Melakukan kerja sama dalam bidang ekonomi dengan negara-negara ASEAN yang lain.
Antara lain:
1. Membuat kawasan perdagangan bebas (ASEAN Free Trade Area (AFTA)). Gagasan ini muncul
dalam KTT IV ASEAN di Singapura. Tujuan pembentukan AFTA adalah untuk meningkatkan daya
saing kawasan Asia Tenggara agar mampu bersaing dengan kawasan lainnya.
2. Menyediakan cadangan pangan dengan membangun IRRI ( Internasional Rice Research Institute)
merupakan badan penelitian bidang pertanian yang didirikan di Filipina.
3. Menyelenggarakan proyek industry bersama, seperti:
- Pabrik pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Sumatra Selatan.
- Pabrik pupuk urea di Aceh dan Malaysia.
- Pabrik mesin diesel di Singapura.
- Pabrik abu soda di Thailand.
4. Mengembangkan jaringan transportasi.
5. Mendorong peran para investor.
6. Membentuk kawasan di bidang pariwisata, perikanan, dan perkebunan.
7. Indonesia juga melakukan pertukaran barang dengan negara-negara di ASEAN. Bentuk
pertukaran barang antara Indonesia dengan negara-negara di ASEAN antara lain:
- Pertukaran sandang
Indonesia mengekspor batik ke negara-negara ASEAN, Indonesia mengekspor kain wol
dan kapas sebagai bahan baku pakaian, Indonesia mengimpor benang sintetis dari
Malaysia, Indonesia mengimpor mesin-mesin pembuat pakaian dari Singapura.
- Pertukaran pangan
Hasil pangan Indonesia seperti tepung tapioka, lada, dan kina diekspor ke Singapura.
Kopi dan sayuran diekspor ke Malaysia.
Indonesia mengimpor hasil pangan beras, gula, buah-buahan, dan madu dari Thailand
dan Filipina.
- Pertukaran papan
Indonesia mengekspor hasil hutan antara lain:
1) Kayu jati ke Malaysia
2) Kayu lapis ke Thailand
3) Kayu mahoni ke Singapura
4) Getah karet ke Singapura