Anda di halaman 1dari 3

MENGENAL ALPUKAT CIPEDAK YANG LEGIT DAN MANIS

SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN DKI JAKARTA

Salah satu varietas alpukat yang belakangan ini mulai popular dibudidayakan
masyarakat Indonesia adalah alpukat cipedak. Penyebutan varietas alpukat ini diambil dari
nama sebuah kelurahan di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, yakni Cipedak. Keunggulan
varietas alpukat cipedak adalah masa berbuahnya yang produktif, memiliki tekstur daging yang
legit dan manis dan kulit yang tipis sehingga bisa dikupas layaknya buah pisang. Mempunyai
daging buah yang kuning seperti mentega serta rasa legit dan manis itulah salah satu
keistimewaan buah alpukat. Selain rasanya yang enak, keistimewaan lainnya dari alpukat
karena mengandung lemak 20-30 kali lebih banyak dibanding buah-buah lainnya. Kandungan
lemaknya dapat memberikan energi yang cukup ketika dikonsumsi. Lemaknya aman karena
termasuk lemak tak jenuh yang mudah dicerna dan berguna bagi tubuh.Buah yang memiliki
nama latin Persea americana ini, berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Lazimnya, tanaman
alpukat tumbuh hingga mencapai mencapai 20 meter.

Deskripsi Alpukat Cipedak


Bentuk daun : bulat memanjang;
Warna daun : hijau tua (bagian atas), hijau muda (bagian bawah)
Bentuk ujung daun : runcin
Tepi daun : rata
Permukaan daun : licin
Ukuran daun : panjang 20 cm, lebar 9 cm
Tinggi Tanaman :6m
Bentuk batang : bulat
Warna batang : abu-abu hitam
Bentuk percabangan : mendatar
Produksi : 100-120 kg/pohon/panen; panen 2 kali/tahun
Pertama berbuah : umur 2 tahun
Waktu berbunga : Juni – Juli dan Desember - Januari
Bunga : warna putih kekuningan, letak terminal (ujung), termasuk bunga
majemuk, tipe bunga sempurna
Waktu panen : Panen raya : Maret – April dan September - Oktober
Bentuk buah : lonjong, obovate
Berat per Buah : 500 - 600 g;
Ukuran buah : panjang 10 – 12 cm, diameter 9 - 10 cm
Kulit buah muda : hijau, licin
Kulit buah masak : hijau, licin berbintik, tipis, mudah dikupas dengan tangan
Warna daging buah : kuning
Rasa daging buah : pulen, agak gurih, tidak pahit
Tebal daging buah : 2,3 cm
Jumlah biji per buah : 1 biji
Ukuran Biji : diameter 4,5 cm
Teknologi Budidaya Alpukat Cipedak
- Syarat Tumbuh
 Iklim : curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun dengan
kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan berkisar 40-80% dan suhu optimal
berkisar 12,8 - 28,3 oC.
 Media Tanam : tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur,
tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan
banyak mengandung bahan organik.
- Ketinggian Tempat:pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah
sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl.

Teknik Budidaya Alpukat


Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif (melalui biji)
dan vegetatif (penyambungan pucuk dan penyambungan mata/okulasi).Dari ketiga caraini,
bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah (6-8
tahun) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan
bibit hasil okulasi maupun sambung pucuk lebih cepat berbuah (1-4 tahun) dan buah yang
didapatkannya mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
- Pembuatan Lubang Tanam
 Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 75 cm. Lubang
tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang 2 minggu.
 Tanah bagian atas dan bawah dipisahkan.
 Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas
dicampur dulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke
dalam lubang.
- Cara Penanaman
Waktu penanaman yang tepat adalah pada awal musim hujan dan tanah yang ada
dalam lubang tanam tidak lagi mengalami penurunan. Hal yang perlu diperhatikan adalah
tanah yang ada dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini untuk
menghindari tergenangnya air bila disirami atau turun hujan.
Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut :
 Lubang tanam yang telah ditutup, digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit.
 Bibit dikeluarkan dari keranjang atau polibag dengan menyayatnya agar gumpalan tanah
tetap utuh.
 Bibit beserta tanah yang masih menggumpal dimasukkan dalam lubang setinggi leher
batang, lalu ditimbun dan diikatkan ke ajir.
 Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara
langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring
dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
 Peneduh ini berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang 2-3 minggu.
- Pemeliharaan
Berikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar agar tanah jadi gembur. Pupuk bisa
berupa dedaunan atau kompos agar pertumbuhannya cepat. Jadi, pohon alpukat cipedak
juga bisa cepat berbuah.

- Panen
Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah :
 Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat/merah dan tidak mengkilap;
 Bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring;
 Bila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji.
Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut memerlukan pengalaman tersendiri.
Sebaiknya perlu diamati waktu bunga mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah
alpukat biasanya tua setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar. Untuk memastikannya, perlu
dipetik beberapa buah sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut masak dengan baik,
tandanya buah tersebut telah tua dan siap dipanen.

Anda mungkin juga menyukai