Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

KEGIATAN YANG DILAKSAAAN SELAMA PKL

4.1 Waktu dan tempat

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilakukan pada semester VIII selama


40 hari kerja, mulai dari tanggal 1 Maret - 9 April 2021. Waktu kerja PKL ini
dimulai pada hari senin sampai dengan jum’at selama 8 jam perhari kerja mulai
pukul 07.30-16.00 WIB. Tempat Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di UPTD
Balai Benih Padi dan Palawija (BBPP) yang terletak di Jl. Terusan Muhammad
Ali, Desa Neglasari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur 43283 .

4.2 Kegiatan Umum


4.2.1 Pengeringan / Penjemuran Calon Benih Padi
Pengeringan di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija Cihea dilakukan
secara manual dengan melakukan sinar matahari hingga kadar air mencapai 9-
10%. Pengeringan dengan sinar matahari (penjemuran) harus memperhatikan
intensitas sinar, suhu pengeringan yang selalu berubah, ketebalan penjemuran dan
frekuensi pembalikan.
1. Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam proses pengeringan (penjemuran) yaitu
sebagai berikut :
- Garuk : untuk menyebar / meratakan benih dalam kapasitas tebal
- Kukuyaan : untuk membolak-balikan padi
- Encrak : untuk menyebar / meratakan padi
- Sorongan : untuk mengumpulkan padi yang sudah di jemur
- Sapu lidi : untuk membersihkan / memisahkan jerami yang ada di
penjemuran padi
2. Langkah kerja

Adapun cara yang dilakukan dalam pengeringan (penjemuran) di UPTD


Balai Benih Padi dan Palawija Cihea yaitu :
- Membersihkan lantai jemur terlebih dahulu agar terhidar dari varietas lain.
- Menghamparkan calon benih kelantai jemur secara merata, hingga mencapai
ketebalan yang sudah ditentukan yaitu 3-5 cm agar cepat kering.
- Dilakukan pembalikan setiap 2 jam sekali dengan menggunakan alat kukuyaan
agar benih kering merata pada semua bagian.
- Melakukan pengecekan kadar air satu kali sehari menggunakan grain moistur
mester yaitu dengan mengambil 3 sampel dari sisi yang berbeda.
- Gabah yang belum kering pada sore hari dikumpulkan dengan menggunakan
gosrokan sehingga menghasilkan gundukan dan kemudian ditutup
menggunakan terpal.
- Pengeringan dilakukan hingga kadar air mencapai 11-12%
- Gabah yang sudah kering kemudian dimasukkan kedalam karung ukuran 50
kg, lalu dijahit dengan tali rafia, kemudian diangkut kedalam gudang
penyimpanan untuk diproses lebih lanjut dengan mencantumkan identitas
benih.

4.2.2 Penyimpanan Benih Padi

Penyimpanan benih padi yaitu suatu proses dalam menyimpan benih padi
agar mendapatkan benih yang berkualitas. Penyimpanan ini bertujuan untuk
mempertahankan agar benih dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu
tertentu. Selama penyimpanan, kadar air benih harus tetap dijaga. Pada periode
penyimpanan yang lama kadar air harus tetap rendah karena tiap terjadinya
penurunan kadar air benih sebanyak 1%, umur benih akan lebih bertahan sampai 2
kali dari semula sedangkan tiap terjadinya penurunan suhu 5º c dalam
penyimpanan, umur benih akan bertahan sampai 2 kali dari semula.

Alat alat yang digunakan dalam proses penyimpanan benih padi di bbpp
yaitu :

- Karung
- Tali rafia
- Tataban
- Jarum karung
- Timbangan dan,
- Forklift

Adapun bahan yang diperlukan dalam proses ini yaitu gabah calon benih
padi bersertifikat.

4.2.3 Penapian / Sortasi


Penapian calon padi adalah proses penampian atau memisahkan gabah
(padi) dari kotoran. Proses penapian padi ini dapat dilakukan sebelum atau
sesudah proses pengeringan, penapian padi dapat dilakukan secara tradisional dan
secara modern. Penapian padi yang dilaksanakan di UPTD BBPP adalah
menggunakan alat atau mesin penampi yang mempunyai fungsi untuk
memisahkan butiran padi dari kotoran ringan yang terikut (jerami, butir hampa,
dan benda-benda ringan lainnya).
1. Alat dan bahan
Alat yang digunakan untuk proses penapian gabah padi yaitu mesin penapi
gabah atau Air Scren Cleaner, Sapulidi, Serokan, Timbangan manual, Ember,
Corongan, Gosrokan kayu, Jarum karung.
Adapun bahan yang digunakan dalam kegiatan penapian ini yaitu Calon
Benih Kering Kotor (CBKK), Karung, dan Tali rafiya.
2. Langkah kerja
- Bersihkan mesin dan alat menggunakan sapu lidi dari kotoran dan bekas
penapian calon benih padi varietas lain.
- Hidupkan mesin penapi selama ½ jam agar benih yang menempel didalam
mesin dan yang sulit dijangkau dapat mudah keluar.
- Calon benih kering kotor (CBKK) diangkut menggunakan forklip ketempat
gudang penapian
- Screen Cleaning yaitu membersihkan benih dari kotoran-kotoran kasar mesin
pengayak.
- Setelah proses pengayakan calon benih secara gravitasi dilewatkan pada
kemiringan 30°.
- Pada saat calon benih turun dihisap oleh blower sehingga benih yang bernas
dengan yang hampa akan terpisah.
- Benih yang bernas selanjutnya dimasukkan ke dalam karung dengan berat 50
kg.
- Menjahit dengan menggunakan tali rafia, kemudian disusun dalam tataban
sebanyak 1 ton kemudian disimpan dalam gudang.

4.2.4 Penyemaian dilahan sawah milik BBPP

Sistem penyemaian yang dilaksankan di UPTD BBPP cihea yaitu


kebanyakan menggunakan sistem penyemaian basah.

1. Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam proses penyemaian basah yaitu pacul, tali,
sabit padi, karung, hand traktor, sprayer, ember, dan papan perata.
Adapun bahan bahan yang dibutuhkan dalam proses penyemaian ini yaitu
benih pokok (ss) varietas inpari 33, pupuk urea, npk mutiara dan puradan 3g.
2. Langkah kerja
- penimbangan benih lalu benih yg di timbang di jemur lalu benih dimasukan
kedalam karung dan di ikat kemudian di rendam dalam air.
- pengambilan benih padi dari gudang menggunakan mobil forklift dan
dilakukan penjemuran selama kurang lebih 3 jam
- benih yang sudah dijemur lalu direndam selama 1 x 24 jam menggunakan
wadah yang diberikan air sirkulasi agar aerasi dalam karung benih dapat
tersedia
- setelah itu dilakukan pemeraman selama 2 x 24 jam yang bertujuan untuk
melunakan kulit benih agar mempercepat perkecambahan dan seragam.
- Pembuatan lahan persemaian.Tanah di olah dengan menggunakan cangkul
hingga berlumpur dan di bentuk bedengan dengan ukuran lebar 120cm lalu
panjangnya di sesuaikan dengan luasan lahan persemaian, tinggi bedengan 30
cm jarak antar bedengan 30 dan di buat solokan
- bedengan kemudian diratakan dengan menggunakan papan
- selanjutnya penebaran benih ke bedengan dengan cara di sebar dengan kondisi
air di dalam bedengan dalam keadaan macak macak, benih di tebar secara
merata pada lahan yang telah di siapkan, penebaran benih di lakukan jangan
terlalu padat.

4.3 Kegiatan Khusus


4.3.1 Pemanenan Padi Varietas Inpari 32
1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam proses pemanenan padi ini terdiri dari sabit
bergerigi, papan kayu, terpal, sapu lidi, jarum, timbangan, mobil pick up dan alat
tulis. Sedangkan bahan yang digunakan ialah, tali rafia, karung, dan tanaman padi
varietas Inpari 32.

2. Langkah kerja
Langkah langkah pemanenan padi terdiri dari tahan proses dasar yaitu :
- Melakukan kegiatan pra panen seperti seleksi masak dan mempersiapkan alat
alat untuk panen.
- 10 hari sebelum dilakukan pemanenan areal tanaman padi harus dikeringkan
terlebih dahulu. Tujuannya untuk keseragaman matang fisiologi padi dan
memudahkan saat pemanenan.
- Menuai atau memotong malai atau jerami menggunakan sabit bergerigi
- Perontokan atau memisahkan butir padi dari batangnya dengan cara di gebot
- Membersihkan atau menghilangkan padi hampa dan batang-batang sisa
perontokkan.
- Setelah itu gabah dikumpulkan dan dimasukan kedalam karung.
- Setelah itu melakukan pengangkut atau memindahkan padi hasil panen ke
tempat pengeringan.
- Lalu dilakukan penimbangan cbkp sesuai target masing masing.
- Setelah itu dijemur , tujuannya untuk Mengurangi kadar air / menetralisir
kadar air sesuai dengan anjuran yaitu sekitar 9-10%.
- Penyimpanan - menyimpan padi yang telah dijemur tadi ( CBKK ) didalam
gudang selama 3-4 minggu.

4.4 Metode Kerja


Pelaksanaan PKL di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija ini dilakukan
melalui metode praktik langsung, wawancara, diskusi, studi pustaka, dan
penelusuran dari internet.

1. Praktik langsung yaitu melakukan praktik secara langsung di UPTD Balai


Benih Padi dan Palawija Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat
2. Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
koordinator lapangan dan pekerja mengenai kegiatan pemanenan di UPTD
Balai Benih Padi dan Palawija Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat
3. Diskusi dilakukan dengan pembimbing lapangan guna mendapatkan informasi
mengenai kegiatan pemanenan di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija
Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat.
4. Studi Pustaka yaitu metode pengumpulan data dan informasi yang diperoleh
dari referensi tugas akhir yang ada di Balai Benih Padi dan Palawija Cihea.
Cianjur, Jawa Barat.
5. Penelusuran dari internet yaitu metode yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai teknik / proses pemanenan.

Anda mungkin juga menyukai