Anda di halaman 1dari 18

IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

MODUL PERANCANGAN SISTEM KERJA


(IND224)

MODUL SESI #6
PENGUKURAN WAKTU SECARA LANGSUNG
(TIME STUDY)

DISUSUN OLEH
Dr. Ir. Nofi Erni, MM

TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 0 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

1. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Menguasai konsep teoretis sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem terintegrasi khususnya dalam sistem
kerja. Secara khusus capaian pembelajaran pada modul ini adalah utuk memahami prinsip
dan implementasi pengukuran waktu secara langsung menggunakan jam henti dalam
rangka pengukuran sistem kerja.

Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menguasai konsep teoretis sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem terintegrasi dalam
bentuk perancangan sistem kerja. Penguasaan terhadap memahami prinsip dan
implementasi pengukuran waktu secara langsung menggunakan jam henti dalam rangka
pengukuran sistem kerja.

2. Uraian Materi
1. Pengantar
Studi waktu dan studi gerakan merupakan metode penting dalam pengukuran dan
perancangan sistem kerja. Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam
merancang atau memperbaiki suatu sistem kerja. Peningkatan efisiensi suatu sistem kerja
mutlak berhubungan dengan waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi. Bagaima na
prinsip dan metode pengukuran waktu yang menerapkan sains dan perhitungan secara
statsitika akan dibahas dalam modul ini. Pengukuran waktu yang dibahas berkaitan
dengan pengukuran waktu secara langsung.

Pengukuran waktu sebagai aplikasi dari sains yang paling terkenal dikemukan oleh F.W.
Taylor yang kemudian dikenal dengan founding father dalam Teknik Industri.
Pendekatan berpikir sistem sebagai keunggulan sarjana teknik industri salah satu
ditunjang dari melakukan efisiensi.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 1 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Gambar 1. Prinsip pendekatan sistem dari F.W. Taylor

2. Pengertian Studi Waktu


Pengukuran waktu (time study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk
menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkkan oleh seorang operator (yang sudah
terlatih) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik, pada tingkat kecepatan kerja
yang normal, serta dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Dengan demikian
pengukuran waktu ini merupakan suatu proses kuatitatif, yang diarahkan untuk
mendapatkan suatu kriteria yang objektif. Study mengenai pengukuran waktu kerja
dilakukan untuk dapat melakukan perancangan atau perbaikan dari suatu sistem kerja.
Untuk keperluan tersebut, dilakukan penentuan waktu baku, yaitu waktu yang diperlukan
dalam bekerja dengan telah mempertimbangkan faktor-faktor diluar elemen pekerjaan
yang dilakukan (Sutalaksana, 2012).

Pengukuran waktu kerja (time study) dikemukakan oleh F.W. Taylor. Secara garis besar,
teknik pengukuran waktu dibagi menjadi dua bagian:
1. Pengukuran waktu secara langsung

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 2 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

2. Pengukuran waktu secara tidak langsung

Pengukuran secara langsung merupakan pengukuran yang secara langsung dilakukan di


tempat pekerjaan dijalankan. Sebaliknya, pengukuran secara tidak langsung merupakan
perhitungan waktu tanpa harus berada di tempat pekerjaan. Yang termasuk kelompok ini
adalah data waktu baku dan waktu gerakan. Dengan salah satu dari cara ini, waktu
penyelesaian suatu pekerjaan dapat ditentukan sehingga jika pengukuran dilakukan
terhadap beberapa alternatif sistem kerja, yang terbaik diantaranya dilihat dari segi waktu
dapat dicari, yaitu sistem yang membutuhkan waktu penyelesaian tersingkat.

Pengukuran ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan,


yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Dalam
melakukan pengukuran, masalah kewajaran kerja, kenormalan bekerja, dan baiknya
sistem kerja diperlukan untuk mendapatkan pengukuran waktunya.

Pengukuran Waktu Kerja Langsung


Menurut Sritomo (2002), pengukuran waktu kerja secara langsung adalah sebuah
kegiatan pengamatan dimana data yang diperoleh secara langsung dari suatu tempat yang
diamati. Dalam pengukuran waktu kerja langsung terdapat dua cara, yaitu dengan teknik
sampling kerja atau memakai jam henti (stopwatch). Pada modul ini akan dibahas
pengukuran waktu dengan jam henti. Secara ringkas tahapan penentuan waktu baku
dalam pengukuran waktu dengan jam henti digambar sebgai berikut.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 3 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Gambar 2. Tahapan penentuan waktu baku

Pengukuran Waktu dengan Jam Henti (Stopwatch Time Study)


Pengukuran waktu kerja dengan jam henti merupakan suatu metode yang dapat optimal
jika diaplikasikan pada pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang- ula ng
(repetitive). Untuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat
dipertanggungjawabkan maka tidaklah cukup untuk sekedar melakukan beberapa kali
pengukuran dengan menggunakan jam henti. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar
akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk jumlah pengukuran dan lain-la in.
Secara garis besar, pelaksanaan metode ini adalah sebagai berikut:
1. Penetapan tujuan pengukuran yaitu menetapkan maksud dan tujuan kepada
operator tersebut.
2. Melakukan penelitian pendahuluan.
3. Memilih operator merupakan kegiatan untuk memilih jenis pekerjaan yang akan
diukur dan siapa operator yang bersangkutan yang akan diukur.
4. Melatih operator (kondisi atau cara kerja yang tidak biasa).
5. Mengurangi pekerjaan atas elemen pekerjaan.
6. Menyiapkan alat-alat pengukuran yang diperlukan .
7. Mengamati waktu kerja operator.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 4 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

8. Menentukan siklus kerja yang akan diamati dengan penentuan tingkat ketelitia n
dan keyakinan.
9. Menentukan penyesuaian dan kelonggaran operator rate performance ini
ditetapkan untuk semua elemen kerja yang ada.
10. Menghitung waktu baku

Pengukuran waktu dibagi menjadi tiga bagian, yakni waktu siklus, waktu normal, serta
waktu baku.

1. Waktu Siklus
Waktu siklus merupakan waktu penyelesaian satu satuan pekerjaan, mulai dari bahan
baku hingga proses di tempat kerja sehingga menghasilkan produk yang merupakan
jumlah dari tiap elemen kerja. Waktu yang diperlukan untuk melakukan elemen kerja
pada dasarnya akan sangat berbeda dari satu siklus ke siklus yang lannya, walaupun
tenaga kerja bekerja pada kecepatan normal dan seragam.
Waktu siklus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

WS = 𝚺𝐗/𝐍
Keterangan :
Ws = Waktu siklus
ΣX = Jumlah waktu pengamatan
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan 28

2. Waktu Normal
Waktu normal merupakan waktu kerja yang telah mempertimbangkan faktor penyesuaia n,
yaitu waktu siklus rata-rata dikalikan dengan faktor penyesuaian. Waktu normal dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:

WN = WS x p

Keterangan :
WN = Waktu normal

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 5 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Ws = Waktu siklus
p = Faktor penyesuaian

3 Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk memproduksi satu
unit dari data jenis produk. Waktu baku untuk setiap part harus dinyatakan termasuk
toleransi untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau untuk faktor-faktor yang tidak
dapat dihindarkan. Waktu baku dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Wb = WN (1 + a)
Keterangan :
Wb = Waktu baku
Wn = Waktu normal
a = allowance (kelonggaran)

Menentukan Faktor Penyesuaian


Operator dalam melakukan pekerjaannya terkadang bekerja dalam kondisi wajar dan
tidak wajar. Ketidakwajaran dapat terjadi misalnya tanpa kesungguhan, sangat cepat
seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi
lamban dalam bekerja. Untuk mengetahui dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tsb
dan harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian. Penyesuaian dapat
dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).

Dalam melakukan pengamatan, pengamat biasanya dapat melihat cara kerja seorang
operator, baik lambat ataupun cepat. Pengamat dapat menyatakan bahwa operator itu
bekerja dengan cepat atau lambat, dan membandingkan dengan sesuatu yang lain yang
lebih wajar. Secara umum terdapat tiga factor penyesuaian dalam mengamati operator
bekerja. Sehingga diberikan factor penyesuaian (p) sebesar 100% atau ditambah dan
dikurangi, seperti gambaran berikut :

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 6 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Selain secara umum dengan perkiraan terdapat berbagai cara untuk menentukan faktor
penyesuaian, antara lain dengan cara Shumard dan Westinghouse.

1. Menentukan Faktor Penyesuaian dengan Cara Shumard


Penentuan faktor penyesuaian dengan cara Shumard dilakukan dengan cara memberika n
patokan-patokan penilaian menurut kelas-kelas kinerja dan setiap kelas memiliki nilai
tersendiri. Berikut penyesuaian menurut cara Shumard dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Penyesuaian Menurut Cara Shumard

Menentukan Faktor Penyesuaian dengan Cara Westinghouse


Penentuan faktor penyesuaian dengan cara Westinghouse dilakukan dengan cara
mengarahkan pada penilaian terhadap 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau
ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu: keterampilan, usaha, kondisi kerja, serta konsistens i.
Setiap faktor dibagi dalam kelasnya dengan nilai masing- masing. Berikut ini adalah tabel
penyesuaian dengan metode westinghouse yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Penyesuaian Menurut Metode Westinghouse

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 7 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 8 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Untuk penentuan factor kelonggaran dapat menggunakan tabel 3 berikut


Tabel 3. Faktor kelonggaran

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 9 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Menentukan Kecukupan Data Pengamatan

Uji kecukupan data merupakan cara untuk memastikan data yang dikumpulkan telah
cukup secara obyektif. Pengujian berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat
ketelitian dan tingkat keyakinan/kepercayaan yang diinginkan oleh pengukur setelah
memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak (populasi).
Derajat ketelitian (degree of accuracy) Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. • Tingkat keyakinan (convidence level)
Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah
diamati dan dikumpulkan.

Jika nilai N lebih besar dari N’ maka jumlah pengamatan cukup. Sebagai contoh untuk
nilai k = 2 (tingkat kepercayaan 95 % ) dan tingkat ketelitian 5 % maka nilai k/s = 2/0.05=
40. Sehingga rumus uji kecukupan data menjadi :

2
 ( X )
2 
 X2  
40 N
N   N 
 X N 1 
 
 

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 10 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Contoh :
Sejumlah 30 pengamatan telah dilakukan pada suatu operasi. Pengamat ingin mengetahui
pada tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%.
Apakah jumlah pengamatan tersebut telah cukup?
2
 169 2 
 40x30 967  
N 
 30 
 169 30  1 
 
 
 25
Kesimpulan data pengamatan cukup

Menentukan Keseragaman Data


Uji keseragaman data bertujuan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal
dari sistem yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang
berbeda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi sebagai
berikut :

BKA = X + k
BKB = X - k

Berikut adalah contoh penerapan uji kenormalan dan kecukupan data pada kegiatan
menjahit kancing pada kemeja.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 11 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 12 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Rincian perhitungan faktor penyesuaian dan kelonggaran adalah sebagai penjelasan pada
halaman berikut :

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 13 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Perhitungan faktor penyesuaian dilanjutkan untuk setiap elemn pekerjaan, sehingga


diperoleh total faktor penyesuaian sebesar 1,32 seperti yag dicantumkan pada
perhitungan waktu normal. Sedangkan faktor kelonggaran (a) yang digunakan pada
perhitungan waktu siklus sebagai berikut :

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 14 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

LINK Pengayaan Materi


Peserta harus membuka dan membaca LINK jurnal ini agar dapat berpartisipasi dalam
FORUM. LINK ini berisi jurnal yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
berpartisipasi pada FORUM dan untuk mengerjakan TUGAS.
Untuk memahami materi yang terdapat dalam MODUL, silahkan buka dan baca jurnal
pada LINK berikut ini.

LINK jurnal/artikel penelitian :


http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NzNiNDM4NTI4
NzUxMDYyYmQ1NGMyMTk2ZmI2YWZjODA3OTA1Mzd lNQ==.pdf

FORUM Diskusi
Peserta dapat berpartisipasi dalam FORUM ini jika telah membuka dan membaca LINK
yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus berpartisipasi dalam FORUM ini agar
dapat mengerjakan QUIZ.
Peserta harus menuliskan judul jurnal yang terdapat pada LINK pertemuan ini. Selain itu,
peserta juga dapat memberikan komentar pada jawaban peserta lainnya, dan jika terdapat
pertanyaan atau apapun yang terkait dengan MODUL dan TUGAS dapat juga dituliska n
pada FORUM ini.

QUIZ
Peserta dapat membuka dan mengerjakan QUIZ ini jika telah membuka MODUL dan
berpartisipasi pada FORUM yang terdapat pada pertemuan ini dan peserta harus
mengerjakan QUIZ ini agar dapat membuka dan mengerjakan TUGAS.
Kerjakan QUIZ berikut sebaik-baiknya agar nilai yang diperoleh maksimal. Terdapat 3
(tiga) kali kesempatan percobaan dengan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari kesempatan
percobaan yang digunakan.
1. Studi waktu berkaitan dengan hal berikut kecuali :
a. Penemu time study adalah FW Taylor
b. Analisis dilakukan menggunakan elemen pekerjaan
c. Tidak terkait dengan studi gerakan

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 15 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

2. Pengukuran wktu berkaitan dengan hal berikut kecuali :


a. Dapat menggunakan metode tidak langsung
b. Digunakan unuk menentukan waktu baku penyelesaian pekerjaan
c. Membutuhkan penentuan awal dan akhir gerakan

3. Uji kecukupan data berkaitan hal berikut, kecuali :


a. Diperlukan untuk menentukan apakah data yang dikumpulkan sudah
memnuhi distribusi normal
b. Tidak ditetntukan oleh tingkat kepercayaan dan ketelitian secara statistik
c. Membandingkan jumlah data dari hasil uji kecukupan data dengan data
yang diperlukan

4. Faktor penyesuaian mempertimbangkan hal berikut kecuali :


a. Gaji yang diterima dari pekerjaan
b. Tingkat kemudahan melakukan pekerjaan
c. Digunakan untuk menentukan waktu normal

5. Faktor kelonggaran meliputi hal-hal berikut kecuali :


a. Digunakan untuk menetukan waktu baku
b. Diperlukan untuk kebutuhan pribadi
c. Kondisi lingkungan kerja tidak dipertimbangkan

TUGAS
Peserta dapat mengerjakan TUGAS ini jika telah mengerjakan QUIZ yang terdapat pada
pertemuan ini.Jawab pertanyaan berikut ini yang bersumber dari jurnal yang terdapat
pada LINK pertemuan ini.
1) Tuliskan judul, nama peneliti dan institusi dari peneliti yang terdapat pada artikel
tersebut.
2) Sebutkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang terdapat pada artikel tersebut.
3) Sebutkan tahapan penelitian pada artikel tersebut secara singkat dan jelas.
4) Sebutkan metode pemecahan masalah yang digunakan pada artikel tersebut
5) Sebutkan hasil penelitian yang terdapat pada artikel tersebut.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 16 / 18
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #6

Jawaban tugas dapat langsung ditulis pada tempat yang telah disediakan (bersifat online
text) dan isi jawaban maksimal 200 kata.

Daftar Pustaka
Barnes, R. M. (1980). Motion and Time Study Design and Measurement of Work. Seventh
Edition. John Wiley & Sons.

Mc Cormick, E.J & Sanders M.S Human Factor in Engineering and Design, 7 th ed. Mc
Graw-Hill, New York 1993.

Niebel, B. W. dan Freivalds, A. (2009). Methods, standards, and work design. Twelfth
Edition. New York: McGraw-Hill.

Nurmianto, E. (1996). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Cet, 3.
Penerbit Guna Widya, Surabaya.

Sanders, M. S., dan McCormick, E. J. (1987). Human factors in engineering and design .
McGRAW-HILL book company.

Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J. H. (2012). Perancangan Sistem


Kerja, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 17 / 18

Anda mungkin juga menyukai