BAB I PENDAHULUAN
harus memenuhi persyaratan antara lain, tidak mudah hancur, tidak menjadi
sumber penyakit, memiliki aerasi yang baik, mampu menyimpan air dan zat hara
secara baik, mudah didapatkan dan harganya relatif terjangkau.
Dalam budidaya hidroponik tentunya diperlukan suatu tempat khusus
untuk kegiatan budidaya, tempat budidaya hidroponik disebut dengan green
house. Green house oleh Jensen dan Malter (1995) didefinisikan sebagai struktur
berbingkai atau menggelembung, ditutupi oleh bahan transparan atau tembus
cahaya yang memungkinkan transmisi cahaya optimal untuk produksi tanaman
dan terlindung dari kondisi iklim yang merugikan. Menurut Websters New World
College Dictionary, green house adalah bangunan yang sebagian besar terbuat
dari kaca dimana suhu dan kelembapan dapat diatur untuk budidaya tanaman yang
rentan atau diluar musim.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Melon dapat digolongkan secara garis besar menjadi dua jenis yaitu :
1. Melon Berjala (Rock Melon)
Melon berjala yaitu melon dengan kulit buah berjala tipis hingga tebal.
Jenis kulit melon ini dapat menjadi pembeda antara jenis melon satu dengan
yang lain. Tipe melon ini memiliki kelebihan berupa: masa simpan yang lama,
4
tahan dalam proses pengangkutan, dan lebih tahan terhadap serangan serangga
dibandingkan dengan melon tanpa jala. Adapun kelemahan melon tanpa jala
yaitu: nampak kurang menarik, nilai jual yang cenderung rendah daripada
melon tanpa jala.
2. Melon Tanpa Nett atau Jala (Musk Melon)
Melon tanpa jala adalah jenis melon yang dinilai lebih eksklusif
dibandingkan melon berjala. Melon ini menempati kelas yang lebih tinggi
dengan harga yang cenderung lebih tinggi dibandingkan melon berjala. Melon
tanpa jala memiliki dua macam jenis, yaitu melon jenis Honey dan melon Jenis
Golden. Jenis melon Honey memiliki tekstur buah yang lembut dan berair,
memiliki warna kulit putih, daging buah bewarna hijau, putih, atau oranye.
Sementara itu, melon Golden memiliki tekstur yang keras dan crunchy, kulit
buah bewarna kuning keemasan, dan daging buahnya bewarna putih.
terdiri dari dua daun lembaga. Berikut merupakan morfologi tanaman melon
diantaranya :
a. Tanaman melon mempunyai sistem perakaran yang menyebar namun tidak begitu
dalam. Akar serabut banyak terdapat di sekitar permukaan tanah. Perkembangan
akar horizontal di dalam tanah cepat, dapat menyebar dengan kisaran kedalaman
20-30 cm (Soedarya, 2010). Semakin dalam akar tanaman melon akar-akar
tanaman melon akan semakin berkurang (Tjahjadi, 1987).
b. Tanaman melon mempunyai daun berbentuk membulat, tunggal dan memiliki lima
buah sudut, memiliki 3 sampai 7 lekuk. Daun berwarna hijau dan sedikit menjari
(Soedarya, 2010). Tanaman melon bergerigi di bagian tepi daun. Daun memiliki
diameter berkisar 10-16 cm. Pada permukaan daun terdapat rambut halus. Daun
berselang-seling tersusun serta mempunyai tangkai dengan panjang sekitar 10-17
cm (Rukmana, 1994).
c. Bunga melon berbentuk seperti lonceng dan berwarna kuning. Bunga muncul pada
ketiak daun. Bunga pada tanaman melon antara kelamin jantan dan kelamin betina
tidak dalam satu bunga (Sobir, 2010). Bunga betina berada di ketiak daun pertama
dan kedua pada cabang lateral. Sedangkan, bunga jantan terbentuk secara
berkelompok di setiap ketiak daun. Penyerbukan dilakukan dengan bantuan lebah
madu dan serangga. Hal tersebut dikarenakan serbuk sari bunga melon terlalu
berat untuk diterbangkan oleh angin (Sobir, 2010).
d. Buah melon memiliki banyak variasi bentuk, warna kulit, warna daging buah
maupun berat atau bobotnya. Bentuk buah melon diantaranya bulat, bulat oval,
lonjong atau silindris. Warna kulit buah melon diantaranya putih susu, putih krem,
hijau krem, hijau kekuning-kuningan, hijau muda, kuning, kuning muda, kuning
jingga hingga kombinasi dari warna lainnya. Bahkan ada yang bergaris-garis dan
juga memiliki struktur kulit berjala (jaring), semi berjala hingga tipis dan dan
halus (Rukmana, 1994).
e. Biji melon berwarna coklat muda, panjang 0.9 mm dan berdiameter 0.4 mm.
Dalam satu buahterdapat biji sekitar 500 – 600 biji.
Hidroponik adalah salah satu cara budidaya tanaman dengan semua nutrisi
disuplai ke tanaman melalui air irigasi dengan substrat tumbuh tanpa tanah
6
Alat yang digunakan dalam proyek usaha mandiri adalah tandon air, nevel,
stick emitter, selang emitter, ember, gelas ukur, spayer, timer, pompa air, tali,
patok, polibag, gunting, drum, pipet tetes, tds.
Bahan yang digunakan dalam proyek usaha mandiri adalah benih melon
var. Alisha, media semai, furadan, gandasil, growmore, nutrisi AB Mix, natrium
hipoklorit ,fungisida (antracol), dan insektisida (matador).
a b c
8
Gambar 1. (a) Persiapan sterilisasi, (b) Pembersihan green house, (c) Sterilisasi
a b c
Gambar 2. (a) Persiapan semai, (b) Penyemaian, (c) Hasil semai
a b c
Gambar 3. (a) Nutrisi AB mix, (b) Nutrisi AB mix, (c) Pelarutan nutrisi
3.3.5 Pindah Tanam
a b c
Gambar 3. (a) Hasil semai, (b) Pindah tanam, (c) Bibit setelah pindah tanam
3.3.6 Perawatan
a. Pelilitan
Tanaman melon merupakan tanaman merambat yang membutuhkan tempat
untuk menopang tubuh tanaman. Pelilitan dilakukan setiap hari jika tanaman
melon arah tumbuhnya tidak sesuai dengan ajir yang diberikan, cukup arahkan
tanaman pada ajir yang tersedia secara perlahan agar tanaman tidak patah.
b. Pemangkasan
Beberapa teknik pemangkasan tanaman melon yaitu:
1. Pemangkasan cabang
Pemangkasan cabang dilakukan pada tanaman melon untuk mengurangi
kelembapan dan mengurangi penguapan. Waktu yang tepat untuk melakukan
pemangkasan cabang yaitu sebelum tanaman memasuki fase pembungaan dan
disisakan satu cabang yang paling bagus.
10
a b
Gambar 4. (a) Pemangkasan tunas samping, (b) Pemangkasan cabang
c. Penyerbukan
Tanaman melon yang ditanam di dalam green house butuh untuk
diserbukkan. Penyerbukan dilakukan untuk membantu tanaman agar cepat
berbuah, dikarenakan di dalam green house tidak ditemukan serangga penyerbuk,
maka dilakukan proses penyerbukan antropogami. Antropogami yaitu
penyerbukan yang dilakukan dengan perantara manusia. Penyerbukan tanaman
melon dilakukan dengan serbuk sari bunga jantan ditempelkan ke putik bunga
betina.
a b
Gambar 5. (a) Bunga betina, (b) Penyerbukan
a
Gambar 6. (a) Penyemprotan insektisida dan fungisida
3.3.7 Panen
a b c d
13
Gambar 7. (a) Buah siap panen, (b) Panen, (c) Penimbangan, (d) Pasca panen
1. Persiapan benih 11
2. Persiapan GH 20
3. Persiapan Nutrisi
29 7 7
4. Pindah Tanam 24
Pelilitan
5.
Tanaman 11
Pemangkasan
6. tunas air 9
Penyemprotan
7. pupuk daun 25 10
Pengendalian
8. hama 13
9. Polinasi 23
10. Seleksi Buah 29
Pembungkusan
11. buah 31
12. Topping 7
13. Panen
14 Pascapanen
14
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7
Sampel 1 10 30,5 45,5 78 120 160 210
Sampel 2 7,5 21 33,5 57 89 125 150,5
Sampel 3 7 18 29,5 55 85 124,5 180,5
Jumlah 24,5 69 108,5 190 294 409,5 541
Rata-rata 8,1 23 36.1 63.3 98 136,5 180.3
1,3 7 9,1
Bobot (kg) Jumlah Total (kg)
1,4 8 11,2
1,5 9 13,5
1,6 1 1,6
1,7 5 8,5
1,8 2 3,6
1,9 2 3,8
Total 80,9
Rata-rata 1,28
1. Oteng-oteng
2. Kutu kebul
Kutu kebul muda melakukan serangan dengan cara menghisap cairan pada daun
dan melakukan pembuangan kotoran pada daun. Dari hasil pembuangan ini
menghasilkan cairan. Cairan inilah yang akan menyebabkan cendawan jelaga
tumbuh. Kutu kebul dalam fase dewasa memiliki mobilitas yang tinggi, di fase ini
kutu kebul sering berpindah-pindah untuk mendapatkan makanannya. Kutu kebul
menyerang dengan menghisap nutrisi pada daun dan dapat menyebabkan klorosis.
Dari mobilitas yang tinggi, kutu kebul juga dapat membawa virus yang dapat
menjangkiti tanaman-tanaman yang dia makan. Cara pengendalian yang dilakukan
untuk mengatasi kutu kebul yaitu melakukan penyemprotan insektisida kimia.
Penyemprotan dilakukan merata keseluruh bagian tanaman hingga di balik daun.
Waktu penyemprotan yang baik yaitu saat pagi hari.
3. Ulat Grayak
4. Embun Tepung
(pemutih pakaian)
Nematosida (Furadan 62,5 Gram 50 3.000
3GR)
Pupuk Daun
Gandasil D 25 Gram 150 3.750
Gandasil B 25 Gram 150 3.750
Biaya Listrik 3 Bulan 5.000 15.000
Kantong Plastik 1 Bungkus 10.000 10.000
Biaya Lainnya 15.325
Total 366.000
Total Pengeluaran Seluruhnya 435.000
Analisis finansial meliputi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel
adalah biaya yang dapat berubah sewaktu-waktu seperti benih, insektisida, pupuk
dan biaya lainnya. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang nilainya tidak
berubah misal harga sewa green house, dan alat-alat seperti ember, gunting, tds,
dan lain sebagainya. Penyusutan peralatan setiap satu musim tanam berjumlah Rp.
69.000, dan total biaya variabel yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp. 366.000 serta
total keseluruhan pengeluaran sebesar Rp. 435.000.
Berdasarkan pada tabel diatas, total buah melon golden yang dipanen
sebesar 80,9 kg dengan total pendapatan yang diterima yaitu Rp 1.618.000.00
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA