Anda di halaman 1dari 15

IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

MODUL PERANCANGAN SISTEM KERJA


(IND224)

MODUL SESI #1
PENDAHULUAN

DISUSUN OLEH
Dr. Ir. Nofi Erni, MM

TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 0 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Menguasai konsep teoretis sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem terintegrasi khususnya dalam sistem
kerja. Secara khusus capaian pembelajaran pada modul untuk memberikan pemahaman
tentang sistem kerja dan perannya dalam pembentukan capaian pembelajaran di bidang
Teknik Industri

Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menguasai konsep teoretis sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem terintegrasi dalam
bentuk perancangan sistem kerja. Penguasaan terhadap sistem kerja dan perannya dalam
pembentukan capaian pembelajaran di bidang Teknik Industri

Uraian Materi
Pengantar
Manusia sebagai makhluk yang berpikir (homo sapiens) selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya menjadi lebih baik. Upaya untuk merealisa s ika n
kehidupan yang lebih nyaman, sehat, mudah dan aman diupayakan melalui pemanfaatan
berbagai pengetahuan dan sains. Salah satu bidang yang menerapkan pengetahuan dan
sains adalah bidang keteknikan (engineering) yang secara umum melakukan perancangan
berbagai peralatan, mesin, bangunan, sistem untuk mempermudah dalam mencapai tujuan
yang mereka inginkan. Upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik membutuhka n
proses berpikir terintegrasi yang dijadikan sebagai landasan utama.
Sebagai seorang yang berprofesi sebagai engineer, kerangka berpikir dalam
memecahkan masalah mengikuti kaidah yang sesuai dalam bidangnya masing masing.
Secara general seorang engineer dituntut kemampuan untuk melakukan perancangan
dalam memecahkan masalah atau menjawab kebutuhan. Kaidah berpikir dalam bidang
keteknikan (engineering) memiliki standar dan metode dalam melakukan fungsinya.
Secara formal kegiatan perancangan dalam bidang engineering dalam pendidikan formal
di Perguruan Tinggi dapat mengacu pada definisi yang ditetapkan oleh ABET

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 1 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

(Accreditation Board for Engineering and Technology Accreditation). Menurut ABET


design pada disiplin engineering didefinisikan sebagai :

“ The systematic and creative application of scientific and mathematical principles to


practical ends such as the design, manufacture and operation of efficient and economical
structures, machines, processes, and systems”

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perancangan dalam


bidang keteknikan merupakan penerapan secara kreatif dan sistematis dari prinsip
matematika dan saintifik pada kegiatan merancang, meproduksi dan operasionalis as i
secara efisin dan ekonomis dari struktur, mesin, proses dan system. Hal ini juga menjadi
acuan dalam proses pengembangan keilmuan dalam bidang teknik industri. Mari kita ulng
kembali pemahaman tentang Teknik Industri sehingga dapat dipahami posisi
perancangan sistem kerja dalam pembentukan keahlian seorang lulusan sarjana Teknik
Industri.

Industrial Engineering
Mata kuliah perancangan sistem kerja merupakan salah satu mata kuliah inti
dalam membentuk kompetensi sarjana Teknik Industri. Pendekatan sistem dengan
penekanan pada berpikir terintegrasi untk melakukan transformasi input menjadi output
yang bernilai tambah dengan nyata dapat digambarkan dari suatu sistem kerja. Pnegetian
tentang teknik industry (industrial engineering dapat ditemukan dari berbagai literature,
salah satu yang dapat digunakan adalah definisi dari Institute of Industrial Enginee r ing
sebagai berikut :

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 2 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Gambar 1. Teknik Industri

Perancangan Sistem Kerja


Konsep berpikir terintegrasi merupakan cara menganalisis apa yang menjadi
tujuan dari sistem, apa saja emen yang terlibat dan bagaimana iteraksi antar elemen
sistem secara holistic terhubung dan dikelola untuk mencapai output dari suatu sistem
kerja. Mari kita diskusikan tentang definisi kerja sebagai koridor diskusi dalam mata
kuliah Perancangan Sistem Kerja.

Kerja didefiniskan para ahli dengan cara berbeda namun dapat disintesa dalam buku
Sutalaksana dkk sebagai berikut: “Kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari
alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan
hidupnya.” Miller (1967) mendefinisikan kerja sebagai “Any set of activities occurring about
the same time, sharing some common purpose that is recognized by a task performer”. Bennet
(1971) mendefinisikan kerja sebagai “Generally speaking, any kind of behaviour that can
reasonably be labeled with a verb can be called a task”. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa hampir seluruh aktivitas manusia bisa disebut sebagai “kerja”,
apapun motif atau tujuannya.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 3 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Dengan semakin berkembangnya berbagai jenis kerja dan industri, terutama sejak
Perang Dunia II, maka mulai terpikir oleh manusia untuk membuat aturan yang dapat
mengatur berbagai jenis kerja tersebut. Sehingga pekerjaan yang dilakukan berjalan
dengan lebih baik, efisien dan efektif. Pada akhir tahun 1949, K.F.H Murrel mengusulka n
istilah Ergonomi. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja
atau usaha dan nomos yang berarti aturan. Dengan demikian, secara sederhana ergonomi
dapat diartikan sebagai pengaturan kerja. Murrel mendefinisikan Ergonomi sebagai
“Studi ilmiah tentang hubungan antara orang dengan lingkungan kerjanya” (Murrel,
1965).

Perancangan sistem kerja suatu disiplin ilmu yang mempelajari prinsip– prinsip
dan teknik–teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik, yang
terdiri dari manusia, mesin, material, dan peralatan kerja serta lingkungan kerja agar
sistem kerja tersebut efektif dan efisien. Disiplin Ilmu Teknik Industri dimulai dari
perbaikan sebuah sistem kerja yang dianggap sebagai sebuah teknik untuk melakkan
perbaikan dan penataan sistem kerja sehingga pada awal pengembagan keilmua nnya
dikenal dengan Method Engineering sebagai suatu metode melakukan perekayasaan
sistem kerja. Pada awal sejarah pengembangan keilmuan teknik industry di Indoneia
dikenal dengan Teknik Tata Cara Kerja yang menjadi disiplin awal dalam keilmua n
Teknik Industri,
Apa itu perancangan sistem kerja? Sebelum membahas pengertian dan ruang
lingkup perancangan sistem kerja, ada dua tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang
teknik industri dan tidak lepas dari topik ini. Pertama adalah Frederick Winslow Taylor
yang berhasil mengembangkan pengukuran waktu menggunakan jam henti (stopwatch)
serta pemikiran dan usaha mencari cara terbaik yang penelitiannya membuahkan hasil
pada grafik hubungan antara beban kerja dengan hasil kerja total yang digmbarkan seperti
diagram pada gamabr berikut.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 4 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Gambar 2. Hubungan beban kerja dan hasil kerja

Berdasarn penelitian anatara hubungan antara beban kerja dan hasil kerja
menunjukkan semakin bessar beban kerja akan dapat memberikan hasil maksimal pada
suatu titik optimal dari beban yang dibrikan. Meleawti batas optimal beban yang
diberikan menunjukkan penurunan dari hasil kerja yang dilakukan. Disinilah pentingnya
melakukan pengukuran kerja untuk dapat menentukan beban optimal sehingga diperoleh
hasil kerja yang maksimal. Penelitian tentang hal ini pertma kali dilakukan oleh Frederick
Winslow Taylor paa abad 18

F.W. Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri yang melakukan penelitia n
tentang study waktu (time study). Penelitian tentang motion and time study
diperkenalkan pertama kali oleh Jean R. Peronet tahun 1760. Berkaitan dengan studi ini
Adam Smith juga memperkenalkan “The Wealth of Nation”.

Frederick W. Taylor

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 5 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Di Amerika Serikat, Taylor (1856–1915) melakukan studi waktu dengan


menggunakan jam henti. Disamping kajian mengenai waktu kerja, Taylor juga
mempunyai kontribusi terhadap prinsip-prinsip scientific management, produktivitas,
kajian mengenai umur pahat, tool grinders, slide rules dan pengembangan tipe organisas i
fungsional. Karena kontribusinya yang sangat besar ini, Taylor dijuluki sebagai Bapak
Manajemen Ilmiah sekaligus juga ”Bapak keilmuan teknik industri”. Frank Gilbreth dan
istrinya Lillian Gilbreth melakukan kajian mengenai gerakan-gerakan dasar manusia pada
saat bekerja atau kemudian dikenal dengan motion study. Kajian mengenai gerakan dasar
ini kemudian banyak membantu dalam menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu
dalam bekerja atau disebut waste (prinsip yang kemudian dikenal sebagai work
simplification). Hasil penelitian Gilbreth ini dianggap sebagai salah satu pelopor dalam
keilmuan yang kemudian dikenal sebagai Human Factors (Sanders dan McCormick,
1987).

Pada awalnya, studi waktu yang dikenalkan oleh Taylor dan studi gerakan yang
dikembangkan oleh Gilbreth merupakan dua hal yang terpisah. Studi waktu pada awalnya
banyak digunakan untuk menentukan waktu standar sedangkan studi gerakan digunakan
untuk perbaikan metode kerja. Dalam perkembangannya, orang menyadari bahwa studi
waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan menunja ng
sehingga kedua istilah ini kemudian digabung menjadi ”motion and time study”. Istilah
lain yang sering digunakan adalah ”methods engineering” yang diterjemahkan oleh
Sutalaksana dkk. (1979) sebagai teknik tata cara kerja yaitu teknik-teknik dan prinsip-
prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja.

Selain F.W. Taylor tokoh yang berjasa dalam bidang method engineering adalah
Frank Bunker Gilbert dan Lilian Moler Gilberth yang menyempurnakan konsep dari
Taylor. Penelitian mereka adalah mengamati gerakan kerja seseorang secara berulang-
ulang lalu memperbaikinya sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik (meningkatka n
produktivitas kerja).
Prinsip dasar yang dikemukan Gilbert berkaitan dengan studi gerak dalam sistem
kerja. Konsep dara dari Gilberth adalah :

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 6 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

 Meneliti segala sesuatu kemungkinan yang memberi pengaruh pada produktiktivitas


pekerja
 Menganalisa metode atau peralatan yang dapat digunakan untuk membantu pekerja.
 Menghilangkan elemen-elemen kerja dan gerakan-gerakan yang tidak perlu dalam
suatu pekerjaan.
 Mengaplikasikan dalam pekerjaan nyata

Frank B. Gilbreth
Sebagai bagian dari keilmuan rekayasa (engineering) Perancangan Sistem Kerja
adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan
suatu rancangan sistem kerja yang lebih baik. Prinsip-prinsip ini memiliki tujuan
mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta, aman,
sehat, dan nyaman bagi pekerja. Tujuan-tujuan tersebut dikemas menjadi EASNE.

Salah satu definisi sistem kerja adalah sistem yang terdiri dari manusia, bahan,
perlengkapan, dan peralatan (mesin, perkakas, pembantu, lingkungan kerja, dan keadaan
pekerjaan-pekerjaan lainnya), empat komponen ini memiliki peran besar dalam mencapai
efisiensi dan produktivitas kerja. Membahas tentang efisiensi, maka yang muncul di
pikiran kebanyakan orang adalah perbandingan hasil kerja yang dicapai dengan ongkos
yang dikeluarkan. Tetapi dalam ilmu Perancangan Sistem Kerja, “ongkos” di sini
meliputi waktu yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan dan/atau akibat-akibat

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 7 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

psikologis dan sosiologis dari pekerjaan yang bersangkutan. Semakin sedikit ongkos,
maka semakin efisien pula sistem kerjanya. Nah, ketika kita berbicara tentang
produktivitas, apa yang muncul di pikiran? Pada dasarnya, efisiensi merupakan prasyarat
produktivitas yang tinggi. Mengapa bisa begitu? Kita ambil contoh sederhana; tanpa
mesin CNC yang realtif mahal. Memang, komponen produk bisa dihasilkan, tetapi akan
memakan waktu yang lama serta tenaga yang harus dikeluarkan lebih banyak
dibandingkan jika menggunakan mesin CNC modern, operator secara psiologis akan
cenderung cepat lelah fisik dan secara mental akan merasa bosan dan jenuh.

Berdasarkan contoh tersebut , dapat disimpulkan bahwa suatu sistem dapat


memberi hasil yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan efisiensi, tetapi ini berarti
hasil tersebut diperoleh dengan “ongkos” mahal. Sehingga, dengan efisiensi rendah,
produktvitas maksimum tidak dapat dicapai.

Karena perancangan sistem merupakan hasil perpaduan antara pengukuran waktu


dan studi gerakan, maka pengukuran kebaikan rancangan sistem kerja tergantung pada
waktu yang dihabiskan untuk bekerja, beban-beban fisik yang dialami, serta akibat-akibat
psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.
Ruang lingkup perancangan sistem kerja meliputi penataan sistem
kerja dan pengukuran sistem kerja.Penataan sistem kerja berisi prinsip-prinsip yang
mengatur komponen-komponen sistem kerja (manusia, alat, bahan, dan lingkunga n)
untuk menghasilkan alternatif-alternatif sistem kerja terbaik. Karena begitu banyaknya
alternatif sistem yang akan ditemui, maka di sinilah penataan sistem kerja akan berperan.
Prinsip-prinsip penataan sistem kerja mengarahkan kita untuk memusatkan perhatian
hanya kepada beberapa alternatif terbaik sehingga usaha mencari satu sistem terbaik dapat
lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.

Untuk menentukan alternatif yang terbaik dapat dilakukan dengan melakukan


pengukuran sistem kerja. Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang
baik dari suatu sistem kerja; waktu serta beban-beban fisik, psikologis, dan sosiologis.
Suatu sistem kerja dkatakan baik ketika waktu penyelesaian sangat singkat, beban-beban
fisik tidak melampaui batas (misalnya alat yang diapakai dalam bekerja), serta akibat-

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 8 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

akibat psikologis dan sosiologis harus minimum (misalnya kondisi lingkungan kerja yang
dapat mengurangi performance pekerja.)

Gambar 3. Diagram Perancangan Sistem Kerja

METHOD ENGINEERING
Sebagai terminology di lingkup Internasional para praktisi bidang perbaikan
sistem kerja menggunakan istilah Method Engineering sebagai kumpulan dan kerangka
berpikir dalam melakukan perbaikan sistem kerja. Definisi dari literature Methods
engineering meliputi perancangan, pembuatan, dan pemilihan metode manufaktur terbaik,
proses, alat, peralatan dan keahlian untuk membuat produk berdasarkan gambar kerja
yang telah dibuat oleh bagian rekayasa produk. Dalm istilah Bahasa Inggris didefinis ika n
sebagai “Methods engineering includes designing, creating, and selecting the best
manufacturing methods, process, tools, equipment, and skills to manufacture a product
based on the working drawings that have been developed by the product engineering
section”

Secara garis besar ruang lingkup dari method engineering terdiri atas dua pokok bahasan
utama yaitu :

A. Pengukuran kerja

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 9 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Kegiatan dari pengukuran kerja bertujuan untuk memilih satu diantara beberapa
alternatif sistem kerja terbaik, dengan kriteria sebagai pengukur terbaik dengan :
1) waktu penyelesaian
2) tenaga yang digunakan
3) akibat fisiologis dan psikologis
4) akibat sosiologis

Bidang ilmu atau kajian pada pengukuran kerja dengan fokus utama bahan kajian
pengukuran kerja adalah bidang time study, motion study

B. Perancangan kerja
Kegiatan utama dari perancangan kerja bertujuan untuk merancang pekerjaan
(task), stasiun kerja (work center), lingkungan kerja (working environment) sehingga
memenuhi syarat “the human factors” terbaik yang mebuat paaara pengguna sistem
merasa nyaman (comfortable), produktif, sehat dan selamat.

Fokus utama bahan kajian perancangan kerja berkaita dengan prosedur dan tata
cara kerja secara manual work, motion study, ergonomi, anthropometri, fisiolo gi,
biomekanika, display
Secara skematis keterkaitan sistem kerja sebagai kerangka berpikir mendapatkan
sistem kerja terbaik dalam buku Sutalaksana dkk. digambarkan sebagai berikut :

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 10 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Gambar 4. Ruang lingkup teknik tata cara kerja (method engineering)

Bagaimana peran method engineering dalam peningkatan suatu sistem kerja?


Dalam buku Niebel dijelaskan bahwa secara umum sistem kerja yang sedang berlangsung
memiliki potensi pesar untuk diperbaiki sehingga meminimumkan waktu dan tenaga yang
terbuang (minimumize waste). Peluang untuk menghemat waktu dapat dilihat pada
Gambar berikut.

Gambaran total waktu penyelesaian pekerjaan pada kondisi eksisting jika


dicermati dengan pengukuran yang lebih cermat dengan mengimplmentasikan time study
akan dapat dibedakan menjadi bagian waktu yang benar-benar diperlukan (total work
content) dan waktu yang tidak efektif (ineffective time). Melalui pengamatan yang lebih
seksama maka total waktu penyelesaian pekerjaan dapat dibagi menjadi waktu minimum
untuk menyelesaikan produ dan waktu yang bertambah karena adanya cacat pada tahapan
desian atau spesifikasi (bagian 1) dan adanya penambahan waktu karena tidak efisien
dalam bekerja dan kegiatan operasi termasuk waktu set-up, penyiapan perlengkapan, atau
karena kondisi tempat kerja maupun tata letak dan pergerakan yang kurang tepat (bagian
2). Sedangkan bagian tidak efektif dapat terjadi karena adanya akibat kurang efisien
dalam perencanaan dan pengelolaan, bahan dan persediaan yag kurang, penjadualan
pekerjaan yang buruk, supervisi dan instruksi serta training yang buruk (bagian 3).

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 11 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

Gambar 5. Peluang penerapan method engineering dan time study dalam


perbaikan sistem kerja

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 12 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

QUIZ : Pilih jawaban paling tepat

1. Kompetensi merancang dan memperbaiki sistem kerja berkaitan degan hal berikut
kecuali :
a. Merupakan salah satu kemampuan utam dalam pendekatan sistem
terintegrasi
b. Sistem kerja meliputi sistem terintegrasi dengan elemen utama adalah
manusia guna meningkatkan produktifitas sistem kerja
c. Integrasi dalam sistem kerja tidak membutuhkan pengukuran kerja

2. Metode pemecahan masalah dapat menggunakan beberapa metode kecuali:


a. Meggunakan 7 tools dari Deming
b. Menggunakan data statistik dari kejadian yang diamati
c. Tidak membutuhkan metode yang sistematis melainkan dengan justifik as i
pribadi

3. Hubungan antara hasil kerja dan beban kerja adalah sebagai berikut kecuali :
a. Hasil kerja akan diperoleh secara maksimal pada kondisi beban kerja yang
optimal
b. Semakin besar beban kerja akan memberikan hasil kerja maksimal
c. Diperlukan pengukuran beban kerja yang optimal sebagimana diawali
penelitian dari F.W. Taylor

4. Perancangan sistem kerja memiliki hal penting berikut kecuali :


a. Memiliki moto”tidak ada sistem kerja terbaik, selalu ada acara yang lebih
baik
b. Dikenal dengan Method Engineering yang berkaitan dengan pengukuran
kerja dan perancangan krja.
c. Tidak menggunakan pendekatan saintifik dalam pemecahan masalah

5. Sistem kerja terbaik adalah sesuai dengan hal berikut kecuali :


a. Memiliki dampak psikologis dan sosiologis yang rendah

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 13 / 15
IND224-Perancangan Sistem Kerja Materi Sesi #1

b. Penggunaan waktu dan tenaga yang paling sedikit


c. Memberikan upah terbesar bagi para pekerja

LINK jurnal/artikel penelitian : https://www.slideshare.net/miguelaep/methods-


engineering#:~:text=The%20objective%20is%20the%20desired,operation%20or%20im
prove%20information%20flows%20.

Universitas Esa Unggul 1034 – Nofi Erni


http://esaunggul.ac.id Halaman 14 / 15

Anda mungkin juga menyukai