Anda di halaman 1dari 7

Budidaya OKRA

Budidaya OKRA atau BENDI merupakan sejenis tumbhan berbunga yang termasuk dalam
suku Malvaceae. Buah okra dimanfaatkan sebagai bahan sayuran dan berbagai olahan masakan
lainnya. Buah okra muda berwarna hijau dan memiliki biji berukuran kecil yang menempel
disekeliling dinding buah. Penampilannya hampir mirip dengan cabai hijau besar dan
disekeliling kulit buahnya terdapat bulu-bulu halus. Tekstur buah okra mirip dengan buah
terung, rasanya renyah dan berlendir jika dimasak. Di Indonesia sayuran okra sudah mulai
dikenal dan disukai. Sayuran okra bisa diolah menjadi berbagai jenis olahan masakan, seperti
kari, oseng-oseng, tumis, balado atau sebagai campuran salad. Tanaman ini cocok dibudidayakan
di Indonesia yang beriklim tropis.

Okra memiliki nama ilmiah sebagai Abelmoschus esculentus Moench, tanaman ini banyak
ditemui pada wilayah yang beriklim tropis seperti Indonesia, Malaysia dan beberapa wilayah
Asia. Konon tanaman okra berasal dari Ethiopia dan menyebar kebeberapa wilayah seperti Asia,
termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri tanaman okra masih jarang ditemui, dan hanya terdapat
di kota-kota besar. Okra dalam bahasa Inggris disebut dengan ladys fingers, ocra atau gumbo,
sedangkan di Malaysia dikenal dengan nama Bendi. Budidaya okra skala besar sebenarnya
memiliki potensi yang bagus, tanaman okra mudah dibudidayakan dan tidak sulit perawatannya.
Pun masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal dan menyukai sayuran okra, terbukti dengan
banyaknya pehobi atau gardener yang menanam okra untuk dikonsumsi secara pribadi. Tertarik
untuk berbudidaya okra?

1. Klasifikasi Ilmiah OKRA


Klasifikasi Ilmiah Okra

Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malvales
Famili Malvaceae
Genus Abelmoschus
Spesies A. esculentus
Nama binomial Abelmoschus esculentus

2. Syarat Tumbuh Tanaman Okra


Tanaman okra/bendi

Okra adalah tanaman tropis, dan bisa tumbuh subur di Indonesia. Tanaman okra bisa tumbuh
pada dataran rendah, dataran menengah atau dataran tinggi dan dapat tumbuh dengan optimal
pada ketinggian 600 700 mdpl (meter diatas permukaan laut). Pada ketinggian tersebut
tanaman okra mampu tumbuh dan berproduksi dengan maksimal. Jika teknik budidayanya tepat
tanaman okra mampu bertahan hingga 5 6 bulan. Sedangkan pada dataran rendah meskipun
okra bisa tumbuh dan berbuah namun produksi dan pertumbuhannya tidak maksimal. Okra
membutuhkan sinar matahari secara penuh dan menghendaki curah hujan sedang. pH ideal agar
tanaman okra mampu tumbuh dengan optimal adalah 5,5 7,0 (netral). Tanaman ini cocok
dengan iklim di Indonesia dan dapat dibudidayakan hampir diseluruh wilayah di Indonesia

3. Persiapan Lahan Budidaya Okra


Tanaman okra dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur dan kaya unsur hara. Untuk
itu lahan harus digemburkan terlebih dahulu dengan cara dibajak atau dicangkul. Bersihkan
lahan dari sisa-sisa gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian buat bedengan dengan
lebar 90 100 cm, tinggi bedengan 20 30 cm dan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan.
Jarak antar bedengan 50 atau 70 cm. Selanjutnya adalah mengecek pH tanah, jika pH dibawah
5,5 maka harus diberikan kapur pertanian atau dolomit. Dolomit ditaburkan secara merata diatas
bedengan dan biarkan tersiram air hujan agar dolomit meresap kedalam tanah.

4. Pemberian Pupuk Dasar Budidaya Okra

Tanaman okra atau bendi

Tanaman okra akan tumbuh dengan baik jika media tanamnya mampu menyediakan unsur hara
yang dibutuhkannya. Masalahnya tidak semua tanah (media tanam) mengandung unsur hara
yang cukup untuk tanaman. Oleh karena itu pada kondisi tanah tertentu wajib diberikan pupuk
dasar. Unsur hara bisa diatur dengan pemberian pupuk dasar, yaitu dengan menambahkan pupuk
kompos, pupuk kandang atau boleh juga ditambahkan pupuk kimia. Pupuk kimia yang bisa
digunakan sebagai pupuk dasar adalah pupuk phosphor/phosphat seperti pupuk TSP, SP 36 atau
SP 18 serta pupuk kalium dan pupuk nitrogen, misalnya pupuk KNO3, pupuk KCL, pupuk ZA
atau pupuk Urea. Dosis pupuk kandang/pupuk kompos dan pupuk kimia disesuaikan dengan
tingkat kesuburan tanah. Semakin tandus lahan untuk budidaya okra maka kebutuhan pupuk
dasarnya semakin banyak.

Pupuk dasar diberikan dengan cara ditaburkan secara merata diatas bedengan. Kemudian pupuk
yang sudah ditabur ditutup menggunakan tanah atau diaduk sampai tercampur rata dengan tanah
bedengan. Setelah pemberian pupuk dasar selesai, biarkan bedengan tersiram air hujan agar
pupuk meresap dan kompak dengan tanah. 10 atau 15 hari kemudian tutup bedengan dengan
mulsa plastik untuk mencegah tumbuhnya gulma dan meminimalisir serangan penyakit

5. Persiapan Benih Budidaya Okra

benih okra

Tanaman okra diperbanyak dengan biji, benih okra bisa diperoleh dengan membuatnya sendiri
atau membeli benih di toko pertanian. Jika ingin membuat benih sendiri, pilihlah buah okra yang
benar-benar sudah tua dan kering dipohon yang berasal dari tanaman yang sehat dan memiliki
buah yang lebat. Benih okra bisa ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu. Jika benih
disemai terlebih dahulu, gunakan polybag kecil berdiameter minimal 5 cm. Media semai berupa
campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Bibit okra bisa dipindah tanam
kelahan jika tingginya sudah mencapai 15 atau 20 cm.

6. Cara Menanam Bibit Okra


Benih okra bisa ditanam langsung ke lahan, caranya dengan membenamkan 2 3 benih okra
kedalam lubang tanam dan ditutup tipis dengan tanah. Setelah benih tumbuh sekitar 20 cm,
lakukan seleksi bibit, bibit yang kurang bagus pertumbuhannya dicabut dan sisakan 1 atau 2
bibit saja. Bibit yang divabut bisa digunakan untuk menyulam jika ada benih yang tidak tumbuh
atau mati. Jika benih disemai menggunakan polybag, lubang tanam ditugal terlebih dahulu
dengan ukuran disesuaikan dengan polybag. Buka polybag semai secara hati-hati agar media
semai tidak pecah, kemudian bibit dimasukkan kedalam lubang tanam yang sudah dibuat. Tanah
disekeliling lubang tanam sedikit dipadatkan agar bibit okra bisa berdiri kokoh dan tidak mudah
rebah. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Jika tanah dalam keadaan kering, setelah
selesai menanam siram tanaman okra dengan air secukupnya. Jarak tanam untuk tanaman okra
adalah 70 x 80 cm atau 70 x 100 cm. Jika budidaya dilakukan pada musim hujan, sebaiknya
jarak tanam tidak terlalu rapat.

7. Pemeliharaan dan Perawatan Budidaya Okra


Kegiatan pemeliharaan dan perawatan tanaman okar meliputi penyiraman, penyisipan dan
penyiangan.
a. Lakukan penyiraman secara rutin atau disesuaikan dengan kondisi, tanaman okra dapat
tumbuh dengan baik jika kebutuhan air cukup dan tidak kekeringan.
b. Cek tanaman secara teliti, jika terdapat benih yang tidak tumbuh atau bibit yang mati, segera
lakukan penyisipan.
c. Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh disekitar
tanaman okra. Lakukan penyiangan secara manual dan hindari penyiangan menggunakan
herbisida
8. Pemupukan Susulan Tanaman Okra

Buah okra siap panen

Agar pertumbuhan tanaman okra bisa optimal maka perlu dilakukan pemupukan susulan.
Pemupukan susulan pertama kali dilakukan ketika tanaman okra berusia 10 15 hari setelah
tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara dikocor menggunakan pupuk ZA/Urea dan KCL
dengan perbandingan 1:1. Gunakan 1 kg pupuk nitrogen dan 1 kg pupuk KCL dilarutkan dengan
500 liter air dikocorkan pada pangkal batang dengan takaran 500 ml larutan pupuk untuk satu
tanaman. Pemupukan dilakukan setiap 7 10 hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi
tanaman.

Pemupukan selanjutnya, mulai tanaman berusia 1 bulan pemupukan susulan bisa dilakukan
dengan cara ditabur. Bagian tengah mulsa dibelah sepanjang -/+ 20 cm kemudian pupuk
ditaburkan pada belahan mulsa tersebut. Belahan mulsa dibuat sesuai dengan jumlah tanaman.
Penaburan pupuk sebaiknya dilakukan setelah penyiraman atau ketika tanah dalam keadaan
basah/lembab. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman,
antara lain Za/Urea, KCL, TSP dan NPK. Ketika tanaman mulai berbunga (memasuki masa
generatif) gunakan pupuk yang mengandung P dan K tinggi dan kurangi pupuk yang
mengandung unsur N.

9. Panen Buah Okra


Panen buah okra dapat dimulai ketika tanaman berusia 60 70 hari. Buah okra dipanen ketika
masih muda, kira kira yang sudah berukuran panjang 10 12 cm. Buah okra yang ukuran
panjangnya sudah lebih dari 12 cm atau sudah tua tidak layak untuk dipanen dan dikonsumsi
sebagai sayur. Sebab rasanya kurang enak dan agak keras. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2
atau 3 hari sekali, dan berlangsung hingga 2 3 bulan sejak panen pertama. Masa panen
tergantung pada kondisi tanaman dan pemeliharaan tanaman.

Demikian Cara Menanam Okra semoga bermanfaat

Sumber : http://mitalom.com/panduan-teknis-budidaya-okra/
Cara Menanam Okra Dalam Pot
Monday, November 28th 2016.

Suka? Bagi ke Teman Yuk!

Tanaman okra (Abelmoschus esculentus) adalah tanaman berbunga yang berkerabat dengan
kapas, cocoa juga kembang sepatu dan banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Yang dijadikan
sayur adalah buah atau podnya yang berbentuk mirip oyong atau gambas. Karena masih
berkerabat dengan dengan kembang sepatu, tak heran jika bunga yang dihasilkan tanaman okra
ini sangat menyerupai kembang sepatu atau hibiscus. Tanaman okra ada dua jenis, yaitu okra
hijau dan okra merah. Okra hijau adalah okra yang podnya berwarna hijau sedangkan okra
merah adalah okra yang podnya berwarna merah. Okra merah ini juga biasa disebut dengan okra
red burgundy.

Okra hijau dan okra merah.

Okra mungkin terdengar belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Namun di beberapa
negara di luar sana, okra sudah menjadi menjadi salah satu makanan pelengkap. Di Jepang
misalnya, okra yang disana disebut dengan okura biasanya dipotong-potong dan dicocol dengan
saus lalu disantap bersama nasi hangat. Karena belum bengitu familiar, jadi jika Anda
berkunjung di pasar tradisional Indonesia, okra masih sangat jarang ditemui. Hanya di swalayan
tertentu saja yang menjualnya dan harganya pun cukup mahal. Padahal, okra mempunyai rasa
yang lezat dan segar. Di beberapa daerah di Indonesia yang sudah mengenal okra, biasanya
menyajikan sayuran ini sebagai lalapan, sayur rebus, tumis atau dijadikan asinan.

Selain lezat dikonsumsi, okra juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya serat,
antioksidan dan Vitamin C, sehingga dapat memberi sumbangsi positif bagi tubuh dalam
menjaga kesehatan. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika Anda mencoba kelezatan okra
sekaligus meraup manfaat kandungannya bagi kesehatan tubuh Anda. Karena masih jarang
ditemui dipasaran, sebaiknya Anda menanamnya sendiri saja, dengan begitu Anda tidak perlu
repot-repot lagi mencari ke swalayan, petik sendiri saja dan langsung diolah.

Tanaman okra yang ditanam dalam pot membutuhkan penyangga untuk mendukung
pertumbuhannya.
Cara menanam okra tidaklah sulit, lebih sulit mencarinya di pasaran. Anda bisa menanamnya di
dalam pot jika pekarangan Anda tidak begitu luas. Berikut langkah-langkahnya.

Siapkan media tanam berupa tanah yang telah dicampur dengan pupuk
kandang. Pemakaian pupuk kandang bisa diganti dengan pupuk NPK.
Masukkan campuran tanah tersebut ke dalam pot.

Sebelum ditanam, biji direndam dulu selama sehari penuh. Setelah itu,
tanam biji pada media tanam yang telah disiapkan. Tanam dengan
kedalaman 1-2 cm. Biasanya kecambah akan muncul saat berusia 6 21
hari.

Untuk penyiraman, sesuaikan dengan kondisi cuaca dan kondisi tanah. Saat
kemarau dan tanahnya terlihat kering, bisa disiram setiap hari. Jika cuaca
normal, bisa disiram seminggu dua kali.

Untuk pempukan susulan tidak begitu mutlak dibutuhkan. Perhatikan saja


kondisi tanamannya. Jika tanaman tetap subur, maka tidak perlu. Yang tak
kalah penting adalah penyiangan untuk mencegah gulma.

Apabila terserang hama, semprotkan insektisida sesuai dengan dosis yang


ada pada petunjuk penggunaan.

Untuk proses panen, biasanya bisa dilakukan saat tanaman berusia 2 bulan.
Lebih enak jika dipanen dalam keadaan belum terlalu tua, karena saat
podnya sudah tua, rasanya juga sudah tidak begitu segar. Ukuran pod okra
yang pas untuk dipanen adalah sekitar 7 cm. Panen bisa dilakukan setiap 2
hari sekali.

Sekian pemaparan tentang cara menanam okra dalam pot. Silahkan dicoba dirumah jika
berminat memiliki pohon okra sendiri.

Sumber : http://bibitbunga.com/blog/cara-menanam-okra-dalam-pot/

Anda mungkin juga menyukai