disusun oleh:
Shafira Yulianthina
NIM.201431027
Kelas 1E-ANK
Panaskan
(sampai 70-800C, 120 menit)
Tambah
Larutan dimetilglioksim
(sedikit berlebih,25-35mL )
Bersihkan kaca masir Tambah 1-2 tetes larutan amoniak pada larutan induk di atas endapan
(dibilas HCl 1:1, sedikit aquades) (jika terbentuk endapan baru, tambah amoniak encer,
endapan sempurna jika larutan bening)
Cuci endapan
(denganaquades dingin sampai bebas ion klorida)
Timbang
VII.Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan metode analisis gravimetri unsure nikel dalam
suatu garam. Pada percobaan yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kadar nikel
2+
dari suatu garam nikel dengan cara mengendapkan ion nikel (Ni ) dalam bentuk
nikel dimetil glioksimat.
Metode gravimetri dapat kita gunakan untuk mengetahui suatu kadar nikel
dalam sampel. Ion nikel diendapkan dalam bentuk nikel dimetilglioksimat dengan
cara menambahkan larutan dimetilglioksim (DMG) pada sampel.
Agar didapatkan suatu endapan yang berukuran besar, maka larutan harus dibuat
dalam suasana asam dan dalam kondisi suhu yang panas. Maka dari itu penambahan
HCl (asam klorida1:1) dan pemanasan dilakukan agar hasil endapan yang dihasilkan
memiliki ukuran yang besar sesuai dengan yang diharapkan. Penambahan HCl pun
selain untuk mempengaruhi ukuran dari suatu endapan yang terbentuk juga
dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya endapan dini Nikel dimetilglioksimat
[Ni(HDMG)2] ketika H2DMG direaksikan dengan sampel. Apabila pengendapan dini
ini terjadi, maka endapan yang terbentuk akan berukuran kecil dan akan lolos dalam
penyaringan sehingga sulit untuk menyaringnya. Maka dari itu reaksi dilakukan
dalam suasana asam dan panas tidak dilakukan dalam suasana yang basa dan dingin.
H2DMG adalah senyawa organik padat berwarna putih yang sukar larut dalam air
tetapi larut dalam senyawa pereaksi organik.
Penambahan dimetilglioksim dilakukan dengan sedikit berlebih, namun tetap
penambahan ini tidak boleh terlalu berlebih juga. Karena dikhawatirkan apabila
penambahan dilakukan dengan terlalu berlebih, maka yang terjadi adalah
terbentuknya kristal H2DMG yang tidak akan larut dalam air. Kristal yang terbentuk
akan bercampur dengan endapan dan dengan begitu maka berat endapan yang
dihasilkan akan jauh lebih besar dari yang seharusnya.
Setelah penambahan H2DMG,larutan sampel kemudian ditetesi larutan amoniak
encer. Tujuan dari penambahan amoniak encer pada reaksi ini adalah untuk membuat
larutan menjadi netral dan kemudian menjadi basa. Karena Nikel dimetilglioksimat
[Ni(HDMG)2] akan mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan amoniak
encer dilakukan sampai tidak ada reaksi spontan berupa perubahan warna dari larutan
ketika ditambahkan amoniak encer. Endapan yang telah terbentuk dan didiamkan
kemudian diuji kembali kesempurnannya dengan meneteskan NH4OH pada larutan
apabila sudah tidak ada endapan yang terbentuk, artinya proses pengendapan telah
berlangsung dengan sempurna.
Dalam percobaan ini proses pencucian endapan merupakan suatu proses yang
wajib dilakukan. Endapan cukup dicuci dengan menggunakan air dingin untuk
menghilangkan ion Cl. Setelah dicuci, filtrat diuji dengan meneteskan larutan AgNO 3.
Jika terbentuk endapan putih AgCl, maka artinya endapan masih kotor dan pencucian
harus terus dilakukan hingga tidak ada lagi endapan AgCl yang terbentuk.
Sebelum kaca masir digunakan untuk menyaring, kaca masir harus dipijarkan
dalam oven beberapa kali untuk menghasilkan berat yang konstan apabila telah
konstan maka kaca masir siap untuk digunakan. Pemijaran dalam oven pun dilakukan
pada kaca masir yang telah berisi endapan sehingga beratnya mencapai suatu angka
yang konstan.
Berikut ini merupakan persamaan reaksinya :
Sedangkan menurut teoritis kadar nikel seharusnya adalah 20,42%.Hal ini mungkin
karena dalam praktikum gravimetri melakukan beberapa kesalahan.
VIII.Kesimpulan
1. Penentuan kadar nikel dalam sampel dapat ditentukan dengan cara gravimetri dalam
bentuk endapan Ni(HDMG)2.
2. Hasil dari penentuan kadar nikel dalam sampel adalah sebesar 78.98%
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. 2009. “Penentuan Nikel dengan Metode Gravimetri
dan Kompleksometri”(online).(http://annisanfushie.wordpress.com/2009/
01/04/penentuan-kandungan-nikel-dengan- Metode-gravimetri-dankompleksometri/
Anonim.(online).(http://nusantarastore.com/sabun-sereh/result/pembahasangravimetri-
nikel.html
Anonim.”Penentuan NIkel Secara Gravimetri”(online). (http://ilmupertambangan.
info/info/penentuan+nikel+secara+gravimetri.htm
Anonim.”Pengendapan dan Gravimetri” (online).(http://www.scribd.com/
doc/20354210/Pengendapan-Dan-Gravimetri
Anwar, Dedy.2009.”Gravimetri”(online).(http://dedyanwarkimiaanalisa.blogspot.
com/2009/11/gravimetri.html
RESUME DAN ANALISIS KESALAHAN VIDEO
RESUME VIDEO 1
Dalam percobaan ini, nikel klorat terhidrasi (NiCl2.6H2O ) akan dikur massanya. Pertama,
larutkan NiCl2.6H2O dengan DMG (dimetil glioksim). DMG ini berada dalam kondisi basa.
DMG tidak larut dalam air sehingga akan terbentuk endapan merah Ni. Rincian tahapannya :
1. Masukkan 0,5 g NiCl2.6H2O ke dalam gelas kimia 400 mL. Timbang.
2. Tambahkan 20 mL aquades, aduk menggunakan batang pengaduk. Agar tidak ada larutan
NiCl2.6H2O yang tersisa, cuci batang pengaduk menggunakan aquades.
3. Tambahkan 20 mL HCl 2M, aduk. Panaskan pada suhu 70-80ºC di atas hot plate.
4. Matikan hot plate dan angkat gelas kimia yang berisi NiCl2.6H2O.
5. Tambahkan 50mL DMG, maka akan terbentuk endapan. Ini terjadi pada larutan alkali.
6. Tambahkan sekitar 30mL ammonia lalu aduk. Endapan akan berubah menjadi warna merah.
7. Untuk memastikan bahwa endapan merah terbentuk karena penambahan ammonia,
tambahkan lagi ammonia beberapa tetes. Aduk menggunakan termometer, agar tidak ada
larutan yang tersisa, cuci termomter dengan aquades
8. Sampel dibiarkan mendingin
[teori : setengah mL endapan tersisa, tetapi dalam percobaan ini sebagian besar endapan
berada di dasar, sedangkan lainnya terapung diatas]
[Terdapat cairang bening ditengah, diantara endapan atas dan bawah]
9. Ujilah apakah masih ada ion nikel atau tidak, dengan cara
1) Masukkan pipet ke dalam larutan bagian bening,
2) Tambahkan ammonia
3) Tambahan dimethyl dioxane
4) Dan amati (endapan lagi yang muncul)
[Dia mengira tidak akan ada endapan lagi, karena ngiranya bakal berhenti]
[Endapan asli : endapan tua dan Hawaii]
10. Endapkan endapan menggunakan corong buchner
[Yang diharapkan : mendapat massa yang sama, sebelum dan sesudah disaring]
[Corong buchner : 8826 gram]
11. Saring endapan ke vacuum flask, dan gunakan pompa air untuk mengurangi udara yang
masuk
12. Pastikan pipa dipasang cukup erat dengan keran wastafel dan terpasang ke vacuum flask
13. Lakukan penyaringan, waktu yang dibutuhkan 10-15 menit (endapan akan berhenti di corong
buchner dan air akan turun ke vacuum flask)
14. Hentikan penyaringan, air yang berada di dalam vacuum flask dibuang jika vacuum flask
sudah penuh terisi air, lalu saring kembali
15. Semua endapan berada di corong, bersihkan sisa endapan yang ada di gelas kimia, dan saring
kembali, lalu lakukan hal ini 2-3x
[dalam percobaan analisis gravimetri tidak akan mendapatkan hasil yang cempurna,
karena aka nada kerugian saat menyaring, seperti endapan yang tertinggal]
[membersihkan endapan dan menyaring kemudian mengulang kembali berkali kali tidak
ada gunanya]
16. Simpan sampel endapan di oven selama 1 jam dengan suhu 100C
17. Dinginkan terlebih dahulu selama 10 menit, lalu timbang endapan (9035 gram)
[Air belum sepenuhnya hilang dari sampel, sehingga harus dilakukan pemanasan kembali
sampai mendapatkan 2 hasil dalam titik 0 gram, lakukan sampai mencapai massa konstan
(agar dapat dipastikan sudah tidak ada kandungan air di dalam sampel)]
RESUME VIDEO 2
Analisis gravimetri untuk menentukan berat nikel melalui endapan dengan bahan organic.
Bahan / reagen : Sampel nikel, 1% larutan dimetilglioksim, NH3 1M, HCl 2,5M
1. Timbang 0,5053 gr sampel nikel menggunakan neraca analitik
2. Setelah ditimbang,masukkan sampel tersebut ke gelas kimia 600 mL
3. Masukkan sekitar 1,8 mL HCl 2,5 M dan tambahkan 150 mL aquadest
4. Aduk sampai homogen
5. Teteskan campuran larutan tadi ke indicator universal pH dan didapat hasil sekitar 2
6. Tambahan ammonia 1 M setetes demi setetes ke larutan tadi sampai terbentuk pH 8-9
7. Panaskan larutan sampel tadi dengan suhu 87 derajat Celsius dengan magnetic stirrer
8. Tambahkan 40 mL 1 persen larutan dimetilglioksal maka larutan akan berubah warna
menjadi merah dan terbentuk endapat
9. Diamkan larutan tadi pada suhu ruangan sampai endapat terpisah sempurna
10. Tambahkan 1 persen larutan dimetilglioksim sampai tidak terbentuk endapan tambahan
Filtrasi :
1. Timbang gelas penyaring dan didapat 30,142 gram
2. Saring sampel larutan tadi menggunakan corong buchner
3. Endapan yang tertinggal pada gelas penyaring dikeringkan dalam oven selama beberapa
hari dan didapat hasil akhir yaitu 0,6355 gr
Massa kaca masir : 30,1348 gr
Massa endapan + kaca masir = 30,6355 gr
Massa endapan = 0,5007 gr
n endapan ( Ni(C4H2N2O2) = m / mr
= 0,5007 gr / 288,91 gr/mol
= 1,733 x 10^-3 mol
n Ni sama dengan n endapan
m Ni = n x mr
= 1,733 x 10^-3 mol x 58,69 gr/mol
= 0,1017 gr
m Ni awal adalah 0,5053 gr
% Ni pada sampel awal = 0,1017 gr/ 0,0503 gr
= 20,13 persen
Mr sampel = 0,5053 gr/ mol Ni
= 291,56 gr/mol
( 291,56 gr/mol – 58,69 gr/mol – 32,07 gr/mol – 15,99 gr/mol x 4 ) = 136,84 = 18 x 7,5
Berdasarkan hasil perhitungan, sampel yang tidak diketahui adalah NiSO4.7H2O atau
NiSO4.8H2O
Setelah dibahas , seharusnya hasil yang didapat yaitu lebih kecil dari 6. Hasil yang
berbeda dipengaruhi oleh kesalahan saat praktikum.
RESUME VIDEO 3
RESUME VIDEO 4
Analisis gravimetri adalah salah satu metode analisis paling akurat yang tersedia. Ini berkaitan
dengan penentuan suatu zat dengan proses penimbangan. Unsur atau radikal yang ditentukan
diubah menjadi senyawa stabil dengan komposisi tertentu dan massa senyawa ditentukan secara
akurat. Dari sini, massa unsur dihitung. Analisis gravimetri meliputi :
1. Pengendapan
2. Penyaringan
3. Pencucian endapan
4. Pengeringan, penyalaan, dan penimbangan endapan
Nikel diendapkan sebagai nikel dimetilglioksim dengan menambahkan larutan alkoholik
dimetilglioksim C4H6(NOH)2 dan kemudian menambahkan sedikit berlebih larutan amoniak
encer. Bahan yang dibutuhkan yaitu :
1. Garam Nikel
2. Air suling
3. 1% Larutan DimethylGlioksim
4. Sulfuric acid 6 M
5. 25% Amonia
Metode pembuatan Larutan Nikel :
1. Dipindahkan 0,5 gram Nikel (II) Klorida kedalam gelas kimia 100 mL.
2. Selanjutnya ditambahkan air suling sedikit untuk melarutkan kristal tersebut,
kemudian larutan di aduk aduk hingga homogen dan berubah warna menjadi hijau
3. Dipindahkan larutan tadi kedalam labu ukur dengan bantuan batang pengaduk dan
corong gelas, dibilas sisa larutan yang ada didalam gelas dengan air suling
4. Kemudian ditambahkan air suling kedalam labu takar hingga batas tera (ditanda
bataskan), lalu dihomogenkan.
Metode pembuatan 1% Larutan Dimethyl Glyoxime :
Dipindahkan 0,5 gram DMG ke dalam 50 mL ethanol (karena DMG tidak larut dalam air,
jadi dilarutkan di alkohol), kemudian diaduk-aduk dengan batang pengaduk
Metode percobaan Nickel Dimethyl Glyoxime :
1. Ditambahkan beberapa tetes sulfuric acid kedalam larutan nikel, sambal diaduk-
aduk. Kemudian ditambahkan 2 mL 1% larutan DMG tadi kedalamnya
2. Dipanaskan larutan tadi hingga memiliki suhu 80ºC, jika sudah lalu didinginkan.
3. Setelah larutan dingin, mulai menambahkan ammonia tetes demi tetes sambal
diaduk-aduk, hingga terbentuk endapan berwarna merah.
4. Kemudian, siapkan penyaringan dan disaring larutan yang mengandung endapan
dengan kertas saring dan corong gelas.
5. Lalu dilakukan uji ion bebas Cl- .
6. Setelah itu endapan dikeringkan, dan dihitung kadarnya
Kesalahan-kesalahan yang tidak cocok dengan teori :
1. Dalam metode pembuatan larutan tidak diperlihatkan saat menimbang sampel
2. Tidak diberitahu dilarutan dalam berapa mL labu ukurnya
3. Dalam metode percobaan Nickel Dimethyl Glyoxime penambahan ammonia tidak
dalam pemanasan tapi diluar pemanasan itu berbeda dengan teori yang dimana
penambahan ammonia dilakukan pada suhu 80ºC dalam pemanasan
4. Kemudian dalam penyaringan endapan dilakukan di kertas saring dan corong gelas,
berbeda dengan teori dimana penyaringan dilakukan melalui kaca masir
5. Saat melakukan uji ion bebas Cl- tidak disebutkan menggunakan larutan apa dan tidak
diperlihatkan saat proses pengeringan dan penimbangan endapan.