 01:11:42 00:05:41
13 01:16:25 00:04:42
14 01:21:08 00:04:43
15 01:25:02 00:03:53

.1.6 Data Pengamatan Work Sampling

31
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Data yang diamati adalah bagaimana cara kerja pembuatan Burger
King dari mulai awal proses menerima pelanggan hingga proses
pengemasan dan dilakukan secara berulang dengan pengamatan secara
langsung dan dilakukan dengan mengambil sampel 30 data.

Tabel 4.3 Data Pengamatan Work Sampling


Angka Elemen/Wakt Elemen kerja-1 Elemen kerja-2 Elemen kerja-3
No Idle Produktif
Random u Pemesanan/Kasir Memasak Penyajian/Packing
1 6 13:36   
2 11 13:41   
3 22 13:52  
4 28 13:58   
5 29 13:59   
6 30 14:00  
7 31 14:01 
8 33 14:03 
9 35 14:05  
10 36 14:06   
11 52 14:22   
12 53 14:23    
13 54 14:24  
14 55 14:25  
15 62 14:32  
16 64 14:34 

Tabel 4.3 Data Pengamatan Work Sampling (Lanjutan).

N Angka Elemen/Wakt Elemen kerja-1 Elemen Elemen kerja-3 Idle Produkti

32
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Rando Pemesanan/Kasi kerja-2 Penyajian/Packin
o u f
m r Memasak g
17 67 14:37  

18 68 14:38    

19 69 14:39  

20 71 14:41 

21 78 14:48 

22 84 14:54   

23 85 15:55   

24 90 15:00   

25 91 15:01  

26 92 15:02  

27 96 15:06    

28 108 15:18    

29 110 15:20  

30 119 15:29  

TOTAL 5 25

.2 PengolahanData

.2.1 Pengolahan Data Memasukkan Pensil Jarak 0 Cm Berurutan

33
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.4 Pengolahan Data Jarak 0 Cm Berurutan (detik)

No X X2
1 6.48 41.99
2 5.36 28.73
3 4.9 24.01
4 5.2 27.04
5 4.85 23.52
6 3.93 15.44
7 3.79 14.36
8 4.26 18.15
9 3.94 15.52
10 4.19 17.56
11 3.73 13.91
12 3.34 11.16
13 3.66 13.40
14 3.66 13.40
15 3.80 14.44
Ʃ 65.09 292.63

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

34
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X̄ =
∑ Xi =65 ,09 =4 ,33
n 15
k=95 %=2
s=5 %=0 ,05

a. Standar Deviasi

∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 6 , 48−4 , 33 )2 + ( 5 ,36−4 ,33 )2 +. .. .. .+ ( 3 , 80−4 , 33 )2


SD=
√ n−1 √ 15−1
=0 ,85

. Uji Kecukupan Data

2 2
√ 2
N '=
(∑
k /s N ∑ Xi −( ∑ Xi )
Xi )
2 2
2 /0 ,05 √ 15 ( 292, 63 ) −( 65 , 09 )
¿( 65 , 09 )
¿ 7 ,59
Karena N’<N yaitu 7,59 < 15, maka data memasukkan pensil ke
dalam gelas dengan jarak 0 cm secara berurutan dapat dikatakan cukup.

. Uji Distribusi Normal

35
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.5 Uji Distribusi Normal 0 Cm Berurutan

X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|


3.34 1 1 -1.175686275 0.122069034 0.06666667 0.05540237
3.66 2 3 -0.799215686 0.215279544 0.20000000 0.01527954
3.73 1 4 -0.716862745 0.240130651 0.26666667 0.02653602
3.79 1 5 -0.64627451 0.262618305 0.33333333 0.07071503
3.80 1 6 -0.634509804 0.26646834 0.40000000 0.13353166
3.93 1 7 -0.481568627 0.318967405 0.46666667 0.14769926
3.94 1 8 -0.469803922 0.323180448 0.53333333 0.21015289
4.19 1 9 -0.175686275 0.434587743 0.60000000 0.16541226
4.26 1 10 -0.093333333 0.467183028 0.66666667 0.19948364
4.85 1 11 0.600784314 0.729653278 0.73333333 0.00368006
4.9 1 12 0.659607843 0.74875856 0.80000000 0.05124144
5.2 1 13 1.01254902 0.8469712 0.86666667 0.01969547
5.36 1 14 1.200784314 0.887198769 0.93333333 0.04613456
6.48 1 15 2.518431373 0.994287305 1.00000000 0.00571269
Lmax 0.21015289

Hipotesis H0 = Data pengamatan berdistribusi normal

H1 = Data pengamatan tidak berdistribsi normal

Tolak H0 jika Lmax < Ltabel

Ltabel (0,05:15)=0,22 Lmax=0,210

36
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,210 < 0,22 maka terima H0 yang artinya
data pengamatan berdistribusi normal.

0.2105 0.22 α

Gambar 4.3 Uji Distribusi Normalitas Jarak 0 cm Berurutan

. Uji Keseragaman Data

BKA= x̄+ k .SD


=4,33+2 (0,85)
=6,03

BKB= x̄ -k .SD
=4,33-2(0,85 )
=2,63
7

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BKA Waktu Pengamatan BKB

Gambar 4.4 Keseragaman Data Jarak 0 cm Berurutan

37
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cam Berurutan

 Perfomance Rating

1. Skill = Good =0.06

2. Effort = Good =0.05

3. Condition = Excellent = 0.08

4. Consistency = Good = 0.06 +

= 0,25

 Allowance

1. Personal Allowance =2%

2. Fatigue Allowance =1%

3. Delay Allowace =1% +

=4%

Waktu Normal (WN)

WN= X̄ ( 1+ ∑ Perfomance Rating )


=4 , 33 (1+0 ,25 )
=5 ,412 detik
Waktu Standar (WS)

100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 5,412×1 , 041
=5 , 633 detik

38
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Output Standar (OS)

1 1
OS= = =0 ,177 unit/detik=637 unit/jam
WS 5 ,633

.2.2 Pengolahan Data Memasukkan Pensil Jarak 0 Cm Acak

Tabel 4.6 Pengolahan Data Jarak 0 Cm Acak (detik)

No X X2
1 5.44 29.5936
2 5.76 33.1776
3 3.41 11.6281
4 3.73 13.9129
5 3.53 12.4609
6 3.73 13.9129
7 3.34 11.1556
8 3.54 12.5316
9 3.73 13.9129
10 3.67 13.4689
11 4.45 19.8025
12 3.6 12.96
13 3.73 13.9129
14 3.59 12.8881
15 3.08 9.4864
Ʃ 58.33 234.8049

Nilai rata-rata adalah sebagai

39
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X̄ =
∑ Xi =58,33 =3 ,88 detik
n 15
k= 95%=2
s= 5%=0,05
a. Standar Deviasi

∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 5 ,44−3, 88 )2 +( 5 ,76−3, 88 )2 +.. ....+ ( 3 , 08−3 , 88 )2


SD=
√ n−1 √ 15−1
=0 ,75

b. Uji Kecukupun Data

α
2
k 2
s√
2

N'= ( ∑ Xi
N ∑ Xi −( ∑ Xi )
) 2
2 2

¿( 0 , 05
58 , 33
√ 15 ( 234 , 849 )−( 58 , 33 )
)
¿ 7 ,502

Karena N’< N yaitu 7,502 > 15, maka data memasukkan pensil

ke dalam gelas dengan jarak 0cm secara acak dapat dikatakan cukup.

40
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Uji Distribusi Normalitas

Tabel 4.7 Uji Distribusi Normal Jarak 0 Cm Acak

X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|


3.08 1 1 -1.061007958 0.144343142 0.066666667 0.077676476
3.34 1 2 -0.716180371 0.236939991 0.133333333 0.103606657
3.41 1 3 -0.623342175 0.266529844 0.2 0.066529844
3.53 1 4 -0.464190981 0.321255461 0.266666667 0.054588794
3.54 1 5 -0.450928382 0.326020584 0.333333333 0.00731275
3.59 1 6 -0.384615385 0.350261197 0.4 0.049738803
3.6 1 7 -0.371352785 0.355187394 0.466666667 0.111479273
3.67 1 8 -0.278514589 0.390308684 0.533333333 0.14302465
3.73 4 12 -0.198938992 0.421155234 0.8 0.378844766
4.45 1 13 0.75596817 0.77516586 0.866666667 0.091500807
5.44 1 14 2.068965517 0.980725339 0.933333333 0.047392005
5.76 1 15 2.4933687 0.993673131 1 0.006326869
Lmax 0.378844766

Hipotesis H0 = Data pengamatan berdistribusi normal

H1 = Data pengamatan tidak berdistribsi normal

Tolak H0 jika Lmax > Ltabel

Ltabel (0,05:15)=0,22 Lmax=0,378

41
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena nilai Lmaz> Ltabel yaitu 0,378 > 0,22 maka tolak H0 yang
artinya data pengamatan tidak berdistribusi normal.

0.22 0,378

Gambar 4.5 Uji Distribusi Normalitas Jarak 0 cm Acak

Uji Keseragaman Data

BKA= x̄+ k .SD


=3,88+2 (0,75 )
=5,38

BKB= x̄ -k .SD
=3,88-2( 0,75)
=2,38

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BKA Waktu Pengamatan BKB

Gambar 4.6 Uji Keseragaman Data Jarak 0 Cm Acak

42
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm Acak

 Perfomance Rating

1. Skill = Good =0.06

2. Effort = Good =0.05

3. Condition = Excellent = 0.08

4. Consistency = Good = 0.06 +

= 0,25

 Allowance

1. Personal Allowance =2%


2. Fatigue Allowance =1%
3. Delay Allowace =1% +
=4%

Waktu Normal (WN)

WN= X̄ ( 1+ ∑ Perfomance Rating )


=3 ,88 ( 1+0 , 25 )
=4 , 85 detik
Waktu Standar (WS)

43
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 4,85×1 , 041
=5 , 048 detik
Output Standar (OS)

1 1
OS= = =0 ,19 unit/detik=684 unit/jam
WS 5 ,048

.2.3 Pengolahan Data Memasukkan Pensil Jarak 20 Cm Berurutan

Tabel 4.8 Pengolahan Data Jarak 20 Cm Berurutan (detik)

No X X2
1 5.31 28.1961
2 5.17 26.7289
3 4.78 22.8484
4 5.18 26.8324

44
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
5 4.59 21.0681
6 5.18 26.8324
7 5.30 28.09
8 4.38 19.1844
9 4.73 22.3729
10 4.85 23.5225
11 4.78 22.8484
12 4.39 19.2721
13 4.12 16.9744
14 3.99 15.9201
15 4.12 16.9744
Ʃ 70.87 337.6655

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

∑ Xi =70 ,87 =4 ,724 detik


X̄ =
n 15
k= 95%=2
s= 5%=0,05
a. Standar Deviasi

45
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 5 ,31−4 ,724 )2 + ( 5 , 17−4 , 724 )2 +.. .. . .+ ( 4 , 12−4 , 724 )2
SD=
√ n−1 √ 15−1
=0 , 45

c. Uji Kecukupun Data

2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2

N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2

¿( 0 , 05
70 , 87
√ 15 ( 337 ,665 )−( 70 , 87 )
)
¿ 13 ,51

Karena N’<N yaitu 13,51 < 15, maka data memasukkan pensil

ke dalam gelas dengan jarak 20 cm secara berurutan dapat dikatakan

cukup.

. Uji Distribusi Normal

Tabel 4.9 Uji Distribusi Normal Jarak 20 Cm Berurutan

46
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
3.99 1 1 -1.634743875 0.051051375 0.066666667 0.015615291
4.12 2 3 -1.345211581 0.089278459 0.2 0.110721541
4.38 1 4 -0.766146993 0.221794422 0.266666667 0.044872245
4.39 1 5 -0.743875278 0.228475966 0.333333333 0.104857367
4.59 1 6 -0.29844098 0.382683308 0.4 0.017316692
4.73 1 7 0.013363029 0.505330919 0.466666667 0.038664252
4.78 2 9 0.124721604 0.549628023 0.6 0.050371977
4.85 1 10 0.280623608 0.610500447 0.666666667 0.05616622
5.17 1 11 0.993318486 0.839722614 0.733333333 0.106389281
5.18 2 13 1.0155902 0.845087713 0.866666667 0.021578953
5.30 1 14 1.28285078 0.90022782 0.933333333 0.033105513
5.31 1 15 1.305122494 0.90407443 1 0.09592557
Lmax 0.110721541

Hipotesis H0 = Data pengamatan berdistribusi normal

H1 = Data pengamatan tidak berdistribsi normal

Tolak H0 jika Lmax > Ltabel

Ltabel (0,05:15)=0,22 Lmax=0,11

Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,11 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.

47
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
0,11 0.22 α

Gambar 4.7 Uji Distribusi Normalitas Jarak 20 cm Berurutan


. Uji Keseragaman Data

BKA= x̄+ k .SD


=4,724+2 (0,45 )
=5,624
BKB= x̄ -k .SD
=4,724-2(0,45 )
=3,824
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BKA Waktu Pengamatan BKB

Gambar 4.8 Uji Keseragaman Data Jarak 20 cm Berurutan

. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 20 Cm Berurutan

 Perfomance Rating

1. Skill = Good =0.06

2. Effort = Good =0.05

3. Condition = Excellent = 0.08

4. Consistency = Good = 0.06 +

= 0,25

48
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
 Allowance

1. Personal Allowance =2%

2. Fatigue Allowance =1%

3. Delay Allowace =1% +

=4%

Waktu Normal (WN)

WN= X̄ ( 1+ ∑ Perfomance Rating )


=4 , 724 ( 1+0 , 25 )
=5 ,905 detik
Waktu Standar (WS)

100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 5,905×1 , 041
=6 , 147 detik
Output Standar (OS)

1 1
OS= = =0 , 162 unit/detik=583 unit/jam
WS 6 ,147

49
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.2.4 Pengolahan Data Memasukkan Pensil Jarak 20 Cm Acak

Tabel 4.10 Pengolahan Data Jarak 20 Cm Acak (detik)

No X X^2
1 4.33 18.7489
2 5.17 26.7289
3 4.71 22.1841
4 4.13 17.0569
5 3.08 9.4864
6 3.92 15.3664
7 4.65 21.6225
8 4.06 16.4836
9 4.65 21.6225
10 3.93 15.4449

50
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
11 5.23 27.3529
12 3.93 15.4449
13 3.93 15.4449
14 4.00 16
15 2.58 6.6564
Ʃ 62.3 265.6442

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

∑ Xi =62 ,3 =4, 153 detik


X̄ =
n 15
k= 95%=2
s= 5%=0,05
b. Standar Deviasi

∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 4 , 33−4 ,153 )2 + ( 5 ,17−4 , 153 )2 +. .. .. .+ ( 2 ,58−4 ,153 )2


SD=
√ n−1 √ 15−1
=0 , 702

d. Uji Kecukupun Data

51
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

α
2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2

N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2

¿( 0 , 05
62 , 3
√ 15 ( 265 ,644 )−( 62 , 3 )
)
¿ 6 , 52

Karena N’<N yaitu 6,52<15, maka data memasukkan pensil ke

dalam gelas dengan jarak 20 cm secara acak dapat dinyatakan cukup.

. Uji Distribusi Normalitas

Tabel 4.11 Uji Distribusi Normalitas Jarak 20 Cm Acak

Fku
X F Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
m
0.06666666
2.58 1 1 -2.243937233 0.01241822 0.054248447
7
0.13333333
3.08 1 2 -1.530670471 0.062925428 0.070407906
3
3.92 1 3 -0.332382311 0.369800297 0.2 0.169800297

52
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3.93 3 6 -0.318116976 0.375198104 0.4 0.024801896
0.46666666
4.00 1 7 -0.218259629 0.413613414 0.053053253
7
0.53333333
4.06 1 8 -0.132667618 0.447228127 0.086105206
3
4.13 1 9 -0.032810271 0.486912944 0.6 0.113087056
0.66666666
4.33 1 10 0.252496434 0.599671315 0.066995352
7
4.65 2 12 0.708987161 0.760833778 0.8 0.039166222
0.86666666
4.71 1 13 0.794579173 0.786570831 0.080095835
7
0.93333333
5.17 1 14 1.450784593 0.926580074 0.006753259
3
5.23 1 15 1.536376605 0.937776979 1 0.062223021
Lmax 0.169800297

Hipotesis H0 = Data pengamatan berdistribusi normal

H1 = Data pengamatan tidak berdistribsi normal

Tolak H0 jika Lmax > Ltabel

Ltabel (0,05:15)=0,22
Lmax=0,16

Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,16 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.

0,16 0.22

53
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Gambar 4.9 Uji Distribusi Normalitas Jarak 20 cm Acak

. Uji Keseragaman Data

BKA= x̄+ k .SD


=4,153+2 ( 0,701)
=5,555

BKB= x̄ -k .SD
=4,153-2(0,701)
=2,751
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BKA Waktu Pengamatan BKB

Gambar 4.10 Uji Keseragaman Data Jarak 20 cm Acak

. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 20 Cm Acak

 Perfomance Rating

1. Skill = Good =0.06

2. Effort = Good =0.05

3. Condition = Excellent = 0.08

4. Consistency = Good = 0.06 +

54
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
= 0,25

 Allowance
1. Personal Allowance =2%
2. Fatigue Allowance =1%
3. Delay Allowace =1% +
=4%

Waktu Normal (WN)

WN= X̄ ( 1+ ∑ Perfomance Rating )


=4 , 153 (1+0 ,25 )
=5 ,191 detik
Waktu Standar (WS)

100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 5,191×1 , 041
= 5,403 detik
Output Standar (OS)

1 1
OS= = =0 , 185 unit/detik=666 unit/jam
WS 5 ,403

55
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.2.5 Pengolahan Data Melipat Origami Burung (continuous)

Tabel 4.12 Pengolahan Data Melipat Origami (continuous)

No X X2
1 484 234256
2 912 831744
3 1237 1530169
4 1576 2483776
5 1955 3822025
6 2270 5152900
7 2614 6832996
8 2953 8720209
9 3339 11148921
10 3663 13417569
11 3961 15689521
12 4302 18507204
13 4585 21022225
14 4868 23697424
15 5102 26030404
Ʃ 43821 159121343

56
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

X̄ =
∑ Xi = 43821 =2921 , 4 detik
n 15
k= 95%=2
s= 5%=0,05
c. Standar Deviasi

∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 484−2921 , 4 )2 + ( 912−2921 , 4 )2+. .. . ..+ ( 5102−2921 , 4 )2


SD=
√ n−1 √ 15−1
=1490 , 5

e. Uji Kecukupun Data

2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2

N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2

¿( 0 , 05
43821
√ 15 ( 26030404 )−( 43821 )
)
¿ 19 ,71

57
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena N’<N yaitu 19,71<15, maka data melipat origami burung

(continuous) dapat dinyatakan cukup.

. Uji Distribusi Normalitas

Tabel 4.13 Uji Distribusi Normalitas Melipat Origami (continuous)

58
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|

484 1 1 -1.635290171 0.050994117 0.066666667 0.01567255

912 1 2 -1.348138209 0.088806967 0.133333333 0.044526366

1237 1 3 -1.130090574 0.129219031 0.2 0.070780969

1576 1 4 -0.902650117 0.183355809 0.266666667 0.083310857

1955 1 5 -0.648373029 0.258371855 0.333333333 0.074961478

2270 1 6 -0.437034552 0.331043145 0.4 0.068956855

2614 1 7 -0.206239517 0.418301911 0.466666667 0.048364756

2953 1 8 0.021200939 0.508457317 0.533333333 0.024876016

3339 1 9 0.280174438 0.610328161 0.6 0.010328161

3663 1 10 0.497551157 0.690599782 0.666666667 0.023933115

3961 1 11 0.697484066 0.757250046 0.733333333 0.023916713

4302 1 12 0.926266354 0.822846212 0.8 0.022846212

4585 1 13 1.116135525 0.867817936 0.866666667 0.001151269

4868 1 14 1.306004696 0.90422452 0.933333333 0.029108814

5102 1 15 1.462998994 0.928266173 1 0.071733827

Lmax 0.083310857

Hipotesis H0 = Data pengamatan berdistribusi normal

H1 = Data pengamatan tidak berdistribsi normal

Tolak H0 jika Lmax > Ltabel

59
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Ltabel (0,05:15)=0,22
Lmax=0,08

Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,08 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.

0,08 0.22 α

Gambar 4.11 Uji Distribusi Normalitas Melipat Origami Burung (continuous)

. Uji Keseragaman Data

BKA= x̄+ k .SD


=2921,4 +2 (1490,5)
=5902,4

BKB= x̄ -k .SD
=2921,4-2(1490,5 )
=59,6
7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BKA Waktu Pengamatan BKB

Gambar 4.12 Uji Keseragaman Data Melipat Origami Burung (continuous)

. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 20 Cm Acak

60
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
 Perfomance Rating

1. Skill = Good =0.06

2. Effort = Good =0.05

3. Condition = Excellent = 0.08

4. Consistency = Good = 0.06 +

= 0,25

 Allowance

1. Personal Allowance =2%

2. Fatigue Allowance =1%

3. Delay Allowace =1% +

=4%

Waktu Normal (WN)

WN= X̄ ( 1+ ∑ Perfomance Rating )


=2921 ,4 ( 1+0 , 25 )
=2922 ,65 detik
Waktu Standar (WS)

100%
WS=WN×
100%-4%( )
= 2922,65×1 , 041
= 3042,47 detik
Output Standar (OS)

61
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1 1
OS= = =0 , 00032 unit/detik=1 , 18 unit/jam
WS 3042 , 47

.2.6 Pengolahan Data Melipat Origami Burung (Repetitive)

Tabel 4.14 Pengolahan Data Melipat Origami (Repetitive)

No X X^2
1 484 234256
2 427 182329
3 324 104976
4 338 114244
5 379 143641
6 314 98596
7 344 118336
8 338 114244

62
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
9 386 148996
10 323 104329
11 297 88209
12 341 116281
13 282 79524
14 283 80089
15 233 54289
Ʃ 5093 1782339

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

X̄ =
∑ Xi =5093 =339 ,53 detik
n 15
k = 95%=2
s= 5%=0,05
d. Standar Deviasi

∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 484−339 , 53 )2 + ( 427−339 , 53 )2 +. . .. ..+ ( 233−339 ,53 )2


SD=
√ n−1 √ 15−1
=61 ,58

. Uji Kecukupun Data

63
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2

N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2

¿ ( 0 , 05
5093
√ 15 ( 1782339 )−( 5093 )
)
¿ 7 , 009

Karena N’<N yaitu 7,009<15, maka data melipat origami burung

(repetitive) dapat dinyatakan cukup.

. Uji Distribusi Normalitas

Tabel 4.15 Uji Distribusi Normalitas Melipat Origami Repetitive

X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|


233 1 1 -1.729944787 0.04182007 0.066666667 0.024846597
282 1 2 -0.934231893 0.175092144 0.133333333 0.04175881
283 1 3 -0.917992855 0.179311303 0.2 0.020688697
297 1 4 -0.690646314 0.244893917 0.266666667 0.021772749

64
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
314 1 5 -0.414582657 0.339223723 0.333333333 0.00589039
323 1 6 -0.268431309 0.394183671 0.4 0.005816329
324 1 7 -0.25219227 0.400446226 0.466666667 0.06622044
338 2 9 -0.024845729 0.490089008 0.6 0.109910992
341 1 10 0.023871387 0.509522401 0.666666667 0.157144266
344 1 11 0.072588503 0.528933212 0.733333333 0.204400121
379 1 12 0.640954855 0.739223993 0.8 0.060776007
386 1 13 0.754628126 0.774763929 0.866666667 0.091902738
427 1 14 1.420428711 0.922258545 0.933333333 0.011074788
484 1 15 2.346053914 0.990513319 1 0.009486681
Lmax 0.204400121

Hipotesis H0 = Data pengamatan berdistribusi normal

H1 = Data pengamatan tidak berdistribsi normal

Tolak H0 jika Lmax > Ltabel

Ltabel (0,05:15)=0,22 Lmax=0,20

Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,20 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.

0,20 0.22 α

Gambar 4.13 Uji Distribusi Normalitas Melipat Origami Burung (repetitive)

. Uji Keseragaman Data

65
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BKA= x̄+ k .SD
=339,53+2 (61,58 )
=462,69

BKB= x̄ -k .SD
=339,53-2(61,58 )
=216,37
600

500

400

300

200

100

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BKA Waktu Pengamatan BKB

Gambar 4.14 Uji Keseragaman Data Melipat Origami Burung (repetitive)

. Waktu Standar dan Output Standar

 Perfomance Rating

1. Skill = Good =0.06

2. Effort = Good =0.05

3. Condition = Excellent = 0.08

4. Consistency = Good = 0.06 +

= 0,2

 Allowance

1. Personal Allowance =2%

2. Fatigue Allowance =1%

66
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3. Delay Allowace =1% +

=4%

Waktu Normal (WN)

WN= X̄ ( 1+ ∑ Perfomance Rating )


=339 ,53 ( 1+0 ,25 )
=424 , 41 detik
Waktu Standar (WS)

100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 424,41×1 , 041
= 441,81 detik
Output Standar (OS)

1 1
OS= = =0 , 0022 unit/detik=8 , 14 unit/jam
WS 441 , 81
.2.7 Pengolahan Data Sampling Kerja Burger King Tahap 1 (Pemesanan)

Tabel 4.16 Tahap 1 (Peoses Pemesanan)

No. X X2 (X - x̄)2
1 6 36 3045,033
2 28 784 1101,033
3 35 1225 685,4876
4 36 1296 634,124
5 53 2809 66,94215
6 67 4489 33,85124
7 68 4624 46,4876
8 84 7056 520,6694

67
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
9 92 8464 949,7603
10 96 9216 1212,306
11 108 11664 2191,942
Σ 673 51663 10487,64

Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

Σ x 673
x̄ = = = 61,18
n 11

K = 95% = 2

S = 5%

a. Standar Deviasi

Σ ( Xi− x̄ )2 10487,64
SD =
√ n−1
=
√ 10
= 32,3

. Uji kecukupan data

N’ = ¿ ¿
= ¿¿
2
40 √ 568293−452929
=( 673 )
2
40 √ 115364
=( )
673
2
40(339,65)
=( ) = 20,18
673
Karena N’ > N maka data dapat dinyatakan tidak cukup

. Uji Distribusi Normal

Tabel 4.17 Uji Distribusi Normal Tahap 1

68
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
233 1 1 -1.729944787 0.04182007 0.066666667 0.024846597
282 1 2 -0.934231893 0.175092144 0.133333333 0.04175881
283 1 3 -0.917992855 0.179311303 0.2 0.020688697
297 1 4 -0.690646314 0.244893917 0.266666667 0.021772749
314 1 5 -0.414582657 0.339223723 0.333333333 0.00589039
323 1 6 -0.268431309 0.394183671 0.4 0.005816329
324 1 7 -0.25219227 0.400446226 0.466666667 0.06622044
338 2 9 -0.024845729 0.490089008 0.6 0.109910992
341 1 10 0.023871387 0.509522401 0.666666667 0.157144266

Tabel 4.17 Uji Distribusi Normal Tahap 1 (Lanjutan)

X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|


344 1 11 0.072588503 0.528933212 0.733333333 0.204400121
379 1 12 0.640954855 0.739223993 0.8 0.060776007
386 1 13 0.754628126 0.774763929 0.866666667 0.091902738
427 1 14 1.420428711 0.922258545 0.933333333 0.011074788
484 1 15 2.346053914 0.990513312 1 0.009486681

Lmax 0.204400121

Hipotesis= H0= Data pengamatan berdistribusi normal

H1= Data pengamatan tidak berdistribusi normal

Tolak H0 jika L Max > L Tabel

L Tabel = α = 0,05 ; n = 1= 0,249

69
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena L Max (0,14523) < L Tabel (0,249) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Kurva Distribusi Normal Tahap 1


1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 20 40 60 80 100 120

Gambar 4.15 Kurva Distribusi Normal Tahap 1

. Uji Keseragaman Data

Batas Keseragaman Atas

BKA= x̄ + K*SD

= 61,18 + 2(32,38)

= 61,18 + 64,76 = 125,94

Batas Keseragaman Bawah

BKB= x̄ - K*SD

= 61.78 - 2(32,38)

= 61,18 – 64,76 = -3,58

70
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji Keseragaman Data Tahap 2
140

120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-20

X Rata-rata BKA BKB

Gambar 4. 16 Uji Keseragaman Data Tahap 1

. Waktu standar dan output data observasi pada tahap 1

Perfomance Rating

 Skill = Good =0,06


 Effort = Good =0,05
 Condition =Excellent = 0,04
 Consistency = Good =0,01+
Total = 0,16

Allowance

 Personal Allowance = 3%
 Fatigue Allowance = 5%
 Delay = 0% +
Total =8%

Waktu Normal

WN= x̄ (1 + Σ Westinghouse rating)

= 61,18 (1 + 0,16)

= 70,96 detik = 0,0197 jam

71
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Waktu Standar

100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 70,96 x ( 100100%−8% % )
= 70,96 x 1,086

= 77,13 detik = 0,0214 jam

Output Standar

1 1
OS= = = 47 unit/jam
WS 0,0214

.2.8 Pengolahan Data Sampling Kerja Burger King Tahap 2 (Memasak)

Tabel 4.18 Tahap 2 (Proses Memasak)

No. X X2 (X - x̄)2
2640,37
1 6 36 9
2151,53
2 11 121 3
863,455
3 28 784 6
805,686
4 29 841 4
457,301
5 36 1296 8
28,9940
6 52 2704 8

72
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
19,2248
7 53 2809 5
112,686
8 68 4624 4
708,378
9 84 7056 7
762,609
10 85 7225 5
1063,76
11 90 8100 3
1491,14
12 96 9216 8
2561,91
13 108 11664 7
13667,0
Σ 746 56476 8

Nilai rata-rata adalah:


Σ x 746
x̄ = = = 57,38
n 13

K = 95% = 2

S = 5%

a. Standar Deviasi

)2 13667,08
SD = Σ Xi− x̄ =
(

n−1 12 √ = 33.74

. Uji kecukupan data

N’ = ¿ ¿

= ¿¿

2
40 √ 734188−556516
= ( 746 )

73
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2
40 √ 177672
= ( 746 )
40(421.5) 2
= ( 746 ) = 22.6

Karena N’ > N maka data dapat dinyatakan tidak cukup

. Uji Distribusi Normal

Tabel 4.19 Uji Distribusi Normal Tahap 2

Z= (X S(Z)= F |F(Z) -
No. X F F kum - x̄)/SD kum/ n F(Z) S(Z)|
- 0,07692 0,06392 0,01299
1 6 1 1 1,5226 3 9 4
- 0,15384 0,08465 0,06919
2 11 1 2 1,3744 6 2 4
- 0,23076 0,19195 0,03881
3 28 1 3 0,8707 9 7 3
- 0,30769 0,20015
4 29 1 4 0,8411 2 2 0,10754
- 0,38461 0,26315 0,12146
5 36 1 5 0,6337 5 2 3
- 0,46153 0,43661 0,02492
6 52 1 6 0,1596 8 6 2
- 0,53846 0,44831 0,09014
7 53 1 7 0,1299 2 4 8
0,61538 0,62344 0,00806
8 68 1 8 0,3145 5 8 3
0,69230 0,78484 0,09253
9 84 1 9 0,7887 8 2 5
0,76923 0,79340 0,02417
10 85 1 10 0,8183 1 2 2
0,84615 0,83308 0,01306
11 90 1 11 0,9664 4 8 6
0,92307 0,87373 0,04934
12 96 1 12 1,1442 7 6 1
13 108 1 13 1,4998 1 0,93316 0,06683

74
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
8 2
0,12146
            L max 3

Hipotesis H0= Data pengamatan berdistribusi normal

H1= Data pengamatan tidak berdistribusi normal

Tolak H0 jika L Max > L Tabel

L Tabel = α = 0,05 ; n = 13= 0,234

Karena L Max (0,121463) < L Tabel (0,234) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Kurva Distribusi Normal Tahap 2


1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 20 40 60 80 100 120

Gambar 4.17 Kurva Distribusi Normal Tahap 2

. Uji Keseragaman Data

Batas Keseragaman Atas

BKA= x̄ + K*SD

= 57.38 + 2(33.74)

= 57.38 + 67.48 = 124.86

Batas Keseragaman Bawah

75
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BKB= x̄ - K*SD

= 57.38- 2(33.74)

= 57.38 - 67.48= -10,1

Uji Keseragaman Data Tahap 2


140

120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
-20

X Rata-rata BKA BKB

Gambar 4.18 Uji Keseragaman Data Tahap 2

. Waktu standar dan output data observasi pada tahap 2


Perfomance Rating

 Skill = Good =0,06


 Effort = Good =0,05
 Condition =Excellent = 0,04
 Consistency = Good =0,01+
Total = 0,16

Allowance

 Personal Allowance = 3%
 Fatigue Allowance = 5%
 Delay = 0% +

76
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Total =8%

Waktu Normal

WN= x̄ (1 + Σ Westinghouse rating)

= 57.38 (1 + 0,16)

= 66.56 detik = 0,0184 jam

Waktu Standar

100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 66.56 x ( 100100%−8% % )
= 66.56 x 1,086

= 72.34 detik = 0,02 jam

Output Standar

1 1
OS= = = 50 unit/jam
WS 0,02

.2.9 Pengolahan Data Sampling Kerja Burger King Tahap 3 (Penyajian)

77
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.20 Tahap 3 (Proses Penyajian)

No. X X2 (X - x̄)2
1 11 121 3123,568
2 22 484 2015,012
3 29 841 1435,568
4 30 900 1360,79
5 52 2704 221,679
6 53 2809 192,9012
7 54 2916 166,1235
8 55 3025 141,3457
9 62 3844 23,90123
10 68 4624 1,234568
11 69 4761 4,45679
12 85 7225 328,0123
13 90 8100 534,1235
14 91 8281 581,3457
15 96 9216 847,4568
16 108 11664 1690,123
17 110 12100 1858,568
18 119 14161 2715,568
Σ 1204 97776 17241,78

Nilai rata-rata adalah:


Σ x 1204
x̄ = = = 66.88
n 18

K = 95% = 2

S = 5%

a. Standar Deviasi

78
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Σ ( Xi− x̄ )2 17241.78
SD =

n−1
=
17 √ = 31.84

. Uji kecukupan data

N’ = ¿ ¿

= ¿¿

2
40 √ 1759968−1449616
= ( 1204 )
2
40 √ 310352
= ( 1204 )
40(557.09) 2
= ( 1204 ) = 18.5

Karena N’ > N maka data dapat dinyatakan tidak cukup

. Uji Distribusi Normal

Tabel 4.21 Uji Distribusi Normal Proses Penyajian

79
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
S(Z)=
Z= (X F
- kum/ |F(Z) -
No. X F F kum x̄)/SD n F(Z) S(Z)|
-
1 11 1 1 1,7549 0,0556 0,03964 0,01592
-
2 22 1 2 1,4095 0,1111 0,07934 0,03177
-
3 29 1 3 1,1897 0,1667 0,11708 0,04959
-
4 30 1 4 1,1583 0,2222 0,12337 0,09886
-
5 52 1 5 0,4675 0,2778 0,32007 0,04229
-
6 53 1 6 0,4361 0,3333 0,33138 0,00196
-
7 54 1 7 0,4047 0,3889 0,34284 0,04605
-
8 55 1 8 0,3733 0,4444 0,35446 0,08999
-
9 62 1 9 0,1535 0,5 0,439 0,061
10 68 1 10 0,0349 0,5556 0,51392 0,04164
11 69 1 11 0,0663 0,6111 0,52643 0,08468
12 85 1 12 0,5687 0,6667 0,71522 0,04855
13 90 1 13 0,7257 0,7222 0,76599 0,04376
14 91 1 14 0,7571 0,7778 0,7755 0,00227
15 96 1 15 0,9141 0,8333 0,81967 0,01367
16 108 1 16 1,2909 0,8889 0,90163 0,01274
17 110 1 17 1,3537 0,9444 0,91208 0,03236
18 119 1 18 1,6363 1 0,94911 0,05089
L max 0,09886

Hipotesis= H0= Data pengamatan berdistribusi normal

H1= Data pengamatan tidak berdistribusi normal

Tolak H0 jika L Max > L Tabel

80
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
L Tabel = α = 0,05 ; n = 13 LMax= 0,200

Karena L Max (0,09886) < L Tabel (0,200) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Kurva Distribusi Normal Tahap 2


0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Gambar 4.19 Kurva Distribusi Normal Tahap 3

. Uji Keseragaman Data

Batas Keseragaman Atas

BKA= x̄ + K*SD

= 66.88 + 2(31.84)

= 66.88 + 63.68 = 130.56

Batas Keseragaman Bawah

BKB= x̄ - K*SD

= 66.88- 2(31.84)

= 66.88-63.68 = 3.2

81
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji Keseragaman Data Tahap 3
140

120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

X Rata-rata BKA BKB

Gambar 4.20 Uji Keseragaman Data Tahap 3

. Waktu standar dan output data observasi pada tahap 3

Perfomance Rating

 Skill = Good =0,06


 Effort = Good =0,05
 Condition =Excellent = 0,04
 Consistency = Good =0,01+
Total = 0,16

Allowance

 Personal Allowance = 3%
 Fatigue Allowance = 5%
 Delay = 0% +
Total =8%

Waktu Normal

WN= x̄ (1 + Σ Westinghouse rating)

82
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
= 66.88 (1 + 0,16)

= 77.58 detik = 0,0215 jam

Waktu Standar

100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 77.58 x ( 100100%−8% % )
= 77.58 x 1,086

= 84.25 detik = 0,0234 jam

Output Standar

1 1
OS= = = 43 unit/jam
WS 0,0234

.2.10 Pengolahan Data Sampling Kerja Keseluruhan Proses Kerja


(Kumulatif)

83
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.22 Data Sampling Kerja (Kumulatif)

No. X X2 (X - x̄)2
1 6 36 3144,966
2 11 121 2609,166
3 22 484 1606,406
4 28 784 1161,446
5 29 841 1094,286
6 30 900 1029,126
7 35 1225 733,3264
8 36 1296 680,1664
9 52 2704 101,6064
10 53 2809 82,4464
11 54 2916 65,2864
12 55 3025 50,1264
13 62 3844 0,0064
14 67 4489 24,2064
15 68 4624 35,0464
16 69 4761 47,8864
17 84 7056 480,4864
18 85 7225 525,3264
19 90 8100 779,5264
20 91 8281 836,3664
21 92 8464 895,2064
22 96 9216 1150,566
23 108 11664 2108,646
24 110 12100 2296,326
25 119 14161 3239,886
Σ 1552 121126 24777,84

Nilai rata-rata adalah sebagi berikut:


Σ x 1552
x̄ = = = 62.08
n 25

84
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
K = 95% = 2

S = 5%

a. Standar Deviasi

)2 24777.84
SD = Σ Xi− x̄ =
(

n−1 24 √
= 30.50

. Uji kecukupan data

N’ = ¿ ¿

= ¿¿

2
40 √ 3028150−2408704
= ( 1552 )
2
40 √ 619446
= (1552 )
40(787.04) 2
= ( 1552 ) = 20.28

Karena N’ < N maka data dapat dinyatakan cukup

. Uji Distribusi Normal

Tabel 4.23 Uji Distribusi Normal Seluruh Kerja

No. X F F kum Z= (X - S(Z)= F(Z) |F(Z)

85
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
F kum/ -
x̄)/SD n S(Z)|
- 0,00
1 6 1 1 1,8384 0,04 0,033 7
- 0,03
2 11 1 2 1,6745 0,08 0,047 3
- 0,094 0,02
3 22 1 3 1,3139 0,12 4 6
- 0,02
4 28 1 4 1,1172 0,16 0,132 8
- 0,139 0,06
5 29 1 5 1,0844 0,2 1 1
- 0,146 0,09
6 30 1 6 1,0516 0,24 5 4
- 0,187 0,09
7 35 1 7 0,8877 0,28 3 3
- 0,196 0,12
8 36 1 8 0,8549 0,32 3 4
- 0,370 0,01
9 52 1 9 0,3304 0,36 5 1
- 0,01
10 53 1 10 0,2977 0,4 0,383 7
- 0,395 0,04
11 54 1 11 0,2649 0,44 6 4
- 0,408 0,07
12 55 1 12 0,2321 0,48 2 2
- 0,02
13 62 1 13 0,0026 0,52 0,499 1
0,1612 0,564 0,00
14 67 1 14 8 0,56 1 4
0,1940 0,576 0,02
15 68 1 15 7 0,6 9 3
0,2268 0,589
16 69 1 16 5 0,64 7 0,05
0,7185 0,763 0,08
17 84 1 17 7 0,68 8 4
0,7513 0,773 0,05
18 85 1 18 5 0,72 8 4
0,9152
19 90 1 19 6 0,76 0,82 0,06
0,9480 0,828 0,02
20 91 1 20 4 0,8 4 8

86
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
0,9808 0,836 0,00
21 92 1 21 2 0,84 7 3
1,1119 0,866 0,01
22 96 1 22 5 0,88 9 3
1,5053 0,933 0,01
23 108 1 23 2 0,92 9 4
1,5708 0,941 0,01
24 110 1 24 8 0,96 9 8
1,8659 0,03
25 119 1 25 2 1 0,969 1
L 0,12
            Max 4

Hipotesis= H0= Data pengamatan berdistribusi normal

H1= Data pengamatan tidak berdistribusi normal

Tolak H0 jika L Max > L Tabel

L Tabel = α = 0,05 ; n = 250

= 0,180

Karena L Max (0,124) < L Tabel (0180) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.

Kurva Distribusi Normal Kumulatif


1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 20 40 60 80 100 120 140

Gambar 4.21 Kurva Distribusi Normal kumulatif

87
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Uji Keseragaman Data

Batas Keseragaman Atas

BKA= x̄ + K*SD

= 62.08 + 2(30.50)

= 62.08 + 61 = 123.08

Batas Keseragaman Bawah

BKB= x̄ - K*SD

= 62.08- 2(30.50)

= 62.08-61 = 1.08

Uji Keseragaman Data Kumulatif


140

120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

X Rata-rata BKA BKB

Gambar 4.22 Uji Keseragaman Data Kumulatif

. Waktu standar dan output data observasi pada keseluruhan tahap


kerja

Perfomance Rating

 Skill = Good =0,06

88
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
 Effort = Good =0,05
 Condition =Excellent = 0,04
 Consistency = Good =0,01+
Total = 0,16

Allowance

 Personal Allowance = 3%
 Fatigue Allowance = 5%
 Delay = 0% +
Total =8%

Waktu Normal

WN= x̄ (1 + Σ Westinghouse rating)

= 62.08 (1 + 0,16)

= 72.01 detik = 0,02 jam

Waktu Standar

100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 72.01 x ( 100100%−8% % )
= 72.01 x 1,086

= 78.2 detik = 0,0217 jam

Output Standar

89
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1 1
OS= = = 46 unit/jam
WS 0,0217

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

.1 Analisa Data

Analisa Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung
(direct measurement) adalah sebagai berikut:

a. Data Pengamatan Memasukkan Pensil Ke Dalam Aqua Gelas


Tabel 5.1 Data Pengamatan Memasukkan Pensil Ke Dalam Aqua Gelas

Kecukupan Keseragaman
No Data Distribusi
Data Data

1 Jarak 0 cm urut Cukup Seragam Normal

Tidak Berdistribusi
2 Jarak 0cm acak Cukup Seragam
Normal
Jarak 30 cm
3 Cukup Seragam Normal 90
urut
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Jarak 20 cm
4 Cukup Seragam Normal
acak
Nilai data pada tabel diatas menunjukkan bahwa data pengukuran waktu
memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas dengan jarak 0 cm baik urut maupun acak
memiliki data cukup dan seragam. Data pengukuran waktu pada jarak 20 cm urut
maupun acak mmiliki data cukup dan seragam.

. Data Melipat Origami Burung

Tabel 5.2 Data Pengamatan Melipat Origami Burung

No Data Kecukupan Data Keseragaman Data Distribusi

1 Continous Cukup Seragam Normal

2 Repetitive Cukup Seragam Normal

Analisa waktu Melipat Origami Burung baik continuous maupun repetitive


menunjukkan data yang cukup, seragam dan berdistribusi normal.

. Data Work Sampling Observasi pada Burger King


Tabel 5.3 Data Pengamatan Work Sampling Observasi pada Burger King

No Data Kecukupan Data Keseragaman Data Distribusi

1 Pemesanan Tidak Cukup Seragam Normal

2 Memasak Tidak Cukup Seragam Normal

3 Penyajian Tidak Cukup Seragam Normal

4 Keseluruhan Proses Kerja Cukup Seragam Normal

91
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Analisa waktu Work Sampling pada restoran cepat saji (Burger King) menunjukkan
data yang beragam pada data pemesanan, memasak, dan penyajian memiliki hasil yang
tidak cukup, seragam, dan berdistribusi normal. Pada data keseluruhan proses kerja
memiliki hasil kecukupan data yang cukup, seragam, dan berdistribusi normal.

. Data Waktu Standar dan Output Standar Pada Pengukuran Waktu Memasukkan
Pensil Kedalam Aqua Gelas.

Tabel 5.4 Pada Waktu Standar Dan Output Standar Pada Pengukuran Waktu
Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas.

No Data Waktu Normal Waktu Standar Output Standar

1 Jarak 0 cm urut 5.412 detik 5.633 detik 637 unit/jam

2 Jarak 0cm acak 4.85 detik 5.048 detik 684 unit/jam

3 Jarak 30 cm urut 5.905 detik 6.147 detik 583 unit/jam

4 Jarak 20 cm acak 5.191 detik 5.403 detik 666 unit/jam

Tabel diatas menunjukan hasil perhitungan waktu standar dan output


standar tiap proses perhitungan waktu standar secara langsung dengan metode
stopwatch timestudy.
. Data Waktu Standar dan Output Standar pada pengukuran Waktu Melipat Origami
Burung.

Tabel 5.5 Pada Waktu Standar dan Output Standar pada pengukuran Waktu Melipat
Origami Burung

No Data Waktu Normal Waktu Standar Output Standar

1 Continous 2922.65 detik 3042.47 detik 1.18 unit/jam

92
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2 Repetitive 424.41 detik 441.81 detik 8.14 unit/jam

Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
setiap proses perhitungan waktu standar secara lngsung dengan metode stopwatch time
study.

. Data Waktu Standar Output Standar pada Observasi Restoran Cepat Saji (Burger
King)

Tabel 5.6 Pada Waktu Standar dan Output Standar pada Observasi Restoran Cepat Saji
( Brger King)

No Data Waktu Normal Waktu Standar Output Standar

1 Pemesanan 70.96 menit 77.13 detik 47 unit/jam

2 Memasak 66.56 menit 72.34 detik 50 unit/jam

3 Penyajian 77.58 menit 84.25 denit 43 unit jam

4 Keseluruhan Proses Kerja 72.01 menit 78.2 detik 46 unit/jam

.2 Pembahasan

Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung (Direct
Measurement) adalah sebagai berikut:

a. Data Memasukkan Pensil Ke dalam Gelas

Perhitungan uji kecukupan data yang dilakukan pada jarak 0 cm urut dan
acak menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga dapat dicariwaktu
standar dan output standar. Perhitungan uji kecukupan data pada jarak 20 cm urut
dan acak menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga nilai dari waktu
standar dan output standar dapat di tentukan. Uji keseragaman data yang
dilakukan pada jarak 0 cm dan 20 cm baik urut maupun acak juga menentukan
data yang seragam.

93
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Data Melipat Origami Burung

Perhitungan uji kecukupan data pada origami continuous & repetitive


menunukan data yang diambil cukup sehingga dapat di tenttukan waktu standar
dan output standarnya. Uji keseragaman data yang di lakukan pada origami
continuous & repetitive juga menunjukan data yang seragam.

. Data Work Sampling Restoran Cepat Saji (Burger King)

Data work sampling restoran cepat saji (Burger King) proses pertama
menunjukan bahwa data yang diambil tidak cukup setelah dilakukan uji
kecukupan data, proses kedua menunjukan data work sampling restoran cepat saji
(Burger King)tidak cukup setelah dilakukan uji kecukupan data, proses ketiga dari
work sampling restoran cepat saji (Burger King) menunjukan tidak cukup setelah
dilakukan uji kecukupan data, proses keempat dari work sampling restoran cepat
saji (Burger King) menunjukan cukup setelah dilakukan uji kecukupan data. Uji
keseragaman data yang dilakukan pada work sampling restoran cepat saji (Burger
King) mulai dari proses pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima menunjukan
bahwa data tersebut termasuk seragam.

. Waktu Standar dan Output Standar Memasukkan Pensil Ke dalam Gelas.

Waktu standar dan output standar pada perhitungan waktu memasukan pensil
kedalam gelas jarak 0 cm urut adalah 5,633 detik dengan output sebesar 637
unit/jam. Waktu standar jarak 0 cm acak adalah 5,048 detik dengan output yang
dihasilkan sebesar 684 unit/jam. Waktu standar jarak 20 cm urut adalah 6,147
detik dengan output yang dihasilkan sebesar 583 unit/ jam. Waktu standar jarak
20 cm acak adalah 5,403 detik dengan output standar yan dihasilkan adalah 666
unit/jam.

. Waktu Standar dan Output Standar Melipat Origami Burung

94
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Waktu standar dan melipat origami burung continuous adalah 3042,47 detik
dengan output yang dihasilkan adalah 1,18 unit/jam. Waktu standar dan melipat
origami burung repetitive adalah 441,81 detik dengan output yang dihasilkan
adalah 8,14 unit/jam.

. Waktu Standar dan Output Standar pada Observasi Restoran Cepat Saji
(Burger King)

Waktu standar dan output standar pemesanan70,96 menit dengan output


sebesar 47 unit/jam. Waktu standar memasak66,56 menit dengan output sebesar
50 unit/jam. Waktu standar penyajian77,58 menit dengan output yang dihasilkan
43 unit/jam. Waktu standar keseluruhan proses kerja72,01 menit dengan output
yang dihasilkan 46 unit/jam.

BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

95
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, praktikan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk waktu normal gelas jarak 0 cm urut dan acak adalah 5,412 detik dan
4,85 detik, waktu normal gelas jarak 20 cm urut dan acak adalah 5,905
detik dan 5,191 detik, waktu normal origami continuous dan repetitive
adalah 2922,6 detik dan 424,42 detik , dan untuk untuk sampling kerja
waktu normal pada proses pemesanan, memasak, penyajian, dan
keseluruhan proses kerja adalah 70,96 menit, 66,56 menit, 77,58 menit,dan
72,01 menit.
2. Untuk waktu standar gelas jarak 0 cm urut dan acak adalah 5,633 detik dan
5,048 detik, untuk waktu standar gelas jarak 20 cm urut dan acak adalah
6,147 detik dan 5,403 detik, Untuk waktu standar origami continuous dan
repetitive adalah 3042,47 detik dan 441,81 detik, dan untuk untuk
sampling kerja waktu standar pada proses pemesanan, memasak,
penyajian, dan keseluruhan proses kerja adalah 77,13detik, 72,34 detik,
84,25detik,dan 78,2 detik.
3. Untuk output standar gelas jarak 0 cm urut dn acak adalah 637 dan 684,
untuk output standar gelas jarak 20 cm urut dan acak adalah 683 dan 583,
untuk output standar origami continuous dan repetitive adalah 1,18 dan
8,14, dan untuk sampling kerja output standar standar pada proses
menerima pemesanan, memasak, penyajian, dan keseluruhan proses kerja
adalah 47, 50, 43, dan 46 (Semua satuan dalam unit/jam )

6.2 Saran
Dalam pelaksanaan pengamatan ini disarankan untuk:

1. Memahami materi lebih dulu tentang direct measurement sehingga dapat


melakukan analisis dan pembahasan laporan dengan tepat dan cepat.

96
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Fasilitas praktikum lebih di tingkatkan lagi, agar proses praktikum bisa
berjalan optimal.

3. Pengamat lebih teliti saat melakukan pengamatan dan pengkuran pada


saatobservasi ke lokasi restoran cepat saji ( Burger King ).

DOKUMENTASI

97
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
98
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktikum


Setiap aktivitas, manusia memerlukan berbagai fasilitas yang menunjang.
Untuk memenuhi semua itu, perlu adanya desain yang tepat agar fasilitas tesebut
dapat digunakan dengan nyaman dan aman. Seiring dengan perkembangan zaman,
teknologi dan peralatan yang ada saat ini juga berkembang sangat pesat. Manusia
menjadi semakin kreatif dalam menciptakan sebuah produk fasilitas kerja.Produk
yang mampu bersaing di pasar tentunya tidak hanya dari segi penampilan
yang menarik, tetapi harus memenuhi rasa nyaman dan aman saat digunakan.
Sehingga dibutuhkan aspek ergonomi dalam proses rancangan fasilitas kerja.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untukmemanfaatkan
informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, danketerbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja sehingga orangdapat hidup dan bekerja pada sistem
itu dengan baik, yaitu mencapai tujuanyang diinginkan melalui pekerjaan itu
dengan efektif, aman, sehat, nyaman,dan efisien (Sutalaksana, 2006).
Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancangan fasilitas
kerja merupakan sesuatu yang sangatlah penting.Hal tersebut tidak terlepas dari
pembahasan mengenai ukuran Anthropometri tubuh operator maupun penerapan
data-data Anthropometrinya. Anthropometri merupakan salah satu ilmu yang
mempelajari tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Anthropometri akan
memberikan penjelasan jika manusia akan bervariasi dalam berbagai macam
dimensi ukuran tubuh tergantung usia, latar belakang pendidikan, jenis kelamin
dan sebagainya, sehingga desain fasilitaskerja juga akan berbeda. 
Dalam pratikum ini, setiap kelompokmelakukan pengambilan data dimensi
tubuh pria dan wanita yang mengikuti praktikum Pengukuran Perancangan Sistem
Kerja (PPSK) 2020. Setiap orang diukur berdasarkan 26 dimensi tubuh manusia.

99
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Pengukuran dilakukan oleh seluruhpraktikan pada saat praktikum berlangsung
dengan menggunakan meteran dan rollmeter. Data Anthropometri yang diperoleh
dijadikan sebagai dasar dalam mendesain fasilitas kerja dalam hal ini khususnya
yang berkaitan dengan perancangan Lemari Pakaian.

1.2 Rumusan Masalah Praktikum


Berdasarkan latar belakang praktikum di atas, didapat rumusan masalah
praktikum sebagai berikut:
1. Berapa tinggi 5 persentil dan 95 persentil pada pengukuran data
Anthropometri pada kategori laki-laki?
2. Berapa tinggi 5 persentil dan 95 persentil pada pengukuran data
Anthropometri pada kategori perempuan?
3. Bagaimana mengaplikasikan metode pengukuran Anthropometri dalam
perancangan produk Lemari Pakaian yang ergonomis?

1.3 Tujuan Praktikum


Berdasarkan rumusan masalah praktikum di atas, didapat tujuan praktikum
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tinggi5 persentildan 95 persentil pada pengukuran data
Anthropometri kategori laki-laki.
2. Untuk mengetahui tinggi5 persentil dan 95 persentil pada pengukuran data
Anthropometri kategori perempuan.
3. Untuk mengetahui aplikasi metode pengukuran Anthropometri dalam
perancangan produk Lemari Pakaian yang ergonomis.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat yang diperoleh bagi praktikan dalam praktikum ini
sebagai berikut :
1. Pratikan dapat memahami tentang pengukuran data Anthropometri sebelum
melakukan perencangan produk atau tempat kerja.

100
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Pratikan mampu menerapkan perhitungan peta kendali, kecukupan data dan
persentil dalam pengukuran data Anthropometri.

Adapun manfaat yang diperoleh bagi pembaca dalam laporan ini sebagai
berikut :
1. Sebagai bahan studi untuk memeperdalam ilmu pengetahuan dalam
menentukan perhitungan peta kendali, kecukupan data dan persentil.
2. Sebagai referensi untuk penelitan selanjutnya dengan topik yang sama
dalam perhitungan peta kendali, kecukupan data, dan persentil.
Adapun manfaat yang diperolehbagi umum dalam laporan ini sebagai
berikut :
1. Dapat Sebagai tambahan pengetahuan mengenai pengukuran data
Anthropometri
2. Dapat memberikan pengetahuan mengenai fungsi pengukuran data
Anthropometri dalam kehidupan sehari-hari.

1.5 Batasan Masalah Praktikum


Pada praktikum modul II “Pengukuran Data Anthropometri” ini, batasan
praktikum yang digunakan adalah:
1. Data yang dikumpulkan merupakan data yang diambil secara langsung
berdasarkan pengukuran dimensi tubuh mahasiswa jurusan Teknik Industri
yang mengikuti praktikum PPSK tahun 2020.
2. Data yang diambil adalah data Anthropometri ukuran tubuh dengan 26
dimensi.
3. Pada saat pengukuran, alat yang digunakan adalah meteran milik praktikan.

1.6 Asumsi
Pada praktikum modul II “Pengukuran Data Anthropometri” ini, asumsi
praktikum yang digunakan adalah:

101
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran 26 dimensi tubuh dengan baik dan
benar.
2. Data yang diperoleh merupakan data sebenarnya dalam pengukuran.
3. Alat ukur yang digunakan telah terstandar.

102
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Anthropometri


Anthropometri berasal dari kata “anthropos”dan“metros”. Anthoropos
artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi Anthropometri adalah ukuran tubuh.
Pengertian ini bersifat sangat umum sekali (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan
sudut pandang gizi, Jelliffe (1966) mengungkapkan bahwa Anthropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaan Anthropometri,
khususnya pengukuran berat badan pernah menjadi prinsip dasar pengkajian gizi
dalam asuhan medik..
Anthropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga
meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh.
Secara devinitif Anthropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang
berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh manusia meliputi daerah ukuran,
kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia, Anthropometri
adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik
tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut
untuk penanganan masalah desain (Stevenson, 1989).
Dan menurut Sritomo W. Subroto pada tahun 2000 Anthropometri adalah
Studi tentang ukuran (tubuh) manusia akan memberikan penjelasan kalau manusia
itu pada dasarnya memiliki berbeda satu dengan yang lain. Manusia akan
bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan, motivasi,
inteligensia, imaginasi, usia, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan,
bentuk dan ukuran tubuh, dan sebagainya. Dengan memiliki data Anthropometri
yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu

103
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan
bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan
mengoperasikan produk tersebut. Dengan demikian juga dapat dipastikan kalau
sebagian besar (mayoritas) populasi dari konsumen produk tersebut nantinya akan
dapat menggunakan/mengoperasikan produk secara efektif, efisien dan nyaman;
dan hanya sebagian kecil saja yang diperkecualikan atau tidak terakomodasikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Anthropometri akan
menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi untuk produk yang akan dirancang.
Dalam kaitan ini maka perancang produk harus mampu mengakomodasikan
dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil
rancangan tersebut. Secara umum, 90%-95% dari populasi yang menjadi target
dalam kelompok pemakai suatu produk harus mampu menggunakannya dengan
baik dan nyaman.(Sutalaksana 2006)
Anthropometri dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Anthropometri Statis adalah ukuran dan karakteristik tubuh dalam keadaan
diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar. Contoh tinggi
badan, lebar kepala, lebar tangan, dan lain-lain.
2. Anthropometri Dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan. Contoh putaran sudut
tangan, putaran sudut pergelangan kaki, dan lain-lain.

2.2 Data Anthropometri


Data Anthropometri adalah data-data dari hasil pengukuran yang
digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Menurut Wignjosoebroto,
2008, terdapat tiga prinsip perancangan produk dengan menggunakan data
Anthropometri yaitu :
1. Perancangan fasilitas berdasarkan individu yang ekstrim

104
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang
dirancang tersebut dapat dipakai dengan nyaman oleh sebagian besar orang yang
akan memakainya. Contoh tinggi daun pintu berdasarkan tinggi maksimal
seseorang. Dalam perancangan ini, rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi
dua sasaran produk yaitu :
a. Untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam
arti terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-
ratanya.
b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain
(mayoritas dari populasi yang ada).

Agar bisa memenuhi sasaran tersebut, maka ukuran yang diaplikasikan


diterapkan dengan cara:
a. Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu rancangan produk
umumnya didasarkan pada nilai persentil yang terbesar seperti 90-th, 95-th
atau 99-th persentil.
b. Untuk dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai
persentil yang paling rendah (1-th, 5-th,10-th persentil) dari distribusi data
yang ada.
2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan
Prinsip ini digunakan untuk perancangan suatu fasilitas agar fasilitas
tersebut bisa menampung atau bisa dipakai dengan nyaman oleh semua orang
yang mungkin memerlukannya. Disini rancangan bisa dirubah–ubah ukurannya
sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai
macam ukuran tubuh.Contoh kursi pengemudi mobil bisa diatur maju mundur dan
kemiringan sandarannya dan tinggi kursi sekretaris atau tinggi permukaan
mejanya.
3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya

105
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Prinsip ini digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak
mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika kita menggunakan prinsip perancangan
fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin
dilaksanakan bila lebih banyak rugi daripada untungnya artinya hanya sebagian
kecil dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan
fasilitas tersebut. Sedangkan jika fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas
yang bisa disesuaikan tidak layak karena mahal harganya. Dalam hal ini
rancangan produk didasarkan tehadap rata-rata ukuran manusia. Berkaitan dengan
aplikasi dataAnthropometriyang diperlukan dalam proses perancangan produk
ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa sasaran/rekomendasi yang bisa
diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut:
1. Tetapkan anggota tubuh yang nantinya akan difungsikan untuk
mengoperasikan rancangan tersebut.
2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut.
3. Tentukan populasi terbesar yang diantisipasi, diakomodasi, dan menjadi
target utama pemakai rancangan produk tersebut.
4. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti apakah rancangan tersebut untuk
ukuran individual ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel, atau ukuran rata-
rata.
5. Pilih presentase populasi yang harus diikuti: 90-th, 95-th, 99-th atau nilai
persentil yang lain yang dikehendaki.
6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah didentifikasi selanjutnya
pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data Anthropometri yang sesuai.

Data Anthropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas


dalam berbagai hal, diantaranya :
1. Perancangan area kerja (work station, mobile, interior).
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas.
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja.

106
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Anthropometri


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran Anthropometrimenurut
(Kroemer & Elbert, 1997) yaitu :
1. Umur
Dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan
bertambahnya umur dari awal kelahiran sampai dengan umur sekitar 20
tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita.

2. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar dibandingkan
dengan dimensi tubuh wanita, kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu
seperti lingkaran dada dan pinggul.
3. Suku bangsa atau etnis
Setiap suku bangsa atau etnis memiliki dimensi tubuh yang berbeda
dikarenakan daerah tempat tinggalnya.
4. Pekerjaan
Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi
tubuh manusia sepeti tinggi, berat badan, lingkat perut dan lain-lain.
5. Pakaian
Tebal/tipisnya pakaian yang digunakan akan menambah dimensi tubuh
manusia pada saat pengukuran.
6. Postur dan Posisi Tubuh
Ukuran tubuh yang berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan
melakukan aktivitas tertentu yaitu structural dan functional body
dimensions. Posisi standar tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan
dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan pada
saat data Anthropometri diimplementasikan.

107
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
7. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor kehamilan pada wanita merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi variabilitas data Anthropometri yaitu pada tebal perut dan
tebal dada. Sehingga, data Anthropometri yang digunakan dalam merancang
produk dan stasiun kerja untuk wanita hamil berbeda dengan data
Anthropometri wanita lainnya.
8. Cacat Tubuh Secara Fisik
Dimana data Anthropometri disini akan diperlukan untuk perancangan
produk bagi orang-orang cacat, seperti kursi roda, kaki atau tangan palsu
dan lainnya.

2.4 Cara Pengukuran Data Anthropometri


Terdapat 2 cara pengukuran data Anthropometri yang berkaitan dengan posisi
tubuh menurut (Gordon, C., Churchill , 2000) yaitu:
1. Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension)
Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar tidak  bergerak (tetap
tegak sempurna). Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini adalah
“static Anthropometri”. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap
antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun
duduk, ukuran kepala, tinggi/ panjang lutut pada saat berdiri/ duduk,
panjang lengan dan sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan
persentil tertentu seperti 5th atau 95th persentil.
2. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (funcional body dimensions)
Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat melakukan
gerakan – gerakan kerja atau dalam posisi yang dinamis. Hal pokok yang
ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh adalah
mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan
gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan

108
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
kegiatan-kegiatan tertentu. Cara pengukuran semacam ini akan
menghasilkan data “dynamic antropometry”. Anthropometri dalam posisi
tubuh melaksanakan fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan
dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.

2.5 Dimensi Tubuh Manusia


Untuk memperjelas mengenai data Anthropometri agar dapat diaplikasikan
dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja. Maka pada gambar
dibawah ini akan memberikan informasi mengenai berbagai macam anggota tubuh
yang perlu diukur.(Wignjosoebroto, 1995)

Gambar 2.1 Dimensi Tubuh Manusia

Keterangan Gambar :
1 = Tinggi tubuh dalam posisi berdiri tegak
2 = Tinggi mata dalam posisi tegak
3 = Tinggi bahu dalam posisi tegak

109
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4 = Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5 = Tinggi kepalan tangan pada posisi rileks ke bawah
6 = Tinggi tubuh dalam posisi duduk
7 = Tinggi mata dalam posisi duduk
8 = Tinggi bahu dalam posisi duduk
9 = Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10 = Tebal atau lebar paha
11 = Ujung paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12 = Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut/betis
13 = Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14 = Tinggi lipat lutut
15 = Lebar bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16 = Lebar pinggul/pantat
17 = Lebar dari dada dalam keadaan membusung
18 = Lebar perut
19 = Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari
20 = Lebar kepala
21 = Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari
22 = Lebar telapak tangan
23 = Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang dari kiri ke kanan
24 = Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri
tegak
25 = Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal ke atas dan duduk
26 = Jarak genggaman tangan ke punggung pada posisi tangan ke depan

2.6 Uji Keseragaman Data

110
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji keseragaman data dilaksanakan dengan mengaplikasikan peta control
(control chart) adalah suatu alat yang cocok untuk menguji keseragaman data
yang diperoleh dari pengamatan. Data yang diperoleh dari pengukuran
dikelompokkan ke dalam sub group-sub group (Wignyosoebroto, 1989).
Uji keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data
sampel yang digunakan memiliki penyimbangan yang normal dari nilai rata –
ratanya pada tingkat kepercayaan atau signifikansi tertentu. Data dikatakan
seragam apabila tidak ada data yang berada dibawah BKB (Batas Kontrol Bawah)
ataupun diatas BKA (Batas Kontrol Atas). Sebelum menentukan BKB (Batas
Kontrol Bawah) dan BKA (Batas Kontrol Atas) maka menghitung mean (nilai
rata-rata) terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:
Σ xi
x́= ……………………………………...(2.1)
n
Dimana:
Σ x i = Jumlah semua nilai x ke i
n =Jumlah sampel yang diteliti

Setelah menghitung mean selanjutnya menghitung standar deviasi, dengan


menggunakan rumus sebagai berikut:
SD = √ Σ¿ ¿ ¿………………………………....(2.2)

Dimana:
SD = Standar Deviasi
xi = Nilai data ke-i
x́ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data

111
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan peta kontrol –
x (x – chart).Berikut adalah persamaan sederhana yang biasa digunakan dalam
penentuan batas kendali suatu data pengamatan(Kaoru Ishikawa, 1965). :
Batas Atas : Nilai rata-rata + (k . SD)
Garis Tengah : Nilai rata-rata
Batas Bawah : Nilai rata-rata – (k . SD)

2.7 Uji Kecukupan Data


Setelah melakukan pengumpulan data tentunya kita harus menguji
kecukupan data tersebut sebelum diolah lebih lanjut lagi. Pengujian kecukupan
data dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (Sutalaksana, 2006):
a. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum dari hasil
perhitungan terhadap nilai waktu yang sebenarnya.
b. Tingkat kepercayaan menunjukkan besarnya probabilitas bahwa data yang
sudah diambil berada dalam tingkat ketelitian yang sebelumnya telah
ditentukan
Dalam uji ini akan digunakan persamaan :
2
k

N ∑ X 2i −( ∑ X i ¿ 2
N '= (
s
∑ i X )
……………………..(2.3)

dimana :
N, = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
k = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan.
s = Derajat ketelitian dalam pengamatan
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
xi = Data pengamatan.

Dari langkah uji kecukupan data akan didapat harga N` sehingga dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :

112
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
-N` ≤ N maka data yang telah diambil sudah cukup dan tidak perlu melakukan
pengambilan data kembali.
-N` ≥ N maka data belum cukup dan harus melakukan pengambilan data -
tambahan sebanyak N`- N data
Dalam penelitian ini penulis mengambil tingkat kepercayaan 95% (k-2) dan
derajat ketelitian 5% (s – 0,05)

2.8 Rumus Slovin


Rumus Slovin adalah Suatu sistem matematis yang digunakan untuk
menghitung jumlah dari sebuah populasi objek tertentu yang belum diketahui
karakteristiknya secara pasti.

Rumus ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang Ilmuwan Matematis


yang bernama Slovin,  pada tahun 1960. Rumus Slovin ini biasa digunakan untuk
sebuah penelitian pada suatu objek tertentu dalam jumlah populasi yang besar,
sehingga digunakanlah untuk meneliti pada sebuah sampel dari populasi objek
yang besar tersebut.

Berikut adalah rumus Slovin :

N
N '= …………………………..………..(2.4)
1+ N e2
Dimana :
,
N = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
e = Toleransi nilai eror

2.9 Persentil
Secara statistik, terlihat bahwa ukuran tubuh manusia pada suatu populasi
tertentu akan terkonsentrasi pada suatu nilai tengah dan suatu bagian kecil dari

113
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
harga ekstrim akan berada dikedua sisi kurva distribusi. Karena tidaklah praktis
untuk mendesain bagi seluruh bagian populasi, maka dilakukan pemilihan pada
bagian tengah dari distribusi, dimana sebagian besar nilai terkonsentrasi. Sebagian
besar dataAnthropometri dinyatakan dalam bentuk persentil. Suatu populasi,
untuk kepentingan studi, dibagi dalam seratus kategori prosentase, diurutkan dari
nilai terkecil sampai nilai terbesar, pada suatu ukuran tubuh tertentu. (Sritomo
wigjosoebroto, 1995)
Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa prosentase tertentu dari
sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai
tersebut. Misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95
persentil dan 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5
persentil.Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi
normal.

Tabel 2.1 Perhitungan Persentil


Persentil Perhitungan
1 – st x - 2,325 
2,5 – th x - 1,960 
5 – th x - 1,645 
10 – th x - 1,280 
50 – th x
90 – th x + 1,280 
95 – th x + 1,645 
97,5 – th x + 1,960 
99 – th x + 2,325 

Sumber : Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Sritomo Wignjosoebroto, 2006)


Keterangan :

114
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
 = Standar Deviasi
x́ = Nilai rata-rata

2.10 Aplikasi Anthropometri Dalam Perancangan Produk, Fasilitas Kerja,


dan Stasiun Kerja
Data Anthropometri untuk berbagai ukuran anggota tubuh, baik yang diukur
dalam posisi tetap (structural body dimension) ataupun posisi bergerak dinamis
sesuai dengan fungsi yang bisa dikerjakan oleh anggota tubuh tersebut (functional
body dimension), dan yang dikelompokan berdasarkan nilai persentil dari populasi
tertentu akan sangat bermanfaat untuk menentukan ukuran – ukuran yang harus
diakomodasikan pada saat perancangan sebuah produk, fasilitas kerja maupun
stasiun kerja. (Sritomo Wignjosoebroto, 1995)
Persoalan yang paling mendasar dalam mengaplikasikan data
Anthropometridalam proses perancangan adalah bagaimana bisa menemukan
dimensi ukuran yang paling tepat untuk rancangan yang ingin dibuat agar bisa
mengakomodasikan mayoritas dan potensial populasi yang akan menggunakan/
mengoperasikan hasil rancangan tersebut. Dalam hal ini ada dua dimensi
rancangan yang akan dijadikan dasar menentukan minimum dan/ atau maksimum
ukuran yang umum ingin ditetapkan yaitu :

11. Dimensi jarak ruangan (clearance dimensions)


yaitu dimensi yang diperlukan untuk menentukan minimum ruang (space)
yang diperlukan orang untuk dengan leluasa melaksanakan aktivitas dalam
sebuah stasiun kerja baik pada saat mengoperasikan maupun harus
melakukan perawatan dari fasilitas kerja (mesin dan peralatan) yang ada.
Jarak ruangan (clearance) dalam hal ini dirancang dengan menetapkan
dimensi ukuran tubuh yang terbesar (upper persentil) dari populasi pemakai
yang diharapkan. Sebagai contoh pada saat kita merancang ukuran lebar

115
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
jalan keluar – masuk (personal aisle) ke sebuah area kerja, maka disini
dimensi ukuran lebar jalan akan ditentukan berdasarkan data Anthropometri
(lebar badan) dengan persentil terbesar (95th persentil) dari populasi.

12. Dimensi jarak jangkauan (reach dimension)


yaitu dimensi yang diperlukan untuk menentukan maksimum ukuran yang
harus ditetapkan agar mayoritas populasi akan mampu menjangkau dan
mengoperasikan peralatan kerja (tombol kendali, keyboard, dan sebagainya)
secara mudah dan tidak memerlukan usaha (effort) yang terlalu memaksa.
Disini jarak jangkauan akan ditetapkan berdasarkan ukuran tubuh terkecil
(lower persentil) dari populasi pemakai yang diharapkan dan biasanya
memakai ukuran 5th persentil.

Berdasarkan dua dimensi rancangan tersebut, untuk mengaplikasikan data


Anthropometri agar bisa menghasilkan rancangan produk, fasilitas maupun
stasiun kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh dari populasi pemakai terbesarnya
(fitting the task to the man), maka ada tiga filosofi dasar perancangan yang bisa
dipilih sesuai dengan tuntutan kebutuhannya menurut Tayyari dan Smith, 1997
yaitu :
a. Rancangan untuk ukuran rata-rata (design for average), yang banyak
dijumpai dalam perancangan produk/ fasilitas yang dipakai untuk umum
(public facilities) seperti kursi kereta api, bus dan fasilitas umum lainnya
yang akan dipakai oleh orang banyak. Masalah pada rancangan ini adalah
jarang sekali dijumpai orang yang memiliki dimensi ukuran rata-rata,
sehingga rancangan yang dibuat tidak akan bisa sesuai dengan ukuran
mayoritas populasi yang ada.
b. Rancangan untuk ukuran ekstrim (design for extreem), yang ditujukan untuk
mengakomodasikan mereka yang memiliki ukuran yang terkecil atau yang

116
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
terbesar dengan oritentasi mayoritas populasi akan bisa terakomodasi oleh
rancangan yang dibuat.
c. Rancangan untuk ukuran yang bergerak dari satu ekstrim ke ekstrim ukuran
yang lain (design for range), yang diaplikasikan untuk memberikan
fleksibilitas ukuran (karena ukuran mampu diubah-ubah) sehingga mampu
digunakan oleh mereka yang memiliki ukuran tubuh terkecil maupun yang
terbesar (biasanya memakai ukuran dari range persentil 5th dan 95th ).

Selanjutnya untuk mengaplikasikan data Anthropometri dalam proses


perancangan ada beberapa langkah dan sistematika prosedur yang harus ditempuh
yaitu :
a. Tentukan terlebih dahulu mayoritas (potensi) dari populasi yang diharapkan
akan memakai/mengoperasikan produk/fasilitas rancangan yang akan
dibuat.
b. Tentukan proporsi dari populasi (persentil) yang harus diikuti seperti 90th,
95th, 97.5th atau 99th persentil.
c. Tentukan bagian tubuh dan dimensinya yang akan terkait dengan rancangan
yang dibuat.
d. Tentukan prinsip ukuran yang harus diikuti apakah rancangan tersebut untuk
ukuran ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (range), atau menggunakan
ukuran rata – rata.
e. Aplikasikan data Anthropometri yang sesuai dan tersedia, bilamana
diperlukan tambahkan dengan “allowance” untuk mengantisipasi ketebalan
pakaian yang harus dikenakan, pemakaian sarung tangan, dan sebagainya.

Stasiun kerja (work station) adalah area, tempat atau lokasi dimana aktivitas
produksi akan diselenggarakan untuk merubah bahan baku menjadi sebuah
produk yang memiliki nilai tambah. Stasiun kerja merupakan area 3 (tiga) dimensi
yang mengelilingi seorang pekerja (operator) yang batas-batas dimensi ruangnya

117
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
akan ditentukan oleh titik-titik singgung yang dapat dicapai dengan mudah oleh
bagian-bagian dan lokasi untuk penempatan mesin, perkakas kerja, mekanisme
kendali maupun display, dan fasilitas kerja lainnya yang akan dioperasikan oleh
pekerja.
Stasiun kerja yang dirancang secara benar akan mampu memberikan
keselamatan dan kenyamanan kerja bagi operator yang selanjutnya akan
berpengaruh secara signifikan didalam menentukan kinerjanya. Dalam hal ini ada
hubungan yang erat antara kenyamanan dan produktivitas kerja yang mampu
dicapai oleh seorang pekerja, meskipun masih banyak orang yang berasumsi
bahwa produktivitas dan kualitas kerja (quality of work life) merupakan fungsi
linier dari tingkatan upah maupun insentif yang bisa diberikan pada pekerja.
Begitu pula banyak orang kurang menyadari kalau ketidaknyamanan kerja
yang dirasakan oleh seorang pekerja ternyata diakibatkan kesalahan-kesalahan
didalam perancangan fasilitas kerja yang harus dioperasikan maupun stasiun kerja
dimana operator akan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam area kerja
(work envelope) yang sempit dan terbatas. Ketidaknyamanan kerja bisa juga
disebabkan oleh posisi kerja yang tidak benar (misalkan terlalu lama berdiri) dan
mengakibatkan diperlukannya energi tambahan yang akhirnya mempercepat
datangnya kelelahan, penurunan kinerja dan produktivitas.
Stasiun kerja haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga pekerja akan
mampu melaksanakan aktivitasnya secara efektif, leluasa dan nyaman. Spesifikasi
rancangan stasiun kerja akan terkait erat dengan karakteristik fisik (data
Anthropometri yang diukur baik melalui metode pengukuran statik maupun
dinamik) manusia yang akan berinteraksi dengan sistem kerja yang ada. Untuk
mencapai kondisi tersebut, maka ada 2 (dua) faktor penentu yang harus
diperhitungkan dalam proses perancangan sebuah stasiun kerja, yaitu :
a. Harus selalu diingat bahwa populasi pekerja akan sangat bervariasi dan
berbeda – beda baik dalam bentuk maupun ukuran tubuhnya.

118
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
b. Harus dipahami benar tentang karakteristik dari populasi pemakai produk
ataupun fasilitas kerja seperti pendidikan, kultur, skill, attitude, kemampuan
fisik maupun mentaldan lain-lain. Kesalahan pokok yang sering dilakukan
oleh seorang perancang adalah menempatkan karakteristik dan spesifikasi
ukuran yang ada pada dirinya sendiri kedalam rancangan yang akan
dibuatnya. Kesalahan mendasar semacam ini hanya dapat dieliminir dengan
cara menerapkan data Anthropometriyang tepat dan relevan dengan populasi
terbesar pemakainya.
Berdasarkan pertimbangan sesuai dengan yang telah dijelaskan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa perancangan stasiun kerja yang memenuhi
persyaratan ergonomis akan didasarkan pada 3 (tiga) faktor yaitu data
Anthropometri yang dipakai, kondisi alami dari pekerjaan yang harus
diselesaikan, dan pola perilaku pekerja. Perancangan stasiun kerja yang dilakukan
secara benar akan mampu memberikan hasil kerja yang lebih ekonomis,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, memungkinkan pengaturan posisi
kerja operator yang nyaman, meminimalkan kelelahan fisik, serta meminimalkan
resiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.

119
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Flowchart Metode Penelitian

Mulai

Tahap Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum

Identifikasi
Masalah
Studi Literatur Studi Lapangan

Tahap Pengumpulan Data :


Tidak
Pengumpulan 1. Pencatatan ukuran dimensi tubuh peserta
Data praktikum
2. Melakukan pengukuran dimensi tubuh
berdasarkan ukuran dimensi yang dibutuhkan

Pengujian Data :.
Tahap
1. Uji Keseragaman Data
Pengujian
2. Uji Kecukupan Data
Data 3. Uji Persentile

Ya

120
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
A

Pengolahan Data :

1. Menghitung tinggi 95 persentil dari


Tahap populasi pria dan Wanita.
Pengolahan 2. Menghitung tinggi 5 persentil dari
populasi pria dan wanita.
Data
3. Membuat rancangan produk
berdasarkan data Anthropometri

Tahap
Analisa dan Pembahasan
Analisa Data

Tahap
Kesimpulan Kesimpulan dan Saran
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian

121
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3.2. Langkah-langkah Metode Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi masalah,
tujuan penelitian, study literatur, studi lapangan, pengumpulan data, pengolahan
data, analisa dan pembahasan, serta pengambilan kesimpulan dan saran.

3.2.1 Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum


kegiatan ini dilakukan untuk merumuskan masalah sehingga memperoleh
gambaran awal dalam menyelesaikan tujuan praktikum yaitu mengukur dimensi
tubuh laki-laki dan perempuan serta melakukan perhitungan ukuran persentil 5
dan persentil 95 dalam Anthropometri.

3.2.2 Study Literatur


Setelah mempelajari persoalan dalam praktikum, maka diperlukan suatu
metode atau rumusan pemecahan masalah. Oleh karena itu, pembelajaran ini
dilakukan melalui berbagai sumber mengenai Anthropometri baik secara online
(melalui internet).

3.2.3 Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada praktikum ini dilakukan dengan pengukuran
terhadap 26 dimensi tubuh laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini pengukuran
dilakukan seluruh mahasiswa yang sedang mengikuti praktikum PPSK tahun
2020.

3.2.4 Uji Keseragaman dan Kecukupan Data


Sebelum melakukan pengolahan data, dilakukan uji keseragaman data dan
kecukupan data untuk mengetahui apakah data yang diamati sudah seragam dan

122
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
mencukupi. Jika data telah mencukupi maka dapat dilakukan ke tahap pengolahan
data.

3.2.5 Pengolahan Data


Dalam melakukan pengolahan data, menggunakan acuan dari rumusan dan
tujuan praktikum dengan suatu metode yang telah diperoleh, dan data yang telah
diambil ketika pengumpulan data. Data yang diolah bertujuan untuk mendapatkan
nilai rata-rata, standar deviasi, persentil 5% dan persentil 95% untuk laki-laki dan
perempuan.

3.2.6Analisa dan Pembahasan


Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, tahap selanjutnya adalah
melakukan analisa terhadap hasil tersebut apakah sudah sesuai dengan teori atau
belum. Jika telah sesuai, maka melakukan pembahasan dengan bahasa yang lebih
komunikatif sehingga lebih mudah dipahami pembaca.

3.2.6 Kesimpulan dan Saran


Setelah melakukan analisa dan pembahasan, maka dapat dilakukan
penarikan kesimpulan terhadap hasil dari pengolahan data tersebut.

123
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Data yang terkumpul pada praktikum ini adalah ukuran diemnsi tubuh pria
dan wanita yang mengikuti praktikum ppsk dan ergonomi. Setiap orang diukur
pada 26 dimensi tubuh yang ada pada manusia. Pengukuran tersebut dilakukan
oleh setiap anggota praktikum pada saat praktikum berlangsung, yaitu pada hari
senin , 28 Oktober 2020. Alat bantu ukur yang digunakan adalah meteran dan
kursi Anthropometri. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dikelompokam
berdasarkan jenis kelamin.

4.1.1 Data Anthropometri Pria


Nama Praktikan:
1. Ilham Firnanda
2. Zainal Fanani
3. Ilham Ardi
4. Nursalim
5. Eko Mamonto
6. Vicky
7. Agung Aditya
8. Yahya
9. Ahmad Faris
10. Deni
11. Ilham H
12. Sahrul
13. Yonathan
14. Philip

124
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
15. Roberto
16. M. Feris
17. Bagus
18. Agung
19. Wahyu

Dimensi:
1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala
2. Tinggi mata dalam posisi tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5. Tinggi kepalan tangan yang terjujur lepas dalam posisi tegak
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat  duduk/pantat
sampai dengan kepala
7. Tinggi mata dalam posisi duduk
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10. Tebal atau lebar paha
11. Ujung paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut /betis
13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan
paha
15. Lebar dri bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16. Lebar pinggul/pantat
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan
dalam gambar)
18. Lebar perut

125
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
19. Panjang siku yang diukur dari siku  sampai dengan ujung jari
20. Lebar kepala
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari
22. Lebar telapak tangan
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar–lebar kesamping kiri–
kanan (tidak ditunjukkan dalam gambar)
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal)
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur sperti halnya
no 24 tetapi dalam posisi duduk (tidak ditunjukkan dalam gambar)
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai
ujung jari tangan.  

4.1.2 Data Anthropometri Wanita


Nama Praktikan:
1. Dwi Ananda
2. Nurlivia
3. Tya
4. Camila

Dimensi:
1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala
2. Tinggi mata dalam posisi tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5. Tinggi kepalan tangan yang terjujur lepas dalam posisi tegak
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat  duduk/pantat
sampai dengan kepala

126
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
7. Tinggi mata dalam posisi duduk
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10. Tebal atau lebar paha
11. Ujung paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut /betis
13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan
paha
15. Lebar dri bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16. Lebar pinggul/pantat
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan
dalam gambar)
18. Lebar perut
19. Panjang siku yang diukur dari siku  sampai dengan ujung jari
20. Lebar kepala
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari
22. Lebar telapak tangan
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar–lebar kesamping kiri–
kanan (tidak ditunjukkan dalam gambar)
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal)
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur sperti halnya
no 24 tetapi dalam posisi duduk (tidak ditunjukkan dalam gambar)
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai
ujung jari tangan

127
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.1 Data Anthropometri Pada Tubuh Pria
No Dimensi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 166 156 129 107 70 85 75 58 27 17 57 47 46
2 173 160 142 114 75 90 78 66 33 22 53 50 45
3 170 158 140 106 70 88 76 57 30 19 46 49 43
4 169 157 140 110 70 87 70 62 28 19 56 49 51
5 168 156 140 108 66 78 68 53 27 18 55 46 49
6 165 153 138 106 64 78 66 51 26 18 54 45 50
7 155 145 130 98 62 61 66 61 24 17 48 44 45
8 167 159 141 100 70 90 82 63 22 17 55 36 50
9 165 156 143 122 82 110 101 92 73 15 57 39 46
10 172 155 139 108 89 81 79 54 26 16 48 39 46
11 179 174 168 127 97 113 105 96 77 36 55 43 53
12 168 157 135 106 73 86 68 63 21 19 62 54 50
13 170 158 146 108 70 120 118 76 30 21 63 52 53
14 170 157 138 108 74 88 70 65 23 18 61 58 51
15 160 148 130 97 66 82 74 58 20 14 46 48 47
16 165 150 135 104 69 83 75 54 22 14 49 37 45
17 168 155 137 106 70 79 79 56 24 16 48 39 46
18 175 162 147 107 70 80 78 63 22 20 62 40 55
19 165 150 137 108 70 81 73 61 22 13 52 31 52

Tabel 4.2 Data Anthropometri Pada Tubuh Pria (Lanjutan)


Dimensi
No
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1
40 45 37 22 22 45 18 18 9 175 214 140 76

128
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2 48 44 38 22 26 48 20 20 13 179 217 143 76
3 49 42 30 14 14 49 16 19 10 178 216 140 73
4 41 46 36 21 25 45 21 18 10 173 209 140 77
5 40 43 34 20 23 47 20 17 9 170 199 138 74
6 40 42 32 20 20 45 20 18 8 172 200 139 77
7 39 40 30 19 18 43 18 17 8 167 196 135 71
8 43 48 37 20 21 48 20 19 8 178 201 111 81
9 40 41 31 18 17 38 11 18 8 172 219 113 68
10 44 45 30 21 22 44 19 18 8 178 210 116 79
11 45 53 40 25 26 54 57 20 9 183 210 119 88
12 42 50 35 23 30 50 23 22 15 183 218 175 82
13 40 53 38 22 32 52 25 24 17 184 223 176 86
14 44 52 33 24 28 48 21 22 14 183 216 172 80
15 41 45 33 22 20 45 18 18 9 162 203 122 72
16 40 44 30 19 17 42 18 18 8 164 202 129 73
17 44 45 30 16 15 44 19 19 8 171 210 133 79
18 34 52 40 24 27 47 18 20 9 182 228 138 88
19 36 40 31 18 16 45 17 18 8 168 204 131 71

Tabel 4.3 Data Anthropometri Pada Tubuh Wanita


No Dimensi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 14 128 99 63 80 71 55 25 20 45 41 46 140
0
2 13 125 95 63 79 69 57 23 18 50 45 48 139
9
3 13 123 95 38 77 66 49 22 17 47 31 47 130
0
4 13 126 88 63 83 76 54 25 13 37 41 44 139
9

Tabel 4.5 Data Anthropometri Pada Tubuh Wanita (Lanjutan)

129
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
No Dimensi
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 36 38 40 20 15 40 18 17 9 152 188 127 57
2 39 40 38 18 15 39 20 16 8 152 185 120 60
3 39 43 35 18 28 40 17 17 7 155 189 127 71
4 36 49 37 19 15 45 19 19 8 153 200 120 66

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Uji Keseragaman Data
A. Uji Keseragaman Data Dimensi tubuh pria
1. Dimensi 1 (Tinggi Tubuh Posisi Berdiri)

 x́=
∑ x = 3190 =167,8
n 19
2


σ=
√ ∑ ( X− X́ ) =
n−1
497,96
18 √
=5,25

BKA= X́ + k . σ=167,8+2 ( 5,25 )=178,3


 BKB= X́−k . σ=167,8−2 ( 5,25 ) =157,3

185

180

175

170
BKA
165
Data
160
BKB
155

150

145

140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gambar 4.1Grafik data dimensi 1 Pria

130
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Terlihat pada peta kendali data ke7 dan 19 berada diluar batas kendali maka perlu
di eliminasi dan dihitung ulang.

 x́=
∑ x = 2856 =168
n 17
2


σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
208,68
16
=3,61

BKA= X́ + k . σ=168+2 ( 3,61 )=175,2
 BKB= X́−k . σ=168−2 ( 3,61 ) =160,7

180

175

170

BKA
165
DATA
BKB
160

155

150
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Gambar 4.2 Grafik data dimensi 1 Pria


Terlihat pada peta kendali data ke 14 berada diluar batas kendali maka perlu di
eliminasi dan dihitung ulang.

 x́=
∑ x = 2696 =168,5
n 16
2


σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
147,84
15
=3,13

BKA= X́ + k . σ=168,5+2 ( 3,13 )=175,76
 BKB= X́−k . σ=168,5−2 ( 3,13 ) =162,24

131
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
180

175

170
BKA
DATA
165 BKB

160

155
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Gambar 4.3 Grafik data dimensi 1 pria


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.

2. Dimensi 3 (Tinggi Bahu)

 x́=
∑ x = 2655 =139,7
n 19
2


σ=

n−1
∑ ( X− X́ ) =
1279,1
18
=8,42

BKA= X́ + k . σ=139,7+2 ( 8,42 )=156,54



 BKB= X́−k . σ=139,7−2 ( 8,42 )=122,86

155

150

145

140

BKA
135
DATA
BKB
130

125

120

115
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Gambar 4.4 Grafik data dimensi 3


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan
untuk perhitungan selanjutnya
3. Dimensi 13 (Tinggi Lutut)

132
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
 x́=
∑ x = 923 =48,57
n 19
2


σ=
√ ∑ ( Xi− X́ )
n−1
208,63 3,40
18
=¿=

BKA= X́ + k . σ=48,57+2 (3,40 )=55,37
 BKB= X́−k . σ=48,57−2 ( 3,40 )=¿41,77
60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

BKA DATA BKB

Gambar 4.5 Grafik data Dimensi 13 Pria


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.

4. Dimensi 14 (Tinggi tubuh dalam posisi duduk)

 x́=
∑ x = 780 =41,57
n 19
2


σ=
√ ∑ ( Xi− X́ )
n−1
=
238,63 3,64
18
=¿

BKA= X́ + k . σ=41,57+2 (3,64 )=48,85
 BKB= X́−k . σ=41,57−2 ( 3,64 )=¿34,29

133
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

BKA DATA BKB

Gambar4.6 Grafik data Dimensi 14 Pria


Terlihat pada peta kendali data ke 11 berada diluar batas kendali maka perlu di
eliminasi dan dihitung ulang.

 x́=
∑ x = 731 =40,61
n 18
2


σ=
√ ∑ ( Xi− X́ )
n−1
183,42 3,25
17
=
=¿

BKA= X́ + k . σ=40,61+ 2 ( 3,25 ) =47,11
 BKB= X́−k . σ=40,61−2 ( 3,25 )=¿34,11
60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

BKA DATA BKB

Gambar 4.7 Grafik data Dimensi 14 Pria


Terlihat pada peta kendali data ke 10 berada diluar batas kendali maka perlu di
eliminasi dan dihitung ulang.

 x́=
∑ x = 693 =40,76
n 17

134
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2


σ=
√ n−1
∑ ( Xi− X́ )
=
1870,14 2,86
16
=¿

BKA= X́ + k . σ=40,76+2 (2,86 )=46,48



 BKB= X́−k . σ=40,76−2 ( 2,86 )=¿35,04
50

45

40

35

30

25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

BKA DATA BKB

Gambar 4.8 Grafik data Dimensi 14 Pria


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.
5. Dimensi 24 (Jarak bentang tangan pada posisi tangan vertikal ke atas dan
berdiri tegak)

 x́=
∑ x = 3995 =210,26
n 19
2


σ=

n−1
∑ ( X− X́ ) =
1423
18
=¿ 8,89

BKA= X́ + k . σ=210,26+2 ( 8,89 ) =228,04



 BKB= X́−k . σ=210,26−2 ( 8,89 )=¿ 192,49

240

230

220

210
BKA
DATA
200 BKB

190

180

170
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

135
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Gambar 4.9 Grafik data Dimensi 24 Pria
Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya

6. Dimensi 26 (Jarak genggaman tanga ke punggung posisi tangan ke depan)

 x́=
∑ x = 1471 =77,42
n 19
2


σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
602,24
18
=¿ 5,77

BKA= X́ + k . σ=77,42+2 ( 5,77 )=88,95
 BKB= X́−k . σ=77,42−2 ( 5,77 ) =¿ 65,89
100

90

80

70

60
BKA
50
DATA
40 BKB

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gambar 4.10 Grafik data Dimensi 26 Pria


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.
B. Uji Keseragaman Data Dimensi tubuh wanita
1. Dimensi 1

 x́=
∑ x = 603 =150,75
n 4
2


σ=
√ ∑ ( X− X́ ) =
n−1
26,75
3
=¿ 2,98

BKA= X́ + k . σ=150,75+2 ( 2,98 )=156,71
 BKB= X́−k . σ=150,75−2 ( 2,98 ) =¿ 144,79

136
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
158

156

154

152

150

148

146

144

142

140
1 2 3 4

BKA DATA BKB

Gambar 4.11 Grafik data Dimensi 1 Wanita


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan
untuk perhitungan selanjutnya.

2. Dimensi 3

 x́=
∑ x = 502 =125,5
n 4
2


σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
13
3 √
=2,08

BKA= X́ + k . σ=125,5+2 ( 2,08 )=129,66


 BKB= X́−k . σ=125,5−2 ( 2,08 )=¿ 121,34

132

130

128

126

124

122

120

118

116
1 2 3 4

BKA DATA BKB

Gambar 4.13 Grafik data dimensi 3 Wanita


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.

3. Dimensi 13

137
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
 x́=
∑ x = 185 =46,25
n 4
2


σ=

n−1
∑ ( Xi− X́ )
8,75
3
=1,71 =

BKA= X́ + k . σ=46,25+ 2 ( 1,71 )=49,66
 BKB= X́−k . σ=46,25−2 ( 1,71 )=¿42,83

60

40

20
1 2 3 4

BKA DATA BKB

Gambar 4.14 Grafik data dimensi 13 Wanita


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan
untuk perhitungan selanjutnya.

4. Dimensi 14

 x́=
∑ x = 150 =37,5
n 4
2


σ=

n−1
∑ ( Xi− X́ )
9
3
=1,73 =

BKA= X́ + k . σ=37,5+2 ( 1,73 )=¿40,96
 BKB= X́−k . σ=37,5−2 ( 1,73 ) =¿34,03

138
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
60

40

20

0
1 2 3 4

BKA DATA BKB

Gambar 4.3Grafik data dimensi 14 Wanita


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan
untuk perhitungan selanjutnya.

5. Dimensi 24

 x́=
∑ x = 762 =190,5
n 4
2


σ=

n−1
∑ ( X− X́ ) =
129,3
3 √
=6,56

BKA= X́ + k . σ=190,5+2 ( 6,56 )=¿ 203,61


 BKB= X́−k . σ=190,5−2 ( 6,56 )=¿ 177,39
210

205

200

195

190
BKA
185
DATA
180 BKB

175

170

165

160
1 2 3 4

Gambar 4.16 Grafik data dimensi 3 Wanita


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan
untuk perhitungan selanjutnya.

139
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
6. Dimensi 26

 x́=
∑ x = 254 =63,5
n 4
2


σ=

n−1
∑ ( X− X́ ) =
116,8
3 √
=6,24

BKA= X́ + k . σ=63,5+2 ( 6,24 )=75,99


 BKB= X́−k . σ=63,5−2 ( 6,24 )=¿ 51,01

80

70

60

50

BKA
40
DATA
BKB
30

20

10

0
1 2 3 4

Gambar 4.17 Grafik data dimensi 26 Wanita


Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan
untuk perhitungan selanjutnya.

4.2.2 Uji Kecukupan Data Dimensi Tubuh Pria dan Wanita


A. Uji Kecukupan Data Dimensi Tubuh Pria
1. Dimensi 1
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’=1,48< N=20 Maka data dinyatakan CUKUP

2. Dimensi 3
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19

140
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
N ' =¿ ¿
Karena N’= 5,51< N=20 Maka data dinyatakan CUKUP

3. Dimensi 13
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿7,44
Karena N’= 7,44< N=20 Maka data dinyatakan CUKUP

4. Dimensi 14
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’= 11,62 < N=19 Maka data dinyatakan CUKUP

5. Dimensi 24
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’= 2,71 < N=19 Maka data dinyatakan CUKUP

6. Dimensi 26
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’= 8,41 < N=19 Maka data dinyatakan CUKUP

B. Uji kecukupan Data Dimensi Tubuh Wanita

141
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1. Dimensi 1
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’=0,47 < N=4 Maka data dinyatakan CUKUP

2. Dimensi 3
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 0,33 < N=4 Maka data dinyatakan CUKUP

3. Dimensi 13
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n =4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 1,64 < N=20 Maka data dinyatakan CUKUP

4. Dimensi 14
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 2,56 <N=20 Maka data dinyatakan CUKUP

5. Dimensi 24
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿

142
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena N’= 1,42<N=20 Maka data dinyatakan CUKUP

6. Dimensi 26
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 11,61 > N=4 Maka data dinyatakan TIDAK CUKUP
Menggunakan Rumus Slovin
N 4
N '= =
1+ N e 1+ 4 ¿ ¿
2

Karena N’= 3,9 < N=4 Maka data dinyatakan CUKUP

4.2.3 Perhitungan Persentil


A. Perhitungan persentil 95 laki-laki
1. Dimensi 1
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =167,89+ 1,645 ( 5,26 )=176,55

2. Dimensi 3
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =139,74+1,645 ( 8,43 )=153,61

3. Dimensi 13
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =48,58+1,645 ( 3,40 )=54,18

4. Dimensi 14
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =41,58+1,645 ( 3,64 ) =47,57

5. Dimensi 24
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =210,26+1,645 ( 8,89 )=224,88

6. Dimensi 26
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =77,42+1,645 ( 5,77 )=86,91

143
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
B. Perhitungan persentil 95 perempuan

1. Dimensi 1
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =150,75+ 1,645 ( 2,99 )=155,66

2. Dimensi 3
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =125,5+ 1,645 ( 2,08 )=128,92

3. Dimensi 13
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =46,25+1,645 ( 1,71 )=49,06

4. Dimensi 14
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =37,5+1,645 (1,73 )=40,35
5. Dimensi 24
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =190,5+ 1,645 ( 6,56 )=201,29

6. Dimensi 26
 Persentil 95= x́ +1,645 σ =63,5+1,645 ( 6,24 )=73,77

C. Perhitungan persentil 5 laki-laki

1. Dimensi 1
 Persentil 5=x́−1,645 σ =167,89−1,645 ( 5,26 )=159,24

2. Dimensi 3
 Persentil 5=x́−1,645 σ =139,74−1,645 ( 8,43 )=¿ 125,87

3. Dimensi 13
 Persentil 5=x́−1,645 σ =48,58−1,645 (3,40 )=42,98

4. Dimensi 14
 Persentil 5=x́−1,645 σ =41,58−1,645 (3,64 )=35,59

5. Dimensi 24
 Persentil 5=x́−1,645 σ =210,26−1,645 ( 8,89 ) =195,84

144
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
6. Dimensi 26
 Persentil 5=x́−1,645 σ =77,42−1,645 ( 5,77 )=67,93

D. Perhitungan persentil 5 perempuan

1. Dimensi 1
 Persentil 5=x́−1,645 σ =150,75−1,645 ( 2,99 )=145,84

2. Dimensi 3
 Persentil 5=x́−1,645 σ =125,5−1,645 ( 2,08 )=122,08

3. Dimensi 13
 Persentil 5=x́−1,645 σ =46,25−1,645 (1,71 ) =43,44

4. Dimensi 14
 Persentil 5=x́−1,645 σ =37,5−1,645 ( 1,73 )=34,65

5. Dimensi 24
 Persentil 5=x́−1,645 σ =190,5−1,645 ( 6,56 ) =179,71

6. Dimensi 26
 Persentil 5=x́−1,645 σ =63,5−1,645 ( 6,24 )=53,23

BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN

145
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
5.1 Analisa Data
1. Persentil 95 dan persentil 5 data Pria dan Wanita

Nomor Pria Nomor Wanita


Dimensi P 95% P 5% Dimensi 5% P 95%
1 176,55 159,24 1 1 176,55
3 153,61 125,87 3 3 153,61
13 54,18 42,98 13 13 54,18
14 47,57 35,59 14 14 47,57
24 224,88 195,64 24 24 224,88
26 86,91 67,93 26 26 86,91
Tabel 5.1 Persentil 95 dan Persentil 5 Pria dan Wanita

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai presentase dimensi tubuh manusia


yang diukur melalui setiap ukuran dimensi tubuh Pria dan Wanita yang mengikuti
Praktikum PPSK sebagaimana perancangan produk yang dibuat.

2. Data Anthropometri Perancangan Lemari Pakaian

Berdasarkan Tabel 5.1 Data Anthropometri pada Lemari Pakaian


menunjukkan hasil ukuran dimensi tubuh yang akan diaplikasikan pada
perancangan tersebut. Ukuran Komponen-komponen yang dibutuhkan pada
perancangan Lemari Pakaian adalah sebagai berikut :

Data Ukuran Meja Ukuran


No
Kerja (cm)
1 Panjang 80
2 Lebar 42
3 Tinggi 190

Tabel 5.2 Ukuran bagian-bagian pada Lemari Pakaian


5.2 Pembahasan

146
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1. Data Persentil atas maupun bawah merupakan hasil presentase yang mana
data persentil tersebut akan digunakan untuk penentuan ukuran
perancangan produk.
2. Dan hasil persentil 95 dan persentil 5 praktikan, ditentukan bagian tubuh
apa saja yang dibutuhkan untuk penyesuaian komponen-komponen
perancangan Lemari Pakaian mulai dari tinggi tubuh posisi berdiri, tinggi
bahu, tinggi lutut, tinggi lipatan lutut, Jarak bentang tangan pada posisi
tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak, Jarak genggaman tangan ke
punggung pada posisi tangan ke depan. Hasil ukuran di tabel 5.1
merupakan hasil perhitungan untuk tiap komponen-komponen pada
Lemari Pakaian dengan mempertimbangkan setiap dimensi tubuh
praktikan agar perancangan bisa tepat, artinya setiap praktikan (pria atau
wanita) bisa menggunakan produk ini dengan nyaman.

BAB VI

147
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ukuran persentil 5 terendah pada Anthropometri pria adalah sebesar 35,59
cm yang terletak pada dimensi 14 (Tinggi lipat lutut). Sedangkan untuk
ukuran persentil 95 tertinggi pada Anthropometri pria adalah sebesar
195,64 cm yang terletak pada dimensi 24 (Jarak bentang tangan pada
posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak).
2. Ukuran persentil 5 terendah pada Anthropometri wanita adalah sebesar
47,57 cm yang terletak pada dimensi 14 (Tinggi lipat lutut). Sedangkan
untuk ukuran persentil 95 tertinggi pada Anthropometri wanita adalah
sebesar 224,88 cm yang terletak pada dimensi 24 (Jarak bentang tangan
pada posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak).
3. Dari produk Lemari Pakaian yang praktikan rancang didapat ukuran
dimensi yang digunakan yaitu dimensi 1 (Tinggi tubuh pada posisi berdiri)
untuk tinggi lemari agar nyaman digunakan 95% pria = 176,55 cm dengan
toleransi 1 cm = 177,55 cm; dimensi 3 (Tinggi Bahu) untuk tinggi jarak
ketika menaruh pakaian menggunakan persentil 5% pria = 125,87 cm
dengan toleransi 2 cm = 127,87; dimensi 13 (Tinggi lutut) untuk tinggi rak
1 ke rak ke 2 menggunakan persentil 5% pria = 42,98 cm dengan toleransi
1 cm = 43,98 cm; dimensi 14 (Tinggi lipat lutut) untuk tinggi rak ke 2 ke
rak ke 3 menggunakan persentil 5% pria = 35,59 cm dengan toleransi 2 cm
= 37,59 cm; dimensi 24 (Jarak bentang tangan pada posisi tangan vertikal
ke atas dan berdiri tegak) untuk jarak ketika menaruh pakaian
menggunakan persentil 5% pria = 195,64 cm dengan toleransi 1 cm =
195,64 cm; dan dimensi 26 jarak gengaman tangan ke punggung pada
posisi tangan ke depan) untuk mengukur seberapa jauh jangkauan tangan

148
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
pada saat ingin mengambil atau menaruh barang di lemari pakaian
menggunakan persentil 5% pria = 67,93 cm dengan toleransi 3 cm = 70,93
cm.

6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah :
1. Dalam pengukuran anthropometri ini sebaiknya dilakukan dengan teliti,
agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
2. Sebaiknya dalam pengukuran dimensi tubuh manusia ini menggunakan
alat yang khusus untuk pengukuran anthropometri agar hasil yang di dapat
lebih akurat lagi.

DOKUMENTASI

149
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
150
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Anda mungkin juga menyukai