Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN TANAMAN

HIDROPONIK

Disusun Oleh : 1. Riang Saputri


2. Ujiana
3. Siti Barokah
4. Devi Yulianti
5. Suciana Zila Ramadhani
6. Ika Nur Lailika
7. Agam Damar Suripno
8. Ayif Mubarok Hazditama
9. Erik Firmansyah
10. Riyan

X TJKT 2
SMK MUHAMMADIYAH BOBOTSARI
KABUPATEN PURBALINGGA

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangatmembantu
manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun,hal yang masih
selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlahkelahiran manusia,
sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalamsegi penanaman bahan
pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga
yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untukmenanam tanaman yang bukan
bahan pangan pokok, melainkan hanya untukmemperkaya diri.
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan
menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang? Zaman yang serba modernini bertanam
tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi
yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secarahidroponik. Hidroponik
sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketikadihadapkan pada masalah
yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem
hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yangmenjanjikan. Di negara-negara
miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan
cara untuk menumbuhkan tanaman pangan denganmudah. Juga, di daerah dimana tanah
telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulitdidapat, hidroponik dapat menjadi alternatif
ideal untuk bercocok tanam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Teknik Budidaya Hidroponik?
2. Apa Pengertian Hidroponik Serta Bagaimana Penjelasannya?
3. Apa saja macam-macam teknik budidaya hidroponik ?
4. Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap sayuran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.
2. Untuk mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.
3. Untuk mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.
4. Untuk mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Teknik Budidaya Hidroponik


Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan
hanyadengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata
hidroyang berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain
tanahseperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata,
potongan kayu, dan busa. Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya
diantara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di
air.Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik,
Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an.
Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas
tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman.
Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-anteroAmerika.
Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan terisolasi pun
ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu dengan menggunakan sistem
hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan segera setelah Perang Dunia II
berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan Amerika. Sejak saat itu,
banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar diMeksiko, Puerto Rico, Hawaii,
Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi, hidroponik dijadikan
sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek riset terhadapnya, juga banyak berdiri
perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling
logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.
Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya
hubunganyang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar
yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air
yang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang
diberikantanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar
tanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah,
yang berarti tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air
dan garam-garam zat makanan (Anonim. 2010).

3
B. Pengertian Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu Hydro artinya "air" dan ponos
artinya "mengerjakan".Pengertian hidroponik adalah suatu teknik atau metode bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir,
sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongankayu, atau busa.
Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah,tetapi cadangan
makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap akar. Berarti dapat
disimpulkan bahwa suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan diberikan cukup
air dan garam-garam mineral.
Dengan menggunakan hidroponik para petani akan dapat meningkatkan
kualitas dan hasil produksi tanaman yang dapat di lakukan dengan menggunakan lahan
sempit di perkotaan dengan media rumah kaca. Untuk menghasilkan produksi tanaman
yang baik dan juga melimpah, para petani harus memperhatikan factor yang
mempengaruhi kualitas dari tanaman yang salah satunya adalah tingkat kelembapan
pada rumah kaca atau lainnya. Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan
di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.
Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
1. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yangdapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa,dan mengurangi
CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
2. Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah
danjugatidak membutuhkan tempat yang luas.
3. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
4. Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah
yang dipakai.
5. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari
kotoran dan hama.
6. Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
7. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Bisa
menghemat pemakaian pupuk tanaman.
8. Tidak perlu banyak tenaga kerja. Lingkungan kerja lebih bersih.

4
9. Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,ulatdan
cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah.
10. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.
11. Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-
sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,
bahkan strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama
kaumvegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah
terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan
dan usaha penghijauan.

C. Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan
larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar,hanya cukup dengan
larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkanuntuk teknik media adalah
tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral,
pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponik terbuat
dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan
bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya guna mencegah
pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi. Berikut uraian beberapa teknik
hidroponik yang sering dipakai:
1. Substrate System
Substrate system atau sistem substrat adalah sistem hidroponik yang menggunakan
media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman.
2. Kultur Air
Diantara budidaya tanaman tanpa tanah, kultur air adalah budidaya tanaman yang
menurut definisi merupakan sistem hidroponik yang sebenarnya. Kultur air juga sering
disebut true hydroponics, nutri culture, atau bare root system. Didalam kultur air, akar
tanaman terendam dalam media cair yang merupakan larutan hara tanaman, sementara

5
bagian atas tanaman ditunjang adanya lapisan medium inert tipis yang memungkinkan
tanaman dapat tumbuh tegak.

D. Cara Membuat Tanaman Hidroponik


Secara umum, dalam cara membuat tanaman hidroponik ada dua, yaitu menanam
hidroponik menggunakan teknik Nutrient Film Technique (NFT) dan metode WICK.
Metode NFT merupakan sistem membuat tanaman hidroponik dengan cara mengalirkan
nutrisi hidroponik ke akar tanaman secara tipis. Tujuan dari pengaliran ini agar tanaman
dapat memperoleh asupan air, oksigen dan nutrisi yang cukup. Teknik ini menjadi salah
satu cara membuat tanaman hidroponik yang paling banyak digunakan. Sedangkan metode
WICK merupakan sistem atau cara membuat hidroponik dengan menggunakan peralatan
sederhana dan mudah. Hal ini karena bahan-bahan pembuatannya terjangkau dan bahkan
bisa menggunakan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

1. Cara Membuat
Tanaman Hidroponik
Metode NFT

Cara membuat
tanaman hidroponik
menggunakan
NFT menjadi salah
satu metode yang paling
populer di dunia. Berikut ini
langkah- langkah membuat
tanaman hidroponik
dengan sistem NFT.Terlebih dahulu siapkan beberapa pipa atau talang, dan pompa.

a. Setelah itu, lubangi pipa yang telah Anda sesuaikan dengan panjangnya.

6
b. Agar mendapatkan bentuk yang simetris, pastikan jarak satu lubang dan lubang yang
lain sama.
c. Susun pipa atau talang yang dipersiapkan untuk menjadi tempat menanam tanaman.
d. Kemudian siapkan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah.
e. Pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi agar alirannya dapat berfungsi secara
maksimal.
f.Cara satu ini memiliki konsep dasar menanam akar tanaman yang kemudian akan
tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam dan menjaga sirkulasi tanaman
agar tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan air secara baik dan tercukupi.
2. Cara Membuat Tanaman Hidroponik Metode WICK

Membuat tanaman hidroponik dengan menggunakan metode WICK menjadi salah satu
cara yang paling mudah dilakukan.
Berikut ini beberapa bahan yang harus dipersiapkan dan cara membuatnya:
a. Siapkan wadah air mineral 1 botol
b. Sumbu kompor atau kain flannel
c. Solder atau paku yang bisa digunakan untuk melubangi
d. Air nutrisi
e. Alat pemotong
Cara membuat tanaman hidroponik
a. Langkah pertama potong botol bekas menjadi 2 bagian. Setelah itu lubangi dan tutup
botol.
b. Gabungkan ke dua bagian botol dengan cara membalik bagian moncong botol
menghadap ke bawah.

7
c. Setelah itu pasang sumbu kompor atau kain flanel pada lubang di tutup botol, pastikan
sumbu atau kain bisa menyerap air nutrisi.
d. Siapkan bibit tanaman
e. Tanam bibit tanaman yang telah Anda siapkan pada bagian atas botol dengan tanah
secukupnya.
f. Kemudian isi bagian botol bawah dengan air nutrisi.

E. Nutrisi pada Hidroponik


Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh,tetapi diganti
dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau material lainnya selain tanah. Media
tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yangcukup oleh sebab itu kita harus
memberikannya kepada tanaman melalui pupuk(dalam hidroponik istilah pupuk disebut
juga nutrisi hidroponik). Kita harus menghitung secara cermat jumlah dari masing-masing
unsur hara sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman.Unsur-unsur nutrisi penting
dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kecepatan hilangnya dari
larutan.Kelompok pertama adalah unsur-unsur yang secara aktif diserap oleh akar dan
hilang dari larutan dalam beberapa jam yaitu N, P, K dan Mn. Kelompok kedua adalah
unsur-unsur yang mempunyai tingkat serapannya sedang dan biasanya hilang dari larutan
agak lebih cepat dari pada air yang hilang (Mg, S, Fe, Zn, Cu, Mo, Cl).
Kelompok ketiga adalahunsur-unsur yang secara pasif diserap dari larutan dan sering
bertumpuk dalamlarutan (Ca dan B). Suplai kebutuhan nutrisi untuk tanaman dalam
sistemhidroponik sangat penting untuk diperhatikan. Dua faktor penting dalam
formulalarutan nutrisi, terutama jika larutan yang digunakan akan disirkulasi
(“closedsystem”) adalah komposisi larutan dan konsentrasi larutan Kedua faktor ini sangat
menentukan produksi tanaman. Setiap jenis tanaman, bahkan antarvarietas, membutuhkan
keseimbangan jumlah dan komposisi larutan nutrisi yang berbeda. Kunci utama dalam
pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada system hidroponik adalah pengontrolan
konduktivitas elektrik atau “electro conductivity” (EC) atau aliran listrik di dalam air
dengan menggunakan alat EC meter. EC iniuntuk mengetahui cocok tidaknya larutan
nutrisi untuk tanaman, karena kualitaslarutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan
produksi, sedangkan kualitas larutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasinya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian hidroponik adalah suatu teknik atau metode bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut
kelapa,zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, atau busa.
2. Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang
pertamamenggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang
menggunakanlarutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya
cukup denganlarutan mineral bernutrisi. Teknik media adalah tergantung dari jenis
media yangdipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu
bata, serbukkayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
9
3. Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah
pengontrolan konduktivitas elektrik atau “electro conductivity” (EC) atau aliran listrik
di dalam air dengan menggunakan alat EC meter.
4. Faktor-faktor penting dalam budidaya tanaman hidroponik diantaranya unsur
hara,media tanam hidroponik, oksigen, dan air.
5. Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada
hargasayur biasa di pasar tradisional. Karena terbatasnya persediaan, dan makin
tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang
ramahlingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang
besar,termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat
tinggi,seperti Singapura dan Malaysia.
6. Teknik budidaya sayuran secara Hidroponik diantaranya dengan menggunakan media,
benih, peralatan budidaya hidroponik, pelaksanaan, panen dan pasca panen.

10

Anda mungkin juga menyukai