PENDAHULUAN
2
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Berapa standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
dalam melakukan operasi kerja melipat origami burung?
3. Berapa standar deviasi, perhitungan kecukupan data, perhitungan
keseragaman data, uji distribusi normal, waktu standar dan output standar
work sampling pada restoran cepat saji (Burger king) di Jl. Raya Jemursari
No.260.
3
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
b. Dapat pengetahuan lebih tentang penerapan perhitungan waktu baku atau
waktu standar, waktu normal, dan output standar serta sampling kerja
(work sampling)
2. Bagi umum:
a. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat mampu menerapkan perhitungan
waktu baku atau waktu standar, waktu normal, dan output standar serta
sampling kerja (work sampling) suatu kasus.
b. Dapat memberi referensi atau literatur bagi mahasiswa lain.
3. Bagi penelitian selanjutnya:
a. Diharapkan laporan ini dapat membantu praktikan dalam mengerjakan
laporan praktikum selanjutnya.
b. Dapat membantu pemahaman serta wawasan lebih untuk pengambilan
dan pengolahan data selanjutnya.
4
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Kegiatan praktikum Pesusunan Pensil ke gelas dan Membuat
origamiberjalan lancar.
3. Semua peralatan yang digunakan saat praktikum dalam keadaan baik
4. Operator pada Burger King Jemursari dalam kondisi baik.
5
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2.1.1 Pengukuran Dengan Jam Henti
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stopwatch time study)
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung
singkat dan berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan
diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana
waktu ini akan digunakan sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu. Secara garis
besar, langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam
henti ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan
beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang
dipilih untuk diamati dan supervisor yang ada.
b. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian
pekerjaan seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan
kerja lain yang digunakan, dan lain-lain.
c. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail - detailnya tapi
masih dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.
d. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.
e. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti
apakah jumlah siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi
syarat atau tidak.
f. Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas
kerja yang diukur dan dicatat.
g. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang
ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh
waktu kerja normal
7
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
h. Tetapkan waktu longgar (Allowance time) guna memberikan
fleksibilitas.
i. Tetapkan waktu kerja baku (Standard Time)
8
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Kemampuan sampling pekerjaan memperkirakan kelonggaran merupakan
hal penting yang patut dicatat. Tentang lamanya pengamatan, ternyata pada
umumnya cara sampling pekerjaan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada
cara jam henti. Cara sampling pekerjaan sering kali terlalu mahal. Memang
dengan demikian cara jam henti dapat memberikan hasil dengan kualitasnya
dalam waktu yang jauh lebih cepat dan tentunya lebih murah.
2.2.1 Mean
Sutrisno Hadi (1998) menjelaskan bahwa mean adalah teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata
(mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Mean dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut:
Σ xi
x́= ……………………………………...(2.1)
n
Dimana:
Σ x i = Jumlah semua nilai X ke i
n = jumlah sampel yang diteliti
9
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
didefinisikan sebagai rata-rata jarak penyimpangan titik data yang diukur dari
nilai rata-rata data terebut. Untuk melakukan perhitungan standart deviasi dapat
denganrumusan menghitung nilai rata-rata dari keseluruhan data, kemudian dibagi
dengan jumlah data, penyimpangan data dapat dihitung menggunakan
pengurangan nilai rata-rata. Rumus standar deviasi dinyatakan sebagai berikut:
SD = √ Σ¿ ¿ ¿………………………………...(2.2)
Dimana:
SD = Standar deviasi
xi = Nilai data ke-i
x́ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data
10
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
memenuhi atau tidak. Untuk menetapkan berapa jumlah observasi yang
seharusnyadibuat (N), maka terlebih dahulu harus ditetapkan tingkat kepercayaan
(confidence level) dan derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran
rancangan.
Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah banyak, bahkan
sampai jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran layak untuk
digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan
mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik dari segi biaya, tenaga, waktu
dan sebagainya. Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya
juga kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu,
pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik,
yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan.
Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat
kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan
melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian
menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesian
sebenarnya. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan
pengukur akan ketelitian data pembacaan beban saat penimbangan dari mesin
tersebut. Pengaruh tingkat ketelitain dan keyakinan adalah bahwa semakin tinggi
tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka semakin banyak
pengukuran yang diperlukan. Uji kecukupan data dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
NI =¿ ¿……………………………...(2.5)
Dimana:
k= Harga indeks confidence (tingkat kepercayaan)
Jika tingkat keyakinan 99%,maka k=2,58 ≈ 3
Jika tingkat keyakinan 95%,maka k=1,96≈ 2
Jika tingkat keyakinan 68%,maka k≈ 1
11
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
s = Tingkat ketelitian
Jikatingkat keyakinan 99% maka s=1%
Jika tingkat keyakinan 95% maka s=5% dst
N= Jumlah data pengamatan
N1= Jumlah Data Teoritis
X i= Data yang didapat dari pengamatan
Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N’ > N data tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.
12
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4. Hitunglah nilai standar baku dengan menggunakan z-skor dari masing-
masing data dengan rumus:
xi−x́
Z= …………………………………....(2.6)
SD
Dimana :
xi = nilai data ke - i
x́ = nilai rata – rata
5. Tentukan nilai normal standar baku (z-skor) dengan menggunakan tabel
normal standar (baku) dari 0 – z.
6. Tentukan nilai S(z) dengan cara menghitung porporsi z1, z2, …zn yang
lebih kecil atau sama dengan zi dengan rumus:
Fkum
S(z) = ……………………………......(2.7)
n
Dimana :
F kum = frekuensi kumulatif
n = nilai data ke - i
7. Hitung selisih harga mutlak F(x) – S(x)
8. Ambil harga mutlak terbesar diantara harga mutlak tersebut dengan
symbol Lo (Lilliefors Observasi) atau Lmax.
9. Tentukan nilai L tabel dengan menggunakan table liliefors (Ltabel (α),(n)) dengan
kriteria pembilang α dan penyebut = n
10. Bandingkan Lmax dan Ltabel dengan kriteria sebagai berikut:
Jika Lmax lebih besar dari Ltabel berarti populasi berdistribusi tidak normal
Jika Lmax lebih kecil dari Ltabel berarti populasi berdistribusi normal.
13
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
dinyatakan oleh Bedaux sebagai faktor yang mempengaruhi performance
manusia, maka Westinghouse menambahkan lagi dengan kondisi kerja (working
condition) dan keajegan (consistency) dari operator di dalam melakukan
pekerjaan. Untuk ini
westing house telah berhasil membuat suatu tabel berdasarkan tingkatan yang ada
untuk masing-masing faktor tersebut (Wignjosoebroto,2006).
Untuk menormalkan waktu yang ada, maka hal ini dilakukan dengan jalan
mengalikan waktu yang diperoleh dari pengukuran kerja dengan jumlah ke empat
rating faktor yang dipilih sesuai dengan performance yang ditunjukkan oleh
operator. Berikut tabel poin penyesuaian Westinghouse (Wignjosoebrto,2006).
2.3.1 Skill
Skill didefenisikan sebagai kecapakan dalam metode yang diberikan
dan keterkaitan dengan keahlian, seperti koordinasi yang tepat antara pikiran
dengan tangan. Skill pekerja merupakan hasil dari pengalaman dan
kemampuan yang dimilikinya, seperti koordinasi natural dan ritme. Skill
meningkat seiring berjalannya waktu, karena meningkatnya kebiasaan dengan
pekerjaan yang membutuhkan kecepatan, keluwesan gerakan, serta bebas dari
keragu-raguan dan salah gerakan.
2.3.2 Effort
Effort didefinisikan sebagai hasil dari keinginan untuk bekerja secara
efektif.Effort adalahperwakilandari skill yang diterapkan.Ketika mengevaluasi
effort pekerja, pengamat harus menilai efektif dari effort efektif-nya saja,
14
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
karenakadang-kadang pekerja akan menerapkan effort yangsalah hanya untuk
meningkatkan penilaian waktu siklus.
2.3.3 Condition
Condition akan mempengaruhi pekerja, bukan proses kerjanya,
yangtermasuk di dalamnya adalah suhu, ventilasi, cahayadan tingkat
kebisingan.Faktor yang mempengaruhi hasil kerja, seperti bahan dan peralatan,
tidak akandipedulikan dalam menerapkan performance rating pada bagian
condition.
2.3.4 Consistency
Consistency harus dievaluasi jika penelitian dilakukan menggunakan
metode snap-back. Nilai waktu yang konstan dilakukan berulang memiliki
consistency yang sempurna. Situasi ini sangat sering terjadi, karena ada
kecenderungan keragaman karena kekerasan bahan, alat gunting, pelumas,
dan elemen asing. Proses kerja yang dikendalikan secara mekanisasi akan
mempunyai nilai consistency yang hampir sempurna.
Berikut adalah tabel dari Performance Rating dengan sistem weasting house.
Tabel 2.1 Tabel performance Rating dengan sistem weasting house.
SKILL EFFORT
+0.15 A1 Superskill +0.13 A1 Superskill
+0.13 A2 +0.12 A2
+0.11 B1 Excellent +0.1 B1 Excellent
+0.08 B2 +0.08 B2
+0.06 C1 Good +0.05 C1 Good
+0.03 C2+ +0.02 C2
0.00 D Average 0.00 D Average
-0.05 E1 Fair -0.04 E1 Fair
CONDITION CONSISTENCY
+ 0.06 A Superskill + 0,04 A Superskill
15
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
+ 0,04 B Excellent + 0,03 B Excellent
+ 0,02 C Good + 0,01 C Good
0,00 D Average 0,00 D Average
-0,03 E Fair - 0,02 E Fair
-0,07 F Poor - 0,04 F Poor
Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu ratarata yang diukur terhadap
suatu elemen kerja adalah 0.50 menit dan rating performance operator
adalahmemenuhi klasifikasi berikut :
Excellent Skill (B2) : + 0.08
Good Effort (C2) : + 0.02
Good Condition : + 0.02
Good Consistency : + 0.01
Total : + 0.13
Maka waktu normal untuk elemen kerja ini adalah :
0.5 x 1.13 = 0.565 menit
16
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2.5 Tingkat Kepercayaan dan Tingkat Ketelitian
Menurut Sutalaksana (2006), tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah
memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data. Jadi tingkat
ketelitian 5% dantingkat keyakinan 95% berarti bahwa penyimpangan hasil
pengukuran dari hasil sebenarnya maksimum 5% dan kemungkinan berhasil
mendapatkan hasil yang demikian adalah 95%. Dengan kata lain, jika pengukur
sampai memperoleh hasil yang menyimpang, hal demikian diizinkan paling
banyak 5% dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.
Penelitian pengukuran waktu ini menggunakan tingkat ketelitian 5 % dan
tingkat kepercayaan 95 % karena dilihat dari segi biaya, resiko, dan keselamatan.
Sebab dalam pengukuran waktu tingkat ketelitian seperti ini memang lazim
digunakan dan keakuratannya dianggap sudah mewakili data yang ada karena jika
kesalahan terjadi tidak menyebabkan kesalahan fatal maupun resiko seperti dalam
meneliti obat-obatan yang digunakan untuk kesehatan.
17
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil
Uji liliefors dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Dengan
¿ ( z 1 , z 2 , … , z n yang ≤ z i)
S (Zi )= ……………………………....(2.9)
n
dimana:
L = Statistik uji dengan metode lilifors
Zi = Data xi yang distandarisasi berdasarkan (3)
F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di zi
S(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif empiris di zi
18
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
diamati. Berikut adalah perhitungan yang akan diperoleh dari pengamatan tersebut
(Wignjoesoebroto, Sritomo 2006).
Waktu Siklus=
∑ Xi …………………………….(2.11)
N
Dimana:
xi = Data pengamatan
N = Jumlah data pengamatan
Dimana:
P = faktor penyesuaian (performance rating)
19
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2.7.3 Waktu standar
Waktu standar dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seseorang
pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang
diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan
(Sutalaksana, 2006). Rumus umum perhitungan waktu standar adalah sebagai
berikut :
100 %
Waktu standar=waktu normal X ………(2.13)
100 %−% Allowance
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3.1 Flowchart Metode Penelitian
Mulai
Tidak
Tahap Uji Data Uji Kecukupan Data
Uji Keseragamandata
Uji distribusi normal
Ya
Selesai
22
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Dengan menghitung waktu normal, waktu standar, dan output standard
dalam operasi kerja penyusunan pensil ke gelas , perapraktikan membuat origami
dan sampling kerja ( Burger King Jemursari ).
3.2.5. Uji Kecukupan Data, Uji Keseragaman Data dan Uji Distribusi
Normal
23
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Sebelum melakukan pengumpulan data, uji kecukupan data, uji
keseragaman data dan uji distribusi normal dilakukan untuk mengetahui apakah
jumlah data pengamatan operasi kerja yang diamati sudah mencukupi dan
seragam atau belum. Jika sudah maka data yang didapat dari pengamatan operasi
kerja siap diolah untuk keperluan berikutnya. Apabila belum mencukupi, maka
jumlah data harus ditambah dengan melakukan pengumpulan data kembali.
3.2.8. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa pengolahan data yang telah dilakukan maka
praktikan dapat menarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut dan
memberikan saran tentang kegiatan praktikum atau metode yang digunakan.
24
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB IV
.1 Pengumpulan Data
25
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.1.1 Layout Masing – Masing Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam
Aqua Gelas, Melipat Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk Burung
dan Work Sampling Restoran Cepat Saji (Burger King)
1. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 0 cm
Urutan
Keterangan :
2 1
1. Vivi ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
4. Yahya (pengamat)
3 4
2 1 Keterangan :
1. Vivi ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
3 4
4. Yahya (pengamat)
2 1 Keterangan :
1. Agung ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
3 4
4. Yahya (pengamat)
26
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4. Layout Model Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas Jarak 20
cm Acak
1
2 Keterangan :
1. Agung ( Operator )
2. Faris ( Pengukur Waktu)
3. Livia (Pencatat Waktu)
3 4
4. Yahya (pengamat)
2 3 Keterangan :
1. Livia ( Operator )
2. Agung ( Pengukur Waktu)
3. Faris (Pencatat Waktu)
1 4
4. Vivi (Pengamat)
2 3 Keterangan :
1. Livia ( Operator )
2. Agung ( Pengukur Waktu)
3. Faris (Pencatat Waktu)
1 4 4. Vivi (Pengamat
27
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
7. Layout Sampling Model Kerja Restoran Cepat Saji (Burger King)
3 1 dan 2 Keterangan :
1. Pemesanan
2. Memasak
3. Penyajian
4 4. Keseluruhan proses kerja
C D
E Meja
B A
Gambar 4.1 Layout Kerja Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas, Melipat
Kertas Origami Ukuran 20× 20 Berbentuk Burung
Keterangan :
A. Vivi (Operator Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas)
B. Livia (Operator Melipat Kertas Origami Burung)
C. Faris (Pengukur Waktu)
D. Yahya (Pencatat Waktu Melipat Kertas Origami Burung)
28
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
E. Agung (Pencatat Waktu Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas)
.1.3 Layout Keseluruhan Sampling Model Kerja Restoran Cepat Saji (Burger
King) Warung Kopi Revo Jalan Merr Surabaya
C
D F
b
G
Keterangan :
A = Pemesanan ( Operator )
B = Memasak ( Operator )
C =penyajian ( Operator )
D = Agung (Pengamat)
29
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.1.4 Data Pengamatan Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas
.1.5 Jarak 20 Cm
No Jarak 0 Cm Urutan Jarak 0 Cm Acak Jarak 20 Cm Acak
Urutan
1 6.48 s 5.44 s 5.31 s 4.33 s
2 5.36 s 5.76 s 5.17 s 5.17 s
3 4.90 s 3.41 s 4.78 s 4.71 s
4 5.20 s 3.73 s 5.18 s 4.13 s
5 4.85 s 3.53 s 4.59 s 3.08 s
6 3.93 s 3.73 s 5.18 s 3.92 s
7 3.79 s 3.34 s 5.30 s 4.65 s
8 4.26 s 3.54 s 4.38 s 4.06 s
9 3.94 s 3.73 s 4.73 s 4.65 s
10 4.19 s 3.67 s 4.85 s 3.93 s
11 3.73 s 4.45 s 4.78 s 5.23 s
12 3.34 s 3.60 s 4.39 s 3.93 s
13 3.66 s 3.73 s 4.12 s 3.93 s
14 3.66 s 3.59 s 3.99 s 4.00 s
15 3.80 s 3.08 s 4.12 s 2.58 ss
Ʃ 70.09 s 58.33 s 70.87 s 64.04 s
30
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Data yang diamati adalah mengamati waktu kerja operator dalam
membuatorigami burung dari awal hingga akhir dengan waktu kerja continuous
danrepetitive masing-masing sebanyak 15 kali.
N Jam Waktu
o ( Countinues ) ( Repetitive )
1 00:08:04 00:08:04
2 00:15:12 00:07:07
3 00:20:37 00:05:24
4 00:26:16 00:05:38
5 00:32:35 00:06:19
6 00:37:50 00:05:14
7 00:43:34 00:05:44
8 00:49:13 00:05:38
9 00:55:39 00:06:26
10 01:01:03 00:05:23
11 01:06:01 00:04:57
12 01:11:42 00:05:41
13 01:16:25 00:04:42
14 01:21:08 00:04:43
15 01:25:02 00:03:53
31
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Data yang diamati adalah bagaimana cara kerja pembuatan Burger
King dari mulai awal proses menerima pelanggan hingga proses
pengemasan dan dilakukan secara berulang dengan pengamatan secara
langsung dan dilakukan dengan mengambil sampel 30 data.
32
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Rando Pemesanan/Kasi kerja-2 Penyajian/Packin
o u f
m r Memasak g
17 67 14:37
18 68 14:38
19 69 14:39
20 71 14:41
21 78 14:48
22 84 14:54
23 85 15:55
24 90 15:00
25 91 15:01
26 92 15:02
27 96 15:06
28 108 15:18
29 110 15:20
30 119 15:29
TOTAL 5 25
.2 PengolahanData
33
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.4 Pengolahan Data Jarak 0 Cm Berurutan (detik)
No X X2
1 6.48 41.99
2 5.36 28.73
3 4.9 24.01
4 5.2 27.04
5 4.85 23.52
6 3.93 15.44
7 3.79 14.36
8 4.26 18.15
9 3.94 15.52
10 4.19 17.56
11 3.73 13.91
12 3.34 11.16
13 3.66 13.40
14 3.66 13.40
15 3.80 14.44
Ʃ 65.09 292.63
34
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X̄ =
∑ Xi =65 ,09 =4 ,33
n 15
k=95 %=2
s=5 %=0 ,05
a. Standar Deviasi
2 2
√ 2
N '=
(∑
k /s N ∑ Xi −( ∑ Xi )
Xi )
2 2
2 /0 ,05 √ 15 ( 292, 63 ) −( 65 , 09 )
¿( 65 , 09 )
¿ 7 ,59
Karena N’<N yaitu 7,59 < 15, maka data memasukkan pensil ke
dalam gelas dengan jarak 0 cm secara berurutan dapat dikatakan cukup.
35
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.5 Uji Distribusi Normal 0 Cm Berurutan
36
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,210 < 0,22 maka terima H0 yang artinya
data pengamatan berdistribusi normal.
0.2105 0.22 α
BKB= x̄ -k .SD
=4,33-2(0,85 )
=2,63
7
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
37
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cam Berurutan
Perfomance Rating
= 0,25
Allowance
=4%
100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 5,412×1 , 041
=5 , 633 detik
38
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Output Standar (OS)
1 1
OS= = =0 ,177 unit/detik=637 unit/jam
WS 5 ,633
No X X2
1 5.44 29.5936
2 5.76 33.1776
3 3.41 11.6281
4 3.73 13.9129
5 3.53 12.4609
6 3.73 13.9129
7 3.34 11.1556
8 3.54 12.5316
9 3.73 13.9129
10 3.67 13.4689
11 4.45 19.8025
12 3.6 12.96
13 3.73 13.9129
14 3.59 12.8881
15 3.08 9.4864
Ʃ 58.33 234.8049
39
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X̄ =
∑ Xi =58,33 =3 ,88 detik
n 15
k= 95%=2
s= 5%=0,05
a. Standar Deviasi
α
2
k 2
s√
2
N'= ( ∑ Xi
N ∑ Xi −( ∑ Xi )
) 2
2 2
¿( 0 , 05
58 , 33
√ 15 ( 234 , 849 )−( 58 , 33 )
)
¿ 7 ,502
Karena N’< N yaitu 7,502 > 15, maka data memasukkan pensil
ke dalam gelas dengan jarak 0cm secara acak dapat dikatakan cukup.
40
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Uji Distribusi Normalitas
41
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena nilai Lmaz> Ltabel yaitu 0,378 > 0,22 maka tolak H0 yang
artinya data pengamatan tidak berdistribusi normal.
0.22 0,378
BKB= x̄ -k .SD
=3,88-2( 0,75)
=2,38
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
42
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Waktu Standar dan Output Standar Data Jarak 0 cm Acak
Perfomance Rating
= 0,25
Allowance
43
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 4,85×1 , 041
=5 , 048 detik
Output Standar (OS)
1 1
OS= = =0 ,19 unit/detik=684 unit/jam
WS 5 ,048
No X X2
1 5.31 28.1961
2 5.17 26.7289
3 4.78 22.8484
4 5.18 26.8324
44
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
5 4.59 21.0681
6 5.18 26.8324
7 5.30 28.09
8 4.38 19.1844
9 4.73 22.3729
10 4.85 23.5225
11 4.78 22.8484
12 4.39 19.2721
13 4.12 16.9744
14 3.99 15.9201
15 4.12 16.9744
Ʃ 70.87 337.6655
45
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
∑ ( Xi− X̄ )2 = ( 5 ,31−4 ,724 )2 + ( 5 , 17−4 , 724 )2 +.. .. . .+ ( 4 , 12−4 , 724 )2
SD=
√ n−1 √ 15−1
=0 , 45
2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2
N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2
¿( 0 , 05
70 , 87
√ 15 ( 337 ,665 )−( 70 , 87 )
)
¿ 13 ,51
Karena N’<N yaitu 13,51 < 15, maka data memasukkan pensil
cukup.
46
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
3.99 1 1 -1.634743875 0.051051375 0.066666667 0.015615291
4.12 2 3 -1.345211581 0.089278459 0.2 0.110721541
4.38 1 4 -0.766146993 0.221794422 0.266666667 0.044872245
4.39 1 5 -0.743875278 0.228475966 0.333333333 0.104857367
4.59 1 6 -0.29844098 0.382683308 0.4 0.017316692
4.73 1 7 0.013363029 0.505330919 0.466666667 0.038664252
4.78 2 9 0.124721604 0.549628023 0.6 0.050371977
4.85 1 10 0.280623608 0.610500447 0.666666667 0.05616622
5.17 1 11 0.993318486 0.839722614 0.733333333 0.106389281
5.18 2 13 1.0155902 0.845087713 0.866666667 0.021578953
5.30 1 14 1.28285078 0.90022782 0.933333333 0.033105513
5.31 1 15 1.305122494 0.90407443 1 0.09592557
Lmax 0.110721541
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,11 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.
47
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
0,11 0.22 α
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perfomance Rating
= 0,25
48
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Allowance
=4%
100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 5,905×1 , 041
=6 , 147 detik
Output Standar (OS)
1 1
OS= = =0 , 162 unit/detik=583 unit/jam
WS 6 ,147
49
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.2.4 Pengolahan Data Memasukkan Pensil Jarak 20 Cm Acak
No X X^2
1 4.33 18.7489
2 5.17 26.7289
3 4.71 22.1841
4 4.13 17.0569
5 3.08 9.4864
6 3.92 15.3664
7 4.65 21.6225
8 4.06 16.4836
9 4.65 21.6225
10 3.93 15.4449
50
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
11 5.23 27.3529
12 3.93 15.4449
13 3.93 15.4449
14 4.00 16
15 2.58 6.6564
Ʃ 62.3 265.6442
51
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
α
2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2
N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2
¿( 0 , 05
62 , 3
√ 15 ( 265 ,644 )−( 62 , 3 )
)
¿ 6 , 52
Fku
X F Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
m
0.06666666
2.58 1 1 -2.243937233 0.01241822 0.054248447
7
0.13333333
3.08 1 2 -1.530670471 0.062925428 0.070407906
3
3.92 1 3 -0.332382311 0.369800297 0.2 0.169800297
52
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3.93 3 6 -0.318116976 0.375198104 0.4 0.024801896
0.46666666
4.00 1 7 -0.218259629 0.413613414 0.053053253
7
0.53333333
4.06 1 8 -0.132667618 0.447228127 0.086105206
3
4.13 1 9 -0.032810271 0.486912944 0.6 0.113087056
0.66666666
4.33 1 10 0.252496434 0.599671315 0.066995352
7
4.65 2 12 0.708987161 0.760833778 0.8 0.039166222
0.86666666
4.71 1 13 0.794579173 0.786570831 0.080095835
7
0.93333333
5.17 1 14 1.450784593 0.926580074 0.006753259
3
5.23 1 15 1.536376605 0.937776979 1 0.062223021
Lmax 0.169800297
Ltabel (0,05:15)=0,22
Lmax=0,16
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,16 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.
0,16 0.22
53
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Gambar 4.9 Uji Distribusi Normalitas Jarak 20 cm Acak
BKB= x̄ -k .SD
=4,153-2(0,701)
=2,751
6
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perfomance Rating
54
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
= 0,25
Allowance
1. Personal Allowance =2%
2. Fatigue Allowance =1%
3. Delay Allowace =1% +
=4%
100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 5,191×1 , 041
= 5,403 detik
Output Standar (OS)
1 1
OS= = =0 , 185 unit/detik=666 unit/jam
WS 5 ,403
55
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
.2.5 Pengolahan Data Melipat Origami Burung (continuous)
No X X2
1 484 234256
2 912 831744
3 1237 1530169
4 1576 2483776
5 1955 3822025
6 2270 5152900
7 2614 6832996
8 2953 8720209
9 3339 11148921
10 3663 13417569
11 3961 15689521
12 4302 18507204
13 4585 21022225
14 4868 23697424
15 5102 26030404
Ʃ 43821 159121343
56
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
X̄ =
∑ Xi = 43821 =2921 , 4 detik
n 15
k= 95%=2
s= 5%=0,05
c. Standar Deviasi
2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2
N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2
¿( 0 , 05
43821
√ 15 ( 26030404 )−( 43821 )
)
¿ 19 ,71
57
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena N’<N yaitu 19,71<15, maka data melipat origami burung
58
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
Lmax 0.083310857
59
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Ltabel (0,05:15)=0,22
Lmax=0,08
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,08 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.
0,08 0.22 α
BKB= x̄ -k .SD
=2921,4-2(1490,5 )
=59,6
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
60
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Perfomance Rating
= 0,25
Allowance
=4%
100%
WS=WN×
100%-4%( )
= 2922,65×1 , 041
= 3042,47 detik
Output Standar (OS)
61
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1 1
OS= = =0 , 00032 unit/detik=1 , 18 unit/jam
WS 3042 , 47
No X X^2
1 484 234256
2 427 182329
3 324 104976
4 338 114244
5 379 143641
6 314 98596
7 344 118336
8 338 114244
62
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
9 386 148996
10 323 104329
11 297 88209
12 341 116281
13 282 79524
14 283 80089
15 233 54289
Ʃ 5093 1782339
X̄ =
∑ Xi =5093 =339 ,53 detik
n 15
k = 95%=2
s= 5%=0,05
d. Standar Deviasi
63
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2
k 2
√ N ∑ Xi −(∑ Xi )
2
N'= ( ∑ Xi
s
) 2
2 2
¿ ( 0 , 05
5093
√ 15 ( 1782339 )−( 5093 )
)
¿ 7 , 009
64
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
314 1 5 -0.414582657 0.339223723 0.333333333 0.00589039
323 1 6 -0.268431309 0.394183671 0.4 0.005816329
324 1 7 -0.25219227 0.400446226 0.466666667 0.06622044
338 2 9 -0.024845729 0.490089008 0.6 0.109910992
341 1 10 0.023871387 0.509522401 0.666666667 0.157144266
344 1 11 0.072588503 0.528933212 0.733333333 0.204400121
379 1 12 0.640954855 0.739223993 0.8 0.060776007
386 1 13 0.754628126 0.774763929 0.866666667 0.091902738
427 1 14 1.420428711 0.922258545 0.933333333 0.011074788
484 1 15 2.346053914 0.990513319 1 0.009486681
Lmax 0.204400121
Karena nilai Lmaz< Ltabel yaitu 0,20 < 0,22 maka terima H0 yang
artinya data pengamatan berdistribusi normal.
0,20 0.22 α
65
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BKA= x̄+ k .SD
=339,53+2 (61,58 )
=462,69
BKB= x̄ -k .SD
=339,53-2(61,58 )
=216,37
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perfomance Rating
= 0,2
Allowance
66
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3. Delay Allowace =1% +
=4%
100%
WS=WN× (
100%-4% )
= 424,41×1 , 041
= 441,81 detik
Output Standar (OS)
1 1
OS= = =0 , 0022 unit/detik=8 , 14 unit/jam
WS 441 , 81
.2.7 Pengolahan Data Sampling Kerja Burger King Tahap 1 (Pemesanan)
No. X X2 (X - x̄)2
1 6 36 3045,033
2 28 784 1101,033
3 35 1225 685,4876
4 36 1296 634,124
5 53 2809 66,94215
6 67 4489 33,85124
7 68 4624 46,4876
8 84 7056 520,6694
67
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
9 92 8464 949,7603
10 96 9216 1212,306
11 108 11664 2191,942
Σ 673 51663 10487,64
Σ x 673
x̄ = = = 61,18
n 11
K = 95% = 2
S = 5%
a. Standar Deviasi
Σ ( Xi− x̄ )2 10487,64
SD =
√ n−1
=
√ 10
= 32,3
N’ = ¿ ¿
= ¿¿
2
40 √ 568293−452929
=( 673 )
2
40 √ 115364
=( )
673
2
40(339,65)
=( ) = 20,18
673
Karena N’ > N maka data dapat dinyatakan tidak cukup
68
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
X F Fkum Z=(Xi-Xbar)/sd Fz Sz |Fz-sz|
233 1 1 -1.729944787 0.04182007 0.066666667 0.024846597
282 1 2 -0.934231893 0.175092144 0.133333333 0.04175881
283 1 3 -0.917992855 0.179311303 0.2 0.020688697
297 1 4 -0.690646314 0.244893917 0.266666667 0.021772749
314 1 5 -0.414582657 0.339223723 0.333333333 0.00589039
323 1 6 -0.268431309 0.394183671 0.4 0.005816329
324 1 7 -0.25219227 0.400446226 0.466666667 0.06622044
338 2 9 -0.024845729 0.490089008 0.6 0.109910992
341 1 10 0.023871387 0.509522401 0.666666667 0.157144266
Lmax 0.204400121
69
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena L Max (0,14523) < L Tabel (0,249) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
BKA= x̄ + K*SD
= 61,18 + 2(32,38)
BKB= x̄ - K*SD
= 61.78 - 2(32,38)
70
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji Keseragaman Data Tahap 2
140
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-20
Perfomance Rating
Allowance
Personal Allowance = 3%
Fatigue Allowance = 5%
Delay = 0% +
Total =8%
Waktu Normal
= 61,18 (1 + 0,16)
71
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Waktu Standar
100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 70,96 x ( 100100%−8% % )
= 70,96 x 1,086
Output Standar
1 1
OS= = = 47 unit/jam
WS 0,0214
No. X X2 (X - x̄)2
2640,37
1 6 36 9
2151,53
2 11 121 3
863,455
3 28 784 6
805,686
4 29 841 4
457,301
5 36 1296 8
28,9940
6 52 2704 8
72
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
19,2248
7 53 2809 5
112,686
8 68 4624 4
708,378
9 84 7056 7
762,609
10 85 7225 5
1063,76
11 90 8100 3
1491,14
12 96 9216 8
2561,91
13 108 11664 7
13667,0
Σ 746 56476 8
K = 95% = 2
S = 5%
a. Standar Deviasi
)2 13667,08
SD = Σ Xi− x̄ =
(
√
n−1 12 √ = 33.74
N’ = ¿ ¿
= ¿¿
2
40 √ 734188−556516
= ( 746 )
73
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2
40 √ 177672
= ( 746 )
40(421.5) 2
= ( 746 ) = 22.6
Z= (X S(Z)= F |F(Z) -
No. X F F kum - x̄)/SD kum/ n F(Z) S(Z)|
- 0,07692 0,06392 0,01299
1 6 1 1 1,5226 3 9 4
- 0,15384 0,08465 0,06919
2 11 1 2 1,3744 6 2 4
- 0,23076 0,19195 0,03881
3 28 1 3 0,8707 9 7 3
- 0,30769 0,20015
4 29 1 4 0,8411 2 2 0,10754
- 0,38461 0,26315 0,12146
5 36 1 5 0,6337 5 2 3
- 0,46153 0,43661 0,02492
6 52 1 6 0,1596 8 6 2
- 0,53846 0,44831 0,09014
7 53 1 7 0,1299 2 4 8
0,61538 0,62344 0,00806
8 68 1 8 0,3145 5 8 3
0,69230 0,78484 0,09253
9 84 1 9 0,7887 8 2 5
0,76923 0,79340 0,02417
10 85 1 10 0,8183 1 2 2
0,84615 0,83308 0,01306
11 90 1 11 0,9664 4 8 6
0,92307 0,87373 0,04934
12 96 1 12 1,1442 7 6 1
13 108 1 13 1,4998 1 0,93316 0,06683
74
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
8 2
0,12146
L max 3
Karena L Max (0,121463) < L Tabel (0,234) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120
BKA= x̄ + K*SD
= 57.38 + 2(33.74)
75
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BKB= x̄ - K*SD
= 57.38- 2(33.74)
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
-20
Allowance
Personal Allowance = 3%
Fatigue Allowance = 5%
Delay = 0% +
76
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Total =8%
Waktu Normal
= 57.38 (1 + 0,16)
Waktu Standar
100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 66.56 x ( 100100%−8% % )
= 66.56 x 1,086
Output Standar
1 1
OS= = = 50 unit/jam
WS 0,02
77
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.20 Tahap 3 (Proses Penyajian)
No. X X2 (X - x̄)2
1 11 121 3123,568
2 22 484 2015,012
3 29 841 1435,568
4 30 900 1360,79
5 52 2704 221,679
6 53 2809 192,9012
7 54 2916 166,1235
8 55 3025 141,3457
9 62 3844 23,90123
10 68 4624 1,234568
11 69 4761 4,45679
12 85 7225 328,0123
13 90 8100 534,1235
14 91 8281 581,3457
15 96 9216 847,4568
16 108 11664 1690,123
17 110 12100 1858,568
18 119 14161 2715,568
Σ 1204 97776 17241,78
K = 95% = 2
S = 5%
a. Standar Deviasi
78
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Σ ( Xi− x̄ )2 17241.78
SD =
√
n−1
=
17 √ = 31.84
N’ = ¿ ¿
= ¿¿
2
40 √ 1759968−1449616
= ( 1204 )
2
40 √ 310352
= ( 1204 )
40(557.09) 2
= ( 1204 ) = 18.5
79
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
S(Z)=
Z= (X F
- kum/ |F(Z) -
No. X F F kum x̄)/SD n F(Z) S(Z)|
-
1 11 1 1 1,7549 0,0556 0,03964 0,01592
-
2 22 1 2 1,4095 0,1111 0,07934 0,03177
-
3 29 1 3 1,1897 0,1667 0,11708 0,04959
-
4 30 1 4 1,1583 0,2222 0,12337 0,09886
-
5 52 1 5 0,4675 0,2778 0,32007 0,04229
-
6 53 1 6 0,4361 0,3333 0,33138 0,00196
-
7 54 1 7 0,4047 0,3889 0,34284 0,04605
-
8 55 1 8 0,3733 0,4444 0,35446 0,08999
-
9 62 1 9 0,1535 0,5 0,439 0,061
10 68 1 10 0,0349 0,5556 0,51392 0,04164
11 69 1 11 0,0663 0,6111 0,52643 0,08468
12 85 1 12 0,5687 0,6667 0,71522 0,04855
13 90 1 13 0,7257 0,7222 0,76599 0,04376
14 91 1 14 0,7571 0,7778 0,7755 0,00227
15 96 1 15 0,9141 0,8333 0,81967 0,01367
16 108 1 16 1,2909 0,8889 0,90163 0,01274
17 110 1 17 1,3537 0,9444 0,91208 0,03236
18 119 1 18 1,6363 1 0,94911 0,05089
L max 0,09886
80
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
L Tabel = α = 0,05 ; n = 13 LMax= 0,200
Karena L Max (0,09886) < L Tabel (0,200) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
BKA= x̄ + K*SD
= 66.88 + 2(31.84)
BKB= x̄ - K*SD
= 66.88- 2(31.84)
= 66.88-63.68 = 3.2
81
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji Keseragaman Data Tahap 3
140
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Perfomance Rating
Allowance
Personal Allowance = 3%
Fatigue Allowance = 5%
Delay = 0% +
Total =8%
Waktu Normal
82
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
= 66.88 (1 + 0,16)
Waktu Standar
100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 77.58 x ( 100100%−8% % )
= 77.58 x 1,086
Output Standar
1 1
OS= = = 43 unit/jam
WS 0,0234
83
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.22 Data Sampling Kerja (Kumulatif)
No. X X2 (X - x̄)2
1 6 36 3144,966
2 11 121 2609,166
3 22 484 1606,406
4 28 784 1161,446
5 29 841 1094,286
6 30 900 1029,126
7 35 1225 733,3264
8 36 1296 680,1664
9 52 2704 101,6064
10 53 2809 82,4464
11 54 2916 65,2864
12 55 3025 50,1264
13 62 3844 0,0064
14 67 4489 24,2064
15 68 4624 35,0464
16 69 4761 47,8864
17 84 7056 480,4864
18 85 7225 525,3264
19 90 8100 779,5264
20 91 8281 836,3664
21 92 8464 895,2064
22 96 9216 1150,566
23 108 11664 2108,646
24 110 12100 2296,326
25 119 14161 3239,886
Σ 1552 121126 24777,84
84
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
K = 95% = 2
S = 5%
a. Standar Deviasi
)2 24777.84
SD = Σ Xi− x̄ =
(
√
n−1 24 √
= 30.50
N’ = ¿ ¿
= ¿¿
2
40 √ 3028150−2408704
= ( 1552 )
2
40 √ 619446
= (1552 )
40(787.04) 2
= ( 1552 ) = 20.28
85
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
F kum/ -
x̄)/SD n S(Z)|
- 0,00
1 6 1 1 1,8384 0,04 0,033 7
- 0,03
2 11 1 2 1,6745 0,08 0,047 3
- 0,094 0,02
3 22 1 3 1,3139 0,12 4 6
- 0,02
4 28 1 4 1,1172 0,16 0,132 8
- 0,139 0,06
5 29 1 5 1,0844 0,2 1 1
- 0,146 0,09
6 30 1 6 1,0516 0,24 5 4
- 0,187 0,09
7 35 1 7 0,8877 0,28 3 3
- 0,196 0,12
8 36 1 8 0,8549 0,32 3 4
- 0,370 0,01
9 52 1 9 0,3304 0,36 5 1
- 0,01
10 53 1 10 0,2977 0,4 0,383 7
- 0,395 0,04
11 54 1 11 0,2649 0,44 6 4
- 0,408 0,07
12 55 1 12 0,2321 0,48 2 2
- 0,02
13 62 1 13 0,0026 0,52 0,499 1
0,1612 0,564 0,00
14 67 1 14 8 0,56 1 4
0,1940 0,576 0,02
15 68 1 15 7 0,6 9 3
0,2268 0,589
16 69 1 16 5 0,64 7 0,05
0,7185 0,763 0,08
17 84 1 17 7 0,68 8 4
0,7513 0,773 0,05
18 85 1 18 5 0,72 8 4
0,9152
19 90 1 19 6 0,76 0,82 0,06
0,9480 0,828 0,02
20 91 1 20 4 0,8 4 8
86
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
0,9808 0,836 0,00
21 92 1 21 2 0,84 7 3
1,1119 0,866 0,01
22 96 1 22 5 0,88 9 3
1,5053 0,933 0,01
23 108 1 23 2 0,92 9 4
1,5708 0,941 0,01
24 110 1 24 8 0,96 9 8
1,8659 0,03
25 119 1 25 2 1 0,969 1
L 0,12
Max 4
= 0,180
Karena L Max (0,124) < L Tabel (0180) maka terima H0, artinya data
pengamatan berdistribusi normal.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100 120 140
87
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Uji Keseragaman Data
BKA= x̄ + K*SD
= 62.08 + 2(30.50)
= 62.08 + 61 = 123.08
BKB= x̄ - K*SD
= 62.08- 2(30.50)
= 62.08-61 = 1.08
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Perfomance Rating
88
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Effort = Good =0,05
Condition =Excellent = 0,04
Consistency = Good =0,01+
Total = 0,16
Allowance
Personal Allowance = 3%
Fatigue Allowance = 5%
Delay = 0% +
Total =8%
Waktu Normal
= 62.08 (1 + 0,16)
Waktu Standar
100 %
WS= WN x ( 100 %−Allowance )
= 72.01 x ( 100100%−8% % )
= 72.01 x 1,086
Output Standar
89
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1 1
OS= = = 46 unit/jam
WS 0,0217
BAB V
.1 Analisa Data
Analisa Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung
(direct measurement) adalah sebagai berikut:
Kecukupan Keseragaman
No Data Distribusi
Data Data
Tidak Berdistribusi
2 Jarak 0cm acak Cukup Seragam
Normal
Jarak 30 cm
3 Cukup Seragam Normal 90
urut
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Jarak 20 cm
4 Cukup Seragam Normal
acak
Nilai data pada tabel diatas menunjukkan bahwa data pengukuran waktu
memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas dengan jarak 0 cm baik urut maupun acak
memiliki data cukup dan seragam. Data pengukuran waktu pada jarak 20 cm urut
maupun acak mmiliki data cukup dan seragam.
91
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Analisa waktu Work Sampling pada restoran cepat saji (Burger King) menunjukkan
data yang beragam pada data pemesanan, memasak, dan penyajian memiliki hasil yang
tidak cukup, seragam, dan berdistribusi normal. Pada data keseluruhan proses kerja
memiliki hasil kecukupan data yang cukup, seragam, dan berdistribusi normal.
. Data Waktu Standar dan Output Standar Pada Pengukuran Waktu Memasukkan
Pensil Kedalam Aqua Gelas.
Tabel 5.4 Pada Waktu Standar Dan Output Standar Pada Pengukuran Waktu
Memasukkan Pensil Kedalam Aqua Gelas.
Tabel 5.5 Pada Waktu Standar dan Output Standar pada pengukuran Waktu Melipat
Origami Burung
92
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2 Repetitive 424.41 detik 441.81 detik 8.14 unit/jam
Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan waktu standar dan output standar
setiap proses perhitungan waktu standar secara lngsung dengan metode stopwatch time
study.
. Data Waktu Standar Output Standar pada Observasi Restoran Cepat Saji (Burger
King)
Tabel 5.6 Pada Waktu Standar dan Output Standar pada Observasi Restoran Cepat Saji
( Brger King)
.2 Pembahasan
Dari praktikum modul 1 tentang perhitungan waktu standar secara langsung (Direct
Measurement) adalah sebagai berikut:
Perhitungan uji kecukupan data yang dilakukan pada jarak 0 cm urut dan
acak menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga dapat dicariwaktu
standar dan output standar. Perhitungan uji kecukupan data pada jarak 20 cm urut
dan acak menunjukan bahwa data yang diambil cukup sehingga nilai dari waktu
standar dan output standar dapat di tentukan. Uji keseragaman data yang
dilakukan pada jarak 0 cm dan 20 cm baik urut maupun acak juga menentukan
data yang seragam.
93
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
. Data Melipat Origami Burung
Data work sampling restoran cepat saji (Burger King) proses pertama
menunjukan bahwa data yang diambil tidak cukup setelah dilakukan uji
kecukupan data, proses kedua menunjukan data work sampling restoran cepat saji
(Burger King)tidak cukup setelah dilakukan uji kecukupan data, proses ketiga dari
work sampling restoran cepat saji (Burger King) menunjukan tidak cukup setelah
dilakukan uji kecukupan data, proses keempat dari work sampling restoran cepat
saji (Burger King) menunjukan cukup setelah dilakukan uji kecukupan data. Uji
keseragaman data yang dilakukan pada work sampling restoran cepat saji (Burger
King) mulai dari proses pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima menunjukan
bahwa data tersebut termasuk seragam.
Waktu standar dan output standar pada perhitungan waktu memasukan pensil
kedalam gelas jarak 0 cm urut adalah 5,633 detik dengan output sebesar 637
unit/jam. Waktu standar jarak 0 cm acak adalah 5,048 detik dengan output yang
dihasilkan sebesar 684 unit/jam. Waktu standar jarak 20 cm urut adalah 6,147
detik dengan output yang dihasilkan sebesar 583 unit/ jam. Waktu standar jarak
20 cm acak adalah 5,403 detik dengan output standar yan dihasilkan adalah 666
unit/jam.
94
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Waktu standar dan melipat origami burung continuous adalah 3042,47 detik
dengan output yang dihasilkan adalah 1,18 unit/jam. Waktu standar dan melipat
origami burung repetitive adalah 441,81 detik dengan output yang dihasilkan
adalah 8,14 unit/jam.
. Waktu Standar dan Output Standar pada Observasi Restoran Cepat Saji
(Burger King)
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
95
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, praktikan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk waktu normal gelas jarak 0 cm urut dan acak adalah 5,412 detik dan
4,85 detik, waktu normal gelas jarak 20 cm urut dan acak adalah 5,905
detik dan 5,191 detik, waktu normal origami continuous dan repetitive
adalah 2922,6 detik dan 424,42 detik , dan untuk untuk sampling kerja
waktu normal pada proses pemesanan, memasak, penyajian, dan
keseluruhan proses kerja adalah 70,96 menit, 66,56 menit, 77,58 menit,dan
72,01 menit.
2. Untuk waktu standar gelas jarak 0 cm urut dan acak adalah 5,633 detik dan
5,048 detik, untuk waktu standar gelas jarak 20 cm urut dan acak adalah
6,147 detik dan 5,403 detik, Untuk waktu standar origami continuous dan
repetitive adalah 3042,47 detik dan 441,81 detik, dan untuk untuk
sampling kerja waktu standar pada proses pemesanan, memasak,
penyajian, dan keseluruhan proses kerja adalah 77,13detik, 72,34 detik,
84,25detik,dan 78,2 detik.
3. Untuk output standar gelas jarak 0 cm urut dn acak adalah 637 dan 684,
untuk output standar gelas jarak 20 cm urut dan acak adalah 683 dan 583,
untuk output standar origami continuous dan repetitive adalah 1,18 dan
8,14, dan untuk sampling kerja output standar standar pada proses
menerima pemesanan, memasak, penyajian, dan keseluruhan proses kerja
adalah 47, 50, 43, dan 46 (Semua satuan dalam unit/jam )
6.2 Saran
Dalam pelaksanaan pengamatan ini disarankan untuk:
96
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Fasilitas praktikum lebih di tingkatkan lagi, agar proses praktikum bisa
berjalan optimal.
DOKUMENTASI
97
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
98
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
99
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Pengukuran dilakukan oleh seluruhpraktikan pada saat praktikum berlangsung
dengan menggunakan meteran dan rollmeter. Data Anthropometri yang diperoleh
dijadikan sebagai dasar dalam mendesain fasilitas kerja dalam hal ini khususnya
yang berkaitan dengan perancangan Lemari Pakaian.
100
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2. Pratikan mampu menerapkan perhitungan peta kendali, kecukupan data dan
persentil dalam pengukuran data Anthropometri.
Adapun manfaat yang diperoleh bagi pembaca dalam laporan ini sebagai
berikut :
1. Sebagai bahan studi untuk memeperdalam ilmu pengetahuan dalam
menentukan perhitungan peta kendali, kecukupan data dan persentil.
2. Sebagai referensi untuk penelitan selanjutnya dengan topik yang sama
dalam perhitungan peta kendali, kecukupan data, dan persentil.
Adapun manfaat yang diperolehbagi umum dalam laporan ini sebagai
berikut :
1. Dapat Sebagai tambahan pengetahuan mengenai pengukuran data
Anthropometri
2. Dapat memberikan pengetahuan mengenai fungsi pengukuran data
Anthropometri dalam kehidupan sehari-hari.
1.6 Asumsi
Pada praktikum modul II “Pengukuran Data Anthropometri” ini, asumsi
praktikum yang digunakan adalah:
101
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran 26 dimensi tubuh dengan baik dan
benar.
2. Data yang diperoleh merupakan data sebenarnya dalam pengukuran.
3. Alat ukur yang digunakan telah terstandar.
102
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB II
LANDASAN TEORI
103
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan
bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan
mengoperasikan produk tersebut. Dengan demikian juga dapat dipastikan kalau
sebagian besar (mayoritas) populasi dari konsumen produk tersebut nantinya akan
dapat menggunakan/mengoperasikan produk secara efektif, efisien dan nyaman;
dan hanya sebagian kecil saja yang diperkecualikan atau tidak terakomodasikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data Anthropometri akan
menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi untuk produk yang akan dirancang.
Dalam kaitan ini maka perancang produk harus mampu mengakomodasikan
dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil
rancangan tersebut. Secara umum, 90%-95% dari populasi yang menjadi target
dalam kelompok pemakai suatu produk harus mampu menggunakannya dengan
baik dan nyaman.(Sutalaksana 2006)
Anthropometri dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Anthropometri Statis adalah ukuran dan karakteristik tubuh dalam keadaan
diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar. Contoh tinggi
badan, lebar kepala, lebar tangan, dan lain-lain.
2. Anthropometri Dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan. Contoh putaran sudut
tangan, putaran sudut pergelangan kaki, dan lain-lain.
104
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang
dirancang tersebut dapat dipakai dengan nyaman oleh sebagian besar orang yang
akan memakainya. Contoh tinggi daun pintu berdasarkan tinggi maksimal
seseorang. Dalam perancangan ini, rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi
dua sasaran produk yaitu :
a. Untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam
arti terlalu besar atau terlalu kecil bila dibandingkan dengan rata-
ratanya.
b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain
(mayoritas dari populasi yang ada).
105
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Prinsip ini digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak
mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika kita menggunakan prinsip perancangan
fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin
dilaksanakan bila lebih banyak rugi daripada untungnya artinya hanya sebagian
kecil dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan
fasilitas tersebut. Sedangkan jika fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas
yang bisa disesuaikan tidak layak karena mahal harganya. Dalam hal ini
rancangan produk didasarkan tehadap rata-rata ukuran manusia. Berkaitan dengan
aplikasi dataAnthropometriyang diperlukan dalam proses perancangan produk
ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa sasaran/rekomendasi yang bisa
diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut:
1. Tetapkan anggota tubuh yang nantinya akan difungsikan untuk
mengoperasikan rancangan tersebut.
2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut.
3. Tentukan populasi terbesar yang diantisipasi, diakomodasi, dan menjadi
target utama pemakai rancangan produk tersebut.
4. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti apakah rancangan tersebut untuk
ukuran individual ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel, atau ukuran rata-
rata.
5. Pilih presentase populasi yang harus diikuti: 90-th, 95-th, 99-th atau nilai
persentil yang lain yang dikehendaki.
6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah didentifikasi selanjutnya
pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data Anthropometri yang sesuai.
106
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
2. Jenis Kelamin
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar dibandingkan
dengan dimensi tubuh wanita, kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu
seperti lingkaran dada dan pinggul.
3. Suku bangsa atau etnis
Setiap suku bangsa atau etnis memiliki dimensi tubuh yang berbeda
dikarenakan daerah tempat tinggalnya.
4. Pekerjaan
Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi
tubuh manusia sepeti tinggi, berat badan, lingkat perut dan lain-lain.
5. Pakaian
Tebal/tipisnya pakaian yang digunakan akan menambah dimensi tubuh
manusia pada saat pengukuran.
6. Postur dan Posisi Tubuh
Ukuran tubuh yang berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan
melakukan aktivitas tertentu yaitu structural dan functional body
dimensions. Posisi standar tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan
dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan dasar pertimbangan pada
saat data Anthropometri diimplementasikan.
107
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
7. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor kehamilan pada wanita merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi variabilitas data Anthropometri yaitu pada tebal perut dan
tebal dada. Sehingga, data Anthropometri yang digunakan dalam merancang
produk dan stasiun kerja untuk wanita hamil berbeda dengan data
Anthropometri wanita lainnya.
8. Cacat Tubuh Secara Fisik
Dimana data Anthropometri disini akan diperlukan untuk perancangan
produk bagi orang-orang cacat, seperti kursi roda, kaki atau tangan palsu
dan lainnya.
108
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
kegiatan-kegiatan tertentu. Cara pengukuran semacam ini akan
menghasilkan data “dynamic antropometry”. Anthropometri dalam posisi
tubuh melaksanakan fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan
dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.
Keterangan Gambar :
1 = Tinggi tubuh dalam posisi berdiri tegak
2 = Tinggi mata dalam posisi tegak
3 = Tinggi bahu dalam posisi tegak
109
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
4 = Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5 = Tinggi kepalan tangan pada posisi rileks ke bawah
6 = Tinggi tubuh dalam posisi duduk
7 = Tinggi mata dalam posisi duduk
8 = Tinggi bahu dalam posisi duduk
9 = Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10 = Tebal atau lebar paha
11 = Ujung paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12 = Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut/betis
13 = Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14 = Tinggi lipat lutut
15 = Lebar bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16 = Lebar pinggul/pantat
17 = Lebar dari dada dalam keadaan membusung
18 = Lebar perut
19 = Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari
20 = Lebar kepala
21 = Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari
22 = Lebar telapak tangan
23 = Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang dari kiri ke kanan
24 = Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri
tegak
25 = Tinggi pegangan tangan pada posisi tangan vertikal ke atas dan duduk
26 = Jarak genggaman tangan ke punggung pada posisi tangan ke depan
110
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji keseragaman data dilaksanakan dengan mengaplikasikan peta control
(control chart) adalah suatu alat yang cocok untuk menguji keseragaman data
yang diperoleh dari pengamatan. Data yang diperoleh dari pengukuran
dikelompokkan ke dalam sub group-sub group (Wignyosoebroto, 1989).
Uji keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data
sampel yang digunakan memiliki penyimbangan yang normal dari nilai rata –
ratanya pada tingkat kepercayaan atau signifikansi tertentu. Data dikatakan
seragam apabila tidak ada data yang berada dibawah BKB (Batas Kontrol Bawah)
ataupun diatas BKA (Batas Kontrol Atas). Sebelum menentukan BKB (Batas
Kontrol Bawah) dan BKA (Batas Kontrol Atas) maka menghitung mean (nilai
rata-rata) terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:
Σ xi
x́= ……………………………………...(2.1)
n
Dimana:
Σ x i = Jumlah semua nilai x ke i
n =Jumlah sampel yang diteliti
Dimana:
SD = Standar Deviasi
xi = Nilai data ke-i
x́ = Nilai rata-rata
n = Jumlah data
111
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Uji keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan peta kontrol –
x (x – chart).Berikut adalah persamaan sederhana yang biasa digunakan dalam
penentuan batas kendali suatu data pengamatan(Kaoru Ishikawa, 1965). :
Batas Atas : Nilai rata-rata + (k . SD)
Garis Tengah : Nilai rata-rata
Batas Bawah : Nilai rata-rata – (k . SD)
dimana :
N, = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
k = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan.
s = Derajat ketelitian dalam pengamatan
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
xi = Data pengamatan.
Dari langkah uji kecukupan data akan didapat harga N` sehingga dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
112
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
-N` ≤ N maka data yang telah diambil sudah cukup dan tidak perlu melakukan
pengambilan data kembali.
-N` ≥ N maka data belum cukup dan harus melakukan pengambilan data -
tambahan sebanyak N`- N data
Dalam penelitian ini penulis mengambil tingkat kepercayaan 95% (k-2) dan
derajat ketelitian 5% (s – 0,05)
N
N '= …………………………..………..(2.4)
1+ N e2
Dimana :
,
N = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan.
e = Toleransi nilai eror
2.9 Persentil
Secara statistik, terlihat bahwa ukuran tubuh manusia pada suatu populasi
tertentu akan terkonsentrasi pada suatu nilai tengah dan suatu bagian kecil dari
113
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
harga ekstrim akan berada dikedua sisi kurva distribusi. Karena tidaklah praktis
untuk mendesain bagi seluruh bagian populasi, maka dilakukan pemilihan pada
bagian tengah dari distribusi, dimana sebagian besar nilai terkonsentrasi. Sebagian
besar dataAnthropometri dinyatakan dalam bentuk persentil. Suatu populasi,
untuk kepentingan studi, dibagi dalam seratus kategori prosentase, diurutkan dari
nilai terkecil sampai nilai terbesar, pada suatu ukuran tubuh tertentu. (Sritomo
wigjosoebroto, 1995)
Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa prosentase tertentu dari
sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai
tersebut. Misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95
persentil dan 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5
persentil.Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi
normal.
114
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
= Standar Deviasi
x́ = Nilai rata-rata
115
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
jalan keluar – masuk (personal aisle) ke sebuah area kerja, maka disini
dimensi ukuran lebar jalan akan ditentukan berdasarkan data Anthropometri
(lebar badan) dengan persentil terbesar (95th persentil) dari populasi.
116
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
terbesar dengan oritentasi mayoritas populasi akan bisa terakomodasi oleh
rancangan yang dibuat.
c. Rancangan untuk ukuran yang bergerak dari satu ekstrim ke ekstrim ukuran
yang lain (design for range), yang diaplikasikan untuk memberikan
fleksibilitas ukuran (karena ukuran mampu diubah-ubah) sehingga mampu
digunakan oleh mereka yang memiliki ukuran tubuh terkecil maupun yang
terbesar (biasanya memakai ukuran dari range persentil 5th dan 95th ).
Stasiun kerja (work station) adalah area, tempat atau lokasi dimana aktivitas
produksi akan diselenggarakan untuk merubah bahan baku menjadi sebuah
produk yang memiliki nilai tambah. Stasiun kerja merupakan area 3 (tiga) dimensi
yang mengelilingi seorang pekerja (operator) yang batas-batas dimensi ruangnya
117
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
akan ditentukan oleh titik-titik singgung yang dapat dicapai dengan mudah oleh
bagian-bagian dan lokasi untuk penempatan mesin, perkakas kerja, mekanisme
kendali maupun display, dan fasilitas kerja lainnya yang akan dioperasikan oleh
pekerja.
Stasiun kerja yang dirancang secara benar akan mampu memberikan
keselamatan dan kenyamanan kerja bagi operator yang selanjutnya akan
berpengaruh secara signifikan didalam menentukan kinerjanya. Dalam hal ini ada
hubungan yang erat antara kenyamanan dan produktivitas kerja yang mampu
dicapai oleh seorang pekerja, meskipun masih banyak orang yang berasumsi
bahwa produktivitas dan kualitas kerja (quality of work life) merupakan fungsi
linier dari tingkatan upah maupun insentif yang bisa diberikan pada pekerja.
Begitu pula banyak orang kurang menyadari kalau ketidaknyamanan kerja
yang dirasakan oleh seorang pekerja ternyata diakibatkan kesalahan-kesalahan
didalam perancangan fasilitas kerja yang harus dioperasikan maupun stasiun kerja
dimana operator akan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam area kerja
(work envelope) yang sempit dan terbatas. Ketidaknyamanan kerja bisa juga
disebabkan oleh posisi kerja yang tidak benar (misalkan terlalu lama berdiri) dan
mengakibatkan diperlukannya energi tambahan yang akhirnya mempercepat
datangnya kelelahan, penurunan kinerja dan produktivitas.
Stasiun kerja haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga pekerja akan
mampu melaksanakan aktivitasnya secara efektif, leluasa dan nyaman. Spesifikasi
rancangan stasiun kerja akan terkait erat dengan karakteristik fisik (data
Anthropometri yang diukur baik melalui metode pengukuran statik maupun
dinamik) manusia yang akan berinteraksi dengan sistem kerja yang ada. Untuk
mencapai kondisi tersebut, maka ada 2 (dua) faktor penentu yang harus
diperhitungkan dalam proses perancangan sebuah stasiun kerja, yaitu :
a. Harus selalu diingat bahwa populasi pekerja akan sangat bervariasi dan
berbeda – beda baik dalam bentuk maupun ukuran tubuhnya.
118
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
b. Harus dipahami benar tentang karakteristik dari populasi pemakai produk
ataupun fasilitas kerja seperti pendidikan, kultur, skill, attitude, kemampuan
fisik maupun mentaldan lain-lain. Kesalahan pokok yang sering dilakukan
oleh seorang perancang adalah menempatkan karakteristik dan spesifikasi
ukuran yang ada pada dirinya sendiri kedalam rancangan yang akan
dibuatnya. Kesalahan mendasar semacam ini hanya dapat dieliminir dengan
cara menerapkan data Anthropometriyang tepat dan relevan dengan populasi
terbesar pemakainya.
Berdasarkan pertimbangan sesuai dengan yang telah dijelaskan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa perancangan stasiun kerja yang memenuhi
persyaratan ergonomis akan didasarkan pada 3 (tiga) faktor yaitu data
Anthropometri yang dipakai, kondisi alami dari pekerjaan yang harus
diselesaikan, dan pola perilaku pekerja. Perancangan stasiun kerja yang dilakukan
secara benar akan mampu memberikan hasil kerja yang lebih ekonomis,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, memungkinkan pengaturan posisi
kerja operator yang nyaman, meminimalkan kelelahan fisik, serta meminimalkan
resiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
119
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Identifikasi
Masalah
Studi Literatur Studi Lapangan
Pengujian Data :.
Tahap
1. Uji Keseragaman Data
Pengujian
2. Uji Kecukupan Data
Data 3. Uji Persentile
Ya
120
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
A
Pengolahan Data :
Tahap
Analisa dan Pembahasan
Analisa Data
Tahap
Kesimpulan Kesimpulan dan Saran
dan Saran
Selesai
121
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
3.2. Langkah-langkah Metode Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi masalah,
tujuan penelitian, study literatur, studi lapangan, pengumpulan data, pengolahan
data, analisa dan pembahasan, serta pengambilan kesimpulan dan saran.
122
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
mencukupi. Jika data telah mencukupi maka dapat dilakukan ke tahap pengolahan
data.
123
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
124
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
15. Roberto
16. M. Feris
17. Bagus
18. Agung
19. Wahyu
Dimensi:
1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala
2. Tinggi mata dalam posisi tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5. Tinggi kepalan tangan yang terjujur lepas dalam posisi tegak
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat duduk/pantat
sampai dengan kepala
7. Tinggi mata dalam posisi duduk
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10. Tebal atau lebar paha
11. Ujung paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut /betis
13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan
paha
15. Lebar dri bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16. Lebar pinggul/pantat
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan
dalam gambar)
18. Lebar perut
125
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari
20. Lebar kepala
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari
22. Lebar telapak tangan
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar–lebar kesamping kiri–
kanan (tidak ditunjukkan dalam gambar)
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal)
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur sperti halnya
no 24 tetapi dalam posisi duduk (tidak ditunjukkan dalam gambar)
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai
ujung jari tangan.
Dimensi:
1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala
2. Tinggi mata dalam posisi tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5. Tinggi kepalan tangan yang terjujur lepas dalam posisi tegak
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat duduk/pantat
sampai dengan kepala
126
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
7. Tinggi mata dalam posisi duduk
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
10. Tebal atau lebar paha
11. Ujung paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut /betis
13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan
paha
15. Lebar dri bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
16. Lebar pinggul/pantat
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan
dalam gambar)
18. Lebar perut
19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari
20. Lebar kepala
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari
22. Lebar telapak tangan
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar–lebar kesamping kiri–
kanan (tidak ditunjukkan dalam gambar)
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal)
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur sperti halnya
no 24 tetapi dalam posisi duduk (tidak ditunjukkan dalam gambar)
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai
ujung jari tangan
127
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Tabel 4.1 Data Anthropometri Pada Tubuh Pria
No Dimensi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 166 156 129 107 70 85 75 58 27 17 57 47 46
2 173 160 142 114 75 90 78 66 33 22 53 50 45
3 170 158 140 106 70 88 76 57 30 19 46 49 43
4 169 157 140 110 70 87 70 62 28 19 56 49 51
5 168 156 140 108 66 78 68 53 27 18 55 46 49
6 165 153 138 106 64 78 66 51 26 18 54 45 50
7 155 145 130 98 62 61 66 61 24 17 48 44 45
8 167 159 141 100 70 90 82 63 22 17 55 36 50
9 165 156 143 122 82 110 101 92 73 15 57 39 46
10 172 155 139 108 89 81 79 54 26 16 48 39 46
11 179 174 168 127 97 113 105 96 77 36 55 43 53
12 168 157 135 106 73 86 68 63 21 19 62 54 50
13 170 158 146 108 70 120 118 76 30 21 63 52 53
14 170 157 138 108 74 88 70 65 23 18 61 58 51
15 160 148 130 97 66 82 74 58 20 14 46 48 47
16 165 150 135 104 69 83 75 54 22 14 49 37 45
17 168 155 137 106 70 79 79 56 24 16 48 39 46
18 175 162 147 107 70 80 78 63 22 20 62 40 55
19 165 150 137 108 70 81 73 61 22 13 52 31 52
128
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2 48 44 38 22 26 48 20 20 13 179 217 143 76
3 49 42 30 14 14 49 16 19 10 178 216 140 73
4 41 46 36 21 25 45 21 18 10 173 209 140 77
5 40 43 34 20 23 47 20 17 9 170 199 138 74
6 40 42 32 20 20 45 20 18 8 172 200 139 77
7 39 40 30 19 18 43 18 17 8 167 196 135 71
8 43 48 37 20 21 48 20 19 8 178 201 111 81
9 40 41 31 18 17 38 11 18 8 172 219 113 68
10 44 45 30 21 22 44 19 18 8 178 210 116 79
11 45 53 40 25 26 54 57 20 9 183 210 119 88
12 42 50 35 23 30 50 23 22 15 183 218 175 82
13 40 53 38 22 32 52 25 24 17 184 223 176 86
14 44 52 33 24 28 48 21 22 14 183 216 172 80
15 41 45 33 22 20 45 18 18 9 162 203 122 72
16 40 44 30 19 17 42 18 18 8 164 202 129 73
17 44 45 30 16 15 44 19 19 8 171 210 133 79
18 34 52 40 24 27 47 18 20 9 182 228 138 88
19 36 40 31 18 16 45 17 18 8 168 204 131 71
129
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
No Dimensi
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 36 38 40 20 15 40 18 17 9 152 188 127 57
2 39 40 38 18 15 39 20 16 8 152 185 120 60
3 39 43 35 18 28 40 17 17 7 155 189 127 71
4 36 49 37 19 15 45 19 19 8 153 200 120 66
x́=
∑ x = 3190 =167,8
n 19
2
σ=
√ ∑ ( X− X́ ) =
n−1
497,96
18 √
=5,25
185
180
175
170
BKA
165
Data
160
BKB
155
150
145
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
130
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Terlihat pada peta kendali data ke7 dan 19 berada diluar batas kendali maka perlu
di eliminasi dan dihitung ulang.
x́=
∑ x = 2856 =168
n 17
2
σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
208,68
16
=3,61
√
BKA= X́ + k . σ=168+2 ( 3,61 )=175,2
BKB= X́−k . σ=168−2 ( 3,61 ) =160,7
180
175
170
BKA
165
DATA
BKB
160
155
150
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
x́=
∑ x = 2696 =168,5
n 16
2
σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
147,84
15
=3,13
√
BKA= X́ + k . σ=168,5+2 ( 3,13 )=175,76
BKB= X́−k . σ=168,5−2 ( 3,13 ) =162,24
131
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
180
175
170
BKA
DATA
165 BKB
160
155
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
x́=
∑ x = 2655 =139,7
n 19
2
σ=
√
n−1
∑ ( X− X́ ) =
1279,1
18
=8,42
155
150
145
140
BKA
135
DATA
BKB
130
125
120
115
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
132
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
x́=
∑ x = 923 =48,57
n 19
2
σ=
√ ∑ ( Xi− X́ )
n−1
208,63 3,40
18
=¿=
√
BKA= X́ + k . σ=48,57+2 (3,40 )=55,37
BKB= X́−k . σ=48,57−2 ( 3,40 )=¿41,77
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
x́=
∑ x = 780 =41,57
n 19
2
σ=
√ ∑ ( Xi− X́ )
n−1
=
238,63 3,64
18
=¿
√
BKA= X́ + k . σ=41,57+2 (3,64 )=48,85
BKB= X́−k . σ=41,57−2 ( 3,64 )=¿34,29
133
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
x́=
∑ x = 731 =40,61
n 18
2
σ=
√ ∑ ( Xi− X́ )
n−1
183,42 3,25
17
=
=¿
√
BKA= X́ + k . σ=40,61+ 2 ( 3,25 ) =47,11
BKB= X́−k . σ=40,61−2 ( 3,25 )=¿34,11
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
x́=
∑ x = 693 =40,76
n 17
134
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2
σ=
√ n−1
∑ ( Xi− X́ )
=
1870,14 2,86
16
=¿
45
40
35
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
x́=
∑ x = 3995 =210,26
n 19
2
σ=
√
n−1
∑ ( X− X́ ) =
1423
18
=¿ 8,89
240
230
220
210
BKA
DATA
200 BKB
190
180
170
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
135
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Gambar 4.9 Grafik data Dimensi 24 Pria
Karena semua data sudah dalam batas normal, maka data dapat digunakan untuk
perhitungan selanjutnya
x́=
∑ x = 1471 =77,42
n 19
2
σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
602,24
18
=¿ 5,77
√
BKA= X́ + k . σ=77,42+2 ( 5,77 )=88,95
BKB= X́−k . σ=77,42−2 ( 5,77 ) =¿ 65,89
100
90
80
70
60
BKA
50
DATA
40 BKB
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
x́=
∑ x = 603 =150,75
n 4
2
σ=
√ ∑ ( X− X́ ) =
n−1
26,75
3
=¿ 2,98
√
BKA= X́ + k . σ=150,75+2 ( 2,98 )=156,71
BKB= X́−k . σ=150,75−2 ( 2,98 ) =¿ 144,79
136
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
158
156
154
152
150
148
146
144
142
140
1 2 3 4
2. Dimensi 3
x́=
∑ x = 502 =125,5
n 4
2
σ=
√n−1
∑ ( X− X́ ) =
13
3 √
=2,08
132
130
128
126
124
122
120
118
116
1 2 3 4
3. Dimensi 13
137
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
x́=
∑ x = 185 =46,25
n 4
2
σ=
√
n−1
∑ ( Xi− X́ )
8,75
3
=1,71 =
√
BKA= X́ + k . σ=46,25+ 2 ( 1,71 )=49,66
BKB= X́−k . σ=46,25−2 ( 1,71 )=¿42,83
60
40
20
1 2 3 4
4. Dimensi 14
x́=
∑ x = 150 =37,5
n 4
2
σ=
√
n−1
∑ ( Xi− X́ )
9
3
=1,73 =
√
BKA= X́ + k . σ=37,5+2 ( 1,73 )=¿40,96
BKB= X́−k . σ=37,5−2 ( 1,73 ) =¿34,03
138
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
60
40
20
0
1 2 3 4
5. Dimensi 24
x́=
∑ x = 762 =190,5
n 4
2
σ=
√
n−1
∑ ( X− X́ ) =
129,3
3 √
=6,56
205
200
195
190
BKA
185
DATA
180 BKB
175
170
165
160
1 2 3 4
139
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
6. Dimensi 26
x́=
∑ x = 254 =63,5
n 4
2
σ=
√
n−1
∑ ( X− X́ ) =
116,8
3 √
=6,24
80
70
60
50
BKA
40
DATA
BKB
30
20
10
0
1 2 3 4
2. Dimensi 3
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
140
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
N ' =¿ ¿
Karena N’= 5,51< N=20 Maka data dinyatakan CUKUP
3. Dimensi 13
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿7,44
Karena N’= 7,44< N=20 Maka data dinyatakan CUKUP
4. Dimensi 14
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’= 11,62 < N=19 Maka data dinyatakan CUKUP
5. Dimensi 24
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’= 2,71 < N=19 Maka data dinyatakan CUKUP
6. Dimensi 26
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n = 19
N ' =¿ ¿
Karena N’= 8,41 < N=19 Maka data dinyatakan CUKUP
141
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1. Dimensi 1
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’=0,47 < N=4 Maka data dinyatakan CUKUP
2. Dimensi 3
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 0,33 < N=4 Maka data dinyatakan CUKUP
3. Dimensi 13
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n =4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 1,64 < N=20 Maka data dinyatakan CUKUP
4. Dimensi 14
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 2,56 <N=20 Maka data dinyatakan CUKUP
5. Dimensi 24
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
142
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Karena N’= 1,42<N=20 Maka data dinyatakan CUKUP
6. Dimensi 26
K = 95 % = 2
S = 5 % = 0,05
n=4
N ' =¿ ¿
Karena N’= 11,61 > N=4 Maka data dinyatakan TIDAK CUKUP
Menggunakan Rumus Slovin
N 4
N '= =
1+ N e 1+ 4 ¿ ¿
2
2. Dimensi 3
Persentil 95= x́ +1,645 σ =139,74+1,645 ( 8,43 )=153,61
3. Dimensi 13
Persentil 95= x́ +1,645 σ =48,58+1,645 ( 3,40 )=54,18
4. Dimensi 14
Persentil 95= x́ +1,645 σ =41,58+1,645 ( 3,64 ) =47,57
5. Dimensi 24
Persentil 95= x́ +1,645 σ =210,26+1,645 ( 8,89 )=224,88
6. Dimensi 26
Persentil 95= x́ +1,645 σ =77,42+1,645 ( 5,77 )=86,91
143
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
B. Perhitungan persentil 95 perempuan
1. Dimensi 1
Persentil 95= x́ +1,645 σ =150,75+ 1,645 ( 2,99 )=155,66
2. Dimensi 3
Persentil 95= x́ +1,645 σ =125,5+ 1,645 ( 2,08 )=128,92
3. Dimensi 13
Persentil 95= x́ +1,645 σ =46,25+1,645 ( 1,71 )=49,06
4. Dimensi 14
Persentil 95= x́ +1,645 σ =37,5+1,645 (1,73 )=40,35
5. Dimensi 24
Persentil 95= x́ +1,645 σ =190,5+ 1,645 ( 6,56 )=201,29
6. Dimensi 26
Persentil 95= x́ +1,645 σ =63,5+1,645 ( 6,24 )=73,77
1. Dimensi 1
Persentil 5=x́−1,645 σ =167,89−1,645 ( 5,26 )=159,24
2. Dimensi 3
Persentil 5=x́−1,645 σ =139,74−1,645 ( 8,43 )=¿ 125,87
3. Dimensi 13
Persentil 5=x́−1,645 σ =48,58−1,645 (3,40 )=42,98
4. Dimensi 14
Persentil 5=x́−1,645 σ =41,58−1,645 (3,64 )=35,59
5. Dimensi 24
Persentil 5=x́−1,645 σ =210,26−1,645 ( 8,89 ) =195,84
144
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
6. Dimensi 26
Persentil 5=x́−1,645 σ =77,42−1,645 ( 5,77 )=67,93
1. Dimensi 1
Persentil 5=x́−1,645 σ =150,75−1,645 ( 2,99 )=145,84
2. Dimensi 3
Persentil 5=x́−1,645 σ =125,5−1,645 ( 2,08 )=122,08
3. Dimensi 13
Persentil 5=x́−1,645 σ =46,25−1,645 (1,71 ) =43,44
4. Dimensi 14
Persentil 5=x́−1,645 σ =37,5−1,645 ( 1,73 )=34,65
5. Dimensi 24
Persentil 5=x́−1,645 σ =190,5−1,645 ( 6,56 ) =179,71
6. Dimensi 26
Persentil 5=x́−1,645 σ =63,5−1,645 ( 6,24 )=53,23
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
145
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
5.1 Analisa Data
1. Persentil 95 dan persentil 5 data Pria dan Wanita
146
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
1. Data Persentil atas maupun bawah merupakan hasil presentase yang mana
data persentil tersebut akan digunakan untuk penentuan ukuran
perancangan produk.
2. Dan hasil persentil 95 dan persentil 5 praktikan, ditentukan bagian tubuh
apa saja yang dibutuhkan untuk penyesuaian komponen-komponen
perancangan Lemari Pakaian mulai dari tinggi tubuh posisi berdiri, tinggi
bahu, tinggi lutut, tinggi lipatan lutut, Jarak bentang tangan pada posisi
tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak, Jarak genggaman tangan ke
punggung pada posisi tangan ke depan. Hasil ukuran di tabel 5.1
merupakan hasil perhitungan untuk tiap komponen-komponen pada
Lemari Pakaian dengan mempertimbangkan setiap dimensi tubuh
praktikan agar perancangan bisa tepat, artinya setiap praktikan (pria atau
wanita) bisa menggunakan produk ini dengan nyaman.
BAB VI
147
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah praktikan lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ukuran persentil 5 terendah pada Anthropometri pria adalah sebesar 35,59
cm yang terletak pada dimensi 14 (Tinggi lipat lutut). Sedangkan untuk
ukuran persentil 95 tertinggi pada Anthropometri pria adalah sebesar
195,64 cm yang terletak pada dimensi 24 (Jarak bentang tangan pada
posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak).
2. Ukuran persentil 5 terendah pada Anthropometri wanita adalah sebesar
47,57 cm yang terletak pada dimensi 14 (Tinggi lipat lutut). Sedangkan
untuk ukuran persentil 95 tertinggi pada Anthropometri wanita adalah
sebesar 224,88 cm yang terletak pada dimensi 24 (Jarak bentang tangan
pada posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak).
3. Dari produk Lemari Pakaian yang praktikan rancang didapat ukuran
dimensi yang digunakan yaitu dimensi 1 (Tinggi tubuh pada posisi berdiri)
untuk tinggi lemari agar nyaman digunakan 95% pria = 176,55 cm dengan
toleransi 1 cm = 177,55 cm; dimensi 3 (Tinggi Bahu) untuk tinggi jarak
ketika menaruh pakaian menggunakan persentil 5% pria = 125,87 cm
dengan toleransi 2 cm = 127,87; dimensi 13 (Tinggi lutut) untuk tinggi rak
1 ke rak ke 2 menggunakan persentil 5% pria = 42,98 cm dengan toleransi
1 cm = 43,98 cm; dimensi 14 (Tinggi lipat lutut) untuk tinggi rak ke 2 ke
rak ke 3 menggunakan persentil 5% pria = 35,59 cm dengan toleransi 2 cm
= 37,59 cm; dimensi 24 (Jarak bentang tangan pada posisi tangan vertikal
ke atas dan berdiri tegak) untuk jarak ketika menaruh pakaian
menggunakan persentil 5% pria = 195,64 cm dengan toleransi 1 cm =
195,64 cm; dan dimensi 26 jarak gengaman tangan ke punggung pada
posisi tangan ke depan) untuk mengukur seberapa jauh jangkauan tangan
148
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
pada saat ingin mengambil atau menaruh barang di lemari pakaian
menggunakan persentil 5% pria = 67,93 cm dengan toleransi 3 cm = 70,93
cm.
6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah :
1. Dalam pengukuran anthropometri ini sebaiknya dilakukan dengan teliti,
agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
2. Sebaiknya dalam pengukuran dimensi tubuh manusia ini menggunakan
alat yang khusus untuk pengukuran anthropometri agar hasil yang di dapat
lebih akurat lagi.
DOKUMENTASI
149
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
150
Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya