Anda di halaman 1dari 54

Conveying

better future

PRODUKSI
BENIH
oleh
DR. IR. BILMAN W S
IR. EKO SUPRIJONO, M.P.
Seleksi biji
 Berasal dari persilangan varietas unggul (Dura
dan Pisifera)
 Diambil dari tandan buah yang besar dari
pohon yang telah diseleksi dan diketahui sifat-
sifatnya
 Tandan yang telah dipanen dibawa ke lab
persiapan biji
 Biji direndam selama 3 menit dalam larutan
Dithane dan dikeringanginkan
 Biji disimpan min 1 bulan sebelum
dikecambahkan
PERSIAPAN PERKECAMBAHAN

 Menipiskan kulit biji (untuk


mempercepat perkecambahan), dg cara
mengasah kulit biji atau dengan
merendam biji ke dalam larutan HCl
0,1%
 Pemeriksaan kadar air biji, jika < 18%
maka perlu direndam
 Biji dikeringanginkan pada ruangan
pengeringan.
PERKECAMBAHAN

 Biji-biji dimasukkan ke dalam katong plastik,


setiap kantung berisi 500 – 1000 butir biji
 Kantung diatur pada rak-rak di dalam
germinator selama 80 hari dengan suhu rata-
rata 39,5C dan tidak perlu disiram
 Setelah 80 hari, biji dikeluarkan dan
dipindahkan ke ruangan lain bersuhu 28C
PERKECAMBAHAN

 Biji dikeluarkan dan direndam dalam bak


perendaman selama 3 hari untuk menaikkan
kadar air dari 18% menjadi 23 %
 Biji dikeringanginkan selama 1 hari dan
kembali dimasukkan ke dalam katong plastik
kemudian diletakkan di rak-rak di dalam
ruangan perkecambahan bertemperatur 26-
28C
 Setelah 12 -15 hari biji akan mulai
berkecambah dan selanjutnya tiap minggu
diperiksa dan dikeluarkan.
PERKECAMBAHAN

 Setelah 4-5 minggu


persentase kecambah
mencapai 70 – 85% dan
ada yang mencapai 90%
 Biji yang tidak tumbuh
pada minggu ke-6
diperiksa apakah
viabilitasnya masih baik
atau tidak. Jika masih baik
maka dapat dipanaskan
kembali selama 20 hari
KECAMBAH KELAPA SAWIT KULTIVAR SUNGAI PANCUR 2
(SP 2) BERUMUR 21 HSS
Conveying
better future

PEMBIBITAN

oleh
DR. IR. BILMAN W S
IR. EKO SUPRIJONO, M.P.
Persiapan benih
Seleksi biji
Perkecambahan
Pesemaian (pre-nursery)
Pembibitan (main-nursery)
Sumber Benih Tanaman Kelapa
Sawit
Tingkat produksi dicapai pertama-tama oleh potensi
genetik varietas baru, faktor lingkungan dan pengelolaan.
Varietas unggul ks dihasilkan dari lembaga riset adalah
tenera merupakan hibrida dura x pisifera (DxP), yaitu
bunga jantan (pollen) jenis pisifera dikawinkan bunga
betina dari jenis dura.
Jadi, benih membawa sifat gabungan kedua jenis sawit
tersebut adalah biji dari dura. Benih biji hibrida yang
bukan hibrida tidak bisa dibedakan baik dalam hal
ukuran, bentuk, dan warnanya sehingga membuka peluang
pemalsuan.
Sumber Benih Tanaman Kelapa
Sawit
Begitu pula dengan bibitnya, tidak dapat dibedakan secara
kasat mata. Selain menjual benih dura, para pemalsu benih
juga menjual biji dari tenera yang dipanen dari kebun
produksi. Kekeliruan memilih benih baru disadari ketika
tanaman sudah memasuki fase berproduksi. Jika biji palsu
berasal dari dura, maka seluruh tanaman adalah dura,
tetapi kalau berasal dari biji tenera, maka sebagian akan
kembali ke induk dura, sebagian kembali ke induk
pisifera, dan sisanya seperti tenera sehingga kerugian yang
ditimbulkan sangat besar.
Sumber Benih Tanaman Kelapa
Sawit
Untuk meminimalisir kesalahan, usahakan membeli benih
kelapa sawit hanya dari produsen resmi yang bersertifikat
melalui prosedur resmi yang ditetapkan oleh produsen
bersangkutan. Jangan sekali-kali membeli benih dari
perorangan, meskipun ia bekerja di perusahaan produsen
benih, apa lagi dari pedagang.
Sumber Benih Tanaman Kelapa
Sawit
Sebaiknya petani berkelompok dan menghubungi Dinas
Perkebunan setempat untuk membantu menghubungkan
dengan produsen benih. Penerimaan benih harus
dilengkapi dengan berita acara agar kemudian hari dapat
ditelusuri jika ada masalah.

Mengingat proses pembuatannya memakan waktu lama,


disarankan pemesanan benih dilakukan satu tahun sebelum
rencana penanaman.
Pembibitan
Biasanya bahan tanaman yang dibeli berupa kecambah
untuk dibibitkan karena kalau bibit siap tanam,
transportasinya mahal dan kemungkinan banyak bibit
rusak dalam perjalanan.

Sebelum menerima kecambah benih, fasilitas untuk


persemaian dan pembibitan sudah disiapkan sesuai dengan
sistem pembibitan yang dipilih.
prenursery
Main nursery
Pemilihan lokasi dan
persiapan areal
pembibitan
Lokasi pembibitan
a. dekat kebun,
b. dekat sumber air dan sumber tanah pengisi
polybag,
c. datar dengan kemiringan < 15 derajat dan
drainase baik,
d. akses jalan yang baik dalam segala cuaca,
e. terhindar dari banjir dan angin kencang,
f. aman dari hama, terutama babi hutan,
g. Mendapat cahaya penuh, dan
h. dekat emplasemen atau rumah untuk
memudahkan pengawasan.
Persiapan lahan pembibitan
Setelah lahan dibersihkan, tanah diratakan dan
dibuat parit-parit drainase. Luas areal pembibitan
tergantung pada rencana luas areal dan tahapan
penanaman.

Sebagai pedoman, kebutuhan benih sekitar 30 - 40


% di atas rencana termasuk kebutuhan untuk
sulaman. Biasanya digunakan rata-rata 200 butir
benih per hektar.
Sistem pembibitan

Sistem pembibitan tahap ganda


(double stage system)

Sistem pembibitan tahap tunggal


(single stage system)
Pembibitan tahap ganda
Pembibitan kelapa sawit dilakukan dua tahap yaitu
pembibitan awal (pre-nursery) dan pembibitan utama
(main nursery).
1. Pembibitan awal (pre nursery) dilakukan sampai umur
3-4 bulan atau kecambah sudah memiliki daun 4 helai.
Sebaiknya dinaungi, naungan awal dengan intensitas
cahaya 50% - 60% dan secara bertahap naungan
tersebut dikurangi untuk lebih menguatkan bibit
terhadap sinar matahari langsung.
2. Pembibitan utama (main nursery) dalam polybag besar
dilakukan sampai umur 12-14 bulan kemudian
ditanam di lapangan.
Sistem pembibitan satu tahap
Sedangkan pembibitan satu tahap, kecambah
langsung ditanam dalam polybag besar
hingga umur siap dipindahkan ke lapang (12
-14 bulan).
Pre nursery (pembibitan pendahuluan)
Penanaman kecambah di dalam polybag kecil.

Persiapan pre nursery (pembibitan pendahuluan).


Bedengan dibuat dengan meninggikan permukaan
tanah atau parit drainase pembatas selebar 50 cm
dan dalam 15 – 20 cm sehingga terbentuk
bedengan memuat 12 polybag dan panjang 10 - 12
m.
Pre nursery
Pre nursery
Buat naungan, tinggi tiang 2 m dan atap dari daun
kelapa sawit hingga intensitas cahaya sekitar 40%.
Menggunakan paranet meloloskan cahaya 40 %
(biaya lebih mahal).

Polybag berukuran 15 cm x 20 cm dengan lobang


di bidang alas dan keliling sisi bagian bawah, isi
tanah lapisan atas, susun rapat di bedengan. Agar
kantong tidak rebah, beri penahan papan atau
belahan bambu.
Pre nursery

Siram tanah dalam


polybag setiap hari
selama 2 – 3 hari
sebelum
penanaman
kecambah supaya
tanah agak
memadat.
Penanaman kecambah

Kantong kecambah
dikeluarkan dari kotak
secara hati-hati dan
ditempatkan dalam
baki dangkal berisi air
agar kecambah tetap
dingin. Kantong dibuka
dan diperciki dengan
air untuk
mempertahankan
kelembaban
Penanaman kecambah

Lakukan seleksi
benih agar yang
ditanam betul-
betul berkualitas
baik. Kecambah
patah, busuk, dan
abnormal tidak
ditanam.
Penanaman kecambah
Buat lobang di permukaan
tanah dalam polybag
dengan jari atau kayu
sedalam 4 cm tepat
ditengah.
Tanam kecambah dengan
posisi calon akar (radikula,
bagian ujungnya tumpul)
mengarah tegak lurus ke
bawah dan calón tunas atau
plúmula berbentuk runcing)
ke arah atas.
Penanaman kecambah

lalu tutupi dengan tanah


secara hati-hati sehingga
sedikit di bawah
permukaan tanah,
Sebagai pedoman,
tempurung paling atas
berada sekitar 1 - 1,5 cm
di bawah permukaan
tanah.
Penanaman kecambah
o Kelompok kantong kecambah dan diberi label
sesuai dengan label yang terdapat pada
kemasannya.
o Lakukan penyiraman secara hati-hati agar tanah
dalam polybag tidak terbongkar.
o Periksa setiap hari untuk memastikan bahwa
tdak ada benih yang terbuka atau terangkat ke
permukaan tanah dalam polybag.
Benih pre-nursery yang telah berumur 3 bulan
siap dipindahkan ke main nursery
Main nursery (pembibitan utama)
Lokasi sama dg pre nursery atau lokasi lain
1. Persiapan lokasi pembibitan utama
 Rapikan kembali areal yang disiapkan
sebelumnya, dan pemeriksaan fasilitas
pengairan.
 Dua minggu sebelum pindah bibit dari pre
nursery, seluruh polybag main nursery sudah
disiapkan.
 Siapkan top soil untuk pengisian polybag
sebanyak 25 – 30 kg/kantong. Tanah diayak
dengan ayakan kawat 1 – 2 cm.
Main nursery (pembibitan utama)
2. Penyiapan media dilakukan 6 - 8 Minggu sebelum
pindah-tanam ke polybag besar.
 Tanah diayak dicampur rata dengan SP-36 25 -
30 g/kantong. Jika tanah berliat, dapat
ditambahkan pasir halus atau pupuk organik
dengan perbandingan 3:1 (v/v).
 Siapkan polybag 40 x 50 x 0,012 cm yang
dilubangi 3 baris mulai dari bagian tengah ke
bawah dengan jarak antar lubang 10 cm, lalu
diisi dengan media tanam yang telah disiapkan
hingga 2 cm dari bibir atas kantong.
Main nursery (pembibitan utama)
 Lakukan pemancangan ajir di areal pembibitan
dengan jarak tanam 90 x 90 x 90 cm (diukur dari
pusat polybag), sistem segi tiga sama sisi . Setiap 5
baris bibit (40 atau 50 pokok/baris) dikosongkan
satu baris untuk jalan control Dengan demikian
terdapat 17.000 bibit/ha.
 Polybag yang telah terisi tanah, disusun dengan
baik di areal pembibitan sesuai dengan ajir yang
sudah ditancapkan sebelumnya. Usahakan agar
semua kantong berdiri tegak supaya bibit tidak
tumbuh
Pemindahan benih ke pembibitan
utama
 Pemindahan bibit dari pre nusery setelah umur
bibit 3 – 4 bulan, atau pada saat daun benih sudah
mencapai 3 – 4 helai.
 Sehari sebelum pindah, benih disiram sampai
seluruh tanah di polybag jenuh agar tanah pada
perakaran lembab dan tidak terganggu selama
pemindahan.
 Pengangkutan benih untuk diecer ke dekat polybag
besar dilakukan sesuai nomor kelompok agar tidak
tercampur antar kelompok.
Pemindahan benih ke pembibitan
utama
 Lubang tanam pada polybag besar harus dibuat
sesuai ukuran polybag kecil kemudian diberi
pupuk NPK 15-15-6-4 sebanyak 5 g /polybag.
 Bibit abnormal atau terserang penyakit,
biasanya sekitar 10 %, dipisahkan lalu
dimusnahkan.
Pemindahan benih ke pembibitan
utama
 Benih dipindahkan dengan cara mengiris melingkar
pada bagian dasar kantong hingga tersisa sepertiga
lingkaran, lipat potongan alas kantong ke atas sisi
bagian yang tidak teriris, masukkan dalam lobang tanam
dalam polybag besar, lalu tutup dengan tanah.
 Cabut polybag ke atas melalui benih kemudian
lanjutkan penutupan tanah sambil tekan dengan jari
hingga rata dengan permukaan tanah benih.
 Bibit harus segera disiram setelah pemindahan selesai
Pengairan pada pre nursery
 Pengairan, dapat dilakukan dg menggunakan gembor,
slang, curah (sprinkler), atau irigasi tetes (drip
irrigation). Pembibitan oleh petani perorangan dengan
jumlah bibit sedikit, cukup menyiram dengan gembor
atau slang.
 Pengairan harus dilakukan dengan cermat, jangan
sampai terlalu berlebihan sehingga terlalu basah atau
kurang sehingga bagian bawah tetap kering.
 Jumlah dan frekuensi pola curah hujan setempat dan
umur bibit. Sesekali lakukan pengecekan kelembaban
tanah di polybag. Jika perlu, misalnya di musim panas,
lakukan penyiraman pagi dan sore
Pengendalian gulma pada pre nursery

 Pengendalian gulma, secara manual dilakukan


setiap 2 minggu sekaligus untuk menggemburkan
permukaan tanah dalam polybag sehingga
memudahkan air siraman meresap. Gulma di
antara polybag benih juga disiangi secara manual.
Tidak dibenarkan menggunakan herbisida karena
 dapat merusak daun benih.
Pemupukan pada pre nursery

 Pemupukan seminggu sekali dengan urea 2


gr/liter air, caranya disemprot dan pupuk
NPK 15: 15: 6,4 sebanyak 2,5 gr/polibag.
Tanah kurang Mg diberikan kiserit sebanyak
30 g/bibit.
Pengendalian OPT

 Secara umum gangguan OPT di pembibitan tidak


serius. Gangguan penyakit pembibitan awal
umumnya oleh cendawan daun dan penyakit
fisiologis karena kekurangan salah satu unsur
hara. Gangguan OPT dicegah dengan
pengelolaan lingkungan yang baik seperti
pengaturan naungan, pengendalian gulma disertai
monitoring. Pengendalian dilakukan jika timbul
gejala dan bila cenderung meningkat, mk
dikendaliakan secara biologis atau kimiawi.
Seleksi benih

 Seleksi benih. Benih yang tumbuh abnormal


(kerdil, daun tegak kaku, memanjang, atau
daun tidak berkembang baik), patah, busuk
atau terserang penyakit dicabut dan
dimusnahkan.
 Seleksi benih di pre nursery dilakukan dua kali
yaitu pada umur sekitar 1,5 bulan dan pada
saat pemindahan ke pembibitan utama.
Kontrol berkala

 Lakukan pengontrolan secara teratur sambil


menegakkan kembali polybag benih yang miring atau
rebah, menutup dan meratakan tanah sekeliling
kecambah atau benih (jangan menekan tanah terlalu
kuat).
 Lakukan penggemburan tanah dalam polybag secara
periodik karena permukaan tanah biasanya menjadi
padat dan kedap air akibat penyiraman terus menerus.
Lapisan padat tersebut menyebabkan air siraman sulit
menembus lapisan bawah tanah dalam polybag
sehingga air banyak terbuang.
Pengairan Main Nursery

 Untuk mengimbangi air yang digunakan


tanaman dalam proses pertumbuhan, dan
evaporasi dan transpirasi yang berlangsung
secara simultan. Setiap benih butuh air rata-rata
2,25 liter atau setara curah hujan efektif 3,4 mm
atau jika turun hujan dalam jumlah memadai
(minimal 6 - 8 mm), tidak perlu penyiraman.
Pengairan Main Nursery

 Kelebihan atau kekurangan air penyiraman


berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
benih. Oleh karena itu penyiraman dilakukan
hati-hati, jangan diguyur seperti hujan lebat
tetapi seperti hujan ringan.
 Jika diperlukan, terutama untuk benih yang
sudah besar (>8 bulan), penyiraman dilakukan
2 kali sehari.
Pengendalian gulma Main Nursery

 Penyiangan gulma di dalam polibag dilakukan


secara manual sekali sebulan, dengan cara
dicabut sekaligus menggemburkan lapisan atas
tanah dalam polybag. Sedangkan gulma di
antara polibag dapat dikendalikan secara
manual menggunakan garuk setiap bulan atau
secara kimiawi secara hati-hati dengan
frekuensi 2 – 3 bulan sekali.
Pemupukan pada Main Nursery

 Pemupukan ditaburkan secara merata di


sekeliling benih kira-kira 5 cm dari pangkal
batang.
 Aplikasi pemupukan dengan dosis kecil dan
frekuensi sering lebih baik.
 Pemupukan minimal sekali sebulan dan pupuk
tunggal seperti urea, SP-36, KCl, dan kiserit
atau menggunakan pupuk NPK majemuk
dengan perbandingan yang paling mendekati
kebutuhan tanaman.
Pengendalian OPT pada Main Nursery

o Pengendalian OPT dilakukan


apabila ada gejala serangan
menggunakan fungisida dan
pestisida.
Seleksi benih pada Main Nursery

o Seleksi benih untuk memusnahkan benih


abnormal seperti anak daun tersusun
jarang/rapat, permukaan tajuk rata/tegak
meninggi,kaku, kerdil, anak daun memendek
dan mengerut, memanjang dan sempit, tidak
membelah secara normal, menggulung, dan
terserang penyakit atau hama.
o Seleksi saat pindah tanam dari pre nursery
lanjut umur 6 dan 8 bulan serta saat akan
pindah tanam ke lapangan.
Keuntungan dan kekurangan
sistem pembibitan tahap tunggal :
1. Tidak membutuhkan naungan dan bedengan yang
digunakan sebagai tempat berlindung bibit yang masih
muda
2. Tidak adanya kekawatiran akan terjadinya transplanting
sock pada bibit
3. Biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pembibitan
tahap ganda.
4. Waktu persiapan areal, sarana dan prasarana pembibitan
menggunakan polibag besar akan menjadi lebih pendek
karena bibit tidak melalui tahapan pendahuluan.
Keuntungan dan kekurangan sistem
pembibitan tahap ganda :
1. Biaya perawatan dan pengawasan bibit selama 3
bulan akan lebih kecil dan lebih mudah dilakukan.
2. Pada pembibitan pendahuluan sudah dilakukan
seleksi bibit sebelum dipindahkan ke pembibitan
utama sehingga dapat menghemat penggunaan media
dan polybag besar.
3. Perlu kesabaran pada saat melakukan pemindahan
bibit dari pembibitan pendahuluan ke pembibitan
utama karena pada masa ini bibit sering mengalami
transpalanting sock jika akarnya banyak yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai