Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Buah Semangka (nama ilmiah: Citrullus lanatus) merupakan buah dari famili Cucurbitaceae
karena cara hidupnya menjalar layaknya seperti labu, mentimun, gambas, maupun melon. Buah
ini sangat disukai oleh banyak kalangan karena rasanya yang manis juga mengandung banyak
air, serta serat yang tinggi. Buah yang berbentuk seperti bola besar ini berasal dari Afrika bagian
selatan. Semangka di kalangan masyarakat luas banyak diminati karena buah ini juga banyak
digunakan sebagai makanan buah sehari-hari, sebagai pencuci mulut setelah dan sebelum makan,
buahnya baik untuk kesehatan seperti dapat mencegah dari sembelit dan baik untuk died. Selain
itu, buah ini juga terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol dan beberapa spesiesnya dapat
dijadikan sebaga bahan kecantikan wajaah

Sentra dan penanaman semangka banyak dilakukan diberbagai daerah di Indonesia. Namun,
beberapa daerah di Indonesia yang sering membudidaya semangka terdapat di daerah Bogor,
Cipanas, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung Selatan, Gisting-Lampung, dan Lampung Barat,
Medan, Bedugul (Bali), dan wilayah lainnya. Budidaya semangka juga dapat dilakukan oleh
individu di dalam keluarga atau dapat dilakukan bersama dengan teman-teman petani lainnya
(kelompok tani) di wilayah setempat.
Buah semangka banyak mengandung vitamin C dan mineral yang baik bagi tubuh. Vitamin C
dibutuhkan tubuh sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas seperti bakteri, virus, dan
mikroorganisme patogen yang menyerang tubuh. Kandungan vitamin C dalam setiap satu buah
semangka sangat banyak, bahkan melebih 1.000 mg. Dan tak ada salahnya jika kita
mengonsumsi buah semangka sebelum dan sehabis makan, selain dapat membantu melancarkan
saluran pencernaan, juga mampu membersihkan usus besar pada manusia. Buah semangka juga
dipercayai mampu menyembuhkan penyakit diare, susah buang air besar, serta penyakit demam
berdarah dengue (DBD). Beberapa orang yang terserang penyakit kolesterol sangat dianjurkan
untuk mengonsumsi buah ini setiap hari. Buah semangka sangat baik untuk mencegah dehidrasi

di musi kemarau dan tentunya buah ini sangat lezat jika dihidangkan pada cuaca yang panas di
siang maupun malam hari.
BAB II
PEMBAHSAAN
2.1 Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Buah Semangka
Buah semangka memiliki karakteristik buah yang berbentuk bulat layaknya bola, tulang daun
sejajar, daun berwarna hijau muda atau hijau tua, akar serabut, termasuk tumbuhan
monokotiledonae, batang menjalar di bawah tanah, memiliki generasi generatif yang baik sebab
biji induk dapat ditanam kembali, bunga berwarna kuning seperti buah mentimun, tangkai buah
semangka melekat pada ketiak batang atau ketika daun, memiliki sulur panjang untuk melilit
pada media tanah, bunga kadang-kadang kelipatan lima dan seterusnya sesuai dengan
varietasnya. Buah semangka yang matang memiliki kulit buah yang terlihat hijau tua, buah jika
ditekan atau dipukul akan ada bunyi-bunyi seperti gaung dan itu menandakan buah telah matang.
Beberapa varietas buah semangka juga terkadang ada yang tidak mempunyai biji ada juga yang
mempunyai biji, daging buahnya berwarna merah dan beberapa varietas bahkan ada yang
memiliki daging buah berwarna kuning
Sebelum menanam buah semangka, alangkah baiknya para masyarakat petani memperhatikan
terkait dengan syarat tumbuh tanaman ini.Syarat tumbuh tanaman semangka yakni berada pada
lingkungan yang mempunyai curah hujan sedang yakni 500-900 mm/tahun. Buah semangka
yang masih pentil (muda) terkadang sangat sensitif dan mudah busuk jika lingkungan di sekitar
tanaman memiliki intensitas air yang banyak, serta tanaman semangka harus dibudidaya pada
lingkungan yang mempunyai banyak ketersediaan cahaya matahari full. Agar dapat tumbuh dan
berkembang, tanaman semangka sebaiknya dibudidaya pada keadaan suhu berkisar 18-22 derajat
celcius, dengan tingkat kelembaban antara 80-90 %
Tanaman buah semangka sangat cocok ditanam pada lahan yang datar dan kurang baik jika
ditanam pada lahan miring (terassering). Habitat yang baik untuk bertanam semangka yaitu di
daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, beriklim tropis, dan memiliki ketersediaan air

yang cukup. Tanaman semangka sangat toleran terhadap keadaan suhu dan temperatur yang
terkadang berubah-ubah. Tanaman semangka ini juga sangat toleran terhadap bermacam-macam
jenis tanah untuk tempat tumbuhnya. Kebanyakan petani buah seringkali menanam buah ini pada
tanah-tanah persawahan dan perkebunan yang banyak mengandung unsur hara organik, tanah
humus, tanah liat, tanah aluvial, tanah andosol dan latosol, serta tanah bergambut hasil
fermentasi serat tanaman seperti di tanah-tanah bekas rawa-rawa, maupun tanah di daerah
gunung dan pegunungan yang kaya akan unsur hara yang berasal dari letusan gunung berapi.
Tanah yang lembab dan tidak mengandung air yang berlebih adalah syarat tumbuh yang baik
bagi tanaman ini, Selama menanam semangka, para petani juga sebaiknya memperhatikan faktor
cuaca dan iklim. Tingkat keasaman tanah (pH) tanah yang dianjurkan untuk membudidaya
tanaman semangka berkisar antara pH 5,00-6,50. Tanah yang direkomendasikan dan sangat baik
yaitu tanah jenis aluvial dan tanah andosol.
2.2 Varietas dan Jenis-Jenis Tanaman Semangka
Tanaman semangka mempunyai banyak varietas unggul yang setiap varietasnya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, pada dasarnya setiap varietas akan
menjadi pilihan para petani terutama sebagai bahan acuan dan referensi untuk mencoba belajar
budidaya semangka dengan beragam varietas. Dengan cara bertanam semangka dengan banyak
varietas tentunya akan menambah pengalaman bagi para petani untuk mengetahui dengan pasti
tentang jenis-jenis tanaman semangka yang memiliki prospek hasil produksi yang baik dan
kurangbaik.
Beberapa jenis varietas buah semangka yang sering dikonsumsi oleh masyarakat luas
diantaranya; (1) buah semangka lokal seperti adanya buah semangka bojonegoro dan semangka
Sengkaling. Semangka bojonegoro ini berasal dari daerah Jawa Timur memiliki kulit buah yang
berwarna hijau tua dan bergaris, dengan daging buah berwarna merah jingga. Rasa daging
buahnya kurang manis, banyak biji di sekitar daging buah, bijinya berwarna hitam, dan bijinya
banyak dimanfaatkan untuk membuat kuaci. Sedangkan semangka sengkaling berasal dari
daerah Malang-Jawa Timur. Semangka ini memiliki bentuk ovale dengan garis tipis memanjang
berwarna hijau tua, memiliki banyak biji dan rasa daging buahnya manis sekali. Biji buah
semangka sengkaling kurang bagus jika ditanam kembali.

Selain jenis semangka lokal seperti dijelaskan di atas, ada beberapa varietas semangka hibrida
yang banyak dibudidaya oleh para petani Indonesia seperti (1). buah semangka Golden Crown,
yang diproduksi oleh Know You Seed dengan bentuk buah bulat memanjang, kulit berwarna
kuning cerah, biji yang kecil, serta mempunyai kandungan gula fruktosa (gula buah) sekitar 1215% per buanya. (2). Sweet Beauty, diproduksi oleh Know You Seed. Semangka hibrida ini
mempunyai berat sekita 3-4 kg perbuahnya, kulit buah hijau muda dengan belang
memanjangdari ujung buah ke bagian pangkalnya, daging buahnya berwarna merah tua, jenis
semangka ini biasanya akan panen sangat baik pada usia 80-85 hari sejak penanaman awal. (3).
Farmer Giant, semangka ini memiliki postur buah yang besar-besar dengan berat dapat mencapai
12 kg, daging buah berwarna merah menyala, kulit buah keras dan tebal.daging buah manis,
tektur buah yang renyah dan tanaman semangka jenis ini sangat tahan terhadap penyakit
Cucumber Mosaik Virus (CMC). (4). New Dragon merupakan semangka varietas hibrida asal
negara Taiwan dengan bentuk buah bulat, kulit buah agak hijau kebiruan, berat buahnya dapat
mencapai berat 9 kg. Daging buahnya memiliki kandungan air tinggi, mudah beradaptasi dengan
lingkungan bersuhu ekstrem, dan tahan terhadap serangan penyakit Cucumber Mosaik Virus
(CMV). (5). Varietas Quality, merupakan semangka tanpa biji. Semangka jenis ini memiliki berat
mencapai 7,5 kg, bentuk buah bulat, dengan kulit buah agak hijau kebiruan dengan corak garisgaris pada kulit buahnya berwarna hijau tua. Daging buahnya berwarna merah, kulit buah tebal
dan rasanya yang sangat manis. Saat di pasarkan, semangka jenis ini tahan saat dikirim ke daerah
jarak jauh. (6). Varietas Yellow Baby, merupakan varietas semangka yang memiliki bentuk buah
ovale, dengan diameter buah sekitar 15cm, berat buah mencapai 4-5 kg, memiliki kulit buah
hijau menyala, dengan corak garis memanjang pada kulit buahnya berwarna hiaju gelap. Daging
buah semangka jenis ini berwarna kuning, memiliki tekstur daging buah yang renya dan rasanya
sangat manis.

2.3 langkah kerja penanaman semagka kuning di lahan


2.,3.1 Teknik Penanaman

2.3.1. Pembuatan Lubang Tanaman

Dilakukan Satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm. Berjarak 20-30 cm
dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm.

2.3.2 Waktu Penanaman

Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah.
2.3.3 Pemeliharaan Tanaman
Perawatan tanaman harus dilakukan secara rutin semenjak setelah selesai penanaman hingga
buah semangka dipanen. Upaya pemeliharaannya antara lain penyulaman, pemangkasan dan
pembentukan tajuk, sanitasi lahan dan pengairan, pemupukan susulan, pemeliharaan buah, serta
pengendalian hama penyakit tanaman.
2.3.4 Penyulaman

Sebaiknya dilakukan 3 5 hari setelah tanam.

2.3.5. Penyiangan

Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang
cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan
pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun.
Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu
pertumbuhan buah.

2.3.6 Perempelan

Dilakukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi


pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang.

2.3.7 Pengairan dan Penyiraman

Pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari. Volume
pengairan tidak boleh berlebihan.

Waktu
Susulan I (3 hari)

Dosis Pupuk Makro (kg/ ha)


ZA
TSP
KCl
40
40
-

Susulan II Daun 4-6120

85

helai
Susulan III Batang 45170

80
30

55 cm
Susulan

2.3.8 Pemupukan

IV

Tanaman130

30
-

bunga
Susulan V Buah masih80

2.3.9

Waktu

Penyemprotan

HORMONIK

30
-

pentil
POC NASA ( per ha )

Semprotkan HORMONIK sejenis

Mulai umur 1 minggu POC NASA disemprotkan ke ZPT/hormon


alami.
Dosis
6 atau 7 minggu
tanaman alternatif 1: 6-7 kali HORMONIK : 1-2 cc/lt air atau 1-2
( interval 1 minggu sekali) dgn
dosis

tutup

botol/

tangki

alternatif 2: 4 kali (interval 2


minggu sekali ) dgn dosis 6 tutup
botol/ tangki

tutup HORMONIK + 3-4 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan pada umur 21
70 hari, interval 7 hari sekali.

2.3.10. Pemeliharaan Lain

Pilih buah yang cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman, bentuk baik dan
tidak cacat. Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Semenjak calon
buah 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidakmerataan
terkena sinar matahari

2.3.3 TEKNIK PEMANENAN

1. Ciri dan Umur Panen


Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna
buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).
Tahap ini merupakan akhir dari jerih-payah yang dilakukan petani buah selama proses
penanaman awal hingga panen. Panen buah semangka sebaiknya dilakukan pada waktu sore
hari. Semangka umumnya dapat dipanen ketika menginjak usia 70-100 hari sejak
penanaman awal. Cepat lambatnya proses pemanenan buah semangka sangat dipengaruhi
oleh faktor perawatan, jika perawatannya baik maka biasanya hasil panenpun baik.
Ciri umum buah semangka yang sudah siap panen yaitu buah sduah berukuran maksimal
(besar), daging buah sudah berwarna merah, kulit buah berwarna kuning/hijau tua sesuai
dengan varietasnya, memiliki tangkai buah yang sudah agak mengecil dan berwarna cokelat
muda, buahnya sudah terlihat besar dan apabila buah diketuk dengan menggunakan telapak
tangan akan terdengar suara gema di dalam buah. Buah semangka memiliki harga yang

relatif mahal di pasaran, tentu dengan harga semacam ini akan memberi peluang usaha
pertanian yang bagus bagi masyarakat petani.

2.3.1 Cara Panen


Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi
kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para

pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.


A.Teknik penyemaian benih semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
Perenggangan
bibit
biji
semangka
terlebih
dahulu
supaya
untuk
mempermudah dalam proses pertumbuhannya

Perendaman biji dalam suatu satuan obat yang diramu dari bahan-bahan: 1 liter air hangat
suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon (Atornik, Menedael, Abitonik) 1 sendok peres
fungisida (obat anti jamur) seperti: Difoldhan 4T, Dacosnil 75 WP, Benlate; 0,5 sendok teh
peres bakterisida (Agrept 25 WP).

Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir
lagi dan bibit siap dikecambahkan.
B. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Kantong-kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak
terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini dan
untuk salah satu ujungnya terbuka dengan pinggiran yang terbuka.
C. Pemupukan dilakukan lewat daun untuk memacu
perkembangan bibit dicampur dengan obat, dilakukan rutin setiap 3 hari sekali.
Pada usia 14 hari, benih-benih dipindahkan ke lapangan yang telah matang dan
siap ditanami benih tersebut.
D. Pemindahan Bibit
Setelah pengecambahan dilakukan penyemaian bibit menggunakan kantong-kantong
Plastik berukuran : 12 cm x (0,2 0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih

(sudut

kantong

dipotong

secukupnya

untuk

pengurangan

di isi campuran tanah dengan pupuk organik komposisi:


1 bagian tanah kebun,
1 bagian kompos/humus,
1 bagian pupuk kandang yang sudah matang.
Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai,
dipindahkan ke areal penanaman yang telah diola

sisa

air)

dan

Anda mungkin juga menyukai