Anda di halaman 1dari 8

Mesin Tanam Padi Bagi Para Petani

D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 5
MARRISKI
WENY
VALENTINO
IBNU
REVALDO
Kata Pengantar

Pertama-tama mari lah kita ucapkan puji syukur terhadap Tuhan yang
Maha Esa, atas berkat serta anugrahnya kita masi bisa kumpul di kelas kita ini
dengan tidak ada kekurangan suatu apa pun, dan atas berkatnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan dalam bentuk yang
sederhana. Adapun niat kami berdiri disini ialah ingin memaparkan hasil diskusi
kami tentang mesin tanam padi yang akan membantu para petani dalam
menanam padi. Sebelum kita masuk ke materi alangkah baiknya jika kami
memperkenalkan diri kami. Mesin tanaman padi sangat lah berguna bagi para
petani kenapa demikian,karena para petani jauh lebih hemat tenaga bila ada
mesin penanam padi. Dan tenaga mesin sebanding dengan tenaga 20 orang
pekerja.
A.Sejarah Mesin Tanam Padi (Rice Transplanter)

Penemuan alat revolusioner ini merupakan karya penemu asal Amerika


Serikat, Cyrus McCormick. Berbekal pengalaman dan latar belakang keluarga
petani, dia mendesain alat yang mampu mambantu petani memanen di ladang.
Pada dasarnya alat ini ditarik kuda dan merupakan salah satu penemuan
terpenting dalam sejarah inovasi pertanian. Tak lama setelah uji coba perdana,
McCormick akhirnya mendaftarkan paten untuk penemuannya ini. Alat ini
akhirnya mendapatkan paten resmi pada 21 Juni 1834. Petani yang melihat cara
kerja dari alat ini mulai tertarik dan memesan untuk segera dibuatkan. Praktis
dan cepat merupakan sisi positif dari alat ini hingga akhirnya dimodernisasi
oleh beberapa perusaaan alat pertanian. Beberapa pengamat pertanian melihat
ternyata alat ini sebanding dengan 12 orang yang bekerja dengan menggunakan
sabit di 4 hektar lahan tanaman.

Cyrus McCormick lahor di Virginia, Amerika Serikat pada 15 Februari


1809. Dia merupakan anak tertua dari delapan anak. Ayahnya merupakan
seorang petani sekaligus pandai besi. Pendidikan masa kecilnya hanya di
sekolah-sekolah lokal. Setelah itu, dia membantu di bengkel ayahnya. Di
situlah, dia mendapat bimbingan untuk bisa menemukan alat yang berguna
dalam bidang pertanian. Pada awal abad ke-19, panen membutuhkan pekerja
yang besar. Selain karena lingkup wilayah pertanian luas, biaya menjadi sorotan
utama dalam masalah ini. Maka dari itulah, ayah Cyrus McCormick berusaha
untuk membuat alat panen yang praktis dan lebih cepat. Berbagai konsep
dibuat, namun tak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Berawal dari
kegagalan, akhirnya proyek ini diberikan kepada McCormick oleh ayahnya.
Tugasnya harus bisa menyelesaikan tantangan ini dari ayahnya. Pada 1831,
Cyrus McCormick mencoba membuat alat penuai. Alat ini ditarik dengan kuda
dan menggunakan jenis gerigi yang berputar. Alat ini bertenagakan mesin.

Ketika diujicobakan pada ladang tetangganya, alat ini menawarkan


harapan bahwa petani akan lebih leluasa dan tak akan membutuhkan banyak
pekerja untuk panen. Namun, saat itu mesin ini belum sempurna. Suara yang
ditimbulkan berisik sehingga membuat kuda ketakutan. Salah seorang harus
berjaga dan membuat kuda tetap tenang ketika mesin itu berjalan. McCormick
harus memperbaiki penemuannya dan segera mematenkan agar tak diklaim
penemu lain. Setelah menerima paten, dia malah meninggalkan penemuan dan
fokus terhadap pengecoran besi milik keluarga. Tak lama setelah bisnis
pengecoran gagal, dia kembali lagi ke mesin penuai. Dia berhasil menjual dua
mesin pada 1941. Hingga 1943, dia berhasil menjual sekitar 36 mesin penuai.
Promosi mendunia Tak hanya menjual lingkup regional saja, McCormick juga
mempromosikan alatnya ke berbagai negara bagian. Dia juga menjalin kerja
sama dengan beberapa pejabat setempat untuk membangun pabrik pembuatan
alat pertanian ini. Pada 1847, sekitar 800 mesin terjual. Untuk meningkatkan
penjualan, ia menggunakan inovasi seperti iklan, demonstrasi publik, garansi
produk, dan perpanjangan kredit kepada pelanggannya. Alat ini juga terjual ke
berbagai negara di dunia. Dia bahkan mendapatkan Grand Medal of Honor di
Paris International Exposition. Di sana mesin penuai McCormick dikenal oleh
para petani di seluruh dunia.

B.Definisi

Padi merupakan bahan makanan


pokok yang sering dikonsumsi masyarakat
di sejumlah negara dunia. Rice transplanter
merupakan alat penanam bibit padi dengan
jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi
penanaman yang dapat diseragamkan.
Berikut cara kerja rice transplanter:
Dengan cara menancapkan bibit padi
ke dalam tanah sawa menggunakan garpu penanam (picker) secara teratur
sesuai gerakan jalan roda mesin, garpu penanam akan menancapkan pada setiap
satu titik tanam dalam 4 baris.
C. Cara Menanam Padi yang Baik dan Menguntungkan
Beberapa cara menana padi yang baik dan dapat menguntungkan adalah
sebagai berikut :

1. Pemilihan Benih Padi


Pemilihan benih padi merupakan hal penting sebelum melakukan proses
penanaman.
Berikut cara memilih benih padi
 Lakukan pengujian dengan merendam 100 butir benih dalam air selama
dua jam.
 Jika 90 persen butir benih berkecembah, artinya berkualitas unggul.
 Benih yang tidak mengambang dengan larutan ZA 20 g termasuk sebagai
benih unggul.
 Cek juga ketahanan terhadap hama dan penyakit.

2. Persiapan Media Tanam


Cara menanam padi yang benar selanjutnya adalah persiapan media
tanam.Media tanam yang baik adalah kunci keberhasilan menanam tanaman
tersebut.
Cara persiapan media tanam padi:
 Siapkan lahan untuk menanam padi.
 Bersihkan dari gulma atau rumput liar dengan cara dicangkul atau
dicabut.
 Tanah yang kering dialiri air supaya gembur.
 Bajak dengan traktor, sapi, atau secara manual dengan cara dicangkul.
 Setelah itu, genangi lahan dengan air hingga ketinggian 5 cm hingga 10
cm.
 Tunggu media tanam yang tergenang air selama dua minggu untuk
menetralisir racun.

3. Persemaian
Persemaian adalah tempat atau areal untuk memproses benih menjadi
bibit yang siap ditanam.
Cara persemaian padi:
 Lakukan persemaian di media khusus atau secara langsung di sawah.
 Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam.
 Berikan pupuk urea dan pupuk TSP masing-masing 10 gram untuk per
satu meter persegi.
 Setelah persemaian sudah siap, kamu bisa memindahkannya ke lahan
utama.
4. Cara Menanam Padi
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan adalah proses
penanaman setelah benih padi yang disemai tumbuh sempurna. Ciri-ciri benih
yang baik usai proses persemaian adalah jumlah daun 5 sampai dengan 6 helai,
tinggi daun 22 cm hingga 25 cm, dan batang bawah besar serta keras.
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan:
 Pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam dengan hati-hati jangan
sampai merusak tanaman.
 Masukkan bibit atau benih perlahan ke bagian lubang yang telah kamu
siapkan.
 Sebaiknya dua atau tiga benih hanya untuk satu lubang tanam dengan
kedalaman 2 cm hingga 15 cm.

5. Perawatan
Usai menanam, kamu harus melakukan perawatan yang tepat. Mulai dari
penyiangan dua mingu sekali. Kemudian, lalukan pengairan sesuai kebutuhan
supaya tanaman tetap mendapat air dan tidak kering. Lalu pemupukan saat usia
satu minggu dengan pupuk urea dan TSP. Pemupukan berlanjut setelah usia 30
hari setelah penanam dengan menggunakan pupuk yang memiliki unsur NPK
atau urea. Untuk NPK, kamu bisa menggunakan pupuk Phonska.

6. Pengendalian Hama
Hama yang sering melanda tanaman padi adalah belalang, tikus, wereng,
hingga walang sangit. Untuk mencegahnya, kamu bisa memberikan pestisida
organik. Gunakan orang-orangan sawah untuk mencegah datangnya burung.

7. Pemanenan
Saatnya kamu menunggu proses panen. Kamu bisa melihat ciri-ciri padi
siap panen secara mudah.
Berikut ciri-ciri padi yang siap panen:
 95 persen padi menguning dan merunduk.
 Padi terasa keras dan berisi.
 Padi telah berusia hingga 35 hari sesudah berbunga.
 Sebagian dau mati atau kering.
 Kadar air gabah pada waktu panen 22 persen hingga 24 persen.
 Kerontokan gabah dengan remah tangan 25 persen hingga 30 persen.
 Cara memanen padi adalah dengan cara tradisional, ani-ani menggunakan
pisau kecil, sabit, mekanik, hingga menggunakan mesin combine
harvester.
 Setelah itu, jemur selama 2 hingga 3 hari kemudian simpan di area yang
bersih dan kering.
D.Dampak Positif dan Dampak Negatif
1. Dampak Positif
 Menghemat tenaga kerja
 Mudah dioprasionalkan
 Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan
tanaman lebih optimal
 Biaya produksi lebih terjangkau
 Dapat mempercepat waktu tanam
2. Dampak Negatif
 Mesin tanam padi yang ada di Indonesia umumnya masih impor
dengan harga yang relatif mahal.
 Mesin masih sangat kurang di Indonesia
 Tidak bisa digunakan di lahan sempit

E. Perkembangan
"Perkembangan zaman membuat tak banyak lagi buruh tani yang tersisa.
Sedangkan di Indonesia, pemilik sawah masih tergolong banyak. Masalah
datang ketika musim tanam tiba. Para petani dan pemilik lahan tidak memiliki
sumber daya manusia yang mencukupi untuk membantu proses penanaman
padi," ujar Dirjen PSP, Sarwo Edhy, Jumat, 12 Juli 2019.
Namun, dengan kehadiran mesin rice transplanter, hal ini bisa diatasi.
Petani tidak perlu lagi bingung masalah kekurangan tenaga karena bisa
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin. Rice transplanter bisa
menanam padi secara otomatis pada lahan yang sudah disiapkan. 
"Mesin ini juga bekerja dalam waktu yang lebih cepat daripada
menggunakan tenaga manusia. Dengan menggunakan mesin ini, petani malah
diuntungkan karena pekerjaan selesai secara lebih efisien dan praktis,".
Kehebatan mesin transplanter untuk membantu petani menanam padi
sudah seharusnya tidak diragukan lagi. Pasalnya, alsintan andalan Kementan ini
bisa memperkirakan jarak yang tepat antarpadi untuk bertumbuh. 
Mesin transplanter menerapkan jarak 20x25 cm, lebih sempit daripada
jika ditanam oleh manusia yang membutuhkan jarak 30x30 cm. Jarak yang lebih
sempit ini tentu bisa meningkatkan efektivitas lahan karena memungkinkan
lebih banyak padi ditanam. "Jarak yang penanaman yang lebih presisi jika
dilakukan dengan transplanter, juga memiliki efek yang baik bagi tumbuhan.
Padi yang ditanam pada jarak yang sama memungkinkan tanaman ini untuk
tumbuh lebih tinggi. Di samping itu, padi juga lebih tahan hama jika
dibandingkan penanaman secara manual," tutur Sarwo Edhy.
Saat awal, alsintan ini dikenalkan oleh Kementan untuk mempermudah proses
produksi padi. Mungkin banyak yang bingung tentang cara penggunaannya.
Padahal, mesin transplanter ini sangatlah mudah dalam penggunaannya. Petani
tak perlu butuh banyak waktu untuk menanam padi di sepetak
sawah. Selanjutnya, letakkan bibit padi di atas mesin. Jika sudah, hanya perlu
menjalankan mesin supaya padi tertanam secara otomatis. Cara modern untuk
menanam padi ini tentu sangat menghemat waktu dan biaya. 
"Sudah banyak petani yang mengatakan bisa panen setelah 90 hari, alih-
alih 95 hari jika dilakukan secara tradisional. Biaya untuk pengurusan lahan
hingga penanam pun bisa dihemat hingga 50 persen".

Penutup
Harapan kami semoga presentasi ini bisa menambahkan pengetahuan bagi
pembaca, walaupun kami akui masi banyak terdapat kekurangan dalam
penyajian presentasi kami ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusun makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah berikutnya, terima kasih
selamat pagi…😊

Anda mungkin juga menyukai