Anda di halaman 1dari 17

BUDIDAYA TANAMAN

PORANG(Amorphopallus muelleri) 

Oleh : Ahmasi, SP
CDK PROVINSI JATENG WILAYAH I
PENDAHULUAN.
• Porang (Amorphopallus muelleri) merupakan tanaman herbal yang dapat tumbuh
hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter, tanaman ini merupakan tanaman
penghasil umbi yang banyak hidup di hutan tropis.
• Secara fisik, tanaman porang tumbuh dengan tangkai tunggal atau batang bercorak
belang-belang hijau-putih. Tanaman porang hanya bisa tumbuh di bawah pepohonan
penyangga seperti pohon jati.  
• Selain itu, porang juga digunakan untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa
tahun terakhir diekspor ke Jepang. Apabila dulur-dulur tertarik untuk memulai
budidaya tanaman porang, berikut kami sajikan informasi mengenai cara budidaya
porang dari awal hingga panen.
I.Syarat Tumbuh Budidaya Porang
• Agar budidaya tanaman porang mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya
perlu memperhatikan syarat-syarat tumbuh tanaman porang sebagai berikut:
• A. Jenis Dan PH Tanah
• Tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun untuk mendapatkan hasil
yang baik, maka siapkan tanah yang gembur dan subur serta tidak tergenang air.
• Selain itu, pastikan keasaman tanah berada pada pH 6 – 7
• B. Kondisi Lingkungan
• Tanaman porang memerlukan naungan agar pertumbuhannya baik. Tingkat kerapatan
naungan minimal 40 %.
• Naungan yang cocok untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahonI dan sono.
• C. Iklim Atau Suhu
• Tanaman porang mempunyai sifat khusus yaitu mempunyai toleransi yang sangat tinggi
terhadap naungan atau tempat teduh. Tanaman tersebut dapat tumbuh pada ketinggian 0 –
700 mdpl. Tetapi ketinggian yang paling baik untuk budidaya porang adalah pada ketinggian
100 – 600 mdpl.
II. Teknik Perkembangbiakan Porang
• Perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif.
Secara umum, teknik perkembangbiakan porang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
• A. Perkembangbiakan dengan Bintil atau Katak
• Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun
tanaman porang. Dalam 1 kg katak berisi sekitar 100 butir katak.
• Katak dikumpulkan pada masa panen, kemudian disimpan hingga memasuki musim
penghujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
• B. Perkembangbiakan dengan Biji atau Buah
• Setiap kurun waktu empat tahun, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang akan
menjadi buah atau biji.
• Satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit
porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.
• C. Perkembangbiakan dengan Umbi
• Untuk umbi yang berukuran kecil, diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah
terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang
selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.
• Untuk umbi yang berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan
selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
III. Persiapan Lahan Budidaya Porang
• Lokasi terbaik untuk budidaya porang adalah di bawah naungan pepohonan.
Namun, di lahan terbuka pun porang bisa tumbuh dengan baik dan normal asalkan
diberi naungan seperti paranet agar intensitas sinar matahari tidak terlalu berlebih.
• Adapun persiapan lahan porang yang harus dulur-dulur lakukan adalah sebagai
berikut :
• Bersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa tanaman
• Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai
batas balok
• Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
• Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan
katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
• Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran
lubang sekitar 20x20x20 cm.
• Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi
sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengn top soil, sedngkan untuk katak
pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.
IV. Cara Menanam Porang

• Dapatkan hasil maksimal dari budidaya porang dengan GDM, cek


analisa usaha dari mitra kami disini
• Tanaman porang paling baik ditanam ketika musim hujan, yaitu
sekitar bulan November – Desember. Tahap penanaman porang
adalah sebagai berikut:
• Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang
tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas
• Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 1
mx1m
• Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm
V. Cara Pemupukan Tanaman Porang

• Pemupukan porang terbaik adalah dengan menggunakan pupuk


secara organik. Pupuk organik bokasi terbaik yang telah terbukti bisa
meningkatkan hasil panen dan bisa menghasilkan panen terbaik.
• Bokasi adalah pupuk yang baik yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil panen porang.
• Sebab, bokasi merupakan pupuk Organik mengandung unsur hara
makro dan mikro lengkap, mengandung bakteri, mengandung enzime
pertumbuhan dan terbukti bisa mencegah penularan penyakit,
utamanya penyakit tular tanah yang dapat mempengaruhi kualitas
umbi porang.
• Berikut ini adalah cara pemupukan porang dengan menggunakan
pupuk bokasi:
lanjutan
• a. Persiapan Media
• Jika Anda membudidayakan tanaman porang melalui biji, maka
Anda perlu mempersiapkan persemaian. Berikut ini cara persiapan
media persemaian pada biji porang
• Persiapan media tanam perlu dilakukan 7 hari sebelum
penyamaian.
• b. Perendaman Benih
• Sebelum dilakukan persemaian, Anda harus merendam benih yang
sudah diseleksi untuk persemaian.
• Perendaman benih ini bertujuan untuk menghilangkan bibit hama
penyakit yang terdapat didalam benih.
• Dengan begitu, benih yang akan disemaikan akan bebas dari hama
penyakit
lanjutan
• c. Pemupukan Pada Masa Persemaian
• Pemupukan pada masa persemaian dimulai saat 8 hari setelah semai
(HSS).
• Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair spesialis Tanaman Pangan kedalam
tangki semprot berisi air penuh.
• Aduk hingga homogen.
• Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan ke
seluruh bagian tanaman.
• Ulangi pengaplikasian setiap satu minggu sekali.
• Setelah benih tumbuh dan telah mengeluarkan setidaknya 2 daun sejati,
maka benih siap untuk dipindah tanam.
lanjutan
• d.Pemupukan Porang Pada Lahan Tanam

• Berikut ini cara pemupukan porang pada lahan tanam:


• Taburkan secara merata 5 gram GDM SaMe Granule Bio Organic kedalam lubang tanam pada
14 hari sebelum tanam.
• Campurkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh.
Kemudian semprotkan ke seluruh permukaan lubang tanam yang sudah basah dan lembab.
Lakukan hingga memenuhi dosis 5 kg/ha.
• Pada saat hari tanam (0 HSS), lakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair
GDM Spesialis Tanaman Pangan.
• Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki semprot
berisi air penuh.
• Aduk hingga homogen.
• Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ke seluruh bagian

tanaman .
lanjutan
• Berikut ini cara pemupukan porang pada lahan tanam:
• Taburkan secara merata 5 gram GDM SaMe Granule Bio Organic kedalam
lubang tanam pada 14 hari sebelum tanam.
• Campurkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS kedalam tangki semprot
berisi air penuh. Kemudian semprotkan ke seluruh permukaan lubang
tanam yang sudah basah dan lembab. Lakukan hingga memenuhi dosis 5
kg/ha.
• Pada saat hari tanam (0 HSS), lakukan pemupukan dengan menggunakan
Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan.
• Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman
Pangan kedalam tangki semprot berisi air penuh.
• Aduk hingga homogen.
• Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman
Pangan ke seluruh bagian tanaman.
lanjutan
• Pemupukan Porang Pada Saat Tanaman Porang Berusia 1-18
Bulan
• Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman
Pangan kedalam tangki semprot berisi air penuh.
• Aduk hingga homogen.
• Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman
Pangan ke seluruh bagian tanaman.
• Lakukan hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
• Ulangi pengaplikasian setiap 2 bulan sekali.
VI. Pemeliharaan Dalam Budidaya
Porang
• Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal,
dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara penyiangan
gulma. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang
dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air
dan unsur hara.
• Penyiangan sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang
ditanam. Penyiangan berikutnya dilakukan saat ada gulma yang
muncul. Gulma yang sudah disiang lalu ditimbun di dalam lubang
untuk dijadikan pupuk organik.
VII. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada Tanaman Porang
• Hama yang ditemukan menyerang tanaman porang adalah
belalang, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda.
• Sedangkan penyakit umum porang adalah: busuk batang semu,
layu daun oleh
jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, Cercospora sp.
• Pengendalian nematoda jenis Heterodera sering menyerang umbi
porang dapat menggunakan Carbofuran, sedangkan pengendalian
penyakit dapat gunakan fungisida Ridomil dan Benlate, dan
pengendalian hama dapat gunakan Basudin dan Thiodan.
• Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu
dicemaskan, karena umbi porang banyak mengandung  kalsium
oksalat  yang menyebabkan muntah, gatal pada  lidah dan
kerongkongan bila bagian tanaman dimakan mentah.
lanjutan
• Cara Pencegahan Penyakit dan Hama Tanaman Porang
• Untuk mencegah penyakit pada tanaman porang yang disebabkan
oleh jamur atau bakteri pathogen yang mengakibatkan tanaman
menjadi kuning, layu, kering ataupun busuk dapat diantisipasi
dengan selalu rutin mengaplikasikan perpaduan GDM SAME, GDM
Black Bos dan POC GDM yang mengandung unsur hara makro
mikro lengkap sehingga tanaman tumbuh sehat karena antibodi
tanaman meningkat.
• Selain itu bakteri yang terkandung di dalamnya akan menghasilkan
antibiotik yang berfungsi untuk melawan jamur dan bakteri pathogen
penyebab penyakit pada tanaman.
VIII. Tahap Panen Porang

• Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah


umurnya mencapai 2 tahun. Umbi yang dipanen adalah umbi besar
yang beratnya lebih dari 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih
kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.
• Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus
menanam kembali umbinya.
• Ciri-ciri porang yang siap panen adalah jika daunnya telah kering
dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi
sekitar 2 kg dan dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa
dipanen 80 ton umbi pada periode pemanenan tahun kedua.
• Setelah umbi dipanen, kemudian  dibersihkan dari tanah dan akar.
Umbi kemudian dipotong lalu dijemur, memotong umbi tersebut
harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan
.

• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai