PERCOBAAN II
GRAVIMETRI
A. TUJUAN
Menentukan Kadar Kalsium (Ca) sebagai Kalsium Oksalat dalam Sampel secara
Gravimetri
B. TEORI DASAR
Salah satu masalah yang paling sulit dihadapi oleh para analis adalah
menggunakan metode pengendapan sebagai cara pemisahan dan penentuan
gravimetrik adalah memperoleh endapan tersebut dengan tingkat kemurnian yang
tinggi. Zat-zat yang normalnya mudah larut dapat diturunkan selama pengendapan
1
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
zat yang diinginkan dengan suatu proses yang disebut kopresipitasi. Misalnya, bila
asam sulfat ditambahkan pada barium klorida yang mengandung sejumlah kecil ion
nitrat, endapan barium sulfat yang diperoleh mengandung barium nitrat. Maka
dikatakan bahwa nitrat tersebut terkorosipitasi dengan sulfat (Day and Underwood,
2002).
1. Preparasi sampel
Dalam preparasi sampel ini, sampel dikondisikan agar sesuai untuk proses
pengendapan selanjutnya. Misalnya, kelarutannya diatur serendah mungkin.
Untuk sampel yang berwujud padatan, ada dua jenis preparasi yaitu cara
basah dan cara kering. Pada cara basah, sampel dilarutkan dalam pelarut air
atau asam tertentu sedangkan pada cara kering, sampel diabukan dalam
furnace pada suhu tertentu.
2. Pengendapan
Tahap pengendapan ini adalah tahap pemisahan ion yang akan ditentukan
jumlahnya dengan cara menjadikan ion itu suatu senyawa yang sukar larut
(Pergiwati : 2009). Pada gravimetri jenis pengendapan, endapan dapat
dibentuk dengan reaksi antara analat dengan sutau pereaksi atau dibentuk
secara elektrokimia.
3. Filtrasi (Penyaringan) endapan
Penyaringan endapan ini bertujuan untuk memisahkan larutan induk dari
cairan pencuci yaitu dengan cara disentrifuge atau disaring. Alat saring yang
bisa digunakan adalah kertas saring, cawan porselen yang dasarnya
berlubang atau berpori, dan kaca masir. Masing-masing alat penyaring
memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Pemilihan alat saring juga
didasarkan pada karakteristik endapan yang terbentuk.
2
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
4. Pencucian Endapan
Tujuan dari pencucian endapan adalah untuk menyingkirkan kotoran yang
teradsorpsi pada permukaan endapan maupun yang terbawa secara mekanis
(Harjadi, 1993). Pencucian endapan ini juga ditentukan oleh jenis dan sifat
endapan. Pada umumnya, larutan pencuci harus memiliki sifat mudah
diuapkan, dapat menghilangkan ion pengotor dan mampu mencegah
hidrolisis (pada endapan kristal) atau mencegah peptisasi (pada endapan
koloid).
5. Pemanasan atau Pembakar Endapan
Pada pemanasan endapan ini, terjadi pengubahan senyawa bentuk
pengendapan ke senyawa bentuk penimbangan. Pengeringan yang dilakukan
dengan panas yang disesuaikan dengan analitnya dan dilakukan dengan
sempurna. Suhu pemanasan diatur sedemikian rupa sesuai dengan senyawa
bentuk penimbangan yang diinginkan. Sebagai contoh, pada penentuan
kadar kalsium yang diendapkan sebagai kalsium oksalat, senyawa bentuk
penimbangannya dapat berupa :
a. Kalsium Oksalat hidrat (CaC2O4.H2O), apabila endapan dipanaskan pada
suhu 105-120˚C;
b. Kalsium karbonat (CaCO3), apabila endapan dipanaskan pada suhu 475˚C -
525˚C;
c. Kalsium Oksida (CaO), apabila endapan dipanaskan pada suhu 1200˚C.
6. Penimbangan endapan
Zat yang ditimbang haruslah memiliki rumus molekul yang jelas.
Penimbangan dan pemanasan dilakukan berselang-seling agar didapat berat
yang konstan. Selisih berat antar penimbangan yang dikatakan adalah tidak
lebih dari 0,2 miligram.
3
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
1. Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang tak
terendapkan secara analitis tak dapat dideteksi (biasanya 0,1 mg atau kurang
dalam menentukan penyusunan utama dalam suatu makro)
2. Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya
murni, atau sangat hampir murni. Bila tidak akan diperoleh hasil yang galat.
Persyaratan yang kedua itu lebih sukar dipenuhi oleh para analis. Galat-galat
yang disebabkan faktor-faktor seperti kelarutan endapan umumnya dapat
diminimumkan dan jarang menimbulkan galat yang signifikan. Masalahnya
mendapatkan endapan murni dan dapat disaring itulah yang menjadi problema
utama. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai pembentukkan dan sifat-sifat
endapan, dan diperoleh cukup banyak pengetahuan yang memungkinkan analis
meminimumkan masalah kontaminasi endapan (Day and Underwood, 2002).
4
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
D. CARA KERJA
Sampel CaCO3
Larutan Campuran
- Dilarutkan dalam aquades
5
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
Larutan Campuran
Larutan + Endapan
6
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
E. DATA PENGAMATAN
PERLAKUAN PENGAMATAN
Sampel Berwujud serbuk, berwarna putih, tidak berbau
Sampel + HCl encer Sampel melarut, membentuk larutan tak berwarna
Sampel + HCl encer dipanaskan Timbul gas berwarna putih
Penambahan Metil Merah Larutan menjadi berwarna merah sangat muda
Dididihkan Warna larutan tetap berwarna merah sangat muda
Penambahan larutan Amonium Oksalat Warna larutan tetap berwarna merah sangat
muda
7
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
Persamaan Reaksi
Pelarutan Sampel
Pengendapan
Berat endapan = (berat kaca arloji + kertas saring berisi endapan) – (berat kaca
arloji + kertas saring kosong )
= 0,10 gram
FG ( Faktor Gravimetri ) =
= 0,2740
8
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
% Ca =
% Ca = 27,40 %
G. PEMBAHASAN
Setelah larutan dipanaskan hingga CO2 hilang dan diencerkan, larutan analit
ditambahkan indikator metil merah. Penambahan indikator metil merah ini sebagai
penanda suasana analit. Saat ditambahkan larutan analit berwarna merah muda
yang menunjukkan bahwa analit berada dalam kondisi asam karena terbentuknya
spesi metil asam metil merah yang berwarna kemerahan. Kondisi asam ini dibentuk
oleh penambahan HCl pada pelarutan sampel.
9
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
kalsium oksalat pada larutan analit yang panas dan bersifat asam. Pengendapan
dilakukan dalam kondisi panas dan asam ini bertujuan untuk mengurangi atau
menghindari adanya pengotoran endapan oleh garam-garam ion lain yang Kspnya
mendekati Ksp Ca. Reaksinya adalah :
10
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
H. KESIMPULAN
Kadar Kalsium (Ca) dalam sampel kalsium karbonat yang ditetapkan secara
gravimetri metode pengendapan dengan diendapkan dan ditimbang sebagai Kalsium
Oksalat Hidrat berdasarkan hasil praktikum ini adalah sebesar 27,40%.
11
Laporan Kimia Analitik 1 “Gravimetri”
DAFTAR PUSTAKA
A. Day. N dan A.L. Underwood. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Pergiwati, Iwa. 2009. Bahan Ajar Analisis Gravimetri. Bandung : Tidak diterbitkan
Basset,J, Denney R.C. 1994. Vogel: Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC
12