Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN 

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUALITATIF 


PENENTUAN KANDUNGAN NIKEL (II) KLORIDA DENGAN METODE GRAVIMETRI 
 

Dosen Pengampu : Drs.Meyliana Wulandari, M.Si


Tanggal Praktikum : 8 September 2022
Nama : Nia Mutmainah
NIM : 11210960000018
Kelas : Kimia 3A

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan percobaan

Mahasiswa mampu menentukan kandungan nikel(II) klorida dalam sampel dengan metode
gravimetri.

1.2. Dasar Teori

Analisis gravimetri adalah salah satu yang paling tepat dan akurat dari semua teknik analisis
danmasih digunakan sebagian besar sebagai teknik referensi utama yang dengannya sebagian besar
lainnya distandarisasi.Namun, ini adalah teknik yang menuntut keterampilan operator maksimum.

Dalam analisis gravimetri, garam yang tidak larut atau kompleks organik kation atau anion
disepresiasi dari larutan. Karena konsenterasi ion yang sedang diselidiki tidak diketahui, maka perlu
unutk menggunakan kelebihan zat pengendapan. Endapan dipanasskan secara isusual untuk
mengubahnya menjadi padatan murni yang komposisinya diketahui secara akurat.

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang
telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses
pemisahan. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur
atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang
dengan teliti.
Pada dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan dengan cuplikan dilarutkan
dalam pelarutnya yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap yang sesuai. Endapan yang
terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan, dan setelah itu ditimbang. Kemudian jumlah
zat yang ditentukan dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai persentase
bobot zat dalam cuplikan semua x(Rivai,1994). Suatu metode analisis gravimetri biasanya
didasarkan pada reaksi kimia seperti :
aA + R → AaRr

Dimana a molekul analit, A, bereaksi dengan r molekul reagennya R. Produknya, yakni


AaRr, biasanya merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang bisa ditimbang setelah
pengeringan, atau yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk
kemudian ditimbang. Sebagai contoh, kalsium biasa ditetapkan secara gravimetri melalui

Laporan Pendahuluan Kimia Analitik2


pengendapan kalsium oksalat dan pembakaran oksalat tersebut menjadi kalsium oksida, dengan
reaksi:

Pada percobaan yang dilakukan kali ini menggunakan cara pengendapan. Gravimetri
pengendapan adalah merupakan gravimetri yang mana komponen yang hendak didinginkan diubah
menjadi bentuk yang sukar larut atau mengendap dengan sempurna. Syarat – syarat senyawa yang
di timbang :
1. Stoikiometri

2. Mempunyai Kestabilan yang tinggi

3. Faktor gravimetrinya kecil


BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat-alat

Alat-alat yang diperlukan pada percobaan kali ini adalah cawan porselin (1 buah), neraca
analitik (1 buah) , oven, gelas kimia (1 buah) penjepit besi (1 buah), mortar (1 buah), mortar (1
buah), dan pipet ukur 50ml (1buah), Desikator (1 buah).

2.2 Bahan-bahan

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan meliputi Nikel (II) Klorida (NiCl2), Larutan DMG
1% dalam etanol, Asam Klorida (HCl) 6 M, dan ammonium hidroksida (NH4OH)

2.3 Prosedur kerja

Neraca Analitik

- Ditimbang sampel didalam labu takar (3


g untuk 4 orang)
- Dilarutkan dalam labu takar 250 mL

Pipet ukur

- Diambil 25 ml sampel ke dalam gelas


kimia 400 Ml
- Ditambahkan HCl 6 M sebanyak 5ml
- Ditambahkan aquades hingga 200ml

Oven

Dipanaskan disuhu 70-80oC, setelah panas


masukan kaca arloji kedalam gelas
kimia
Ditambahkan 35-40 ml larutan H2DMG 1%
Ditambahkan larutan ammonia encer tetes demi
tetes sambal dilakukan pengadukan hingga
terbentuk endapan
Ditambahkan lagi ammonia sedikit berlebih
Dibiarkan diatas penangas uap selama 20-30 menit

Laporan Pendahuluan Kimia Analitik4


- Di check, apakah semua ion nikel semua
telah mengendap
- Didinginkan selama 1 jam
- Disaring endapan menggunakan cawa
porselin yang telah ditimbang massanya.

Cawan Porselin

- Dicuci endapan menggunakan aquades

Oven

- Dikeringkan pada suhu 110oC-120 oC


selama 45-55 menit
- Didinginkan didalam desikator

Neraca Analitik

- Ditimbang sampai bobot konstan

Dilakukan perhitungan
avimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah
diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses
pemisahan. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur
atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang
dengan teliti.
Pada dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan dengan cuplikan dilarutkan
dalam pelarutnya yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap yang sesuai. Endapan yang
terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan, dan setelah itu ditimbang. Kemudian jumlah
zat yang ditentukan dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai persentase
bobot zat dalam cuplikan semua x(Rivai,1994). Suatu metode analisis gravimetri biasanya
didasarkan pada reaksi kimia seperti :
aA + R → AaRr

Dimana a molekul analit, A, bereaksi dengan r molekul reagennya R. Produknya, yakni


AaRr, biasanya merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang bisa ditimbang setelah
pengeringan, atau yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk
kemudian ditimbang. Sebagai contoh, kalsium biasa ditetapkan secara gravimetri melalui
pengendapan kalsium oksalat dan pembakaran oksalat tersebut menjadi kalsium oksida, dengan
reaksi:

Pada percobaan yang dilakukan kali ini menggunakan cara pengendapan. Gravimetri
pengendapan adalah merupakan gravimetri yang mana komponen yang hendak didinginkan diubah
menjadi bentuk yang sukar larut atau mengendap dengan sempurna. Syarat – syarat senyawa yang
di timbang :
4. Stoikiometri

5. Mempunyai Kestabilan yang tinggi

6. Faktor gravimetrinya kecil

Laporan Pendahuluan Kimia Analitik6


Adapun beberapa tahap dalam analisa gravimetri adalah sebagai berikut :

1. Memilih pelarut sampel


2. Pengendapan analit

Pengendapan analit dilakukan dengan memisahkan analit dari larutan yang mengandungnya
dengan membuat kelarutan analit semakin kecil, dan pengendapan sempurna.

Misalnya : Ca2+ + H2C2O4 → CaC2O4 (endapan putih)

1. Pengeringan endapan

Pengeringan yang dilakukan dengan panas yang disesuaikan dengan analitnya dan dilakukan
dengan sempurna. Disini kita menentukan apakah analit dibuat dalam bentu oksida atau biasa pada
karbon dinamakan pengabuan.

2. Menimbang endapan

Zat yang ditimbang haruslah memiliki rumus molekul yang jelas Biasanya reagen R
ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan endapan (Day and Underwood, 2002).

Gravimetri: Pada analisis gravimetri, zat yang akan dianalisis (analit) diisolasi dari larutan
melalui proses pengendapan. Analit umumnya diendapkan dengan menambahkan pereaksi yang
membentuk senyawa yang sulit larut dengan analit. Pada penentuan kandungan NiCl2 di dalam
larutan sampel, ion nikel diendapkan dengan menambahkan ion dimetil glioksim sehingga terbentuk
endapan merah Ni(HDMG)2 menurut reaksi:
Ni2+ (aq) + 2H2DMG Ni(HDMG)2 + 2H+

Endapan biasa diperoleh dalam suasana sedikit basa (amonia). Endapan ditimbang setelah
dikeringkan pada suhu 110-120 0C. Penggunaan H2DMG harus hanya sedikit berlebih, karena
kalua terlalu banyak berlebih ada kemungkinan H2DMG sendiri akan mengendap karena
kelarutannya dalam air rendah dan kelarutan endapan dalam campuran air-etanol lebih besar
daripada dalam air.
DAFTAR PUSTAKA

A.I. Vogel. “Textbook of Quantitative Inorganic Analysis,” Longman, London (1961).

R.V. Dilts. “Analytical Chemistry. Methods of Separation,” van Nostrand, N.Y. (1974).

Laporan Pendahuluan Kimia Analitik8

Anda mungkin juga menyukai