Anda di halaman 1dari 27

BUDIDAYA TANAMAN PADI

OLEH
SOFYAN ADAM DUDA, SP
Disampaikan Pada Diklat Fungsional Ahli
Di Balai Besar Pelatihan Pertanian
3 September 2020
Padi merupakan bahan makanan yang
menghasilkan beras. Bahan makanan ini
merupakan makanan pokok bagi sebagian
besar penduduk Indonesia. Meskipun padi
dapat digantikan oleh makanan lainnya,
namun padi memiliki nilai tersendiri bagi
orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat
dengan mudah digantikan oleh bahan
makanan yang lain.
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung
gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab
didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah
menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga
makanan energi.
• Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan
oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila
disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan
beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat
makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat
kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung
beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium,
sodium, fosphor dan lain sebagainya.
SYARAT TUMBUH
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas
dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-
rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4
bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -
2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi
23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar
antara 0 -1500 m dpl. • Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi
pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu
dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat
tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan
atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
A. Persiapan Benih
Memilih benih yg bersetifikat : • Kemasan
berlabel warna biru • Label bertulisakan “benih
bersertifikat” berisi no. Seri , no. Dan alamat
produsen, keterangan mutu benih, tanggal akhir
berlakunya benih. • Varietas yg dipilih
hendaknya varietas yg direkomendasikan untuk
daerah yg bersangkutan. Rekomendasi
memperlihatkan sifat varietas dgn penyesuaian
keadaan lapang (tipe lahan, OPT, target
produksi, pola tanam, kualitas produk)
Perlakuan Benih sebelum Persemaian
Benih dijemur 2-3 jam • Benih direndam sehari semalam •
Benih dimasukan dalam karung agar tetap lembab. • Benih
siap ditabur, jarak penaburan sekitar 10 cm, kerapatan
penaburan 25 gr benih/10m²

• B. Pengolahan Tanah • Pengolahan tanah bertujuan


mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu
hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah )
yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah
sawah terdiri dari beberapa tahap :  a. Pembersihan   b.
Pencangkulan   c. Pembajakan   d. Penggaruan
• b. Peencangkulan • Perbaikan pematang dan petak sawah yang
sukar dibajak
• c. Membajak • Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan
tanah • Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami )
sehingga akhirnya membusuk • Proses pembusukan dengan
bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
• Menggaru • Meratakan dan menghancurkan gumpalan-
gumpalan tanah • Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam
keaadan basah - Selama digaru saluran pemasukan dan
pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air
keluar • Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan
memberikan keuntungan • Permukaan tanah menjadi rata • Air
yang merembes kebawah menjadi berkurang • Sisa tanaman atau
rumput akan terbenam • Penanaman menjadi mudah •
Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
C. Penanaman
Dalam penanaman bibit padi, harus
diperhatikan sebelumnya adalah :
• Persiapan lahan : Tanah yang sudah
diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap
untuk ditanami bibit padi • Umur bibit :
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan
jenis padi, bibit terse but segera dapat
dipindahkan dengan cara mencabut bibit
• Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
1. Memindahkan bibit Bibit dipesemaian yang telah
berumum 17-25 hari (tergantung jenis padinya, genjah /
dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah
disiapkan. • Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan
ke sawah : • Bibit telah berumur 17 -25 hari • Bibit
berdaun 5 -7 helai - Batang bagian bawah besar, dan
kuat • Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi
yang sama) • Bibit tidak terserang hama dan penyakit
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik,
bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.
2. Menanam Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang
harus diperhatikan adalah : • Sistim larikan ( cara tanam )
• Akan kelihatan rapi • Memudahkan pemeliharaan
terutama dalam penyiangan • Pemupukan, pengendalian
hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat •
Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui
dengan mudah b. Jarak tanam Faktor yang ikut
menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung
pada : • Jenis tanaman : Jenis padi tertentu dapat
menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang
banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar,
sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit
memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
• Kesuburan tanah : Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan
mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar
atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi
pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang
subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah
yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah
tanah yang jurang subur. • Ketinggian tempat / musim : Daerah
yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan
akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak
tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan
penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak
tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada
musim hujan. • Hubungan tanaman Hubungan tanaman berkaitan
dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan
ialah : Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat ),
Hubungan tanaman empat persegi panjang, Hubungan
tanaman 2 baris. • Jumlah tanaman ( bibit ) tiap
lobang. Bibit tanaman yang baik sangat menentukan
penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit
tiap lubang antara 2 -3 batang • Kedalaman
penanaman bibit Bibit yang ditanam terlalu dalam /
dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang
baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm. • Cara
menanam Penanaman bibit padi diawali dengan
menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk
menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak
tanam selesai dilakukan penanaman padi secara
serentak.
C. Pemeliharaan 
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
b. Pengairan
c. Pemupukan
a. Penyulaman • Yang harus diperhatikan dalam
penyulaman : • Bibit yang digunakan harus jenis
yang sama • Bibit yang digunakan merupakan sisa
bibit yang terdahulu • Penyulaman tidak boleh
melampoi 10 hari setelah tanam • Selain tanaman
pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.
• b. Pengairan • Pengairan disawah dapat dibedakan :
• Pengairan secara terus menerus • Pengairan
secara piriodik
• c. Pemupukan • Tujuannya adalah untuk
mencukupi kebutuhan makanan yang berperan
sangat penting bagi tanaman baik dalam proses
pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering
digunakan oleh petani berupa :- Pupuk alam
(organik) - Pupuk buatan (anorganik) • Dosis pupuk
yang digunakan : • Pupuk Urea 250 -300 kg / ha •
Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha • Pupuk KCI 50 -100
kg / ha Atau disesuaikan dengan analisa tanah
Pengelolaan Pasca panen
Proses panen harus memenuhi   standar baku
sertifikasi yaitu : • dimulai  dengan mengeluarkan
rumpun yang   tidak seharusnya dipanen •
menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi
kehilangan hasil, perontokan biji segera dilakukan
setelah panen   dengan dibanting atau dengan
tresher • hindari pemumpukan      terutama jika
sampai terjadi fermentasi / panas tinggi karena
akan      mematikan lembaga,
Pengeringan 
Pengeringan dapat dilakukan menjadi 2 cara yaitu
pengeringan dengan sinar matahari dan dengan
dryer : • Pengeringan dengan sinar matahari :
Dengan cara ini dianjurkan menggunakan lantai
jemur yang terbuat dari semen, dilapisi terpal
agar  tidak terlalu panas dan gabah tidak tercecer,
serta dibolak-balik setiap 3 jam sekali. Calon
benih dikeringkan sampai mencapai kadar air
maksimal 13 %, dan sebaiknya 10-12 % agar
tahan disimpan lama.
•  Pengeringan dengan menggunakan dryer Dryer
dibersihkan setiap kali ganti varietas, hembuskan
udara sekitar 3 jam tanpa pemanasan, kemudian
diberikan hembusan udara panas suhu rendah
dimulai dari 320C, selanjutnya ditingkatkan
seiring dengan menurunnya kadar air gabah
calon benih, sampai suhu mencapai panas 420C
pada kadar air 14 %. Atur laju penurunan  kadar
air 0,5 % per jam. Suhu  disesuaikan setiap 3 jam,
bahan dibolak-balik agar panas merata, dan
lanjutkan pengeringan sampai diperoleh kadar air
minimal 13 % namun sebaiknya 10-12 %. 
Pembersihan.
Pembersihan dilakukan untuk memisahkan dan
mengeluarkan     kotoran dan biji hampa sehingga diperoleh
ukuran dan berat biji yang seragam pembersihan padi dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
• Dilakukan secara manual jika  jumlah bahan sedikit • Apabila
bahan dalam jumlah yang besar dilakukan dengan
menggunakan mesin pembersih seperti : blower, separator,
dan gravity table separator • Peralatan yang digunakan
sebaiknya yang berfungsi baik • Bersihkan alat tersebut setiap
kali akan digunakan • Gunakan kemasan/karung baru dan
pasang label atau keterangan diluar dan dalam kemasan •
Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat diminta
untuk mengambil contoh guna pengujian laboratorium
Pengemasan
Benih yang layak disimpan adalah benih
dengan daya tumbuh awal sekitar 90 %
dan KA 10-12 % • Gunakan gudang yang
memenuhi syarat • Bebas dari hama
gudang seperti tikus, hama bubuk, dan
lainnya • Gunakan kantong yang kedap
udara • Kemasan ditata teratur, tidak
bersentuhan langsung dengan lantai
Pengendalian hama penyakit
• Tikus sawah ( Rattus argentiventer Rob & Kloss ) Pengendalian tikus
harus sudah dilaksanakan pada saat tanaman padi di persemaian
sampai anakan maksimum dengan teknik pengendalian sebagai
berikut : 1. Pada saat pra tanam atau pengolahan tanah dilakukan
gropyokan, sanitasi lingkungan dan pengumpanan beracun di
habitatnya. 2. Tanam serentak dengan selang < 10 hari dalam areal
luas (+ 300 Ha) sehingga masa generatif tanaman hampir serempak
yang diharapkan pertumbuhan populasi tikus dapat dideteksi dan
upaya pengendalian dapat direncanakan dengan baik. 3. Minimalisasi
ukuran pematang dan tanggul disekitar persawahan sehingga
mengurangi kesempatan pembuatan liang 4. Sanitasi lingkunganam
persawahan (semak, rumput dan tempat persembunyian lain)
• Pemagaran persemaian dengan plastik dan
dikombinasikan dengan pemasangan perangkap bubu
6. Pada tanaman muda dilakukan pemasangan umpan
beracun antikoagulan, pengemposan, sanitasi
lingkungan, pemasangan pagar plastik dan
dikombinasikan dengan perangkap bubu pada
pertanaman yang berbatasan dengan sumber
serangan 7. Pemasangan bubu yang dikombinasikan
dengan pagar plastik serta tanaman perangkap. Untuk
setiap + 13 ha dapat diwakili satu petak tanaman
perangkap. 8. Pemanfaatan musuh alami antara lain
kucing, anjing, ular sawah, burung elang dan burung
hantu.
Wereng Coklat
Pengaturan Pola Tanam. Pengaturan pola
tanam yang diterapkan adalah tanam
serentak, pergiliran tanaman dan pergiliran
varietas berdasarkan tingkat ketahanan
dan tingkat biotipe wereng batang coklat
Tanam serentak hendaknya dilakukan pada
areal yang sekurang-kurangnya satu petak
tersier atau wilayah kelompok tani dengan
selisih waktu tanam paling lama 2 minggu.
• Penggunaan Varietas Tahan. Penggunaan
varietas tahan dan pergiliran varietas tahan
dilakukan untuk menekan dan menghambat
perkembangan biotipe baru. • Pengendalian
Hayati. Penggunaan cendawan
entomopathogen yang dapat dimanfaatkan
untuk mengendalikan Wereng coklat antara
lain : Beauveria bassiana, Metarrhizium
anisopliae, M. flavoviridae dan Hersutella
citriformis.
• Eradikasi. Eradikasi dilakukan apabila
ditemukan serangan kerdil rumput dan kerdil
hampa dengan pencabutan dan pemusnahan.
• Penggunaan Insektisida. Pengedalian dengan
insektisida dilakukan apabila telah ditemukan
populasi wereng coklat 10 ekor / rumpun (1
ekor / tunas) pada tanaman berumur < 40 HST
dan 20 ekor/ rumpun pada tanaman berumur
> 40 HST. Insektisida yang dipilih bersifat
selektif, efektif dan diijinkan untuk digunakan
pada tanaman padi.
Hama putih palsu
Pengaturan air irigasi, yaitu dengan
mengeringkan air pada persemaian dan
persawahan yang terserang (5-7 hari) untuk
mencegah perpindahan larva sehingga mati. Hal
ini disebabkan larva hanya bertahan hidup bila
ada air. • Karena hama putih hanya menyerang
tanaman muda, maka pengendalian dengan
insektisida tidak dianjurkan. Aplikasi pestisida
diijinkan bila intensitas serangan rata-rata > 25
%.
THANK YOU
ENAK TENAANG… BROO......

Anda mungkin juga menyukai