Anda di halaman 1dari 21

MERDEKA BELAJAR

Oleh Fitron Sofiyulhaq


Modul 1: Mengenali Diri dan
Perannya Sebagai Pendidik

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu


mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan
tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai
dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan
kelemahan diri. Sebagai pendidik kita harus tahu apa
kekuatan dan kelemahan yang kita miliki, lalu
bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki
tersebut untuk berperan mendidik murid-murid
1.1 Apa Peran Saya Sebagai Guru/
Pendidik
Sebagai pendidik harus terus berinovasi dalam
mengemban tugas. Harus terus mengembangkan diri baik
teori-teori pembelajaran maupun praktik-praktik baik
dalam
1.2 Ingin Menjadi Guru Seperti Apa ?
Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu
sebagai pendidik, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh
yang baik di masa depan murid. Kita harus memproyeksikan
diri, menjadi guru seperti apa di masa depan? Agar anak bisa
meneladani dari setiap sikap dan perilaku kita dengan harapan ke
depannya mereka bisa menerapkan dalam kehidupannya, dimana
kehidupan masa depan mereka, sangat jauh berbeda dengan
kehidupan kita sekarang. Agar anak memiliki bekal untuk bisa
survive melanjutkan kehidupannya, sebagai pendidik memiliki
peran yang sangat penting untuk menanamkan karakter yang
baik kepada anak. Karakter yang dimaksud tentulah sesuai
dengan Profil Pelajar
Modul 2: Mendidik dan Mengajar

2.1 Mendidik Menyeluruh


Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan
bekal untuk murid kita mengisi masa depan perlu
ditingkatkan dan dikembangkan lagi, praktik-praktik baik
dalam mengajar di kelas hinggalah menemukan sebuah
formula yang ampuh untuk digunakan dalam
pembelajaran di kelas, agar kebutuhan anak akan belajar
benar-benar terpenuhi.
2.2 Pendidikan selama satu abad
Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan
bekal untuk murid kita mengisi masa depan.
Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Bapak Ibu Guru
lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid
mengisi masa depannya?
2.3 Menjadi Manusia Secara Utuh
Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
lahir dan batin. pendidikan seyogyanya dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Bagaimana peran pendidik dalam
memenuhi kebutuhan lahir dan batin peserta didik untuk
mencapai selamat dan bahagia? Apakah cara mendidik
dan mengajar kita sudah memenuhi kebutuhan murid
tersebut?
Modul 3: Mendampingi Murid dengan Utuh
dan Menyeluruh.

3.1 Kodrat Murid


 Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk
mendampingi tumbuh kembang murid, tentu harus
memperhatikan beberapa hal terkait latar belakang
muridnya. Dalam melakukan pembelajaran di kelas, perlu
diperhatikan 3 hal terkait perbedaan latar belakang
muridnya, yaitu: Kodrat keadaan, kodrat alam dan kodrat
zaman.
3.1.1 Kodrat keadaan Pendidikan itu sangat dinamis,
menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat.
Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah
perubahan tersebut. Lalu bagaimana kita sebagai pendidik
bisa mengemudikan laju pendidikan yang sesuai dengan
kodrat keadaan itu. Apakah cara mengajar kita sudah
menyesuaikan dengan keadaan saat ini?
.1.2 Kodrat Alam Setiap murid dilahirkan dengan kodrat
alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan,
pedesaan, pantai, gunung, dan lain-lain. Sebagai pendidik
harus memahami kodrat alam masing-masing murid dan
bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar
sesuai dimana murid tinggal.
3.1.3 Kodrat Zaman
Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa
kita cegah. Zaman berubah, cara mendidk dan
mengajarpun harus menyesuaikan dengan situasi saat ini.
Sebagai pendidik dituntut untuk bisa mendidik dan
mengajar murid sesuai dengan perubahan zaman.
3.2 Azas Trikon Di antara beberapa azas pendidikan yang perlu
diketahui oleh seorang pendidik antara lain, azas trikon.
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang
berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru
dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan
kebudayaan bangsa. Seorang pendidik harus memahami asas Trikon dan
praktiknya dalam pembelajaran.Azas Trikon yang pertama adalah Kontinuitas,
maksudnya tidak melupakan akar nilai budaya. Dalam pembelajaran selalu
diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam masyarakat.
Azas Trikon yang kedua adalah Konvergeni, maksudnya pendidikan harus
memanusiakan manusia.Dalam pembelajaran, guru harus menghargai dan
memberikan apresiasi kepada peserta didik, sekecil apapun prestasi yang
ditunjukkan.
Azas Trikon yang ketiga adalah Konsentris, maksudnya pendidikan itu harus
menghargai keberagaman dan memerdekakan murid, ini harus kita terapkan dalam
pembelajaran.Dalam pembelajaran guru harus menghargai keberagaman peserta
didik. Keberagaman menyangkut latar belakang keluarga, ekonomi, termasuk
keterbatasan fisik. Hal ini menyangkut gaya belajar anak yang harus kita ketahui
dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran
Modul 4: Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

4.1 Budi Pekerti


Setiap peserta didik memiliki kecerdasan berpikir masing-
masing. Kecerdasan berpikir peserta didik harus dapat
mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang
tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga
dan lingkungannya. Sebagai pendidik harus memahami
bagaimana watak atau budi pekerti diasah dan dilatihkan
ke murid
4.2 Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan
Teori ini berpendapat bahwa hal yang dominan dalam
pendidikan anak adalah faktor bawaan atau hereditas.
Dalam hal ini setiap anak membawa potensi yang
diperoleh secara genetis dari pendahulunya termasuk ayah
dan ibunya.Fungsi pendidikan adalah mengembangkan
potensi bawaan anak yang positif dan menyamarkan
potensi bawaan anak yang negatif.
Modul 5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

5.1 Mengantarkan Murid Selamat dan BahagiaDalam


materi Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia ini ada
3 poin penting yang kita pelajari yaitu selamat dan
bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21.
5.1.1 Selamat dan Bahagia Pendidikan seharusnya dapat
mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan
kebahagiaan hidupnya. Pendidik tidak hanya mengajarkan
materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk
menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan
kehidupannya.
5.1.2 Sistem Among
Sistem Among yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yaitu:
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan
Tut Wuri Handayani.
Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti sebagai pendidik harus
bisa menjadi teladan yang baik terkait sikap dan budi
pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.
Ing Madya mangun Karsa, berarti sebagai pendidik harus
bisa membangun semangat kepada peserta didik untuk
giat belajar dan berbuat kebaikan.
Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pendidik harus bisa
memberikan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
hal-hal yang bermanfaat.
5.1.3 Merdeka Belajar Abad 21
Kompetensi yang diharapkan di abad 21 menjadi
kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi
tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu,
pendidikan yang memerdekakan peserta didik menjadi
salah satu cara, murid merdeka dalam belajar , menggali
keingintahuannya dengan bimbingan guru. Pendidik harus
memahami bagaimana murid merdeka belajar untuk
mencapai kompetensi abad 21.
5.2 Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid
Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik, kita
harus memahami bagaimana cara membimbing murid,
bagaimana peran keluarga, sekolah dan masyarakat
5.2.1 Membimbing Murid, memperbaiki bangsaGuru
membimbing dan mendampingi murid dalam proses
belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan
berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan
memperbaiki bangsa. Pendidik harus memahami bagaimana
perannya dalam memperbaiki bangsanya.
5.2.2 Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya
tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasama dan
kolaborasi antara keluarga, sekolah dan masyarkat untuk
mewujudkan lingkungan pembelajaran yang optimal dan
kondusif bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai