Oleh :
RENALDO RUMAGIT
Nim :
91402210100002
Pemanenan Nira
Nira aren diperoleh dengan menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan
menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning. Tandan ini mula-mula dimemarkan dengan
memukul-mukulnya selama beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya. Tandan kemudian
dipotong dan di ujungnya digantungkan tahang bambu untuk menampung cairan yang menetes.
Cairan manis yang diperoleh dinamai nira (alias legen atau saguer), berwarna jernih agak keruh. Nira
ini tidak tahan lama, maka tahang yang telah berisi harus segera diambil untuk diolah niranya;
biasanya sehari dua kali pengambilan, yakni pagi dan sore.
Gula aren cukup aman dikonsumsi dibandingkan dengan gula manis pada umumnya.
Gula aren selain memiliki kandungan senyawa alami seperti yang telah disebutkan. Gula aren
juga memiliki kandungan nitrogen, klorida (CI), sulfur dan boron yang tidak dimiliki gula
pemanis lainnya.
Gula aren memiliki tingkat glisemik yang cukup rendah, ketika mengkonsumsi gula
aren, gula tidak secara langsung memecah glukosa dalam darah, namun melepaskan energi
secara perlahan sehingga tidak akan terjadi kenaikan atau penurunan kadar gula secara serta
merta (tiba-tiba), sehingga tidak perlu merasa khawatir kadar gula dalam darah langsung
melonjak tinggi atau rendah. Oleh karenanya gula aren aman dikonsumsi oleh penderita
diabetes.
Bahkan dalam sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Philippine Food Reseacrh
Institute bahwa gula aren memiliki kandung makro nutrient lebih banyak dibandingkan
dengan madu dan gula tebu.