SOAL:
1) Deskripsikan Potensi & Tantangan Agribisnis Sayuran Hidroponik ?!
Jawab : Budidaya hidroponik merupakan potensi yang besar yang dapat di kembangkan
sebagai usaha agribisnis. Dengan potensi pangsa pasar yang luas, hidroponik dapat juga
dijadikan budidaya yang luar biasa prospek keuntungannya. Potensi budidaya hidroponik
sangat memungkinkan untuk menjadi usaha agribisnis dikarenakan kebutuhan masyarakat akan
mengkonsumsi sayur, semakin meningkatnya tren hidup sehat, dan juga hasil produksinya jika
dibandingkan dengan luas yang sama dengan metode menanam tanah bisa lebih banyak,
lingkungan kerja lebih bersih sehingga kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak
kotor, dan dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di
lingkungan tanah yang kurang hara dan berbatu atau di garasi (dalam ruangan lain) dengan
tambahan lampu. Dari pernyataan diatas tentu saja hal tersebut merupakan potensi agribisnis
sayuran hidroponik yang menguntungkan dan menjanjikan.
Dari potensi yang ada, adapun tantangan agribisnis sayuran hidroponik yaitu harga
cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan sayuran konvensional, faktor lingkungan dan
cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, biaya material dan infrastruktur yang masih
tergolong mahal karena masih import dan kendala dalam aspek distibusi.
2) Deskripsikan Potensi & Tantangan Teknik Kultur Jaringan Dalam
Pengembangan Benih ?!
Jawab : Sebelum adanya teknik kultur jaringan, kualitas produk kurang baik, untuk dapat
memilih produk yang berkualitas sangat baik dan tahan lama, teknik kultur jaringan merupakan
solusinya. Perkembangan teknologi kultur jaringan memungkinkan penyediaan benih bebas
penyakit secara massal, cepat dan bebas dari pengaruh georafis, iklim dan serangan organisme
pengganggu. Ketersediaan teknologi produksi benih secara in vitro baik menggunakan media
padat dan/atau media cair memungkinkan produksi massal benih berkualitas tanaman
hortikultura dapat dilakukan secara efisien. Dari pernyataan tersebut tentu saja hal ini
merupakan potensi teknik kultur jaringan dalam pengembangan benih.
Tantangan teknik kultur jaringan dalam pengembangan benih yaitu kontaminasi,
kontaminasi adalah gangguan yang sangat umum terjadi dalam kegiatan kultur jaringan,
Pencoklatan, Pencoklatan (browing) adalah suatu keadaan dimana muncul warna coklat atau
hitam yang menyebabkan tidak terjadi pertumbuhan dan perembangan pada eksplan.
Pencoklatan umumnya merupakan tanda akan adanya kemunduran fisiologi eksplan biasanya
eksplan akan mati. Kemudian tantangan berikutnya Variabilitas Genetic, dimana Jika
perbanyakan dilakukan untuk perbanyakan bukan dalam kegiatan pemuliaan tanaman. Apabila
terjadi banyak variasi genetik maka hal itu akan menjadi kendalan biasanya hal ini terjadi
karena penggunaan teknik yang tidak sesuai, lingkungan mikro, Lingkungan inkubator harus
diperhatikan. Terutama pada suhu lingkungan inkubator. Hal ini sangat berpengaruh pada
perkembangan dan pertumbuhan eksplan pada botol dan juga biaya investasi awal relatif tinggi
untuk laboratorium dan bahan-bahan kimia
TUGAS KELOMPOK:
Terlampir
PT. Hidrolife
(Perencanaan Pendirian Usaha Budidaya Hidroponik)
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pada zaman saat ini perkembangan teknologi pertanian sangat pesat, terutama
pada daerah perkotaan yang sudah tidak memiliki lahan untuk melakukan budidaya
pertanian secara konvensional, sehingga lahan untuk bercocok tanam semakin
terbatas akibat banyaknya pembangunan, sementara disisi lain semakin
bertambahnya penduduk semakin meningkat juga permintaan akan sayur-sayuran
sedangkan lahan untuk bercocok tanam semakin menipis serta peminat masyarakat
untuk bercocok tanam menggunakan media tanah semakin berkurang karena faktor
globalisasi yang mempengaruh budaya masyarakat sekarang.
Dengan meningkatnya trend gaya hidup sehat pada saat ini, maka kami melihat
peluang untuk membuka usaha sayuran hidroponik yang menjual produk sayuran
pakcoy, selada, dan kangkung. Pada usaha hidroponik ini kami memberikan nama
PT. Hidrolife, dimana usaha ini lebih fokus ke budidaya sayur-sayuran. PT. Hidrolife
merupakan bisnis yang membudidayakan sektor pertanian dengan lahan yang sempit
dengan menggunakan metode hidroponik, sehingga dapat dikembangkan dirumah,
secara tidak langsung. Secara tidak langsung PT. Hidrolife membantu pemerintah
dalam program penghijauan kota. PT. Hidrolife menggunaakan metode NFT
hidroponik untuk menghasilkan hasil panen yang optimal. Maka PT. Hidrolife
diharapkan dapat menjadi peluang untuk menjalakan Usaha.
Positioning dari PT. Hidrolife ini adalah budidaya tanaman sayuran dengan
sistem NFT hidroponik yang menghasilkan hasil panen yang berkualitas baik dan
segar yang siap di konsumsi dan di olah kembali oleh calon konsumen.
4.2 Promosi
Promosi merupakan upaya untuk memberitahu atau menawarkan produk
atau jasa pada dengan tujuan menarik konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya. Untuk terus mengenalkan sayuran hidroponik kepada
konsumen. PT. Hidrolife melakukan promosi-promosi dimana akan selalu
menarik minat konsumen baru maupun terus menjalin hubungan dengan
konsumen lama. Berikut adalah pilihan promosi yang dilakukan oleh PT.
Hidrolife :
a. Social Networking
PT. Hidrolife memanfaatkan jaringan media sosial untuk memperkenalkan
sayurannya seperti Whatsapp dan Instagram, serta media social lainnya.
b. Sales Promotion
Sales Promotion yang PT. Hidrolife lakukan adalah dengan berkerja sama
dengan Retail, restoran, rumah makan atau pasokan ke supermarket atau pasar,
hotel, pabrik dan lain-lain. Selain dari itu usahan tanaman hidroponik dapat
dijalankan dengan cara memasarkan langsung ke tetangga, teman, saudara dan
lainnya.
c. Event
PT. Hidrolife akan ikut serta denga mengikuti berbagai event yang
berhubungan dengan tanaman, sayuran, bazzar serta pameran dengan
mengenalkan sayuran hidroponik PT. Hidrolife ke masyarkat secara lebih
luas.
4.3 Placement
Saluran distribusi yang digunakan PT. Hidrolife yaitu :
a. Information
Mengumpulkan informasi yang penting tentang konsumen dan pesaing untuk
merencanakan dan membantu pertukaran ide. Informasi yang didapat
kemudian diolah untuk dijadikan evaluasi agar sayuran maupun pelayanan
dapat terus meningkat.
b. Negotiation
Mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, untuk
memungkinkan penekanan pada biaya bahan baku. Apabila biaya bahan baku
ditekan, maka tingkat keuntungan dapat meningkat.