Anda di halaman 1dari 6

Materi 02 - Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN

Pemateri : DR. Muhammad Taufiq, DEA (Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN RI)

Selamat datang pada platform MOOC pelatihan dasar bagi para CPNS. Kawan-kawan
semuanya kita sebagai PNS merupakan sebuah kebanggan karena dapat melayani bangsa
Indonesia yang merupakan sebuah bangsa yang besar dan untuk itu presiden telah
meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) bagi ASN dan employer branding. kita
mengenal core value tadi dengan singkatan BerAKHLAK yaitu berorientasi pada pelayanan
akuntabel kompeten harmonis loyal adatif dan kolaboratif. Core value ini tentunya untuk kita
semuanya untuk terus mengembangkan diri terutama di era yang penuh perubahan ini dimana
kata kuncinya Semua bangsa dituntut berdaya saing dengan mengandalkan kemampuan
berinovasi, untuk itu pada kurikulum baru pelatihan dasar ini ditekankan pada beberapa hal
yang harus dikuasai oleh PNS yaitu penguasaan Core value dan penguasaan pada literasi
digital atau yang biasa disebut dengan smart ASN. selamat belajar semuanya semangat untuk
terus mengembangkan diri agar menjadi para ASN yang unggul yang mendukung daya saing
bangsa

Ringkasan Materi 02 - Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN (MOOC):


Pengantar: Materi ini membahas kebijakan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dengan fokus pada pelayanan, akuntabilitas, harmonisasi, dan employer branding.
dengan memberikan sambutan dan penghargaan terhadap peran ASN dalam melayani bangsa
Indonesia.

Pentingnya Core Values ASN: Materi ini mengakui pentingnya Core Values (Nilai-Nilai
Dasar) bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam melayani bangsa Indonesia. Core Values ini
diwakili oleh singkatan BerAKHLAK, yang merujuk pada orientasi pada pelayanan
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adatif, dan kolaboratif.

Pendorong Pengembangan Diri: Dalam era perubahan yang dinamis, penting bagi semua
ASN untuk terus mengembangkan diri. Kemampuan berinovasi menjadi kunci daya saing
bangsa, dan inilah mengapa penguasaan Core Values menjadi penting.

Fokus Kurikulum Baru: Kurikulum baru pelatihan dasar bagi CPNS menekankan beberapa
hal penting yang harus dikuasai oleh PNS. Salah satunya adalah penguasaan terhadap Core
Values, yang merupakan landasan bagi tindakan dan pelayanan ASN.

Literasi Digital dan Smart ASN: Selain penguasaan Core Values, materi ini juga
menekankan pentingnya literasi digital. Smart ASN mengacu pada kemampuan beradaptasi
dengan teknologi digital dan memanfaatkannya dalam kinerja sehari-hari.

Pesan Semangat: Materi ini mengajak semua peserta untuk belajar dengan semangat demi
mengembangkan diri menjadi ASN yang unggul dan mendukung daya saing bangsa
Indonesia.

1. Pentingnya Core Values: Materi membahas pentingnya Core Values (Nilai-Nilai


Dasar) bagi ASN (Aparatur Sipil Negara). Presiden telah mengenalkan Core
Values "BerAKHLAK" yang merupakan singkatan dari Berorientasi pada
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adatif, dan Kolaboratif.
2. Peran ASN dalam Bangsa: Sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), kita memiliki
tanggung jawab untuk melayani bangsa Indonesia yang besar. Core Values ini
dan employer branding menjadi dasar dalam pelaksanaan tugas sebagai ASN.
3. Pengembangan Diri di Era Perubahan: Dalam era perubahan ini, semua bangsa
dituntut memiliki daya saing dengan inovasi. ASN perlu terus
mengembangkan diri, terutama dalam menghadapi perubahan tersebut.
4. Kurikulum Baru Pelatihan Dasar: Kurikulum pelatihan dasar telah diperbarui.
PNS harus menguasai Core Values dan literasi digital (smart ASN) sebagai
bagian dari kompetensi yang harus dimiliki.
5. Semangat Mengembangkan Diri: Pesan akhir dari materi adalah untuk terus
semangat dalam mengembangkan diri menjadi ASN yang unggul, mendukung
daya saing bangsa, dan mengikuti pembelajaran dengan antusiasme.

1. MOOC pelatihan dasar CPNS mengenalkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) bagi
ASN, diluncurkan oleh presiden untuk membangun bangsa Indonesia.
2. Core Values "BerAKHLAK" berorientasi pada pelayanan akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adatif, dan kolaboratif.
3. ASN dituntut mengembangkan diri di era perubahan dengan kemampuan
berinovasi, berdaya saing, dan literasi digital (smart ASN).
4. Kurikulum baru pelatihan dasar menekankan penguasaan Core Values dan
literasi digital bagi PNS.
5. Peserta diharapkan belajar dengan semangat untuk menjadi ASN unggul yang
mendukung daya saing bangsa.
6. Materi 02 dalam platform MOOC membahas kebijakan pengembangan
kompetensi ASN.
7. ASN adalah PNS yang melayani bangsa Indonesia dengan mengikuti
Core Values (Nilai-Nilai Dasar) seperti BerAKHLAK (Berorientasi pada
pelayanan akuntabel kompeten harmonis loyal adatif dan kolaboratif).
8. Core Values ini penting untuk mengembangkan diri di era perubahan, di
mana semua bangsa perlu berinovasi dan berdaya saing.
9. Kurikulum baru pelatihan dasar menekankan penguasaan Core Values
dan literasi digital (smart ASN) bagi PNS.
10.Tujuan utama adalah menjadi ASN yang unggul dan mendukung daya
saing bangsa.
1. Kebijakan Presiden: Presiden meluncurkan nilai-nilai dan branding ASN. Kriteria
ASN melibatkan pelayanan, akuntabilitas, dan harmoni.
2. Presiden Joko Widodo meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK
yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif. Core values ASN menjadi titik tonggak penguatan ASN, baik di pusat
maupun daerah.
3. Pentingnya Inovasi: Bangsa Indonesia perlu mengandalkan inovasi untuk
berkembang. Kurikulum pelatihan dasar ASN menekankan kemampuan inovasi.
4. Fokus Pelatihan: Pelatihan ASN menekankan penguasaan kompetensi dan materi.
Kurikulum baru bertujuan untuk pengembangan yang komprehensif.
5. Semangat Pengembangan Diri: Peserta diharapkan terus mengembangkan diri menjadi
ASN yang unggul melalui semangat belajar dan inovasi.

6. Pentingnya Employer Branding: Presiden telah meluncurkan nilai-nilai dan citra


(employer branding) yang penting bagi ASN. Kriteria yang dijelaskan meliputi
orientasi pada pelayanan, akuntabilitas, dan harmonisasi.
7. Kemampuan Berinovasi: Kunci penting bagi setiap bangsa terkait dengan kemampuan
berinovasi. Kurikulum baru pelatihan dasar menekankan pentingnya penguasaan
kompetensi dan materi serta berinovasi.
8. Fokus Kompetensi: Bagi ASN, penguasaan kompetensi dan materi sangatlah penting.
Pelatihan dasar menekankan penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang relevan
dalam menghadapi tuntutan tugas.
9. Semangat Pengembangan Diri: Materi ini mengajak semua ASN untuk terus
mengembangkan diri, berinovasi, dan menjadi ASN yang unggul demi kemajuan
bangsa. Dukungan dan semangat untuk mencapai tujuan ini sangat penting.
10. Pentingnya Pelayanan: Presiden telah meluncurkan nilai-nilai penting bagi ASN dan
employer branding. ASN sebagai pelayan masyarakat harus berorientasi pada
pelayanan yang akuntabel dan harmonis.
11. Inovasi dan Kemampuan: Bangsa Indonesia dihubungkan dengan kemampuan
berinovasi. Dalam konteks kurikulum pelatihan dasar baru, ASN perlu menguasai
berbagai keterampilan dan materi untuk berinovasi.
12. Fokus Penguasaan Materi: PNS perlu memiliki penguasaan terhadap (kemampuan)
dan materi terkait dengan tugasnya. Pelatihan dasar ini bertujuan untuk memastikan
pemahaman yang luas.
13. Pendorong Pengembangan Diri: Semangat pengembangan diri penting agar ASN
menjadi unggul dalam keterampilan dan kompetensi. Dukungan terhadap visi ASEAN
yang unggul juga ditekankan.
14. Pesan akhir disampaikan dengan salam dan semangat untuk terus berkembang dalam
rangka melayani bangsa dan menjadi ASN yang unggul.
Semangat dari penyeragaman core values ini adalah untuk membangun kesadaran,
pemahaman hingga akhirnya implementasi budaya kerja sesuai core
values menjadi mindset seluruh ASN dalam menjalankan tugasnya. dan employer
branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” sebagai wujud nyata dari strategi penguatan
budaya kerja lewat transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(world class government) dan semangat melaksanakan ketentuan perundang-undangan
tentang ASN (UU 5 Tahun 2014). Untuk mendukung keterlaksanaannya di tataran kerja di
lapangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kemudian
menerbitkan Surat Edaran Nomor 20 tahun 2021 sebagai landasan hukum dan pedoman
pengimplementasiannya bagi setiap komponen ASN baik instansi pemerintah di tingkat
kementerian, lembaga maupun instansi daerah.
MENPAN-RB pada tahun 2024 menargetkan penguatan budaya BerAKHLAK dan
merumuskan langkah strategis upaya pencapaian tersebut ke dalam sepuluh (10) langkah yang
dilakukan secara bertahap di tahun 2022 melalui (1) Penguatan komitmen lewat
penyelenggaraan forum pimpinan, (2) Penyelarasan sistem yang dimulai lewat Sosialisasi
Sistem Penilaian Individu Core Values BerAKHLAK dalam SKP berdasarkan Permenpan RB
No. 6 Tahun 2022, (3)Perubahan individu yang dihasilkan lewat pelatihan Internalisasi Ber-
AKHLAK, (4) Pemetaan Budaya yang dicapai lewat sosialisasi & partisipasi pengisian
pengukuran kesehatan budaya organisasi / indeks BerAKHLAK, Employee Engagement &
Employer Branding, (5) Penentuan Agenda Perubahan dalam penyusunan roadmap, rencana
aksi program aktivitas budaya dan anggaran biaya, (6) Pengelolaan Agen Perubahan lewat
aktivitas tim agen perubahan, (7) Eksekusi rencana aksi dalam sosialisasi roadmap, rencana
aksi, simbol/artefak ke setiap ASN di instansi pemerintah, (8) Kampanye berkelanjutan lewat
perancangan media dan materi serta implementasi kounikasi BerAkhlak, (9) Monitoring &
Evaluasi berkala dalam forum komunikasi berkala tim agen perubahan serta pelaporan
program sosialisasi, internalisasi, dan aktivitas budaya BerAKHLAK, dan (10) Penghargaan
melalui penganugerahan penghargaan atas pencapaian Indeks Budaya BerAKHLAK.
Kesepuluh langkah stategis yang ditetapkan oleh MENPAN-RB merupakan upaya untuk
mencpai target tahap aktivasi / aktualisasi pelaksanaan budaya Ber-AKHLAK di tahun 2023.
BBPMP Jateng sebagai salah satu instansi di bawah Kemendibudristek pada setiap apel pagi
hari Senin telah mengkampayekan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK
kepada seluruh pegawainya agar ini dijadikan pedoman sebagai pegangan dalam bekerja dan
melayani.
Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq Sebagai Patokan.
Perlu disepakati patokan besar apa yang dipakai oleh lembaga sebagai payung besar yang
sifatnya umum dalam melaksanakan WFA. WFA atau Work From Anywhere yaitu bekerja
dan melaksanakan pekerjaan dari mana saja, maksudnya tidak hanya dari rumah tapi juga bisa
melaksanakan pekerjaan di tempat-tempat lainnya. Ketika lembaga kerja model WFA
diterapkan, semua pegawai memiliki landasan filosofis yang menyatu dalam dirinya ketika
bekerja dan mencapai indikator kinerja utama (IKU) dan Sasaran Kegiatan setiap tahun
berjalan sesuai dengan program dan ketrsediaan anggaran. Untuk itu diperlukan pendalaman
Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai kebutuhan mendasar bagi pegawai
agar, tulisan panduan prilaku ini tidak sekedar dibaca tetapi terinternalisasi pada setiap
individu pegawai agar bisa melaksanakan dengan sebai-bainya dalam mencapai kinnerja
bermutu sebagai bagian dari tuntutan mencapai Visi, Misi dan Tujuan lembaga.
Isi Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq yang harus dipahami dan di internaliasi
agar menjadi landasan filosofi bekerja pegawai adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas
tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu
orang lain belajar. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain. Membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.S etia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah. Menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.Terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Langkah Awal Implementasi Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq Sebagai
Patokan WFA.
Perlu langkah awal implementasi Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq pada
lembaga yang memrlukan dukungan dan kesepahaman seluruh pegawai yang ada sebagai
pelaksana kebijakan yang akan dijalankan. Langkah awal yang bisa dilaksanakan adalah
dengan melakukan survey terkait pemahaman pegawai pada Core Values (Nilai-nilai Dasar)
ASN BerAkhlaq. Apakah seluruh pegawai sudah memahami dengan baik isi dan pesan yang
harus dilaksanakan dan menjadi target individu sebagai landasan filosofi dalam bekerja.
Untuk mengetahui pemahaman utuh terhadap isi dan pesan dari Core Values (Nilai-nilai
Dasar) ASN BerAkhlaq, perlu diadakan survey kepada seluruh pegawai sebagai landasan
ilmiah dalam merancang WFA agar nantinya bisa dilaksanakan dengan baik dan efektif
sehingga bisa menghasilkan kerja positif untuk lembaga baik secara indivisu maupun
kolaboratif sebagai lembaga pelayanan pendidikan karena ini dapat menunjukkan pentingnya
kesatuan langkah dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu bisa menjadi starting
point yang sangat penting dalam menjadikan layanan pendidikan berkualitas sebagai target
bersama. Dalam pandangan demikian, sasaran utama semangat nilai dasar dan branding ini
adalah bagaimana memberikan dan mewujudkan layanan pendidikan prima bagi insan
pendidikan dengan topangan kapasitas yang mumpuni pada diri ASN.
Dibutuhkan tim perancang instrumen yang bisa mengungkapkan pemahaman pegawai
terkait Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq dengan pertanyaan-pertanyaan yang
menggelitik agar bisa mengetahui keseriusan pegawai dalam meaksanakan kebijakan itu.
Ketika instrumen setelah selesai dibuat dan divaidasi oleh validator dilanjutkan uji coba
instrumen secara terbatas untuk melihat validitas dan keterbacaan instrumen tersebut. Setelah
diujicoba barulah dilakukan survey secara masal yang melibatkan seluruh responden. Dari
hasil analisa hasil survey bisa dijadikan landasan awal patokan dalam merancang WFA secara
umum di lembaga. Hasil analisa ini bisa dijadikan kesimpulan awal dalam merancang
kegiatan berikutnya agar sesuai dengan pesan dari WFA agar kerja lebih fektif dan efisien
bagi seuruh pegawai dalam melaksankan Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq.
Pengalaman Penulis Melaksanakan WFA (Work From Anywhere)

Anda mungkin juga menyukai