Disusun oleh :
Persemaian merupakan tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih atau
bagian tanaman lain menjadi bibit siap ditanam ke lapangan. Benih yang baik apabila
diproses dengan teknik persemaian yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula, tetapi
benih yang baik akan menghasilkan bibit yang kurang baik apabila diproses dengan teknik
persemaian yang tidak sesuai. Bibit yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan tepat
waktu akan diperoleh apabila teknik persemaian yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang
sudah baku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan persemaian adalah
sebagai berikut: pemilihan lokasi persemaian meliputi luas persemaian, kebutuhan air, tenaga
kerja, bahan persemaian, benih bermutu, pelaksanaan persemaian termasuk tata waktu
penyelenggaraan persemaian dan pemeliharaan (Danu, 2012).
Dalam penanaman padi terlebih dahulu melalui tahap persemaian. Pada padi sawah,
kondisi tanahnya harus lembab dengan kadar air 30%, sedangkan untuk padi ladang tidak
membutuhkan air atau dalam kondisi kering. Tahap persemaian benih merupakan tahap yang
menentukan untuk kelangsungan hidup tanaman padi karena pada masa ini lah terjadi masa–
masa kritis dalam bercocok tanam padi. Akan tetapi pada saat sekarang ini musim di
Indonesia tidak dapat lagi diprediksi karena pengaruh dari iklim global, sehingga bisa saja
terjadi kemarau yang panjang atau musim hujan yang terus-menerus di sepanjang bulan.
Keadaan ini dapat mempersulit petani dalam masa penyemaian benih (Handayani, 2013).
Ada tiga tahap yang dilakukan untuk membuat bibit padi sendiri, yaitu tahap
pascapanen, persiapan bibit dan penyemaian bibit menjadi benih.
1. Pascapanen Padi
Pemanenan padi yang akan dibuat benih unggul adalah ketika padi sudah
menguning 85-92%. Hal ini supaya benih padi bisa maksimal. Pemanenan padi
dilakukan khusus dengan sortir khusus untuk membuat benih padi yang unggul
2. Persiapan Bibit
Ketika sudah memasuki musim tanam, bibit bisa mulai dipersiapkan. Hal
pertama yang harus dilakukan dalam mepersiapkan bibit adalah perendaman. Ini
berfungsi untuk menyeleksi bibit mana yang akan digunakan.
3. Penyemaian Bibit
Setelah didapat bibit yang akan ditanam, bibit bisa direndam air yang telah
dicampur dengan sedikit hormon terlebih dahulu. Ada banyak produk hormone bibit
yang bisa digunakan dan ditemukan di pasaran dengan kadar anjuran yang tertera di
kemasan. Hormon yang digunakan untuk perkecambahan bibit adalah auksin dan
giberelin.
Pakcoy atau Pak Choi (Brassica Chinensis) merupakan salah satu jenis sayuran yang
masih dalam golongan yang sama dengan sawi. Pakcoy biasanya disebut juga dengan sawi
sendok, sawi daging, atau sawi manis. Pakcoy memiliki banyak kandungan gizi dan memiliki
nilai ekonomis yang tinggi, oleh sebab itu banyak orang yang ingin membudidayakan
pakcoy. Berikut adalah cara budidaya Pakcoy:
1. Syarat Tumbuh
Pakcoy dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis baik itu dataran rendah
maupun tinggi asalkan tanah untuk menanam sayuran tersebut kaya akan unsur hara dan
tersinari oleh sinar matahari dan terdapat air yang cukup. Tanah untuk menanam
setidaknya memiliki pH sekitar 5,5 sampai 6.
2. Lahan Tanam
Tanah pada lahan untuk menanam pakcoy sebaiknya digemburkan dahulu, lalu
buatlah bedengan dengan lebar bedengan berkisar 2 meter dengan panjang menyesuaikan
panjang lahan. Ratakan bedengan lalu beri pupuk kompos dengan dosis per hektarnya
antara 7-10 ton.Lalu padatkan tanah dan pupuk kompos dengan menyirami menggunakan
air. Jangan lupa beri jarak antar bedeng sekitar 50 cm untuk saluran air.
3. Pembibitan
Pembibitan bisa dilakukan dengan persemaian langsung pada bedengan tapi dipisah
dengan bedengan utamanya hingga bibit berdaun. Bisa juga di lakukan persemaian bibit
pada polybag. Caranya taburkan bebih bibit pada polybag ataupun bedengan yang telah
ada kemudian tutup dengan tanah lagi sekitar 2 cm,Sirami bibit benih dengan cara di
semprot. Tanaman bibit benih akan tumbuh daun sekitar 3-5 helai daun pada hari ke 3
atau 4 setelah persemaian, setelah itu benih dapat di pindahkan pada bedengan utama.
4. Penanaman Bibit
Setelah bedengan dan bibit sudah siap, maka buatlah lubang tanam pada bedengan
dengan ukuran 4 cm x 6 cm atau 8 cm x 10 cm. Setelah lubang siap pindahkan bibit dari
media tanam yang lain pada bedengan utama.
5. Perawatan Tanaman
Perawatan yang perlu dilakukan saat membudidayakan pakcoy, antara lain:
pemupukan,penyiangan, penjarangan,dan penyiraman.
6. Hama Dan Penyakit
Hama Dan Penyakit yang sering menyerang tanaman pakcoy antara lain
siput,tritip,cacing bulu, ulat, jamur, serta bakteri. Semua itu dapat diatasi denagn mudah
apabila diberikan penanganan yang baik dan benar.
7. Pemanenan
Pakcoy dapat dipanen ketika sudah mencapai umur 28 hingga 30 hari setelah
penanaman tergantung cuaca,bibit serta perawatannya.
BAB III
Yang terakhir pencabutan bibit yang telah siap untuk ditanam di lahan. Perlakuan
pencabutan ini tentunya harus memperhatikan umur atau kesiapan bibit yang akan ditanam.
Umumnya bibit yang siap ditanam yaitu berumur 21 hari. Jika bibit yang ditanam terlalu
muda tentunya akan rentan mati saat ditanam dilahan. Sebaliknya, apabila bibit yang ditanam
terlalu tua akan tumbuh secara maksimal. Pada praktikum ini dipilih 3 bibit terbaik pada
persemaian tanaman padi dan tanaman pak choy yang kemudian diukur tinggi tanaman,
panjang akar, berat akar dan jumlah daunnya yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tanaman Padi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Rata-Rata
Tinggi Bibit 14,5 cm 16,5 cm 12,5 cm 14,5 cm
Panjang akar 7,5 cm 6 cm 8 cm 7,17 cm
Berat Bersih 0,2 gram 0,1 gram 0,2 gram 0,17 gram
Jumlah Daun 3 4 3 3,33
Pada sampel tanaman padi setelah dilakukan persemaian yang diambil yaitu 3
tanaman terbaik atau sampel dimana didapatkan rata-rata dari tinggi tanaman yaitu 14,5 cm,
rata-rata panjang akar pada ke tiga bibit tanaman padi yaitu 7,17 cm, rata-rata berat bersihnya
yaitu 0,17 gram dan daunnya rata-rata berjumlah 3,33.
Pada tanaman pak choy juga dipilih 3 tanaman terbaik atau sampel kemudian dirata-
ratakan sehingga diperoleh rata-rata tinggi bibit tanaman pak choy yaitu 12,83 cm, rata-rata
panjang akar yaitu 2 cm, dan berat bersih pada tanaman pak choy yaitu 0,87 gram serta
daunnya rata-rata berjumlah 3,67.
Kemudian semua bibit tanaman padi maupun pak choy yang telah disemai di
pindahkan dari bak persemaian ke sawah dan lahan untuk dilakukan penanaman kemudian
dilakukan pengamatan pada tinggi tanamannya dengan mengambil tiga sampel tanaman
terbaik sebagai berikut.
a. Tanaman Padi
Pengukuran tinggi tanaman padi pada sawah dapat dilakukan dalam jangka waktu
3 hari/ sekali yang dituliskan pada tabel berikut :
Hari 3 1,5 cm 2,1 cm 1,3 cm Hari ke Rata rata
Hari 6 3,7 cm 4,4 cm 3,5 cm Hari 3 1,63 cm
Tanaman Padi
Hari 9 6,8 cm 6,8 cm 6,9 cm Hari 6 3,87 cm
Hari 12 10,1 cm 10,8cm 11 cm Hari 9 6,83 cm
Hari 15 14,5 cm 14,3 cm 15,2 cm Hari 12 10,63 cm
Hari 18 17,8 cm 19.2cm 18,7 cm Hari 15 14,67 cm
Hari 21 20,8 cm 22,7 cm 20,5 cm Hari 18 18,57 cm
Hari 21 21,33 cm
b. Tanaman Pakcoy
Pengukuran tinggi tanaman pakcoyi pada lahan dapat dilakukan dalam jangka
waktu 3 hari/ sekali yang dituliskan pada tabel berikut :
Kesimpulan
1. Tahap yang dilakukan untuk membuat bibit sendiri, yaitu tahap pascapanen, persiapan
bibit dan penyemaian bibit menjadi benih.
2. Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas lahan. Namun penerapan
budidaya yang baik dan benar menjadi syarat pokok dalam meningkatkan produktivitas
tanaman, terutama padi yaitu pemilhan kualitas benih, penyemaian, pengolahan lahan,
penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen
3. Dalam budidaya pakcoy ada beberapa hal yang harus deiperhatikan yaiut dengan cara
melihat syarat tumbuh tanaman, lahan tanam,penyemaian, penanaman bibit,
perawatan/pemilharaan dan panen
DAFTAR PUSTAKA
Ani, D., L. Laeliyah, L. Mareta Hadi, N. Muyassaroh, M. Syauqi Hasbi. 2015. Pembibitan
Tanaman Padi.
https://www.academia.edu/12806101/PEMBIBITAN_TANAMAN_PADI. Diakses
tanggal 15 April 2019
Danu, Rina Kurniaty. 2012. Teknik Persemaian. Bogor: Tanaman Hutan
Handayani, F., Dkk. 2013. Studi Perkembangan Aerenkim Akar Padi Sawah dan Padi
Ladang pada Tahap Persemaian dengan Perlakuan Perendaman. Jurnal Biologi UA.
2(2):145-152.
Adi, M. 2016. Cara Menanam dan Budidaya Pakcoy Yang Baik Dan Benar. Fauna Flora.
Jakarta. https://www.faunadanflora.com/cara-menanam-dan-budidaya-pakcoypak-choi-
yang-baik-dan-benar/ Diakses : 15 april 2019.
Lampiran