Anda di halaman 1dari 43

LK-9 SISTEMATIKA LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN


DISCOVERY LEARNING DAN PENILAIAN BERORIENTASI HOTS

disusun oleh:

Nama : DHINA WIDIATI, S.Pd.SD


NIP : 19880714 200903 2 002
Unit Kerja : SDN 2 DOROKANDANG

PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN REMBANG
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis dalam best practice dengan judul


PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING DAN PENILAIAN BERORIENTASI HOTS

Telah disahkan disetujui pada


Hari: Senin
Tanggal: 18 November 2019

Mengesahkan
Kepala SD Negeri 2 Dorokandang

ii
BIODATA PENULIS

Nama : DHINA WIDIATI, S.Pd.SD


Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 14 Juli 1988
Pendidikan Terakhir : S1
Jenis Kelamin : Perempuan
Unit Kerja : SDN 2 Dorokandang
Alamat : Jl. Masjid Al Barokah Kec. Lasem
Kecamatan : Lasem
Kabupaten : Rembang
Propinsi : Jawa Tengah
No. Telepon/HP : 085385581304
E-mail : dhinawidiati@gmail.com

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat pertolongan
Nya karya tulis dalam bentuk Best Practice dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA
Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning dan Penilaian Berorientasi Hots dapat
diselesaikan
Karya tulis ini penulis susun untuk memenuhi tugas Program Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi yang dilaksanakan dari tanggal 20 Oktober
sampai dengan 17 November 2019.
Dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari, tanpa bantuan dan uluran
tangan dari berbagai pihak, laporan best practice ini tidak akan terwujud. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Guru Inti Bapak Andriyanto, S.Pd.SD. pada program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi.
2. Keluarga tercinta, yang telah membantu dan mendukung kegiatan ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu-persatu yang juga telah memberikan
dorongan dan bantuan selama penulisan laporan best practice.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan best practice ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran untuk kemajuan bersama, penulis harapkan.
Semoga laporan best practice ini ada manfaatnya bagi penulis khususnya, bagi dunia
pendidikan umumnya dan rekan guru lain dalam upaya meningkatkan kompetensinya.
Semoga senantiasa mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT. Amin.

Lasem, November 2019


Penulis,

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i.

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... ii.


BIODATA PENULIS.................................................................................................................... iii.
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iv.
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. v.
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................. vi.
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1
A. Latar Belakang ......................................................................................
2
B. Jenis Kegiatan......................................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan..................................................................................
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................. 3
3
A. Tujuan dan Sasaran.............................................................................
3
B. Bahan/Materi Kegiatan...................................................................... 3
8
C. Cara Melaksanakan Kegiatan...........................................................
8
D. Media dan Instrumen..........................................................................
E. Waktu dan Tempat Kegiatan...........................................................
BAB III HASIL KEGIATAN................................................................................................ 9
9
A. Hasil ....……………………………...............................................................
10
B. Masalah yang Dihadapi......................................................................
11
C. Cara Mengatasi Masalah....................................................................
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 12
12
Simpulan ..................................................................................................
A.
12
B. Rekomendasi.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 13
LAMPIRAN..................................................................................................................................... 14

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan
pelajaran dalam satu pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya Bahasa Indonesia, IPA,
dan IPS disatukan dalam tema yang sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran
utuh yang saling berkaitan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa
kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah
melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media
pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak
tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa
(a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara
ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan.
Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal
menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran penyingkapan
(discovery learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Dalam pembelajaran discovery
learning kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.

vii
Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa
konsep atau prinsip. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau
mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.
Dengan demikian pembelajaran discovery learning ialah suatu pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan
berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model discovery
learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih
bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model discovery learning ini
diterapkan pada kelas VI yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama
baiknya. Praktik pembelajaran discovery learning ini penulis simpulkan sebagai sebuah
best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model discovery
learning.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Tematik di kelas VI untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, dan IPA.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

viii
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VI semester 1 di SD Negeri
2 Dorokandang sebanyak 33 siswa, yang terdiri dari 16 siswa putra dan 17 siswa putri.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VI
untuk Tema Kewirausahaan yang merupakan pembelajaran tematik gabungan KD
Bahasa Indonesia, dan IPA berikut ini.
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan
a. Mengidentifikasi sifat-sifat 3.5.2. Mengidentifikasi sifat-sifat magnet
3.5.3. Mengidentifikasi jenis magnet
magnet dalam kehidupan
3.5.4. Mengidentifikasi benda berdasarkan
sehari-hari
sifat kemagnetan

Kompetensi Keterampilan
4.5. Membuat laporan hasil 4.5.2. Membuat laporan hasil percobaan magnet
prrcobaan tentang sifat-sifat 4.5.3 Membuat magnet dengan aliran listrik
magnet dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Bahasa Indonesia
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan
3.6.1. Mengidentifikasi komponen teks
3.6 mencermati petunjuk dan isi
formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
teks formulir ( pendaftaran,
benar
kartu anggota, pengiriman
3.6.2 Mengidentifikasi tujuan teks formulir
uang melalui bank/kantor
dalam kehidupan sehari-hari secara benar
pos, daftar riwayat hidup, 3.6.3 Mengidentifikasi manfaat teks
dsb.) formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
benar

Kompetensi Keterampilan
4.6.1 Mampu mengisi teks formulir dalam
4.6 Mengisi teks
kehidupan sehari-hari secara rinci
formulir( pendaftaran, kartu
anggota, pengiriman uang

ix
melalui bank/kantor pos,
daftar riwayat hidup,
dll)sesuai petunjuk
pengisiannya

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran Discovery Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VI,
peulis memilih tema kewirausahaan.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

Kompetensi Pengetahuan
b.Mengidentifikasi sifat-sifat 3.5.5. Mengidentifikasi sifat-sifat magnet
3.5.6. Mengidentifikasi jenis magnet
magnet dalam kehidupan
3.5.7. Mengidentifikasi benda berdasarkan
sehari-hari
sifat kemagnetan

Kompetensi Keterampilan
4.5. Membuat laporan hasil 4.5.2. Membuat laporan hasil percobaan magnet
prrcobaan tentang sifat-sifat 4.5.3 Membuat magnet dengan aliran listrik
magnet dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Bahasa Indonesia
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan
3.6.1. Mengidentifikasi komponen teks
3.6 mencermati petunjuk dan isi
formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
teks formulir ( pendaftaran,
benar
kartu anggota, pengiriman
3.6.2 Mengidentifikasi tujuan teks formulir
uang melalui bank/kantor
dalam kehidupan sehari-hari secara benar
pos, daftar riwayat hidup, 3.6.3 Mengidentifikasi manfaat teks
dsb.) formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
benar

x
Kompetensi Keterampilan
4.6.1 Mampu mengisi teks formulir dalam
4.6 Mengisi teks
kehidupan sehari-hari secara rinci
formulir( pendaftaran, kartu
anggota, pengiriman uang
melalui bank/kantor pos,
daftar riwayat hidup,
dll)sesuai petunjuk
pengisiannya

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning. Adapun
sintak discovery learning terdiri atas enam fase sebagai berikut.
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru juga dapat memulai dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini
berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
b. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Guru memberi kesempatan kepada peserta untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran
berdasarkan hasil stimulasi, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c. Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung, guru juga memberi kesempatan kepada para
siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan
demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

xi
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu
e. Verification (Pembuktian)
Tahap ini memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan
pemeriksaan secara cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap ini adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi
maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak discovery learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model Discovery Learning.
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

xii
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit
(persiapan/orientasi)
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.(Religius)
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Sorak-Sorak
Bergembira”. (Nasionalis)

Apersepsi  Pembiasaan Membaca 15 menit. (Literasi)


 Guru bertanya kerpada siswa “ Siapa yang
punya kotak pensil yang tutupnya bisa
menarik/menutup sendiri secara otomatis?”
 Jawaban siswa dapat dihubungkan dengan
materi yang akan dipelajari hari ini.

Motivasi  Menginformasikan tema yang akan


dibelajarkan yaitu tentang ”Wirausaha”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi
dan mengomunikasikan serta menyimpulkan.
(communication)

B. Kegiatan Inti (105 menit)

Sintak Model Discovery


Learning  Guru bertanya kepada siswa:
 Siswa diminta mengamati berbagai gambar
cendera mata yang terbuat dari bahan magnet
yang ada di sekitar siswa.
Pemberian rangsangan ( stimulation )
 Coba tebak apa yang bu guru pegang? (kotak

xiii
pensil)
 Kenapa ya kotak pensil ini dapat menutup
dengan rapat? Kalau begitu apa saja ya sifat-
sifat magnet itu? Apakah anak-anak bisa
membuat magnet? Dengan cara apa saja?
Identifikasi masalah
 Apakah bisa membuat magnet dengan cara
dialiri arus listrik? Coba buktikan dengan
melakukan percobaan di bawah ini!
 Siswa diminta mencermati tujuan percobaan,
yaitu mengidentifikasi sifat-sifat magnet.
 Siswa diminta mengamati alat dan bahan
 Siswa kemudian melakukan percobaan tentang
sifat-sifat magnet berdasarkan instruksi yang
terdapat di buku.
Pengumpulan data
 Siswa diingatkan untuk mengikuti langkah-
langkah percobaan secara tertib.
 Ketika siswa melakukan percobaan, guru
berkeliling untuk mengamati aktivitas siswa
sambil mengajukan pertanyaan dan motivasi
siswa agar dapat melakukan percobaan secara
tertib.
 Siswa menemukan sifat- sifat magnet melalui
percobaan, membedakan benda yang bersifat
magnet dan non magnet serta menemukan
peralatan elektronik yang menggunakan
magnet
Pengolahan data
(Critical thinking dan problem solving)
 Guru meminta siswa bekerja dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin (integritas)
 Siswa melakukan percobaan pembuatan
magnet buatan dengan aliran listrik
(gotong royong)

xiv
Pembuktian
 Siswa diminta menuliskan laporan berdasarkan
percobaan yang mereka lakukan, yang berisi
tentang:
 tujuan percobaan
 alat dan bahan
 langkah-langkah percobaan
 hasil percobaan
 kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.
(kolaborasi)
 Siswa mempresentasikan hasil percobaan di
depan kelas dan kelompok lain menanggapi
Menarik kesimpulan
 Laporan hasil percobaan dinilai dengan daftar
periksa
 Sebagai penguatan, siswa diminta membaca
tentang sifat-sifat magnet yang terdapat dalam
buku siswa.
 Setelah melakukan percobaan, siswa
diingatkan untuk merapikan bahan dan
peralatan dengan penuh tanggung jawab
C. Kegiatan Penutup (20 menit)
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari.
(Integritas)
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Menyanyikan lagu daerah “Soleram”
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) (Religius)

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 6 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP

xv
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) alat dan
bahan percobaan elektromagnet, dan (b) lembar kerja Peserta Didik (LKPD) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda
dan jawaban singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 20 oktober sampai dengan 17 desember
2019.

xvi
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Di Discovery Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada
guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
Discovery Learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah melakukan percobaan tentang “elektromagnet” siswa tidak hanya
memahami konsep sifat-sifat magnet (pengetahuan konseptual) dan
bagaimana membuat elektromagnet (pengetahuan prosedural), tetapi juga
memahami konsep energi magnet. Pemahaman ini menjadi dasar siswa
dalam mempelajari materi magnet pada muatan pelajaran IPA.
Pemahaman siswa ini dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami
rangkaian listrik.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan;
kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan
ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan
pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda
kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS
dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang konsep teks eksplanasi, lisrtik pengubah wajah
dunia, dan rangkain listrik benar-benar dibangun oleh siswa melalui

xvii
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery
Learning yang diterapkan dengan menyajikan percobaan membuat
eletromagnetik, mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan
masalah.
Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks
yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan
menerapkan Discovery Learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi
juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi
dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa penggunaan
aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 juga siswa belum
terniasa belajar dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat
nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun
merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,.
Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai
dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learning
dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi
penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat
siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau
belajar dengan HOTS.

xviii
Kekurangmampuan guru dalam mendesain pembelajaran yang menarik
sesuao dengan HOTS dan ketrampilan abad 21 dapat belajar dari berbagai sumber.
Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca tulis, siswa juga dapat
meningkatkan literasi digitalnya.

xix
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning layak
dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat
meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery
Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama sehingga pembelajaran lebih bermakna.
2. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan atau pembelajaran
konvensional tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan best practice (praktik baik) ini akan menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DAFTAR PUSTAKA

Asianto A. 2015. Proses Evaluasi Pembelajaran. Bekasi: Mata Pedang Ilmu.

xx
Barnawi, Arifin M. 2015. Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter.
Jogjakarta: Aruz Media.

Indriani Susmini. 2015. Menguasai Keterampilan Mengajar. Jakarta Timur: Juara Asia
Utama.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Tokoh dan


Penemuan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas VI.
Surakarta: CV Putra Nugraha.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Tokoh dan


Penemuan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas VI.
Surakarta: CV Putra Nugraha.

Komalasari Kokom. 2015. Pembelajaran Kontektual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika
Aditama.

Susilana Rudi, Riyana Cepi. 2017. Media Pembelajaran Hakikat Pengembangan


Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.

Suyono, Hariyanto. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Ulfa S Maria. 2017. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

xxi
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKPD

xxii
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan

Lampiran 2 : RPP

xxiii
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SDN 2 Dorokandang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA
Tema/Sub Tema/PB : 5. Wirausaha / 5. 1. Kerja Keras Berbuah Kesuksesan/Pb. 3
Kelas/ Semester : VI/ 1
Materi Pokok : Teks formulir dan magnet
Alokasi Waktu : 1 hari (35 x 4 jp)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
1. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,kritis, mandiri,

kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


IPA

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Pengetahuan
c. Mengidentifikasi sifat-sifat 3.5.8. Mengidentifikasi sifat-sifat magnet
3.5.9. Mengidentifikasi jenis magnet
magnet dalam kehidupan
3.5.10. Mengidentifikasi benda berdasarkan
sehari-hari
sifat kemagnetan

Kompetensi Keterampilan
4.5. Membuat laporan hasil 4.5.2. Membuat laporan hasil percobaan magnet
prrcobaan tentang sifat-sifat 4.5.3 Membuat magnet dengan aliran listrik
magnet dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Bahasa Indonesia
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan

xxiv
3.6 mencermati petunjuk dan isi 3.6.1. Mengidentifikasi komponen teks
teks formulir ( pendaftaran, formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
kartu anggota, pengiriman benar
3.6.2 Mengidentifikasi tujuan teks formulir
uang melalui bank/kantor
dalam kehidupan sehari-hari secara benar
pos, daftar riwayat hidup,
3.6.3 Mengidentifikasi manfaat teks
dsb.)
formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
benar

Kompetensi Keterampilan
4.6.1 Mampu mengisi teks formulir dalam
4.6 Mengisi teks
kehidupan sehari-hari secara rinci
formulir( pendaftaran, kartu
anggota, pengiriman uang
melalui bank/kantor pos,
daftar riwayat hidup,
dll)sesuai petunjuk
pengisiannya

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melakukan percobaan siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat magnet
dengan tepat.
2. Dengan melakukan pengamatan siswa mampu mengidentifikasi jenis magnet dengan
tepat.
3. Dengan melakukan percobaan siswa mampu mengidentifikasi benda magnetis dan non
magnetis dengan benar.
4. Dengan percobaan siswa mampu membuat laporan hasil percobaan magnet buatan
secara elektromagnetik dengan sistematis.
5. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks siswa mampu mengidentifikasi komponen
teks formulir dalam kehidupan sehari-hari secara benar.
6. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks siswa mampu mengidentifikasi tujuan teks
formulir dalam kehidupan sehari-hari secara benar.
7. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks siswa mampu mengidentifikasi manfaat
teks formulir dalam kehidupan sehari-hari secara benar.
8. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks siswa mampu mengisi teks formulir dalam
kehidupan sehari-hari secara rinci.

D. Materi Pembelajaran
1. Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat magnet

xxv
2. Menyajikan hasil pengamatan tentang komponen, tujuan, dan manfaat teks formulir

E. Metode Pembelajaran
1. Model : DL ( Discovery Learning )
2. Metode : Percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. Media Pembelajaran
1. Magnet
2. Peniti
3. Penjepit kertas
4. Pensil
5. Pulpen
6. Kertas
7. Batu baterai
8. Kabel
9. Benang
10. Kain
11. Kawat
12. Kayu
13. Paku
14. Uang logam

G. Sumber belajar
1. Buku Pedoman Guru Tema : Wirausaha Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
2. Buku Siswa Tema : Wirausaha Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
D. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit
(persiapan/orientasi)
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.(Religius)
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Sorak-Sorak
Bergembira”. (Nasionalis)

xxvi
Apersepsi  Pembiasaan Membaca 15 menit. (Literasi)
 Guru bertanya kerpada siswa “ Siapa yang
punya kotak pensil yang tutupnya bisa
menarik/menutup sendiri secara otomatis?”
 Jawaban siswa dapat dihubungkan dengan
materi yang akan dipelajari hari ini.

Motivasi  Menginformasikan tema yang akan


dibelajarkan yaitu tentang ”Wirausaha”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi
dan mengomunikasikan serta menyimpulkan.
(communication)

E. Kegiatan Inti (105 menit)

Sintak Model Discovery


Learning  Guru bertanya kepada siswa:
 Siswa diminta mengamati berbagai gambar
cendera mata yang terbuat dari bahan magnet
yang ada di sekitar siswa.
Pemberian rangsangan ( stimulation )
 Coba tebak apa yang bu guru pegang? (kotak
pensil)
 Kenapa ya kotak pensil ini dapat menutup
dengan rapat? Kalau begitu apa saja ya sifat-
sifat magnet itu? Apakah anak-anak bisa
membuat magnet? Dengan cara apa saja?
Identifikasi masalah
 Apakah bisa membuat magnet dengan cara
dialiri arus listrik? Coba buktikan dengan
melakukan percobaan di bawah ini!
 Siswa diminta mencermati tujuan percobaan,
yaitu mengidentifikasi sifat-sifat magnet.

xxvii
 Siswa diminta mengamati alat dan bahan
 Siswa kemudian melakukan percobaan tentang
sifat-sifat magnet berdasarkan instruksi yang
terdapat di buku.
Pengumpulan data
 Siswa diingatkan untuk mengikuti langkah-
langkah percobaan secara tertib.
 Ketika siswa melakukan percobaan, guru
berkeliling untuk mengamati aktivitas siswa
sambil mengajukan pertanyaan dan motivasi
siswa agar dapat melakukan percobaan secara
tertib.
 Siswa menemukan sifat- sifat magnet melalui
percobaan, membedakan benda yang bersifat
magnet dan non magnet serta menemukan
peralatan elektronik yang menggunakan
magnet
Pengolahan data
(Critical thinking dan problem solving)
 Guru meminta siswa bekerja dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin (integritas)
 Siswa melakukan percobaan pembuatan
magnet buatan dengan aliran listrik
(gotong royong)
Pembuktian
 Siswa diminta menuliskan laporan berdasarkan
percobaan yang mereka lakukan, yang berisi
tentang:
 tujuan percobaan
 alat dan bahan
 langkah-langkah percobaan
 hasil percobaan
 kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.
(kolaborasi)
 Siswa mempresentasikan hasil percobaan di

xxviii
depan kelas dan kelompok lain menanggapi
Menarik kesimpulan
 Laporan hasil percobaan dinilai dengan daftar
periksa
 Sebagai penguatan, siswa diminta membaca
tentang sifat-sifat magnet yang terdapat dalam
buku siswa.
 Setelah melakukan percobaan, siswa
diingatkan untuk merapikan bahan dan
peralatan dengan penuh tanggung jawab
F. Kegiatan Penutup (20 menit)

 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari.


(Integritas)
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Menyanyikan lagu daerah “Soleram”
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) (Religius)

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Sikap
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3 ……………..
4 ……………..
5 ……………..
Dst ……………..
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

xxix
2. Keterampilan
Nama Siswa : …………………

3. Pengetahuan
Kisi-kisi Penilaian

No KD Indikator Soal Bentuk No


soal Soal

1 Siswa mampu PG 1
mengidentifikasi sifat-sifat
magnet
3.5. mengidentifikasi sifat-
2 Disajikan gambar siswa PG 2
sifat magnet dalam
mampu menyebutkan jenis
kehidupan sehari-hari
magnet

3 Siswa mampu menyebutkan Isian 3


nama benda magnetis

4 4.5 membuat laporan hasil Siswa mampu menyebutkan Isian 4


percobaan tentang sifat- nama pembuatan magnet
sifat magnet dan dengan aliran listrik
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

5 3.5. mengidentifikasi sifat- Siswa mampu menyebutkan uraian 5


sifat magnet dalam macam-macam benda
kehidupan sehari-hari elektronik yang menggunakan
magnet

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar !

1. Pernyataan dibawah ini merupakan sifat-sifat magnet, kecuali….

xxx
a. Memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan
b. Kutub yang senama bila didekatkan tolak menolak
c. Kutub yang senama bila didekatkan tarik menarik
d. Gaya magnet paling kuat berada dibagian kutubnya

2. Perhatikan gambar !

Gambar di atas adalah jenis magnet….


a. Jarum
b. Ladam
c. batang
d. silinder

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


3. Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet disebut….
4. Membuat magnet dengan aliran listrik disebut…..

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar !


5. Sebutkan lima benda elektronik yang menggunakan magnet yang ada disekitarmu !

Kunci Jawaban
1. c
2. b
3. feromagnetik
4. elektromaagnetik
5. lemari es, bel listrik, televisi, radio, kipas angin, mesin cuci, magiccom dst
Penskoran
PG. Betul 1 skor 1
Isian Betul 1 skor 2
Uraian Betul 1 skor 3
Skor maksimal 9

NA = Skor perolehan x 100


Skor Maksimal

b. Remidial
Siswa yang belum mampu mengidentifikasi sifat-sifat magnet diminta untuk
melakukan percobaan secara mandiri dengan bimbingan guru
c. Pengayaan

xxxi
Siswa mencoba praktik membuat magnet buatan secara induksi dan gosokan

Mengetahui Lasem, 10 November 2019


Kepala Sekolah Guru Kelas VI

SUPINDIYAH, S. Pd DHINA WIDIATI, S. Pd. SD.


NIP. 19680918 199401 2 002 NIP. 19880714 200903 2 002

Lampiran 3 : Bahan ajar

BAHAN AJAR
MAGNET
Magnet adalah benda yang mampu menarik benda–benda tertentu di sekitarnya. Magnet
disebut juga dengan besi sembrani. Setiap Magnet memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan
adalah kemampuan benda tersebut untuk menarik benda-benda tetrentu disekitarnya.
Kekuatan tarik-menarik benda-benda tertentu disebut dengan gaya magnet.
Berikut nama magnet berdasarkan bentuknya,

xxxii
Dalam bentuk apapun, magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan
kutub selatan (south/S). Ketika magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut
akan tetap memiliki dua kutub. Jika dua kutub madnet sejenis, misalnya utara dengan utara
atau selatan dengan selatan akan terjadi tolak menolak. Dua kutub yang berlainan, utara
dengan selatan jika didekatkan akan tarik menarik.
Magnet dapat menarik benda lain. Benda-benda yang ditarik oleh magnet disebut benda
magnetis. Benda yang ditarik oleh magnet (benda magnetis) ini terbuat dari logam. Namun
tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah
dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen
cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda nonmagnetis. Benda-
benda tidak ditarik oleh magnet (bersifat tidak magnetis) terbuat dari kayu, plastik dan karet.
Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama setiap sisi atau bagiannya. Daerah disekitar magnet
yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medan magnet.
Sifat-Sifat Magnet
Magnet memiliki beberapa sifat. Berikut sifat-sifat magnet :
1. Magnet hanya dapat menarik benda–benda tertentu dalam jangkauannya, artinya tidak
semua benda dapat ditarik
2. Gaya Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal
pula benda yang dapat ditembus oleh gaya tersebut
3. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan
4. Gaya magnet paling kuat terletak di kutub-kutub magnet.
5. Apabila kutub yang sejenis / senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling
tolak menolak, namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka
mereka akan saling tarik menarik

xxxiii
Benda Berdasarkan Sifat Kemagnetanya
Berdasarkan kemagnetannya benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Benda Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh benda feromagnetik adalah besi, baja, nikel, dll.
2. Benda Non–Magnetik
Benda non-magnetik ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat.
Contoh bahan paramagnetik diantaranya, tembaga, platina, dll.
b. Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet, artinya benda ini tidak dapat ditarik
oleh magnet. Contoh bahan diamagnetik diantaranya emas, seng, merkuri, dll.

Macam-Macam Magnet dan Bentuknya


Berdasarkan cara terbentuknya magnet dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Magnet alam
Magnet alam terbentuk secara alami. Contohnya magnet bumi. Magnet alam
pertama kalinya ditembujan di Magnesia (sekarang mernama Mansia berada di
wilayah Turki)
2. Magnet buatan
Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia. Ada beberapa bentuk
magnet buatan, antara lain magnet batang, magnet jarum, magnet tabung (silinder),
huruf U, dan magnet ladam (tapai kuda) serta magnet cincin. Magnet magnet ini
memiliki kegunaan yang berbeda-beda.

Cara membuat magnet


Kita dapat membuat magnet dengan besi dan baja. Ada tiga cara membuat magnet,
diantaranya sebagai berikut :
1. Induksi
Cara membuat magnet dengan cara induksi yaitu dengan cara mendekatkan
bendabenda feromagnetik (besi atau baja) dengan magnet.benda tersebuat akan
menjadi bersifat magnet, namun hanya sementara karena sifat kemagnetan benda
tersebut akan hilang jika magnet dilepaskan.
2. Gosokan

xxxiv
Menggosok-gosokkan magnet asli dengan besi atau baja sehingga besi tersebut
nanti bersifat magnet
3. Aliran Listrik/Elektromagnetik
Membuat magnet dari aliran listrik

Lampiran 4 : LKPD
Lampiran 3 : Bahan ajar

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK I

Judul percobaan : Magnet


Tujuan : Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik mampu
1. Mengidentifkasi sifat-sifat Magnet
2. Mengidentifikasi jenis magnet
3. Mengidentifikasi benda berdasarkan sifat kemagnetan
4. Membuat laporan hasil Percobaan Magnet\Membuat magnet
dengan aliran listrik

Alat dan Bahan :


1. Magnet
2. Paku
3. Kabel listrik
4. Isi staples
5. Korek
6. Gunting
7. Kain

xxxv
8. Kayu
9. Pulpen
10. Penghapus
11. dl

xxxvi
xxxvii
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

Muatan Pelajaran : IPA


Kelas/Semester : VI/1
Hari /tanggal : Kamis, 7 November 2019
Alokasi Waktu : 7 menit
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.

Judul : Cara Membuat Magnet Secara Elektromagnetik


Indikator :
1. Kognitif
 Mendeskripsikan cara membuat magnet
 Membuat magnet secara lairan listrik
2. Psikomotorik
 Terampil dalam membuat magnet
3. Afektif
 Bekerjasama, tanggungjawab, kedisiplinan dan keaktifan (integritas)
 Aktif berinteraksi antara siswa dan guru dalam kerja kelompok
Alat dan Bahan
Langkah Kerja :
1. Menyediakan paku, kawat atau kabel, baterai dan paku
2. Melilitkan paku dengan kabel, semakin banyak lilitan kabel maka sifat kemagnetannya semakin kuat
3. Menyambungkan kedua kawat kumparan pada baterai
4. Mendekatkan ujung paku yang telah dililit dengan kabel atau kawat
5. Lalu setelah beberapa lama dekatkan paku yang dililiti kawat tadi dengan isi staples
6. Amati yang terjadi pada ujung paku yang telah dililiti kawat dan dihubungkan dengan baterai
7. Apa yang terjadi ??????

Kesimpulan :
1.
2.

UJI KOMPETENSI

Muatan Pelajaran : IPA


xxxviii
Kelas /Semester : VI/I
Kompetensi Dasar : 3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam
kehidupan sehari-hari
Nama :

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang paling benar !

1. Pernyataan dibawah ini merupakan sifat-sifat magnet, kecuali….


a. Memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan
b. Kutub yang senama bila didekatkan tolak menolak
c. Kutub yang senama bila didekatkan tarik menarik
d. Gaya magnet paling kuat berada dibagian kutubnya

2. Perhatikan gambar !

Gambar di atas adalah jenis magnet….


a. Jarum
b. Ladam
c. batang
d. silinder

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


3. Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet disebut….
4. Membuat magnet dengan aliran listrik disebut…..

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar !


5. Sebutkan lima benda elektronik yang menggunakan magnet yang ada disekitarmu !

Penilaian Sikap

Perubanan tingkah laku


Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3 ……………..
4 ……………..
5 ……………..
6 ……………..

xxxix
7
8
9
10
11
12

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1) Keterampilan

Nama Siswa : …………………

xl
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama ..............................................:
2. Jenis Kelamin.................................: ......................................................................................................
3. Tempat dan Tanggal Lahir..............: ......................................................................................................
4. Agama.............................................: ......................................................................................................
5. Alamat ...........................................: ......................................................................................................
6. Telepon ..........................................: ......................................................................................................
7. Golongan Darah..............................: ......................................................................................................
8. Anak ke ..........................................: ………………………dari ………………………...saudara
9. Asal Sekolah...................................: ......................................................................................................
10. Prestasi yang pernah di raih............: ......................................................................................................
11. Orang tua :
Nama Ayah...................................: ......................................................................................................
Nama Ibu.....................................: ......................................................................................................
12. Pekerjaan Orang tua .......................: ......................................................................................................

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

xli
………………,…..…………….

(…………………………)

R-9 Rubrik Laporan Best Practise


Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan

xlii
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang
sesuai
70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang
sesuai

xliii

Anda mungkin juga menyukai