Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan

oleh masyarakat terutama di Indonesia. Jumlah jagung yang diproduksi oleh

masyarakat belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar karena masih banyak

masyarakat yang belum mengetahui tentang bagaimana cara membudidayakan

jagung yang benar dan baik dan tanah atau lahan untuk tanaman jagung

telah banyak dialih fungsikan sebagai gedung-gedung dan lain-lain. Perusahaan

swasta pun juga belum memproduksi jagung secara optimal. Jagung juga sebagai

makanan pokok di suatu daerah tertentu dan diubah menjadi beberapa makanan

ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga kebutuhan akan jagung

meningkat di masyarakat (Vian, 2013).

Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis

rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan

munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Siklus

hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Batang

jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan

satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman

sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek,

1
jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh

genotipe, lama penyinaran, dan suhu. Pemahaman morfologi dan fase pertumbuhan

jagung sangat membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan tanaman, terkait

dengan optimasi perlakukan agronomis (Jumin, 2009).

Hasil tanaman jagung juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masih

belum optimalnya penyebaran varietas unggul dimasyarakat, pemakaian pupuk yang

belum tepat, penerapan teknologi dan cara bercocok tanam yang beum diperbaiki.

Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman jagung adalah peningkatan

taraf hidup petani dan memenuhi kebutuhan pasar maka perlu peningkatan

produksi jagung yang memenuhi standard baik kualitas dan kuantitas jagung

yang dihasilkan tetapi dalam melakukan hal tersebut perlu mengetahui atau

memahami karakteristik tanaman jagung yang akan ditanam seperti morfologi,

fisiologi dan agroekologi yang diperlukan oleh tanaman jagung sehingga dapat

meningkatkan produksi jagung di Indonesia (Vian, 2013).

Banyak kegunaan tanaman jagung selain sebagai makanan tetapi jagung dapat

dijadikan sebagai tepung, jagung rebus, jagung bakar dan lain-lain sehingga dapat

meningkatkan permintaan untuk tanaman jagung. Semakin banyak permintaan pasar

maka akan meningkatkan jumlah permintaan sehingga produksi tanaman atau barang

akan semakin menurun karena stok barang semakin menipis serta meningkatkan

harga barang. Jagung juga mengandung karbohidrat yang sangat banyak dibutuhkan

oleh masyarakat. Keunggulan komparatif dari tanaman jagung banyak diolah dalam

2
bentuk tepung, makanan ringan atau digunakan untuk bahan baku pakan ternak.

Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia baik

langsung maupun tidak langsung. Sejalan dengan perkembangan industri pengolah

jagung dan perkembangan sektor peternakan, permintaan akan jagung cenderung

semakin meningkat (Vian, 2013).

Peningkatan produktivitas tanaman jagung merupakan hal yang penting dalam

memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Dalam hal peningkatan produksi tanaman

jagung ini perlu memperhatikan berbagai faktor seperti iklim, esensial, hama dan

penyakit danvarietas tanaman yang akan ditanam. Salah satu faktok iklim yang

berpengaruh dalam meningkatkan produksi tanaman adalah cahaya. Cahaya

merupakan hasil dari gabungan antara berbagai warna yang ditimbulkan oleh sinar

matahari atau benda lain yang dapat menghasilkan cahaya. Bagi tanaman

cahaya sangat penting karena menyangkut berbagai hal dalam melakukan

fotosintesis yang dibutuhkan oleh tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Bukan

hanya dalam hal fotosintesis cahaya yang diperlukan oleh tanaman tetapi

proses pekembangan seperti perkecambahan, perpanjangan batang, membukanya

hipocotyl, perluasan daun, sintesa klorofil, gerakan batang dan daun, pembukaan

bunga dan dormansi tunas (Fitter dan Hay, 2009).

Irigasi merupakan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan air

bagi tanaman dengan membuat saluran-saluran irigasi sehingga ketika air dibutuhkan

oleh tanaman petani perlu mengalirkan air ke dalam petak tanaman jagung

3
tersebut. Untuk irigasi tanaman jagung lebih baik menggunakan irigasi

bawah permukaan karena panjang akar tanaman jagung tidak cukup untuk

menjangkau air tanah yang dalam selain itu irigasi ini hanya diperuntukkan

bagi tanaman produksi (Al Omran et al, 2012).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum penanaman jagung ini adalah untuk mengetahui

cara membudidayakan tanaman jagung dan untuk mengatahui cara menanam

jagung dengan baik dan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teknik budidaya

tanaman semusim salah satunya jagung.

Adapun kegunaan pada praktikum penanaman jagung ini adalah

untuk membudidayakan tanaman jagung dan menghasilkan tanaman jagung yang

yang berkualitas.

4
BAB III
METEDOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Penanaman jagung dilaksanakan pada hari Kamis, 26 November

2015 pukul 16.00 WITA sampai selesai di Ex-fam, Fakultas Pertanian, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

1.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam Penanaman jagung adalah ember, cangkul,

papan dan kayu, gunting dan tali rapia.

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam Penanaman jagung adalah bibit

jagung dan pupuk kandang.

1.3 Prosedur Pelaksanaan

Adapun prosedur dalam penanaman jagung adalah:

1. Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan di gunakan.

2. Persiapan Areal Tanam. Lahan tempat pelaksanaan penelitian dibersihkan dari

gulma dan kotoran, kemudian dicangkul dengan kedalaman kurang lebih 15-30

cm yang dilakukan 2 kali pengemburan.

3. Mencangkul dan mengemburkan tanah.

5
4. Setelah itu siram tanah dengan menggunakan air hingga meresap sampai bagian

bawah tanah.

5. Lalu ambil papan untuk meratakan kembali tanah yang telah disiram tersebut.

6. Setelah itu ambil kayu lalu diikat dengan tali rapia sebagai tolak ukur jarak

tanaman dari ujung ke ujung.

7. Kemudian rendam bibit jagung dalam air.

8. Setelah itu ambil bibit jagung yang telah direndam lalu ditanam pada tanah yang

telah digemburkan, dan dilubangi satu lubang itu berisi 2–3 bibit jagung jarak

tanamnya itu 20x70cm.

9. Setelah ditanam, lubangnya itu ditimbuni dengan menggunakan pupuk kandang.

10. Pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan me;iputi kegiatan penyiraman,

penjarangan, penyiangan, pembumbunan dan pengendalian hama penyakit.

Penyiraman dilakukan sekali per hari tetapi bila hujan dan tanah cukup basah

maka penyiraman tidak perlu dilakukan.

3.1.1 Pengolahan Tanah

1. Persiapan

Dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkahan

tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah

yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam

6
15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan

yang lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu dihaluskan

dan di ratakan (Digit, 2013).

2. Pembukaan Lahan

Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman

sebelumnya. Bila perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya

dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dilanjutkan dengan pencangkulan dan

pengolahan tanah dengan bajak (Digit, 2013).

3. Pembentukan Bedengan

Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan

tanaman. Lebar saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat

terutama pada tanah yang drainasenya jelek (Digit, 2013).

4. Pengapuran

Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus dikapur. Jumlah kapur

yang diberikan berkisar antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun.

Pemberian dilakukan dengan cara menyebar kapur secara merata atau

pada barisan tanaman (Digit, 2013).

7
3.1.2 Pemupukan

Pada upaya peningkatan produksi jagung, pemupukan merupakan hal penting

dan harus diperhatikan . Adapun hal-hal perlu diperhatikan adalah jenis, dosis,

waktu, dan cara pemupukan (Saeful, 2011).

Jenis pupuk yang diberikan pada tanaman jagung adalah pupuk organik dan

anorganik. Pupuk organik berupa, pupuk kandang, jerami yang diberikan pada

lahan yang kurang subur. Dosisnya sekitar 5 g per tanaman atau sekitar 15-20

ton/ha . Pemupukan jagung dilakukan tiga kali yaitu : pemupukan pertama

furadan dan ponska dilakukan sebelum biji jagung dimasukan ke dalam lubang

tanam kemudian ditutup dengan tanah, pemupukan kedua dilakukan dua minggu

setelah tanam dengan menggunakan pupuk ponska yang diletakan disamping

tanaman jagung dengan membuat lubang tanam dengn jarak 10 cm dari tanaman

jagung, pemupukan ketiga dilakukan satu bulan setelah tanam dengan

menggunakan pupuk urea dan ponska (Saeful, 2011).

3.1.3 Perawatan

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan jika ada benih yang rusak atau tidak tumbuh kegitan ini

dilakukan sekitar satu minggu atau sepuluh hari setelah tanam . kegitan

penyulaman ini dilakukan agar jumlah tanaman per satuan luas akan tetap

optimum sehingga target produksi akan tetap tercapai (Saeful, 2011).

8
2. Penyiangan

Penyiangan dilakuan dengan upaya pengendalian atau pengurangan gulma

yang tumbuh diarel penanaman. Kehadiran gulma diberantas karena dapat

menurukan kuantitas dan kualitas hasil produksi gumla berperan sebagi

kompetitor tanaman pokok (Saeful, 2011).

3. Pembubuhan

Untuk efisiensi tenaga. Biasanya pembumbuhan biasanya dilakukan

bersamaan dengan peyiangan kedua. Tujuan pembumbunan yaitu untuk

memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu,

pembunmbunan juga bertujuan untuk menutup akar yang bermunculan

atau terbuka diatas permukaan tanah karena adnya aerasi dan untuk

membuat pertumbuhan tanaman menjadi tegak atau kokoh. Pembumbunan

dilakukan dengan cara menaikan atau menimbunkan tanah pada pokok

tanaman, adapun tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman di uruk

dengan cangkul, kemudian ditimbun dibarisan tanaman, dengan cara ini,

akan terbentuk guludan yang panjang. Kegiatan pembumbunan jugaa

bersamaan dengan waktu pemupukan kedua , yaitu pada saat umur dua minggu

setelah tanam (Saeful, 2011).

9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 1. Proses penggemburan lahan Gambar 2. Hasil setelah ditanami jagung

4.2 Pembahasan

Dari praktikum ini dapat diperoleh bahwa pertumbuhan tanaman jagung

sangat cepat. Dilihat dari keadaan fisiknya yaitu pada minggu pertama setalah

penanaman jagung sudah muncul tanaman jagung sekitar 5 cm kemudian daunnya

berjumlah 2 dan pohonnya juga tumbuh dengan baik. Pertumbuhan jagung sangat

baik, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan

pertumbuhan diantara keempat tubuhan tersebut yaitu Faktor Cahaya. Cahaya

bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk

proses fotosintesis, cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.

10
Hal ini sesuai dengan pendapat Syafruddin dan Zubachtirodin (2010).

Peningkatan pertumbuhan jagung melalui pemberian pupuk merupakan usaha untuk

memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah keseburan tanah.

Pemberian pupuk phonska pada pertumbuhan jagung dapat dilihat melalui indikator

pertumbuhan antara lain; tinggi tanaman, panjang daun, diamter batang dan jumlah

daun. Karena pada umur tersebut laju tumbuh tanaman sangat cepat sehingga

kebutuhan hara sangat tinggi, apabila kekurangan unsur hara pada fase tersebut dapat

menghabat pertumbuhan tanaman.

11
DAFTAR PUSTAKA

Digit. 2013. Pengolahan lahan jagung http://orlenagro.com/PENGOLAHAN


%20LAHAN%20JAGUNG.pdf. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015.
Makassar.

Jumin. 2009. Pengolahan lahan jagung http://orlenagro.com/PENGOLAHAN


%20LAHAN%20JAGUNG.pdf. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015.
Makassar.

Saeful. 2011. Makalah Jagung http://aepsaeful.co.id/2011/03/makalah-jagung.html.


Diakses pada tanggal 10 Desember 2015. Makassar.

Syafruddin dan Zubachtirodin . 2010. Makalah hasil dan pembahasan jagung.


http://eprints.ung.ac.id/2169/11/2012-2-54211-613408072-bab4-.pdf.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2015. Makassar.

Vian. 2013. Makalah budidaya jagung.


http://semuatentangpertanian.co.id/2013/05/makalah-budidaya-jagung.html
. Diakses pada tanggal 10 Desember 2015. Makassar.

12

Anda mungkin juga menyukai