Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak manusia mengenal pertanian, tanah merupakan media tanam yang paling
umum digunakan dalam bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan jaman dan
dipacu oleh keterbatasan lahan yang dimiliki seperti tanah yang sempit atau tanah yang
tidak subur, orang mulai bercocok tanam dengan menggunakan media tanam bukan
tanah, seperti air, pasir dan lain-lain.
Hidroponik merupakan salah satu alternatif cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hidroponik berasal dari kata Hydro
(air) dan Ponics (pengerjaaan), sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam
dengan media tanam air. Pada awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media
tanam mencontoh tanaman air seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias
yang ditanam dalam vas bunga atau botol berisi air. Pada perkembangan selanjutnya
orang mulai mencoba media tanam yang lain, kemudian membandingkan keuntungan
dan kerugiannya, sehingga selain media tanam air (kultur air) dipakai juga media pasir
(kultur pasir) dan bahan porus (kultur agregat) seperti kerikil, pecahan genteng,
pecahan batu bata, serbuk kayu, arang sekam dan lain-lain.
Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu, pada tahun 1669 di Inggeris
sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam laboratorium. Kemajuan yang
sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr. W.F. Gericke di California (AS)
berhasil menumbuhkan tomat setinggi 3 m dan berbuah lebat dalam bak berisi air
mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar-besaran menyebarkan cara bercocok
tanam hidroponik untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika Serikat.
Dari sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia hidroponik
mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1980.

C. Tujuan
1. Ingin mengetahui definisi hidroponik
2. Ingin mengetahui sejarah perkembangan hidroponik
3. Ingin mengetahui perkembangan terkini hidroponik diindonesia
4. Ingin mengetahui kelebihan dan kelemahan hindronik.
5. Igin mengetsui teknik tahap-tahap dan masa panen taman hindroponik.

1
PEMBAHASAN
TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK

A. Definisi Hidroponik
Hidroponik atau hydroponics berasal dari bahasa latin (Greek), yaitu hydro
yang berarti air dan kata phonos yang berarti kerja sehingga hidroponik dimaksud
sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang dijalankan
menggunakan air sebagai media untuk menggantikan tanah. Jadi, hidroponik dapat
diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuhtnaman
tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam dan mengambil unsur hara
mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yangdilarutkan dalam air. 1 Siti
Istiqomah, Menanam Hidroponik. Hidroponik adalah teknik penanaman dengan
media tanam non tanah, bisa berupa kerikil, pasir kasar, atau sabut kelapa. Sebenarnya,
hidroponik telah dikenal sejak lama. Akan tetapi, baru terbatas dalam penelitian
ilmiah.

1. Macam-macam hidroponik
Static solution culture (kultur air statis)
Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT
(Deep Flow Technique)
Aeroponics
Passive sub-irrigation
Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
Run to waste
Deep water culture
Bubbleponics
Bioponic

2. Media Tanam Inert Hidroponik


Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.
Beberapa contoh di antaranya adalah:

1. Arang sekam 4. Rock wool 7. Pumice 10. Krikil


2. Spons 5. Coir 8. Vermiculite 11. Serbuk kayu
3. Expanded clay 6. Perlite 9. Pasir

2
1. Keuntungan teknik hidroponik
Tidak membutuhkan tanah
Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan
lain, misal disirkulasikan ke akuarium
Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
Memberikan hasil yang lebih banyak
Mudah dalam memanen hasil

Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga
untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam
menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman
bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat
keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.

B. Sejarah Perkembangan Hidroponik


Hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan mengenai
metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Awal mula
experiment hidroponik berawal dari peneliti peneliti yang bekerja di laboratorium
fisiologi tumbuhan melakukan uji coba bercocok tanam menggunakan air sebagai
media tanam. System ini banyak menggunakan air sebagai media tanam sehangga
banyak orang menganggap metode ini sebagai aquakultur (bercocok tanam di dalam
air). Dari uju coba tersebut membuahkan hasil yang memuaskan dan mendapat banyak
diapresiasi dari para ahli agronomi. Dalam perkembangannya banyak ahli
mengembangkan dengan mengganti media air dengan media lain yang lebih efisien,
praktis dan lebih produktif.
Dalam catatan sejarah cara bertanam hidroponik sudah ada sejak ribuan tahun
yang lalu. Sebagai contoh hidroponik diceritakan di babilon ada tanaman gantung dan
tanaman terapung di wilayah cina. Manusia purba di mesir, india dan cina kerap
menggunakan larutan pupuk organik untuk memupuk tanaman mereka seperti sayur
sayuran, timun semangka dan tanaman lainnya dalam lahan pasir ditepi sungai.
Metode penanaman ini dikenal sebagai river bed cultivation. Selain contoh diatas
masih banyak contoh yang menggambarkan kemajuan pertanian terutama hidroponik
di masa lampau.
Pada tahun 1936 lahirlah istilah hidroponik, istilah ini diberikan oleh seseorang
agronomi dari unversitas California Amerika Serikat atas hasil dari Dr. WF. Gericke
berupa tanaman tomat setinggi 3 meter penuh buah yang ditanam dalam bak berisi
mineral merupakan hasil uju coba dan kerja kerasnya selama ini. Sebelumnya
mengenal istilah nurti culture untuk media tanam menggunakan nutrisi khusus yang
dilakukan oleh ahli patologis. Setelah itu para ahli yang mengembangkan system
penanaman tanpa menggunakan media tanah memberikan istilah masing masing untuk
menyebutkan hasil percobaannya seperti istilah water cultere, solution culture dan
graval bed culture.
Semenjak penghargaan yang diberikan kepada Dr. WF. Gericke istilah
hidropnonik digunakan untuk menyebutkan semua jenis system bercocok tanam tanpa
menggunakan media tanam tanpa tanah. Biasanya media yang digunakan seperti

3
rockwool, arang sekam, spons, Expanded clay, coir (sabut kelapa), perlite, pasir dan
masih banyak media lainnya. Hidroponik sendiri berasal dari kata hidros dan ponics,
hidros berarti air sedangkan ponics berarti bercocok tanam.
Gericke pada saat itu menjadi tenar, riwayat dan foto kerjanya menjadi
headline dan menjadi sensasi. Hingga ia dinobatkan sebagai orang berjasa pada abad
20. Muncunya gericke ini menjadi awal pesatnya perkembangan hidroponik
yang tidak lagi hanya berada pada ruang laboratorium saja tetapi mampu berkembang
menjadi tehnik sederhana yang dapat dikembangkan oleh para petani bahkan siapa
saja dapat melakukannya seperti ibu rumah tangga. Pada tahun 1945 jepang di
kalahkan sekutu dengan cara dibom atom sehingga tanahnya menjadi tandus.
Hidroponik memberiakan harapan kepada masarakat jepang dan semenjak itu jepang
gencar mengembangkan system hidroponik untuk lahan pertaniannya. Selain itu
negara padang pasir yang tandus seperti Bahrain, irak, iran dan negara lainya juga
melakukan hal yang sama untuk pertanian mereka.

C. Perkembangan Terkini Hidroponik Diindonesia


Pada tahun 1980an Indonesia mulai mengembangkan hidroponik. Di Indonesia
sistem hidroponik yang pertama kali dikembangkan yaitu system hidroponik substrat,
setelah beberapa waktu mulailah berkembang system hidroponik nutrient film
technique (NFT), belakangan ini system aeroponik juga sudah mulai dikembangkan.
Di masyarakat juga banyak dikembangkan hidroponik wick (sumbu), hidroponik takit
apung dan ebb and flow. Untuk memulai belajar hidroponik, sistem hidroponik sumbu
sangat cocok untuk di coba karena bentuknya yang sangat sederhana dan untuk
pembauatannya sangat mudah.
Di indonesia hidroponik dikembangkan karena mulai banyak masyarakat yang
ingin mengembangkan pertanian tetapi terbentur masalah lahan seperti di daerah
perkotaan. hidroponik dapat dibuat dalam sekala besar maupun kecil sehingga sangat
memungkinkan dikembangkan di perkotaan yang terbatas lahannya.
Sampai saat ini diindonesia terus menggunakan tanaman hidroponikmulai dari
jawa, bandung, yogyakarta, bahkan kalimantan barat sudan mulai menggunakan
tanaman hidroponik karena cara dn teknik penanamannya yang cukup mudh dan
ekonomis.

4
SEPUTAR HIDROONIK

A. Kelebihan Teknik Menanam Hidroponik


1. Hidroponik cocok untuk tempat yang hanya memiliki lahan terbatas. Tinggal di
perkotaan pastinya lahan yang ada di rumah/apartemen juga terbatas. Nah dengan
metode hidroponik ini, selama sinar matahari bisa menyinari lahan terbatas
tersebut, kita tetap bisa bercocok tanam. Salah satu upaya untuk memanfaatkan
lahan seoptimal mungkin adalah dengan hidroponik verticulture, yaitu sistem
hidroponik dengan menanam tanaman secara vertikal.
2. Hidroponik cocok dilakukan pada daerah dengan tanah yang gersang. Karena
hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, maka saya dapat
bercocok tanam kembali walaupun tanah di daerah saya berpasir dan gersang.
Maklum nih di daerah pantai, ga cocok banget nanam sayuran. Tapi setelah
berkenalan dengan hidroponik, kebutuhan sayuran di rumah dapat dipenuhi
sendiri.
3. Hidroponik menghasilkan panen yang lebih banyak dibandingkan metode
konvensional (dengan tanah) pada luas yang sama.
4. Hidroponik lebih hemat air. Walau namanya hidroponik tapi jangan salah, metode
ini malah lebih hemat air dibandingkan metode konvensional. Pada metode
konvensional, air yang disiramkan ke tanah akan terserap dan hilang. Sementara
pada metode hidroponik, air yang hilang hanyalah air yang terserap oleh tanaman
dan teruapkan ke udara dan jumlahnya lebih sedikit! Saya sudah membuktikan
sendiri. Selama 3 minggu ini di lingkungan kami sedang krisis air bersih, air hanya
mengalir 3-4 hari sekali dengan debit yang rendah. Tapi semua tanaman
hidroponik saya masih segar dan sehat karena air yang perlu saya tambahkan tidak
begitu banyak.
5. Mengurangi pencemaran zat kimia ke tanah. Metode hidroponik tidak
menggunakan tanah sehingga tidak mencemari tanah & apabila terpaksa harus
membuang nutrisi bekas pun, residue dari nutrisi hidroponik hampir tidak ada.
Berbeda dengan pupuk metode konvensional yang mana residue akan terus
terakumulasi di dalam tanah dan pada akhirnya merusak kesuburan tanah.
6. Kandungan gizi pada tanaman hidroponik lebih tinggi. Hal ini dapat dipahami
karena kita menyediakan semua kebutuhan tanaman untuk tumbuh & berkembang
sesuai kebutuhan.

B. Kelemahan Teknik Menanam Hidroponik


1. Nutrisi khusus hidroponik & media tanam masih sulit ditemukan. Jika kita jalan-
jalan ke toko perkebunan, jarang sekali mereka memiliki perlengkapan hidroponik
dan pada akhirnya kita harus searching dan belanja online. Beberapa media tanam
seperti hidroton, rockwool, & vermiculite juga masih impor sehingga agak sulit
ditemukan dan harganya relative lebih mahal.
2. Diperlukan modal awal yang relatif lebih tinggi untuk hidroponik. Sebenarnya bila
kita kreatif, berhidroponik dapat menjadi murah karena kita dapat memanfaatkan
barang-barang bekas sebagai tempat bercocok tanam seperti botol minuman
mineral, jerigen bekas, tempat sterofoam buah-buahan, dll. Tapi begitu kita ingin
membuat kebun hidroponik yang lebih besar, apalagi dengan sistem air mengalir,

5
tentu saja kita membutuhkan perlatan yang lebih lengkap lagi seperti
paralon/talang air/gully, pompa air, pompa udara, dll.
3. Hidroponik membutuhkan ketelitian dan ketelatenan. Perubahan kadar nutrisi dan
pH sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Bila kita tidak teliti dan telaten,
akan langsung terlihat pertumbuhan tanaman yang tidak optimal.

C. Jenis Tanaman Yang Sesuai


Beragam jenis sayuran dapat tumbuh subur dengan menggunakan metode
penanaman hidroponik (media air). Tapi, ada beberapa jenis sayuran yang dapat
tumbuh lebih dari yang lainnya.Berikut beberapa jenis sayuran yang bisa digunakan
untuk menanam secara hidoproponik untuk ditanam menggunakan metode
hidroponik.

1. Selada
Daun selada adalah pilihan yang tepat untuk ditanam menggunakan metode
hidroponik. Selada akan tumbuh subur, dan tidak membutuhkan perhatian ekstra.
Mantan Petani Hidroponik Green House Marundah Hijau, Pak Didi mengatakan
ketika bibit selada disemai, tak butuh waktu lebih dari seminggu, akan tumbuh dua
daun. Dan ketika dipindahkan ke media utama dan dialirkan air serta nutrisi, maka
pertumbuhan akan semakin cepat. "Maka itu, di sini memang paling banyak yang
ditanam selada. Karena pertumbuhan yang cepat, banyak pedagang kayak hamburger
mencarinya," kata Didi kepada Health Liputan6com di Marunda, Jakarta Utara, baru-
baru ini.Ketika kita memotong daun bagian luar, maka bagian dalam cepat tumbuh
dan menggantikannya.

2. Sayuran berdaun hijau


Sama sepertii selada, sebagian besar sayuran berdaun hijau lainnya akan
tumbuh dengan baik dalam sistem hidroponik. Misalnya bayam, kangkung, arugula,
sawi, dan selada air.Harus diingat, jangan biarkan tanaman itu tumbuh terlalu besar.
Karena bila terlalu besar, kemungkinan tanaman itu kurang sirkulasi udara.Pak Didi
juga mengatakan, sayuran hidroponik dapat dipanen saat hari ke-26, 27, 28, atau 29.
Jangan lebih dari itu, nanti rasa dari sayurannya akan sangat pahit.

3. Timun
Timun dapat tumbuh dengan menggunakan metode hidroponik. Hanya saja,
mentimun membutuhkan sedikit perhatian ekstra, terlebih mengenai tempatnya.Apa
pun jenis tanaman yang ingin ditanam, Anda patut memperhatikan asupan cahaya
yang akan masuk ke dalam rumah kaca (kalau Anda menggunakan rumah kaca). Pak
Didi mengatakan, merawat tanaman hidroponik, sama repotnya seperti merawat
seorang bayi. Harus diperhatikan mendetail, satu per satu.

6
TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK

A. Peralatan dan bahan Hidroponik Sederhana


Saat ingin memulai bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik
mungkin anda bertanya-tanya apa saja alat yang dibutuhkan dalam sistem tanam ini.
Sebenarnya peralatan hidroponik dapat dibuat secara sederhana dan tidak memerlukan
biaya yang cukup besar. Namun jika anda ingin memulai bisnis budidaya tanaman
atau membuat kebun hidroponik dengan skala yang cukup besar maka kenalilah
peralatan yang dibutuhkan dalam metode hidroponik. Berikut ini adalah beberapa
peralatan hidroponik yang perlu anda ketahui jika anda mau memulai menanam
dengan sistem hiroponik :
1. Netpot
Netpot adalah istilah untuk wadah atau pot tanaman yang biasanya berukuran kecil
dan berlubang. Netpot merupakan salah satu peralatan hidroponik sederhana yang
sebenarnya dapat kita buat sendiri di rumah. Untuk mengganti netpot kita dapat
menggunakan gelas plastik bekas air mineral atau gelas plastik yang sudah tak terpakai
lagi dan kemudian dilubangi seperti netpot. Penggunaan netpot dari gelas plastik beas
air mineral lebih ekonomis dan tentunya ramah lingkungan.
2. Rockwool
Rockwool adalah salah satu bahan yang biasa digunakan dalam metode tanam
hidroponik yang berfungsi sebagai media tanam. Rockwool terbuat dari batuan basalt
yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi hingga membentuk busa dan
teerbentuklah rockwool. Rockwoll digemari karena sifatnya yang permanen, daya
serap airnya baik dan mudah diaplikasikan.
3. pH meter
kadar keasaman larutan nutrisi dan media tanam perlu dijaga untuk
memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Untuk mengetahui kadar pH media
tanam atau nutrisi digunakanlah pH meter.
4. Benih
Benih bisa dikategorikan sebagai peralatan yang dibutuhkan dalam metode
hidroponik meskipun sebenarnya benih adalah bahan dan bukan suatu alat. Bibit
tanaman hidroponik hampir sama dengan bibit tanaman untuk metode tanam lainnya.
Saat ini sudah banyak produsen dan toko-toko yang menyediakan bibit tanaman
khusus pertanian atau perkebunan hidroponik. Saat memeilih benih sebaiknya
perhatikan sisi kualitas dan ekonomisnya terutama jika anda ingin memproduksi
tanaman untuk tujuan komersil
5. Bak plastik
selain netpot dan wadah untuk menempatkan tanaman, dalam metode
hidroponik sedrhana dibutuhkan wadah untuk menampung air dan nutrisi yang
terlarut. Bak atau ember plastik dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Pilihlah
bak atau wadah plastik yang tidak bocor dan jangan lupa untuk membersihkannya
sebelum digunakan.

7
6. Pipa Paralon
Tidak hanya bak atau wadah plastik saja yang dapat digunakan untuk
menampung air atau nutrisi yang diperlukan tanaman dalam metode hidroponok. Pipa
paralon bekas dengan ukuran yang cukup besar dapat digunakan untuk menampung
air dan nutrisi hidroponik.
7. Sterofoam
Busa sterofoam biasanya digunakan untuk meletakkan netpot atau wadah
tanaman dan menahannya agar posisinya tetap stabil. Biasanya dalam metode
hidroponik sterofoam akan dilubangi sesuai dengan ukuran netpot atau pot tanaman
yang akan dimasukkan kedalamnya.
8. sumbu panel
untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman, dalam metode hidroponik diperlukan
sumbu. Sumbu yang digunakan untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman tersebut
dapat dibuat dari kain flanel atau kain panel maupun sumbu kompor yang memiliki
daya serap air yang cukup tinggi.

9. Nutris
Nutrisi adalah salah satu peralatan yang juga dapat dikategorikan sebagai
bahan dalam metode tanam hidroponik. Nutrisi yang dimaksud disini adalah formula
mineral atau zat-zat hara yang telah diramu sedemikian rupa untuk menumbuhkan
suatu tanaman. Biasanya nutrisi tersebut akan diberikan secara berbeda tergantung
pada jenis tanaman yang ditanam. Perhatikan dengan baik petunjuk penggunaan
nutrisi dan pastikan anda mencampurnya dengan air bersih sesuai dengan takaran yang
tertera pada kemasan nutrisi tersebut.
B. Tahap Penanaman Dan Pemeliharaan
1. Tahapan Semai Bibit
Tahap pertama mari kita persiapkan tahap penyemaian. Sebelum tanaman yang
diletakkan pada pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih
dahulu. Pada tahap ini proses penyemaian menggunakan media sobat dapat
menggunakan arang sekam karena selain murah, lebih steril dan mudah didapat. Selain
ini media ini mempermudah dalam proses pindah tanam (akar tidak rusak).
Bahan yang diperlukan adalah :
Baskom bekas untuk penyemaian
Arang sekam
Benih yang akan di tanam
Plastik hitam
Caranya :
Masukkan arang sekam ke dalam baskom plastik yang telah dilubangi kecil – kecil
bagian bawahnya, atau bisa juga menggunakan baskom yang sudah berlubang.
Taburkan benih yang akan di tanam secara merata di atas arang sekam.Atur lokasi
benih jangan sampai terlalu dekat, sehingga mempermudah pemindahan.
Taburkan lagi arang sekam tipis saja diatas benih yang sudah di tanam.
Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak berhamburan keluar.
Tutup dengan plastik hitam selama dua hari.
Setelah dua hari buka tutup plastik hitam, biasanya benih sudah mulai tumbuh.

8
Kenalkan bibit dengan cahaya matahari dan jangan terlalu terik, secukupnya saja
agar tidak terjadi kutilang.
Lakukan penyiraman rutin sampai dua minggu, atau lihat sampai tanaman berdaun
empat, saat itu tanaman siap di pindah

2. Tahap pindah tanam ke sistem hidroponik


Pada saat bibit tumbuh berumur dua minggu biasanya sudah berdaun lengkap
dan siap pindah tanam. Berhati-hatilah saat bibit pindah tanam agar bibit tidak rusak.
Dibawah ini adalah adalah cara untuk berpindah tanam.
Alat/bahan yang diperlukan :
Netpot atau botol gelas mineral bekas atau sejenisnya.
Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.
Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm
Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.

Caranya :
1. Ambil bibit beserta medianya sekalian. Sebaiknya jangan dicabut tapi ambil bibit
dan media sekaligus.
2. Masukkan bibit beserta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi air.
3. Goyangkan bibit secara berlahan. Selanjutnya media akan tenggelam dan bibit
akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan akar bersih dari
media yang menempel.
4. Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit satu dengan yang lain dengan hati – hati.
5. Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Jika ada bibit
yang akarnya belum menyentuh air nutrisi dapat dibantu menggunakan sumbu
dengan kain flannel yang di letakkan pada netpot.
6. Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
7. Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon yang
sebelumnya sudah diisi air nutrisi.

3. Tahap Pembesaran Tanaman


Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak atau paralon, atau sistem hidroponik
lainnya, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk pembesaran sampai
masa panen tiba.
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Apabila
kita menggunakan teknik air menggenang, yang kita lakukan hanyalah
memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa paralon tempat
penanaman. Lakukan pengecekan secara berkala 3 hari sekali. Ketika air akan habis,
tambahkan secukupnya.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar tanaman
terendam secara keseluruhan Air nutrisi diberikan secukupnya sebatas 1/3 sampai 1/5
diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan oksigen sehingga akar tidak

9
terendam. Sebab bila terendam menyebabkan busuknya akar dan tanaman akan mati.
Selanjutnya kita rawat sampai pada saatnya panen tiba.

C. Masa Panen Beberapa Sayuran


Mengenai Masa panen pun sebenarnya tergantung pertumbuhan tanaman
semakin subur tanaman maka semakin cepat dia bisa dipanen. Anda yang menanam
dengan metode hidroponik dengan menggunakan pupuk AB mix sehingga kebutuhan
unsur makro dan mikro tanaman terpenuhi tentunya lebih cepat panen daripada
tanaman yang ditanaman media tanah biasa. Pengalaman saya ketika berbincang
dengan petani ibukota di bantaran kali, dia bercerita bahwa dia memanen caisim/sawi
hijau pada umur 25 hari setelah semai padahal normalnya orang tua saya yang
merupakan petani memanennya sekitar 45 hari. Perbedaannya adalah pupuk nitrogen
yang diberikan oleh petani ibukota ini adalah berkali-kali yaitu setiap 3-5 hari sekali,
sedangkan orang tua saya hanya memberi pupuk Cuma sekali saja.
Berikut ini adalah tabel cara menanam dan masa panen beberapa sebagai
berikut:
No Nama Tanaman Cara Penanaman Masa Panen
Disemai setelah tumbuh 3-4
Caisim/Sawi daun sejati kemudian
- 40-60 hari dari biji atau
Hijau, sawi ditanam (dijadikan bibit
1 25-30 hari setelah tanam dari
pahit dan pak terlebih dahulu) /Tanam
bibit.
choy langsung dengan disebar di
media tanam
Disemai setelah tumbuh 3-4
Petsai /Sawi daun sejati kemudian - 30-60 hari setelah tanam
2
Putih ditanam (dijadikan bibit dari bibit (tergantung varietas)
terlebih dahulu)
Disemai setelah tumbuh 3-4
Kol hijau , kol daun sejati kemudian
3 3-4 bulan dari penyemaian biji
merah ditanam (dijadikan bibit
terlebih dahulu)
Disemai setelah tumbuh 3-4
Kembang Kol daun sejati kemudian 55- 100 hari (tergantung
4
dan Brokoli ditanam (dijadikan bibit varietas)
terlebih dahulu)
Disemai setelah tumbuh 3-4
Selada Keriting, daun sejati kemudian
5 2-3 bulan setelah semai
Selada krop ditanam (dijadikan bibit
terlebih dahulu)
Tanam langsung dengan
Bayam disebar di media tanam Mulai umur 25 hari, bertahap
6
(hijau/merah) tutup dengan tanah halus setiap 5 hari sekali.
setengah cm
Tanam langsung dengan Mulai umur 30 hari bertahap
7 Spinach
disebar di media tanam setiap 5 hari sekali

10
tutup dengan tanah halus
setengah cm
Tanam langsung dengan
Mulai umur 27 hari bertahap
8 Kangkung disebar dimedia tanam tutup
setiap 5 hari
dengan tanah halus ½ cm
Disemai setelah tinggi 10-
15 cm kemudian ditanam
9 Bawang daun 3 bulan setelah tanam
(dijadikan bibit terlebih
dahulu)
Disemai setelah tumbuh 4
Panen dimulai pada 70-80 hari
daun sejati kemudian
10 Terong setelah semai selanjutnya
ditanam (dijadikan bibit
setiap 5 hari.
terlebih dahulu)
Disemai setelah tumbuh 4
Panen dimulai usia 9 minggu
daun sejati kemudian
11 Tomat setelah tanam selanjutnya
ditanam (dijadikan bibit
setiap 5 hari
terlebih dahulu)
Disemai setelah tumbuh 4
Panen dimulai usia 9 minggu
daun sejati kemudian
12 Cabe setelah tanam selanjutnya
ditanam (dijadikan bibit
setiap 5 hari
terlebih dahulu)
Tanam langsung dengan
Panen muali usia 2 bulan dan
memasukan 2 biji kedalam
13 Pare diulangi setiap seminggu
lubang sedalam 1- 2 cm
sekali
kemudian ditimbun tanah
Tanam langsung dengan
Panen muali usia 3 bulan dan
memasukan 2 biji kedalam
14 Gambas/oyong diulangi setiap seminggu
lubang sedalam 1- 2 cm
sekali
kemudian ditimbun tanah
Tanam langsung dengan
memasukan 2-3 biji Panen muali usia 2 bulan dan
15 Timun kedalam lubang sedalam 1- diulangi setiap seminggu
2 cm kemudian ditimbun sekali
tanah
Tanam langsung dengan
memasukan 2-3 biji
berbunga pada umur 30 hari
16 Kacang Panjang kedalam lubang sedalam 1-
dan mulai panen umur 45 hari
2 cm kemudian ditimbun
tanah
Tanam langsung dengan
panen biasanya sudah bisa
memasukan 2-3 biji
dilakukan setelah 60 hari atau
17 Kacang Buncis kedalam lubang sedalam 1-
polong kacang sudah cocok
2 cm kemudian ditimbun
disayur.
tanah

11
Tanam langsung dengan
memasukan 2-3 biji
18 Kacang Kapri kedalam lubang sedalam 1- Umur 70-90 hari
2 cm kemudian ditimbun
tanah
Langsung Tanam sedalam 1
19 Lobak Umur 60-80 hari
cm
Tanam langsung dengan
disebar di media tanam
20 Wortel Panen 3-4 bulan
tutup dengan tanah halus
setengah cm

12
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah
hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara
bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih
terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan
pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan
tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan hasil yang kontiniu, dan lain
sebagainya.

B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat
memberikan saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan
manfaat bagi makalah ini:
1. Diharapkan makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang
akan menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.
2. Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar
manusia yang ada di dunia ini.
Demikian beberapa kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis sajikan
dalam Makalah ini, semoga tesis ini dapat manfaat bagi kita semua khususnya penulis
sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, H. 2000. Mengenal Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta.


Agromedia Pustaka.

Anonim. 2006. Budidaya Tomat Secara Komersial. Jakarta. Penebar Swadaya.

Anonim. 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Jakarta. Agromedia Pustaka

Siswadi. 2008. Berbagai Formulasi Kebutuhan Nutrisi Pada Sistem


Hidroponik. INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 7, No. 1, 2008
(103-110).

Susila, A. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Bagian Produksi Tanaman


Departemen Agronomi dan Hortikultura. IPB.

Wijayani, A. dan Wahyu, W. 2005. Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas


Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1,
2005: 77 – 83.

14

Anda mungkin juga menyukai