Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan LAPORAN
PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DENGAN JUDUL
“MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA DALAM PEMAHAMAN
TEKNOLOGI PERTANIAN”.

Penulisan laporan ini merupakan bentuk tugas dalam menyelesaikan


praktikum Mata Kuliah Sosiologi Pertanian. Dalam penulisan laporan ini kami
rasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada materi
pembahasan, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan praktikum ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada :

1. Ibu Siti Widiati, SP., M.P.


2. Saudari Retno Setyaningsih selaku Asisten Laboratorium Praktikum Sosiologi
Pertanian.
3. Semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan laporan praktikum ini


masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami menerima segala kritikan dan saran yang bersifat membangun kearah
perbaikan dan penyempurnaan laporan praktikum ini. Semoga laporan praktikum
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kami sebagai pembuat dari
laporan praktikum ini, amin.

Serang, 18 November 2023

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Hidroponik........................................................................................3
2.1.1 Kelebihan Sistem Hidroponik.....................................................................4
2.1.2 Kelemahan Sistem Hidroponik...................................................................5
2.2 Sistem Hidroponik..............................................................................................5
2.3 Tata Cara Penanaman Hidroponik......................................................................5
2.4 Pemasaran, Penjualan Hasil Hidroponik, dan Sistem Keuangan.........................7
2.5 Faktor Penentu Keberhasilan Teknik Hidroponik................................................8
2.6 Jenis Tanaman yang Dapat Ditanam dengan Teknik Hidroponik.........................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
LAMPIRAN........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian adalah sektor yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
pangan global. Namun, tantangan dalam meningkatkan efisiensi produksi
pertanian menjadi semakin kompleks. Potensi lahan pekarangan untuk
menambah produktivitas hasil pertanian cukup besar di Indonesia.
Pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja,
Komoditas yang umum ditanam dilahan pekarangan biasanya adalah sayuran dan
buah-buahan. Ketersediaan lahan yang luasakan memberikan kemudahan untuk
bercocok tanam dengan berbagai jenis tanaman.

Hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa


menggunakan tanah sebagai media tanam. Media yang digunakan dapat berupa
air atau bahan poros seperti pecahan,genting ,pasir,kerikil dan arang sekam
tergantung jenis tanaman dan tujuan penggunaanya.

Hidroponik mempunyai banyak keunggulan diantaranya pemakaian pupuk


lebih hemat, produksi tanaman lebih tinggi, kualitas tanaman lebih baik dan
beberapa tanaman dapat ditanam di luar musim (Samanhudi dan Harjoko, 2015).
Hidroponik dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan
perekonomian rumah tangga. Hal ini disebabkan karena media tanam
hidroponik sangat membantu bagi skala rumah tangga yang tidak memiliki
lahan kosong untuk bercocok tanam sehingga lahan yang sempitsekalipun
dapat dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti selada, pakcoy, sawi
dan lain sebagainya yang bernilai ekonomis. Penanaman dengan sistem
hidorponik tanpa mengurangi kualitas hasil, sistem budidaya ini dapat
dirancang dengan biaya yang murah, mudah , praktis dan ekonomis dengan
biaya perawatan yang murah pula sehingga sangat cocok untuk meningkatkan
perekomian keluarga.

Hidroponik adalah lahan budidaya Perta Nian tanpa menggunakan media


Tanah,Sehingga hidroponik merupakan Aktivitas Pertanian yang dijalankan
dengan Menggunakan air sebagai medium untuk Menggantikan tanah. Sehingga
sistem Bercocok tanam secara Hidroponik dapat Memanfaatkan lahan yang
sempit.Pertanian Dengan menggunakan sistem hidroponik Memang tidak
memerlukan lahan yang luas Dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis Pertanian
hidroponik hanyahany Layak larutan nutrient. Budidaya hydroponik Biasanya
dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) Untuk menjaga supaya
Pertumbuhan tanaman secara optimal dan Benar – benar terlindung dari pengaruh
unsur Luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dan Lain– lain.

Keunggulan dari Beberapa Budidaya dengan menggunakan sistem


Hydroponic antara lain: Kepadatan tanaman Per satuan luas dapat dapat dilipat
gandakan Sehingga menghemat penggunaan lahan. (2) Mutu produk seperti
bentuk, ukuran, rasa, Warna, kebersihan dapat dijamin karena Kebutuhan nutrient
tanaman dipasok secaraTerkendali di dalam rumah kaca.(3) Tidak Tergantung
musim/waktu anam dan panen, Sehingga dapat diatur Sesuai dengan Kebutuhan
pasar. Jenis hidroponik dapat dibedakan dari Media yang digunakan untuk berdiri
Tegaknya tanaman. Media tersebut biasanya Bebas dari unsur hara (steril),
sementara itu Pasokan unsur hara yang Dibutuhkan Tanaman dialirkan ke dalam
media tersebut Melalui pipa atau disiramkan secara manual. Media tanam tersebut
dapat berupa kerikil, Pasir, gabus, arang, zeolite atau tanpa media Agregat (hanya
air). Yang paling penting Dalam menggunakan media tanam tersebut Harus bersih
dari hama sehingga tidak Menumbuhkan jamur atau penyakit lainnya.

Informasi tentang perkembangan sistem hidroponik di Indonesia masih sangat


Minim, hal ini disebabkan oleh kurangnya Penyuluhan tentang kelebihan sistem
Hidroponik pada lahan sempit.Hidroponik Membutuhkan produk yang
mutakhir,Investasi yang tinggi serta keahlian yang Khusus. Faktor tersebut yang
menghambat Peluang pertanian Secara hidroponik. Meskipun begitu, sudak ada
pengusaha Hidroponik Indonesia yang Berhasil Mengekspor hasil
kebunnya.Dahulu Penanaman hidroponik hanya berkutat pada Lingkungan
Jabodetabek. Mulai saat ini di Jawa Barat, penanaman hidroponik Sederhana
dapat dilihat di daerah Lembang,Purwakarta, dan Garut. Sedangkan di Jawa
Timur dapat ditemukan di Nangkojajar (Pasuruan) dan Batu (Malang).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hidroponik dalam sektor pertanian?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan tanaman hidroponik dalam sektor
pertanian?
3. Bagaimana sistem tanaman hidroponik yang efektif?
4. Bagaimana tata cara penanaman hidroponik?
5. Bagaimana cara pemasaran dan penjualan dari hasil hidroponik?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pemahaman hidroponik dalam sektor pertanian.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan tanaman hidroponik dalam sektor
pertanian.
3. Mengetahui sistem tanaman hidroponik yang efektif.
4. Mengetahui tata cara penanaman hidroponik.
5. Mengetahui cara pemasaran dan penjualan dari hasil hidroponik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hidroponik

Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Hidroponik merupakan metode
bercocok tanam dengan menggunakan media tanam seperti batu apung, kerikil,
pasir, sabut kelapa, potongan kayu, atau busa. Hal tersebut dilakukan karena
fungsi tanah sebagai pendukung akar tanaman dan perantara larutan nutrisi dapat
digantikan dengan mengalirkan atau menambah nutrisi, air dan oksigen melalui
media tersebut. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur-unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan
campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari hasil ramuan
sendiri garam-garam mineral dengan formulasi yang telah ditentukan atau
menggunakan pupuk buatan yang sudah siap pakai.

Bertanam secara hidroponik dapat berkembang secara cepat karena memiliki


kelebihan seperti keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih
terjamin, perawatan lebih praktis, pemakaian pupuk lebih hemat, tanaman dapat
tumbuh dengan pesat dan tidak kotor, hasil produksi lebih kontinu, serta beberapa
jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim (Lingga, 2005). Tanaman yang
dapat dibudidayakan pada hidroponik sistem terapung hanyalah sayuran yang
memiliki bobot ringan seperti selada, pakcoy, kailan, kangkung, dan jenis sawi-
sawian yang lain (Sutiyoso, 2006).

Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian semakin tahun semakin


pesat, sehingga masyarakat khususnya petani tertinggal dalam memanfaatkan
kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari
kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu teknologi yang layak
disebarluaskan adalah teknologi hidroponik, hal ini dikarenakan semakin
langkanya lahan pertanian akibat dari banyaknya sektor industri dan jasa,
sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena
tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik
diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan
terbatas atau pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan
yang memadai.

2.1.1 Kelebihan Sistem Hidroponik

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang telah kami lakukan, sistem


hidroponik memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin.


2. Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
3. Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien).
4. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru .
5. Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat
dan memiliki standarisasi.
6. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor
dan rusak.
7. Hasil produksi lebih berkelanjutan dan lebih tinggi dibanding dengan
penanaman di tanah.
8. Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hidroponik.
9. Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.
10. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan, atau ketergantungan
dengan kondisi alam.
11. Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas,
misalnya di atap, dapur atau garasi.

2.1.1 Kelemahan Sistem Hidroponik

1. Investasi awal yang mahal.


2. Memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan
kimia.
3. Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit.
4. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan SDM.

2.1 Sistem Hidroponik

Sistem dari tanaman hidroponik ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan bahan makanan dalam larutan mineral atau nutrisi yang


diperlukan tanaman dengan cara siram atau diteteskan.
2. Melalui teknik ini dapat dipelihara lebih banyak tanaman dalam satuan ruang
yang lebih sempit. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sejumlah
tanaman lebih produktif.
3. Sistem dari tanaman hidroponik ini harus bebas pestisida sehingga tidak ada
serangan hama dan penyakit.
4. Aeroponik adalah modifikasi hidroponik terbaru, tanaman diletakkan di atas
styrofoam hingga akarnya menggantung.

2.3 Tata Cara Penanaman Hidroponik

1. Pembibitan. Pilihlah bibit yang berkualitas, supaya mutu buah atau sayur yang
dihasilkan cukup optimal.
2. Penyemaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik.
Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar,
kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1. Semua bahan
tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian
sekitar 7 cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1 x 1,5 cm. Tutup dengan
tisu/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembap. Kemudian
lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering.
Setelah itu buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Kemudian
pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh
minimal 2 lembar daun.
3. Persiapan Media Tanam. Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu
menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi
pH, steril, dan lain–lain. Media tanam yang bias digunakan dapat berupa
gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian
isi kantung plastik, polybag, pot plastik, atau bantalan plastik dengan media
tanam yang sudah disiapkan.
4. Pembuatan Green House. Bercocok tanam secara hidroponik mutlak
membutuhkan green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka
bambu, atau rangka kayu. Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan
tanaman pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke
media tanam yang lebih besar.
5. Pupuk. Media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan
unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang
disiramkan ke media tanam. Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama
dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
6. Perawatan Tanaman. Perawatan pada sistem hidroponik pada dasarnya tidak
berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti
pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk dan daun, serta lain
sebagainya.

2.4 Pemasaran, Penjualan Hasil Hidroponik, dan Sistem Keuangan

Berdasarkan penelitian lapangan yang kita lakukan, Bapak Riyan Syarif H,


S.T., M.P. selaku owner dan pelaku usaha tani Riyan Farm melakukan pemasaran
dengan melalui sosial media seperti:

1. Whatsapp, dengan menyantumkan nomor yang bersangkutan di dalam poster


atau brosur yang di upload melalui media sosial lainnya.
2. Instagram, dengan membuat promosi di Instastory, Reels, dan postingan
Feeds Instagram.
3. Facebook, dengan membuat promosi di web page.

Untuk sasaran pasarnya mencakup ibu rumah tangga, rumah makan, dan
warung sayur. Tentunya di dalam rumah tangga memerlukan sayuran untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari, di dalam rumah makan memerlukan
sayuran untuk menjual belikan kepada konsumen dengan keadaan yang sudah
matang, dan di dalam warung sayur tentunya memerlukan pasokan sayur untuk
dijual-belikan kepada konsumen dalam kondisi mentah.

Dalam sistem pengelolaan keuangan sudah menggunakan cara online dengan


memakai aplikasi Excel untuk mengetahui pengeluaran, pemasukan, serta
mengurangi penggunaan kertas dalam memantau perkembangan bisnisnya. Dan
juga menggunakan teknologi dalam bentuk aplikasi Gojek untuk pengiriman
barang.

2.5 Faktor Penentu Keberhasilan Teknik Hidroponik

Keberhasilan dalam bercocok tanam dengan teknik atau metode Hidroponik


dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan bercocok tanam dengan teknik atau metode
Hidroponik.
1. Tingkat Ph Air Baku
Air baku memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap keberhasilan
bercocok tanam dengan teknik Hidroponik. Anda perlu mengukur dan
memastikan bahwa kadar keasaman yang ada di dalam air baku tersebut memiliki
Ph yang ideal, Ph yang ideal di dalam air baku ini adalah 5,8 hingga 6,3. Selain
itu, anda juga perlu memastikan bahwa suhu untuk air baku berada dikisaran 18
derajat Celsius hingga 23 derajat Celsius.
2. Sinar Matahari
Sinar matahari memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kerberhasilan
bercocok tanam dengan teknik Hidroponik. Pastikan bahwa tanaman anda
mendapatkan sinar matahari yang cukup agar tanaman tersebut dapat tumbuh
dengan baik, karena jika tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup tanaman
tersebut tidak tumbuh segar dan cepat layu.
3. Pemberian Nutrisi
Tanaman dapat tumbuh subur dan segar apabila tanaman tersebut
mendapatkan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, anda harus selalu
memastikan dan memberikan nutrisi yang cukup untuk mendapatkan hasil
tanaman yang tumbuh subur dan segar.
4. Kualitas bibit atau benih yang digunakan
Pemilihan bibit atau benih yang digunakan memiliki perngaruh yang sangat
besar terhadap keberhasilan dari bercocok tanam dengan teknik Hidroponik. Jadi,
sebelum mulai menanam anda harus betul-betul memilih bibit yang bagus dan
berkualitas agar hasil tanaman yang anda dapatkan itu tumbuh dengan segar dan
subur.

2.6 Jenis Tanaman yang Dapat Ditanam dengan Teknik Hidroponik

Berbagai jenis tanaman yang dapat ditanam dengan teknik Hidroponik ini
antara lain:
1. Cabai
2. Daun baawang
3. Tomat
4. Kangkung
5. Selada
6. Timun
7. Pakcoy
8. Bayam
9. Kacang-kacangan
10. Kemangi
11. Strawberry
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hidroponik adalah metode bertanam yang tidak memerlukan penggunaan
lahan yang luas. Menggunakan media hidroponik memiliki banyak keuntungan,
seperti menanam lebih banyak dan lebih baik. Namun, meskipun ada
kelebihannya, ada juga kekurangan menggunakan media ini. Salah satunya adalah
modal awal atau biaya menanam yang cukup mahal, serta konsentrasi dan
komposisi pupuk, pH, dan suhu yang sangat berpengaruh. Dan Hidroponik itu
sendiri memiliki beberapa sistem dan cara penanaman hidroponik agar sesuai
dengan hasil yang diinginkan

3.2 Saran
Karena pestisida banyak digunakan pada tanaman dan lahan yang terbatas,
sistem hidroponik ini mungkin salah satu metode penullis yang paling efektif.
Penulis menyarankan kepada pembaca tanaman hidroponik ini dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja, metode ini sangat cocok untuk penanaman tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Admin Buleleng. (2021). Cara Menanam Menggunakan Sistem Hidroponik. Diakses pada
20 November 2023, dari
https://buleleng.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/86-cara-menanam-
menggunakan-sistem-hidroponik

Pertiwi, Annisa. (2022). Berkenalan dengan 10 Jenis Tanaman Hidroponik, Bisa DItanam
di Rumah Loh!. Diakses pada tanggal 5 Desember 2023, dari
https://id.theasianparent.com/jenis-tanaman-hidroponik

Editor UMSU. (2022). Hidroponik. Diakses pada 20 November 2023, dari


https://faperta.umsu.ac.id/2022/03/04/hidroponik/

Roidah, I. S. (2014). PEMANFAATAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM


HIDROPONIK. Universitas Tulungaagung BONOROWO, 43-48.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai