Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT DENGAN SISTEM HIDROPONIK

DI PERUMAHAN MUTIARA CITRA GRAHA, CANDI, SIDOARJO,


JAWA TIMUR

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Dosen Pembimbing:

Rr Diah Nugraheni Setyowati, MT

Nama:

Putri Ghifarah Sekar Ayu (B72218082)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2019-2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang..................................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
C. Jenis-Jenis Tanaman Hidroponik......................................................................................................5
D. Macam-Macam Teknik Hidroponik..................................................................................................5
1. Substrate System...........................................................................................................................5
a.Sand Culture...............................................................................................................................6
b.Gravel Culture............................................................................................................................6
c.Rockwool....................................................................................................................................6
2. Kultur Air......................................................................................................................................6
a.Wick System...............................................................................................................................7
b. Ebb & Flow System...................................................................................................................7
c. NFT (Nutrient Film Technique) System....................................................................................7
d. Aeroponic System......................................................................................................................7
e. Water Culture System................................................................................................................8
E. Kelebihan dan Kelemahan Hidroponik.............................................................................................8
F. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................................9
KATA PENGANTAR

          Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun berhasil
menyelesaikan paper ini dengan tepat pada waktu yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Sempit
dengan Sistem Hidroponik Sebagai Usaha di Perumahan Mutiara Citra Graha, Candi,
Sidoarjo, Jawa Timur ”.
            Dalam penyusunan paper ini, sedikit hambatan yang dihadapi oleh penyusun karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan. Namun, berkat
bantuan berbagai pihak, akhirnya paper ini dapat penyusun selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, penyusun menyadari bahwa paper
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Apalagi
pengetahuan penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam paper
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat penyusun harapkan agar paper ini
menjadi lebih baik lagi.
Semoga paper ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk
saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang. Aamiin...

Penyusun
Surabaya, 29 Maret 2020
A. Latar Belakang
Kepadatan penduduk merupakan salah satu permasalahan yang tengah kita hadapi
saat ini. Bagaimana tidak? Kepadatan penduduk dapat menyebabkan semakin sempitnya
lahan untuk bertani dan bercocok tanam. Dengan demikian, perlu adanya suatu upaya untuk
mengatasi permasalahan sempitnya lahan ini, salah satunya adalah dengan cara bercocok
tanam secara hidroponik. Teknik bercocok tanam secara hidroponik ini merupakan solusi
berkebun di lahan yang sempit karena tidak memerlukan tanah sama sekali sebagai media
tanaman, dan dapat dikembangkan di lahan sempit atau bahkan di dalam ruangan. Selain itu
hidroponik lebih sehat karena kebersihannya dapat dikontrol atau bahkan tidak menggunakan
pestisida sama sekali.

Hidroponik sendiri adalah Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu hydro artinya "air" dan
ponos artinya "mengerjakan". Pengertian hidroponik adalah suatu teknik/metode bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut
kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, atau busa. Elemen
dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tetapi cadangan makanan dan air
yang terkandung dalam tanah yang diserap akar. Berarti dapat disimpulkan bahwa suatu
tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan diberikan cukup air dan garam-garam mineral.

Dengan menggunakan hidroponik, para petani akan dapat meningkatkan kualitas dan
hasil produksi tanaman yang dapat di lakukan dengan menggunakan lahan sempit di
perkotaan dengan media rumah kaca. Untuk menghasilkan produksi tanaman yang baik dan
juga melimpah, para petani harus memperhatikan faktor yang mempengaruhi kualitas dari
tanaman yang salah satunya adalah tingkat kelembapan pada rumah kaca atau lainnya
(Kurniawan,2015).

Sekarang ini, banyak sekali warga yang tinggal di perkotaan dan perumahan dengan
rumah yang sempit dan tidak punya lahan menanam tanaman dengan sistem hidroponik.
Biasanya menggunakan pipa yang dialiri air mengalir ditempel di dinding-dinding rumah.

Keberhasilan metode hidroponik tergantung dari kebersihan wadah, media, dan


tanaman yang digunakan. Oleh karena itu, semua media dan wadah yang akan digunakan
harus dibersihkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan dipanaskan atau dicuci
sehingga bebas dari hama dan penyakit. Setelah media dan wadah hidroponik dibersihkan,
barulah tanaman ditanam pada media tersebut, kemudian diberikan larutan nutrisi. Larutan ini
mengandung unsur makromolekul, mikromolekul, hormon, dan bahan mineral yang
dibutuhkan tanaman.

Strategi pertanian hidroponik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa


tanaman,  kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya setelah
mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam larutan tanah. Dengan kata lain, 
unsur hara didaur-ulang satu atau lebih tahapan bentuk senyawa hidroponik sebelum diserap
tanaman.  Hal ini berbeda sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara
secara cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap langsung dengan
takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman (Agrotani, 2015)

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman
hidroponik, macam-macam teknik hidroponik, serta kelebihan dan kekurangan hidroponik.
Sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Teknologi Tepat Guna.

C. Jenis-Jenis Tanaman Hidroponik


1. Tanaman holtikultur : sawi,kangkung, strawberi dan lain-lain
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih, bawang merah,
bawang daun, selada, dan terong.
3. Buah : melon, mentimun, semangka, strawberi, tomat, dan paprika.
4. Tanaman hias : krisan, gerbera, anggrek, kaladium dan kaktus.

D. Macam-Macam Teknik Hidroponik

1. Substrate System
Substrate systematau sistem substrat adalah sistem hidroponik yang menggunakan

media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman. Sitem ini meliputi:


a.Sand Culture
Biasa juga disebut “Sandponics‟ adalah budidaya tanaman dalam media pasir.
Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertama kali dilakukan dengan
menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa irigasi tetes. Saat ini Sand Culture
dikembangkan menjadi teknologi yang lebih menarik, terutama di Negara yang memiliki
padang pasir. Teknologi ini dibuat dengang membangun sistem drainase dilantai rumah kaca,
kemudian ditutup dengan pasir yang akhirnya menjadi media tanam yang permanen.
Selanjutnya tanaman ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah, dan secara
individual diberi irigasi tetes.

b.Gravel Culture
Gravel Culture adalah budidaya tanaman secara hidroponik menggunakan gravel
sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman. Metode ini sangat populer sebelum
perang dunia ke 2. Kolam memanjang sebagai bedengan diisi dengan batu gravel, secara
periodik diisi dengan larutan hara yang dapat digunakan kembali, atau menggunakan irigasi
tetes. Tanaman ditanam di atas gravel mendapatkan hara dari larutan yang diberikan.
Walaupun saat ini sistem ini masih digunakan, akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem
yang lebih murah dan lebih efisien.

c.Rockwool
Adalah nama komersial media tanaman utama yang telah dikembangkan dalam sistem
budidaya tanaman tanpa tanah. Bahan ini besarsal dari bahan batu Basalt yang bersifat Inert
yang dipanaskan sampai mencair, kemudian cairan tersebut di spin (diputar) seperti membuat
aromanis sehingga menjadi benang-benang yang kemudian dipadatkan seperti kain “wool‟
yang terbuat dari “rock‟.Rockwool.

2. Kultur Air
Diantara budidaya tanaman tanpa tanah, kultur air adalah budidya tanaman yang
menurut definisi merupakan sistem hidroponik yang sebenarnya. Kultur air juga sering
disebut true hydroponics, nutri culture, atau bare root system. Di dalam kultur air, akar
tanaman terendam dalam media cair yang merupakan larutan hara tanaman, sementara bagian
atas tanaman ditunjang adanya lapisan medium inert tipis yang memungkinkan tanaman
dapat tumbuh tegak.
a.Wick System
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh
para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan
dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik
untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk
tanaman yang membutuhkan banyak air (Diana, 2014)

b. Ebb & Flow System


Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh
larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu
seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda
menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan
tanaman tidak saling mengganggu (Diana, 2014)

c. NFT (Nutrient Film Technique) System


Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya
sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya
dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan
nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok
diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada (Diana, 2014)

Di Perumahan Mutiara Citra Graha, para warganya, banyak yang menggunakan


teknik NFT System dalam penggunaan teknologi tepat guna hidroponik ini.

d. Aeroponic System
Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa penggunaan
tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam
menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan
menggunakan irigasi sprinkler.

Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dan
tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang
diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap
nutrisi yang banyak mengandung oksigen (Diana, 2014)
e. Water Culture System
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya
nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan
mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam
air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara.
Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk
mengambil air nutrisi (Diana, 2014).

E. Kelebihan dan Kelemahan Hidroponik


1. Kelebihan tanaman hidroponik yaitu :

a. Penggunaan lahan lebih efisien


b. Produksi tanaman tanpa media tanah
c. Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun
d. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan bersih
e. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
f. Periode tanam lebih pendek
g. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
h. Tenga kerja yang diperlukan lebih sedikit.

2. Kelemahan tanaman hidroponik yaitu :

a. Membutuhkan modal yang besar


b. Jika ada tanaman yang terserang hama atau penyakit maka dalam waktu yang sangat
singkat seluruh tanaman akan terkena serangan tersebut .
c. Jumlah asupan nutrisi yang sangat terbatas akan menyebabkan palayuan tanaman yang
cepat dan stress yang serius.
d. ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
e. memerlukan keterampilan khusus

F. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah hidroponik
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman
dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila
ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan
memberikan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya. Di Perumahan Mutiara Citra Graha,
para warganya, banyak yang menggunakan teknik NFT System dalam penggunaan teknologi
tepat guna hidroponik.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan
untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal. Hal tersebut
diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis tanaman
holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang
minim.

Anda mungkin juga menyukai