Anda di halaman 1dari 1

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

FILOSOFI PENDIDIKAN KHD


Oleh: 1
Andriyanto_CGP A6.25 Jateng

Peristiwa
Pada dua minggu awal ini, saya memperoleh pengalaman penting saat belajar filosofi pendidikan
KHD. Saya mengalami peristiwa disadarkan kembali jati diri saya sebagai seorang Pendidik. Saat
inilah titik balik saya kembali ke kodrat saya sebagai Pendidik dengan memahami, menghayati,
dan mengamalkan filosofi pendidikan KHD. Setelah belajar dua minggu ini, saya semakin yakin
memegang filosofi Pendidikan KHD seterusnya. Peristiwa penting yang saya alami lagi adalah
dipertemukan dengan fasilitator, pengajar praktik, dan teman-teman CGP hebat. Kami saling
bergesekan, bertukar pikiran, tukar pengalaman, dan berdiskusi tentang filosofi Pendidikan KHD
sekaligus internalisasi dalam diri dan lingkungan belajar masing-masing.

Perasaan
Saya merasa sangat bahagia, karena mendapat ilmu yang sangat penting dan bermanfaat. Bahagia
juga saya rasakan karena bertemu dan bisa belajar dari orang-orang hebat. Saya sempat sedih dan
termenung mengingat apa yang sudah saya lakukan saat ini sebagai Pendidik, jauh dari filosofi
pendidikan KHD Bapak Pendidikan Indonesia. Saya termotivasi dan bersemangat untuk
menginternalisasi filosofi pendidikan KHD ini dalam diri saya sebagai seorang pendidik.

Pembelajaran
Penbelajaran yang saya peroleh dari dua minggu ini, antara lain: bahwa pendidikan dan
kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pendidikan adalah tempat persemaian
benih-benih kebudayaan. Kebudayaan dimaksud adalah budaya yang bersumber dari nilai-nilai
kemanusiaan. Pendidikan dan kebudayaan bersifat dinamis dan terus mengalami perubahan seiring
kodrat alam dan kodrat zaman. Perubahan pendidikan dan kebudayaan berlangsung secara
konsentris, kontinyu, dan konvergen. Perubahan tersebut bermuara pada perubahan budi pekerti.
Selanjutnya yang saya pelajari berikutnya: bahwa pendidikan hendaknya berhamba pada sang
anak, artinya pendidikan harus berorientasi pada anak. Pendidikan harus berpihak pada anak.
Pendidikan harus mampu mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan anak (potensi anak)

Penerapan
Penerapan dan Aksi nyata yang saya lakukan setelah saya mempelajari modul ini, pertama saya
mendiseminasikan materi filosofi pendidikan KHD kepada rekan-rekan guru satu sekolah melalui
kegiatan IHT (In the House Training). Saya lanjutkan dengan mengajak rekan-rekan guru bersama
dengan saya merefleksi tindakan maupun program yang selama ini dilakukan apakah sudah sesuai
dengan ajaran KHD. Setelah direfleksi dan dievaluasi, kemudian mendiskusikan bagaimana
supaya tindakan atau program pembelajaran itu sesuai dengan kodrat alam dan kodrar zaman serta
berpihak pada anak.

Anda mungkin juga menyukai