Kelompok 1
Kelas : Kimia 2A
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
Pemanasan Metode Fermentasi Ragi Tempe. Laporan Akhir ini disusun untuk
Kami juga berterima kasih kepada Ibu Nurul Amalia M.Si, selaku dosen
Praktikum Kimia Dasar yang telah membimbing kami hingga makalah ini dapat
dalam laporan akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun serta dukungan secara material maupun non material kami sambut
Tempe.
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak kelapa murni atau lebih dikenal sebagai minyak kelapa murni
(VCO) merupakan penyempurnaan dari proses pembuatan minyak kelapa
Menghasilkan kandungan air dan asam lemak bebas yang tinggi dalam produk
Rendah, warna bening, bau harum, umur simpan lama Cukup lama, lebih dari
12 bulan. Terbuat dari Minyak Kelapa murni yang memiliki banyak
keunggulan yaitu tidak memerlukan biaya yang mahal karena bahan bakunya
mudah didapat, harganya murah, dan pengolahannya sederhana dan kurang
9
kompleks dan memiliki konsumsi energi minimal karena tidak Gunakan bahan
bakar untuk menjaga kimia dan nutrisi.
VCO sangat kaya dengan kandungan asam laurat (laurat acid) berkisar
50-70 %. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan diubah menjadi
monolaurin yang bersifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa serta asam-
asam lain seperti asam kaprilat, yang didalam tubuh manusia diubah menjadi
monocaprin yang bermanfaat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus HSV-
2 dan HIV-1 dan bakteri neisseria gonnorhoeae.
Virgin Coconut Oil juga tidak membebani kerja pankreas serta dalam
energi bagi penderita diabetes dan mengatasi masalah kegemukan/obesitas.
Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas, maka dengan pembuatan
minyak kelapa murni ini dapat menjadi salah satu obat alternatif, selain itu juga
dapat meningkatkan nilai ekonomi.
B. Tujuan Percobaan
ragi tempe
yang dihasilkan
10
C. Manfaat Percobaan
1. Bagi Peneliti
- Segi Kesehatan
- Segi Ekonomi
perekonomian negara.
kelapa
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut
dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan
salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi
minyak makan atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga
adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau
al djanz al kindi, ganz-ganz, nargil, narle, tenga, temuai dan pohon kehidupan.
Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk famili palmae dari genus cocos. Pohon
kelapa mempunyai tinggi rata-rata 12,3 meter dan sejak ditanam sampai
(Suhardiyono, 1993).
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah
minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis
tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari
warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain
itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya
12
menjaga kekebalan tubuh. Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama
sekali tidak menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses
seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang
unik. Jika minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan
jika cair, VCO tidak berwarna ( bening ). Minyak kelapa murni tidak mudah
tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi
tidak mudah terjadi. Namun, bila kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan
berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air,
dan mikroba yang akan mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam
Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat pada tabel. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari
molekul asam lemak jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya
masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih.
Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan
kualitas VCO.
13
Kelapa (Cocos nucifera L) memiliki peran yang strategis bagi
Produksi kelapa Indonesia per tahun menempati urutan kedua di dunia yakni
sebesar 12.915 milyar butir (24,4 %) produksi dunia (Aditya, 2014). Salah satu
adalah dengan cara merebus santan terus menerus hingga didapatkan minyak
kelapa. Minyak yang dihasilkan bermutu kurang baik, jika di uji mutunya akan
mempunyai angka peroksida dan asam lemak bebas yang tinggi, dan juga
warna minyak kuning kecoklatan sehingga minyak akan cepat menjadi tengik
merupakan minyak kelapa yang diperoleh tanpa mengubah sifat fisiko kimia
minyak karena hanya diberi perlakuan mekanis dan penggunaan panas rendah,
Keunggulan minyak ini terletak pada tingginya asam lemak jenuhnya yaitu
sekitar 90% yang menjadikan minyak ini minyak tersehat. (Prayugo, 2006)
14
dicampurkan dengan laru atau ragi tempe yang mengandung Rhizopus
protease dan lipase yang dapat menghidrolisis minyak dengan didukung oleh
pembuatan VCO telah dilakukan oleh nenek moyang kita secara turun-
temurun. Namun, cara tradisional perlu dibenahi agar kualitas VCO yang
yaitu air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut merupakan jenis
terbentuk dari campuran dua zat atau lebih yang sama, di mana zat yang
satu terdapat dalam keadaan terpisah secara halus atau merata di dalam zat
yang lain. Sementara yang dimaksud dengan emulgator adalah zat yang
15
berfungsi untuk mempererat. Pembuatan minyak kelapa murni dengan
16
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1.1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah timbangan, botol plastik, kertas
saring, gelas ukur, erlenmeyer, pipet volume, pipet tetes, corong kaca, pengaduk kaca,
1.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air santan segar (dari pasar),
Pemarutan
2 Kg Daging kelapa
2 Liter air matang
Pemerasan
Pemerasan menggunakan mesin
Santan sudah siap
Pengendapan
( Selama 90 menit )
Tahap fermentasi
17
- Persiapan ragi tempe
Pelarutan
- Tahap fermentasi
Fermentasi
(Selama 31 jam )
Terbenuk 3 fasa :
Lapisan 1 (Minyak)
Lapisan 2 (Blondo)
Lapisan 3 (Air)
Penyaringan
Analisis
18
Uji Indeks minyak menggunakan Abde Refaktometer
Hasil
1. Uji pH meter
Sampel minyak
Hasil
19
- Tekan tombol on
- Celupkan
Hasil
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan Virgin Coconat Oil (VCO)
tanpa pemanasan yaitu dengan menggunakan metode fermentasi dengan ragi
tempe dan menggunakan bahan kelapa segar yang di parut dimana nanti akan
terbentuk minyak murni yang biasa disebut dengan minyak perawan yang berasal
dari sari pati kelapa.
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah
minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa
sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari warnanya,
19
minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu kadar air dan
asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak
kelapa murni mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga
kekebalan tubuh. Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak
menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa
minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak
membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak
berwarna ( bening ). Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan
asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi.
Namun, bila kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan berjalan lebih awal.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan
mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen
lain. Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih
terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan
air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut
kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya.
Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap kualitas VCO.
R – CH – COOH [ C – NH ]
NH2 O
20
Protein Polipeptida
Indeks bias VCO yaitu 1,457. Nilai indeks bias minyak yang dihasilkan
sama penelitian yang dilaku-kukan oleh Premkumar & Joseph (2018) yaitu nilai
indeks bias VCO 1,457. Indeks bias merupakan derajat penyimpangan dari cahaya
yang dilewatkan pada suatu medium cerah. Indeks bias dapat digunakan sebagai
indikator tingkat kemurnian minyak. Seiring dengan semakin panjang rantai
karbon, semakin banyak ikatan rangkap serta semakin tinggi bobot molekul pada
21
suatu minyak maka indeks bias dan derajat ketidak jenuhannya akan semakin
meningkat (Raharja &Dwiyuni, 2008). Peningkatan suhu sebanyak 5°C tidak
memengaruhi komposisi asam lemak pada VCO sehingga tidak merubah nilai
indeks bias pada VCO.
22
BAB V
KESIMPULAN
ragi tempe.
lemak jenuh masih dalam kisaran minyak kelapa murni secara umum,
sedangkan jumlah asam lemak tidak jenuh lebih rendah dari kisaran
minyak kelapa murni secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
28
DAFTAR PUSTAKA
RAGI TEMPE.
Swadaya.
38
Lampiran
Yang Didapatkan
- Massa : 24 gram
- Ph : 5