Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN BUDIDAYA JAGUNG MANIS

SISTEM MONOKULTUR
MATA KULIAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

Nama Anggota Kelompok :

1. Rohimatul Mukaromah (D31222427) 7. Arizal Yollan Ananta A (D31222375)

2. Donna Yulia Safira (D31222414) 8. Aulia Putri N (D31222422)

3. Della Ananda Puspita (D31222429) 9. Ananda Luki Lintang P (D31222406)

4. Roudhotul Zahro (D31222386) 10. Ayu Viki Tamara (D31222384)

5. Racha Rizki Aditya (D31222419) 11. Rajabi Jirjis Sabilillah (D31222432)

6. Yoshi Isra Rabbani (D31222395) 12. Nicolaus Indra S (D31222457)

Tabel Perencanaan :

No kegiatan Bulan
Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan Saprodi 
2. Pemilihan Benih 
3. Persiapan Lahan 
a. Pembersihan 
Lahan dari
Gulma
b. Penggaruan 
Lahan
c. Pemberian 
Pupuk Dasar
4. Penanaman 
a. Pembuatan 
Lubang
Tanam
Menggunakan
Gejik
b. Memasukkan 
Benih ke
Lubang
Tanam
5. Pemupukan I 
6. Pemeliharaan
a. Penyiraman 
b. Penyiangan       
c. Penyulaman 
d. Penyemprotan   
Hama &
Penyakit
7. Pemupukan II 
8. Pembumbunan 
9. Panen 

Tabel Keterangan:

No kegiatan Keterangan

1. Perencanaan Saprodi Perencanaan saprodi merupakan proses perencanaan terkait


pengadaan dan penggunaan sarana produksi pertanian, seperti
benih, pupuk, pestisida, alat/mesin dan zat pengatur tumbuh.
Sarana produksi ini harus tersedia sebelum memulai kegiatan
budidaya tanaman. Perencanaan saprodi meliputi perencanaan
operasional kegiatan, perencanaan saprodi mendukung
peningkatan produksi tanaman pangan, termasuk spesifikasi
persyaratan teknis penyediaan bantuan saprodi, seperti pupuk
organik, pupuk hayati, dan/atau pembenah tanah. Selain itu,
dalam konteks keberlanjutan pertanian, perencanaan saprodi
juga mencakup penggunaan saprodi campuran (seimbang
antara kimiawi dan organik) serta pengelolaan limbah pertanian
untuk menjaga sistem keberlanjutan pertanian.
2. Pemilihan Benih Pemilihan benih memilih bibit berkualitas, yaitu bisa
mendapatkan bibit jagung di toko-toko pertanian seperti benih
jagung manis yang terlihat sehat, utuh, dan bebas dari
kerusakan. Benih yang berkualitas baik memiliki ukuran
seragam, warna yang cerah, dan tidak terdapat tanda-tanda
jamur atau kerusakan lainnya. Uji keberhasilan kecambah ini
juga diperlukan membantu mengevaluasi tingkat keberhasilan
kecambah sebelum benih ditanam di lahan utama.
Kebutuhan benih jagung manis per hektar berkisar antara 15-
20 kg, tergantung pada jarak tanam dan varietas jagung.
Pilihlah benih jagung manis yang berkualitas baik, yaitu benih
yang berasal dari perusahaan benih terpercaya, memiliki daya
tumbuh minimal 85%, dan bebas dari hama dan penyakit.
3. Persiapan Lahan Persiapan lahan bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah
agar strukturnya gembur yang akan mempercepat
pertumbuhan akar. Struktur tanah yang gembur juga akan
memudahkan sirkulasi udara dalam tanah, meningkatkan
aktivitas mikroba tanah dan unsur hara semakin banyak
tersedia bagi tanaman. Persiapan lahan dengan cara dicangkul
sedalam 22-30 cm, selanjutnya dibuat bedengan-bedengan.
Pengelolaan tanah dilakukan dengan cara dicangkul sampai
kedalaman 20-30 cm, kemudian dibuat bedengan-bedengan.
Ukuran bedengan 3 x 1,2 m dengan ketinggian 30 cm dengan
jarak antar bedengan 40 cm dan jarak antar ulangan 40 cm,
sedangkan lebar saluran irigasi kelilingnya 30 cm. Lahan yang
telah dipersiapkan didiamkan selama satu minggu dan diberi
pupuk kandang dengan dosis 20 ton/Ha (9 kg/plot). Dibiarkan
kena sinar matahari selama satu minggu agar membunuh bibit
penyakit dan gulma tanaman. Selanjutnya dibuat lubang
tanam dengan jarak antar lubang tanam ada tiga jenis ukuran
yaitu jarak tanam 60 × 15 cm, jarak tanam 60 × 25 cm dan
jarak tanam 60 × 25 cm dengan kedalaman 10 cm.
d. Pembersihan Lahan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
Lahan dari budidaya tanaman jagung. Sebab hal ini akan menentukan
Gulma pertumbuhan jagung yang ditanam. Pastikan tanah yang
ditanami jagung benar-benar subur. Selain itu, tanah juga harus
mengandung unsur hara yang banyak. Jagung tergolong
tanaman yang mudah dirawat. Sebab ia bisa ditanam di bagian
tanah andosol, latosol, grumosol, dan jenis tanah lainnya. pH
yang sesuai untuk jagung berada di angka 5,6 – 7,5.

Pengendalian gulma dapat dilakukan secara kimia (dengan


menggunakan herbisida) dan teknis. Pengendalian secara teknis
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dadak (mencabuti rumput
secara manual) dan dengan menggunakan alat-alat
seperti cangkul, garu, bajak, traktor

e. Penggaruan Penggaruan lahan diperlukan untuk proses penggemburan


Lahan tanah agar tanah menjadi gembur, halus, dan rata. Penggaruan
dapat menggunakan alat garu, cangkul maupun traktor.
f. Pemberian Sebelum penanaman tanah diberi pupuk dasar agar tanah
Pupuk Dasar mendapat nutrisi tambahan. Kebutuhan pupuk dasar biasanya
menggunakan pupuk kompos atau kandang sebanyak 10-20
ton untuk satu hektar.
4. Penanaman Penanaman benih jagung dikerjakan satu minggu setelah
pengolahan lahan yaitu sebanyak dua biji jagung setiap
lubang. Biji yang telah ditanam pada lubang ditutup lagi
dengan tanah dan disiram air sesuai kebutuhan agar tidak
kering. Jarak tanam yang diterapkan ada tiga perlakuan yaitu:
60 cm x 15 cm, 60 cm x 20 cm, dan 60 cm x 25 cm.
c. Pembuatan Pembuatan lubang tanam dengan menggunakan gejik
Lubang melibatkan langkah-langkah seperti menentukan lokasi lubang,
Tanam menyiapkan alat, dan bahan yang diperlukan, membuat lubang
Menggunakan tanam dengan cara menekan dasar tanah sampai tanah
Gejik berlubang.
d. Memasukkan Memasukkan benih sebanyak 2 biji di permukaan media tanam
Benih ke sesuai dengan takaran pada prosedur yang sudah ditetapkan.
Lubang Lalu tutup dengan tanah tipis-tipis. Lahan perlu disiram dengan
Tanam air, tetapi tidak sampai menggenang.
5. Pemupukan I Pemupukan dilakukan ketika tanaman berumur tujuh hari
setelah penanaman diletakkan disamping benih jagung berjarak
sekitar 10 cm secara ditugal kemudian pupuk ditutup lagi
dengan tanah. Takaran pupuk NPK dan Urea tergantung luas
lahan.

Kebutuhan pupuk urea untuk satu hektar adalah sekitar 100-150


kg dan untuk pupuk NPK Phonska sekitar 150-200 kg.

6. Pemeliharaan
e. Penyiraman Air adalah salah satu faktor penting untuk tanaman jagung, baik
di awal hingga nanti panen. Ada beberapa fase jagung yang
membutuhkan banyak air, salah satunya fase bunga. Fase ini
akan tumbuh pada usia tanaman 45-55 hari setelah ditanam.
Begitu juga dengan fase pengisian biji yang berada pada usia
50 – 80 hari dihitung setelah tanam.
f. Penyiangan Penyiangan dalam proses perawatan tanaman jagung bertujuan
menghilangkan gulma yang menjadi kompetitor unsur hara
bagi tanaman jagung. Penyiangan pertama bisa dilakukan saat
tanaman sudah berumur empat minggu setelah masa tanam.
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan dan
sebaiknya dilakukan dua minggu sekali.
g. Penyulaman Penyulaman merupakan menanam benih kembali untuk
mengganti benih yang rusak agar tanaman yang tumbuh dalam
satu lahan tetap seragam. Tanaman atau benih yang diganti
biasanya dikarenakan terserang hama dan penyakit atau rusak.
Jika dipaksakan tumbuh, tanaman tidak bisa berproduksi
optimal. Penyulaman harus dilakukan secepatnya setelah
penjarangan agar perbedaan antartanaman tidak ketara.
h. Penyemprotan Hama tanaman jagung atau OPT (Organisme Pengganggu
Hama & Tanaman) merupakan faktor terjadinya kegagalan dalam
Penyakit budidaya jagung. Selain cara budidaya yang tepat, untuk
mendapatkan hasil maksimal dari tanaman jagung adalah
pengendalian hama secara tepat. Jika tidak, sudah dapat
dipastikan kerugian pada budidaya jagung. Hama yang
biasanya ditemukan pada tanaman jagung antara lain belalang,
lalat bibit, ulat tanah, ulat grayak, kutu daun, kumbang bubuk,
penggerek tongkol, serta penggerek batang.
Pengendalian dapat dilakukan secara teknis dan secara
kimiawi. Beberapa jenis pestisida yang biasa digunakan untuk
tanaman jagung dan dosisnya untuk 1 hektar diantaranya:
Abamectin 18EC digunakan untuk mengendalikan hama kutu
daun, thrips, dan ulat grayak. Dosisnya 0,5-1 ml/liter air.
7. Pemupukan II Pemupukan selanjutnya selang 21 hari setelah penanaman dan
35 hari setelah penanaman. Takaran pupuk adalah sekitar 100-
150 kg dan untuk pupuk NPK Phonska sekitar 150-200 kg.
8. Pembumbunan Pembubunan dilakukan dengan cara menggali parit antar
bedengan dan tanah di balik bagian perakaran tanaman. Hal
ini di maksudkan agar tanaman jagung tidak mudah rebah dan
membuatnya lebih kokoh untuk menompang batang dan calon
buah yang akan tumbuh. Galian pada parit memungkinkan air
untuk masuk. Air itu akan diserap oleh tanaman dengan
mudah.
9. Panen Jagung manis biasanya masuk masa panen pada 64-82 hari
setelah tanam (HST). Waktu ini berjarang sekitar 21 hari setelah
berbunga. Jagung manis biasanya dipanen untuk dikonsumsi
dalam keadaan segar. Jika jagung manis ditanam di dataran
tinggi, waktu panennya bisa lebih lama. Waktu panen jagung
manis bisa mencapai 104 HST. Lamanya waktu ini tentu saja
akan memengaruhi tekstur dan rasa jagung manis, terutama rasa
manis yang dihasilkan. Panen jagung manis yang terlalu cepat
bisa mengakibatkan produksinya lebih rendah. Biji jagung
manis belum terbentuk secara sempurna. Akan tetapi, panen
yang terlalu tua bisa menyebabkan biji jagung mengeras dan
rasa manisnya berkurang.

Anda mungkin juga menyukai