Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN


PEMBIBITAN

Disusun oleh :

Efri Huzairi 20180210160


Areta Apsari Putri 20180210161
Wahid Gilang Ramadhan 20180210170
Farhah An Nabilah 20180210176
Dimas Wahyu Prasetyo 20180210185
Radea Isferina 20180210192
Andi Kamaria Nasrum 20180210198

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
I. Tujuan
Mengetahui cara pembibitan pada budidaya tanaman padi dan pakcoy
II. Alat dan Bahan
Alat :
- Bak perkecambahan
- Cethok
- Timbangan
Bahan :
- Benih padi
- Benih pakcoy
- Tanah
- Air

III. Cara Kerja


- Menyiapkan bak perkecambahan
- Mengisi bak perkecambahan dengan tanah
- Menanam benih padi yang telah direndam air selama 48 jam dengan cara
menaburkan pada bak berkecambahan yang telah diisi tanah
- Menanam benih pakcoy dari benih kemasan dengan cara membuat pola garis pada
bak perkecambahan
- Melakukan penyiraman secara rutin
- Catat tinggi, jumlah daun dan timbang.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Persemaian merupakan tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih atau
bagian tanaman lain menjadi bibit siap ditanam ke lapangan. Benih yang baik apabila
diproses dengan teknik persemaian yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula, tetapi
benih yang baik akan menghasilkan bibit yang kurang baik apabila diproses dengan teknik
persemaian yang tidak sesuai. Bibit yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan tepat
waktu akan diperoleh apabila teknik persemaian yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang
sudah baku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan persemaian adalah
sebagai berikut: pemilihan lokasi persemaian meliputi luas persemaian, kebutuhan air, tenaga
kerja, bahan persemaian, benih bermutu, pelaksanaan persemaian termasuk tata waktu
penyelenggaraan persemaian dan pemeliharaan (Danu, 2012).

Dalam penanaman padi terlebih dahulu melalui tahap persemaian. Pada padi sawah,
kondisi tanahnya harus lembab dengan kadar air 30%, sedangkan untuk padi ladang tidak
membutuhkan air atau dalam kondisi kering. Tahap persemaian benih merupakan tahap yang
menentukan untuk kelangsungan hidup tanaman padi karena pada masa ini lah terjadi masa–
masa kritis dalam bercocok tanam padi. Akan tetapi pada saat sekarang ini musim di
Indonesia tidak dapat lagi diprediksi karena pengaruh dari iklim global, sehingga bisa saja
terjadi kemarau yang panjang atau musim hujan yang terus-menerus di sepanjang bulan.
Keadaan ini dapat mempersulit petani dalam masa penyemaian benih (Handayani, 2013).
Ada tiga tahap yang dilakukan untuk membuat bibit padi sendiri, yaitu tahap
pascapanen, persiapan bibit dan penyemaian bibit menjadi benih.
1. Pascapanen Padi
Pemanenan padi yang akan dibuat benih unggul adalah ketika padi sudah
menguning 85-92%. Hal ini supaya benih padi bisa maksimal. Pemanenan padi
dilakukan khusus dengan sortir khusus untuk membuat benih padi yang unggul
2. Persiapan Bibit
Ketika sudah memasuki musim tanam, bibit bisa mulai dipersiapkan. Hal
pertama yang harus dilakukan dalam mepersiapkan bibit adalah perendaman. Ini
berfungsi untuk menyeleksi bibit mana yang akan digunakan.
3. Penyemaian Bibit
Setelah didapat bibit yang akan ditanam, bibit bisa direndam air yang telah
dicampur dengan sedikit hormon terlebih dahulu. Ada banyak produk hormone bibit
yang bisa digunakan dan ditemukan di pasaran dengan kadar anjuran yang tertera di
kemasan. Hormon yang digunakan untuk perkecambahan bibit adalah auksin dan
giberelin.

A. Budidaya Tanaman Padi


Padi merupakan jenis tanaman pangan yang mempunyai peran penting sebagai
tanaman pangan dunia. Padi sebagai penghasil beras ini tergolong dalam jenis tanaman
rumput-rumputan (Poaceae). Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Namun penerapan budidaya yang baik dan benar menjadi syarat pokok dalam meningkatkan
produktivitas tanaman, terutama padi.
1. Benih Berkualitas
Kualitas benih merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Benih
yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta
seragam, tumbuh lebih cepat, dan tinggi nilai produktivitasnya. Pemilihan benih
berkualitas dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan merendam benih dalam
larutan garam dengan menggunakan indikator telur. Letakkan telur di dasar air dan
masukkan garam hingga telur terangkat di permukaan. Selanjutnya telur diambil dan
masukkan benih padi. Benih yang mengambang dibuang.
2. Persemaian
Persemaian bisa benih dilakukan 25 hari sebelum masa tanam. Tempat untuk
persemaian diusahakan sama atau tidak terlalu jauh dari lahan untuk menjaga
kesegaran waktu proses pemindahan. Yang paling perlu diperhatikan adalah drainase
harus baik agar benih tidak kelebihan air. Lahan dibuat bedengan dan dicangkul
hingga tidak ada bongkahan tanah lagi. Benih sebaiknya direndam sebelum ditanam
selama 2 x 24 jam agar mampu menyerap air dengan maksimal untuk proses awal
perkecambahan. Sebelum disemai lahan diberi sedikit pupuk organik untuk
persediaan hara. Benih yang sudah berkecambah ditebar secara merata, tetapi jangan
sampai terbenam karena bisa menyebabkan infeksi patogen pada bibit. Perdata
selanjutnya adalah diberi pupuk organik kembali setelah persemaian berumur 1
minggu.
3. Pengolahan lahan
Pengolahan lahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan
yang semula keras menjadi data dan melumpur. Hal ini akan membuat gulma mati
dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi baik, lapisan bawah tanah
menjadi jenuh air yang dapat menghemat air. Dua minggu sebelum dilakukan
pengolahan lahan sebaiknya diberikan bahan organik berupa pupuk kandang 2 ton/ha
dan kompos jerami 5 ton/ha secara merata di atas lahan. Pengolahan lahan bisa
dilakukan dengan 2 kali bajak dan 1 kali garu untuk mendapat hasil olahan yang
optimal.
4. Penanaman
Terdapat berbagai macam cara penanaman padi, namun lebih disarankan
dengan cara tanam jajar legowo 2 : 1 (40 x (20 x 10) cm. Cara tanam ini akan
memberikan jumlah populasi yang banyak dengan produksi lebih tinggi dibanding
dengan cara konvensional pada umumnya. Selain itu kelebihan cara tanam ini adalah
memudahkan perawatan, mudah mengatur keluar masuk air karena ada ruang kosong,
menekan serangan hama dan penyakit karena cenderung lebih terang, serta
menghemat biaya pemupukan.
5. Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan terdiri dari penyiangan, pengairan, pemupukan, dan
pengendalian hama. Penyiangan adalah dengan mengendalikan gulma yang tumbuh
untuk mengurangi tingkat kompetisi dengan padi. Pengairan adalah dengan memenuhi
kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun kualitas, apabila kekurangan bisa
dilakukan irigasi dan jika kelebihan bisa membuat drainase. Pemupukan adalah tahan
pemeliharaan yang paling penting, yaitu pemberian unsur hara baik makro maupun
mikro untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan
seimbang dan yang paling penting alah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan
ketersediaan hara yang ada dalam tanah. Pengendalian hama dan penyakit juga
penting untuk mendapat hasil yang optimal. Pengendalian harus dilakukan secara
alami dan berkelanjutan sesuai dengan hama dan penyakit yang dihadapi.
6. Panen
Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning
yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat dilakukan secara
manual menggunakan sabit dengan memotong pangkal batang atau dengan mesin
reaper harvester untuk menghemat waktu. Panen dilakukan serentak dalam satu lahan
untuk mengurangi risiko diserang hama.
7. Pasca Panen
Merupakan tahapan dalam menentukan kualitas yang akan dijadikan beras
siap konsumsi. Tahap penyimpanan hasil panen juga merupakan unsur penting agar
kualitas tetap terjaga, seperti menempatkan hasil panen di tempat yang tidak terlalu
lembab dan segera untuk diolah.

B. Budidaya Tanaan Pakcoy

Pakcoy atau Pak Choi (Brassica Chinensis) merupakan salah satu jenis sayuran yang
masih dalam golongan yang sama dengan sawi. Pakcoy biasanya disebut juga dengan sawi
sendok, sawi daging, atau sawi manis. Pakcoy memiliki banyak kandungan gizi dan memiliki
nilai ekonomis yang tinggi, oleh sebab itu banyak orang yang ingin membudidayakan
pakcoy. Berikut adalah cara budidaya Pakcoy:
1. Syarat Tumbuh
Pakcoy dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis baik itu dataran rendah
maupun tinggi asalkan tanah untuk menanam sayuran tersebut kaya akan unsur hara dan
tersinari oleh sinar matahari dan terdapat air yang cukup. Tanah untuk menanam
setidaknya memiliki pH sekitar 5,5 sampai 6.
2. Lahan Tanam
Tanah pada lahan untuk menanam pakcoy sebaiknya digemburkan dahulu, lalu
buatlah bedengan dengan lebar bedengan berkisar 2 meter dengan panjang menyesuaikan
panjang lahan. Ratakan bedengan lalu beri pupuk kompos dengan dosis per hektarnya
antara 7-10 ton.Lalu padatkan tanah dan pupuk kompos dengan menyirami menggunakan
air. Jangan lupa beri jarak antar bedeng sekitar 50 cm untuk saluran air.
3. Pembibitan
Pembibitan bisa dilakukan dengan persemaian langsung pada bedengan tapi dipisah
dengan bedengan utamanya hingga bibit berdaun. Bisa juga di lakukan persemaian bibit
pada polybag. Caranya taburkan bebih bibit pada polybag ataupun bedengan yang telah
ada kemudian tutup dengan tanah lagi sekitar 2 cm,Sirami bibit benih dengan cara di
semprot. Tanaman bibit benih akan tumbuh daun sekitar 3-5 helai daun pada hari ke 3
atau 4 setelah persemaian, setelah itu benih dapat di pindahkan pada bedengan utama.
4. Penanaman Bibit
Setelah bedengan dan bibit sudah siap, maka buatlah lubang tanam pada bedengan
dengan ukuran 4 cm x 6 cm atau 8 cm x 10 cm. Setelah lubang siap pindahkan bibit dari
media tanam yang lain pada bedengan utama.
5. Perawatan Tanaman
Perawatan yang perlu dilakukan saat membudidayakan pakcoy, antara lain:
pemupukan,penyiangan, penjarangan,dan penyiraman.
6. Hama Dan Penyakit
Hama Dan Penyakit yang sering menyerang tanaman pakcoy antara lain
siput,tritip,cacing bulu, ulat, jamur, serta bakteri. Semua itu dapat diatasi denagn mudah
apabila diberikan penanganan yang baik dan benar.
7. Pemanenan
Pakcoy dapat dipanen ketika sudah mencapai umur 28 hingga 30 hari setelah
penanaman tergantung cuaca,bibit serta perawatannya.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum pembibitan ini benih yang digunakan adalah benih padi dan pakcoy
dengan menggunakan tempat pembibitan berupa nampan yang diisi dengan tanah. Luas area
pembibitan adalah luas dari nampan yang digunakan yaitu 15 x 30 cm. Satu nampan ini
diharapkan dapat cukup untuk dipakai menanam kurang lebih 1/20 dari areal sawah yang
digunakan. Teknik yang digunakan dalam pembibitan ini dengan pengolahan lahan kering
yang mana nampan pembibitan tidak perlu digenangi air melainkan hanya cukup disiram
saja. Jumlah bibit yang digunakan harus sesuai dengan luas dari nampan pembibitan. Karena
pada tanaman padi dan pakcoy, sebelum ditanam dilahan harus ditanam dalam bentuk bibit.
Tujuan dari pembibitan ini ialah benih yang ditanam dapat tumbuh dengan baik menjadi bibit
dan diharapkan bibit yang digunakan dapat dengan mudah menyesuaikan kondisi lahan yang
berbeda. Dengan begitu hasil bibit – bibit yang didapat dari pembibitan memiliki
pertumbuhan yang baik dan serentak.
Setelah pembuatan media bibit, selanjutnya diperhatikan dalam Teknik penyebaran
atau penaburan benih padi dan pakcoy ini. Teknik ini dibutuhkan supaya dalam fase
pertumbuhan bibitnya terjadi secara seragam dan dapat tumbuh dengan baik tanpa adanya
rebutan unsur hara. Jika penanaman benih tidak teratur polanya dapat mengakibatkan tidak
ratanya kerapatan benih pada tanah, sehingga pertumbuhan benih menjadi terganggu. Apabila
pertumbuhan benih tidak seragam, maka dapat memberikan dampak kurang baik dengan
menurunnya hasil dan mutu benih yang diperoleh. Penebaran benih ini dilakukan dengan cara
mengambil benih yang disediakan lalu ditabur secara merata pada media pembibitan sesuai
pola yang telah ditentukan. Apabila penaburan tidak merata atau menumpuk pada media
tanam, nantinya pertumbuhan benih yang baik tidak akan berhasil.

Kemudian dilakukan pemeliharaan benih sampai menjadi bibit. Pemeliharaan atau


perawatan pada pembibitan ini bertujuan agar benih dapat tumbuh menjadi bibit yang sehat
dan berkualitas baik. Hal utama yang diperhatikan ialah menjaga kecukupan air dengan rutin
menyiram serta mencegah terjadinya kerusakan bibit oleh hama dan penyakit. Pada system
pembibitan lahan kering ini, penyiraman umumnya harus dijaga agar tanah tidak mengalami
kekeringan dan bibit yang ditanam tidak mengalami kerusakan, karena pada pembibitan
tanaman pakcoy penyiraman secara langsung dan tidak berhati – hati dapat menyebabkan
batang menjadi patah. Maka dari itu, penyiraman harus dilakukan dengan perlahan dan hati –
hati.

Yang terakhir pencabutan bibit yang telah siap untuk ditanam di lahan. Perlakuan
pencabutan ini tentunya harus memperhatikan umur atau kesiapan bibit yang akan ditanam.
Umumnya bibit yang siap ditanam yaitu berumur 21 hari. Jika bibit yang ditanam terlalu
muda tentunya akan rentan mati saat ditanam dilahan. Sebaliknya, apabila bibit yang ditanam
terlalu tua akan tumbuh secara maksimal. Pada praktikum ini dipilih 3 bibit terbaik pada
persemaian tanaman padi dan tanaman pak choy yang kemudian diukur tinggi tanaman,
panjang akar, berat akar dan jumlah daunnya yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tanaman Padi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Rata-Rata
Tinggi Bibit 14,5 cm 16,5 cm 12,5 cm 14,5 cm
Panjang akar 7,5 cm 6 cm 8 cm 7,17 cm
Berat Bersih 0,2 gram 0,1 gram 0,2 gram 0,17 gram
Jumlah Daun 3 4 3 3,33

Pada sampel tanaman padi setelah dilakukan persemaian yang diambil yaitu 3
tanaman terbaik atau sampel dimana didapatkan rata-rata dari tinggi tanaman yaitu 14,5 cm,
rata-rata panjang akar pada ke tiga bibit tanaman padi yaitu 7,17 cm, rata-rata berat bersihnya
yaitu 0,17 gram dan daunnya rata-rata berjumlah 3,33.

Tanaman Pak Choy


Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Rata-rata
Tinggi Bibit 11,5 cm 14 cm 13 cm 12,83 cm
Panjang akar 1,5 cm 2 cm 2,5 cm 2 cm
Berat Bersih 0,9 gram 0,9 gram 0,8 gram 0,87 gram
Jumlah Daun 3 4 4 3,67

Pada tanaman pak choy juga dipilih 3 tanaman terbaik atau sampel kemudian dirata-
ratakan sehingga diperoleh rata-rata tinggi bibit tanaman pak choy yaitu 12,83 cm, rata-rata
panjang akar yaitu 2 cm, dan berat bersih pada tanaman pak choy yaitu 0,87 gram serta
daunnya rata-rata berjumlah 3,67.

Kemudian semua bibit tanaman padi maupun pak choy yang telah disemai di
pindahkan dari bak persemaian ke sawah dan lahan untuk dilakukan penanaman kemudian
dilakukan pengamatan pada tinggi tanamannya dengan mengambil tiga sampel tanaman
terbaik sebagai berikut.

a. Tanaman Padi
Pengukuran tinggi tanaman padi pada sawah dapat dilakukan dalam jangka waktu
3 hari/ sekali yang dituliskan pada tabel berikut :
Hari 3 1,5 cm 2,1 cm 1,3 cm Hari ke Rata rata
Hari 6 3,7 cm 4,4 cm 3,5 cm Hari 3 1,63 cm
Tanaman Padi
Hari 9 6,8 cm 6,8 cm 6,9 cm Hari 6 3,87 cm
Hari 12 10,1 cm 10,8cm 11 cm Hari 9 6,83 cm
Hari 15 14,5 cm 14,3 cm 15,2 cm Hari 12 10,63 cm
Hari 18 17,8 cm 19.2cm 18,7 cm Hari 15 14,67 cm
Hari 21 20,8 cm 22,7 cm 20,5 cm Hari 18 18,57 cm
Hari 21 21,33 cm

b. Tanaman Pakcoy
Pengukuran tinggi tanaman pakcoyi pada lahan dapat dilakukan dalam jangka
waktu 3 hari/ sekali yang dituliskan pada tabel berikut :

Hari ke Rata rata


Hari 3 0,5 cm 0,3 cm 0,3 cm
Hari 3 0,37 cm
Tanaman Pakcoy

Hari 6 1,3 cm 1,0 cm 1,2 cm


Hari 6 1,17 cm
Hari 9 3,8 cm 4,0 cm 3,6 cm
Hari 9 3,8 cm
Hari 12 4,9 cm 5,1 cm 4,5 cm
Hari 12 4,83 cm
Hari 15 8,2 cm 9,0 cm 7,9 cm
Hari 15 8,37 cm
Hari 18 13,5 cm 12,7 cm 12,5 cm
Hari 18 12,9 cm
Hari 21 16,2 cm 16,0 cm 14,9 cm
Hari 21 15,7 cm
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

1. Tahap yang dilakukan untuk membuat bibit sendiri, yaitu tahap pascapanen, persiapan
bibit dan penyemaian bibit menjadi benih.
2. Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas lahan. Namun penerapan
budidaya yang baik dan benar menjadi syarat pokok dalam meningkatkan produktivitas
tanaman, terutama padi yaitu pemilhan kualitas benih, penyemaian, pengolahan lahan,
penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen
3. Dalam budidaya pakcoy ada beberapa hal yang harus deiperhatikan yaiut dengan cara
melihat syarat tumbuh tanaman, lahan tanam,penyemaian, penanaman bibit,
perawatan/pemilharaan dan panen
DAFTAR PUSTAKA

Ani, D., L. Laeliyah, L. Mareta Hadi, N. Muyassaroh, M. Syauqi Hasbi. 2015. Pembibitan
Tanaman Padi.
https://www.academia.edu/12806101/PEMBIBITAN_TANAMAN_PADI. Diakses
tanggal 15 April 2019
Danu, Rina Kurniaty. 2012. Teknik Persemaian. Bogor: Tanaman Hutan
Handayani, F., Dkk. 2013. Studi Perkembangan Aerenkim Akar Padi Sawah dan Padi
Ladang pada Tahap Persemaian dengan Perlakuan Perendaman. Jurnal Biologi UA.
2(2):145-152.
Adi, M. 2016. Cara Menanam dan Budidaya Pakcoy Yang Baik Dan Benar. Fauna Flora.
Jakarta. https://www.faunadanflora.com/cara-menanam-dan-budidaya-pakcoypak-choi-
yang-baik-dan-benar/ Diakses : 15 april 2019.
Lampiran

Penanaman bibit padi penanaman bibit pak coi tumbuh kecambah


tanaman padi

tumbuh kecambah tanaman padi tanaman pak coi


tanaman pakcoi tumbuh normal tumbuh normal
sampel 1 pak coi 0,8 gr sampel 2 pak coi 0,9 gr sampel 3 pak coi 0,9 gr

sampel 1 padi 0,2 gr sampel 2 padi 0,1 gr sampel 3 padi 0,2 gr

Anda mungkin juga menyukai