Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS

MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

WORKSHEET 1
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
SEMESTER GENAP 2022/2023

MATA KULIAH : Implementasi Manajemen Usahatani


SEMESTER : Genap; sks : 3
Penyusun : Tim Pengampu

1. MATERI PEMBELAJARAN:
Pengelolaan Usaha Tanaman Pangan
2. CP MK :
A. Meengetahui dan Memahami pengetahuan tentang Kualitas produk, Manajemen Resiko,
Pembukuan Keuangan, Penanganan dan penggunaan pupuk, Strategi terpadu
pengelolaan hama, gulma dan penyakit, pemeliharaan mesin dan alat, penghitungan
biaya mesin dan kontribusinya dan indentifikasi bahaya K3 dan resiko penggunaan
mesin
B. Trampil dalam mengembangkan kriteria dan target rencana bisnis, komunikasi efektif,
menggunakan peralatan teknologi, menerapkan strategi penggunaan lahan yang ramah
lingkungan, menentukan kualitas tanah dan kemampuan lahan, mengimplementasikan
system kerja yang aman dan keterampilan interpersonal
C. Menerapkan perilaku kepemimpinan, bertanggung jawab, jujur, teliti, cermat, disiplin
kreatif dan inovatif

3. SUB CP MK :
A. Mengembangkan Program Penanaman
B. Mengelola Pemeliharan Penanaman
C. Mengevaluasi tingkat produksi
4. URAIAN TUGAS :
a. Obyek garapan :
1) Kemampuan menetapkan varietas tanaman dan target produksi [Form 1.1]
2) Kemampuan melakukan pengendalian OPT dan gulma, kebutuhan pupuk, pengairan,
serta mengelola pemenuhan persyaratan pemeliharaan tanaman [Form 1.2]
3) Kemampuan menetapkan waktu dan cara panen. [Form 1.3]
b. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan
1. Tugas dikerjakan secara individu oleh masing-masing mahasiswa
2. Mahasiswa mengisi Form [ ] sesuai dengan kondisi di Lapang
3. Form yang telah diisi diupload pada Google Classroom
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

5. KRITERIA PENILAIAN :
1) Tingkat pemahaman tentang penetapan varietas tanaman dan target produksi [Form
1.1]
2) Tingkat ketrampilan dan ketelitian dalam melakukan pengendalian OPT dan gulma,
kebutuhan pupuk, pengairan, serta mengelola pemenuhan persyaratan pemeliharaan
tanaman [Form 1.2]
3) Tingkat pemahaman dalam menetapkan waktu dan cara panen. [Form 1.3]
4) Tingkat pemahaman tentang pencatatan dan evaluasi hasil panen.[Form 1.3]
5) Tingkat ketelitian dalam mencatat dan mengevaluasi hasil panen.[Form 1.3]
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Form 1.1 [Mengembangkan Program Penanaman]

Nama Mahasiswa : Dimas Anggun Triadi

Mitra : Dinas Pertanian Tulunggaung

Penempatan Divisi : Mahasiswa Magang

Tanggal :

Durasi (Jam) Pencapaian Indikator Kompetensi :

Kemampuan menetapkan varietas


Indikator Kompetensi :
tanaman dan target produksi

Uraian hasil: varietas padi, bawang pre, tebu, bawang merah, cabai, Tembakau

Padi; padi merupakan tanaman pertanian mayoritas bangsa Indonesia mengapa


demikian karena negara Indonesia berada pada letak garis k[hatulistiwa yang
dimana terdapat 2 iklim yauitu kemarau dan hujan sehingga Indonesia dijuluki
sebagai negara agraris, sehingga iklim tersebut mempengaruhi pada pertanian atau
kegiatan becocok tanam agar mendapatkan output untuk memenuhi kebutuhan
mahluk hidup, sehingga akan munculnya ekosistem, sehingga membentuk sebuah
rantai makanan,

Tanaman padi adalah tanaman yang yang memiliki nilai tinggi karena padi
merupakan bahan kebutuhan pokok bagi manusia. Tanaman padi di tanam petani
pada musim hujan dan di tanam pada daerah irigasi yang baik sehingga tanah pada
tanaman padi tersebut tidak mengkering jika kalua tananya kerisng setelah tanam
pada usia 14 hari setelah pindah tanam maka padi tersebut tidak dapat berkembang
biak secara dengan baik karena terhambat oleh tanah yang kering. Tanaman padi
tersebut memilikberbagai macam banyak jenis varietasnya, sehingga varietas
tersbut [akan mempengaruhi hasil dan dari banyak nya varietas padi itu maka
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

bentuk daunnya serat batangnya juga berbeda. Untuk sistem tanam padi ini
berbagai macam ada yang ukuran 25 x 25 cm dan ada yang menggunkan sistem
jarwo.

1. Melakukan kontak atau komunikasi dengan orang yang melukan pembajakan atau
pengolahan tanah.
2. Pembelian bibit yang akan di tanam.
3. Merendam benih padi pada wadah yang telah di siapkan, selama 48 jam kalau
benih tersebut belum tumbuh beni maka didiamkan lagi selama 12 jam agar benih
bertunas. Sehinngga waktu penebaran benih tumbuhnya merata.
4. Pengolahan lahan tanah yang akan di jadikan sebagai tempat persemaian padi
dengan cara melakukan pembajakan mengunakan tractor setelah itu diamkan 1
hari agar tanah menjadi leram kemudian bentuk lah lahan yang setelah dilakukan
peleraman tanah dan di bentuk dengan cara geger sapi agar persemaian padi tidak
tergenang oleh air.
5. Pemasangan pagar seng sebagai pengahlang agar tikus tidak masuk ke lahan
persemainan.
6. Penebaran benih padi, dilakukan dengan cara menyawurkan dengan tenmanga tapi
menaburkan dengan hati hati agar benih padi ditak terlalu menancap pada tanah
sehingga pencabutan sebelum pindah tanam agar mudah dilakukan.
7. Setelah di padi di taburkan maka petani akan menutup benih tersebut dengan
menggunkan abu bekas gilingan tebu
8. Melakukan observasi 3 , 6 , 10 setelah penyebaran benih
9. Jika sudah berumur 14 hari maka benih padi atau persemaian tersebut dapat di
lakukan pemupukan dengan pupuk yang di inginkan, untuk 10 kg benih 10 kg
pupuk Za. Dan jika padi tersebut di serang hama sundep maka pemupukan tersbut
di campuri dengan puradan.
10. Setelah melakukan hal itu melakukan observasi, jika pada observasi tersbut terjadi
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

ada hama nyam aka di lakukan penyemprotan insektisida.


11. Sebelum melakukan pindah tanam kita melakukan komunikasi terhadap orang
melakukan pengolahan tanah agar lahan tanah kita di bajak dan setelah di bajak
menggunkan singkal hal itu akan di diamkan 7 hari setelah penyingkalan dan hal
itu dilanjutkan dengan melakukan pengalengan lahan tanah agar tanah terlihat
batasnya dan hal yang terakhir pada 2 hari sebelum melakukan tanam tanah di
bajak menggunkan garu agar tanah menjadi rata.
Selain komunikasi dengan pengolah lahan maka komunikasi dengan orang
penanaman padi kapan akan di lakukan tandur. Atau pindah tanam.

12. Setelah melakukan komunikasi terhadap orang penanam atau ahli tanam padi
maka dilakukan pencabutan benih padi biasnya pada benih padi umur 25-30 hari
setelah penaburan benih padi. Setelah melakukan pencabutan maka keesoakn
harinya dilakukan tandur.

Bawang pre

Budidaya bawang pre. Bawang pre merupakan tanaman kebutuhan pokok yang
digunkan sebagai bahan penunjang masakan agar masakan terasa sedap pada
masakan soto rawon dan lainya. Bawang pre memliki daun yang Panjang dan
memiliki akar serabut sehingga tanaman tersebtu memiliki nilai ekonomis harga
bawang pre dalam 1 kgnya yaitu 8-10 ribu. Harga bawang pre tersebut di
pengaruhi oleh permintaan pasar dan kepeluan apa yang terjadi di lingkungan
sehingga harga tersebut akan berubah ubah.

Cara Budidaya bawang pre;

1. Melakukan pengolahan tanah dengan cara membuat bedengan agar tanaman tidak
tergenangi oleh air sehingga bawang pre tettap sehat.
2. Penyiraman tanah atau mengkocor tanah agar mudah untuk di tanamani.
3. Menaburkan dasaran pupuk organiak maupun anorganik serta insektisida agar
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

tanaman bawang pre tidak di serang embug.


4. Pemasangan mulsa untuk mengurangi rumput yang tumbuh di lahan budidaya.
5. Melakukan penanaman atau bibti bawang pre.

Tanaman Tumpang sari Bawang merah, tembakau, cabai

Bawang merah adalah tanaman hortikuluta yang miliki umur singkat 60 hari
setelah penanaman bisa di panen. Selain itu juga bawang merah merupakan
tanaman ynag memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi sampai sekarang pun
untuk harga bibit bawang merah mencapai harga RP.50.000 rupiah sehingga
banyak orang yang jarang melakukan budidaya karena modal utama yang harus
dikeluarkan sangat lah besar. Dan harga obat yang di di guanakan juga mahal.
Setelah bawang merah berumur 50 hari setelah tanam maka bagian yang tidak
terkena tanaman bawang merah untuk siap di tanami tembakau dan tanmaan cabai
untuk haga 1000 bibit cabai dan tembakau RP. 60.000 Rupiah sehingga untuk
tanah tanah 100 Ru 4000 benih dan dengan bibti cabai 2000 benih. Hal semacam
itu akan mudah untuk memperoleh keuntungan karena mengolah tananya telah
menjadi satu dan dapat berkelanjutan.

Cara budidaya tanaman bawang merah

1. Pengolahan lahan dengan cara menyiapakan lahan dan diolah dengan cara
bedengan dengan lebar bedengan 1 meter dan tinggi 40 cm.
2. Menyiapakan bibit atau benih bawang merah yang sudah siap tanam sehingga
pada bibit yang sudah siap tanam tersebut akan tumbuh bersamaan tetapi harga
bibit yang sudah siap tanaman akan lebih tinggi di bandingkan harga bibit yang
menunggu 1-2 minggu untuk di tanam untuk bibit tersebut di beri obat insektisida
agar hama tidak langsung menyerang ke bibit sehingga bibit aman.
3. Komunikasi dengan orang yang menanam bibit tanaman bawang merah kapan
akan dilakukan penamann
4. sebelum di lakukan penanaman dilakukan pengocoran atau penyiraman lahan
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

bedengan dan serta di dasari, sehingga pada masa pertumbuhan akan mendapat
nutrisi.
5. Melakukan penananman bibit bawang merah dengan jarak 15 cm x 15cm sehingga
tanaman tersebut dapat berkembang biak dengan baik karena memperoleh
srikulasi udara dengan baik.
6. Observasi setelah melakukan penanama dan penyiraman tanaman jika tanah pada
lahan tersebut kering dan diimbangi dengan cara pemeliharaan.
7. Jika tanaman bawang merah sudah berumur 35 hari setelah tanam maka di lakukan
penanam tanaman tembakau dan tanaman cabai sehingga pada panen bawang
merah tanaman tembakau dan cabai tersebut sudah 1 bulan sehingga jika tanaman
bawang merah di cabut tanaman tembakau dan cabai tersebut sudah hidup dan siap
untuk di lakukan perawatan lagi.
8. Setealah di tanamai maka dilakukan observasi dan dilakukan perawatan.

Tembakau

1. Bibit yang Memenuhi Syarat

 Ukuran (tinggi) 10-12,5 cm, jumlah daun 5 lembar

 Tidak terlalu subur (sukulen) dan tidak terlalu kurus

 Perakaran baik

 Sehat, bebas hama dan penyakit

 Umur bibit antara 40 – 45 hari.

Penanaman
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Penanaman tanaman tembakau dalam sistem tumpang sari pada tanaman bawang
merah yaitu dengan jarak tanam 40 cm x 100 cm – 20 cm kanan kiri pada
bedengan agar tanaman tembakau jika besar akarnya tidak ke samping bedengan
dan nutrisi atau pupuk nya tidak larut hilang ke samping, sehingga pinggir
bedengan di benteng lebih tinggi daripada permukaan bedengan yang tengah.
Waktu tanam dapat dimulai awal musimkemarau untuk menghindari genangan
air.   Tanam tembakau pada periode kering diperlukan air irigasi untuk memenuhi
kebutuhan air tanaman.    

Cabai rawit

dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, namun tanaman ini
lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500m dpl. Produksi pada ketinggian di
atas 500 m dpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang. Tanaman
ini menghendaki tanah gembur,kaya akan bahan organik dan pH netral (6-7).

1.     Persemaian

Kebutuhan benih tiap hektar berkisar 100-125g. Bedengan pesemaian dibuat arah
utara selatan menghadap ke timur. Media semai dibuat dari campuran tanah dan
kompos steril dengan perbandingan 1:1.Benih ditaburkan secara merata di atas
media semai kemudian ditutup dengan tanah tipis, disiram dan ditutup dengan
daun pisang. Daun pisang dibuka secara bertahap. Setelah umur semaian kurang
lebih 7 hari, semaian dipindahkan ke bumbunan yang terbuat dari daun pisang
yang diisi campuran tanah dan kompos steril dengan perbandingan 1:1, dan dipilih
bibit yang sehat dan pertumbuhannya bagus. Bibit berumur kurang lebih 30-35
hari setelah semai atau telah mempunyai 5-6 helai daun siap untuk dipindahkan ke
lapangan.

2.     Penyiapan Lahan dan Penanaman


PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Penyiapan lahan dan penanman di lakukan bersamaan dalam menanam tembakau


sehingga tanaman cabai ini di tanaman pada tengah tengah bedengan dengan jarak 50 cm.

Keterangan (Uraian ketercapaian indikator kompetensi dan foto beserta video (berupa link).
Jika tidak/belum tercapai uraikan penyebab nya) :
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Form 1.2 [Mengelola Pemeliharan Penanaman]

Nama Mahasiswa : Dimas Anggun Triadi

Mitra : Dinas Pertanian Kab. Tulungagung

Penempatan Divisi : Mahasiswa Magang.

Tanggal :

Durasi (Jam) Pencapaian Indikator Kompetensi :

Kemampuan melakukan pengendalian


OPT dan gulma, kebutuhan pupuk,

Indikator Kompetensi : pengairan, serta mengelola pemenuhan


persyaratan pemeliharaan tanaman

Uraian hasil:

Padi

pengendalian hama dan gulam padi: pengendalian hama di lakukan pada tanaman
padi pada sejak pembenihan sebelum di lakuakan penebaran benih padi maka di
lakukan penaburan oba insektisida agar tanaman tidak di serang hama sundep.
Setelah itu melakukan observasi pada benih jika ada abnyak serangga dan jika
serangga tersebut membuat daun tanaman menjadi kering maka itu terkena wereng
dan harus dilakukan penyemprotan menggunakan Insektisida Bureng dan plenum.

Sebelum melakukan pindah tanam saya juga melakukan observasi pada lahan. Jika
pada lahan terdapat keong kuning maka di lakukan penaburan obat Romero
(Insektisida) dengan mengunakan pasir dan dilakukan penebaran. Selain melakukan
penebaran obat tersebut juaga dilakukan pengambilan keong kuning yang ada di
lahan dan di kumpulkan pada kantong plastic dan padi siap untuk dilakukan
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

penanaman. Setelah melakukan penanaman padi akan dilakukan observasi 2 atau 3


hari agar mengetahui tanaman padi di serang hama keong kuning atau tidak, hal itu
masih terkena serangan hama keong kuning padi tanaman padi dilakukan
penyemprotan insektisida dan penaburan obat lagi dan hal itu dilakukan
pemantauan lagi dan observasi lagi.

Setlah tanam 14 hari maka dilakukan pemupukan dengan pupuk za urea dan
phonska. Untuk luas tanah 180 ru, smengunakan 2 karung ZA 1 Karung Urea 1
Krung Phonska. Pemupukan dilakukan dengan cara mengegam pupuk yang sudah
di campur lalu di jatuhkan ke tanah kemudian di injakkan sehingga tidak di
taburkan. Jika di lakukan penaburan maka air yang ada di lahan tidak boleh
mengalir, jika air mengalir maka pupuk tersebut akan hilang dan tidak dapat di
serap oleh tumbuhan.

Melakukan penyemprotan pada masa genertif. Penyemprotan menggunakan


starboster untuk meningkatakan masa petumbuhan. Selain penyemprotan untuk
meningkatkan pada masa pertumbuhan juga perlu penyemprotan insektisida hama
wereng cabuk, tikus dan lian lainya. Pengendaliaan hama wereng waktu masa
genratif itu perlu karena untuk menghindari busuk dan jamur pada di area anakan
padi yang baru sehingga anakan padi tumbuh dengan baik dan tidak terserang oleh
hama wereng dan lainnya.

Jika padi sudah mulai tumbuh bulirnya dan malainya secara rata maka tanaamn
padi tersebut dilakukan lagi pemukan mengunakan pupuk ZA agar bulir
tersebudapat terisi sampai ke ujung hingga pangkal.

Melakukan observasi tanaman setelah melakukan pemupukan dan di lakukan


penyemprotan insektisida dan di tunggu sampai panen.

Untuk panen padi tersebut menunggu bulir ujung sampai pangkal bewarna kuning
dan bulir terisi semua.
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Bawang pre

Pemeliharaan bawang pre atau daun bawang

1. Melakukan penyiraman dengan melihat kondisi tanah yang ada di lahan sehingga
mengetahui untuk waktu melakukan penyiraman atu tidak,

2. melakukan pemasangan mulsa untuk mengurangi organisme tanaman pengaggu.

3. melakuakn pematunan

4. melakukan pemupukan pemupukan dilakukan dengan seminggu sekali dengan


menggunakan pupuk urea dengan secukupnya.

5. melakukan penyemprotan insektisida lantat( untuk mencegah ulat yang


memakan daun bawang ) dilakukan seminggu 2 kali.

6. melakukan observasi hingga sampai panen.

Tanaman tumpang sari;

Bawang merah;

1. Penyulaman Penyulaman perlu dilakukan pada tanaman yang gagal tumbuh atau
mati. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin atau selambat-lambatnya 7 hari
setelah tanam (HST) agar pertumbuhan tanaman menjadi seragam.

2. Pemupukan Pemupukan berimbang memberikan hasil yang maksimal. Pupuk


susulan diberikan pada umur 15 HST dan dilakukan pemupukan setiap 1 minggu
satu kali yaitu mengunakan pupuk ZA, NPK pak tani, Pupuk Yaramila, secukupnya
dengan cara ditabur.

3. Pengendalian Gulma Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak
bawang merah berumur 15 hari setelah tanam di lakukan danger dengan cara
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

menggaruk bagian kosong pada media tanam menggunakan pacul kecil.

Pengendalian OPT Hama utama yang biasa menyerang bawang merah adalah Ulat
Grayak (Spodoptera sp), dan Penggorok Daun (Liriomyza sp). Sedangkan penyakit
utama yang biasa menyerang bawang merah adalah Bercak ungu (Altenaria porri),
Fusarium (Fusarium oxysporum) atau mboler.

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tanaman bawang merah di Indonesia


adalah serangan organisme tanaman. Banyak jenis hama dan penyakit yang
menyerang pada tanaman bawang merah. Jenis hama yang banyak ditemukan
dilokasi penelitian yaitu ulat grayak, ulat tanah atau yang sering disebut sebagai
ulat bawang.

ulat bawang (Spodoptera spp.) merupakan OPT utama pada tanaman bawang daun
yang menyerang sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Jika
tidak dikendalikan serangan hama tersebut dapat menyebabkan kegagalan panen.
Bawang daun merupakan spesies allium yang lebih rentan terhadap serangan
Spodoptera spp.

Adapun penyakit yang ditemukan yaitu penyakit layu fusarium yang ditandai
dengan daun menguning, dan busuk buah yang hampir tersebar disemua lahan
petani bawang merah. Faktor kerusakan lain yang menyebabkan rendahnya
produktivitas tanaman bawang merah yang ditanam di daerah dataran tinggi yaitu
ketika tanaman bawang merah ditanam pada musim hujan akan menyebabkan
hama penyakit tanaman berpeluang besar untuk merusak tanaman. Ketika hujan
turun disertai dengan angin akan menyebabkan daun bawang saling menempel dan
kebanyakan daun tanaman yang rebah dan mempermudah hama penyakit untuk
berpindah ketanaman lainnya. Pada umbi tanaman bawang merah juga kebanyakan
membusuk.

Tembakau dan cabai.


PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Penyulaman dilakukan 7 HST di laukukan dan di lakukan pemupukan secukupnya


menggunakan pupuk Urea dan NPK Paktani, lebih baik juga menggunakan pupuk
ZA.

Menurut saya, Pengunaan pupuk ZA sangat mempengaruhi rasa dan warna pada
tembakau sehingga memiliki harga jual mahal. Sedangkan dalam pengguankan
pupuk Urea dan NPK unutk rasa dan warna masiih kurang tetapi hasil daunnya bisa
menebal.

3. Penyiangan dan Pendangiran (Pembumbunan)

Penyiangan merupakan pengolahan tanah lebih lanjut setelah bibit ditanam dan
selama pertumbuhan tanaman.  Dalam melakukan penyiangan yang perlu
diperhatikan adalah bahwa tembakau berakar dangkal.  Walaupun tanaman sudah
tua sebagian besar berada pada lapisan tanah 30-40 cm karena, system akarnya
yang dangkal, maka harus hati-hati dalam melakukan penyiangan, usahakan agar
sedikit mungkin terpotongnya akar alangakah baiknya mengguankan pacul kecil
yang berukuran lebar 10 cm.

1. Penyiangan pertama, dilakukan setelah tanaman umur 2 minggu. Tanah kanan kiri
barisan tanaman dicangkul sedalam 5 cm dan tanahnya dibalik sambil dibalik.

1. Penyiangan kedua, merupakan penyiangan yang lebih ringan, dilakukan setelah


tanaman berumur sekitar 4 minggu. Pada saat ini tanaman lebih besar dan sistem
akar telah berkembang lebih luas.  Penyiangan dilakukan pada jarak 30 cm dari
tanaman agar makin dangkal mengguankan garpu pada bagian tengah bedengan.

4. Pemangkasan/Topping dan Penyirungan

Pemangkasan merupakan suatu tindakan budidaya yang sangat berpengaruh


terhadap hasil dan mutu tembakau.  Pemangkasan dilakukan pada akhir
pertumbuhan vegetative, atau pada saat tanaman memasuki fase generative. 
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Tanaman yang tidak dipangkas akan memberikan hasil, mutu, kadar niotin dan
kadar gula lebih rendah dibandingkan tanaman yang dipangkas. 

Tanaman tembakau merupakan tanaman berbatang tunggal, pada tunas pucuknya


menghasilkan hormone menghambat pertumbuhan tunas-tunas yang terletak
dibawahnya.  Tunas pucuk ini akhirnya berkembang menjadi karangan bunga. 
Apabila karangan bunga ini dibiarkan tumbuh terus sampai membentuk buah, akan
tumbuh tunas samping (sirung) dari ketiak daun atas.  Sirung ini apabila dibiarkan
tumbuh terus juga akan menghasilkan karangan bunga.

Tujuan pemangkasan adalah mengalihkan pertumbuhan tunas/pucuk atau karangan


bunga dan sirung.  Maka tenaga dan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan
dan perkembangan vegetative/daun-daun tersisa, sehingga daun menjadi luas, berat
dan berisi.    Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman menghasilkan karangan
bunga atau satu kuncup bunga telah mekar, 4-5 lembar daun dari “Bundle flower”
ikut ditopping/pangkas, dan sisakan 12-18 lembar daun termasuk daun kaki. 
Pemangkasan ini menyebabkan 3-4 sirung pada ketiak-ketiak daun teratas yang
akan tumbuh cepat dan dilakukan pewiwilan dalam setiap 1 minggu sekali, agar
tanaman berfokus pada daun tidak pada tunas pada ketiak daun.

5. Hama Penyakit dan Penanggulangannya

Hama

2. Ulat grayak (Spodoptera litura),  serangan terjadi pada sore hingga malam hari baik
di pembibitan maupun diareal penanaman.  Larva (ulat) membutuhkan waktu 14
hari mencapai masa dewasa (memakan daun) dan berubah menjadi kepompong. 
Pengendalian dengan pestisida seperti Dupont Lannate 40 SP  7,5gram/16 liter.

3. Kutu daun (aphis, sp) dan (Phyzus persicae), cara merusak daun dengan cara
mengisap cairan daun tanaman tembakau dan mengeluarkan embun madu, baik
dipembibitan maupun di pertanaman.  Gejalanya daun tumbuh saling melengket
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

(embun madu) dan ada cendawan warnah hitam pada daun. Cara pengendaliannya
dengan cara penyemprotan insektisida kontak langsung, 50 w.

4. Penyemprotan daun agar daun tidak keriting dan mlungker pada umur tanaman 25
HST dengan mengguankan obat atau pestisida Maxxi dilakukan dengan seminggu
2 kali. Sehingga akan mengahasilakan daun tidak keriting.

Penyakit

1. Penyakit lanas (Phytoptora nicotianae) atau TMV (Tobacco Mazaik Virus) ,  gejala
serangan ada 2 tipe seperti :  (a)  Tipe 1 :   tanaman yang daunnya masih hijau
mudah terkulai, layu dan mati;  dan (b)  Tipe 2 :  daunnya terkulai kemudian
menguning akhirnya mati. Demikian juga dengan penyakit layu bakteri (Ralstonia,
sp) gejalanya hampir sama. 

2. Penyakit rebah disebabkan oleh cendawan atau virus seperti Phytium spp, Virus
krupuk (Ruga tabacci).

 Cabai

Hama lalat buah dapat dikendalikan dengan pemasangan perangkap lalat buah yang
mengandung metil eugenol. Hama-hama pengisap seperti kutu daun, trips dan kutu
kebul dapat dikendalikan dengan pemasangan mulsa plastik hitam perak dan juga
pemasangan perangkap lekat kuning. Penyakit antraknose dapat dikendalikan
dengan penggunaan varietas tahan dan juga penggunaanfungisidasecaraselektif.

Apabila dalam mengendalikan OPT menggunakan pestisida, maka harus benar


dalam pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu
aplikasinya.

Keterangan (Uraian ketercapaian indikator kompetensi dan foto beserta video (berupa link).
Jika tidak/belum tercapai uraikan penyebab nya) :
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Form 1.3 [Mengevaluasi Tingkat Produksi]

Nama Mahasiswa : Dimas Anggun Triadi

Mitra : Dinas pertanian tulungagung

Penempatan Divisi : Mahasisawa Magang

Tanggal :

Durasi (Jam) Pencapaian Indikator Kompetensi :

Kemampuan menetapkan waktu dan

Indikator Kompetensi : cara panen.

Uraian hasil:

Padi

Untuk panen padi tersebut menunggu bulir ujung sampai pangkal bewarna kuning
dan bulir terisi semua.

Karena jenis varietas padi tersebut banyak sehingga tidak dapat dilakukan
perhitungan masa dan jangka panen.

Bawang merah

Panen a. Panen dilakukan setelah 75% daun bagian atas rebah, yaitu pada umur 60
– 80 HST, b. Sebagian umbi telah tersembul ke atas c. Panen dilakukan dengan
cara mencabut tanaman secara hati-hati agar umbi tidak rusak atau tertinggal dalam
tanah.
PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS
MERDEKA (MBKM)
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya

Pelayuan dengan cara penjemuran daun untuk mendapatkan kulit umbi berwarna
merah dan berkilau (2-3 hari) di bawah sinar matahari langsung. Kemudian umbi
dibersihkan dari kotoran tanah dan akar, kemudian diikat untuk dikeringkan.
Pedoman Budidaya Bawang Merah Menggunakan Benih Biji b. Pengeringan
dengan cara menjemur umbi bawang merah di bawah sinar matahari langsung (7-
14 hari) dengan melakukan pembalikan setiap 2-3 hari, dan siap dijual atau
disimpan

Tembakau;

Daun berwarna hijau tapi sudah mulai terlihat warna kuning merupakan dauan yang
sudah siap untuk di lakukan pemanenan. Yang berumur sekitar 120 hari setelah
tanam.

Panen dan Pasca Panen Cabai

Untuk cabai siap di panen beurumur 120 hari Dilakukan 1 minggu 2 kali sehingga
cabai berwarna kemerahan.

Keterangan (Uraian ketercapaian indikator kompetensi dan foto beserta video (berupa link).
Jika tidak/belum tercapai uraikan penyebab nya) :

Anda mungkin juga menyukai