Anda di halaman 1dari 9

SOP 4

PEMELIHARAAN

SOP 4 (A)

I. Judul
Penyulaman

II. Deskripsi
Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang tidak tumbuh,
mati, abnormal, dan terserang hama dan penyakit di dalam proses pertumbuhan
tanaman. Penyulaman dilakukan bertujuan untuk menstabilkan populasi tanaman
budidaya.

III. Latar belakang


Proses budidaya padi pada tahap pemeliharaan perlu dilakukan. Tahap ini
diaksanakan setelah bibit padi sudah tertanam. Pengontrolan tumbuh kembang
tanaman padi bertujuan agar tanaman padi tumbuh secara bersamaan dan merata
keseluruh lahan. Agar dapat mendapatkan hasil panen yang melimpah, maka penting
mengganti tanaman bibit padi yang mati karena penyakit atau opt. Bibit yang
digunakan untuk penyulaman dapat diambil dari tanaman padi yang memiliki anakan
lebih banyak. Sebaiknya peyulaman dilakukan maksimal 10 HST.

IV. Tujuan
1. Mengganti tanaman padi yang tidak tumbuh, mati, abnormal, dan terserang hama
dan penyakit.
2. Mendapatkan hasil panen yang melimpah
3. Memperbaiki populasi tanaman padi
4. Meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu

V. Alat dan bahan


Bibit padi

VI. Prosedur kerja


1. Penyulaman dilakukan pada saat umur padi 7 HST karena pada saat itu mulai
terlihat padi yang mati atau hidup. Penyulaman bisa dilakukan sebelum 10HST
2. Penyulaman menggunakan bibit sisa semai. Apabila tidak ada tersedia bibit di
dapog, maka dapat mengambil anakan padi dari bibit padi yang sudah memiliki
anakan.
3. Selanjutnya tanam bibit pada tanaman padi yang mati sesuai jarak tanam.
4. Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari agar bibit
mudah beradaptasi.

VII. Hasil kegiatan


Dari hasil kegiatan penyulaman padi ini diharapkan pertumbuhannya jadi lebih baik
dan setara sehingga terpenuhinya populasi pada setiap petak dan mendapatkan hasil
panen yang maksimal.

SOP 4 (B)

I. Judul : Pengairan

II. Deskripsi
Pengairan berselang adalah pengaturan kondisi kering dan tergenang secara
bergantian. Memenuhi kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun kualitas,
apabila kekurangan bisa memanfaatkan irigasi dan jika kelebihan bisa membuat
drainase. Pengelolaan ini berkaitan erat dengan proses penyiangan karena
memudahkan penyiangan.

III. Latar belakang


Tanaman padi memerlukan nutrisi dan zat hara yang dibutuhkan untuk tumbuh.
System pengairan yang digunakan untuk budidaya padi ini menggunakan system
pengairan berselang. Sistem ini memberikan kesempatan pada akar untuk
berkembang baik, pengairan berselang mengurangi kerebahan, mengurangi jumlah
anakan yang tidak produktif ( tidak menghasilkan malai dan gabah), menyeragamkan
pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen, memudahkan pembenaman pupuk
ke dalam tanah ( lapisan olah), memudahkan pengendalian hama keong mas,
mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, serta mengurangi
kerusakan tanaman padi karena tikus.

IV. Tujuan
1. Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diari lebih luas
2. Memberikan kesempatan pada akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat
berkembang lebih dalam.
3. Mencegah timbulnya keracunan besi.
4. Mencegah penimbunan asam organic dan gas H2s yang menghambat
perkembagngan akar

V. Alat dan bahan


Air dan pintu air

VI. Prosedur kerja


1. Tanam bibit dalam kondisi sawah macak macak
2. Secara berangsur tanah diairi 2-5cm sampai tanaman berumur 10 hari
3. Biarkan sawah mongering sendiri, tanpa diairi (biasanya 5-6 hari)
4. Setelah permukaan retak selama 1 hari, sawah kembali diairi setinggi 5cm
5. Ulangi tahapan nomer 3 dan 4 sampai tanaman masuk stadia pembungaan

VII. Hasil kerja


Proses pengairan ini perlu adanya perhatian khusus agar selalu sesuai
prosedur kerja. Proses ini sangat membantu juga dalam pengendalian gulma. Sejak
memasuki fase keluar bunga sampai 10 hari sebelun panen, lahan terus diairi setinggi
5cm, kemudian dikeringkan 10 hari sebelum panen.
VIII. Refrensi
Kementrian Pertanian, Badan Litbang Pertanian

SOP 4 (C)
I. Judul : Pemupukan Susulan 1

II. Deskripsi
Pemupukan adalah tahap pemeliharaan yang paling penting, yaitu pemberian unsur
hara baik makro maupun mikro untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Pemupukan susulan harus dilakukan dengan seimbang dan yang paling penting
adalah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara yang ada
dalam tanah.

III. Latar belakang


Tanaman padi memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. pupuk urea
perlu diberikan sebanyak 3 kali, agar pemberian pupuk N menjadi lebih efisien
terserap oleh tanaman padi. Sedangkan pemberian pupuk KCL dilakukan 2 kali, agar
proses pengisian gabah menjadi lebih baik. Teknik pemupukan tanaman padi
memang sangat relative, tidak ada ukuran secara pasti dosis dan waktu yang
ditentukan, karena banyak sekali factor yang harus diperhatikan. Struktur tanah dan
kondisi unsur hara yang berbeda beda di tempat satu dengan yang lainnya, tentu juga
memerlukan teknik yang berbeda dalam pemupukannya.

IV. Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman padi
2. Mencegah tanaman padi kekurangan unsur hara
3. Mencegah terjadinya gagal panen

V. Alat dan bahan


1. Ember kecil : 8 buah
2. Pupuk NPK mutiara : 40kg
Jumlah petakan pupuk NPK : 8 petakan
Kebutuhan pupuk NPK perpetak 40kg : 8 petakan = 5kg pupuk NPK/petak

VI. Prosedur kerja


1. Sebelum pengaplikasian pupuk NPK, lahan terlebih dahulu harus terendam air
setinggi 2-3 cm agar mempermudah melarutkan pupuk dan mudah diserap
tanaman
2. Tuang pupuk pada masing masing ember seberat 5kg
3. Sebarkan pupuk NPK mutiara secara merata pada setiap petak dengan berat 5kg

VII. Hasil kerja


Setelah pemupukan susulan 1 dilakukan, maka diharapkan dapat
mempengaruhi terhadap keadaan fisik dan biologis dari tanaman padi tersebut
sehingga dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi padi. Pupuk yang
digunakan sebanyak 40kg pupuk NPK untuk 8petak, dengan ukuran masing
masing petak 15m x 7,5 m.
SOP 4 (D)

I. JUDUL : PENYIANGAN
II. DESKRIPSI
Penyiangan adalah istilah umum di indonesia dalam kegiatan pertanian, yaitu
kegiatan mencabut gulma yang berada diantara sela-sela tanaman pertanian dan
sekaligus menggemburkan tanah.

III. LATAR BELAKANG


Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya,
tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau
semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh si
penanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau
disekitar tanaman pokok tersebut. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan
tanaman pokok (tanaman budidaya) dalam hal penyerapan zat makanan atau unsur-
unsur hara di dalam tanah, penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat
tumbuh. Sebagian besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang
bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan
menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya
IV. TUJUAN

Penyiangan bertujuan untuk membersihkan sekitar areal pertanaman sehingga dapat


mengurangi persaingan penyerapan hara dengan gulma, mengurangi hambatan produksi
anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari.

V. ALAT DAN BAHAN


Menggunakan penyiangan manual yaitu tangan.
VI. PROSEDUR KERJA
Secara manual dengan tangan, yaitu dilakukan dengan menggunakan tangan yang
mencabut rumput disela-sela tanaman.
VII. HASIL KERJA
Areal pertanaman padi menjadi bersih tanpa adanya gulma yang tumbuh, serta
tanaman dapat tumbuh dengan produktif, tidak ada kompetisi perebutan nutrisi dan
cahaya matahari dengan tumbuhan lain.

SOP 4 (E)

I. JUDUL : PEMUPUKAN SUSULAN (2)


II. DESKRIPSI
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan
untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk
padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga
diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.
III. LATAR BELAKANG
Berbagai upaya untuk meningkatkan produksi padi. salah satu upaya yang dilakukan
yaitu melakukan pemupukan pada tanaman padi. Teknik pemupukan tanaman padi
memang sangat relative, tidak ada ukuran secara pasti dosis dan waktu yang
ditentukan, karena banyak sekali factor yang harus diperhatikan. Struktur tanah dan
kondisi unsur hara yang berbeda beda di tempat satu dengan yang lainnya, tentu juga
memerlukan teknik yang berbeda dalam pemupukannya.
IV. TUJUAN
Memenuhi kebutuhan unur hara pada tanaman padi
Mencegah tanaman padi kekurangan unsur hara
Mencegah terjadinya gagal panen

V. ALAT BAHAN
A. Ember kecil : 8 buah
B. Pupuk NPK mutiara : 40kg
Jumlah petakan pupuk NPK : 8 petakan
Kebutuhan pupuk NPK perpetak 40kg : 8 petakan = 5kg pupuk NPK/petak
VI. PROSEDUR KERJA
1. Sebelum pengaplikasian pupuk NPK, lahan terlebih dahulu harus terendam air
setinggi 2-3cm agar mempermudah melarutkan pupuk dan mudah diserap
tanaman
2. Tuang pupuk pada masing masing ember seberat 5kg
Sebarkan pupuk NPK mutiara secara merata pada setiap petak dengan berat 5kg

VII. HASIL KERJA


Setelah pemupukan susulan 2 di masing masing petak diharapkan nantinya bisa
dilakukan penelitian pengaruh dari pemberian pupuk susulan 1 terhadap pertumbuhan
tanaman padi serta produktifitas padi dan hasil panen. Pupuk yang digunakan
sebanyak 40kg pupuk NPK untuk 8petak, dengan ukuran masing masing petak 15m x
7,5 m.

SOP 4 (F)

I. JUDUL : PENGENDALIAN OPT


II. DESKRIPSI
Pengendalian oraganisme pengganggu tumbuhan dimaksudkan untuk menekan
populasi OPT yang ada pada wilayah atau lahan budidaya dan agar tidak
menimbulkan kerugian pada suatu budidaya tanaman.
III. LATAR BELAKANG
Organisme penganggu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di
Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Organisme
pengganggu tanaman secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan
gulma.

IV. TUJUAN
tujuannya adalah untuk menghindari kerugian eknomi berupa kehilangan hasil panen
(secara kuantitas) serta penurunan kauliatas mutu produk panen
V. ALAT BAHAN
1. Ember
2. plastik
VI. PROSEDUR KERJA
a. Menentukan petak lahan
b. Menentukan jenis OPT
c. Mengambil keong mas
d. Lalu dimasukan ke ember dan plastik
VII. HASIL KERJA
Mengumpulkan keong mas yang terdapat pada malai, daun padi, dan yang ada di
tanah, tidak luput telur yang menempel di tanaman padi, hal ini karena banyak
tanaman yang menjadi tempat bertelur keong mas sehingga menyebabkan populasi
dari keong mas meningkat dan berisiko tinggi terhadap pertumbuhan anakan padi,
dilihat dari populasi keongmas sudah banyak yang menyerang, dari kegiatan ini
berhasil mendapatkan keong mas 1 ember penuh.

Anda mungkin juga menyukai