Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN AGRIBISNIS

Analisis kebijakan agribisnis adalah merupakan suatu studi tentang kebijakan usaha di
bidang pertanian (agribisnis) yang dikaitkan dengan potensi, pertumbuhan ekonomi, strategi
dan hal lain yang berkaitan dengan itu untuk menyajikan suatu agenda kebijakan dan inisiatif
yang akan diterapkan.
Analisis Kebijakan Agribisnis merupakan studi tentang analisis kebijakan agribisnis yang tidak
hanya dipandu oleh peristiwa di Indonesia, tetapi juga kebijakan agribisnis dari negara-negara
lain yang lebih maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa. Kebijakan agribisnis juga tidak selalu
dapat menguntungkan petani sebagai pelaku agribisnis, seperti kejadian di negara-negara
Eropa Bahkan, para petani disana menjadi pihak yang paling menderita, sebab sejak 2009
terjadi krisis ekonomi di Eropa, hingga saat ini mereka belum dapat memperoleh posisi yang
lebih baik, akibat dari situasi politik, ekonomi dan sosial yang tidak dapat mereka atasi. Hal
inilah yang perlu diketahui oleh mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, bahwa
situasi yang sama dapat pula terjadi di Indonesia, yang berarti para pelaku agribisnis mungkin
akan mengalami penderitaan yang sama.
Analisis Kebijakan Agribisnis juga membahas keberhasilan kebijakan agribisnis USA sehingga
mampu berperan sebagai pemimpin dalam eksportir pangan dunia. Namun demikian, semua
kebijakan AS yang telah berjalan, tidak semua sempurna, sebab pada 2013, pengamat sosial-
ekonomi Eropa, Allan Matthew, menemukan penurunan pendapatan petani AS, yang turun
drastis dibandingkan pendapatan petani Eropa. Pengalaman demikian kiranya dapat
bermanfaat bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa untuk memberi kebijakan yang
tepat bagi kemajuan bangsa.
Demikian pula, analisis kebijakan agribisnis ini juga mengetengahkan analisis para peneliti
Indonesia yang kiranya memiliki masukan dan pengalaman berharga. Untuk itu, agar menjadi
informasi penting untuk diketahui oleh mahasiswa. Mereka diharapkan dapat belajar dengan
cakrawala yang lebih luas agar dapat memberi kebijakan yang lebih tepat
Analisis Kebijakan Agribisnis mengkaji dampak dari implementasi kebijakan pemerintah pada
petani, kegiatan agribisnis, pembayar pajak, dan konsumen. Pengkajian ditekankan pada
analisis dampak perubahan kebijakan terhadap kegiatan on-farm, implikasi peningkatan resiko,
serta peranan pemerintah dalam mereduksi resiko. Riset yang dilakukan dalam bidang ini
ditujukan pada pengkajian badan-badan pemerintah, organisasi agribisnis, dan para pelaku
dalam agribisnis. Riset kebijakan perdagangan dilakukan dengan ditekankan pada isu-isu
keunggulan komparatif.
Tujuan Kebijakan Agribisnis
Adapun tujuan umum kebijakan pertanian kita adalah memajukan pertanian, mengusahakan
agar pertanian menjadi lebih produktif, produksi dan efisiensi produksi naik dan akibatnya
tingkat penghidupan dan kesejahteraan petani meningkat.

Kebijakan Pengembangan Agribisnis Di Indonesia


Berbasiskan Bahan Baku Lokal
Pada masa lalu, pertanian selalu dianggap sebagai upaya sistematis peningkatan produksi
dalam subsistem usahatani budidaya pertanian (on-farm agribusiness), baik dilihat dari
kacamata pembangunan Pertanian itu sendiri maupun dari pengertian pengembangan ekonomi.
Selanjutnya muncul berbagai tantangan yang semakin besar dari berbagai lingkungan baik
internal maupun eksternal secara nasional dan internasional yang mengalami perubahan dan
bergeser secara mendasar dan menyeluruh, sehingga pandangan di atas sudah saatnya untuk
diubah.
Pembangunan pertanian kedepan harus merupakan upaya pengembangan yang utuh dan
menyeluruh pada semua aspek ekonomi, yang didalamnya terkait subsistem agribisnis hulu,
subsistem agribisnis budidaya, subsistem agribisnis hilir, serta subsistem jasa ‘penunjang
agribisnis pertanian.’ Ini berarti bahwa didalam pembangunan ekonomi nasional mendatang,
sektor agribisnis pertanian tidak lagi hanya sekedar ditempatkan sebagai pendukung atau
pelengkap. Secara luas telah diakui, bahwa pertanian merupakan sektor tangguh pendukung
pembangunan sektor industri.
Pengalaman pada saat krisis ekonomi yang lalu membuktikan, sektor agribisnis pertanian tetap
mampu mempunyai peran dan memberikan kontribusinya terhadap devisa negara, keuntungan
bagi sipengelola, bertahan terhadap goncangan ekonomi nasional, peningkatan pendapatan
petani, peningkatan nilai tambah komoditi pertanian, penyerapan peningkatan pendapatan
petani, peningkatan nilai tambah komoditi pertanian, penyerapan tenaga kerja, serta pertanian
barang/jasa. yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Bahkan kegiatan agribisnis pertanian ini
mampu meraup keuntungan memadai dan menciptakan iklim kondusif yang sangat diperlukan
untuk peningkatan perekonomian nasional pada sektor lain.
Sebenarnya, ketangguhan tersebut disebabkan oleh karakteristik dan keunggul-an dari
agribisnis itu sendiri. Usaha agribisnis umumnya mengutamakan penggunaan bahan baku lokal
yang banyak tersedia di dalam negeri dan sesedikit mung-km menggunakan komponen impor.
Tekno-logi dan keterampilan kegiatan agribisnis pertanian pada umumnya dapat dikuasai oleh
para pelaku usaha serta dapat dikembangkan secara mudah sesuai kebutuhan.

STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Agribisnis Definisi adalah pertanian yang organisasi dan manajemennya secara rasional
dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial yang maksimal dengan menghasilkan
barang dan/atau jasa yang diminta pasar.
Secara konsepsional:“sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas, mulai dari
pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang
dihasilkan oleh usahatani dan agroindustri, yang saling terkait satu sama lain adalah sbb :
a. sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi dan pengembangan
sumberdaya pertanian
b. sub sistem budidaya atau usahatani
c. sub sistem pengolahan hasil pertanian atau agroindustri
d. sub sistem pemasaran hasil pertanian
e. sub sistem prasarana dan
f. sub sistem pembinaan.
Tantangan Rendahnya pendapatan penduduk pedesaan
struktur pertanian atau pedesaan yang kurang kondusif bagi perkembangan agribisnis yang
dinamik dan kompetitif sosok usahatani yang lemah (SDM dan iptek yang masih tertinggal)
prasarana fisik dan non fisik yang masih belum memadai,terbatasnya jangkauan
pasar.Kurangnya dukungan pendanaan dari perbankan
- Iptek adalah singkatan dari 'ilmu pengetahuan dan teknologi”, yaitu suatu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang teknologi.
Peluang Peluang dari segi permintaan : Dari segi penawaran
dinamika pertumbuhan pendudukpertumbuhan perkotaan, industrialisasi, peningkatan
pendapatan, peningkatan kecerdasan atau pendidikan dan lain-lain, Dari segi penawaran
transformasi struktural pertanian tradisional menjadi pertanian dan pedesaan maju.ekonomi
pedesaan sudah menjadi bagian integral (suatu luas daerah) dari sistem ekonomi nasional.
Adanya kelembagaan sistem agribisnis di pedesaan, yaitu perangkat yang menjadi penghantar
masukan iptek, sarana, dana dan jasa, serta industri pengolahan hasil secara meluas diseluruh
pedesaan.
Tujuan Wawasan Agribisnis
1. Menarik dan mendorong sektor pertanian
2. Menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, efisien dan fleksibel,
3. Menciptakan nilai tambah
4. Meningkatkan penerimaan devisa
5. Menciptakan lapangan kerja dan
6. Memperbaiki pembagian pendapatan.
Faktor Strategis
1. Lingkungan strategis
2. Permintaan,
3. Sumberdaya, serta
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lingkungan Strategis terjadinya perubahan - perubahan mendasar pada struktur ekonomi
dunia.pola perdagangan dan industri internasional diwarnai arus globalisasi tumbuh dan
berkembangnya blok-blok kerjasama regional menyatunya kawasan dan kekuatan ekonomi
besar.European Economic Community (pasar tunggal Eropa) Pasaran bersama Amerika Utara
atau North America Free Trade (NAFTA),perkembangan kegiatan ekonomi di kawasan Asia
Pasifik atau Asia Pacific Economic "korporasi" antara Indonesia-Malaysia-Singapura dalam
Triangle Growth AFTA (Asean Free Trade Area)
PermintaanPerubahan perilaku dan selera pasar, yang semakin cepat sangat sulit untuk
diantisipasi dengan tepat Teknologi industri yang semakin canggih (keefisienan ekonomi,
keandalan kualitas) market intelligence dan market information (meningkatkan daya saing,
dapat mengantisipasi dan menyesuaikan dengan segmentasi pasar, perubahan selera
konsumen, pesaing potensial)
Sumberdaya Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumberdaya alam. (natural
resources, human resources man-made resources).Masalahnya adalah bagaimana mengelola,
memanfaatkan secara optimal dan sekaligus memperluas resource base dari sumberdaya alam
dimaksudmengembangkan prinsip-prinsip keunggulan kompetitif tanpa meninggalkan dua
prinsip penting yaitu;
a. Wawasan agroekosistem dan
b. Wawasan lokalita/wilayah/regional.
Ilmu dan Teknologi, merupakan perangkat instrumental hasil karya manusia untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi.Sarana pengembangan dan penyebaran serta adopsi
iptek oleh lembaga perguruan tingggi dengan litbangfasilitas belajar seperti adanya lembaga
penyuluhan pertanian, sekolah-sekolah kejuruan, berbagai kursus ketrampilan, serta juga
lembaga konsultasi yang tersebar dan bergerak melayani masyarakat petani/pedesaan
Agroindustri Definisi:
“Agroindustri diartikan sebagai semua kegiatan industri yang terkait erat dengan kegiatan
pertanian”.Agroindustri mencakup beberapa kegiatan antara lain:
1. Industri pengolahan hasil pertanian dalam bentuk setengah jadi dan produk akhir seperti
industri minyak kelapa sawit, industri pengolahan karet, industri pengalengan ikan, dsb.
2. Industri penangan hasil pertanian segara, seperti industri pembekuan ikan, industri
penanganan bunga segar, dsb.
3. Industri pengadaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida dan bibit.
4. Industri pengadaan alat-alat pertanian dan agroindustri lainnya, seperti industri traktor
pertanian, industri perontok, industri mesin pengolah minyak sawit, dsb.
Mengapa sebagai sektor Terdepan?
agroindustri memiliki keterkaitan (linkages) yang besar, baik kehulu maupun ke hilir.Produk-
produk agroindustri, terutama agroindustri pengolah, umumnya memiliki elastisatas permintaan
akan pendapatan yang relatif tinggi (elastis) kegiatan agroindustri umumnya bersifat resource
base industrikegiatan agro-indutri umumya menggunakan input yang renewable sehingga
keberlangsungan (sustainability)
Agroindustri merupakan sektor yang telah dan akan terus memberikan sumbangan yang
besar bagi ekspor non-migasagroindustri yang memiliki, basis di pedesaan akan mengurangi
kecenderungan perpindahan tenaga kerja yang berlebihan dari desa ke kota
Kaitan konsumsi pendapatan rumah tangga
Suatu industri dapat mendorong perkembangan industri-industri lainnya melalui dua kaitan yaitu
:1. Kaitan input – outputkaitan kebelakang (backward linkages) suatu industri menggunakan
hasil produksi lainnya sebagai bahan bakunya.kaitan kedepan (forward linkages) produksi
suatu industri dipakai sebagai bahan baku oleh industri-industri lainnya.
2. Kaitan konsumsi pendapatan rumah tanggaKaitan konsumsi muncul melalui penggunaan
nilai tambah (keuntungan dan upah kerja), untuk membeli barang-barang yang dihasilkan
oleh berbagai industri pedesaan. Peningkatan permintaan sebagai akibat peningkatan
pendapatan ini mendorong perkembangan industri-industri yang terkait melalui input-otput
maupun yang tidak terkait melalui input- output.Kaitan antara berbagai industri konsumsi/
pendapatan ini disebut efek dorongan (induce effects)
Kendala-Kendala Agroindustri
usaha peningkatan produksi telah menyebabkan kemungkinan terjadinya masalah surplus
produksi masa sekarang dan yang akan datangPeningkatan penduduk di pedesaan telah
mendorong terjadinya fragmentasi lahanperkembangan globalisasi perekonomianketerbatasan
dalam ketersediaan sumberdaya manusiaketerbatasan teknologiinfrastruktur dan
kelembagaankendala-kendala yang bersifat soial budaya bahkan politik

Anda mungkin juga menyukai