Anda di halaman 1dari 19

VIDEO 1 PENGENALAN

1. PENGERTIAN BUDIDAYA SEMANGKA


Daya tarik budidaya semangka yaitu terletak pada nilai ekonominya yang tinggi serta
tingkat penerimaan masyarakat terhadap buah semangka karena rasanya yang manis,
renyah dan kandungan airnya yang banyak. Permintaan produk semangka dari waktu ke
waktu terus mengalami peningkatan, selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah
tangga yaitu sebagai penambah cita rasa minuman, semangka dapat digunakan pula
sebagai bahan baku dalam berbagai industri.
2. MORFOLOGI TANAMAN SEMANGKA
salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi
perkembangan sosial ekonomi rumah tangga. Pengembangan budidaya komoditas
semangka mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan
pendapatan petani.
a. Tumbuhan
Semangka merupakan jenis tanaman merambat. Untuk keperluan budidaya,
dibutuhkan lahan yang luas untuk menanamnya. Selain pemberian nutrisi yang
cukup secara teratur, tanaman semangka juga memerlukan paparan sinar matahari
langsung agar tumbuh dengan baik. Tanaman semangka memiliki batang-batang
yang bersulur.
Pohon semangka cocok ditanam pada jenis tanah gembur terutama untuk
pertumbuhan kecambah. Suhu lingkungan yang cocok berada dikisaran 21 derajat
Celcius atau lebih. Semangka juga bisa ditanam di kondisi lingkungan yang lebih
sejuk, namun harus ditutupi dengan plastik mulsa agar lebih hangat dan
kelembaban terjaga.
b. Daun
Daun tumbuhan semangka berukuran besar, teksturnya kasar dan memiliki bulu.
Bentuk daun semangka menyirip dan semakin tua maka tekstur daunnya akan
menjadi lebih keras dan kasar.
c. Bunga
Tanaman semangka memiliki bunga berwarna kuning. Bunganya tumbuh secara
individual di bagian ketiak daun. Mahkota bunganya berwarna putih atau kuning di
bagian dalam dan kuning kehijauan di bagian luarnya.

3. JENIS BUAH SEMANGKA


Di Indonesia, setidaknya ada 3 jenis buah semangka yang biasa ditemukan di pasaran.
Ketiga jenis tersebut antara lain:
a. Semangka Piknik
Semangka piknik adalah semangka yang memiliki bobot buah 5 kg hingga lebih dari
20 kg. Biasanya semangka piknik berbentuk bulat, namun ada juga yang berbentuk
oval atau lonjong. Jenis semangka ini dinamakan demikian karena sering dijadikan
bekal saat piknik. Ukurannya yang besar membuat buah ini sangat cocok
dikonsumsi saat bepergian bersama-sama dan dibagi-bagikan. Jenis semangka
piknik merupakan semangka paling dikenal. Warna kulitnya hijau cerah, biasanya
terdapat garis-garis berwarna hijau tua kehitaman. Daging buahnya berwarna
merah tua. Buah semangka piknik memiliki beberapa kultivar populer, diantaranya
adalah Crimson Sweet, Jubilee, All Sweet, dan Black Diamond.
b. Semangka Kulkas

Semangka kulkas juga dinamakan semangka ice box karena ukurannya lebih kecil
jika dibandingkan dengan semangka piknik. Berat semangka ini sekitar 2 kg hingga
6 kg, sehingga buah ini dapat disimpan dengan mudah di dalam kulkas tanpa di
potong. Kultivar semangka kulkas antara lain adalah Sugar Baby dan Tiger Baby.
Kulit buah semangka kulkas biasanya berwarna hijau tua. Semangka Sugar Baby
dagingnya berwarna merah, sementara Tiger baby berwarna kuning keemasan.

c. Semangka Tanpa Biji

Jenis semangka ini menjadi favorit karena sangat mudah dikonsumsi, tanpa perlu
terganggu dengan bijinya. Namun penanamannya ternyata tidak semudah
semangka biasa yang berbiji. Benih semangka tanpa biji harus dijaga pada suhu 32
derajat Celcius hingga tumbuh ke permukaan tanah. Biasanya buah semangka
tanpa biji memiliki ukuran 4 kg hingga 9 kg. Semangka ini memerlukan waktu
matang sekitar 85 hari. Kultivar semangka tanpa biji yang paling populer antara lain
adalah Crimson, Milionaire, Nova, dan Queen of Hearts.

4. Manfaat budidaya
Kebutuhan semangka meningkat, petani sejahtera, perputaran ekonomi berjalan lancar.
Tanaman semangka dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai buah segar, tetapi ada
yang memanfaatkan daun dan buah semangka muda untuk bahan sayur-mayur. semangka
yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki aroma dan rasa tawar,
bijinya diolah menjadi makanan ringan yang disebut "kuwaci" (disukai masyarakat sebagai
makanan ringan). kulit semangka juga dibuat asinan/acar seperti buah ketimun atau jenis
labu-labuan lainnya.
5. Kriteria Semangka
Pasar ini mempersyaratkan jenis semangka dan kualitas semangka yang baik. Kriteria
utama pasar adalah semangka tanpa biji, buahnya yang besar dan mempunyai rasa yang
manis dan segar. Ketersediaan buah semangka tanpa biji masih rendah, sehingga untuk
memenuhi permintaan tersebut dilakukan peningkatan kualitas buah semangka. Kualitas
semangka yang baik yaitu dapat dilihat dari hasil panen yang memenuhi waktu tingkat
kematangan 60 hari/dua bulan.
6. Teknik menanam semangka
Menanam semangka perlu memperhatikan banyak hal. Berikut cara menanam semangka.
a. Membersihkan dan membajak tanah
Menanam semangka dimulai dengan membersihkan dan membajak tanah.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian kapur pertanian sebanyak 1,5 ton/ha
untuk pH tanah dibawah 6. Campur tanah dengan pupuk kandang fermentasi
sebanyak 1,5 ton/ha dan pupuk NPK perbandingan 15:15:15 sebanyak 100 kg/ha.
Kemudian dilakukan pengadukan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur
dengan tanah.
b. Membuat bedeng
Membuat bedeng dilakukan dengan cara mencangkul tanah kemudian menaikkan
tanah tersebut sehingga permukaan bedeng menjadi lebih tinggi. Bedeng untuk
menanam semangka dibuat selebar lima meter, jarak antar bedeng adalah 60 cm
serta tinggi bedeng adalah 40-60 cm.
Langkah selanjutnya, tanah di bagian tengah bedeng dibagi menjadi dua bagian lalu
diangkat ke tepi bedengan sehingga kedua tepi bedeng akan membentuk tanah
dengan lebar satu meter. Sehingga dalam satu bedeng selebar lima meter terdapat
dua bedeng tanam di kanan dan kiri selebar satu meter. Kedua bedeng tanam
tersebut dibuat miring ke arah tengah. Pada titik tengah, pertemuan kedua bedeng
dibuat saluran air selebar 20 cm dengan kedalaman 10 cm.
c. Menutupi bedeng dengan mulsa plastik
Siapkan mulsa plastik dengan membuat lubang berdiameter 10 cm dengan jarak
yang sama dengan jarak tanam. Mulsa plastik ditutup di atas bedeng. Pinggir mulsa
dipasak dengan bilah bambu atau kawat.
d. Persiapan pembibitan
Persiapan pembibitan untuk menanam semangka membutuhkan tempat semai
benih untuk melindungi bibit muda. Sediakan media semai dengan komposisi 10
liter pupuk kandang, 20 liter tanah, dan 150 gram pupuk NPK halus. Campur media
tersebut lalu masukkan ke dalam tempat semai.
Setelah menyediakan media semai, ikuti langkah untuk menyiapkan bibit semangka
sebagai berikut. Benih semangka direndam selama 8-12 jam lalu ditiriskan.
Masukkan benih ke dalam kantong plastik ukuran 1 kg. Tiup dan ikat kantong
plastik dengan karet. Benih semangka akan berkecambah setelah tiga sampai
empat hari. Media semai disiram secukupnya. Benih terpilih yang sudah muncul
akan langsung disemai dalam polybag ukuran 1-1,5 cm. Kantong persemaian
diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Beri plastik transparan
dengan salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
e. Pembuatan lubang tanaman
Pembuatan lubang tanaman dilakukan satu minggu sebelum penanaman dengan
kedalaman 8-10 cm dan berjarak 20-30 cm dari tepi bedeng. Jarak antar lubang
tanam semangka adalah sekitar 90-100 cm.
f. Menanam semangka Bibit yang sudah tumbuh daun sejati sejumlah empat helai
siap dipindah ke lahan. Satu lubang tanam untuk satu bibit. Menanam semangka
sebaiknya dilakukan saat pagi hari sebelum jam 10.00 WIB atau sore hari setelah
jam 15.00 WIB untuk menghindari tanaman mengalami stress tinggi akibat
sengatan terik matahari.
g. Memberi pupuk untuk tanaman semangka
Pupuk untuk tanaman semangka adalah jenis NPK dengan perbandingan 15:15:15
dan dosis dua sampai tiga gram per batang tanaman. Pemberian pupuk disiram
selama seminggu sekali. Ketika tanaman sudah memasuki fase generatif, bisa
diberikan pupuk KCl dengan dosis dua hingga tiga gram per batang tanaman
semangka.

VIDEO 2 PENYEDIAAN BIBIT


TEKNIK PENCARIAN BIJI UNGGUL SEMANGKA
Pada dasarnya bibit semangka berasal dari biji, namun untuk mendapatkan pertumbuhan
semangka yang seragam. Bibit semangka non biji Madrid F1, Amara, Argo. Yang banyak
dipasaran yaitu jenis Madrid.
Keunggulan bibit Madrid: Buah nya akan lebih mudah dibentuk
KUALITAS BENIH SEMANGKA
Bibit semangka yang baik mempunyai ciri/karakteristik sebagai berikut:

 Apabila biji direndam dalam air, maka biji-biji calon bibit tersebut akan tenggelam, dan
tidak mengapung atau melayang di air.
 Permukaan atau keseluruhan bagian bib it utuh dan tidak ada gigitan serangga,
bopeng, atau serangan hama pemakan biji.
 Bijinya terlihat segar dan kuat jika ditekan dengan tangan.
 Bibit tersertifikasi dari instansi pertanian terkait (Jika dibeli dalam bentuk kemasan)
JENIS BENIH SEMANGKA
Pemilihan jenis benih tersebut harus yang berkualitas baik, seperti benih semangka tanpa biji.
Jenis benih semangka tanpa biji ini banyak di cari oleh kalangan petani untuk di jadikan benih
tanaman semangka. Adapun jenis nya yaitu:
a. Varietas quality (126)
merupakan varitas semangka non-biji yang berasal dari Taiwan. Banyak ditanam petani
semangka di Banyuwangi. Cirinya: bentuk buah bulat, kulit buah tebal dan berwarna hijau
kelabu dengan strip hijau tua. Dalam satu tanaman dapat dipelihara 3 buah dengan berat
rata-rata 5 kg. Bila satutanaman diperihara 1 buah akan mempunyai berat buah rata-rata
7,5 kg. Harga benih semangka non biji ini paling mahal.
b. Varietas Superior
Varietas semangka non biji berasal dari Taiwan. Cirinya: kulit berwarna hijau kelabu
dengan strip hijau tua. Dalam satu tanaman dapat dipelihara 2 buah dengan berat rata-
rata 5 kg. Bila satutanaman diperihara 1 buah akan mempunyai berat buah rata-rata 7-8
kg. Harga benih semangka non biji ini lebih murah dibanding dengan varietas quality.
c. Varietas mindful (180)
Varitas semangka non-biji, juga berasal dari Taiwan. Ciri-ciri varietas semangka non-biji ini
antara lain: bentuk buah bulat dan seragam, kulit buah berwarna hijau kelabu dengan strip
hijau tua yang berdekatan. ciri lain adalah daging buahnya berwarna merah, kompak dan
jarang berbentuk rongga di tengah, serta rasa enak. berat buah rata-rata 7 kg dan tahan
dalam pemgangkutan dan penyimpanan. harga benih varietas mindful  sama dengan
varietas quality. 
4. Varietas gem
Varitas semangka non-biji yang berasal dari taiwan. di indonesia banyak ditanam di sentra-
sentra produksi semangka, seperti: malang, jember, bondowoso, dan banyuwangi. varietas
semangka non-biji ini penampilan dari luar mirip dengan varietas quality. dalam satu
tanaman mampu dipelihara 2-3 buah per tanaman. harga benih sama dengan varietas
superior, tetapi dibawah varietas quality. 
5. Varietas top quality
Varitas semangka non-biji yang berasal dari jepang. di indonesia ditanam di wilayah
bondowoso dan banyuwangi selatan. varietas semangka non-biji ini sepintas mirip dengan
varietas quality, tetapi memiliki kulit buah lebih gelap sedikit. harga benih sedikit dibawah
varietas quality. 
6. Varietas diamond
Varitas semangka non-biji yang berasal dari taiwan. di indonesia ditanam di wilayah jember
dan banyuwangi. ciri-ciri dari luar sama dengan varietas semangka non-biji quality,
mindful, superior, gem, dan top quality. harga benih kira-kira sama dengan varietas top
quality. 
7. Varietas fengshan no. 1 (106)
Varitas semangka non-biji yang berasal dari taiwan. varietas ini mempunyai percabangan
sangat subur dan dapat terus membentuk buah selama kondisi sehat. varietas ini
mempunyai ciri bentuk buak bulat, warna kulit buah hijau gelap dengan strip tipis atau
kurang jelas. selain itu, daging buah berwarna merah, kompak, bertekstur lembut, rasanya
manis dan sedikut mengandung biji berwarna putih. keberadaan benih sulit ditemuai di
pasaran. 
8. Varietas orchid sweet (135)
Varitas semangka non-biji yang berasal dari taiwan tetapi mempunyai warna daging kuning
cerah. varietas semangka non-biji ini mempunyai daya adaptasi luas dan pembentukan
buah cukup mudah. buahnya mempunyai bentuk bulat-oval dengan berat rata-rata 4-6 kg
dan rasa renyah, lezat, sangat manis. keberadaan benih sulit ditemuai di toko-toko benih
pertanian.

Benih semangka yang berbiji juga banyak di jadikan benih tanaman, tetapi benih tersebut kini
jarang terlihat karena petani buah semangka lebih memilih buah semangka yang tanpa biji.
Penyiapan benih tanaman semangka terutama benih semangka tanpa biji ini harus di lakukan
dengan cara yang sangat hati-hati.
PROSES PEMBIBITAN
Langkah penyediaan bibit semangka:
1. Sediakan bibit semangka yang sudah dibeli dari toko.
2. Lakukan peretakan biji atau mengurangi ketebalan kulit, dengan cara diamplas atau di
potong ujung biji semangka tersebut dengan pemotong kuku. Tujuannya untuk
mempermudah perkecambahan biji.
3. Merendam terlebih dahulu bibit / biji semangka di air bersih hingga 1 malam,
kemudian ditiriskan.
4. Sediakan tempat atau kotak penyimpan/ storage kecil dengan alas dasar kertas minyak.
5. Masukan biji semangka yang sudah direndam ke dalam tempat tersebut.
6. Selanjutnya sungkup memakai plastik yang tembus pandang, tidak boleh berwarna
hitam. Kemudian tunggu selama 1 atau 2 malam hingga muncul tunas.

VIDEO 3 PENYEMAIAN
Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum di tanam pada
lahan penanaman. Penyemaian bibit semangka dapat menggunakan media tanam Klasmann
untuk mendapatkan kualitas yang baik dan seragam. Maka dari itu tahapan proses
penyemaian harus dilakukan dengan sebaik mungkin, adapun Cara Menyemai Biji Semangka
adalah sebagai berikut:

PERSIAPAN MEDIA SEMAI


Media semai yang baik adalah media yang sehat steril dalam arti bebas dari bibit penyakit
maupun hama dan benih gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit tersebut.
Media semai yang digunakan terdiri dari :
a. Tanah – Tanah yang digunakan sebaiknya tanah kering, gembur dan steril, bebas dari
bibit hama penyakit maupun bibit gulma.

b. Pupuk Kandang – Pupuk kandang berfungsi untuk menambah kesuburan media semai,


pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah matang atau sudah
melalui proses fermentasi dan telah diayak agar halus dan mudah dicampur dengan
tanah.

c. Arang Sekam – Arang sekam sangat baik untuk digunakan sebagai media karena
mempunyai daya ikat air yang cukup baik dan juga berfungsi untuk menyediakan
unsur fosfor dan kalium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
d. Pupuk Sp36 dan Pestisida Furadan  – Penggunaan pupuk Sp36 bersifat fleksibel
karena pupuk ini hanya sebagai pelengkap apabila dirasa unsur hara yang ada tidak
cukup. Aplikasinya Sp36 akan lebih baik jika dihaluskan terlebih dahulu agar mudah
merata di dalam media tersebut. Sedangkan furadan berfungsi untuk mencegah
nematoda akar maupun hama lain yang menyerang tanaman di persemaian.
Selanjutnya campurkan semua media semai dengan perbandingan tanah : pupuk
kandang : arang sekam = 1:1:1 dan 50 gram Sp36 dan 25 gram Furadan untuk setiap
takaran sekitar 10 kg tanah. Masukkan media ke dalam polybag.

CARA PENYEMAIAN
Kulit biji semangka terhitung tebal, maka dari itu perlu dilakukan peretakan biji atau
mengurangi ketebalan kulit, dengan cara diamplas atau di potong ujung biji semangka
tersebut dengan pemotong kuku. Tujuannya untuk mempermudah perkecambahan biji.
Adapun cara penyemaian benih semangka dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Cara langsung
Caranya yaitu biji semangka langsung ditanam ke dalam polybag berisi media tanpa
ada perlakuan sebelumnya. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan yaitu
pertumbuhannya tidak serempak dan daya tumbuhnya rendah.
b. Cara dikecambahkan terlebih dahulu
Biji semangka direndam terlebih dahulu dengan air hangat selama kurang lebih 5 jam
dengan tujuan untuk melunakkan kulit biji semangka tersebut dan merangsang
pertumbuhan akar lembaga/akar yang keluar dari benih.
Setelah selesai perendaman, biji semangka diperam dalam kertas atau kain basah dan
disimpan pada tempat yang hangat selama kurang lebih 24-36 jam hingga keluar calon akar
lembaga, kemudian baru ditanam pada polybag berisi media yang telah dipersiapkan.

PERAWATAN PERSEMAIAN
Agar bibit yang disemai dapat tumbuh baik dan sehat, maka harus dilakukan pemeliharaan
bibit, di antaranya adalah :
a. Lakukan penyiraman saat media terlihat kering. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada
pagi hari.
b. Berikan perlindungan menggunakab plastik/naungan pada bedeng persemaian,
dengan tujuan untuk mencegah serangan hama dan guyuran air hujan yang dapat
mengganggu pertumbuhan bibit.
c. Penyiangan gulma, baik yang ada di polybag maupun di lingkungan sekitarnya.
d. Pemberantasan hama dan penyakit juga penting untuk dilakukan untuk mencegah
adanya serangan hama maupun penyakit yang dapat merusak bibit.

PINDAH LAHAN
Bibit siap ditanam pada lahan apabila telah tumbuh normal baik daun maupun akar, dengan
ciri-ciri akar telah keluar dari lubang polybag, memiliki daun 2-3 lembar dan batang sudah
kaku. Lahan untuk menanam bibit semangka sebaiknya telah dipersiapkan terlebih dahulu
agar bibit tidak terlambat dalam penanaman pada lahan. Karena bibit yang terlambat pindah
tanam dapat menyebabkan pertumbuhannya kerdil.

VIDEO 4 PENGOLAHAN LAHAN

Penyiapan lahan merupakan bagian budidaya yang perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat
mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. penyiapan lahan tanaman semangka
meliputi pembersihan, pengolahan tanah, pemberian pupuk dasar, dan pemberian kapur
sesuai kondisi ph tanah pada lahan kebun yang akan ditanami semangka. pembersihan lahan
dilakukan untuk membuang sisa-sisa tanaman, rumput, sampah, dan kotoran lainnya.

sedangkan pengolahan tanah dapat dibedakan tiga cara, yaitu pengolahan tanah secara
minimum (minimum tillage), semi intensif, dan intensif. masing-masing cara pengolahan
tanah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. pengolahan tanah secara minimum (minimum tillage)


Cara ini dimulai dengan membuat parit saluran air di tengah-tengah petakan dengan lebar
30 – 40 cm dan dalamnya 40 – 50 cm. parit ini berfungsi untuk penampungan dan
pembuangan air. selanjutnya pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul tanah
sedalam daun cangkul, lalu dibuat lubang-lubang kecil untuk tempat menanam benih
semangka. lubang diatur secara berbaris dan jarak antar baris satu dengan lainnya 5 – 6
meter untuk tempat menjalarkan tanaman semangka, sehingga nantinya ujung-ujung
tanaman bertemu di tengah-tengah antar dua baris.

2. pengolahan tanah semi intensif

Pengolahan tanah semi intensif dimulai dengan membuat parit selebar 40 – 60 cm dan
dalamnya 40 – 60 cm pada setiap lebar petakan 5 – 6 meter. tanah selebar 60 – 80 cm
pada sisi kiri dan kanan petakan dicangkul dan digemburkan. kemudian tanah diratakan
dan ditambah pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) sebanyak 10 – 20 ton per
hektar. tanah siap ditanami bibit semangka.

3. pengolahan tanah intensif

Pengolahan tanah intensif dapat dilakukan dua macam, yaitu sistem tanpa menggunakan
mulsa plastik hitam perak (mphp) dan sistem mphp.

pengolahan tanah intensif dengan sistem tanpa mphp dimulai pembuatan bedengan pada
lahan setinggi kira-kira 30 cm dan lebar 3 meter untuk tanam tunggal dan lebar bedengan
6 - 7 meter untuk tanam ganda. jarak antar bedengan dibuat parit selebar 50 - 60 cm dan
tinggi 40 – 50 cm. selanjutnya dilakukan pengolahan tanah hanya pada bidang lahan yang
akan ditanami benih atau bibit semangka saja, yaitu di atas bedengan selebar kira-kira 1
meter pada satu sisi dekat parit untuk tanam tunggal, dan pada dua sisi (kanan dan kiri)
masing-masing dekat parit untuk tanam ganda.  tanah diolah secara sempurna hingga
tanah menjadi remah dan gembur, kemudian bedengan diratakan dan dibuat lubang-
lubang kecil berbaris sejajar parit dengan jarak antara lubang 90 – 100 cm. lubang-lubang
ini untuk tempat menanam benih atau bibit semangka dan setiap lubang diisi pupuk
kandang/kompos kira-kira sebanyak 3 kg. lahan siap untuk ditanami benih atau bibit
semangka.

sedangkan pengolahan tanah intensif sistem mphp pada prinsipnya sama dengan cara
pengolahan tanah tanpa mphp, tetapi bedengan harus benar-benar rata dan sekaligus
dipupuk dengan pupuk anorganik. setelah setiap lubang diberi pupuk kandang/kompos 3
kg, tahap selanjutnya tanah dikering anginkan. setelah 10 – 15 hari bedengan disiram ala
kadarnya dan diberi pupuk dasar untuk 1 hektar berupa pupuk kandang 15 ton dan pupuk
kimia yang terdiri dari: 600 kg za, 240 kg sp-36, dan 250 kg kcl. semua pupuk dicampur dan
diberikan pada bidang tanah yang diolah, lalu diaduk sampai rata. bila diperlukan diberi
juga kapur pertanian atau dolomite dengan dosis sesuai dengan kondisi ph tanah
setempat. tanah dengan ph 4 – 5 diberi 1,5 – 2 ton dolomit per hektar dan kondisi ph 5 - 6
diberi 0,75 – 1,5 ton dolomit per hektar. kemudian setiap bedengan ditutup dengan mphp,
dimulai dari ujung ke ujung pada setiap bedengan.  mphp ditarik dan dirapikan sehingga
permukaan bedengan tertutup rapat dan bagian tepi mphp harus dikuatkan dengan bilah
bambu berbentuk u terbalik setiap 40 cm. sebelum tanam, mphp di atas bedengan dibuat
lubang-lubang tanam dengan jarak antar lubang 90 – 100 cm. caranya, gunakan kaleng
susu bekas yang dipotong salah satu permukaannya, lalu ditempelkan pada mphp, ditekan
dan diputar kearah jarum jam sampai bolong. atau dengan cara lain, yaitu dengan
menggunakan alat khusus pembuat lubang yang terbuat dari pipa besi dan bergagang kayu
serta diisi arang membara. caranya, tempelkan permukaan pipa besi yang sudah panas
pada mphp, maka akan bolong. pada mphp yang bolong siap ditanami benih atau bibit
semangka.

Persiapan Lahan
1. Pemilihan lahan
Menentukan tanah di mana lahan harus terkena sinar matahari secara langsung, dan
memiliki unsur hara tinggi serta pH sekitar 6-6,7.
2. Jika sudah memenuhi syarat tersebut, kemudian tanah harus melalui pengolahan
digemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan pupuk NPK sesuai takaran.
3. Membersihkan gulma dan mempersiapkan bedengan dengan lebar 2-3 meter untuk tanam
tunggal dan lebar bedengan 6-7 meter untuk tanam ganda. Jarak antar bedengan dibuat
parit selebar 50-60 cm dan tinggi bedengan 40-50 cm.
4. Tutup bedengan dengan plastik mulsa dengan diameter.

Alat dan Bahan untuk pengolahan tanah:


1. Cangkul berfungsi untuk membuat bedengan dan meratakan sisa tanah yang sudah diolah.
2. Ember berfungsi untuk wadah/tempat mencampurkan pupuk.
3. Plastik mulsa berfungsi untuk penutup bedengan.
4. Meteran berfungsi untuk alat ukur ketinggian dan kedalaman bedengan dalam satuan
centimeter.
5. Gunting berfungsi untuk memotong.
6. Bambu berfungsi untuk penjepit dan mengeratkan plastik penutup.
7. Alat semprot 20 L berfungsi untuk membasmi penyakit/hama tanaman yang muncul
disekitar tanah.
8. Buku berfungsi untuk panduan atau pencatatan jadwal/waktu yang sudah ditentukan dari
penyediaan bibit, dan pengolahan tanah, waktu tanam, dan juga panen.

Pengolahan Tanah
1. Langkah awal pengolahan lahan, cacah tanah terlebih dahulu agar gembur.
2. Setelah tanah dicacah, tebar pupuk NPK untuk dasar agar kualitas tanah lebih baik.
3. Ratakan kembali tanah yang sudah di tebar pupuk, dengan ditekan menggunakan cangkul.
4. Lakukan penyiraman parit pada sisi bedengan yang sudah dibuat.
5. Di sisi yang lain plastik mulsa di urug dengan tanah agar tetap pada tempatnya.
6. Gunakan alat cemplongan untuk membuat lubang tanam pada plastik mulsa.
7. Setelah pembuatan lubang tanam pada plastik mulsa kemudian lubangi tanah dengan
tugal. (Tugal sama dengan gejik, terbuat dari kayu dengan diruncingi disalah satu ujungnya)
8. Kemudian lakukan penyiraman pada lubang tanam dengan tujuan agar tanah tidak kering
pada saat akan dilakukan pemindahan/penanaman bibit ke tanah.

VIDEO 5 PENANAMAN
Penanaman tanaman semangka memiliki arti yaitu memindahkan bibit dari tempat
penyemaian ke areal pertanaman yang telah disiapkan.
Hal ini bertujuan agar keperluan zat hara yang dibutuhkan tanaman terpenuhi yaitu mulai dari
awal penanaman dilakukan sampai dengan panen. Penanaman bibit tanaman ini dilahan
sebaiknya dilakukan pada pagi hari ataupun pada sore hari untuk menghindari stres akibat
terkena sinar matahari.
Sebelum penanaman tanaman semangka dilakukan maka dilakukan perendaman tanah
disekitar bedengan (dileb) agar bedengan basah. Penanaman dilakukan setelah bibit semangka
berumur 7-10 hari dari persemaian atau apabila bibit semangka sudah memiliki satu setengah
lembar daun.
Tanaman semangka merupakan tanaman yang menjalar, maka setiap bedengan hanya dapat
ditanam satu baris dengan jarak tanam 27 sampai 50 cm.
1. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam pada MPHP dan bedengan
dengan tugal.
2. Setelah itu, sebelum tanam, media pada bibit disiram sampai basah agar media tidak
pecah saat polibag dibuka.
3. Untuk mengeluarkan bibit dari polybag yaitu dengan cara meremas media semai
sampai padat kemudian polybag dilepaskan dengan cara ditarik keatas.
4. Setelah itu, bibit ditanam pada lubang tanaman pada bedengan sedalam 2-3 cm
dengan posisi bibit dalam keadaan tegak dan bagian bibit tidak menyentuh mulsa
plastik yang digunakan.
5. Kemudian menyiram bibit semangka dengan air sampai media disekitar bibit semangka
sudah cukup basah.
Penanaman bibit semangka tidak boleh terlalu dalam sehingga melewati leher akar. Tanaman
akan sulit untuk berkembang dan juga jangan terlalu dangkal karena apabila terlau dangkal
menanam maka tanaman akan cepat rebah/roboh. Setelah selesai penanaman maka bibit
yang sudah ditanam disiram untuk mengurangi tingkat kelayuan.
VIDEO 6 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SETELAH PENANAMAN TANAMAN SEMANGKA
(SETELAH 30 HARI)
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TANAMAN SEMANGKA
Perawatan tanaman harus dilakukan secara rutin semenjak setelah selesai penanaman hingga
buah semangka dipanen. Upaya pemeliharaannya antara lain penyulaman, pemangkasan dan
pembentukan tajuk, sanitasi lahan dan pengairan, pemupukan susulan, pemeliharaan buah,
serta pengendalian hama penyakit tanaman.  
Dalam pemeliharaan tanaman semangka, perlu diperhatikan hal-hal penting.
Berikut cara pemeliharaan tanaman semangka:
1. Penyulaman tanaman semangka
Penyulaman tanaman semangka dilakukan tidak lebih dari 10 hari dari penanaman tahap
pertama. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan tanaman seragam.
Bibit yang terserang penyakit rebah (busuk) batang perlu dimusnahkan kemudian
permukaan tanahnya dibuang dan diganti dengan tanah yang baru kemudian ditanam bibit
sulaman. 
Penyulaman tanaman semangka paling lambat dilakukan umur 3 hari setelah tanam (HST)
sampai umur tanaman 10 hari. Tanaman semangka yang sudah terlalu tua apabila masih
terus disulam mengakibatkan pertumbuhannya menjadi tidak seragam. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap perawatan tanaman semangka serta pengendalian hama penyakit
ketika berumur dewasa.
Penyulaman tanaman semangka paling lambat dilakukan umur 3 hari setelah tanam (HST)
sampai umur tanaman 10 hari. Tanaman semangka yang sudah terlalu tua apabila masih
terus disulam mengakibatkan pertumbuhannya menjadi tidak seragam,
2. Pemangkasan cabang
Jika tanaman semangka terlalu banyak cabang dan daun, maka akan menghambat
pertumbuhan generatif. Selain itu, apabila kondisi lingkungan lembap, maka tanaman akan
mudah terserang penyakit atau produksi rendah (buah kecil). Cabang yang dipelihara
hanya tiga sampai empat cabang utama per tanaman agar ukuran buah semangka menjadi
besar. Pemangkasan titik tumbuh dilakukan tujuh hingga sepuluh hari setelah tanam
menggunakan pisau atau gunting steril. Bekas pangkasan tangkai semangka disemprot
dengan fungisida. Jika percabangan mencapai tinggi 20 cm maka disisakan tiga cabang
yang sehat dan kekar untuk dipelihara sebagai cabang utama apabila akan memelihara
lebih satu buah per tanaman.
3. Penyerbukan buatan
Penyerbukan buatan biasanya dilakukan mulai minggu ke empat bulan kedua atau 21 hari
setelah tanam sampai minggu satu bulan ketiga atau 28 hari setelah tanam. Keuntungan
penyerbukan buatan adalah buah yang dihasilkan sempurna dan populasi tanaman
semangka dapat diatur Bunga betina yang dipilih dimullai dari ruas daun ke-13 atau ke-14
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Satu bunga jantan polinator hanya
diserbukkan pada satu bunga betina.
4. Penjarangan (seleksi) buah semangka Tiga sampai lima hari setelah penyerbukan, dapat
diketahui keberhasilan penyerbukan tersebut. Ciri penyerbukan yang berhasil adalah
bunga yang diserbuki menjadi terbalik dan menghadap ke bawah supaya bakal buah
berkembang. Jumlah buah yang dipelihara tergantung pada kebutuhan dan kondisi
tanaman.
5. Pemberian serasah/jerami/alas buah
Pemberian serasah/jerami untuk alas buah berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma.
Buah yang tidak diberi alas berakibat pada bentuk yang tidak normal dan mudah terserang
penyakit. Pada musim hujan, alas buah diganti dengan bilah bambu. Karena jerami basah
dapat menyebabkan perkembangbiakan penyakit tanaman. Pengairan Tanaman semangka
memerlukan banyak air, terutama pada fase vegetatif. Pengairan pada fase generatif
(muncul bunga) perlu dikurangi. Saat tanaman mulai berbuah, pengairan ditambah lagi dan
dikurangi ketika fase pemasakan buah. Lakukan penyiraman rutin pagi dan sore hari agar
tanaman tidak layu dan kerdil, namun hentikan penyiraman saat awal pembentukan
bunga, penyiraman dilakukan kembali saat buah sudah terbentuk. Hingga 10 hari
menjelang masa panen, kurangi penyiraman untuk menjaga kadar manis buah.
6. Penyiangan tanaman semangka Penyiangan dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena
akar tanaman semangka.
7. Pupuk tambahan
Pupuk tambahan yang diberikan pada tanaman semangka pada umur 25 hari setelah
tanam adalah pupuk daun dan pupuk siram dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pupuk
daun yang digunakan adalah jenis multimikro dengan dosis 2 cc/liter dan campuran ZA +
NPK (15:15:15). Pupuk tersebut dicairkan dengan perbandingan 1:1, yaitu 5 gram per liter
air. Fase generatif dan pembuahan dengan pemberian NPK 10 gram per liter dicairkan dan
disiramkan sebanyak 250 ml per lubang tanaman. Pada fase pembesaran dan peningkatan
kadar gula buah (45-55 hari setelah tanam) diberikan tambahan pupuk KNO3 sejumlah 10-
15 gram per liter dan dicairkan. Siram pupuk sebanyak 250 ml pe rlubang tanaman.

Untuk teknik pemupukan semangka yang dibudidayakan dengan mulsa plastik, ada
pendapat bahwa pupuk hanya diberikan sekaligus pada saat pengolahan lahan. Atau biasa
disebut dengan pupuk dasar. Namun mitalom punya cara yang berbeda, walaupun sedikit
ribet dan tidak praktis. Pemupukan ala mitalom adalah pemupukan dasar dan pemupukan
susulan yang diberikan setiap 4 hari sekali yang dilakukan sampai usia 50 HST. Memang
banyak menyita waktu dan tenaga, namun berdasarkan pengalaman mitalom cara ini
memberikan hasil yang maksimal dibanding dengan pemupukan sekaligus.

PUPUK DASAR

– Pupuk dolomit dengan dosis sesuai pH tanah, diberikan pertamakali, yaitu 7 – 10 hari
sebelum pemupukan dasar lainnya (tidak boleh bersamaan dengan pupuk kalium)
– Pupuk kandang sebanyak 1 – 1,5 kg/tanaman
– Pupuk TSP/SP36, KCl dan ZA sebanyak 100 gr/tanaman (perbandingan 2 : 1 : 1)
– Pupuk dasar diberikan 10 – 15 hari sebelum penanaman

PUPUK SUSULAN
A. Semangka Berbiji

1. Pupuk Susulan I : Pupuk NPK 16-16-16 dilakukan pada usia 10 HST dengan dosis 5
gr/tanaman. Dilarutkan dengan 300 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang.

2. Pupuk Susulan II : Pupuk ZA dilakukan pada usia 14 HST dengan dosis 10 gr/tanaman.
Dilarutkan dengan 400 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang.
3. Pupuk Susulan III : Pupuk NPK dan ZA (perbandingan 1 : 2) dilakukan pada usia 18 HST
dengan dosis 15 gr/tanaman. Dilarutkan dengan 600 ml air dan dikocorkan pada tanaman.

4. Pupuk Susulan IV : Pupuk TSP, ZA dan KCl (perbandingan 2 : 2 : 1) dilakukan pada usia 22
HST dengan dosis 50 gr/lubang. Dilarutkan dengan 500 ml air dan dikocorkan pada lubang
diantara tanaman (lubang yang dibuat ditengah-tengah antara 2 tanaman). Atau
ditaburkan jika kondisi memungkinkan (tanah basah atau pada musim hujan)

8. Pembalikan buah
Pembalikan buah semangka dilakukan dua kali seminggu. Warna kulit buah yang tidak
pernah dibalik akan menjadi putih kekuningan karena tidak terkena sinar matahari.
9. Pengendalian hama & penyakit
- Hama Thrips
Gejalanya yaitu daun keriting, dan cacat fisik pada buah. Hama kutu ini dapat
mengisap cairan pada daun muda dan permukaan daun sehingga daun akan
mengering dan mengecil. Gunakan AVIDOR (2 gr/l) dan AVIMAX (1 ml/l).
- Downy Mildew (Embun bulu)
Penyakit ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan proses fotosintesis sehingga
akan menurunkan produktivitas tanaman semangka itu sendiri. Gunakan TORBINOL
480 SC (1 ml/l).
- Lyriomiza sp (Leaf miners)
Hama ini menyerang daun, namun bisa menyerang batang muda dan buah. Hama ini
menyerang daun tanaman dengan cara meletakkan telur di bagian epidermis daun.
Gunakan STARMEK 18 EC (1 ml/l).
- Spodoptera litura
Ulat ini tidak hanya menyerang daun sehingga jadi bolong-bolong dan rusak, namun
juga dapat menyerang dan melubangi buah. Gunakan Tumagon Plus 240SC (1 ml/l)

VIDEO 7 PANEN (59-60 HST)


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi umur panen buah semangka. Umur panen
buah semangka bervariasi antara 65 hingga 85 hari setelah tanam, tergantung faktor
genetika, klimat, serta tindakan budidaya. Penanaman semangka pada ketinggian 700-900
meter di atas permukaan laut mempunyai umur panen yang lebih lama, yaitu sekitar 90
hingga 100 hari setelah tanam.
Ciri-ciri buah semangka yang siap panen adalah:
1. Warna dan tekstur kulit buah terlihat bersih, jelas, dan mengkilat.
2. Sulur pada pangkal buah kecil dan telah berubah warna menjadi cokelat tua dan
mengering. Suara buah bila diketuk dengan jari akan bersuara agak berat.
3. Tangkai buah mengecil hingga terlihat tidak sesuai dengan ukuran buah.
4. Bagian buah yang terletak di atas landasan telah berubah warna dari putih menjadi
kuning tua.
Saat panen yang tepat adalah di pagi hari, karena proses penimbunan zat makanan terjadi
pada malam hari. Buah dipanen dengan pemotongan pada bagian tangkai menggunakan
pisau dengan jarak tujuh sentimeter dari buah. Panen buah semangka dilakukan bertahap
dengan mengutamakan tanaman yang sudah siap panen terlebih dahulu. Buah yang
dipanen dikumpulkan dalam keranjang dengan hati-hati untuk mencegah cacat buah
secara fisik.
Hingga tiba saatnya, semangka siap dipanen. Dalam proses panen, pastikan semangka
harus cukup umur. Untuk tanaman semangka tergantung varietasnya, untuk jenis
semangka berbiji di usia 60 HST mulai ada yang siap dipanen. Ciri-ciri lainnya adalah:
- Corak pada semangka semakin lebar2
- Warna maupun tekstur kulit buah tampak berwarna mengkilap dan tidak
kusam.
- Sulur yang ada di pangkal buah semangka sudah mengecil dan mulai
mengering.
- Berat semangka cukup dan akan mengeluarkan nada tinggi bila ditepuk. Panen
semangka lebih baik dilakukan di pagi hari atau cuaca cerah.
- Buah semangka dapat dipetik beserta tangkainya 3-5 cm dari pangkal buah
agar lebih tahan disimpan. Hasil panen dapat dikumpulkan dalam keranjang,
diberi alas dan diletakkan di tempat teduh.
- Adapun proses pemanenan semangka yang perlu diperhatikan antara lain :

CIRI & UMUR PANEN

Umur panen setelah 59-65 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: setelah terjadi perubahan
warna buah, & batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).
Masa panen dipengaruhi cuaca, & jenis bibit (tipe hibrida/jenis triploid, maupun jenis buah
berbiji).

CARA PANEN

Dalam pemetikan buah yg akan dipanen sebaiknya dilakukan pd saat cuaca cerah & tidak
berawan sehingga buah dlm kondisi kering permukaan kulitnya, & tahan selama dlm
penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka
dilakukan beserta tangkainya.

PERIODE PANEN

Panen dilakukan dlm beberapa periode. Apabila buah secara serempak dpt dipanen secara
sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan dpt dilakukan 2 kali. Pertama dipetik buah yg
sudah tua, ke-dua semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga setelah daun-
daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dpt berkembang lagi maka buah
tersebut harus segera dipetik.
PERKIRAAN PRODUKSI

Hasil produksi dari masing-masing pohon semangka perlu diadakan pembatasan hasil
buahnya, sehingga dpt diperkirakan jumlah produksinya. secara wajar, jumlah buah
berkisar antara 2-3 buah setiap pohon (1 buah pada cabang pohon & 2 buah pada batang
utama dari pohon), dgn berat buahnya ± 6-8 kg per pohon.

VIDEO 8 PASCA PANEN


Penanganan pasca panen buah semangka diawali dari pengumpulan hasil panen sampai
buah siap dipasarkan. Penanganan pascapanen buah semangka harus diusahakan sebaik
mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah. Hampir semua jenis buah-buahan, termasuk
buah semangka, mudah sekali mengalami kerusakan bila penanganannya kurang baik.
Meskipun penanganan pasca panen ini tampak sederhana, tetapi sangat berpengaruh
terhadap mutu buah dan harga jualnya. Buah yang baik harga jualnya akan jauh lebih tinggi
daripada buah yang cacat.

PENGUMPULAN
Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik mungkin agar
tidak terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi mutu buah dan harga jualnya.
Mutu buah dipengaruhi adanya derajat kemasakan yang tepat, karena akan
mempengaruhi mutu rasa, aroma dan penampakan daging buah, dengan kadar air yang
sempurna.

PENYORTIRAN DAN PENGGOLONGAN


Penggolongan ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan pasaran.
Penyortiran dan penggolongan buah semangka dilakukan dalam beberapa kelas antara
lain:
1. Kelas A: berat = 4> kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
2. Kelas B: berat ± 3.5 hingga 3.9 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
3. Kelas C: berat ± 3.0 hingga 3.4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
4. Kelas D: berat ± 2.9 < kondisi sortiran sisa kelas A B dan C.

PENYIMPANAN
Penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih
baik) dilakukan sebagai berikut:

1. Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4,4 derajat C, dan kelembaban udara
antara 80-85%.
2. Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar O2 dan
kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon dioksida (CO2),
dapat mengurangi proses respirasi.
3. Penyimpanan dalam ruang tanpa pengatur suhu: merupakan penyimpanan jangka
pendek dengan cara memberi alas dari jerami kering setebal 10-15 cm dengan
disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya diberi jerami kering.

PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN


Di dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai pada tujuan akhir
dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang secara benar dan hati-hati.
Menggunakan tempat buah yang standar untuk mempermudah pengangkutan. Melindungi
buah saat pengangkutan dari kerusakan mekanik dapat dihindari. Dibubuhi label pada peti
kemas terutama tentang mutu dan berat buah.
ALAT PASCA PANEN
- Kendaraan untuk pendistribusian buah semangka.
- Keranjang dengan kapasitas 150kg.
- Alas/terpal
- Timbangan
- Dami atau Jerami padi untuk alas di dalam kendaraan.

TIPS MENJADI PETANI YANG SUKSES


- Tekun

VIDEO 9 BISNIS
ANALISA USAHA
Ketika mulai bercocok tanam, petani semangka memerlukan modal sedikitnya Rp 20 juta
hingga Rp 50 juta. Petani semangka bisa menghasilkan buah semangka mencapai 39 ton
setiap kali panen . Jika kualitas dan cuaca bagus, buah semangka dengan kualitas terbaik
bisa dijual dengan harga Rp 5.000/kg.
MODAL AWAL
Satu hektar membutuhkan 20 juta sudah termasuk pengeluaran untuk belanja tenaga
kerja, material dan bahan pendukung lainnya. 1 hektar lahan bisa diitanam 5000 – 6000
tanaman semangka.
Estimasi biaya untuk berbisnis budidaya tanaman semangka antara lain:

BIAYA PERAWATAN (Menjelang Panen): Membutuhkan 3 – 4 juta


BIAYA EKSPLISIT
Biaya eksplisit yang digunakan dalam usaha tani semangka meliputi biaya TKLK, biaya
penggunaan benih, biaya pupuk, biaya pestisida, penyusutan alat dan sewa lahan dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Benih
Benih merupakan faktor awal yang menentukan dalam usahatani. Benih yang baik
akan menghasilkan produk pertanian yang bagus secara kualitas maupun kuantitas.
Dilokasi penelitian ada beberapa jenis benih yang digunakan, seperti Bali Flower dan
311. Setiap jenis benih memiliki keunggulan dan kelemahan sehingga tergantung dari
masing-masing petani.
Mayoritas petani di Banyuwangi menggunakan benih Bali Flower. Benih jenis ini sudah
lama digunakan oleh para petani, harga benih ini untuk 1 pesnya sebesar Rp 48,000-.
b. Pupuk
Tanaman semangka membutuhkan nutrisi untuk dapat tumbuh dan berkembang.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman berupa unsur hara yang terdapat pada media tanam
yaitu lahan pertanian. Lahan pertanian yang ditanami secara terus menerus membuat
kandungan unsur hara yang ada pada lahan lama-kelamaan semakin menurun. Untuk
itu perlu adanya Pemupukan agar mengembaliakan unsur hara bagi tanaman tersebut.

c. Pestisida
Penggunaan pestisida pada tanaman bertujuan untuk membunuh hama seperti
serangga perusak tanaman dan penyakit seperti jamur. Pestisida perperan penting
dalam keberhasilan usahatani semangka, karena tanaman semangka rentan terhadap
serangan hama dan penyakit. Budidaya semangka ini menggunakan Pestisida terdiri
dari 2 jenis yaitu Insektisida dan Fungisida.
d. Tenaga Kerja Luar Keluarga
Tenaga Kerja Luar Kelauarga (TKLK) adalah tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga
petani semangka dan biaya tersebut dikeluarka secara nyata. Untuk melihat
pengeluaran tenaga kerja luar keluarga (TKLK) usahatani semangka dalam masing-
masing musim
e. Penyusutan Alat
Penyusutan alat merupakan biaya yang dikeluarkan secara tidak tunai dan tidak
diperhitungkan oleh petani semangka. Tetapi pada peritungan biaya produksi
merupakan biaya tunai. Biaya penyusutan alat masuk dalam biaya usahatani karena
alat tidak digunakan sekali pakai.
f. Biaya sewa lahan
Biaya sewa lahan merupakan jenis biaya yang dikeluarkan secara nyata atau termasuk
biaya eksplisit. Selama setahun, petani responden melakukan usahatani selama 2 kali
pada tanaman semangka.

BIAYA IMPLISIT
Biaya implisit adalah biaya yang sifatnya hanya diperhitungkan saja sebagai biaya,
tidak benar-benar merupakan pengeluaran yang dibayarkan secara nyata pada
usahatani semangka.
a. Tenaga Kerja Dalam Keluarga
Tenaga kerja dalam kelurga merupakan tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga,
baik petani semangka itu sendiri ataupun anggota keluarga yang lain. Biaya tenaga
kerja dalam keluarga dikeluarkan tidak secara nyata dalam setiap usahatani semangka.

b. Biaya Bunga Modal Sendiri


Bunga modal sendiri dihitung dari biaya yang benar-benar dikeluarkan atau biaya
eksplisit dikalikan dengan suku bunga pinjaman yang berlaku. Bunga bank pinjaman
yang berlaku di tempat penelitian sebesar 9% per tahun yaitu bunga bank BRI. bunga
bank per musimnya yaitu 3%.
c. Biaya Sewa Lahan Milik Sendiri
Biaya sewa lahan milik sendiri merupakan jenis biaya yang dikeluarkan secara tidak
nyata atau termasuk biaya implisit.

PENJUALAN
Menjual semangka melalui pemborong/bakul dan juga dijual secara eceran dipinggir
jalan. Petani selama ini untuk memperoleh penghasilan tambahan perkembangan
terakhir petani yang pada awalnya hanya terbatas pada jasa pemasaran
distributor/pengepul dengan sistem jemput bola ke petani, oleh petani diimbangi
dengan memberdayakan para istri petani membantu untuk memasarkan hasil panen
semangka dengan membuka lapak-lapak kecil di pinggir jalan sekitar jalan raya.

HARAPAN
Keinginan menjual di pasar swalayan tanpa melalui pemborong agar harga yang
ditentukan tidak tergantung dari pemborong/bakul.

FAKTOR KEGAGALAN PANEN


1. Serangan Hama dan Penyakit
Serangan hama dan penyakit ini sering menyebabkan kegagalan dalam proses
pemanenan, seperti penggerek batang salah satunya. Bahkan di beberapa daerah
penyebaran hama dan penyakit terjadi hingga puluhan atau bahkan ratusan hektar
lahan pertanian.
2. Kekeringan Faktor lainnya yang mempengaruhi gagal panen yaitu kekeringan
sehingga menghentikan supply air bagi tanaman. Padahal syarat tanaman untuk
berfotosintesis adalah air, sehingga apabila air tidak tersedia maka proses
fotosintesis tidak bisa berlangsing
3. Bencana alam Faktor bencana alam merupakan salah satu hal yang tidak dapat
dicegah, dengan adanya bencana alam ini tanaman akan rusak, sehingga
menyebabkan kegagalan panen
4. Cuaca ekstrim Cuaca ekstrim yang sering berubah – ubah seperti sering turun hujan
yang sangat lebat akan menyebabkan daerah penanaman terserang banjir, selain
itu jika terjadi cuaca yang sangat panas maka akan menyebabkan kekeringan yang
sangat parah.
5. Salah memilih varietas Pemilihan varietas benih perlu dilakukan dengan sangat baik
sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Jika tidak sesuai dengan lingkungan
sekitar maka tanaman tidak akan mudah beradaptasi serta mungkin akan lebih
mudah terserang hama dan penyakit 6. Kurangnya perawatan Perawatan tanaman
sangat diperlukan seperti pemberian pupuk serta obat tanaman lainnya namun
dengan dosis tertentu. Akan tetapi jika tidak dilakukan perawatan berupa
penyiraman atau pemberian pupuk maka penyakit atau hama akan mudah
menyerang tanaman.

Kekhawatiran para petani:


1. Harga yang tidak sesuai
Mengingat tidak ada keseimbangan antara biaya perawatan (pembelian bibit,
pembelian pupuk, pengairan, pembersihan gulma dari tanaman semangka,dan
sebagainya yang menunjang kegiatan pertanian), jika dikalkulasikan dengan harga
hasil panen tidak sebanding bahkan petani semangka cenderung merugi karena
tidak kembali modal.
2. Kurangnya keterampilan memasarkan ditambah dengan kurangnya relasi bisnis
dalam mengembangkan usaha pemasaran hasil panen, terlebih lagi dengan
pengelolaan manajemen usaha yang konvensional dari segi administrasi jual-beli
hanya cukup kesepakatan dengan bukti nota penjualan antara mitra dengan
distributor/pengepul berpengaruh terhadap pengelolaan manajemen kelompok
yang tidak sehat karena belum dapat diukur jumlah pemasukan yang diperoleh oleh
petani dengan tingkat pengeluaran yang sudah dihabiskan.
Usaha tersebut juga tidak difasilitasi oleh keterampilan manajemen usaha yang
tidak baik, karena para 7 istri petani hanya menjual tanpa mencatatkan jumlah hasil
panen yang dijual dan jumlah semangka yangmampu terjual. Demikian juga, ketika
sepi pembeli istri petani kebingungan dan menjualnya dengan cara eceran yaitu
dalam bentuk semangka potong yang dibungkus plastik. Diperhatikan dari segi
kemasan kurang menarik karena pembeli lebih terkesan dengan kemasan yang
sudah dipress seperti yang dijumpai pada swalayan dan supermarket serta
konsumen lebih yakin dapat menjamin ketahanan buah yang sudah diiris.
Tersedianya buah semangka dengan jenis sama, dipasarkan di swalayan terdekat
menyebabkan lapak milik mitra kalah saing dengan swalayan yang lebih
menjanjikan kemasan yang menarik dan dari segi jaminan daya tahan buah.
3. Kendala lain banyaknya semangka yang busuk, karena mitra tidak memilliki
keterampilan mengolah mejadi produk makanan maupun minuman dalam bentuk
industri rumahan (home industry), menyebabkan semangka yang dipetik dalam
waktu 5 hari dibuang sia-sia dan menjadi konsumsi pakan ternak babi dan sapi
mitra.

Anda mungkin juga menyukai