Anda di halaman 1dari 20

BNET Purwoharjo

Wednesday, 3 December 2014

MAKALAH HIDROPONIK

LAPORAN

HASIL PRAKTEK BIO TEKNOLOGI MODERN

HIDROPONIK

Disusun Oleh :

Nila Renata Putri

IX - D

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANYUWANGI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SIDOREJO

PURWOHARJO – BANYUWANGI

2014/2015

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil pratik Hidroponik ini saya buat dan telah diperiksa atau disahkan pada :
Hari :

Tanggal :

Oleh,

Guru Pembimbing

IMAM FAJARI,S.Pd

HALAMAN MOTTO

Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.

Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.

Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah.

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda

Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin.

Setelah kesulitan pasti ada kemudahan


KATA PENGANTAR

Laporan mengenai Hidroponik akirnya selesai juga kami kerjakan. Dan hal itu tidak akan lepas dari izin
Tuhan Yang aha Esa. Kami sebagai peulis, mengucapkan puji syukur atas Kehadirat-nya, dan semoga apa
yang kami lakukan kali ini medapat ridho-Nya.

Materi yang kami peroleh untuk penyusunan laporan ini memang sedikit, dan kami sadari itu. Tapi
alhamdulillah kami cukup tidak mengalami kesulitan. Karenanya kami terus berusaha untuk mencari
materi yang dapat kami masukkan untuk memperlengkap laporan yang kami buat.

Kami sebagai penulis berharap, bahwa terciptanya laporan tentang pembuatan tempe ini, dapat
memberikan manfaat banyak bagi pembaca.

Pada akhirnya kepada guru kamilah, kami menaruh harapan agar terus membibing kami. Dan kami
sebagai manusia biasa, pasti tisak lepas dari kekhilafan. Oleh karenanya, kami sangat megharapkan
saran dan kritik yang membagun dari guru pembibing dan rekan - rekan sejawat agar kami dapat
meningkatkan kwalitas laporan ini di masa mendatang.

Sidorejo, November 2014

penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Lembar Pengesahan ii

Motto iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

D. Metode Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian 2

B. Tehnik Hidroponik 4

C. Faktor Penting Hidroponik 5

D. Teknik Budidaya Sayur Hidroponik 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10

Daftar Pustaka 11

Lampiran Gambar Hidroponik 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangat membantu manusia dalam
beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih selaras dengan
perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran manusia, sehilngga semakin
berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah
banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan
lahan untuk menanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya
diri.

Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan menghadapi lahan
tanam yang semakin berkurang?

Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok
tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik.
Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah
yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik
(hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau
iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman
pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit
didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kilas balik awal mula Teknik Budidaya Hidroponik?

2. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?

3. Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?

4. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?

5. Bagaimana prospek teknik budidaya hidroponik ini didalam bisnis?


6. Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap sayuran?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

1. Agar siswa mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.

2.Agar siswa mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.

3. Agar siswa mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.

4. Agar siswa mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik.

5. Agar siswa mengetahu prospek teknik budidaya hidroponik.

6. Agar siswa mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran.

1.4. Metode Penulisan

Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di Internet. Dengan cara
menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku
pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hidroponik

HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan air sebagai media
pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan
media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau
batu bata, potongan kayu, dan busa.

Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak
tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak
hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakang Gericke
meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut
untuk ditumbuhi berbagai tanaman

Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-antero Amerika. Bahkan tentara-
tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan terisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman
sayuran di ruang tertentu dengan menggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan
segera setelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan Amerika.

Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di Meksiko, Puerto Rico, Hawaii, Israel,
Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi, hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan
diselenggarakan projek riset terhadapnya, juga banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh
perhatian pada bidang bercocok tanam paling logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.

Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik antara tanaman
dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah,
tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan
yang diberikan tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yang
tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah pun,
suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.

Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah pengontrolan. Dengan perawatan rutin
(sehari hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kita dapat menikmati bermacam buah-buahan,
sayur-sayuran, dan rempah-rempah tanaman obat.

Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan halaman yang sempit dan
juga siswa yang bertempat di tempat kos untuk menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri.
Karena, itu tadi, tidak perlu tanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah
yang sempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah
dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet karena dapat
dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur
tanaman lebih teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.

SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang terus berjalan, dunia
makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju cepat. Tidak dapat dibayangkan jika
Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang akan terjadi dengan dunia? Tanah makin sedikit,
banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumah masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin
berkurang.

Di sisi lain, sekarang sedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian.
Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menuju kesejahteraan
manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil
dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan
kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak. Namun bioteknologi tidak
semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan hidup semacam
Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal.

Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan Setyarini (2000), jagung
transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai makanan, unggas tersebut akan dimakan
manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah dalam unggas tersebut terdapat genetically modified
organism (GMO) yang efeknya cukup riskan dalam tubuh manusia.

Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk sari
jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit
dibasmi.

Meskipun tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitas tinggi, kebal terhadap
serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida, serta meningkatkan swasembada
pangan tanaman, dan sebagainya, namun kita tetap harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain,
yang tidak kalah penting hingga berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita. Karena
hal ini pun, sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling aman. Dan mungkin hidroponik
ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitas yang baik, konsisten, dan semua penanaman
cukup berinteraksi dengan tanah.

Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinan kita dapat menanam
bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam
pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif paling
realistis jika hidup di kota.
Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan hidroponik, pengontrolan
adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk, pemberian insektisida yang cukup (meskipun tak
perlu yang manjur, karena hama penyakit tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan
tanah), kesterilan media dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada hidroponik juga
memiliki kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem pengontrolan. Menanam di udara terbuka
mendatangkan persoalan baru yaitu kondisi cuaca yang selalu berubah.

2.2. Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik

(Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) – Hidroponik (latin; hydro = air; ponos= kerja) adalah
suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan
larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara
besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini
antara lain:

· Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah,
menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan
kendaraan atau mesin.

· Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga tidak membutuhkan
tempat yang luas.

· Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya

· Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari sebab media larutan
mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang dipakai

· Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari kotoran dan hama

· Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan lahan yang banyak,
media tanaman bisa dibuat secara bertingkat

· Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
· Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman

· Tidak perlu banyak tenaga kerja

· Lingkungan kerja lebih bersih

· Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulatdan cacing
nematod yang banyak terdapat dalam tanah

· Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu

· Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy,
brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering
menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman
apakah terdapat pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usahapenghijauan.

2.3. Teknik Hidroponik

Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan
dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras
untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik
larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik
media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral,
pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat dari plastik, tapi
bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat
penampungan harus dijauhkan daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi
yang telah diisi.

Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.


Teknik Larutan Statis

Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec. Dalam teknik ini,
tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik, baskom, bak semen, atau tangki.
Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan,
makaketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan
dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman.

Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup
dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk
menghindari cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk
menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan
bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian
tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.

Teknik Larutan Alir

Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus menerus larutan
nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu
dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah
satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient
film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari
lempengan logam tipis anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut.

Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk
lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis
lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat
oksigen yang cukup untuk tanaman.

Teknik Agregat Media

Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan media lainnya
yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri di media.
Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan
bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong besar.

2.4. Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan

Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH berkisar 5,5 hingga
7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan
unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara
melarutkan garam-garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan
hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.Media Tanam, antara lain terdiri
dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.

Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak melebihi 2500 ppm dan nilai
EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.

Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akanmenyebabkan dinding
sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan cepat
layu karena larutan tidak mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui
gelembung udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan
nutrisisecara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan
lubang ventilasi pada tempat penanaman.

2.5. Prospek Usaha Tanaman Hidroponik

Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino yang dapat
dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistimbercocok tanam sayur hidroponik di
Indonesia. Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada
sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.
Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar
tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga
panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik
yang dijualdi beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam mengatasi
permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari
proses yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.

Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik ini sehingga
peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala
yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi,
seperti Singapura dan Malaysia.

Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial
dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman,
bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian
investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk
digeluti !

2.6. Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik

A. Media

Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu media harus porous
dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :

• Media untuk persemaian atau pembibitan

Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus
sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan
tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan
serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.

• Media untuk tanaman dewasa

Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam,
rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan
sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti
cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan
namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat
dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.

B. Benih

Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih yang
dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih.
Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan
pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat
Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.

C. Peralatan Budidaya Hidroponik

Peralatan yang diperlukan adalah :

Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu.

Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya
untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.

- Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban

- Ayakan pasir untuk mengayak media semai

- Handsprayer untuk penyiraman

- Centong pengaduk media

- Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai

- Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant

- Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman

- Ember penyiram
D. Pelaksanaan

• Persiapan media semai

Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.

• Persemaian tanaman

• Persemaian benih besar

Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman
di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media
dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah
permukaan media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan
ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).

• Persemaian benih kecil

Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya berbeda
dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah
tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang
telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian
ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan
kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah
semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan
baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.

Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.

• Perlakuan semai

Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa. Penyiraman
jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.

• Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah
semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut
kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar
tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.

• Transplanting/pindah tanam

Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan
media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green
house agar sterilitas media tetap terjaga.

Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan.
Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan
permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada
pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting
dasar polybag secara horisontal.

• Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan tangan
terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan sampai
terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:

- Penyiraman manual

Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya adalah
sebagai berikut

o Pada masa persemaian

Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga
kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubang halus atau tree
sprayer.

o Pada masa pembibitan


Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan
encer hara.

o Pada masa pertumbuhan dan produksi

Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.

o Penyiraman otomatis

Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System, yaitu sistem
penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari pompa.

• Perawatan Tanaman.

Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :

- Pemangkasan

- Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang yang
terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.

- Pengikatan

- Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar dapat berdiri
tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara
mengikat tanaman dengan tali (benang rami).

- Penjarangan bunga (pada sayuran buah)

- Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian
penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan
tanpa penjarangan bunga.

- Pengendalian hama dan penyakit

- Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.

• Panen dan Pasca panen


Pemanenan

Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang
baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan
hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.

Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung dari pasar.
Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu
panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.

• Penanganan pasca panen

Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca panen. Standar
harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama
dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting
karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan
ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam
maupun selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang
tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan
menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media
tanah. Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan
larutan dan satunya menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen. Prospek usaha
dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali, jika teknik yang dijalankan
sesuai dan benar, karena semakin tingginya permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita
saat ini.

3.2 Saran

a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini sangat bagus jika
diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan

dimanapun.

b. Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil yang didapatkan bisa
mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik

http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/

http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/

http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/

http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/

http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-sayuran-
secara-hidroponik.html

http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/

B-NET at 07:36

Share
9 comments:

Ghibranzds20 January 2016 at 10:16

thx sis, infonya keren

Reply

B-NET23 January 2016 at 05:26

trims atas kunjunganya :)

Reply

hormon tumbuhan27 March 2016 at 22:09

PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

menyediakan biotan untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri,

Anda mungkin juga menyukai