Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA TANAMAN JAHE

1.PENDAHULUAN
Tanaman Jahe

merupakan

salah

satu

tanaman

rempah-rempah

yang

diperdagangkan di dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe
segar olahan dam minyak atsiri.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu

dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor ke manca negara maka peluang
pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu menjadi sangat
terbuka. Walaupun demikian sampai saat ini petani belum mendapatkan nilai tambah
yang maksimal dalam usahataninya atau dengan kata lain keuntungan usahatani jahe
masih banyak dirasakan oleh pedagang pengumpul dan para eksportir.

Hal ini

disebabkan karena para petani belum menguasai teknologi budidaya yang mutakhir
dan masalah mutu hasil produksi.

Dengan demikian banyak ditemukan kegagalan

dalam usahatani yang disebabkan oleh masalah hama/penyakit terutama penyakit


busuk bakteri, harga yang tidak sesuai dan hasil produksi yang rendah.
2. URAIAN TANAMAN JAHE
2.1 Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale

2.2 Jenis Tanaman


Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk & warna rimpangnya.
Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak
2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit
3. Jahe merah
3.SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim
1. Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara
2.500-4.000 mm/tahun.
2. Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar
matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yg
terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
3. Suhu udara optimum utk budidaya tanaman jahe antara 20-35C.
2. Media Tanam
1. Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yg subur, gembur &
banyak mengandung humus.
2. Tekstur tanah yg baik adalah lempung berpasir, liat berpasir & tanah
laterik.
3. Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4.
Tetapi keasaman tanah (pH) optimum utk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
3. Ketinggian Tempat
1. Jahe tumbuh baik di daerah tropis & subtropis dengan ketinggian 02.000 m dpl..
2. Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.
4.PEDOMAN BUDIDAYA

1.Persyaratan Bibit Jahe : Bibit berkualitas


2.Teknik Penyemaian Bibit : utk pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam,
bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian
bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan
3. Penyiapan Bibit Jahe
5. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
1.Persiapan Lahan
2. Pembukaan Lahan
3. Pembentukan Bedengan
4. Pengapuran
6. TEKNIK PENANAMAN JAHE
1.Penentuan Pola Tanaman: Monoultur dan tumpang sari
2. Pembutan Lubang Tanam : utk menghindari pertumbuhan jahe yg jelek, karena
kondisi air tanah yg buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedenganbedengan
3. Cara Penanaman : Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit
rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yg sudah disiapkan.
4. Perioda Tanam : Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan
sekitar bulan September & Oktober.
7. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyulaman
Penyiangan
Pembubunan
Pemupukan
Pengairan & Penyiraman
Waktu Penyemprotan Pestisida
8. HAMA & PENYAKIT
Hama yg dijumpai pada tanaman jahe adalah:
1. Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.

2. Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan


tanaman jahe menjadi kering & mati.
3. Kumbang.
Penyakit Tanaman Jahe:
1.
2.
3.
4.

Penyakit layu bakeri


Penyakit busuk rimpang
Penyakit bercak daun
Gulma potensial pada pertanaman jahe adalah gulma kebun antara lain adalah
rumput teki, alang-alang, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.

Pengendalian hama/penyakit secara organic: tidak menggunakan bahan-bahan kimia


berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yg ramah lingkungan biasanya dilakukan
secara terpadu sejak awal pertanaman utk menghindari serangan hama & penyakit
tersebut yg dikenal dengan PHT.
9.PANEN
1. Ciri & Umur Panen Jahe: Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan
jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu penyedap masakan, maka tanaman
jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara
mematahkan sebagian rimpang & sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe
utk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman jahe yg
sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah
dari hijau menjadi kuning & batang semua mengering. Misal tanaman jahe
gajah akan mengering pada umur 8 bulan & akan berlangsung selama 15 hari
atau lebih.
2. Cara Panen : Cara panen yg baik, tanah dibongkar dengan hati-hati
menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe
terluka. Selanjutnya tanah & kotoran lainnya yg menempel pada rimpang
dibersihkan & bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau
daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka,
tidak lembab & penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.
3. Periode Panen. : Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu
diantara bulan Juni Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan
mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat
dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada
musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan

rusaknya rimpang & menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan


rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.
4. Perkiraan Hasil Panen : Produksi rimpang segar utk klon jahe gajah berkisar
antara 15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe emprit atau jahe sunti
berkisar antara 10-15 ton/hektar.
10. PASCAPANEN

Penyortiran Basah & Pencucian


Perajangan
Pengeringan
Penyortiran Kering
Pengemasan
Penyimpanan

Demikian tentang Cara Budidaya Tanaman Jahe, semoga bermanfaat


Sumber: Anonymous,2007
Penulis : Dyah Ayu P. BP3K Selopuro

Anda mungkin juga menyukai