Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Target Luaran ................................................................................................ 2
1.5 Manfaat Program ........................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Tanaman Hidroponik ..................................................................................... 3
2.2 Nutrisi Tanaman ............................................................................................ 3
2.3 Hidroton......................................................................................................... 3
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN........................................................................ 4
3.1. Studi Literatur............................................................................................... 4
3.2. Pembuatan Desain ........................................................................................ 4
3.3. Perancangan Sistem ...................................................................................... 5
3.4. Pembuatan Alat ............................................................................................ 6
3.5 Evaluasi Kerja Alat ....................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, serta Dosen Pendamping .......................... 11
Biodata Ketua .................................................................................................... 11
Biodata Anggota 1 ............................................................................................. 13
Biodata Anggota 2 ............................................................................................. 14
Dosen Pendamping ............................................................................................ 16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............... 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 22
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan ............................. 23

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, metode dalam
mengelola perkebunan ikut berkembang pula. Pada awalnya berkebun harus
memerlukan lahan yang luas, namun dengan adanya metode baru yaitu hidroponik,
masyarakat dengan lahan sempit kini juga dapat berkebun. Krisis pangan menjadi
salah satu pemicu terciptanya metode hidroponik dimana masyarakat dipaksa
mandiri dalam menghasilkan pangan dengan lahan yang ada untuk bertahan.
Hingga kini, berkebun dengan metode hidroponik lebih populer dibandingkan
metode konvensional, dimana potensi hidroponik yang jauh sangat
menguntungkan. Meski begitu, dengan terbatasnya lahan menjadi hal yang sulit
dilakukan terutama ketika hidup di perkotaan (Waluyo et al., 2021) Salah satu
metode dalam berkebun yaitu menggunakan metode hidroponik. Hidroponik itu
sendiri merupakan salah satu budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan nutrisi pada
tanaman, dengan begitu berkebun perlu lahan yang luas. Hal ini membuat beberapa
parameter seperti nutrisi, pengendalian hama dan pencahayaan mudah dikontrol
(Just My Hobby, 2014) Selain itu penempatan dari hidroponik ini sangat fleksibel,
bisa di perkotaan, pedesaan, perumahan, dan lain sebagainya. Tanaman yang dapat
tumbuh dengan metode hidroponik ini adalah sayuran atau buah-buahan dengan
akar serabut diantaranya sawi, kangkung, selada dan lain sebagainya.
Metode hidroponik sangat mudah untuk dilakukan, dengan memanfaatkan
sedikit pekarangan rumah dan beberapa barang bekas untuk penanamannya.
Keuntungan dari metode hidroponik adalah, air pada tanaman terus mengalir tanpa
harus mengeluarkan tenaga untuk menyiram tanaman setiap hari. Namun ternyata
dalam menggunakan metode tersebut, petani memerlukan ketelitian ekstra bahkan
kesulitan dalam menakar nutrisi yang harus dicampurkan untuk mengontrol
tanaman. Saat menanam, hal yang harus diperhatikan pada tanaman adalah
bagaimana menjaga kadar air dan nutrisi dengan baik yang sesuai dengan tanaman
yang ditanam. Apabila kekurangan atau kelebihan nutrisi, tanaman tidak akan
tumbuh dengan baik.
Dengan menggunakan metode hidroponik, tanaman dapat dengan cepat
memanfaatkan unsur hara dan nutrisi dalam larutan sehingga daun lebih lebar,
daging buah lebih besar dan kokoh (Kementerian Pertanian Republik Indonesia,
2019) maka dari itu nutrisi yang harus diberikan kepada tanaman harus ditakar
dengan baik, jika tidak maka tanaman akan tumbuh dengan tidak optimal. Oleh
karena itu dalam penulis mengusulkan alat untuk mengontrol nutrisi air hidroponik
secara otomatis untuk mempermudah menstabilkan nutrisi dalam air tanpa harus
menakarnya secara manual, sekaligus memonitornya melalui smartphone dengan
IoT (Internet of Things) agar mempermudah dalam monitoring baik jarak dekat
maupun jarak jauh. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dalam Hidroponik yang
akan digunakan, terutama di bagian tenaga, waktu dan biaya yang yang
2

dikeluarkan. Dengan diterapkan sistem IoT, petani tidak perlu melakukan secara
manual pengecekan berkala karena dapat dimonitor langsung dengan gawai
sehingga petani dapat melakukan aktivitas lain. Penekanan di bagian harga
dilakukan dengan penghematan di bagian pupuk nutrisi, ini bisa dilakukan karena
nutrisi dapat didistribusikan dengan optimal dan sesuai serta tidak kelebihan
sehingga pupuk akan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan biaya yang
dikeluarkan akan lebih hemat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat prototype alat yang dapat mengontrol nutrisi pada
tanaman hidroponik ?
2. Bagaimana membuat sistem otomatis untuk mengontrol nutrisi sesuai tanaman
yang dapat diakses internet menggunakan mikrokontroler esp?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah
membuat prototype alat Pengontrol Nutrisi Pada Tanaman Hidroponik dengan
bentuk yang kompak.
1.4 Target Luaran
Adapun target luaran yang diharapkan dari PKM-KC ini berupa luaran wajib
berupa:
1. Terciptanya prototype alat pengontrol nutrisi pada tanaman hidroponik.
2. Potensi hak paten dan hak cipta terhadap alat yang dibuat.
3. Publikasi artikel ilmiah.
4. Laporan kemajuan dan laporan akhir prototype alat yang dibuat.
5. Akun media sosial resmi dari Automatic Portable Hidroponik
1.5 Manfaat Program
Manfaat yang diperoleh dari terciptanya alat ini adalah sebagai berikut ini:
1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a. Perkembangan teknologi automatic control yang dapat diaplikasikan pada
tanaman hidroponik.
b. Menambah jenis produk automatic control yang dapat digunakan di
Indonesia, khususnya kontrol di bidang hidroponik.
2. Bagi Masyarakat dan Umum
Memudahkan masyarakat yang bercocok tanam dengan metode hidroponik
untuk mengontrol nutrisi tanaman secara otomatis sehingga lebih menghemat
waktu dan tenaga.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanaman Hidroponik
Hidroponik merupakan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah
tetapi dilakukan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan
tanah sekaligus pemenuhan nutrisi tanaman sehingga dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan pada lahan sempit. Nutrisi yang dicampurkan ke air dialirkan
menggunakan pompa air. ke media tanam dan diserap oleh tanaman melalui akar.
Hidroponik biasanya dilakukan indoor. Yang berarti petani memegang
kontrol pada lingkungan hidroponik seperti iklim, suhu, lampu, ventilasi, dan
sebagainya (Lararenjana, 2023). Metode hidroponik juga ramah lingkungan karena
budidayanya tidak memerlukan pestisida berlebih sehingga hasil tanaman yang
diberikan lebih berkualitas (Lukyani, 2021).
2.2 Nutrisi Tanaman
Nutrisi tanaman adalah pemenuhan kandungan unsur hara serta zat-zat kimia
yang diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang optimal
(Wibawa, 2020). Nutrisi tanaman hidroponik sendiri adalah kandungan nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman yang dibudidayakan menggunakan air sebagai medianya.
Nutrisi esensial yang diperlukan harus mengandung semua unsur hara makro dan
mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut diformulasi secara
khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.
Dilansir dari laman http://cybex.pertanian.go.id/, nutrisi yang diperlukan oleh
tanaman digolongkan menjadi 2 yaitu nutrisi makro dan nutrisi mikro. Nutrisi
makro adalah nutrisi yang diperlukan dalam jumlah besar, diantaranya adalah
Nitrogen (N), Phosfor (P), Kalium (K), Sulfur/belerang (S), Calsium (Ca) dan
Magnesium (Mg). Sedangkan Nutrisi mikro adalah nutrisi yang diperlukan dalam
jumlah tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung dari jenis tanaman,
diantaranya adalah Klor (Cl), Zat besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng
(Zn), Boron (B) dan Molibdenum (Mo).
2.3 Hidroton
Hidroton (expanded clay) adalah salah satu media tanam yang digunakan pada
metode hidroponik untuk menggantikan tanah. Hydroton terbuat dari tanah liat
yang dipanaskan pada suhu tinggi dan dibentuk seperti kerikil, hal ini karena tanah
liat memiliki kemampuan menyimpan air karena sebagian besar dari teksturnya
tersusun atas pori mikro (Oktafri et al., 2015).
Hydroton merupakan media tumbuh yang sangat baik karena memiliki daya simpan
air yang baik, bersih, memiliki pH yang netral dan stabil, serta memiliki aerasi yang
baik. Bentuknya yang bulat, mudah diaplikasikan dan tidak merusak struktur akar
tanaman. Hidroton dapat digunakan berkali-kali dalam sistem hidroponik (Oktavia
M, 2019).
4

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN


3.1. Studi Literatur
Dalam studi literasi hal yang kami lakukan adalah menggali materi penunjang
dari buku, artikel, serta jurnal yang menjadi dasar dalam pembuatan alat. Sumber
literatur didapatkan dari Sciencedirect, PubMed, Kean Quest, dan Springer Link.
Dari sumber yang ada, kami mencari jurnal yang relevan dengan topik yang kami
angkat. Meskipun dimungkinkan untuk mempelajari hidroponik dalam konteks
sastra, itu bukan area fokus tradisional untuk Studi Sastra. Studi Sastra umumnya
berfokus pada analisis dan interpretasi teks sastra, seperti novel, puisi, dan drama,
daripada mata pelajaran ilmiah atau teknis seperti hidroponik.
Meskipun demikian, mungkin ada beberapa karya sastra yang menyinggung
hidroponik atau menggunakannya sebagai metafora atau simbol. Misalnya, novel
fiksi ilmiah mungkin membayangkan masa depan di mana hidroponik adalah
metode utama produksi makanan, atau sebuah puisi mungkin menggunakan konsep
hidroponik untuk mengeksplorasi tema pertumbuhan, pemeliharaan, dan
pengasuhan. Namun, perlu dicatat bahwa contoh-contoh ini kemungkinan akan
relatif jarang dan spesifik, dan tidak akan menjadi dasar studi hidroponik yang
komprehensif dalam Studi Sastra. Sebaliknya, jika mempelajari hidroponik,
mungkin menjelajahi bidang-bidang seperti pertanian, ilmu lingkungan, atau
teknik.
3.2. Pembuatan Desain
Perancangan model prototype alat dimaksudkan agar mendapatkan
gambaran atau desain yang optimal dalam pembuatan alat, serta nantinya
diharapkan prototype alat yang dibuat dapat memiliki kinerja yang maksimal.
Desain Hidroponik Portabel pada Gambar 3.1, Gambar 3.2, Gambar 3.3, dan
Gambar 3.4 dikerjakan secara visual digital menggunakan aplikasi desain 3D yaitu
Autodesk Fusion 360.

Gambar 3.1 Tampak Depan Gambar 3.2 Tampak Depan Samping

Dalam mendesain prototype alat terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan


seperti penempatan baterai, mikrokontroler, dan sensor agar nantinya saat alat
dilakukan uji coba dapat mengurangi resiko kerusakan. Desain prototype dari
Automatic Portable Hidroponik mengambil inspirasi dari hidroton yang
digabungkan dengan konsep hidroponik yang diperkecil sedemikian rupa agar
compact dan dapat ditempatkan dimana saja khususnya di dapur. Ukuran dari
5

Hidroponik Portabel dengan Dispenser Hidroton Otomatis tertera pada Gambar


3.3 dan Gambar 3.4

Gambar 3.4 Ukuran Desain


Gambar 3.3 Ukuran Desain Depan Transparan Transparan Atas Sampung

Untuk penjelasan penempatan alat sebagai berikut, pengukur nutrisi


tanaman diletakkan disebelah kanan hidroponik seperti yang tertera pada Gambar
3.3 alasan penempatan itu bertujuan untuk mempermudah mengakses alat pengukur
nutrisi, ini dikarenakan kebanyakan orang Indonesia melakukan aktivitas
menggunakan tangan kanan, yang mana orang Indonesia menganggap tangan kanan
sebagai tangan yang sopan.
Pompa air untuk memutar sirkulasi diletakkan disebelah kiri hidroponik
seperti yang tertera pada Gambar 3.3 alasannya adalah karena ruang disebelah kiri
kosong, walaupun masih ada ruang kosong di depan dan di belakang hidroponik,
akan tetapi secara desain kurang efisien dikarenakan hidroponik tidak bisa
menempel pada dinding.
Terakhir untuk bak airnya diletakkan di bawah hidroton lebih seperti yang tertera
pada Gambar 3.3 hal itu karena air yang mengalir pada hidroton akan mengalir
turun ke bawah, dengan penampungan air diletakkan di bawah hidroton maka air
akan memudah untuk ditampung dan dipompa kembali untuk dialirkan ke
hidroton.
3.3. Perancangan Sistem
Perancangan desain sistem pada Automatic Portable Hidroponik ini terdapat
sensor yang terletak dibagian air pada tanaman hidroponik yang berfungsi sebagai
pembawa perintah atau sinyal pada Automatic Portable Hidroponik sinyal atau
perintah yang yang dikirimkan akan diolah terlebih dahulu di mikrokontroler.
Untuk sensor yang digunakan yaitu sensor TDS. Setelah itu mikrokontroler akan
mengirimkan hasil sensor ke smartphone pengguna. Selain itu, alat juga terdapat
aktuator sebagai sirkulasi air pada hidroponik.
Pembuatan sistem ini akan dilakukan secara luring, dari pembuatan desain alat
yang akan dibuat dan studi literatur akan sistem ini. Selanjutnya sistem akan
dirancang secara langsung dengan beberapa percobaan dan pengujian alat dari
tingkat sensitivitas sensor yang digunakan. Pengujian tersebut akan diambil data
dan akan diolah oleh tim yang bertugas. Perancangan sistem alat ini akan diuji
secara langsung.
6

Gambar 3.5 Flowchart Pemrograman


3.4. Pembuatan Alat
Pembuatan alat merupakan bentuk realisasi dari desain dan model sistem yang
telah direncanakan sebelumnya. Dalam proses pembuatan prototype alat ini akan
dilakukan secara luring (luar jaringan). Pembuatan prototype Sistem Hidroponik
Portabel dengan Dispenser Hidroton Otomatis dilakukan pada bulan ke-1 s/d bulan
ke-3 yang dirincikan sebagai berikut,
1. Pembelian bahan dan persiapan peralatan, dilakukan sekaligus pada saat
penelitian dan pengumpulan data agar lebih efisien dalam waktu pengerjaan.
2. Penyempurnaan Desain prototype, hal ini dilakukan ketika sewaktu telah selesai
penelitian dan pengumpulan data didapat faktor yang dapat meningkatkan
efisiensi dan nilai ekonomis pada prototype.
3. Pembuatan rangka dan body hidroponik, dimulai ketika penyempurnaan desain
telah selesai dilakukan pembuatan rangka dan body hidroponik. Pembuatan
diprioritaskan dahulu agar tepat dan efisien waktu, mengingat SDM yang
terbatas dalam tim serta tidak terlalu sulit.
7

4. Perancangan perangkat dan sistem IoT, ketika rangka hidroponik telah selesai
maka dilakukan instalasi perangkat seperti pompa air, tempat distribusi air, alat
ukur nutrisi, rangkaian elektrik sekaligus instalasi sistem IoT pada
mikrokontroler yang akan dihubungkan ke perangkat lain.
5. Finalisasi dan uji coba prototype, dilakukan pada bulan yang sama setelah
prototype telah selesai.
3.5 Pengujian Alat
Uji coba dilakukan dengan tujuan untuk memastikan alat yang telah dibuat
dapat bekerja sesuai dengan rancangan. Jika alat belum bisa bekerja seperti yang
diharapkan, maka kembali ke tahap pembuatan alat untuk mendapatkan hasil alat
yang sesuai. Tahap pengujian ini dilakukan secara luar jaringan (luring) dengan
tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Dalam pengujian alat, dilakukan uji coba dimulai dengan melakukan tes
sensitivitas pada sensor TDS, apakah dapat mengirimkan sinyal pada
mikrokontroller atau tidak. Kemudian dilakukan pengamatan apakah alat ini sudah
bekerja sesuai sistem yang sudah dirancang. Jika masih terdapat error pada sistem
yang dirancang maka dilakukan peninjauan kembali dari perancangan sistem alat
ini.
3.6 Evaluasi Kerja Alat
Dalam proses evaluasi kinerja alat yang dilakukan adalah memastikan bahwa
prototype alat yang dibuat dapat bekerja dengan baik, dari segi hardware maupun
software, efisiensi alat serta nilai ekonomis. Evaluasi pada mikrokontroler
dilakukan dengan melakukan pengecekan ulang pada program, evaluasi terhadap
penyesuaian sensitivitas sensor terhadap air, dan melakukan pengecekan apakah
baterai yang digunakan sudah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. Proses
evaluasi akan memakan waktu yang cukup lama dikarenakan terdapat beberapa
error yang harus diperbaiki dilanjutkan dengan melakukan pengamatan dan
pengujian kembali agar alat memiliki keakuratan yang tinggi. Perancangan dapat
dikatakan selesai apabila dispenser hidroton dalam sistem hidroponik dapat bekerja
dengan baik menghasilkan data nutrisi pada tanaman sehingga dapat mengontrol
proses pengairan dan nutrisi pada tanaman.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
Belmawa 6.200.000
1 Bahan Habis Pakai (60%)
Perguruan Tinggi 1.000.000
Belmawa 1.200.000
2 Sewa dan Jasa (15%)
Perguruan Tinggi -
Belmawa 1.300.000
3 Transportasi (10%)
Perguruan Tinggi 500.000
Belmawa 1.300.000
4 Lain-lain (15%)
Perguruan Tinggi 500.000
Jumlah 12.000.000
Belmawa 10.000.000
Rekapitulasi Sumber Dana Perguruan Tinggi 2.000.000
Jumlah 12.000.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Seluruh kegiatan ini akan dilakukan selama 4 bulan, dengan perencanaan
waktu dan kegiatan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Rincian Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Person Penanggung
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 Jawab
Penelitian dan Pengumpulan
1 ✓ Tim,
Data
2 Pembelian Bahan ✓ Anggota 1,
Pembuatan Sistem
Hidroponik Portabel dengan
3 ✓ ✓ Tim, Dosbing,
Dispenser Hidroton
Otomatis
4 Pengujian Alat ✓ Tim, Dosbing.
Pembuatan Laporan
5 ✓ ✓ ✓ Tim,
Kemajuan
6 Publikasi Media Sosial ✓ ✓ ✓ ✓ Anggota 2,
7 Pembuatan Laporan Akhir ✓ ✓ Tim,
9

DAFTAR PUSTAKA
Just My Hobby. “Panduan PRAKTIS Cara Menanam Tanaman Hidroponik.” Just
My Hobby, Wordpress, 2014,
https://justmyhobby.wordpress.com/2014/02/19/cara-menanam-tanaman-
hidroponik-sederhana/. Accessed Minggu, 26 Februari 2023.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Hidroponik, Solusi Pertanian Lahan
Sempit.” Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Kementerian Pertanian
Republik Indonesia, 2019,
https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3186.
Accessed Minggu, 26 Februari 2023.
Lararenjana, Edelweiss. “Hidroponik adalah Budidaya Tanam Tanpa Tanah, Ini
Penjelasannya | merdeka.com.” Merdeka.com, 7 January 2023,
https://www.merdeka.com/jatim/hidroponik-adalah-budidaya-tanam-tanpa-
tanah-ini-penjelasannya-kln.html. Accessed 27 February 2023.
Lukyani, Lulu. “Menanam Hidroponik: Pengertian, Langkah, dan Faktor
Keberhasilan Halaman all.” Kompas.com, 26 August 2021,
https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/26/211500523/menanam-
hidroponik--pengertian-langkah-dan-faktor-keberhasilan?page=all.
Accessed 27 Februari 2023.
Oktafri, et al. “PEMBUATAN HIDROTON BERBAGAI UKURAN SEBAGAI
MEDIA TANAM HIDROPONIK DARI CAMPURAN BAHAN BAKU
TANAH LIAT DAN DIGESTATE THE MAKING O.” Neliti, 1 Desember
2015, https://media.neliti.com/media/publications/134537-ID-the-making-
of-hydroton-with-different-si.pdf. Accessed 28 February 2023.
Oktavia M, Nora. MEMBUAT HIDROTON SEBAGAI MEDIA TANAM SECARA
HIDROPONIK, 30 September 2019,
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73860/MEMBUAT-
HIDROTON-SEBAGAI-MEDIA-TANAM--SECARA-HIDROPONIK/.
Accessed 28 February 2023.
Prayitno, W.A., Muttaqin, A. and Syauqy, D., 2017. Sistem Monitoring Suhu,
Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik
menggunakan Blynk Android. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi
Dan Ilmu Komputer E-ISSN, 2548, p.964X.
Putra, A.Y.H. and Pambudi, W.S., 2017. Sistem kontrol otomatis pH larutan nutrisi
tanaman bayam pada hidroponik NFT (nutrient film technique). Jurnal
Mikrotek, 2(4).
Siregar, M.H.F.F. and Novita, A., 2021. Sosialisasi Budidaya Sistem Tanam
Hidroponik Dan Vertikultur. Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1),
pp.113-117.
Waluyo, Mohammad Rachman, et al. “Pemanfaatan Hidroponik Sebagai Sarana
Pemanfaatan Lahan Terbatas Bagi Karang Taruna Desa Limo.” IKRAITH-
ABDIMAS, vol. 4, no. 1, 2021, p. 62. IKRAITH-ABDIMAS Universitas
10

Persada Indonesia Y.A.I, https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-


ABDIMAS/article/view/881. Accessed Minggu, 26 Februari 2023.
Wibawa, Agung Tri. 13 NUTRISI KEBUTUHAN TANAMAN AGAR TUMBUH
NORMAL. BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian), 2020. CYBEXT,
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92897/13-Nutrisi-Tanaman-
Agar-Tumbuh-Normal/#. Accessed Minggu, 26 Februari 2023.
Widharma, I Gede Suputra. Buku Teks Mikrokontroler (Chapter One). Politeknik
Negeri Bali, 2021. Research Gate,
https://www.researchgate.net/publication/354459993_Buku_Teks_Mikroko
ntroler_Chapter_One. Accessed Minggu, 26 Februari 2023.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, serta Dosen Pendamping


Biodata Ketua
12
13

Biodata Anggota 1
14

Biodata Anggota 2
15
16

Dosen Pendamping
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan (Maks. 60%)
DC Pump 12 V 10 80.000 800.000
DC Pump 5 V 10 17.000 170.000
Kabel Jumper 10 15.000 150.000
PCB Hijau Lubang 5 10.000 50.000
ESP 32 7 70.000 490.000
Sensor TDS 10 180.000 1.800.000
Multimeter 1 300.000 300.000
Solder 1 45.000 45.000
Tenol Solder 5 50.000 250.000
Hidroton 30 20.000 600.000
Filter akuarium 5 60.000 300.000
Box Adaptor X6 Kotak 5 30.000 150.000
LCD 16×2 5 20.000 100.000
Push Button 10 5.000 50.000
Selongsong kabel 6 10.000 60.000
Lem Paralon 5 20.000 100.000
Kabel Bintik 10 15.000 150.000
Male Header 50 2.000 100.000
Female Header 50 2.000 100.000
Lem 10 20.000 200.000

3M 10 40.000 400.000

Baskom air 20 L 5 40.000 200.000

Paralon ¾” 1 50.000 50.000

Sambungan pipa ¾” 20 5.000 100.000

Modul BMS 12V 5 25.000 125.000

Baterai 18650 @2pcs 6 40.000 240.000

Tempat Baterai 18650 6 20.000 120.000


SUB TOTAL 7.200.000
2 Belanja Sewa (maks. 10%)
Sewa lab. (termasuk
1 500.000 500.000
penggunaan alat lab)
20

Sewa peralatan pendukung 1 700.000 500.000


SUB TOTAL 1.200.000
3 Perjalanan lokal (maks. 15%)
Pembelian Bahan 5 50.000 90.000
Pendampingan Pembuatan
1 550.000 500.000
Alat
Ongkos kirim 5 200.000 750.000
SUB TOTAL 1.800.000
4 Lain-lain (maks. 15 %)
masker 5 50.000 250.000
hand sanitizer 5 30.000 150.000
Jasa uji coba 5 125.000 500.000
media sosial 1 500.000 500.000
kuota internet 4 100.000 400.000
SUB TOTAL 1.800.000
GRAND TOTAL 12.000.000
GRAND TOTAL (Dua Belas Juta Rupiah)
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
-Koordinator
pembuatan alat
Agung Wisnu -Mengevaluasi
Teknik
1 Pratama / S1 25 kelebihan dan
Elektro
E11.2021.01106
kekurangan alat
-Menganalisis
kinerja alat
-Merancang
desain alat
Annas Faiz
Teknik -Merancang
2 Assariy / S1 25
Elektro desain elektrikal
E11.2020.01077
-Memprogram
mikrokontroler
-Koordinator
laporan
kemajuan
-Mencari
Ivone Adeline / Teknik literatur
3 S1 25
E13.2021.00185 Biomedis
-Pembuatan
proposal
-Mengunggah
kegiatan ke
media sosial
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


23

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan

Sistem Hidroponik Portabel dengan Dispenser Hidroton Otomatis


24

Anda mungkin juga menyukai