Anda di halaman 1dari 8

2.

PROSEDUR DAN PELAKSANAAN

2.1 Perencanaan dan Persiapan

a. Pengaturan Waktu Pelaksanaan

Pemesanan biji mucuna dilakukan 3 bulan sebelum penanaman di nursery,


dimana 1 bulan adalah waktu pemesanan dan 1-2 bulan persiapan dan
penanaman mucuna selama di nursery. Purifikasi tahap I dilakukan pada saat
chippingan diareal replanting sudah dirumpuk dan penanaman mucuna dapat
dilakukan.

Tabel perencanaan penanaman mucuna

Bulan (periode 2015-2016)


Description
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt
Pemesanan
biji mucuna

Nursery

Pemurnian
rotasi I, II,III
Penanaman
dilapangan
Perawatan
mucuna

Melihat dari tabel di atas maka penanaman Mucuna bracteata harus


dihitung dengan benar, dimana masa penanaman sesuai dengan iklim yang
mendukung sehingga dapat memperkecil cost perawatan mucuna. Penanaman
yang baik adalah pada saat musim penghujan, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan mucuna dapat ditanam disaat tidak musim penghujan dengan
catatan adanya penyiraman bibit mucuna dilapangan secara manual. Servise ulang
purifikasi dilakukan 21 hari setelah tanam mucuna dilapangan sesuai dengan
jadwal rotasi yang sudah ditentukan.

5
b. Persiapan Kerja
1) Persiapan Bahan dan Alat:
Bahan : Biji mucuna, ZPT, Plastik PE, Pupuk CIRP, pupuk urea,
material Herbisida (glyphosate, indoziplam, metylmetsulfuron).
Alat : Jepitan kuku, alat pelubang polybag, gembor, Knapsack solo,
Cangkul, Angkong, Kotak eks jrigen, Ember, APD spraying (kaca
mata, masker , apron, sarung tangan, sepatu boots).

2) Persiapan Pengaturan Tenaga Kerja

Pengaturan tenaga kerja sesuai dengan program kerja yang sudah ada,
pekerjaan dari nursery sampai penanaman dilapangan biasa menggunakan
tenaga kontrak, khusus untuk purificasi dan serfis purificasi menggunakan
tenaga perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), sektor kerja umum (SKU) dan
free labour (FL). Untuk jumlah pekerja sesuai dengan badget dari cash, dimana
semua ditentukan berdasarkan standart borong masing masing pekerjaan.

3) Persiapan Administrasi (SRN, SIN, & SP)

SRN dan SIN di buat jika akan melakukan pengambilan material di


gudang seperti, pupuk, herbisida. SP dibuat jika dari nursery melakukan
pengiriman bibit mucuna ke lapangan.

2.2 Pelaksanaan kerja

a. Prosedur kerja

1) Perbanyakan Mucuna bracteata


Melalui biji, dimana setiap 1 kg mucuna + 6000 biji, dengan persentase
kecambah 50%.
Kebutuhan bibit perhektar 1000 trees.
Contoh : areal div 3 telah dilakukan replanting dengan luas 50 ha dan akan
ditanam mucuna, hitunglah kebutuhan mucuna yanng akan dipesan?
Kebutuhan mucuna = (50 ha x 1000 bibit/Ha )
= 16,66 kg
(6000 biji/kg x 50%)

6
2) Nursery Mucuna bracteata
a. Pengecambahan.
Pengecambahan biji mucuna bracteata ada dua cara yaitu dengan media
pendederan di germination box yang berisi pasir dan mengunakan
nampan yang di alasi kain basah.
I. Di germination box yang berisi pasir.
Buat germanition box yang berisi pasir sungai yang bebas
dari sampah dan batu krikil dan diberi naungan dari
pelepah kelapa sawit.
Buat SRN permintaan biji mucuna.
Setelah di tandtangani, biji mucuna diambil kemudian di
bawa ke nursry.
Biji kemudian di potong (cutting) pada salah satu
ujungnya.
Lakukan seleksi biji ketika cuting berdasarkan warna,
fisik, dan bentuk yang abnormal.
Biji tergolong tidak memenuhi kriteria layak tanam
diafkirkan, dan biji yang tergolong kriteria normal
direndam air yang sudah dicampur ZPT dengan lama
perendaman 15 - 20 menit.
Saat perendaman dilakukan seleksi, biji yang mengambang
diafkirkan.
Biji disusun rapi dan sejajar dalam germination box yang
berisi pasir, dan setiap hari disiram sebanyak 2 kali yaitu
pagi dan sore. Selang penyiraman diberi kepala gembor.
Biji berkecambah selama 7 hari.
II. Nampan yang di alasi kain basah.
Biji mucuna di potong (cuting) pada salah satu ujungnya.
Lakukan seleksi biji ketika cuting berdasarkan warna,
fisik, dan bentuk yang abnormal.
Biji tergolong tidak memenuhi kriteria layak tanam
diafkirkan, dan biji yang tergolong kriteria normal

7
direndam air yang sudah dicampur ZPT dengan lama
perendaman 15 - 20 menit.
Saat perendaman dilakukan seleksi, biji yang
mengambang diafkirkan.
Biji mucuna di dederkan di atas nampan yang di alasi kain
lembab kemudian di tutup kembali dengan kain lembab.
Biji mucuna yang sudah di dederkan di letakan di ruangan
yang tertutup ( Redup cahaya),
Stiap pagi hari biji mucuna dan kain basah di cuci untyuk
menjaga kelembaban selama 3 hari sampai dorman
terbuka atau biji telah berkecamabah.
b. Menunggu biji berkecambah selama siapkan SRN untuk pemesanan
pliybag ukuran 12 x 17cm atau polibag ukuran 0,25kg dan setiap 1 kg
plastik PE terisi 550 lembar.
c. Lobangi polibag dengan menggunakan alat (Drip) sebanyak 12 lobang.
d. Isi tanah dalam polibag dan susun polibag dengan bentuk bedengan,
dengan panjang bedengan 100 bag dan lebar 10 bag dengan jumlah
keseluruhan 1000 buat naungan jika lokasi pembibitan berada di daerah
terbuka (tidak memiliki naungan seperti pohon-pohon)
e. Setelah biji mucuna berkecambah dipindahkan ke dalam polibag, Untuk 1
polibag diisi 1 bibit, dimana bibit tetap disiram pagi dan sore.
f. Bibit mucuna dapat ditanam dilapangan setelah usia 4 6 minggu.

3) Purifikasi
g. Untuk mengendalikan gulma dilokasi replanting yang akan ditanam
mucuna, terlebih dahulu areal disemprot dengan herbisida berbahan aktif
indaziflam (0,15 L/ha), glyphosate (2,5 L/ha), dan metil metsulfuron
(75 gr/ha).
4) Penanaman dilapangan
h. Mucuna yang dapat ditanam dilapangan setelah berumur 4-6 minggu, atau
sudah memiliki trifolia.

8
i. Mucuna ditempatkan dalam wadah menggunakan exdregen dibelah dua
bagian, untuk satu kotak dapat memuat 16 bibit.
j. Pengangkutan kelapangan menggunakan dumtruck atau trailer traktor,
dimana satu trip dumtruk dapat memuat 63 kotak setara dengan 1008 bibit.
k. Bibit diecer dilapangan sesuai dengan kebutuhan yaitu 1008 bibit
perhektar.
l. Bibit diecer setiap rumpukan 200m sebanyak 300 bibit/ tergantung desain
blok.
m. Bibit mucuna ditanam dipinggir rumpukan dengan jarak antar tanaman
1,3 m (1000trees/ha).
n. Lubang tanam dibuat dengan kedalam + 20 cm,
o. Lubang tanam diberi pupuk dasar rock phospate 100gr.
p. Bibit mucuna ditanam tanpa membuka keseluruhan bagian polibag, dan
hanya bagian ujungnya saja yang di potong.
q. Bibit ditanam sedalam pangkal polibag.
r. Untuk mencegah serangan jangkrik, bibit diberi dedak 3gr/trees yang
telah dicampur raggent dengan dosis 0,075cc/trees, ini setara dengan 3kg
dedak/ha dan 75cc raggent/ha (dicampur 1 liter air).
s. Dilakukan pemupukan urea dengan dosis 15 gr/trees pada umur 1 bulan
setelah tanam.
t. Jika kondisi kemarau setelah penanaman maka, bibit disiram selam 3 hari

berturut turut, dan setelah itu dapat disiram dengan interval 3 hari sekali.

5) Purifikasi lanjutan

u. Pemurnian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual dengan


mencabut dan mencangkul gulma yang tumbuh disekitar mucuna, dan
chemical dengan menyemprot herbisida disekitar mucuna.

9
2.3. Koordinasi

Asisten lapangan memberikan laporan kepada FHA, dan EM, setelah


mendapatkan persetujuan, dan mendapatkan masukan dari pimpinan maka field
assisten melakukan kegiatan, mulai dari nursery sampai penanaman mucuna
dilapangan. Field assisten memberikan instruksi kepada mandor upkeep tentang
standart pekerjaan yang di inginkan perusahaan, begitu juga dengan mandor
memberikan instruksi pekerjaan yang baik dan benar, serta mendapatkan target
yang diinginkan.

2.4 Pengawasan Kerja

Pengawasan dilakukan oleh mandor ketika kegiatan dilapangan mulai


dengan nursery sampai penanaman dilapangan, dan dikontrol oleh field
assistent.
FHA dan EM melihat hasil kerja dari field assisten apakah pekerjaan
tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk nursery yang paling menjadi parameter adalah kecambah yang tidak
tumbuh apakah human error atau serangan HPT.
Mengaturan pengeceran bibit dilapangan serta jarak tanam dilapangan.
Melihat parameter hasil penanaman dilapangan, berhasil tidaknya mucuna
untuk tumbuh dan berkembang setelah ditanam.

2.5 Norma kerja

a. Nursery Mucuna

Cutting & Culling seed : Rp.22 /seed- (kemampuan 0,66 kg/Hk ).


Transplanting in to babybag : Rp.33/ trees- (kemampuan 2100 trees/Hk).
Filling soil to polibag : Rp. 68/ polybag
(kemampuan 1100 trees/Hk)
Arrangging babybag : Rp 50/ polybag (kemampuan 1500 bag/Hk)
Watering : Rp. 7/trees (kemampuan 11000 trees/ Hk).

10
b. Purification spraying

Blanket spraying : 0,41 wd/ha (10 keep)

c. Planting mucuna

Planting mucuna : Rp 473 / seed


Manuring hole : Rp 25 / hole

d. Follow up Purification

Weeding in mucuna By manual : 1 ha/wd


Purification spraying ulangan : 0,4 wd/ha (10 keep/ha)

3. Administrasi

Kelengkapan Administrasi SRN yang disetujui FHA dan SIN yang


disetujui oleh EM, dibuat jika untuk mengeluarkan material yang berhubungan
dengan nursery mucuna seperti ZPT untuk biji mucuna, permintaan polybag
mucuna. Untuk kegiatan dilapangan material yang digunakan pupuk CIRP, Pupuk
urea dan Herbisida..

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Budaya keselamatan kesehatan kerja (K3) dapat diciptakan perusahaan


kelapa sawit, lewat serangkaian pengawasan yang kuat. Semangat menjaga
keselamatan dan kesehatan pekerja telah menjadi perhatian perusahaan kelapa
sawit di Indonesia.

Upaya yang dilakukan perusahaan dalam meminimal resiko K3 ialah


dengan penggunaan APD yang sesuai untuk masing masing pekerjaan. Tidak
mengijinkan karyawan/ti kerja tanpa APD jika pekerjaan penyemprotan Herbisida
dilakukan. Tidak menggunakan bahan bahan pestisida yang dilarang pemerintah.

5. Lingkungan Hidup

11
Penanaman mucuna berguna sebagai penambah bahan organik, dimana
bahan organik sebagai sumber pangan bagi microorganisme, mucuna juga dapat
mencegah aliran run-off yang dapat menyebabkan erosi tanah.

12

Anda mungkin juga menyukai