Anda di halaman 1dari 52

PETUNJUK PRAKTIS

MENANAM MELON

1
2
Subur Abdul Jalil

PETUNJUK PRAKTIS

MENANAM
MELON

PT INTIMEDIA CIPTANUSANTARA

3
Petunjuk Praktis Menanam Melon
Subur Abdul Jalil

ISBN: 978-602-8261-30-2

Hak cipta dilindungi Undang-undang

Cetakan Pertama, Mei 2008

Diterbitkan oleh:
Penerbit BINAMUDA CIPTAKREASI

4
DAFTAR ISI

Pendahuluan ƒ 7

Bab 1 Jenis-Jenis Melon ƒ 10

Bab 2 Sifat dan Ciri Tanaman Melon ƒ 14

Bab 3 Syarat Tumbuh Tanaman Melon ƒ 22

Bab 4 Cara Menanam Melon ƒ 31

Bab 5 Pengendalian Hama dan Penyakit ƒ 40

5
6
PENDAHULUAN

Ada berbagai versi tentang asal mula tanaman melon


(cucumis melo). Ada yang menganggap berasal dari
Persia, ada juga yang menganggap berasal dari Turki
atau India. Sejak tahun 1806, tercatat ada 13 jenis
buah melon. Di antaranya ada jenis melon yang
berdaging hijau (Citron dan Nutmeg), ada juga yang
berdaging oranye. Kemudian, pada tahun 1846,
ditemukan jenis melon berdaging kuning. Jenis melon
yang terkenal adalah yang berwarna cerah.
Buah melon disukai banyak orang karena rasanya
sangat enak, segar, dan kebanyakan aromanya harum
(tergantung jenisnya). Melon sering dipakai sebagai
bagian dari menu pesta. Selain dimakan langsung

7
ketika telah matang (daging buah melon yang masak
biasanya lunak dan sangat harum khas melon), melon
juga bisa disajikan dalam berbagai bentuk; bisa
dijadikan juice segar, es buah, sirup, kue, campuran
berbagai makanan ringan bararoma melon, dan lain-
lain.
Di Indonesia, melon kadang juga disebut blewah.
Buah ini sudah terkenal sejak Indonesia masih dijajah
Belanda. Karena orang Belanda sangat menyukai
blewah, maka orang Jawa dan Madura pernah
menyebutnya sebagai semangka Belanda.

8
Akan tetapi, melon yang sekarang beredar di
Indonesia sangat lain dengan blewah yang dulu
pernah kesohor di zaman penjajahan. Melon yang
ada sekarang lebih manis daripada blewah, namun
aromanya masih mirip blewah.
Melon bisa dikatakan merupakan perpaduan
antara blewah dengan semangka. Aroma melon mirip
blewah, sedang rasanya mirip-mirip semangka.
Sebagai salah satu jenis buah, Melon mempunyai
kandungan gizi yang tinggi. Selain mempunyai nilai
kesehatan, sudah barang tentu melon juga punya
nilai ekonomi yang cukup tinggi. Untuk itu,
membudidayakan melon adalah hal yang sangat
menguntungkan.[]

9
BAB 1
JENIS-JENIS MELON

Dari waktu ke waktu, karena penemuan manusia


dan eksperimen-eksperimen yang terus berlangsung,
jenis melon semakin bertambah banyak. Namun,
untuk memudahkan sistem penanaman dan
pengelompokan melon, para ahli klasifikasi membagi
melon dalam dua tipe, yaitu tipe netted-melon dan
tipe winter-melon.

Netted Melon
Ciri-Cirinya:
• Kulit buah keras, kasar, berurat, dan bertesktur
seperti jala (net).

10
Netted Melon

• Aroma relatif lebih harum dibanding winter-


melon.
• Lebih cepat masak, yaitu 75-90 hari.
• Awet dan tahan disimpan lama.

Netted Melon punya beberapa varietas. Namun,


yang paling terkenal ada dua, yaitu:
1. Cucumis melo var. cantelupensis
Ciri-cirinya: buah kecil, kulit berurat seperti jala,
dan harum.

11
2. Cucumis melo var. cantelupensis
Ciri-cirinya: buah besar, kulit bersisik, dan harum.

Winter Melon
Ciri-cirinya:
• Kulit buah halus, mengkilat, dan aroma buah
tidak harum.
• Pemasakan buah lambat, yaitu 90-120 hari.
• Mudah rusak dan tidak tahan disimpan lama.
• Sering digunakan sebagai tanaman hias.

Winter Melon punya banyak varietas. Namun,


yang paling terkenal ada empat, yaitu:
1. Cucumis melo var. inodorus
Ciri-cirinya: kulit buah halus, buah memanjang
dengan diameter 2,5-7,5 cm.
2. Cucumis melo var. dudain
Ciri-cirinya: ukuran buah kecil-kecil, sering
dipakai tanaman hias.
3. Cucumis melo var. flexuosus
Ciri-cirinya: permukaan buah halus, buah
memanjang antara 35-70 cm.
4. Cucumis melo var. chito

12
Ciri-cirinya: ukuran buah sebesar jeruk lemon,
sering digunakan sebagai tanaman hias.
Adapun, melon yang lazim dibudidayakan di In-
donesia adalah Sky Rocket (tipe netted-melon), dan
Honey Dew (tipe winter-melon). Jenis Sky Rocket
masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an. Melon
jenis ini paling disukai konsumen. Warna daging
buahnya hijau-kekuningan, mirip daging buah alpokat.
Kulit buahnya berurat, menyerupai jaring (net).
Rasanya manis dan aromanya semerbak harum.
Buah melon jenis Sky Rocket biasanya
dihidangkan sebagai buah segar untuk pencuci mulut
setelah makan. Beratnya antara 0,7-1,8 kg.
Kemudian, jenis Honey Dew berkulit halus
mengkilat. Rasanya manis, tetapi aromanya tidak
begitu harum.[]

13
BAB 2
SIFAT DAN CIRI TANAMAN MELON

Sifat dan ciri tanaman melon yang khas bisa di-


identifikasi dari tanaman, batang, daun, akar, bunga,
dan buahnya.

Tanaman
Tanaman melon mirip dengan tanaman ketimun.
Ia merupakan tanaman semusim, menjalar di tanah
atau dapat dirambatkan pada lanjaran atau turus
bambu. Tanaman ini mempunyai banyak cabang, kira-
kira 15-20.
Tanaman melon beradaptasi dengan baik pada
tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan
organik. Namun, melon masih dapat tumbuh juga

14
pada tanah pasir atau liat. Tanah yang digunakan
sebaiknya bersifat netral, sedikit asam, atau sedikit
basa.
Sinar matahari yang banyak, baik intensitas
maupun lama penyinaran, sangat menguntungkan
untuk pembentukan kandungan gula yang tinggi serta
rasa lezat. Selain itu, banyaknya sinar matahari dapat
mengurangi beberapa patogen yang tersebar dalam
udara lembab.

Batang
Batang tanaman berbentuk segi lima tumpul,
tumbuh menjalar, berbulu, lunak, bercabang-cabang.
Panjangnya berkisar antara 1,5-3 meter.

15
Daun
Bentuk daun melon seperti daun ketimun, tetapi
sudutnya tidak setajam sudut daun ketimun. Daun
melon berbentuk hampir bulat, bersudut lima,
mempunyai 3-5 lekukan, bergaris tengah 8-15 cm.
Susunan daun berselang-seling sederhana. Tanaman
ini mempunyai sulur yang terdapat pada setiap ketiak
daun.

Akar
Akar tanaman melon menyebar, tetapi dangkal.
Akar-akar cabang dan rambut-rambut akar banyak
terdapat di permukaan tanah, semakin ke dalam
akar-akar tersebut semakin berkurang.
Tanaman melon membentuk ujung akar yang
menembus ke dalam tanah sedalam 45-90 cm. Akar
horizontal cepat berkembang di dalam tanah,
menyebar dengan kedalaman 20-30 cm.

Bunga
Bunga melon berbentuk lonceng, berwarna
kuning, dan kebanyakan uniseksual-monoesius. Oleh
karena itu dalam penyerbukannya perlu bantuan
organisme lain. Penyerbukan yang biasa terjadi
adalah penyerbukan silang; penyerbukan sendiri

16
jarang terjadi. Lebah madu mempunyai peranan
penting dalam peristiwa penyerbukan. Di beberapa
negara sub tropik, manusia turut berperan dalam
penyerbukan.

17
Kebanyakan varietas yang berasal dari Eropa
jenis bunganya monoesius, tetapi varietas yang
berasal dari Amerika jenis bunganya andromonoesius
(bunga hermaprodit dan bunga jantan terdapat dalam
satu tanaman).
Bunga jantan terbentuk berkelompok 3-5 buah,
terdapat pada semua ketiak daun, kecuali ketiak
daun yang ditempati bunga betina. Jumlah bunga
jantan relatif lebih banyak daripada bunga betina.
Bunga jantan yang memiliki tangkai tipis dan panjang
akan rontok dalam 1-2 hari setelah mekar.
Bunga betina terbentuk secara soliter (tunggal)
dengan tangkai yang pendek dan tebal. Jika tidak
sempat terserbuki, bunga betina akan rontok dalam
waktu 2-3 hari. Bunga betina terdapat pada ketiak

18
daun ke 1 atau ke-2 dari berbagai cabang. Apabila
cabangnya panjang, bunga betina terdapat pula pada
ketiak daun setelah daun kedua.

Buah
Buah melon bervariasi dalam bentuk, ukuran,
rasa, aroma, penampilan dan penampakan, tergantung
dari varietasnya. Buah masak pada umur 75-120
hari, tergantung varietasnya, iklim, dan jenis tanah.
Kematangan buah dan kemasakan benih terjadi
bersama-sama.
Buah dapat dipanen jika telah terjadi rekahan
pada pangkal buah. Khusus pada jenis winter-melon
(seperti Honey Dew dan Casaba) tidak terjadi
rekahan.
Buah yang telah tua dan masak, jika dipukul-
pukul perlahan akan menimbulkan bunyi yang nyaring
karena daging buahnya sudah masak dan
mengandung gula, serta rongga di dalam buah sudah
cukup besar. Biji yang terdapat di dalam buah
berjumlah rata-rata 200-600 biji per buah,
tergantung dari besar kecilnya ukuran buah.
Sebagian buah segar melon mengandung 94
persen air, sedangkan bagian yang dapat dimakan
hanya 50-75 persen dari total buah. Namun demikian,

19
beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh manusia
terdapat dalam buah melon.•

20
Daftar kandungan gizi tiap 100 gram buah melon
dari bagain yang dapat dimakan

Jenis Zat Gizi Jumlah

Energi 23 kalori

Protein 0,6 gram

Kalsium 17 miligram

Vitamin A 2.400 IU

Vitamin C 30 miligram

Thiamin 0,045 miligram

Ribloflavin 0,065 miligram

Niacin 1,0 miligram

Karbohidrat 6,0 gram

Besi 0,4 miligram

Nicotinamida 0,5 miligram

Air 93,0 mililiter

Serat 0,4 gram

21
BAB 3
SYARAT TUMBUH TANAMAN
MELON

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan tanaman melon.
Faktor-faktor itu, antara lain: iklim, tinggi-rendahnya
letak geografis, kesuburan tanah, dan faktor biotik
seperti gangguan hama dan patogen (penyebab
penyakit), serta tumbuhan pengganggu.

Iklim
Pembahasan mengenai iklim berkisar pada sinar
matahari, curah hujan, kelembaban dan suhu udara,
angin, dan penguapan. Sinar matahari merupakan
sumber energi utama bagi tanaman. Sinar

22
mataharilah yang menyebabkan tanaman dapat
membentuk karbohidrat (gula).
Tanaman melon sangat memerlukan sinar
matahari. Apabila kurang mendapat sinar matahari
pada awal pertumbuhannya, tanaman melon bisa
mengalami etiolasi (jangkung, lemah, mudah rebah).
Sedangkan bagi tanaman melon yang telah berbuah,
kekurangan sinar matahari dapat mengakibatkan
buah melon menjadi kurang manis.
Dari sinar matahari, yang penting adalah
intensitas cahaya (teriknya sinar), dan panjang atau
lamanya penyinaran. Di daerah tropik seperti Indo-
nesia, lamanya penyinaran rata-rata 12 jam per hari

23
(kecuali kalau hari mendung atau hujan). Intensitas
cahaya yang terbaik untuk tanaman melon yaitu pada
daerah pegunungan (minimal 300 meter di atas
permukaan laut).
Intensitas cahaya di dataran tinggi pada umum-
nya lebih besar dibandingkan dataran rendah. Itulah
sebabnya tanaman hortikultura lebih cocok
dibudidayakan di daerah pegunungan, demikian juga
tanaman melon.
Curah hujan termasuk turunnya kabut, embun
dan salju, dapat menjadi sahabat yang baik bagi
petani, tetapi dapat pula menjadi momok yang sangat
menakutkan. Dalam hal penanaman melon, curah
hujan dapat mempengaruhi, bahkan dapat menjadi
faktor penentu keberhasilan atau kegagalan usaha
tani melon.
Curah hujan yang tinggi, selain dapat merusak
tanaman secara langsung, juga dapat merangsang
tumbuhnya patogen. Selain itu, curah hujan yang
terus-menerus pada saat tanaman melon menjelang
panen akan megurangi kadar gula dalam buah. Rasa
melon pun menjadi tawar dan hambar.
Kelembaban udara erat berhubungan dengan
curah hujan dan cuaca mendung/berawan.
Kelembaban udara secara tidak langsung

24
mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam
kelembaban yang tinggi, tanaman melon mudah
diserang penyakit. Untuk mencegah perkembangan
penyakit harus dilakukan penyemprotan dengan
pestisida secara intensif.
Tentang suhu udara, sesuai dengan daerah
asalnya, tanaman melon membutuhkan suhu udara
yang cukup panas. Suhu yang dibutuhkan untuk
perkecambahan benih melon antara 25-35O C.
Sedangkan dalam masa pertumbuhan selanjutnya,
tanaman melon membutuhkan suhu udara antara
20-30O C.
Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak
tanaman melon. Tiupan yang kencang dapat
mematahkan tangkai daun, tangkai buah, dan batang
tanaman. Dalam hal penyerbukan, melon dibantu oleh
lebah. Apabila tiupan angin cukup kencang, lebah
jarang yang datang di areal tanam melon. Akibatnya,
produksi buah pun rendah.
Penguapan merupakan faktor yang berpengaruh
bagi besar-kecilnya buah melon. Semakin tinggi
penguapan, semakin banyak air yang dibutuhkan.
Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan cukup
banyak air. Tetapi, kebutuhan air tersebut sebaiknya
dipenuhi dari air irigasi, bukan air hujan.

25
Sebenarnya, kandungan air dalam tanaman cuma
sebagian kecil saja dari air yang dihisap oleh
tanaman. Sebagian besar air yang dihisap oleh
tanaman digunakan untuk metabolisme tanaman.
Rata-rata tanaman menghisap air 300-500 gram
untuk menghasilkan 1 gram bahan kering tanaman.

Tinggi-Rendahnya Letak Geografis


Tinggi rendahnya tempat dari permukaan laut
(altitude) erat berhubungan dengan iklim. Altitude
juga mempengaruhi keadaan curah hujan, suhu udara,
intensitas cahaya, dan panjangnya penyinaran oleh
matahari.
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik
pada ketinggian 300-1.000 meter di atas permukaan
laut. Di Indonesia, altitude yang cocok untuk
penanaman melon antara lain daerah Bogor sampai
Cisarua, daerah Batu (Malang) dan daerah sekitar
Lampung, serta daerah-daerah pegunungan lain.

Kesuburan Tanah
Faktor tanah bagi tanaman memegang peranan
sangat penting. Tanah berfungsi sebagai penyangga
akar, tempat berdirinya tanaman, tempat
penyimpanan air, zat-zat hara, dan udara bagi

26
pernafasan akar tanaman. Tanah dikatakan subur
apabila dapat memberikan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman seoptimal mungkin.
Faktor-faktor yang menyuburkan tanah yaitu:
kandungan air, curah hujan, kandungan bahan organik,
suhu, organisme tanah, kemasaman tanah, struktur
dan tekstur tanah, kandungan udara, serta
kelengkapan dan ketersediaan zat-zat hara.

27
Semua faktor itu membentuk kemasaman tanah.
Pada tanah yang terlalu masam, sebagian besar unsur
hara yang dibutuhkan tanaman diikat oleh ion Cu
(tembaga) dan Fe (besi).
Dalam hal tanaman melon, tanah yang
dikehendaki adalah tanah liat berpasir yang banyak
mengandung bahan organik. Tanah demikian jarang
ditemui sehingga untuk menanam melon harus
ditambahkan sejumlah pupuk kandang dan pasir agar
pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang
dari kotoran ayam relatif lebih cepat larut di dalam
tanah daripada kotoran kambing, sapi, atau kuda.
Pupuk dari kotoran ayam cocok untuk tanaman
melon yang umurnya kurang dari 3 bulan.
Tanaman melon tumbuh baik pada kemasaman
tanah (pH) antara 5,8-7,2. Penambahan pupuk
kandang bisa menambah kadar kemasaman tanah.
Agar tanah tidak terlalu masam, perlu ditambahkan
kapur pertanian atau dolomite supaya kemasaman
tanah yang dikehendaki melon terpenuhi.
Pada tanah dengan kemasaman tinggi (tanah
gambut), daun-daun melon akan menguning, dan
akhirnya mati, terutama pada musim kering. Mungkin
hal itu terjadi karena beberapa unsur hara yang
tidak tersedia pada tanah dengan kemasaman tinggi
itu.

28
Tanaman melon tidak menyukai tanah yang
tergenang air. Untuk itu, perlu dibuat bedengan-
bedengan agar pengaturan airnya baik.

Biotik
Setelah dibicarakan faktor-faktor abiotik (iklim
dan tanah), perlu juga dilihat faktor biotik yang besar
pula pengaruhnya bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman melon. Faktor biotik itu
antara lain: hama, patogen, gulma, dan pencurian.
Untuk mengurangi pengaruh faktor biotik yang
dapat mempengaruhi produksi buah melon, di
sekeliling tanaman perlu dibuatkan pagar. Pagar itu
dapat dibuat dari batang-batang singkong yang tidak
terpakai atau dengan bambu.
Hama, patogen, dan gulma adalah tiga jenis
musuh petani yang selalu mengancam tanaman
melon. Untuk mengatasi ketiganya perlu dilakukan
pengendalian yang tepat. Pengawasan yang terus-
menerus (monitoring) perlu dilakukan terhadap
semua tanaman melon agar patogen penyebab
penyakit dapat diketahui sebelum menyebar ke
seluruh tanaman. Di samping itu, pengenalan hama
yang dapat menjadi faktor patogen perlu dikuasai
pula.[]

29
30
BAB 4
CARA MENANAM MELON

Pembudidayaan tanaman melon meliputi beberapa


aktivitas, antara lain: pengerjaan tanah, pemberian
pupuk dan pengapuran, persemaian, penanaman,
seleksi buah, pemupukan, pengairan, dan pemanenan.

Pengerjaan Tanah
Tanah dikerjakan bersamaan dengan kegiatan
penyemaian agar pada saat pengolahan tanah selesai,
bibit tanaman dari persemaian dapat langsung
dipindah ke areal tanam. Pekerjaan yang pertama
dilakukan adalah membuat bedengan.
Jika tanaman melon mau diberi turus bambu,

31
lebar bedengan kira-kira 1 meter saja. Tetapi, bila
tanpa turus, dan tanaman dibiarkan terhampar di
tanah, bedengan perlu dibuat lebih luas, kira-kira 2
meter.
Tanah sebaiknya dicangkul atau digarpu dengan
kedalaman 20-30 cm. Setelah itu, dibuat lubang
dengan ukuran kira-kira 20 x 20 x 20 cm, untuk
tempat pupuk kandang. Jarak antara lubang yang
satu dengan yang lain 50 cm.

Pemberian Pupuk
Agar tanaman melon bisa tumbuh dengan subur,
optimal, dan produktif, maka tanah di areal tanam
yang telah diolah seperti langkah-langkah di atas
perlu diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar.

Persemaian dan Penanaman


Untuk keperluan penyediaan bibit, biasanya
dilakukan persemaian terlebih dahulu di areal semai.
Media tumbuhnya bisa dalam tanah yang telah dibuat
bedengan-bedengan yang tanahnya telah
digemburkan sedemikian rupa atau bisa juga dalam
polybag dan baskom-baskom kecil, atau media
tanam lainnya yang memungkinkan. Agar

32
Bedengan untuk menanam melon

33
menghasilkan bibit melon yang bagus perlu dipakai
biji-biji melon yang berkualitas unggul dan benar-
benar matang dan tua.
Biji melon untuk keperluan pembibitan bisa
diperoleh dari usaha sendiri atau lebih praktis lagi
bisa dibeli toko-toko pertanian atau balai penelitian
benih yang sangat menguasai seluk-beluk
pembibitan tanaman yang unggul dan berkualitas
prima.
Namun, selain dengan cara persemaian, biji-biji
melon bisa juga langsung ditanam di areal tanam,
tanpa langkah persemaian terlebih dahulu.

Seleksi Buah
Setiap tanaman melon mempunyai potensi untuk
menghasilkan 10-20 buah. Setiap cabang dari tu-
nas lateral mampu menghasilkan 1-2 calon buah,
padahal setiap tanaman bercabang antara 15-20
buah cabang.
Tetapi, tidak semua calon buah akan berhasil
menjadi buah. Sebagian calon buah rontok karena
tidak sempat diserbuki, sebagian lagi rontok karena
tidak kebagian makanan.
Kalau manusia dianjurkan untuk ikut KB (Keluarga

34
2-4 cabang yang dipelihara

Tunas apikal
dipangkas

Dipangkas

Contohpemangkasanpada
tanaman melon yang dihampar
di tanah (tanpa turus)

35
Berencana), yaitu dua anak saja cukup; tanaman
melon pun dianjurkan pula untuk ber-≈KBΔ. Tetapi,
tiap satu tanaman melon masih boleh menghasilkan
2-4 buah melon, tergantung kesehatan dan vigor
tanaman. Untuk itu, seleksi buah perlu dilakukan
agar kualitas buah yang diinginkan dapat dicapai.
Jika vigor tanaman tidak kuat untuk menyangga
tiga atau empat buah melon, sebaiknya buah yang
dipelihara cukup dua atau satu saja. Buah yang akan
dipelihara dipilih yang bentuk dan penampakannya
baik. Sebaliknya, buah yang kurang baik
pertumbuhannya, sebaiknya dipangkas saja.

Pemupukan
Tanaman melon sangat responsif terhadap
pemupukan. Tetapi, pemberian pupuk perlu dilakukan
secara bertahap seperti telah disebutkan di atas.
Jika pemupukan dilakukan sekaligus, cairan yang
ada di dalam tanaman akan mengalir ke dalam tanah.
Akibatnya, tanaman melon akan mati kehabisan
cairan. Gejala demikian oleh petani sering disebut
≈terbakarΔ karena tanaman tampaknya seperti habis
terbakar.
Dosis pemupukan seperti tabel di atas tidak
mutlak harus tepat seperti itu. Tetapi, tergantung

36
Jadwal Waktu Pemupukan Untuk Tanaman Melon
Per Tanaman

Pupuk susulan setelah tanaman


Jenis Pupuk di lapangan

dasar 0 hari 10 hari 20 hari 30 hari 40 hari

PK 1-2 kg - - - - -

Urea 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr

TSP 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr

KC1 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr

Keterangan: PK adalah Pupuk Kandang.

juga dari jenis tanah yang digunakan, jenis tanaman


yang ditanam sebelumnya, dosis pemupukan
sebelumnya, dan jenis pupuk yang digunakan
sebelumnya.

Pengairan
Tanaman melon menghendaki udara yang kering
untuk pertumbuhannya. Namun demikian, tanah harus
lembab. Pengairan perlu dilakukan jika hari tidak
hujan. Pengairan sebaiknya dilakukan pada sore atau

37
38
malam hari.
Meskipun untuk pertumbuhannya tanaman melon
sangat membutuhkan air, tetapi jika berlebihan, air
akan merusak perakaran tanaman. Karena itu, harus
selalu diusahakan agar areal tanaman selalu bebas
dari genangan air.
Jika air sampai menggenang, selokan-selokan
di tepi bedengan perlu segera diperbaiki agar
sirkulasi air menjadi lancar.

Pemanenan
Buah melon biasanya mulai masak pada usia
75-120 hari, tergantung varietas, iklim, dan jenis
tanahnya. Kematangan buah dan kemasakan benih
terjadi bersama-sama.
Buah melon mulai bisa dipanen jika telah terjadi
rekahan pada pangkal buah. Buah yang telah tua
dan masak jika dpukul-pukul perlahan akan
menimbulkan bunyi yang nyaring karena daging
buahnya sudah masak dan mengandung banyak gula,
serta rongga di dalam buah sudah cukup besar.[]

39
BAB 5
PENGENDALIAN HAMA DAN
PENYAKIT

Berikut akan diuraikan beberapa hama dan penyakit


yang paling sering menyerang tanaman melon diserta
tips mengendalikan dan memberantasnya.

Pseudoperonospora
Cendawan ini menyebabkan penyakit embun bulu.
Biasanya menyerang tanaman melon yang telah ada
di areal tanam. Gejala pertama tampak pada daun
atas, tengah, atau bawah. Pada daun tampak seperti
embun/kapas/bulu. Kemudian dalam waktu 1-2 hari
daun akan mengering. Spora akan terbentuk pada
saat kondisi lembab, kemudian disebarkan saat
cuaca cerah.

40
Tanaman melon yang terserang penyakit embun
bulu secara serius, bentuk dan penampakan buahnya
akan terpengaruh, misalnya serat (net) tidak timbul.
Selain itu, kandungan gula pada buah akan berkurang
karena luas daun yang digunakan untuk memproduksi
gula berkurang akibat kerusakan yang disebabkan
oleh patogen.
Cara mengendalikan:
• Membakar daun yang telah terserang penyakit
agar tidak menular pada daun lainnya.
• Menyemprot daun yang masih sehat dengan
fungisida yang menagandung belerang untuk
mencegah meluasnya penyebaran patogen.

Erysiphe
Cendawan ini menyebabkan penyakit Powder
Mildew (embun tepung). Tanaman melon yang
terserang penyakit ini biasanya daun dan batangnya
tertutup oleh cendawan putih sehingga melemah-
kan dan menghambat pertumbuhan tanaman. Kualitas
buah yang dihasilkannya pun jadi rendah.
Cara mengendalikan:
• Membakar tanaman yang telah terserang.
• Menyemprot tanaman dengan fungisida yang
mengandung bahan aktif dinitrocaprylphenol

41
Daun yang terserang Erysiphe

crotonate . Fungisida ini bisa mematikan


miselium.

Bakteri
Bakteri menyebabkan penyakit layu. Patogen
masuk melalui akar tanaman yang terluka sewaktu
mencabut gulma atau selagi menugal lubang pupuk.
Patogen juga bisa masuk melalui luka bekas
pangkasan tunas lateral dan atau tunas apikal.
Cara mengendalikan:
• Menghindari terjadinya pelukaan pada akar
tanaman.

42
• Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada cuaca
cerah pagi hari agar luka bekas pangkasan cepat
kering sehingga pembentukan kalus (jaringan
baru) bisa lebih cepat.
• Menyemprot dengan bakterisida.

Virus
Virus dapat menyebabkan penyakit mosaik pada
tanaman melon. Daun tanaman yang terserang
berwarna hijau tua, bergabung di sekitar tulang daun,
kemudian terbentuk bercak kuning dan hijau muda.
Beberapa daun menjadi keriting atau berubah bentuk.
Bunga sering kali tidak terbentuk atau buah menjadi
tidak normal.
Virus dapat ditularkan melalui benih, sentuhan
anggota badan manusia, dan alat-alat pertanian.
Penularan virus juga bisa terjadi melalui kutu daun,
thrips, dan tungau.
Cara mengendalikan:
• Membuang dan membakar tanaman yang telah
terserang.
• Menggunakan varietas melon yang tahan
terhadap serangan virus.
• Menyemprot dengan insektisida serangga vektor.
Cendawan Tanah

43
Patogen Pythium, Phytophthora, Sclerotium,
Sclerotinia, dan Verticillium dapat menimbulkan
kelayuan pada tanaman melon. Kadang-kadang
terjadi pengguguran daun. Cendawan menginfeksi
melalui akar tanaman.
Cara mengendalikan:
• Menanam melon secara bergiliran dengan
tanaman padi, bukan tomat, kentang, cabe, dan
terong.
• Sisa-sisa tanaman yang mengandung patogen
dibuang sewaktu pengolahan tanah.
• Menyiramkan fungisida organik cair ke dalam
tanah.
• Menanam melon pada tanah yang tidak terinfeksi
patogen.

Nematoda
Patogen ini mirip cacing, tetapi mempunyai sti-
let sebagai alat mulut, berukuran mikroskopis. Jenis
yang diketahui telah menyerang tanaman melon ialah
Meloidogyne.
Cara mengendalikan:
• Menaburkan nematisida granula (butiran) dua
minggu sebelum penanaman dimulai.
• Mencabut tanaman yang telah terserang sampai

44
Akar yang terserang Nematoda dan Nematoda jenis Meloidogyne yang
dibesarkan.

45
ke akar-akarnya lalu dibakar, dan tanah di
sekitarnya ditaburi nematisida.

Aphis
Kutu daun Aphis menjadi masalah utama bagi
tanaman melon pada musim kemarau. Biasanya
menggerombol di permukaan daun bagian bawah
sehingga sering terlewat dari perhatian. Hama ini
mengisap cairan sekaligus menularkan penyakit vi-
rus.
Cara mengendalikan:

Daun melon diserang Aphis

46
• Menyemprot dengan insektisida yang
mengandung bahan aktif nicotine-sulfat atau
nicotine-lime. Penyemprotan dilakukan 4-6 hari
sekali, sesuai dengan siklus hidupnya.

Kumbang Mentimun
Hama ini memakan daun sejak tanaman mulai
tumbuh sampai menjelang panen. Selain memakan
jaringan tanaman dari permukaan bawah daun,
kumbang ini juga menularkan penyakit bakteri yang
dibawa dari tanaman lain.
Cara mengendalikan:
• Menyemprot tanaman melon dengan insektisida
yang berbahan aktif rotenone, cryolite, atau
metoxy-chlor.

Ulat Pemakan Daun dan Perusak Buah


Berbagai jenis ulat dapat merusak daun dan
buah. Meskipun ulat ini belum pernah mematikan
tanaman, tetapi dapat menurunkan kualitas dan
kuantitas buah yang dihasilkan tanaman melon. Hama
ini mengurangi luas daun yang digunakan untuk
fotosintesa. Penyempitan itu mengakibatkan
pemproduksian zat gula pada tanaman melon tidak

47
berjalan secara optimal.
Cara mengendalikan:
• Diambil dengan tangan tangan dan dimusnah-
kan.
• Menyemprot tanaman melon dengan insektisida
jenis racun kontak atau racun perut.

Lalat Buah Dacus


Lalat buah ini sebenarnya tidak merusak buah
melon. Namun, ia meletakkan telurnya pada buah
melon, baik yang masih muda maupun telah tua,
atau buah yang sudah disimpan di tempat

Lalat buah Dacus

48
penyimpanan. Telur itu kemudian menjadi tempayak
(belatung) yang akan merusak buah dengan cara
menggerogoti isi buah sampai tinggal airnya.
Buah melon yang sudah terserang hama ini tetap
kelihatan sehat dan utuh dari luar, tetapi setelah
dibelah yang didapat cuma ≈bubur belatungΔ. Buah
muda yang baru ditusuk oleh lalat betina yang
bertelur akan mengeluarkan getah berwarna putih.
Setelah kering, warna getah berubah menjadi merah.
Cara mengendalikan:
• Menanam melon dengan cara tidak berdekatan
dengan pohon nangka, belimbing buah, atau
durian.
• Menyemprot tanaman melon dengan insektisida
racun kontak, dan insektisida sistematik yang
cara kerjanya masuk ke dalam jaringan tanaman.

Thrips
Serangga ini menyerang pucuk daun atau bunga.
Daun yang terserang lalu menjadi kering. Bagian
yang diserang hanya berukuran beberapa milimeter
saja; mula-mula berwarna merah, lalu berubah
menjadi coklat sampai hitam. Bunga betina yang
telah diserang biasanya rontok atau bentuk buahnya
menjadi abnormal.[]

49
Thrips

50

Anda mungkin juga menyukai