MODUL SESI #1
PENDAHULUAN
DISUSUN OLEH
Dr. Ir. Nofi Erni, MM
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020
Indikator Penilaian
Ketepatan dalam menguasai konsep teoretis sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem terintegrasi dalam
bentuk perancangan sistem kerja. Penguasaan terhadap sistem kerja dan perannya dalam
pembentukan capaian pembelajaran di bidang Teknik Industri
Uraian Materi
Pengantar
Manusia sebagai makhluk yang berpikir (homo sapiens) selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya menjadi lebih baik. Upaya untuk merealisa s ika n
kehidupan yang lebih nyaman, sehat, mudah dan aman diupayakan melalui pemanfaatan
berbagai pengetahuan dan sains. Salah satu bidang yang menerapkan pengetahuan dan
sains adalah bidang keteknikan (engineering) yang secara umum melakukan perancangan
berbagai peralatan, mesin, bangunan, sistem untuk mempermudah dalam mencapai tujuan
yang mereka inginkan. Upaya mewujudkan kehidupan yang lebih baik membutuhka n
proses berpikir terintegrasi yang dijadikan sebagai landasan utama.
Sebagai seorang yang berprofesi sebagai engineer, kerangka berpikir dalam
memecahkan masalah mengikuti kaidah yang sesuai dalam bidangnya masing masing.
Secara general seorang engineer dituntut kemampuan untuk melakukan perancangan
dalam memecahkan masalah atau menjawab kebutuhan. Kaidah berpikir dalam bidang
keteknikan (engineering) memiliki standar dan metode dalam melakukan fungsinya.
Secara formal kegiatan perancangan dalam bidang engineering dalam pendidikan formal
di Perguruan Tinggi dapat mengacu pada definisi yang ditetapkan oleh ABET
Industrial Engineering
Mata kuliah perancangan sistem kerja merupakan salah satu mata kuliah inti
dalam membentuk kompetensi sarjana Teknik Industri. Pendekatan sistem dengan
penekanan pada berpikir terintegrasi untk melakukan transformasi input menjadi output
yang bernilai tambah dengan nyata dapat digambarkan dari suatu sistem kerja. Pnegetian
tentang teknik industry (industrial engineering dapat ditemukan dari berbagai literature,
salah satu yang dapat digunakan adalah definisi dari Institute of Industrial Enginee r ing
sebagai berikut :
Kerja didefiniskan para ahli dengan cara berbeda namun dapat disintesa dalam buku
Sutalaksana dkk sebagai berikut: “Kegiatan manusia merubah keadaan-keadaan tertentu dari
alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan
hidupnya.” Miller (1967) mendefinisikan kerja sebagai “Any set of activities occurring about
the same time, sharing some common purpose that is recognized by a task performer”. Bennet
(1971) mendefinisikan kerja sebagai “Generally speaking, any kind of behaviour that can
reasonably be labeled with a verb can be called a task”. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa hampir seluruh aktivitas manusia bisa disebut sebagai “kerja”,
apapun motif atau tujuannya.
Dengan semakin berkembangnya berbagai jenis kerja dan industri, terutama sejak
Perang Dunia II, maka mulai terpikir oleh manusia untuk membuat aturan yang dapat
mengatur berbagai jenis kerja tersebut. Sehingga pekerjaan yang dilakukan berjalan
dengan lebih baik, efisien dan efektif. Pada akhir tahun 1949, K.F.H Murrel mengusulka n
istilah Ergonomi. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja
atau usaha dan nomos yang berarti aturan. Dengan demikian, secara sederhana ergonomi
dapat diartikan sebagai pengaturan kerja. Murrel mendefinisikan Ergonomi sebagai
“Studi ilmiah tentang hubungan antara orang dengan lingkungan kerjanya” (Murrel,
1965).
Perancangan sistem kerja suatu disiplin ilmu yang mempelajari prinsip– prinsip
dan teknik–teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik, yang
terdiri dari manusia, mesin, material, dan peralatan kerja serta lingkungan kerja agar
sistem kerja tersebut efektif dan efisien. Disiplin Ilmu Teknik Industri dimulai dari
perbaikan sebuah sistem kerja yang dianggap sebagai sebuah teknik untuk melakkan
perbaikan dan penataan sistem kerja sehingga pada awal pengembagan keilmua nnya
dikenal dengan Method Engineering sebagai suatu metode melakukan perekayasaan
sistem kerja. Pada awal sejarah pengembangan keilmuan teknik industry di Indoneia
dikenal dengan Teknik Tata Cara Kerja yang menjadi disiplin awal dalam keilmua n
Teknik Industri,
Apa itu perancangan sistem kerja? Sebelum membahas pengertian dan ruang
lingkup perancangan sistem kerja, ada dua tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang
teknik industri dan tidak lepas dari topik ini. Pertama adalah Frederick Winslow Taylor
yang berhasil mengembangkan pengukuran waktu menggunakan jam henti (stopwatch)
serta pemikiran dan usaha mencari cara terbaik yang penelitiannya membuahkan hasil
pada grafik hubungan antara beban kerja dengan hasil kerja total yang digmbarkan seperti
diagram pada gamabr berikut.
Berdasarn penelitian anatara hubungan antara beban kerja dan hasil kerja
menunjukkan semakin bessar beban kerja akan dapat memberikan hasil maksimal pada
suatu titik optimal dari beban yang dibrikan. Meleawti batas optimal beban yang
diberikan menunjukkan penurunan dari hasil kerja yang dilakukan. Disinilah pentingnya
melakukan pengukuran kerja untuk dapat menentukan beban optimal sehingga diperoleh
hasil kerja yang maksimal. Penelitian tentang hal ini pertma kali dilakukan oleh Frederick
Winslow Taylor paa abad 18
F.W. Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri yang melakukan penelitia n
tentang study waktu (time study). Penelitian tentang motion and time study
diperkenalkan pertama kali oleh Jean R. Peronet tahun 1760. Berkaitan dengan studi ini
Adam Smith juga memperkenalkan “The Wealth of Nation”.
Frederick W. Taylor
Pada awalnya, studi waktu yang dikenalkan oleh Taylor dan studi gerakan yang
dikembangkan oleh Gilbreth merupakan dua hal yang terpisah. Studi waktu pada awalnya
banyak digunakan untuk menentukan waktu standar sedangkan studi gerakan digunakan
untuk perbaikan metode kerja. Dalam perkembangannya, orang menyadari bahwa studi
waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang saling berkaitan dan menunja ng
sehingga kedua istilah ini kemudian digabung menjadi ”motion and time study”. Istilah
lain yang sering digunakan adalah ”methods engineering” yang diterjemahkan oleh
Sutalaksana dkk. (1979) sebagai teknik tata cara kerja yaitu teknik-teknik dan prinsip-
prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja.
Selain F.W. Taylor tokoh yang berjasa dalam bidang method engineering adalah
Frank Bunker Gilbert dan Lilian Moler Gilberth yang menyempurnakan konsep dari
Taylor. Penelitian mereka adalah mengamati gerakan kerja seseorang secara berulang-
ulang lalu memperbaikinya sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik (meningkatka n
produktivitas kerja).
Prinsip dasar yang dikemukan Gilbert berkaitan dengan studi gerak dalam sistem
kerja. Konsep dara dari Gilberth adalah :
Frank B. Gilbreth
Sebagai bagian dari keilmuan rekayasa (engineering) Perancangan Sistem Kerja
adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan
suatu rancangan sistem kerja yang lebih baik. Prinsip-prinsip ini memiliki tujuan
mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta, aman,
sehat, dan nyaman bagi pekerja. Tujuan-tujuan tersebut dikemas menjadi EASNE.
Salah satu definisi sistem kerja adalah sistem yang terdiri dari manusia, bahan,
perlengkapan, dan peralatan (mesin, perkakas, pembantu, lingkungan kerja, dan keadaan
pekerjaan-pekerjaan lainnya), empat komponen ini memiliki peran besar dalam mencapai
efisiensi dan produktivitas kerja. Membahas tentang efisiensi, maka yang muncul di
pikiran kebanyakan orang adalah perbandingan hasil kerja yang dicapai dengan ongkos
yang dikeluarkan. Tetapi dalam ilmu Perancangan Sistem Kerja, “ongkos” di sini
meliputi waktu yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan dan/atau akibat-akibat
psikologis dan sosiologis dari pekerjaan yang bersangkutan. Semakin sedikit ongkos,
maka semakin efisien pula sistem kerjanya. Nah, ketika kita berbicara tentang
produktivitas, apa yang muncul di pikiran? Pada dasarnya, efisiensi merupakan prasyarat
produktivitas yang tinggi. Mengapa bisa begitu? Kita ambil contoh sederhana; tanpa
mesin CNC yang realtif mahal. Memang, komponen produk bisa dihasilkan, tetapi akan
memakan waktu yang lama serta tenaga yang harus dikeluarkan lebih banyak
dibandingkan jika menggunakan mesin CNC modern, operator secara psiologis akan
cenderung cepat lelah fisik dan secara mental akan merasa bosan dan jenuh.
akibat psikologis dan sosiologis harus minimum (misalnya kondisi lingkungan kerja yang
dapat mengurangi performance pekerja.)
METHOD ENGINEERING
Sebagai terminology di lingkup Internasional para praktisi bidang perbaikan
sistem kerja menggunakan istilah Method Engineering sebagai kumpulan dan kerangka
berpikir dalam melakukan perbaikan sistem kerja. Definisi dari literature Methods
engineering meliputi perancangan, pembuatan, dan pemilihan metode manufaktur terbaik,
proses, alat, peralatan dan keahlian untuk membuat produk berdasarkan gambar kerja
yang telah dibuat oleh bagian rekayasa produk. Dalm istilah Bahasa Inggris didefinis ika n
sebagai “Methods engineering includes designing, creating, and selecting the best
manufacturing methods, process, tools, equipment, and skills to manufacture a product
based on the working drawings that have been developed by the product engineering
section”
Secara garis besar ruang lingkup dari method engineering terdiri atas dua pokok bahasan
utama yaitu :
A. Pengukuran kerja
Kegiatan dari pengukuran kerja bertujuan untuk memilih satu diantara beberapa
alternatif sistem kerja terbaik, dengan kriteria sebagai pengukur terbaik dengan :
1) waktu penyelesaian
2) tenaga yang digunakan
3) akibat fisiologis dan psikologis
4) akibat sosiologis
Bidang ilmu atau kajian pada pengukuran kerja dengan fokus utama bahan kajian
pengukuran kerja adalah bidang time study, motion study
B. Perancangan kerja
Kegiatan utama dari perancangan kerja bertujuan untuk merancang pekerjaan
(task), stasiun kerja (work center), lingkungan kerja (working environment) sehingga
memenuhi syarat “the human factors” terbaik yang mebuat paaara pengguna sistem
merasa nyaman (comfortable), produktif, sehat dan selamat.
Fokus utama bahan kajian perancangan kerja berkaita dengan prosedur dan tata
cara kerja secara manual work, motion study, ergonomi, anthropometri, fisiolo gi,
biomekanika, display
Secara skematis keterkaitan sistem kerja sebagai kerangka berpikir mendapatkan
sistem kerja terbaik dalam buku Sutalaksana dkk. digambarkan sebagai berikut :
1. Kompetensi merancang dan memperbaiki sistem kerja berkaitan degan hal berikut
kecuali :
a. Merupakan salah satu kemampuan utam dalam pendekatan sistem
terintegrasi
b. Sistem kerja meliputi sistem terintegrasi dengan elemen utama adalah
manusia guna meningkatkan produktifitas sistem kerja
c. Integrasi dalam sistem kerja tidak membutuhkan pengukuran kerja
3. Hubungan antara hasil kerja dan beban kerja adalah sebagai berikut kecuali :
a. Hasil kerja akan diperoleh secara maksimal pada kondisi beban kerja yang
optimal
b. Semakin besar beban kerja akan memberikan hasil kerja maksimal
c. Diperlukan pengukuran beban kerja yang optimal sebagimana diawali
penelitian dari F.W. Taylor