Anda di halaman 1dari 10

Biologi Tanaman Melon (Cucumis Melo L.

Ekologi, Botani, hingga Pemanfaatannya


Dwi Layla Rahmawati

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro No. 66, Salatiga, Jawa Tengah, 50711

Korespondensi : 522020018@student.uksw.edu

Pendahuluan

Melon atau tanaman yang dikenal dengan nama latin Cucumis Melo L merupakan
tanaman yang berasal dari Mediterania yaitu perbatasan antara Asia Barat dengan Afrika dan
Eropa, pada abad ke 14 melon dibawa ke Amerika, lalu menyebar ke seluruh penjuru dunia
termasuk Indonesia (Setiadi & Parimin, 1999). Tanaman melon memiliki batang yang lunak dan
merambat ke atas, memiliki banyak cabang, buah melon berbentuk bulat, tekstur kulit buahnya
seperti jaring, rasanya manis dan mengandung banyak air sehingga sangat menyegarkan,
biasanya melon dapat langsung dimakan daging buahnya atau bisa di buat minuman jus. Selain
menyegarkan melon juga memiliki kandungan gizi dan vitamin C yang cukup tinggi. Tak heran
masyarakat Indonesia banyak yang menggemari buah ini.

Kebutuhan melon di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut


Badan Pusat Statistik (2017) produksi melon pada tahun 2013, 2014 dan 2015 berturut-turut
125.207; 150.365 dan 137.887 ton dan hanya memenuhi kebutuhan nasional sekitar 40%,
selebihnya kebutuhan dipenuhi melalui impor. Hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk meningkatnya pendapatan masyarakat, dan perubahan pola makan masyarakat
Indonesia yang semakin menyadari manfaat mengkonsumsi buah-buahan bagi kesehatannya
(Sobir dan Firmansyah, 2010). Sehingga melon menjadi komoditas unggulan holtikurtural yang
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan sebagai
sumber pendapatan petani. Melon juga dapat di ubah menjadi produk seperti jus buah, salad
buah, es buah. Untuk itu artikel riview ini disusun untuk mengkaji biologi melon dari aspek
ekologi, morfologi, klasifikasi, perkembangan varietas hingga pemanfaatan dan nilai
ekonomisnya.

Ekologi

1. Kondisi lingkungan

Melon dapat tumbuh dan berbuah dengan baik dan optimal pada ketinggian sedang. Jika melon
ditanam di dataran yang terlalu rendah akan menghasilkan melon yang kecil dan daging
buahnya agak kering (kurang berair) dan jika di dataran tinggi juga sulit karena melon tidak
cocok ditanam disuhu yang dingin. Melon cocok ditanam pada ketinggian 250-750 m dpl
2. Iklim dan Cuaca

Melon membutuhnyak penyinaran matahari penuh. Tanaman melon akan rusak jika curah
hujan yang tinggi, angin yang kencang, dan kelembaban yang tinggi menyebabkan tanaman
melon mudah terserang penyakit. Maka dari itu melon cocok di tanam pada musim kemarau
atau saat musim hujan yang mempunyai curah hujan rendah. Suhu optimal antara 25-30℃

3. Jenis Tanah

Melon menyukai tumbuh pada tanah liat yang mengandung pasir, karena tanah tersebut
banyak mengandung bahan organik, seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol. Tanah
melon tidak suka tanah yang terlalu basah, dan pH yang baik buat melon adalah 5,8-7,2. Jika
kekurangan dari sifat-sifat tanah itu dapat dihilangkan dengan pengapuran menggunkan
dolomit, penambahan bahan organik, atau pun pemupukan, melon tetap akan tumbuh dengan
baik.

Morfologi dan Klasifikasi

Tanaman melon termasuk dalam kelas tanaman biji berkeping dua


Melon mempunyai deskripsi morfologi sebagai berikut :

1. Akar. Tanaman Melon memiliki akar tunggang tetapi dangkal. Akar akar cabang dan
rambut akar banyak terdapat di permukaan tanah. Semakin ke dalam akar-akar semakin
berkurang. Tanaman melon membentuk ujung akar yang menembus ke dalam tanah
sedalam 45-90cm. Akar horizontal cepat berkembang di dalam tanah menyebar dengan
kedalaman 20-30 cm (Tjahjadi, 1987)

2. Batang.
Batang melon berbentuk persegi lima. Batang Tanaman Melon bisa mencapai ketinggian
(panjang) 1,5-3 meter, lunak berbuku buku, membelit, beralur, kasar, berwarna hijau.
Batang melon mempunyai alat pemegang yang disebut pilin yang digunakan sebagai
tempat merambatnya tanaman (Soedaryana, 2010). Tanaman melon yang
dibudidayakan mempunyai jumlah percabangan sedikit dari pada tanaman melon yang
tumbuh liar, dikarenakan jumlah percabangan yang terlalu banyak akan mengurangi
kualitas dan bauntitas buah melon (Robinson and Walters, 1999)
3. Daun. Daun melon berbentuk hampir bulat tunggal dan tersebar , permukaan daun
berbulu, mempunyai lekukan sebanyak 3-7 lekukan dan memiliki diameter 5-8cm. Daun
melon berwarna hijau. Tanaman melon bergerigi di bagian tepi daun. Daun memiliki
diameter berkisar 10-16 cm. Daun tersusun berselang-seling serta memiliki tangkai
dengan panjang sekitar 10-17 cm (Rukmana, 1994). Tanaman ini mempunyai sulur yang
terletak diketiak daun.
4. Bunga. Tanaman melon memiliki bunga bersimetri radial, berumah satu (satu tanaman
mempunyai bunga jantan dan betina) Bunga melon berbentuk seperti lonceng dan
berwarna kuning. Bunga muncul pada ketiak daun. Bunga pada tanaman melon antara
kelamin jantan dan kelamin betina tidak dalam satu bunga (Sobir, 2010). Bunga betina
berada di ketiak daun pertama dan kedua pada cabang lateral. Sedangkan, bunga jantan
terbentuk secara berkelompok di setiap ketiak daun. Penyerbukan dilakukan dengan
bantuan lebah madu dan serangga. Hal tersebut dikarenakan serbuk sari bunga melon
terlalu berat untuk diterbangkan oleh angin (Firmansyah, 2010)
5. Buah. Buah melon memiliki banyak variasi bentuk, warna kulit, warna daging buah
maupun berat atau bobotnya. Bentuk buah melon diantaranya bulat, bulat oval, lonjong
atau silindris. Warna kulit buah melon diantaranya putih susu, putihkrem, hijau krem,
hijau kekuning-kuningan, hijau muda, kuning, kuning muda, kuning jingga hingga
kombinasi dari warna lainnya. Melon memiliki struktur kulit berjala (jaring), semi berjala
hingga tipis dan dan halus (Rukmana, 1994). Buah melon masak pada saat umur 75-120
hari bergantung pada jenisnya. Tanda – tanda melon yang telah siap dipanen adalah
apabila dipukul-pukul menimbulkan bunyi yang nyaring karena buah mengandung
banyak gula dan rongga didalam buah sudah cukup besar.
6. Biji
Biji buah melon kecil kebanyakan berwarna putih., berjumlah banyak dan dilapisi lendir berada
dibagian tengah ruang daging buah.

Klasifikasi tanaman melon adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Spermatophyta

Superdivisio : Magniliophyta/Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida/Dicotyledoneae

Subkelas : Dilleniidae

Ordo : Violales

Familia : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis Melo L.

Perkembangan Tipe dan Varietas Tanaman Melon

Tipe Kulit Melon

1. Tipe melon berjaring (netted melon)


Memiliki kulit buah yang keras, kasar, berurat dan bercorak seperti jala atau net,
aromanya lebih harum dibanding dengan tipe melon tanpa jaring/ winter melon. Melon
ini masak antara 75-90 hari, lebih cepat daripada tipe melon lain. Lebih aet untuk
disimpan. Contoh melon tipe ini adalah Cucumis melo var. Cantalupensis, cucumis melo
ver. Reticulatus.
2. Tipe melon tanpa jaring (winter melon)
Memiliki kulit buah yang halus mengkilat dan aroma buahnya tidak harum. Buah masak
antara 90-120 hari, mudah rusak dan tidak tahan bila disimpan terlalu lama. Tipe melon
ini sering digunakan sebagai tanaman hias. Contoh melon tipe ini adalah Cucumis melo
var. Inodorous,
3. Tipe melon semi jaring (semi netted melon)
Selain kedua tipe tersebut terdapat juga tipe melon semi jaring/ semi netted melon.
Melon ini memiliki warna daging yang hijau dan kuning. Contohnya varietas jade dew
dan ten me. Memiliki tampilan mirip winter melon.

Jenis atau Varietas Melon


1. Sky Rocket

Varietas melon ini meripakan varietas tanaman yang banyak dikembangkan oleh masyarakat
indonesia karena cocok dengan iklim indonesia. Sky rocket memiliki rasa buah manis, daging
tebal, dan tahan penyakit.

2. Sun Lady

Melon Sun Lady ialah melon yang berasal dari Taiwan dengan umur panen sekitar 85 hari
setelah tanam. Memiliki bentuk buah bulat oval, dengan berat rata-rata 0,4 kg, kulit berwarna
putih kehijauan, halus tanpa jaring. Sedangkan daging buahnya memiliki warna jingga muda,
bertekstur halus, berair, memiliki rasa yang manis dan beraroma harum. Kandungan gula dalam
daging buah melon ini mencapai 14-16%, dimana daging buah cukup tebal sehingga cukup
tahan dalam pengangkutan dan penyimpanan.

3. Jade Dew
Buah melon varietas Jade Dew berasal dari taiwan dengan umur panen 90 hari setelah tanam.
Jade Daw memiliki bentuk buah bulat dengan berat mencapai 2 kg. Permukaan kulitnya
termasuk semi berjaring dan berwarna kuning gading. Daging buah melon ini berwarna hijau
muda, berair, memiliki rasa yang manis, beraroma harum dan bertekstur renyah. Daging
buahnya memiliki kandungan gula mencapai 14-16%, dan daging buahnya cukup tebal sehingga
relatif tahan dalam pengangkutan dan penyimpanan.

4. Honey Dew

Varietas melon honey dew memiliki bentuk bulat dengan berat mencapai 2 kg. Permukaan
kulitnya berwarna hijau keputihan, halus tidak berjala. Jumlah biji buah melon ini termasuk
sedikit, memiliki rasa manis dan lembut dan termasuk buah tahan lama disimpan karena
kulitnya relatif tebal.

5. Autumn Sweet

Buah melon varietas ini memiliki bentuk bulat penuh dengan berat mencapai 1,3 kg.
Permukaan kulit Autum Sweet berwarna kuning dengan tekstur seperti jaring dengan daging
buah yang berwarna putih sampai jingga cerah, memiliki rasa yang manis, tekstur empuk dan
berair.
6. Milky Way

Buah melon milky way berbentuk bulat, dengan kulit buah berwarna putih krem, halus dan
tidak berjaring. Daging buahnya berwarna hijau muda, memiliki rasa yang manis dan beraroma
harum. Daging buahnya mengandung zat gula sekitar 14%, dan buanya yang cukup tebal
sehingga buah ini tahan lama jika disimpan.

7. Ten Me

Varietas ten me ini adalah melon yang paling berkualitas dan harganya cukup mahal. Bobot
buahnya dapat mencapai 4 kg dengan bentuk bulat panjang. Permukaan kulitnya berwarna
putih kekuningan dan berjaring halus. Ten Me memiliki daging buah yang tebal berwarna putih
krem, lembut, harum dan rasanya sangat manis. Kandungan gula dalam daging Ten Me ini
mencapai 14-16%. Melon jenis ini termasuk mudah berbuah dan dapat panen dengan umur
45-40 hari setelah berbunga.
8. New Country

Melon new country memiliki buah yang berbentuk lonjong. Permukaan kulitnya berwarna
kuning dengan tekstur jaring-jaring yang tipis dan jarang. Daging buahnya cukup tebal, jika
masak berwarna jingga, rasanya sangat manis dan bertekstur renyah. Jenis melon ini berasal
dari Taiwan, dengan berat buah rata-rata 1,5 kg, namun ada juga yang sampai 4 kg.

Pemanfaatan Melon dan Nilai Ekonomisnya

Tanaman Melon memiliki manfaat yang beragam bagi kesehatan tubuh karena
mengandung vitamin dan gizi yang menyehatkan. Berikut ini adalah tabel kandungan vitamin
dan gizi yang terdapat padal 100gram melon.

Tabel 1. Kandungan gizi buah

Jenis Zat Gizi Jumlah

Energi 23 kalori

Protein O,6 gram

Kalsium 17 miligram

Vitamin A 2400 IU

Vitamin C 30 miligram

Thiamin 0,045 miligram

ribloflavin 0,065 miligram

niacin 1,0 miligram

karbohidrat 6,0 miligram

besi 0,4 miligram

nicotinamida 0,5 miligram


air 93,0 miligram

serat 0,4 gram

(Gillivary, 1961)

Berdasarkan kandungan gizi pada tabel diatas tanaman melon memiliki manfaat bagi
kesehatan tubuh diantara lain, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan
kardiovaskular, baik untuk pencernaan,baik untuk kesehatan jantung.

Kesimpulan

Tanaman melon atau tanaman yang memiliki nama ilmiah Cucumis Melo L. Merupakan
tanaman buah. Tanaman melon memiliki ciri-ciri morfologi batang lunak, akar tunggang, dan
daun berbrntuk bulat. Dalam jenisnya melon dibagi menjadi dua yaitu melon yang berkulit
jaring dan melon yang tidak memiliki kulit jaring. Dalam varietasnya melon terbagi menjadi
banyak yaitu sky rocket, sun lady, jade dew, autumn sweet, honey dew, milky way, new country
dan ten me. Melon sangat digemari masyarakat karena rasa buahnya yang lezat dab
menyegarkan. Selain itu melon juga memiliki kandungan gizi dan vitamin yang berguna bagi
kesehatan tubuh. Manfaat melon antra lain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga
kesehatan kardiovaskular, baik untuk pencernaan,baik untuk kesehatan jantung. Buah ini bisa
diolah dalam beberapa produk seperti jus buah, salad buah, selai dll.

Daftar Pustaka
Firmansyah, S. (2010). Budidaya Melon Unggul. Penebar Swadaya.
Robinson, R. W. & D. . D. W. (1999). Cucurbits. CAB International.
Rukmana. (1994). Budidaya Melon Hibrida. Kanisius.
Setiadi & Parimin. (1999). Bertanam Melon. Penebar Swadaya.
Soedaryana. (2010). Agribisnis Melon. Pustaka Grafika.
Tjahjadi, N. (1987). Melon: Kiat Khusus Untuk Hasil Maksimal. Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai