Definisi untuk bekerja yang diberikan oleh W.S. Neff “Bekerja adalah kegiatan
manusia merubah keadaan tertentu dari alam lingkungan, yang ditujukan untuk
mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya” .Definisi ini tampaknya
sangat luas tetapi mencerminkan dorongan dasar dari bekerja yaitu dalam rangka
mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidup manusia.
Sedangakan oleh Toole memberikan definisi yang bunyinya agak terdengar lain yaitu
bahwa “bekerja adalah kegiatan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain”.
Setelah seseorang berada dalam dunia pekerjaan, terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi jalannya pekerjaan tersebut, akibatnya pekerjaan perlu dilakukan.
Faktor yang mengakibatkan keterbatasan pekerja, yaitu keterbatasan panca indra
dan fisik.
Literatur tentang analisa perancangan kerja, tidak dapat lepas dari dua nama,
yaitu F.W. Taylor dan F.B. Gilberth , dari dua nama tersebut yang mengawali
pengembangan ilmu ini yang digabungkan sebagai suatu kesatuan , maka
dikenal sebagai Teknik Tata Cara Kerja atau Methods Engineering yang lebih
dikenal secara umum adalah analisa & perancangan kerja.
Dalam tahun 1918 metode FW Taylor mulai digunakan sebagai “ usaha
penggunaan buruh minimal pada setiap jenis pekerjaan melalui penelitian ilmiah
untuk mendapatkan metode pekerjaan terbaik pada setiap kasus. Analisis
keperluan kerja dan spesifikasi suatu metode untuk melakukan suatu operasi,
pada saat ini disebut dengan ‘ Perancangan Kerja” a;ta.u“Teknik Tata Cara” .
Taylor juga mempelopori apa yang sekarang ini disebut sebagai “ Pengukuran
Kerja”. Aktivitas ini mengacu pada pengukuran jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan bagi seorang operator.
Frank Gilbreth, tertarik pada analisis gerakan dasar atas kegiatan manusia.
Beliau memperkenalkan analisis gerakan yang disebut micrmotion studies pada
pertemuan American Society of Mechanical Engineers (ASME) Dia sangat
berjasa dalam usaha memberikan landasan untuk mengindentifikasi dan
menganalisa gerakan-gerakan dasar manusia pada saat melakukan kerja
manual, yang kemudian dia beri nama “ Therbligs”.
Studi Kerja
Banyak pekerjaan diselesaikan lebih lama dari waktu yang sepantasnya dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pada pabrik misalnya, merupakan penyebab lain terjadi keterlambatan :
1. Bentuk suatu produk kadangkala sedemikian rupa sehingga sulit untuk dikerjakan.
2. Kurang jelas/kurang baik metode kerja dapat memperpanjang waktukerja.
3. Tata letak peralatan atau keadaan ruang tempat kerja yang kurangbaik,
4. Pekerja juga merupakan unsur yang bisa memperlambat kerja juga,misalnya kurang
disiplin atau kurang gairah kerja akibat kurang baiknya motivasi kerja.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, pihak manajemen sendiri punharus bertanggung
jawab untuk mengatasi pemborosan waktu kerja,antara lain yang disebabkan oleh
kurang baiknya penjadwalan / rencana kerja, kebijakan lain yang harus berperan dalam
mengelola sumber daya perusahaan/industri. Secara umum, studi kerja adalahpenelitian
secara sistimatik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk :
1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih baik.
2. Membakukan sistem dan metode kerja yang sudah baik.
3. Menetapkan waktu baku untuk pekerjaan tersebut.
4. Membantu melatih pekerja dengan sistem dan metode kerja yang telah diperbaiki.
Unsur Pokok Studi Kerja
Pada umumnya motivasi untuk merubah memiliki kaitan dengan kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi tidak saja mempengaruhi ilmu pengetahuan akan tetapi juga
berubah pola hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan.
Masyarakat Pertanian 8000 Sm- - 1700
Manusia yang semula suka berpindah- - pindah menjadi suka tinggal menetap (desa)
Manusia menggunakan energi dari alam, otot binatang, matahari, angin dan air (sifat
: tidak dapat diperbaharui)
Manusia beralih ke energi tak terbarukan : minyak, batu bara dan gas.
Ditemukannya energi alternative dan energi terbarukan serta rekayasa genetik dan
bioteknologi dengan komputer dan mikro elektronik sebagai teknologi intinya proses
produksi cenderung menjauhi produksi massa yang terkonsentrasi.
TEKNIK TATA CARA KERJA
(METHODS ENGINEERING)
Suatu Ilmu yang Terdiri dari Teknik-teknik dan Prinsip-prinsip Untuk Mendapatkan
Rancangan Terbaik dari Sistem Kerja. Teknik-teknik dan Prinsip-prinsip ini Digunakan
untuk Komponen-komponen Sistem Kerja yang Terdiri dari :
Manusia dengan Sifat, Kemampuan dan Keterbatasannya,
Bahan,
Perlengkapan dan Peralatan Kerja, serta
Lingkungan Kerja,
sedemikian rupa sehingga dicapai Tingkat Efisiensi dan Produktifitas yang Tinggi, diukur
dengan :
Waktu yang Dihabiskan,
Tenaga yang Dipakai, serta
Akibat Psikologis dan Sosiologis yang Ditimbulkannya
Processes,
Tools,
Equipment, and
Skills
to Manufacture a Product based on The Working Drawings that have been Developed by
the Product Engineering Section.
Yang dicari dengan teknik-teknik dan perinsip-perinsip ini adalah sistem kerja yang
terbaik yaitu yang memiliki efisiensi dan produktivitas yang tinggi.
Sistem kerja itu sendiri terdiri dari empat komponen, yakni manusia, bahan,
perlengkapan dan peralatan kerjaseperti masin dan pekakas pembantu,
lingkungan kerja,seperti ruangan dengan udaranya dan keadaan pekerjaan-
pekerjaan lain disekelilingnya.
Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang kebaikan
suatu alternatif kerja, yaitu : waktu, tenaga, psikologi dan sosiologi. Artinya suatu
sistem kerja dinilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian sangat
singkat, tenaga yang diperlukan untuk penyelesaian sangat sedikit. Dan akibat-akibat
psikologi dan sosiologi yang ditimbulkan sangat minim. Berdasarkan criteria-kriteria
inilah alternatif-alternatif sistem kerja dibandingkan satu dengan yang lainnya.
Sering kali pimpinan perusahaanpada tingkat manapun tidak menyadari tentang
selalu adanya kemungkinan-kemungkinan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap
sistem kerja karena tidak mengetahui adanya prinsip-prinsip dan teknik teknik untuk
itu , ataupun berpendapat bahwa sistem yang ada sudah baik hanya karena setiap
orang telah terbiasa dan telah menerima sistem tersebut.
Disamping melalui perbaikan-perbaikan sistem kerja , teknik dan tata cara kerja
memberikan keuntungan melalui berbagai jalur lain, misalnya dalam penjadwalan
produksi dimana diperlukan pengetahuan tentang berapa lamanya berbagai
kegiatan kerja diselesaikan.
Lebih jauh lagi waktu penyelesaian yang sebenarnya merupakan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sistem kerja yang lebih
baik.