PEMANFAATAN SUPERABSORBEN LIMBAH POPOK BAYI SEBAGAI SISTEM

PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO

Nikita Khoirunnisa1, Hermareta Fajri2, Maretsa Windya Ardani3, Timotius Anugerah

Putra Firmanu4, Hansen Dwi Setianto5
Kelas 7ID, Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya
NIM : 1215090200111050, 2215090200111054, 3215090201111055, 4215090200111033, 5215090200111044
Email : 1nikitaakhoirun@student.ub.ac.id, 2hermaretafajri@student.ub.ac.id, 3Maretsa123@student.ub.ac.id,
4
timotiusfirmanu@student.ub.ac.id, 5hansends14@student.ub.ac.id

ABSTRAK
Penggunaan popok bayi sekali pakai memang memberikan sejuta manfaat bagi kaum ibu karena lebih
efektif, efisien, dan ekonomis dibandingkan dengan penggunaan popok kain. Akan tetapi, popok sekali
pakai juga membawa dampak negatif yang cukup krusial terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan oleh
kandungan superabsorben didalamnya yang dapat menyerap air dalam jumlah banyak sehingga sulit
dikelola limbahnya. Selain itu, isu kekeringan di Indonesia juga menjadi salah satu pertimbangan kami
untuk memilih melakukan penelitian ini. Dari hasil prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), di tahun 2022 ini Indonesia akan mengalami curah hujan yang lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya yakni pada bulan Januari, Maret, Mei, September, Oktober, dan
November. BMKG juga memprediksi bahwa suhu di tahun ini akan rentan mengalami kenaikan
dibandingkan suhu rata-rata tahun sebelumnya yakni 26,6º C. Oleh sebab itu, dengan adanya penelitian
kami yang memanfaatkan superabsorben dalam limbah popok untuk dijadikan sebagai bahan sistem
penyiram tanaman, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menangani kedua
permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan merakit sistem penyiram
tanaman otomatis berbasis arduino dari superabsorben limbah popok sekali pakai, mengaplikasikan alat
tersebut sehingga bisa digunakan untuk menyiram tanaman secara otomatis, serta menguraikan strategi
sosialisasi penggunaan alat kepada para petani. Penelitian ini dimulai dengan tahap studi literatur,
dilanjutkan dengan tahap perancangan dan pendesainan alatmenggunakan komponen Arduino uno,
LCD (Liquid Crystal Display), pompa air, Sensor YI69, Relay driver, dan superabsorben.

Kata kunci: Arduino, Limbah popok, Otomatis, Superabsorben

PENDAHULUAN
Penggunaan popok sekali pakai yang
marak dijual di pasaran sangat memudahkan
ibu-ibu dalam mengurus bayi sehingga tidak
memerlukan waktu yang lama dalam
menyiapkan popok kain serta ekonomis dan
efisien karena mudah dibawa kemana-mana.
Hal ini menyebabkan popok sekali pakai mudah
diterima sebagai alternatif dari popok kain.
Akan tetapi, penggunaan popok sekali pakai
menyebabkan masalah lingkungan yang cukup
serius karena kandungan lapisan luar popok
yang berasal dari bahan sintetik menyebabkan
popok sulit didegradasi oleh lingkungan. Popok
bayi memiliki kandungan hidrogel
superabsorben (HSA) merupakan materi yang
sangat menarik karena sifat kelarutannya dan
daya angkut air yang unik. Bentuknya yang
mirip air disebabkan polimer ini hampir seluruh
bagian bentuknya terdiri dari air. Karena sifat
yang unik tersebut, hidrogel ini mempunyai
jangkauan aplikasi yang luas mulai dari sebagai
bahan penyerap urin dalam popok bayi/wanita
dengan kebutuhan yang cukup besar per
tahunnya di seluruh dunia (Barleany, 2013).
Menurut data dari Badan Pusat
Statistika Kota Malang, di tahun 2020 angka
natalitas di Kota Malang mencapai 1.521.
Sedangkan fakta di lapangan menunjukkan
bahwa rata-rata usia bayi yang menggunakan
popok sekali pakai ini berada di kisaran 0-2
tahun. Jika dianalogikan dalam sehari seorang
bayi rata-rata buang air 3 kali dengan berat
sampah popok sekitar 0,25 kilogram,
setidaknya sampah popok dari seorang bayi
selama 1 tahun bisa mencapai angka 270
kilogram. Popok bayi (diapers) merupakan
kebutuhan yang akan terus menerus meningkat
sesuai dengan bertambahnya angka kelahiran
bayi. Tingginya pemakaian popok bayi tanpa
diimbangi dengan sistem pengelolaan atau
pemanfaatan limbah tersebut makan akan
menjadi permasalahan di bidang lingkungan,
karena waktu yang digunakan untuk mengurai
limbah popok bayi pun sangat lama yaitu 250-
500 tahun agar terurai sempurna (Prasetyo et
al., 2021).
Indonesia terletak di garis khatulistiwa
menjadikan Indonesia beriklim panas dan
rentan terkena bencana kekeringan. Selain itu,
letak indonesia yang terletak diantara dua
samudera menyebabkan iklim Indonesia
dipengaruhi oleh pergerakan suhu laut
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dari
hasil prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG), di tahun 2022 ini
Indonesia akan mengalami curah hujan yang
lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya
yakni pada bulan Januari, Maret, Mei,
September, Oktober, dan November. Selain itu,
BMKG juga memprediksi bahwa suhu di tahun
ini rentan mengalami kenaikan dibandingkan
suhu rata-rata tahun sebelumnya yakni 26,6º C.
Bila hal ini tidak segera ditangani,
maka akan berimbas terhadap sektor pertanian
yang menjadi mata pencaharian utama
penduduk di Indonesia. Kekeringan tidak hanya
dapat meningkat dalam luas dan intensitasnya
saja, melainkan juga berdampak pada sebaran
wilayah yang mengenainya. Berdasarkan kedua
permasalahan utama yang telah kami paparkan
di atas, diperlukan sebuah upaya untuk
membantu masyarakat dalam mengelola
limbah popok bayi menjadi barang bermanfaat
sekaligus dapat mengurangi dampak
kekeringan yang terjadi di Indonesia. Oleh
sebab itu kami menggagas sebuah inovasi
berupa “PEMANFAATAN
SUPERABSORBEN LIMBAH POPOK
BAYI SEBAGAI SISTEM PENYIRAM
TANAMAN OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO”. Melalui gagasan ini, diharapkan
dapat menjadi sumbangsih penulis terkait isu
lingkungan khususnya dalam proses
penanganan dan pengelolaan limbah sekaligus
bisa menyumbangkan teknologi baru di bidang
pertanian.
Adapun tujuan dari penulisan inovasi
ini adalah untuk mendeskripsikan desain sistem
penyiram tanaman otomatis berbasis arduino
dari superabsorben limbah popok bayi, untuk
mengaplikasikan sistem penyiram tanaman
otomatis berbasis Arduino dari superabsorben
limbah popok bayi sehingga bisa digunakan,
dan untuk menguraikan strategi sosialisasi
penggunaan sistem penyiram tanaman otomatis
berbasis Arduino dari superabsorben limbah
popok bayi kepada masyarakat.
METODE
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam proses penelitian dan
penulisan karya ilmiah ini yakni melalui studi
literatur dari sumber-sumber yang relevan dan
terpercaya sesuai dengan bidang yang diambil
oleh penulis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem penyiram tanaman otomatis
berbasis Arduino memiliki komponen
penyusun berupa Arduino mega, LCD (Liquid
Crystal Display), pompa air, Sensor YI69,
Relay driver, dan superabsorben dengan skema
pembuatan alat sebagai berikut.
Gambar 1. Skema alat dan bahan
Arduino disini berperan
mengendalikan driver relay agar pompa dapat
menyiram air sesuai kebutuhan tanah secara
otomatis. Pada penelitian ini kami
menggunakan Arduino Mega dengan
pertimbangan pengaplikasian alat yang akan
digunakan pada ruang berkapasitas besar
sehingga membutuhkan kapasitas memori yang
lebih besar untuk mengontrol sistem.
Komponen selanjutnya yakni LCD (Liquid
Cristal Display) yang berfungsi sebagai
penampil data baik dalam bentuk karakter,
huruf, angka ataupun grafik. Pompa air disini
memiliki peranan untuk mendorong air yang
diperoleh superabsorben limbah polimer yang
telah ditampung dalam tabung atau wadah
untuk dialirkan ke tanaman dengan
memanfaatkan prinsip kerja impeler
(menghasilkan tekanan fluida). Selanjutnya ada
sensor YI69 yang digunakan untuk mendeteksi
kelembaban dari tanah.
Sistem penyiram tanaman otomatis
bekerja dengan cara memanfaatkan sensor
kelembapan dan suhu lingkungan tanaman
mengunakan sensor YI69 yang telah
dikendalikan melalui pemrograman Arduino.
Pada saat suhu di sekitar tanaman mengalami
kenaikan, maka secara otomatis sistem akan
mengalirkan air menuju tanaman dengan
metode penyemprotan melalui sprayer yang
terpasang di sekitar tanaman. Proses ini dimulai
dari tahap pemerangkapan embun melalui
superabsorben limbah popok bayi.
Superabsorben dapat menahan air embun untuk
disimpan sementara waktu sebelum nanti air
akan dialirkan menuju tanaman melalui pompa
air. Selain dapat digunakan untuk menahan dan
menyimpan tangkapan embun, serpihan
superabsorben yang turut mengalir melalui
pompa dan mengenai tanah juga dapat
membantu tanah untuk menyimpan kandungan
air dalam waktu yang sedikit lebih lama
dibandingkan tanah biasanya sehingga tanaman
lebih rentan terhadap kekeringan.
Adapun Strategi sosialisasi yang akan
kami terapkan untuk memperkenalkan
teknologi baru dalam bidang pertanian ini
kepada masyarakat khusunya pada kalangan
petani daerah adalah dengan menggandeng
beberapa stakeholder diantaranya yakni
PEMDA yang menjadi fasilitator bagi peneliti
dan petani untuk merealisasikan teknologi
pertanian ini, kemudian volunteer yang akan
menjadi mediator untuk pembelajaran dan
pengawasan dalam penerapan teknologi ini ke
depannya. Upaya perealisasian sistem
penyiram tanaman otomatis berbasis Arduino
ini ke depannya juga akan dibarengi dengan
pembuatan modul sebagai bahan penunjang
penggunaan bagi masyarakat yang akan
mengunakannya. Selain itu, di era teknologi
yang semakin berkembang pesat, tahap
sosialisasi yang paling memungkinkan untuk
dilakukan adalah melalui media sosial baik
berupa konten video, animasi, maupun artikel
yang bisa diakses oleh masyarakat setiap saat.
PENUTUP
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa sistem penyiram tanaman otomatis
berbasis Arduino dari superabsorben limbah
popok bayi didesain menggunakan komponen
berupa Arduino mega, LCD (Liquid Crystal
Display), pompa air, Sensor YI69, Relay driver,
dan superabsorben. Pengaplikasian sistem
penyiram tanaman otomatis berbasis Arduino
dari superabsorben limbah popok bayi ini
cukup mudah karena memanfaatkan detector
kelembapan tanah sehingga tahu kapan waktu
optimal dilakukan proses penyiraman secara
otomatis. Adapun Strategi sosialisasi yang
mungkin diterapkan ke depan untuk
memperkenalkan sistem penyiram tanaman
otomatis berbasis Arduino dari superabsorben
limbah popok bayi kepada masyarakat yakni
melalui kerjasama dengan pemerintah dan
volunteer, pembuatan modul, serta melalui
media sosial.
Dengan demikian, Perlu dilakukan
tahap perancangan alat lebih lanjut guna
menghasilkan produk yang lebih efisien,
fleksibel, mudah diaplikasikan dalam berbagai
skala di bidang pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anwar, Thohari. (2016). PEMANFAATAN
LIMBAH POPOK BAYI SEBAGAI
SUBTITUEN TANAH ANTI KEKERINGAN.
[2] Barleany, D. R. (2013). APLIKASI
HIDROGEL SUPERABSORBEN KOPOLI
(ASAM AKRILAT-HIDROKSI ETIL
AKRILAT)-KITOSAN HASIL IRADIASI
GAMMA UNTUK ADSORPSI ION LOGAM
Cu2+ DALAM LARUTAN.
[3] Mentan SYL: Pertanian adalah Kekuatan
Masa Depan Indonesia. – Kementerian
Pertanian Republik Indonesia (2021). Diakses
pada 20 Mei 2022, dari
https://www.pertanian.go.id.
[4] Nawawi, Irfan., Azizah, Muazaroh., Andini,
Trya. (2012). PELIPOB: PEMANFAATAN
LIMBAH POPOK BAYI SEBAGAI
ALTERNATIF MEDIA TANAM.
[5] Prasetyo, F. D., Triasti, R. D., &
Ayuningtyas, E. (2021). PEMANFAATAN
LIMBAH POPOK BAYI (DIAPERS)
SEBAGAI MEDIA TANAM. Jurnal Rekayasa
Lingkungan, 21(1).
https://doi.org/10.37412/jrl.v21i1.91.
[6] Prasetyo, F. D., Triasti, R. D., &
Ayuningtyas, E. (2021). PEMANFAATAN
LIMBAH POPOK BAYI (DIAPERS)
SEBAGAI MEDIA TANAM. Jurnal Rekayasa
Lingkungan, 21(1).
https://doi.org/10.37412/jrl.v21i1.91.
[7] Wahyudi, H. S., & Sukmasari, M. P. (2018).
TEKNOLOGI DAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT. Jurnal Analisa Sosiologi,
3(1). https://doi.org/10.20961/jas.v3i1.17444.