Anda di halaman 1dari 88

Generated by PDFKit.

NET Evaluation

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Diterbitkan Oleh
CV Karya Mandiri Pratama
Jln. Kramat Raya IV No. 22, Jakarta Pusat
Telp. (021) 460007, Faks. (021) 460007

Hak cipta dilindungi undang-undang pada pengarang. Dilarang keras


mengutip, menjiplak, dan memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku ini
serta memperjual­belikannya tanpa mendapat izin tertulis dari
CV Karya Mandiri Pratama.

Penulis : Toto Subroto


Penyunting : Diding Ahmad Badri
Farika
Penata Letak : Jemmy Herawan
Dede Setiawan
Perancang Kulit : Tina Agustina
Dede Irawan
Sumber Gambar Sampul : Dokumentasi Penerbit
Edisi I : 2007
Edisi II : 2009
ISBN : 978-979-004-035-9
Kode Terbit : KMP 13-14-32-03-017

ii

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Kata Pengantar

Semua orang pasti mengenal ikan, baik ikan dari perairan


darat (air tawar) maupun perairan laut (air asin). Negara
Indonesia memang kaya akan hasil perairannya, terutama
ikan.
Seperti sudah kita ketahui, ikan sangat baik untuk kesehatan.
Ikan mengandung banyak protein, mineral, vitamin, juga
karbohidrat. Daging ikan tidak mengandung kolesterol.
Salah satu jenis ikan yang banyak dikenal dan potensial
untuk sumber protein hewani adalah ikan mas dan ikan nila.
Kedua jenis ikan tersebut akan dibahas dalam buku ini, mulai
dari pembenihan, pendederan, sampai pembesaran di kolam air
deras. Jika Anda tertarik membudidayakan ikan mas dan ikan
nila, buku ini wajib Anda miliki untuk dipelajari.
Berbagai jenis ikan mas dan ikan nila akan Anda ketahui
setelah membaca dan memahami isi buku ini. Selain itu, diuraikan
juga bagaimana cara memeliharanya. Semua itu disajikan secara
lengkap dalam buku ini.
Pembuatan buku ini mengalami proses yang panjang. Banyak
pihak yan membantu hingga buku ini dapat diterbitkan. Untuk
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah
membantu. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadikan
seseorang lebih maju.

Penerbit

iii

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Prakata

Segala puji kita panjatkan kepada Yang Mahasuci, segala


syukur marilah kita lantunkan kepada Yang Maha “Ghofur”
(Pengampun) dan segala puja kita kumandangkan kepada Yang
Mahakuasa. Dialah Allah Swt. yang telah memberikan segala
macam kenikmatan yang ada di alam ini.
Salah satu potensi yang ada di negara Indonesia, yaitu sek-
tor perairan. Sebagian besar kawasan Indonesia dikelilingi oleh
perairan, baik perairan darat, maupun perairan laut. Potensi
sektor perairan ini banyak dimanfaatkan sebagai penunjang
dari perkembangan sektor perikanan. Oleh karena itu, saat ini
banyak dikembangkan berbagai macam budi daya ikan dengan
berbagai cara sistem pengairan.
Kedua potensi tersebut akan dijelaskan oleh penulis dalam
buku yang berjudul Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras ini. Dalam
buku ini dibahas mengenai jenis ikan yang banyak dibudidayakan
dalam kolam air deras, yaitu ikan mas dan ikan nila. Buku ini
juga dilengkapi dengan sistem pembibitan, sistem pendederan,
dan sistem pembesaran di kolam air deras.
Penulis berharap semoga dengan penerbitan buku ini dapat
berguna bagi penulis sendiri, pada umumnya bagi masyarakat
luas. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan, supaya menjadi salah satu bahan perbaikan untuk
masa yang akan datang.

Penulis

iv

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................. iii


Prakata ......................................................................... iv

Pendahuluan ................................................................. 1

Budi Daya Ikan ............................................................. 7


A. Ikan Nila Gift..................................................... 7
B. Ikan Mas............................................................ 13
Pembenihan................................................................... 21
A. Ikan Nila Gift..................................................... 21
B. Ikan Mas............................................................ 37
Pendederan.................................................................... 49
A. Ikan Nila Gift..................................................... 49
B. Ikan Mas............................................................ 60
Pembesaran di Kolam Air Deras...................................... 65
A. Kolam Air Deras................................................. 65
B. Ikan Nila Gift..................................................... 68
C. Ikan Mas............................................................ 71
D. Panen Ikan ........................................................ 73
E. Hama dan Penyakit ........................................... 76
F. Analisis Usaha.................................................... 77

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Daftar Pustaka .............................................................. 79


Glosarium ..................................................................... 80
Indeks .......................................................................... 81
Lampiran....................................................................... 82

vi

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pendahuluan
Kebutuhan gizi seseorang dapat diperoleh dari makanan yang
kita konsumsi sehari-hari. Setiap keluarga menginginkan
seluruh anggota keluarganya sehat, dinamis, dan sejahtera.
Manusia yang sehat jiwa dan raganya dapat meningkatkan
produktivitasnya di segala bidang.

Sumber: www.idon.acidblog.net

Dalam rangka mencapai kehidupan yang sehat, diperlukan


bahan pangan yang bergizi baik. Tubuh yang kekurangan
gizi bisa mengakibatkan beberapa hal, antara lain tidak sehat,
kurang dinamis, kelainan pertumbuhan fisik, terjadi kerusakan,
dan kebutaan mata. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan
melahirkan anak yang tidak sehat dan perkembangan otak
yang terhambat.

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Peranan gizi sangat penting bagi tubuh manusia. Oleh karena


itu, perlu dicari bahan pangan yang bermutu baik dan mudah
diperoleh, di antaranya adalah ikan, baik dari hasil tangkapan
dilaut maupun hasil budi daya. Ikan yang sehat adalah ikan yang
masih dalam keadaan segar atau tidak mengalami kemunduran
mutu. Hal ini sangat mudah diperoleh, misalnya di pasar-pasar
tradisional (pagi hari) atau swalayan (supermarket). Di kedua
tempat itu biasanya kualitas ikan dapat dipertanggungjawabkan
karena disimpan dalam ruangan bersuhu dingin sehingga
kesegarannya dapat dipertahankan.

Sumber: www.hotelog.sakura.net

Daging ikan segar ternyata cukup mengandung banyak


protein (antara 16% – 24%), unsur mineral, vitamin, dan
karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi sangat cocok
mengonsumsi ikan karena daging ikan tidak mengandung
kolesterol.

2 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Secara tradisional, ikan merupakan sumber protein hewani


dalam makanan rakyat Indonesia. Konsumsi protein penduduk
Indonesia masih rendah, yaitu 17,85 kg/kapita/tahun. Usaha
peningkatan konsumsi ikan diarahkan untuk mencapai standar
konsumsi protein sebesar 4,5 gram/kapita/hari. Di luar negeri,
tingkat konsumsi protein sudah tinggi. Misalnya, di Filipina
rata-rata 6,5 gram/kapita/hari, Thailand 8,04 gram/kapita/
hari, Malaysia 13,93 gram/kapita/hari, Singapura 22,09 gram/
kapita/hari, Amerika dan Jepang masing-masing di atas 70
gram/kapita/hari. Pada masa pembangunan ini, diharapkan
rakyat Indonesia dapat mengonsumsi protein sebesar 26 kg/
kapita/hari dengan pola konsumsi bergeser ke ikan basah
(segar). Jenis ikan air tawar yang potensial untuk sumber
protein hewani yang dapat dikonsumsi oleh berbagai lapisan
masyarakat adalah ikan nila dan ikan mas.

Sumber: www.dekap.com

Pendahuluan 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Di Indonesia, ada tiga jenis ikan nila yang sudah dibudi­


dayakan oleh para petani ikan di berbagai daerah, yaitu ikan
nila biasa, ikan nila merah, dan ikan nila hasil persilangan
beberapa jenis nila yang disebut dengan ikan nila gift. Di
Indonesia, ikan nila gift sudah ada sekitar awal 1990-an. Namun,
penyebarannya belum mencapai ke seluruh pelosok Nusantara.
Penyebarannya baru terbatas pada beberapa provinsi, seperti
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal tersebut di­sebabkan masih
terbatasnya jumlah induk sehingga produksi benihnya hanya
mampu memenuhi kebutuhan daerah tersebut.
Budi daya nila gift menjadi salah satu komoditas perikanan
yang bernilai ekonomis cukup tinggi karena dapat dijual
dengan harga cukup tinggi dan biaya produksinya tidak
besar. Tidak heran dengan pengelolaan secara komersial
akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Selain
bernilai ekonomis cukup tinggi, nila gift sangat berperan
dalam menunjang program Usaha Peningkatan Gizi Keluarga
(UPGK). Hal ini disebabkan selain kandungan proteinnya
cukup tinggi, rasanya juga enak. Dari hasil penelitian diperoleh
kandungan protein nila gift sebanyak 17,7%, kadar air 80,69%,
lemak 1.29%, dan abu 1,22%.
Selain nila gift, jenis lain dari ikan tawar yang dijadikan budi
daya yaitu ikan mas. Produksi ikan mas dapat mencapai di atas
rata-rata dari konsumsi ikan lainnya. Misalnya, masyarakat daerah
Bogor, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Jakarta telah lama
mengenal dan melaksanakan pembudi­dayaannya di kolam sekitar
tempat tinggal (pekarangan). Umumnya kolam yang dibangun

4 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

berukuran relatif kecil karena yang mengusahakan jumlahnya


puluhan hingga ratusan petani, terpencar, dan ada di mana-mana,
jumlah keseluruhan areal serta produksi yang dihasilkannya pun
cukup banyak. Walaupun hanya sebagai “kerajinan rakyat”,
usaha tersebut sangat mendukung penyediaan dan peningkatan
gizi, terutama penyediaan protein murah berupa ikan segar yang
berasal dari daerah-daerah jauh (pedalaman).

Sumber: www.seagrantumn.edu

Di kalangan petani atau masyarakat, ikan mas telah lama


dikenal dan disukai (dikonsumsi) sehingga pemasarannya
tidaklah sulit. Selain itu sebagai ikan budi daya, ikan mas
memiliki keunggulan, yaitu dapat dikembangbiakkan hanya
dengan perbaikan lingkungan atau manipulasi lingkungan
dan kawin suntik. Ikan mas juga dapat dibudidayakan dengan
berbagai sistem, antara lain sistem air deras, keramba, jaring

Pendahuluan 5

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

terapung, pemeliharaan dalam drum, longyam, dan di kolam air


tergenang. Karena dapat dibudidayakan dengan banyak cara,
ikan mas dapat dijadikan sebagai alternatif bidang usaha. Selain
harus dikuasai, dalam usaha budi daya yang intensif gejala
serangan penyakit dan cara penanggulangannya pun harus
diperhatikan. Oleh karena itu, para petani ikan sangat perlu
membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam usaha menanggulangi penyakit.
Ikan nila gift dan ikan mas menjadi salah satu komoditas
dalam bidang perikanan yang memiliki tingkat pemasaran
yang terus meningkat. Oleh karena itu, bagi pemula yang ingin
bergerak dalam usaha perikanan, perlu memahami budi daya
termasuk sistem pemeliharaannya. Sistem yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah sistem air deras. Sistem ini sangat cocok
dengan keadaan di Indonesia karena potensi ketersediaan lahan
perikanan di perairan amat luas, tetapi tingkat pemanfaatannya
belum optimal sesuai dengan potensi kelestariannya.

6 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Budi Daya Ikan


Pembudidayaan ikan air tawar dewasa ini banyak dilakukan
oleh para petani karena selain bernilai ekonomis, juga memiliki
kadar gizi yang baik. Salah satu jenis ikan yang dibudidayakan
yaitu ikan nila gift dan ikan mas.

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

A. Ikan Nila Gift


1. Ciri Ikan Nila Gift
Ikan nila gift (genetic infrovement of farmed tilapias) merupakan
hasil dari persilangan nila jenis lain dengan kualitas yang lebih
unggul. Secara sepintas nila gift dan nila lokal sulit dibedakan,
baik warna maupun organ tubuh, terutama sewaktu benih.
Nila gift, dilihat dari samping, tubuhnya memanjang dengan
perbandingan panjang dan tinggi 2 : 1. Adapun perbandingan

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Hal ini menunjukkan nila gift


lebih tebal, berbeda dengan nila lokal yang tubuhnya lebih
memanjang karena memiliki per­bandingan panjang dan tinggi
2,5 : 1. Ketebalannya hanya memiliki perbandingan tinggi
dan lebar 3 : 1 sehingga lebih tipis. Tanda lainnya yang dapat
dilihat dari nila gift adalah warna tubuhnya hitam dan agak
keputih-keputihan. Bagian bawah tutup insang berwarna
putih, sedangkan pada nila lokal berwarna putih agak kehitam-
kehitaman, bahkan ada yang kuning. Sisik nila gift besar, kasar,
dan tersusun rapi. Sepertiga bagian sisik belakang menutupi
sisik bagian depan. Tubuhnya memiliki garis yang terputus
antara bagian atas dan bawahnya. Garis bagian atasnya
memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip
punggung. Sementara itu, garis bagian bawah memanjang
mulai dari bawah sirip punggung hingga pangkal sirip ekor.
Kepalanya relatif kecil dengan mulut berada di ujung kepala.
Mata nila gift besar, seperti nila lokal, nila gift pun memiliki
lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut,
sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung memanjang mulai
dari bagian atas tutup insang sampai bagian atas sirip ekor.
Sirip dada dan sirip perut masing-masing ada sepasang dengan
ukuran kecil. Sirip anus hanya satu buah dengan bentuk agak
panjang. Adapun sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk
membulat.

8 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

2. Kebiasaan Makan
Ditinjau dari kebiasaan makannya, nila gift termasuk jenis
ikan omnivora, yaitu pemakan tumbuhan dan hewan-hewan
kecil. Kebiasaan makan ini sangat menguntungkan peternak
karena mudah mencari makanan tersebut.
Pada saat larva atau benih, nila gift memiliki kebiasaan
mencari makan di perairan yang dangkal. Jenis makanan yang
paling disukai larva adalah zooplakton, seperti algae tunggal,
zat-zat renik yang melayang-layang di dalam air dan udang-
udang kecil. Ikan nila dewasa atau induk pada umumnya
mencari makan di tempat yang dalam. Jenis makanan yang
disukai oleh ikan nila dewasa adalah fitoplakton, seperti algae
berfilamen, tumbuh-tumbuhan air, dan organisme renik yang
melayang-layang dalam air.

Sumber: www.trubus-online.com

Budi Daya Ikan 9

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Jika dipelihara secara intensif, seperti di kolam atau jaring


terapung, nila gift dapat diberi makanan tambahan berupa
pelet. Pelet yang baik harus mengandung kadar protein
minimal 25%.
Kebiasaan hidup di habitat alami memberikan petunjuk
bahwa usaha budi daya ikan nila ini memerlukan ketersediaan
pakan alami yang memadai, terutama pada saat larva atau
benih. Meskipun skala budi daya intensif diberikan pakan
buatan (pelet), pakan alami masih tetap diperlukan.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

10 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Kebiasaan Berkembang Biak


Ditinjau dari kebiasaan berkembang biaknya, nila gift
bukan termasuk jenis ikan musiman karena dapat memijah
sepanjang tahun. Pemijahan ini dapat terjadi di kolam, bak,
akuarium, dan jaring terapung asalkan induknya sudah
matang. Frekuensi pemijahan lebih banyak terjadi dimusim
hujan. Dengan selang waktu antara 6–8 Minggu. Namun, kalau
pemberian makanannya cukup, selang waktu pemijahan ini
dapat berlangsung singkat, yaitu hanya 4 Minggu.
Proses pemijahan biasanya dimulai dengan pembuatan
sarang oleh induk jantan sebagai tempat memijah dan
pembuahan telur. Sarang berupa lekukan di dalam kolam
dengan diameter bergantung pada panjang tubuhnya.
Biasanya diameter sarang berkisar 1,5–2 kali panjang tubuhnya.
Kedalaman sarang 5–10 cm.
Setelah pembuatan sarang, dilanjutkan dari proses
pemijahan yang berlangsung secara cepat, yaitu 50–60 detik
dan dikeluarkan sebanyak 20–30 telur. Peristiwa pemijahan
ini berlangsung beberapa kali selama 20–60 menit dengan
pasangan yang sama. Seekor induk betina dengan berat 600
gram dapat menghasilkan sebanyak 2.000–3.000 telur dan
dapat menetas sebanyak 800–1.600 butir. Telur berdiameter
2,5–2,8 mm, berwarna kuning, dan bersifat tenggelam, tetapi
tidak menempel.

Budi Daya Ikan 11

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Ikan ini tergolong jenis yang mengerami telur. Pengeraman


telur ini dilakukan oleh induk betina sejak telur dibuahi sampai
menetas, yaitu selama 6–8 hari. Setelah menetas, biasanya
larva berukuran 4–6 mm diasuh oleh induk betina di pinggir
kolam jika ada bahaya, induk betina akan menyedot dan
menyimpan larva tersebut dalam mulut. Larva akan diasuh
induknya hingga kuat berenang dan dapat mencari makan
sendiri. Biasanya larva yang kuat berenang sudah berukuran
8–12 mm dan memiliki sifat menggerombol.
Dalam berkembangbiak nila gift bersifat poligami, yaitu satu
induk jantan dapat mengawini beberapa induk betina. Induk
jantan yang sudah pernah memijah dapat mencari pasangannya
yang lain. Tanda induk jantan sudah siap memijah adalah
tubuhnya tampak bercahaya dan sifatnya agresif.

4. Syarat Hidup
Nila gift hidup pada suhu sekitar 14°C–38°C. secara alami
ikan ini dapat memijah pada suhu 22°C–37°C. Namun, suhu
yang baik untuk perkembangannya, yaitu sekitar 25°C–30°C.
Pada suhu kurang dari 14°C atau lebih dari 38°C, kehidupannya
akan terganggu.
Selain suhu, nila gift sangat toleran terhadap derajat keasaman
(pH) dari air. Kisaran pH yang masih dapat ditoleransi ikan
ini antara 5–11. Agar pertumbuhan dan perkembangannya
optimal, sebaiknya pH air berada pada kisaran 7– 8. Selain hal
tersebut, nila gift toleran pada kadar garam yang cukup tinggi,
asalkan prosesnya bertahap. Namun, toleransi terhadap kadar

12 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

antara jenis kelamin dan ukuran ikan berbeda-beda. Jantan dan


ikan kecil lebih toleran dibandingkan dengan betina dan ikan
besar. Kadar garam yang dapat ditoleransi antara 0–29 per mil.
Pada salinitas 29–35 per mil, nila gift dapat hidup, tetapi tidak
dapat berkembang.

B. Ikan Mas
1. Ciri-Ciri Ikan Mas
Ikan mas menurut sejarahnya berasal dari daratan Cina dan
Rusia. Ikan mas memiliki bentuk badan agak memanjang pipih
ke samping. Mulut berada di ujung tengah, dapat disembulkan
dan lunak. Memiliki kumis dua pasang, kadang-kadang
memiliki mulut satu pasang. Untuk membedakan ikan mas
koki dari jenis ikan hias dengan ikan mas adalah adanya kumis.
Jari-jari sirip punggung yang kedua mengeras, seperti gergaji,
sedangkan letak antara kedua sirip, punggung, dan perut
berseberangan. Sirip dada terletak di belakang tutup insang.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Budi Daya Ikan 13

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Ikan mas tergolong sisik besar bertipe cycloid. Usus


umumnya tidak begitu panjang jika dibandingkan dengan
hewan pemakan tumbuh-tumbuhan asli. Ikan mas tidak
memiliki lambung, juga tidak bergigi/ompong. Jika ia
mencerna makanan, sebagai pengganti penggerusnya adalah
dengan pharing mengeras.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

2. Jenis-Jenis Ikan Mas


Saat ini ikan mas memiliki banyak ras. Sampai saat ini,
di Indonesia terdapat tujuh macam ikan mas, yaitu sebagai
berikut.
a. Ikan Mas Majalaya
Sisiknya berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih
gelap. Punggung tinggi dan badannya relatif pendek. Bagian
kuduk atas antara kepala dan punggung melekuk. Penampang
melintang badan kian menipis ke arah punggung, lebih tipis

14 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

dari jenis ikan mas yang lainnya. Gerakannya lamban, jika diberi
makanan suka berenang pada permukaan air. Perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2 : 1.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

b. Ikan Mas Punten


Sisiknya berwarna hijau gelap dan di antara jenis ikan mas yang
lainnya memiliki potongan badan paling pendek (buntak). Bagian
punggung tinggi melebar dan mata agak menonjol. Gerakannya
lebih gesit daripada ikan mas majalaya. Perbandingan antara
panjang badan dan tinggi badan antara 2,3 : 1.

Budi Daya Ikan 15

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

c. Ikan Mas Taiwan


Sisiknya berwarna hijau kekuning-kuningan. Badan relatif
lebih panjang daripada ikan mas punten dengan penampang
punggung agak membulat. Mata agak menonjol. Gerakan lebih
gesit dan aktif. Kebiasaan ikan mas taiwan jika diberi makan
adalah lebih suka berada di bawah permukaan air. Perbandingan
panjang badan dan tinggi badan berkisar antara 3,5 – 1 cm.
d. Ikan Mas si Nyonya
Sisiknya berwarna kuning muda. Badannya relatif panjang.
Mata pada ikan mas si nyonya yang masih muda tampak biasa-
biasa saja (normal), tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa
bermata sipit. Gerakannya lamban (jinak), lebih suka berada
di permukaan air. Perbandingan panjang badan dan tinggi
badan berkisar 3,6 :1.

Sumber: www.dkp.banten.go.id

e. Ikan Mas Kaca


Sisiknya berwarna putih mengilap seperti perak, besar-besar dan
terdapat juga yang kecil-kecil atau seragam. Biasanya bagian yang
tertutup sisik adalah dekat sirip. Gerakannya gesit dan aktif.

16 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

f. Ikan Mas Kumpay


Warna sisiknya beragam, ada yang kuning, merah, abu-abu,
hitam dan putih. Kadang-kadang ada yang bersisik seperti ikan
mas kaca. Sirip-siripnya memanjang, pertumbuhannya lambat,
dan gerakannya lamban. Banyak dijadikan sebagai ikan hias
karena keunikan siripnya, meliuk-liuk seperti selendang.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

g. Ikan Mas Kancra Domas


Warna sisiknya cokelat keemasan dan kemerahan, kecil dan
letaknya tidak teratur. Sisi badan terdapat garis membujur yang
merupakan batas warna. Bagian punggung berwarna lebih
gelap, sedangkan perutnya mengilap keemasan. Badannya
relatif panjang, gerakannya gesit atau aktif.

Budi Daya Ikan 17

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Kebiasaan Makan
Ikan mas termasuk pemakan segala. Pada umur muda
(ukuran 10 cm), ikan mas senang memakan bangkai hewan
atau tumbuhan yang hidup di dasar perairan/kolam, misalnya,
chironomidae, olighicoeta, tubificidae, epimidae, trichoptera, dan
molusca. Selain itu memakan juga protozoa dan zooplakton seperti
copepoda dan cladocera. Hewan-hewan tersebut disedot bersama
lumpurnya, diambil yang dapat dimanfaatkan dan sisanya
dikeluarkan melalui mulut.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Ikan mas sering mencari sumber makanan (jasad-jasad


renik) di sekeliling pematang. Oleh sebab itu pematang sering
rusak dan longsor karenanya. Ikan mas juga suka mengaduk-
aduk dasar kolam untuk mencari makanan yang bisa di­
manfaatkan, seperti larva insecta dan cacing-cacingan. Aktivitas

18 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

ini akan mambantu kawanan benih mencari makanan karena


binatang-binatang di dasar kolam yang teraduk ke atas dapat
menjadi santapan lezat bagi benih. Dengan kebiasaan seperti
itu, akan mempermudah kita mengetahui apa kemauan ikan
tersebut.

4. Kebiasaan Berkembang Biak


Ikan mas berkembang biak dengan bertelur, masa kawin­
nya pada daerah tropis pada saat awal musim hujan. Ikan
mas betina biasanya bertelur di dekat tumbuhan di dalam air
di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur
ter­sebut kemudian menempel di dedaunan. Pada suhu yang
hangat dan kondisi yang ideal, telurnya akan menetas dalam
5–8 hari. Karena malasnya sang induk betina atau jantan, hasil
yang menetas sangat sedikit dibandingkan dengan telurnya.
Para petani yang membudidayakan ikan ini biasanya memin­
dahkan telur-telur yang telah menempel pada medianya ke
kolam lain agar didapat hasil yang maksimal. Beberapa bulan
kemudian ikan mas sudah layak dikonsumsi beratnya lebih
kurang 250 gram. Untuk pancingan biasanya adalah ikan mas
yang telah mencapai berat 500 gram ke atas.

5. Syarat Hidup
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan
berada pada ketinggian antara 150 – 1.000 meter di atas
permukaan laut, suhu air antara 20°C – 25°C dengan pH air
antara 7 – 8°C.

Budi Daya Ikan 19

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Dari serangkaian penelitian panjang badan secara maksimal,


tercapai setelah berumur 24 bulan, sedangkan pertumbuhan berat
badan maksimal tercapai pada umur 36 bulan. Pertumbuhan
panjang dan berat badan dari percobaan di atas dapat dicapai jika
dilakukan pada kondisi normal.
Kebiasaan lain ikan mas adalah selalu mencari tempat yang
aman (terutama di tempat yang ditumbuhi rumput) karena
sifat telur ikan menempel. Oleh sebab itu, para petani di Jerman
sebelum melakukan pemijahan terlebih dahulu mencari tanaman
air untuk rerumputan untuk ditanam di dasar kolam. Adapun
di negara kita para petani mempergunakan ijuk sebagai alat
penempel telur yang lazim disebut kakaban. Selain ijuk, dapat
pula menggunakan bahan lain, seperti tali rapia atau tumbuhan
air eceng gondok.

20 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pembenihan
A. Ikan Nila Gift
1. Penyiapan Induk
Benih merupakan salah satu faktor terpenting berhasilnya
usaha budi daya ikan. Oleh sebab itu, benih harus tersedia dalam
jumlah cukup dengan kualitas baik. Selain itu, ketersediaan
benih harus murah dan tepat waktu. Benih yang baik dapat
me­nyebabkan pertumbuhan cepat, bentuk badan normal, serta
tahan terhadap serangan penyakit dan perubahan lingkungan.
Berhasilnya usaha pembenihan nila gift sangat dipengaruhi
oleh keadaan induk. Jika induk bagus, benih yang dihasilkan
pun akan banyak dan kualitasnya akan baik. Sebaliknya, jika
induk kurang baik, hasil benih akan sedikit dan kualitasnya
jelek. Oleh karena itu, induk yang digunakan harus diperoleh
dari instansi perikanan atau pihak yang ditunjuk sebagai
penyedia induk. Hal tersebut harus dilakukan agar keaslian
jenis dapat dipertahankan. Jumlah induk yang harus disediakan
bergantung target produksi yang direncanakan.
Jenis kelamin nila gift dapat dibedakan dari tanda pada
tubuh bagian luar, yaitu bentuk, warna, dan alat kelamin.
Jantan memiliki tubuh yang lebih tinggi dan lebih membulat,
warna lebih cerah, dan memiliki satu lubang kelamin berbentuk
memanjang. Lubang kelamin digunakan sebagai tempat
mengeluarkan sperma dan air seni. Sementara betina bertubuh
lebih rendah atau lebih memanjang, warna lebih gelap, dan

21

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

berlubang kelamin dua, yaitu satu untuk mengeluarkan telur


dan satu lainnya untuk mengeluarkan air seni.
Tanda-tanda induk jantan dan induk betina berkualitas baik
adalah, bentuk badan normal, sisik besar dan tersusun rapi, kepala
relatif kecil dibanding badan, badan tebal dan hitam keabu-abuan,
gerakan lincah, serta respons terhadap pakan tambahan.
Nila gift mulai dipijahkan setelah berumur 5 – 6 bulan
karena sudah matang. Saat itu biasanya berat calon induk
betina dapat mencapai 200 – 250 gram dan calon induk jantan
250 – 300 gram. Kandungan telur setiap induk betina berbeda,
bergantung umur dan berat. Induk betina yang beratnya
200–250 gram mengandung telur 500–1000 butir dan dapat
menghasilkan larva 200–400 ekor. Selang waktu antar­pemijahan
berkisar 3–6 Minggu. Hal ini sangat bergantung pada pakan
tambahan. Masa produksi nila gift berkisar antara 1,5–2 tahun.
Jika sudah berumur dua tahun, induk harus segera diganti
dengan induk baru. Biasanya induk yang demikian sudah tidak
produktif lagi. Jika tetap dipijahkan, kualitas benih menurun.
Sebelum dipijahkan, induk jantan dan betina dipelihara
terpisah. Tujuannya untuk mendapatkan telur berkualitas
baik, memudahkan penyeleksian induk yang sudah dan belum
memijah, serta menghindarkan terjadinya pemijahan liar.
Kondisi lingkungan harus baik dan makanan harus cukup
agar induk dapat hidup dan gonadnya berkembang dengan
baik. Oleh karena itu, air kolam untuk pemeliharaan induk
harus mengalir dan makanan diberikan setiap hari sebanyak
3% dari bobot total.

22 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

2. Sistem Pembenihan
Benih merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.
Namun, dalam memilih benih ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu:
a. bentuk benih normal;
b. benih harus berasal dari induk yang jelas asal usulnya;
c. terasa lembut jika dipegang yang berarti benih tersebut masih
muda dan jika dipelihara dapat tumbuh dengan cepat;
d. benih harus tersedia secara kontinyu sesuai kebutuhan.
Untuk mendapatkan benih yang baik, dapat ditempuh
melalui tiga sistem pembenihan berikut, yang sudah berhasil
dikembangkan.
a. Pembenihan Sistem Ekstensif
Sistem pembenihan ekstensif memiliki ciri khas tersendiri,
terutama dari konstruksi kolam dan cara panennya. Kolam
yang digunakan untuk pemijahan seluas 500-1000 m2. Bentuk
kolam empat persegi panjang dengan lebar pematang bagian
atas 1-1,5 m. Dasar kolam terdiri atas beberapa bagian yaitu
pelataran, kemalir dan kobakan. Dari ketiga bagian tersebut,
kobakan merupakan ciri khasnya. Kobakan ini dibuat dua buah,
satu untuk menangkap benih dan satunya untuk menampung
induk. Kobakan untuk menampung induk dibuat di dekat
pintu pengeluaran air. Kobakan ini perlu ditembok agar tidak
mudah rusak. Ukuran panjangnya 4 m, lebar 3 m dan tinggi
40 cm. Adapun kobakan untuk menangkap benih terletak
di bagian depan kobakan induk. Kobakan ini tidak perlu

Pembenihan 23

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

ditembok, tetapi harus selalu diperbaiki setiap kali panen


ukuran panjangnya 2 m, lebar 1,5 m dan tinggi 10 cm.
Kolam yang sudah tersedia dilakukan perbaikan pematang
dan pengolahan tanah dasar. Kemudian, kolam diairi hingga
mencapai 30-40 cm. Setelah dialiri kolam ditebari induk dengan
kepadatan 1 ekor/m2. Perbandingan induk jantan dan betina
adalah 1 : 3.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Dalam hal pemberian pakan tambahan, harus diberikan


pakan tambahan yang berprotein tinggi minimal 25%. Pakan
tambahan tersebut dapat dibuat dari bahan penyusun yaitu
dari bahan nabati dan hewani. Bahan nabati seperti dedak
halus, tepung jagung, tepung daun, dan tepung kedelai,
sedangkan bahan hewani, seperti tepung ikan, tepung tulang,
dan minyak ikan.
Untuk membuatnya, bahan-bahan tersebut harus dicampur
dengan bahan lain yang memiliki kandungan vitamin dan
mineral. Setelah dicampur, tambahkan air secukupnya.

24 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Kemudian, diaduk merata. Selanjutnya adonan digiling dengan


gilingan pelet. Hasil penggilingan tersebut berupa butiran pelet
yang masih basah dengan diameter 2–3 mm. Setelah itu pelet
basah dijemur hingga kering.
Panen benih dilakukan dengan cara air disurutkan perlahan
hingga mencapai ketinggian tertentu. Biasanya induk akan
masuk ke dalam kemalir lalu tertampung dalam kobakan.
Sementara larvanya akan naik melalui kemalir dan mencari
aliran air baru. Sambil menyurutkan air, benih mulai ditangkap
dan ditampung di hapa halus yang dipasang tidak jauh dari
tempat panen. Untuk menangkap keseluruhan benih, lubang
pengeluaran air pada kobakan benih dibuka. Kemudian, benih
diseleksi dengan cara menggunakan ayakan yang terbuat
dari alumunium dan berlubang kecil dengan diameter 2–3
mm. Larva yang sudah diseleksi kemudian dipelihara di
kolam pemeliharaan benih hingga berukuran 3–5 cm. Kolam
disiapkan terlebih dahulu 5–7 hari sebelum panen larva. Jika
sudah siap, larva dapat ditebarkan dengan kepadatan 100-200
ekor/m2. Agar tumbuh cepat setiap hari benih diberi pakan
tambahan berupa pelet halus atau dedak halus dengan dosis
berbeda. Untuk setiap 100.000 ekor larva, dosis pada Minggu
ke-1 sebanyak 1 kg, Minggu ke-2 sebanyak 1,5-2,5 kg, Minggu
ke-3 sebanyak 3–4 kg, dan Minggu ke-4 sebanyak 4,5-5,5 kg.

b. Pembenihan Semi-Intensif
Pembenihan semi-intensif merupakan cara mendapatkan
benih ikan yang tidak hanya bergantung pada alam, tetapi ada
campur tangan manusia. Panen benih pada sistem ini berupa

Pembenihan 25

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

larva yang baru menetas, tetapi kolamnya tidak perlu dikering­


kan. Beberapa kelebihan dari pembenihan sistem semi-intensif
adalah ukuran benihnya seragam dan hasil benihnya lebih
banyak. Proses pemijahan dapat berlangsung selama 45-50 hari.
Selama itu, panen larva dapat dilakukan sebanyak tiga kali.
Untuk melakukan pemijahan secara semi-intensif, harus
disiapkan sebanyak satu kolam pemeliharaan induk betina seluas
300 m2, satu kolam pemeliharaan induk jantan seluas 100 m2 dan
1 kolam pemijahan seluas 400 m2. Sebelum digunakan, kolam
disiapkan terlebih dahulu. Persiapannya meliputi pengeringan
kolam selama dua hari, perbaikan pematang dan perbaikan
kemalir. Setelah siap, kolam dapat diairi setinggi 40–60 cm.
Induk terpilih baik jantan maupun betina disimpan di kolam
pemeliharaan yang terpisah selama dua minggu dengan tujuan
agar tidak terjadi pemijahan liar. Kepadatan induk dalam kolam
sebanyak 2–4 ekor/m2. Setiap hari, induk tersebut diberi tambahan
pakan berupa pelet sebanyak 3% dari berat total. Setelah 2 minggu,
induk tersebut siap untuk dipijahkan. Pemijahan biasanya
berlangsung pada hari ke-7 setelah dilakukan penebaran induk
pada kolam khusus untuk pemijahan. Hasilnya berupa telur yang
akan dierami oleh ikan di dalam mulutnya. Setelah 1 Minggu
pemberian pakan dikurangi, yaitu sekitar 25% dari pemberian
pakan yang sebelumnya.
Pada hari ke-12 setelah penebaran induk, kolam pemijahan
perlu dipupuk dengan kotoran ayam atau kotoran burung
puyuh dengan dosis sebanyak 500 gram/m2. Setelah 3-5 hari
dipupuk, dengan sendirinya akan terbentuk pakan alami

26 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

dan induk ikan yang sedang mengerami anak-anaknya, akan


mengeluarkan anak-anaknya dari dalam mulut. Anak-anak
ikan tersebut akan terlihat di permukaan air kolam.
Jika di permukaan sudah tampak banyak larva, pemanenan
dapat dilakukan. Panen dapat dilakukan di pagi hari sebab
kandungan oksigen dalam air masih rendah. Kondisi ini
menyebabkan larva masih berada di permukaan air. Panen
larva biasanya dilakukan selama 2–3 hari. Biasanya larva
yang dipanen berukuran panjang 10–12 mm dengan berat
antara 0,05–0,1 gram. Dari satu induk betina yang berukuran
500 gram dapat menghasilkan larva sebanyak 500–700 ekor.
Setelah semua larva ditangkap, kolam pemijahan dibiarkan
terus berlangsung hingga dua kali panen. Panen ke-2 biasanya
berlangsung pada hari ke-30 sampai hari ke-35 dan panen
ke-3 pada hari ke-45 sampai hari ke-50. Pada panen ke-3 ini
merupakan panen total sehingga kolam perlu dikeringkan.
Pada saat bersamaan, induk ditangkap dan dipelihara pada
kolam pemeliharaan induk.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Pembenihan 27

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

c. Pembenihan Intensif
Pembenihan intensif merupakan cara mendapatkan benih
yang sebagian besar pengelolaannya dilakukan oleh manusia.
Dalam sistem pembenihan intensif sudah banyak dilakukan
manipulasi lingkungan sehingga dengan sistem ini tidak
memerlukan lahan yang luas. Hasil panen pada sistem ini
berupa telur yang diambil dari induk yang sedang mengeram.
Proses pemijahannya lebih cepat dan hasilnya lebih tinggi
dengan benihnya tunggal kelamin. Lahan yang digunakan
hampir empat kali lebih sempit dari lahan yang digunakan
pada sistem semi-intensif. Benih yang ditebarkan bisa mencapai
1000 ekor/m2 dengan lama pemijahan hanya 10 hari. Nila
gift memiliki kebiasaan mengerami telurnya di dalam mulut
sehingga induk tidak dapat makan mengakibatkan terhambat­
nya proses pertumbuhan. Oleh karena itu, telur yang sedang
dierami tersebut diambil sehingga induk dapat makan kembali
dan tumbuh normal untuk melakukan pemijahan berikutnya.
Biasanya benih larva yang dihasilkan pada sistem pembenihan
intensif bisa mencapai 60–70% daya tetasnya.
Sistem pembenihan intensif dilakukan beberapa tahap,
yaitu sebagai berikut:
1) Tahap Pematangan Gonad
Tahap ini merupakan suatu proses untuk mempercepat dan
memperoleh kualitas telur yang baik agar daya tetasnya
tinggi. Pematangan gonad dilakukan pada bak beton dengan
luas lahan antara 20–30 m2. Selain di bak beton, juga dapat
dilakukan di hapa yang berukuran panjang 6 m, lebar 4 m,

28 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

dan tinggi 1 m. Hapa ini dapat dipasang dalam kolam seluas


1.000–2.000 m2 dengan kedalaman 1–1,5 m. Hapa tersebut
dibuat 6 buah, yaitu untuk jantan dan betina masing-masing
3 buah. Hapa pertama digunakan untuk induk yang sudah
dipijahkan, hapa ke-2 untuk induk yang hampir matang
gonad dan hapa ke-3 digunakan untuk induk yang sudah
matang gonad atau siap dipijahkan. Pematangan gonad
berlangsung selama 14 hari.
2) Tahap Pemijahan
Benih yang ditebar kepadatannya sekitar 5–10 ekor/
m2. Agar induk dapat hidup dengan baik dan gonadnya
berkembang sempurna, kondisi lingkungan harus baik
dan makanan harus cukup. Untuk itu kolam harus tetap
mengalir dan setiap hari induk diberi pakan tambahan
berupa pelet sebanyak 3–5% dari bobot total. Sebelum
terjadi pemijahan, induk jantan akan membuat sarang
berupa lekukan di dasar perairan. Setelah itu, induk jantan
mengajak induk betina untuk memijah. Pemijahan tidak
dilakukan di kolam, tetapi di bak beton berbentuk persegi
panjang dengan luas 12–20 m2 dan kedalamannya 1,5 m.
Bak ini dibuat beberapa buah atau bergantung pada induk
yang akan dipijahkan. Pengairan diatur paralel agar setiap
bak mendapat air baru. Debit air setiap bak 2–4 l/menit.
Bak pemijahan diisi air setinggi 75–100 cm. Air tersebut
harus terus mengalir. Setelah itu induk jantan dan betina
dimasukkan secara bersamaan dengan kepadatan 2–4
ekor/m2. Perbandingan jantan dan betina 1: 3. Pemijahan

Pembenihan 29

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

biasanya terjadi pada hari ke-7 setelah penebaran induk.


Kemudian, telur yang sudah dibuahi dierami dalam mulut
induk betina.
3) Tahap Pemanenan Telur
Tahap ini dilakukan pada hari ke-9 hingga hari ke-10 atau
saat telur dierami. Caranya dengan menyurutkan air secara
perlahan sampai mencapai ketinggian tertentu, yaitu agar
induk dapat ditangkap. Penangkapan induk dilakukan
dengan hati-hati satu per satu, jangan sampai induk kaget.
Jika induk kaget, induk akan mengeluarkan telur dari
mulutnya. Tanda induk yang sedang mengerami adalah
selalu memisahkan diri dari kelompoknya, gerakannya
lambat, mulutnya selalu tertutup dan pada bagian bawah
tutup insangnya mengembung. Setelah ditangkap, mulut
induk dibuka dengan jari tengah dan telunjuk, sementara
kedua tutup insang dibuka dengan ibu jari dan kelingking.
Posisi kepala berada di bawah. Setelah itu, kepalanya
disiram dengan air atau dicelupkan ke dalam air agar telur
yang sedang dierami bisa keluar. Telur tersebut ditampung
dalam alat tangkap yang terbuat dari kain halus (sekup net)
dan dikumpulkan dalam baskom plastik.
Pada waktu panen akan diperoleh beberapa fase telur,
yaitu telur utuh, sudah ada mata, sudah ada mata dan
ekor, serta larva sempurna. Keempat fase ini ditampung
dalam baskom yang berlainan. Biasanya dalam sekali
pemijahan, jumlah induk yang mengerami telur berkisar
30–40% dan jumlah yang dihasilkan 1.000–1.500 butir per
induk betina.

30 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

4) Tahap Penetasan Telur


Penetasan telur merupakan proses perkembangan dari fase
telur hingga mencapai fase larva sempurna. Penetasan telur
nila gift membutuhkan lingkungan yang cocok. Suatu unit
penetasan telur dibuat dengan sistem resirkulasi yang terdiri
atas beberapa bagian, yaitu tempat penampungan air bersih,
corong penetasan telur, dan tempat penampungan larva.
Unit penetasan telur tidak mutlak harus menggunakan
sistem resirkulasi dapat saja dengan sistem sederhana yang
airnya berasal dari sumber air langsung. Corong penetasan
berbentuk kerucut, sedangkan ukurannya tidak mutlak.
Umumnya corong 15 liter dengan tinggi 50 m dan diameter
bagian atas 30 cm. Bahan corong dapat terbuat dari plastik
atau fiberglass maupun bahan lain. Corong minyak tanah
pun dapat digunakan, tetapi bagian bawahnya ditutup
plastik dan bagian pinggirnya diberi lubang. Lubang
tersebut diberi saringan agar telur tidak dapat keluar.
Tower dapat berupa bak beton atau tong plastik yang
letaknya lebih tinggi dari corong penetasan agar aliran air
lebih mudah. Adapun tempat penampungan larva dapat
berupa bak beton. Bak ini dipasang sekup net atau baki-
baki untuk menampung larva. Letak tempat penampungan
larva ini harus dibawah corong penetasan. Pengaliran air
dari menara ke corong penetasan menggunakan paralon
yang diberi mata kran sebagai pengatur debit air.

Pembenihan 31

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Telur yang akan ditetaskan terlebih dahulu harus


dibersihkan dari sisa pakan, lumpur, dan kotoran lainnya,
lalu dicuci dengan air bersih untuk mencegah serangan jamu
saprolegnia, sebelum dimasukkan ke dalam corong penentasan,
telur direndam dalam larutan methilene blue dengan dosis
0,2 ppm selama 5–10 menit. Kepadatan telur dalam corong
penentasan berkisar 1000–1500 butir/liter air.
Telur nila gift bersifat mudah tenggelam dan tidak
menempel. Jika dimasukkan ke dalam corong penetasan,
telur akan menumpuk di dasar. Agar tidak menumpuk
di dasar, perlu dialiri air secara kontinyu 0,6-0,8 l/menit.
Selain untuk mengaduk telur, aliran air dapat menyuplai
oksigen. Suhu yang baik untuk penetasan telur nila gift
adalah 25°C–30°C. Sementara suhu optimal 29°C. Agar
suhu air konstan, dapat digunakan pemanas air.

Sumber: Trubus, 2004

32 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Jika kondisi air baik dan suhu optimal, telur akan menetas
dalam waktu 5–7 hari. Larva yang baru menetas berukuran
panjang 8–10 mm dan berat 0,02–0,05 gram. Larva ini akan
berenang ke permukaan air dan terbawa aliran air melalui
lubang pengeluaran air pada corong penetasan. Akibatnya
larva tertampung dalam penampungan larva.
5) Tahap Pengubahan Jenis Kelamin
Betina dibutuhkan terutama untuk kegiatan pembenihan
yang jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada jantan.
Padahal dalam sekali pemijahan, jumlah betina hanya
30%–35%. Sementara jantan dianggap penting karena
pertum­buhan­nya lebih cepat, warna lebih menarik, lebih
respons terhadap pakan dan rendemen (bagian daging) lebih
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, jantan berumur 6 bulan
dapat mencapai rata-rata 300 gram, sedangkan betina hanya
mencapai rata-rata 250 gram. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan jantan 20% lebih cepat dibandingkan dengan
betina. Terjadinya perbedaan pertumbuhan ini disebabkan
oleh sifat genetik dan sistem reproduksi. Ukuran gonad
betina lebih besar dibandingkan dengan jantan sehingga
proses pem­bentukannya memerlukan zat makanan yang
lebih banyak, demikian pula proses pembentukan telur.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, nila jantan akan lebih
memungkinkan dipelihara secara monosekskultur (sistem
pemeliharaan satu jenis kelamin). Artinya, sistem budi
daya yang meng­untungkan adalah dengan memelihara
jenis kelamin jantan saja. Ini disebabkan jumlah produksi
dalam satu periode pemeliharaan lebih tinggi.

Pembenihan 33

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Ada dua cara untuk mengubah jenis kelamin, yaitu


dengan perendaman dalam larutan hormon dan pemberian
pakan berhormon. Hormon yang digunakan yaitu 17-alpha
methyl testoteron (MT) untuk mengubah kelamin betina
menjadi kelamin jantan dan hormon 17-betha estradiol (BE)
untuk mengubah kelamin jantan menjadi kelamin betina.
Cara perendaman dalam larutan hormon, cara tersebut
dilakukan terhadap larva yang belum sempurna, tetapi
sudah memiliki mata. Biasanya larva tersebut sudah
berukuran 4–6 mm. Langkah-langkah yang dilakukan
dengan cara ini, yaitu sebagai berikut.
a) Siapkan bak semen ukuran 2,5 m, lebar 1 m, dan tinggi
35 cm. Bak ini dilengkapi lubang pemasukan air dari
paralon ukuran 3/4 inchi yang sudah diberi kran dan
lubang pengeluaran air dari paralon ukuran 2 inchi.
Siapkan juga hapa dan kain terilin yang ukurannya
sama dengan ukuran bak.
b) Isi bak dengan air setinggi 20 cm sehingga volume air
menjadi 500 liter.
c) Timbang hormon MT sebanyak 500 mg (dosis 1 mg/l)
atau hormon BE 100 mg (dosis 0,2 mg/l).
d) Larutkan hormon dalam 20 ml alkohol 90% hingga
merata, lalu tambahkan 100-150 ml alkohol 70% dan
aduk merata.

34 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

e) Tuangkan larutan hormon ke dalam bak sambil diaduk


merata, lalu pasang hapa dengan cara mengikatnya
pada sudut bak.
f) Ambil 100.000–200.000 ekor larva dan masukkan dalam
bak. Biarkan larva terendam selama 10 jam.
g) Masukkan larva yang sudah direndam tersebut ke dalam
corong penetasan dan biarkan sampai menetas sempurna.
Selanjutnya larva dipelihara dalam kolam pemeliharaan
benih selama 3–4 minggu.
Pemberian pakan berhormon dilakukan pada larva yang
baru habis kuning telurnya. Larva ini biasanya sudah berukuran
10–13 mm. Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut.
a) Timbang tepung pelet sebanyak 1 kg, hormon MT sebanyak
60 mg dan hormon BE sebanyak 240 mg.
b) Campur hormon tersebut dengan 20 ml alkohol 90% dan
aduk hingga larut. Selanjutnya tambahkan 100–150 ml
alkohol 70% ke dalam larutan hormon dan aduk sampai
homogen.
c) Tuangkan larutan hormon ke dalam pelet sedikit demi
sedikit sambil diaduk rata. Kemudian, angin-anginkan
campuran tersebut sampai kering. Jangan sekali-kali pelet
tersebut dijemur.

Pembenihan 35

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

d) Agar tahan lama, masukkan pelet tersebut dalam kantong


plastik dan simpan dalam kulkas. Pelet ini akan tahan
selama tiga bulan.

3. Panen Benih
Memilih waktu panen benih harus tepat. Waktu yang
kurang tepat dapat menyebabkan benih menjadi stres, terutama
akibat sinar matahari. Oleh karena itu, panen harus dilakukan
saat hari teduh, umumnya pagi hari. Pagi hari biasanya
suhu air masih rendah dan matahari tidak terlalu panas.
Kalau waktunya sudah tidak memungkinkan lagi, sebaiknya
pemanenan dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya.
Namun, kolam harus dialiri kembali, meskipun tidak penuh.
Saat panen benih, air kolam disurutkan secara perlahan hingga
mencapai ketinggian 20–30 cm. Pemanenan harus dilakukan
hati-hati agar tubuh benih tidak lecet. Untuk itu, sebaiknya
panen dilakukan dua tahap, yaitu panen awal dan panen
total dengan menggunakan waring (alat panen). Panen awal
dilakukan saat menunggu air surut. Sementara panen total
dilakukan setelah air surut.
Benih yang dipanen dimasukkan ke dalam ember dan
ditampung dalam hapa besar. Hapa ini dipasang tidak jauh dari
lokasi panen. Air harus tetap mengalir dalam hapa, tetapi bukan
air dari kolam yang sedang dipanen agar benih tidak stres.
Alat panen dapat menyebabkan lecet pada benih. Oleh
karena itu, alat panen harus terbuat dari bahan yang halus.
Jika menggunakan waring, bahannya harus dari kain. Adapun

36 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

hapanya harus terbuat dari kain terilin padat karena dapat


menyebabkan ikan mabuk. Sebelum ditangani lebih lanjut, benih
hasil panen dibiarkan selama semalam agar segar kembali.

B. Ikan Mas
1. Penyiapan Induk
Memilih induk yang baik merupakan salah satu cara
meningkatkan produksi benih. Oleh karena itu, pemilihan calon
induk atau induk yang akan dijodohkan harus dilakukan dengan
baik dan benar. Seleksi terhadap calon induk ikan mas meliputi
hal-hal sebaai berikut.

Sumber: www.trubus-online.com

a. Umur
Sebagai patokan, umur induk yang pantas dikawinkan
berkisar antara 1,5–2 tahun bagi betina. Seumur ini berat ikan
dapat mencapai 2 kg lebih/ekor. Adapun ikan mas pejantan

Pembenihan 37

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

mencapai matang kelamin relatif lebih muda dari pada betina


yaitu 8 bulan, dengan berat badan 0,5 kg/ekor. Walaupun
kedua induk beratnya telah mencapai 2 kg dan 0,5 kg per
ekor, jika umurnya belum mencapai 1,5-2 tahun dan 8 bulan
sebaiknya tidak dilakukan pemijahan. Sebaliknya pada umur
yang sama dengan berat lebih dari 0,5 kg untuk jantan dan 2
kg untuk betina dapat dijadikan induk.
b. Bentuk Badan
Bentuk badan keseluruhan mulai ujung mulut sampai
ujung sirip ekor harus mulus, sehat, dan badan dan sirip-
siripnya tidak cacat. Jika salah satu bagian badan ikan cacat,
sebaiknya dihindarkan karena dapat menurun pada anak-
anaknya. Selain itu garis sisik kedua sisi tubuh posisinya sama,
tidak ada lekukan atau patahan.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

38 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

c. Kepala
Bagian kepala induk ikan mas relatif lebih kecil daripada
bagian badannya. Tutup insang normal, tidak terlalu tebal
sehingga berkesan mengembung. Panjang kepala minimal
sepertiga dari panjang badan. Jika tidak sama, mungkin
terjadi pelengkungan atau pemendekan tulang punggung.
Hal tersebut harus dihindarkan. Jika bagian insang dibuka,
tidak terdapat bercak putih. Setiap sisi ujung moncong mulut
bibir atas memiliki dua buah kumis. Perlu diperhatikan lagi
adalah matanya. Jika induk ikan mas diletakkan telentang atau
dimiringkan, biasanya matanya digerakkan atau berputar-
putar, lensa mata akan tampak jernih.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Pembenihan 39

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

d. Sisik
Sisik induk yang baik tersusun secara teratur dan
ukurannya relatif besar. Sisik yang terlihat kusam atau tidak
cerah menandakan ia kurang baik atau terlalu tua.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

e. Pangkal Ekor
Pangkal ekor yang baik harus normal dan kuat, tidak
memendek atau melengkung. Perbandingan panjang pangkal
ekor dengan lebar atau tingginya harus lebih panjang. Induk ikan
mas yang menandakan pangkal ekornya kurang normal (tinggi
melebihi panjang) sebaikya disingkirkan dari penyeleksian.

40 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Sumber: Dokumentasi Penerbit


Membedakan kelamin ikan yang jantan dengan ikan yang
betina tidaklah sulit. Ikan mas yang berkelamin jantan biasanya
badannya tampak ramping atau langsing, gerakannya lincah
dan gesit. Jika bagian badannya diurut perlahan dari depan
ke arah sirip ekor akan mengeluarkan cairan berwarna putih
(sperma). Adapun ikan mas betina biasanya badannya terutama
bagian perut membesar atau buncit. Jika diraba terasa lembek,
gerakannya lamban, memberi kesan malas bergerak. Jika perut
diurut, akan mengeluarkan cairan berwarna kuning, dan pada
malam hari biasanya meloncat-loncat.
Calon induk ataupun induk yang akan dipijahkan dari hasil
seleksi disediakan tempat khusus, yaitu kolam pemeliharaan
induk. Kolam tersebut berfungsi mempercepat proses ke­
matangan telur, menyimpan induk-induk yang telah dipijahkan,
dan mempermudah pengawasan sehari-hari. Kolam pemeli­
haraan induk terdiri atas dua buah, satu kolam untuk induk

Pembenihan 41

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

jantan dan satu kolam untuk induk betina. Sistem pengairannya


paralel. Banyaknya induk yang dapat dipelihara persatuan luas
kolam bergantung dari kondisi kolam, makanan, dan sistem
pengairan­nya. Sebagai patokan seekor induk mas seberat 1 kg
memerlukan ruang di kolam seluas 5 m2. Misalnya, induk yang
dipijahkan beratnya 5 kg, ikan tersebut membutuhkan ruang
kolam seluas 25 m2. Begitu pula jika persediaan induk 10 kg,
luas kolam dua kali lipat. Namun, jika sistem pengairan sangat
baik, (debit air cukup deras) jumlah (kg) dapat lebih banyak
lagi yaitu antara 1 sampai 4 kg/m2. Suhu air kolam pun perlu
diperhatikan, biasanya ikan mas tumbuh pada suhu air 20°C.

Sumber: www.ranesi.com

Makanan bergizi berkadar protein 25%, misalnya pelet,


diberikan secara teratur dua kali sehari (pagi dan sore) sebanyak
2–4% dari bobot total ikan keseluruhan. Misalnya, memelihara
induk seberat 10 kg, membutuhkan pelet sebanyak 200–400
gram. Jika bobot induk 20 kg, makanan yang diberikan setiap

42 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

hari 400–800 gram atau dua kali lipat. Jika diberikan makanan
tambahan, diusahakan kandungan lemaknya sedikit. Dapat
pula diberi makanan lain berupa dedak jagung atau menir
beras. Induk yang telah dipijahkan sebaiknya dipelihara di
kolam induk supaya sewaktu-waktu dapat dipijahkan kembali
setelah istirahat antara 2–3 bulan.

2. Penyiapan Tempat Pemijahan


Tempat untuk induk ikan mas yang akan dipijahkan perlu
dipersiapkan dengan baik sesuai dengan sifat-sifat ikan mas itu
sendiri. Agar tempat itu disukai sesuai dengan keinginannya
perlu dilakukan langkah-langkah berikut.
a. Perbaikan Kolam
Pematang yang rusak harus segera diperbaiki dengan
jalan menambal atau dipadatkan dengan tanah liat. Perbaikan
pematang yang bocor atau berongga sekaligus untuk mencegah
binatang-binatang tersebut bersembunyi. Sarana pengairan,
seperti saluran pemasukan dan pengeluaran air, saringan,
papan penyekat, pipa paralon (jika ada) diperbaiki atau diganti
dengan bahan dan alat baru agar berfungsi normal kembali
sehingga air dapat terkendali sesuai dengan kebutuhan.
b. Pengeringan Dasar Kolam
Pengeringan harus dilakukan karena selain bertujuan
menguapkan gas-gas beracun hasil pembusukkan yang
mungkin terdapat di kolam, memberantas hama penyakit. Jika
tanah dasar tidak dapat kering karena air hujan terus-menerus

Pembenihan 43

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

misalnya, harus disiasati dengan pembakaran dedaunan


misalnya, daun pisang, daun rambutan, dan daun kelapa (klari)
agar dasar kolam menjadi kering benar. Dapat juga meng­
gunakan batang padi (jerami) kering. Pembakaran dedaunan
kering tersebut ikut pula mendorong proses pemijahan. Selama
proses pengeringan perlu diberi kapur tohor secara merata.
Pemberian kapur ini selain dapat menaikkan pH tanah juga
ampuh untuk memberantas bibit-bibit penyakit. Dosis kapur
yang diberikan adalah 60 gram/m2. Setelah kolam kering
terjemur, air baru dimasukkan melalui saringan yang dipasang
pada pintu pemasukan. Tinggi air kolam mencapai 60–80 cm
induk betina siap dipijahkan seberat 3 kg, memerlukan ruang
di kolam seluas 18 m2, berarti setiap kg induk memerlukan area
6 m2. sedangkan ukurannya 9×2 m atau 4,5×4 m. Jika memiliki
stok induk sejumlah 6 kg, ruang kolam yang dibutuhkan adalah
seluas 36 m2.

3. Memasang Kakaban
Kakaban biasanya terbuat dari ijuk. Fungsi dari kakaban
adalah untuk penempel telur karena sifat dari telur-telur
ikan mas ini menempel. Ukuran kakaban yang digunakan
bervariasi 1×0,4 m, 1,5×0,4, m atau 2×0,4 m bergantung pada
persediaan ijuk yang ada. Cara membuat kakaban, yaitu ijuk
terlebih dahulu harus disisir menggunakan sikat kawat untuk
mendapatkan ijuk yang halus. Adapun yang kasar atau tajam
sebaiknya disingkir­kan karena mengenai badan ikan bisa

44 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

menimbulkan infeksi, batang bambu (bisa basah atau kering)


dipotong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki ( 1 m, 1,5 m,
atau 2 m), dibelah menjadi empat bagian dan di raut sampai
halus. Hasil sisiran ijuk diletakkan atau dimasukkan di antara
dua belah bambu dari pangkal sampai ujung, dijepit dan dipaku
agar tidak lepas.
Pemasangan atau penempatan kakaban dilakukan pada
bagian tengah kolam. Semua kakaban diletakkan pada sebatang
bambu bulat (dipilih yang kuat) dengan diikat pada patok atau
tiang bambu yang ditancapkan kuat-kuat sampai menembus
dasar kolam. Kakaban yang masih baru sebaiknya direndam
terlebih dahulu beberapa malam agar tahan lama, tidak mudah
rapuh, serta tidak mudah patah. Selesai perendaman dicuci
bersih berkali-kali, kemudian dijemur di terik matahari sampai
kering. Jumlah kakaban yang dipasang dalam kolam pemijahan
harus sesuai dengan kebutuhan ikan. Jika tidak sesuai
kebutuhan, berakibat banyak telur yang mengumpul atau
menggerombol. Setiap 1 kilogram induk betina memerlukan
kakaban sebanyak 5 hingga 6 buah. Misalnya, induk mas yang
akan dipijahkan seberat 6 kg sehingga harus menyediakan
kakaban sebanyak 30–36 buah.

4. Proses Pemijahan
Setelah proses pemasangan kakaban selesai, induk-induk
yang akan dipijahkan siap untuk dimasukkan ke dalam kolam.
Biasanya waktu yang tepat untuk induk-induk itu dimasukkan

Pembenihan 45

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

ke dalam kakaban, yaitu di pagi hari atau kira-kira pukul


09.00–10.00. Hal ini dimaksudkan agar induk-induk ikan akan
cepat terangsang sehingga proses pemijahan cepat berlangsung.
Perbandingan antara induk betina dan induk jantan adalah 1:1,
tetapi pada pelaksanaannya induk jantan biasanya lebih banyak
dibandingkan dengan induk betina karena pertumbuhan induk
jantan lebih cepat.
Induk betina yang hendak memijah. Mengeluar­kan telur-
telurnya yang akan dibuahi oleh sperma yang keluar dari induk
jantan. Karena sifat dari telur-telur ikan mas ini menempel,
telur-telur tersebut akan menempel di kakaban. Ciri dari
kakaban yang sudah banyak ditempeli oleh telur yang sudah
dibuahi, berwarna kuning keemasan.

5. Memindahkan Kakaban
Setelah terjadi proses pemijahan saat telur ikan mas menempel
di kakaban, proses selanjutnya adalah memindah­kan kakaban.
Biasanya kakaban diangkat dari kolam pemijahan pukul
05.00–06.00 pagi hari. Kakaban kemudian dipindahkan ke kolam
penetasan telur. Untuk menghindari tumbuhnya jamur, kakaban
tersebut harus direndam terlebih dahulu selama 10–15 menit
dengan larutan malachite green dengan dosis 1 gram/m3 air.

46 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

6. Penetasan Telur
Setelah dilakukan perendaman, kakaban dimasukkan ke
dalam hapa pada kolam penetasan. Hapa yang biasa digunakan
terbuat dari kain terilin berukuran 2×1×1 m, berbentuk
persegi panjang dibentangkan kurang lebih 2 meter dari pintu
pemasukan. Penetasan telur yang dilakukan di hapa sangat
baik karena selain memudahkan pengontrolan juga mencegah
kemungkinan munculnya hama predator seperti ular, belut,
dan sebagainya masuk ke dalam kolam. Kakaban harus diatur
sedemikian rupa pada sebatang bambu utuh kurang dari 2
meter dan di atasnya, sebelah kanan, dan kiri diberi bambu
belah. Kemudian, palangkan papan agar tenggelam dibawah
permukaan air 10 cm dan di atas papan diberi pemberat.
Selama proses penetasan, diusahakan sirkulasi air berjalan
dengan baik dan air yang masuk lewat pemasukan berjalan
secara perlahan. Untuk menghindari air hujan turun sewaktu-
waktu, sebaiknya diberi peneduh. Biarkan sampai telur-telur ikan
menetas menjadi benih dalam waktu kurang lebih 2–3 hari.
Setelah telur menetas semua dalam tempo 2–3 hari, tindakan
selanjutnya sebagai berikut:
a. Ngeprik
Ngeprik adalah mengangkat kakaban di dalam hapa satu
per satu. Pengangkatan harus dilakukan dengan hati-hati
agar kualitas air tetap baik.

Pembenihan 47

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

b. Pemberian Pakan
Larva yang baru menetas belum perlu diberi makanan sebab
masih memiliki cadangan makanan berupa kantong kuning
telur. Setelah persediaan cadangan makanan ini habis, kawanan
benih dapat diberi makanan berupa rotifera atau kuning telur
rebus. Caranya, sebutir telur ayam matang diambil bagian
kuningnya saja, kemudian dihan­curkan atau diremas-remas
dan dilarutkan dalam 250 cc air bersih. Setelah terbentuk
suspensi, masukkan ke dalam alat penyemprot yang biasa
digunakan menyemprot serangga atau nyamuk. Pemberian
pakan dilakukan lima kali sehari, dengan menyemprotkan
di atas permukaan air. Sebutir kuning telur cukup untuk
100.000 ekor benih. Perawatan larva hingga berumur 4–5
hari atau paling lama 7 hari. Selanjutnya benih dapat di
lepas dari hapa. Dari percobaan yang telah dilakukan,
jumlah benih lepas hapa yang dihasilkan dari 1 kg induk
betina mencapai 40.000–60.000 ekor.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

48 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pendederan
A. Ikan Nila Gift

Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih


hingga mencapai ukuran yang siap dipelihara di kolam
besar. Pendederan dilakukan selama 6–8 Minggu atau benih
sudah mencapai 8–10 cm dengan berat 15–20 gram/ekor.
Dalam pendederan ikan nila gift, ada tiga sistem yang dapat
diterapkan, yaitu sistem monokultur, sistem polikultur, dan
sistem terpadu.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

49

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

1. Sistem Monokultur
Sistem monokultur merupakan sistem pemeliharaan satu
jenis ikan dalam satu wadah. Dalam sistem monokultur, ada dua
macam yang dapat diterapkan, yaitu monosekskultur jantan
dan monosekskultur betina. Monosekskultur jantan bertujuan
memperoleh tingkat pertumbuhan maksimal karena memang
jantan lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan betina. Adapun,
monosekskultur betina bertujuan memperoleh calon induk.
Agar pemeliharaan secara monokultur ini berhasil, ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan. Faktor tersebut antara
lain tempat pemeliharaan, ukuran benih, padat penebaran, dan
lama pemeliharaan. Tempat pemeliharaan biasanya berbentuk
kolam. Sebelum digunakan, kolam harus disiapkan di antaranya
dengan pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah
dasar, pengapuran, dan pemupukan.
Ukuran benih harus sama agar tidak timbul persaingan
makanan. Biasanya benih ukuran besar berpeluang memperoleh
makanan lebih banyak dibandingkan dengan ukuran kecil. Jika hal
ini terjadi, ikan besar akan lebih cepat tumbuh, sedangkan ikan kecil
akan lambat tumbuhnya. Padat penyebaran sangat dipengaruhi
oleh ukuran benih, jenis makanan, dan lama pemeliharaan. Jumlah
benih ukuran kecil lebih banyak dibandingkan dengan ukuran
besar. Namun, jangan sampai kolam terlalu padat sehingga
ruang gerak benih semakin sempit. Hal ini dapat menyebabkan
ketersediaan oksigen dalam air semakin sedikit.

50 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Sumber makanan dapat berasal dari pakan alami dan


pakan tambahan. Jika hanya mengandalkan pakan alami, padat
penebarannya harus rendah karena persediaan pakan alami
relatif terbatas. Jika diberi pakan tambahan, padat penebarannya
dapat lebih tinggi lagi. Namun, hal tersebut bergantung pada
jenis pakan tambahan. Jika diberi pakan berupa pelet, padat
penebarannya dapat lebih tinggi. Sebaliknya jika pakan berupa
dedak, padat penebarannya lebih rendah. Selain ukuran
dan jenis makanan, padat penebaran pun dipengaruhi oleh
lamanya pemeliharaan. Jika masa pemeliharaan lebih lama,
sebaiknya padat penebarannya lebih rendah. Ini disebabkan
benih akan tumbuh semakin besar sehingga kepadatannya pun
akan semakin tinggi. Sebaliknya jika masa pemeliharaan lebih
pendek, padat penebarannya pun dapat lebih tinggi.
Pendederan monokultur dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu
tahap persiapan kolam, penebaran benih, dan pengelolaan rutin.
Benih dapat ditebar kalau kolam sudah disiapkan. Benih
yang ditebar berukuran 3–5 cm. Penebaran sebaiknya dilakukan
pagi hari saat suhu air masih rendah agar benih tidak mengalami
stres. Padat penebarannya bergantung pada lama pemeliharaan.
Benih berukuran 3–5 cm dengan masa pemeliharaan 6–8
Minggu, padat penebarannya berkisar 25–50 ekor/m2.
Setelah ditebar, pengelolaan pemeliharaan harus segera
dilakukan, yaitu pemberian pakan tambahan dan pengontrolan.
Pakan tambahan berupa pelet diberikan setiap pagi dan sore.
Kandungan protein dari pelet sebaiknya tinggi. Di awal
pemeliharaan hingga sepuluh hari, pelet diberikan dalam

Pendederan 51

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

bentuk tepung. Selanjutnya pelet diberikan dalam bentuk


butiran kecil. Jika tidak ada tepung pelet, dedak halus pun
dapat diberikan walaupun pertumbuhan nila gift lambat.
Namun, untuk mengurangi biaya, campuran kedua bahan
tersebut dapat digunakan dengan perbandingan 1 : 1. Dosis
per harinya sekitar 3–5 % dari berat total ikan.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

2. Sistem Polikultur
Sistem polikultur merupakan sistem pemeliharaan dua atau
lebih jenis ikan dalam satu wadah. Syarat utama yang harus
dipenuhi dalam sistem polikultur adalah kebiasaan makan dan
jenis makanan masing-masing jenis berbeda. Tujuan peme­
liharaan secara polikultur adalah untuk memanfaatkan semua
jenis makanan yang ada dalam kolam. Biasanya dalam suatu
kolam terdapat berbagai jenis makanan, seperti tumbuhan dan
hewan. Dengan pemeliharaan secara polikultur, semua jenis
makanan tersebut dapat dimanfaatkan.

52 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pemeliharaan secara polikultur dipengaruhi oleh beberapa


faktor, yaitu tempat pemeliharaan, ukuran benih, kadar tebar,
persentase jumlah setiap jenis, dan lama pemeliha­raan. Namun,
secara umum kegiatan pemeliharaan secara polikultur tidak
berbeda dengan monokultur. Perbedaannya hanyalah pada
banyaknya benih yang ditebar untuk masing-masing jenis.
Persentase jumlah setiap jenis sangat bergantung pada
populasi makanan alami. Jika di kolam banyak ditemukan
makanan alami berupa cacing, jumlah ikan lain (contohnya
ikan mas) harus lebih banyak dibanding ikan nila gift. Jika di
kolam banyak ditemukan tumbuh-tumbuhan, jumlah ikan lain
(contohnya ikan gurame) harus lebih banyak dibandingkan
dengan ikan nila gift.
Berikut contoh persentase jenis ikan yang dapat dipelihara
secara polikultur.

Tabel Persentase Jenis-Jenis Ikan yang Dapat Dipelihara secara


Polikultur

Perbandingan Jenis Ikan (dalam %)


No. Jenis Ikan
I II III

1. Mas 60 40 50
2. Nila Gift 25 40 50
3. Gurame 15 20 –

Pendederan 53

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Sistem Terpadu
Sistem terpadu memadukan beberapa jenis komoditas
pertanian seperti ikan dan padi, atau ikan dan ayam. Memang
masih banyak komoditas pertanian yang dapat dipadukan
pemeliharaannya dengan ikan. Namun, pada bagian ini hanya
dijelaskan pemeliharaan terpadu antara ikan dan padi, serta
ikan dan ayam. Tujuan pemeliharaan ikan terpadu, yaitu untuk
meningkatkan produktivitas lahan. Dengan adanya dua atau
lebih komoditas, peluang untuk meraih keuntungan semakin
besar. Bahkan jika salah satu komoditas mengalami kegagalan,
komoditas lainnya dapat menutupi kerugian tersebut.
a. Minapadi
Sistem minapadi merupakan sistem pemeliharaan terpadu
antara ikan dan padi. Umumnya jenis ikan yang dipelihara
pada sistem minapadi adalah ikan mas. Namun, tidak menutup
kemungkinan untuk nila gift. Pemeliharaan nila gift bersama
padi relatif masih baru, tetapi sudah cukup berhasil.
Pemeliharaan nila gift bersama padi memberi beberapa
keuntungan di antaranya dapat meningkatkan produktivitas
lahan, dan tanah lebih subur karena kotoran ikan dapat
berfungsi sebagai pupuk, serta hama dan penyakit padi dapat
dijadikan makanan ikan.

54 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Sumber: Kompas, 27 Desember 2006

Sebelum memulai pemeliharaan, harus dipilih lokasi yang


cocok untuk minapadi. Beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu memiliki sumber air yang cukup, bebas dari
banjir dan hewan predator, serta mudah diairi dan dikeringkan.
Selain itu, benih padi yang dipilih harus berlabel biru, yaitu
benih yang tahan genangan air.
Kegiatan yang dilakukan pada sistem minapadi,
yaitu persiapan sawah, penanaman padi, penebaran ikan,
pengontrolan, pemberian pakan tambahan, dan pemanenan.
Adapun kegiatan persiapan sawah meliputi perbaikan
pematang, pengolahan tanah, pembuatan kemalir, pemasangan
saringan, dan pengairan.

Pendederan 55

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Perbaikan pematang dilakukan dengan cara menutup


seluruh bagian permukaannya dengan tanah dasar. Tujuannya
agar pematang terbawa arus dan ketinggian air dapat
dipertahankan. Pematang sebaiknya berukuran lebar 30-50 cm
dan tinggi 40–50 cm.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Setelah pematang diperbaiki, tanah sawah diolah dengan


cara dibajak. Setelah dibajak, tanah dicangkul sampai halus lalu
diratakan. Tujuan pengolahan tanah ini, adalah mem­perbaiki
struktur tanah agar sawah tetap subur.
Kemalir dibuat melandai mulai dari lubang pemasukan air
ke lubang pengeluaran. Ukuran lebarnya 30-50 cm dan tinggi
10-15 cm. Bentuknya dapat berkeliling, menyilang, atau keliling
dan menyilang.

56 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Kegiatan persiapan lain adalah pemasangan saringan.


Saringan dipasang pada lubang pemasukan dan pengeluaran
air. Saringan ini dapat dibuat dari kawat kasa atau anyaman
bambu dengan ukuran lubang lebih kecil dari ukuran ikan agar
ikan tidak dapat keluar.
Setelah kegiatan persiapan selesai, penanaman padi dapat
dilakukan. Jarak tanam harus sesuai dengan musim. Jika
penanaman dilakukan di musim hujan, jarak tanam sebaiknya
30 cm × 15 cm. Jika dilakukan di musim kemarau, jarak tanam
22 cm × 22 cm.
Penebaran benih dilakukan setelah akar padi sudah kuat
atau setelah 7–15 hari ditanam. Benih yang ditebarkan dapat
berukuran 3–5 cm (4 gram) atau 2–3 cm (2 gram). Padat
penebaran benih berukuran 2–3 cm sebanyak 8–10 ekor/m2,
sedangkan berukuran 3–5 cm sebanyak 4–8 ekor/m2.
Pemupukan dilakukan 5–7 hari setelah benih ditebarkan.
Jenis dan dosis pupuk, yaitu urea 200 kg/ha, TSP 100 kg/ha, KCI
75 kg/ha, dan ZA 100 kg/ha. Sementara pengendalian hama
dan penyakit dilakukan saat hari ke-7 setelah pemupukan.
Pakan tambahan berupa dedak halus cukup diberikan
sebanyak 2% dari bobot benih per hari. Pemberiannya
dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore. Sementara
pengontrolan dilakukan setiap hari terhadap keadaan air, ikan,
saringan, dan padi. Setelah masa pemeliharaan berlangsung
4-8 minggu, benih dapat dipanen, sedangkan padi dibiarkan
tumbuh sampai masa panennya tiba.

Pendederan 57

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

b. Longyam
Longyam dapat diartikan sebagai tempat pemeliharaan ikan
dan ayam dalam satu lokasi. Umumnya ayam yang dipelihara
adalah ayam petelur. Konstruksi tempat pemeliharaan diatur
dengan posisi kolam berada di bawah kandang. Ada dua
keuntungan yang dapat diperoleh dalam sistem ini, yaitu ikan
tidak perlu diberi makanan dan pupuk. Sisa-sisa pakan ayam
yang terbuang dapat dijadikan makanan ayam, dan kotoran
ayam dapat dijadikan pupuk. Pemeliharaan ikan dalam kolam
dapat dilakukan secara monokultur atau polikultur.
Berikut hal yang harus diperhatikan sebelum membuat
longyam.
1) Pematang kolam untuk menempatkan kandang harus
kokoh agar dapat menahan beban kandang. Lebar pematang
minimal 1 m. Jika perlu, pematang sebaiknya ditembok.
2) Kandang ayam dibuat di atas kolam dengan jarak dari
permukaan air kolam ke dasar kandang minimal 1 m. Tujuannya
agar kondisi kandang tidak lembap akibat pengaruh air
kolam. Kandang yang lembap dapat menyebabkan nafsu
makan ayam berkurang dan mudah terserang penyakit.
3) Luas kandang maksimal 10% dari luas kolam. Tujuannya
agar bagian kolam yang tertutup kandang tidak terlalu
banyak sehingga sinar matahari dapat masuk ke kolam.
4) Posisi kandang harus menghadap ke timur agar sinar
matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang sehingga
tidak lembap.

58 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

5) Kandang harus dibuat dengan sistem baterai. Pengaturan


susunannya harus memperhatikan pembuangan kotoran
ayam, yaitu kotoran ayam pada susunan paling atas tidak
mengenai susunan di bawahnya, tetapi langsung jatuh
ke kolam. Kandang terbuat dari sekat bambu yang tiap
sekatnya berukuran 50 cm×50 cm.
6) Ventilasi udara dalam kandang harus memperhatikan arah
angin agar seluruh bagian kandang mendapat udara segar.
Sebaiknya bagian depan kandang dibuat dari kawat atau
belahan bambu susunannya antar bilah bambu minimal 2 cm.
Bersamaan dengan pembuatan kandang, persiapan kolam
pun dapat dilakukan. Pada dasarnya persiapan kolam pada
sistem ini sama dengan persiapan kolam pembenihan. Hanya
saja kolam untuk sistem longyam tidak perlu dipupuk. Persiapan
kolam ini dilakukan 5–7 hari sebelum penebaran benih.
Setelah kolam siap, benih ikan dapat ditebar dengan padat
penyebaran bergantung ukuran benih. Benih berukuran 3–5 cm
dapat ditebar sebanyak 30–40 ekor/m2. Kalau peme­liharaannya
secara polikultur, persentase jenis ikan yang ditebar pun sama
dengan penjelasan sistem polikultur.
Agar diperoleh hasil yang memuaskan, perlu pengelolaan
yang rutin baik terhadap ikan maupun ayam. Pengelolan ayam
berupa pemberian pakan dan minum, serta pengambilan telur.
Sementara pengelolaan ikan meliputi pengontrolan air dan
pematang. Air harus terus mengalir selama proses pemeliharaan,
sedangkan pematang yang bocor harus segera diperbaiki.

Pendederan 59

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Masa pemeliharaan benih dengan sistem longyam dapat


berlangsung selama 6–8 minggu. Pada saat itu, ukuran benih
sudah mencapai 8–10 cm dan sudah siap dipanen.

B. Ikan Mas
Pendederan pada ikan mas biasanya menggunakan lahan
kolam seluas 200–500 m2. benih dilepas dalam hapa (umur
5–7 hari) dalam pemeliharaan atau wadah penetasan yang
relatif sempit itu pasti tidak akan dapat menampung bagi per­
tumbuhan larva dalam waktu lama. Pendederan ini dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Pertama
Sebelum benih dimasukkan, tempat pendederan harus
dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan tersebut sebagai berikut.
a. Tempat pendederan dikeringkan dan dasarnya diolah
dengan cara dicangkul atau di bajak. Pengeringan bertujuan
memperbaiki kualitas kolam agar gas-gas beracun yang
terdapat di dalamnya hilang/menguap, memberantas hama
dan penyakit. Lama pengeringan dasar kolam cukup 2–3
hari. Pencangkulan bertujuan memperbaiki struktur tanah.
Untuk pengungsian ikan pada saat air surut atau panen perlu
dibuat kemalir dengan kedalaman tidak kurang dari 20 cm,
lebarnya antara 30–40 cm.

60 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Sumber: Dokumentasi Penerbit

b. Pematang yang rusak atau bocor diperbaiki dengan me­


nambal dari tanah liat dan diinjak-injak agar pemadatannya
sempurna. Pintu pemasukan dan pengeluaran dicek jika
rusak atau tidak berfungsi terutama saringan dan kerangka­
nya, papan, dan paralon harus diperbaiki atau diganti
dengan bahan baru agar berfungsi normal.
c. Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik (kotoran
ayam) yang telah bersatu dengan tanah atau pupuk
anorganik (pupuk buatan pabrik), misalnya TSP dan urea
masing-masing 250–500 gram, 10 gram atau 15 gram setiap
m2 luas kolam. Dasar kolam yang tidak bisa kering sama
sekali terutama bagian yang masih becek ditebari kapur
tohor secukupnya.

Pendederan 61

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

d. Kolam harus diisi melewati saringan tinggi air minimum


30 cm dan maksimum 40 cm.
e. Biarkan air menggenangi kolam selama 5–7 hari untuk
memberi kesempatan makanan alami tumbuh.
Jika persiapan ini selesai, masukkan lagi air setinggi 50 cm
(yang semula 30-40 cm). Jangan lupa pengeluaran air ditutup
rapat-rapat agar makanan alami tumbuh dan benih-benih ikan
tidak lolos mengikuti arus air yang keluar.
Pada saat udara sejuk (pagi atau sore), benih dilepas dalam
hapa boleh dimasukkan dengan padat penebaran 100-200
ekor/m2 luas kolam. Pemasukan benih harus dilakukan secara
hati-hati dan tidak boleh sembarangan. Ember atau wadah
lain yang sudah terisi air berikut benih dimasukkan ke kolam
dan digulir­kan sedikit demi sedikit agar benih keluar dengan
sendirinya (jangan dipaksa). Benih yang dimasukkan antara
25.000-50.000 ekor benih untuk luas 250 m2.
Agar kandungan oksigen mencukupi kebutuhan benih, setiap
hari dialiri air agar kualitas air tetap prima. Ukuran ikan yang
dicapai selama pemeliharaan empat minggu antara 2–3 cm.

2. Tahap Kedua
Salah satu usaha ekstensifikasi budidaya air tawar yang
cukup potensial adalah pemeliharaan ikan di sawah. Pendederan
di sawah ini dikenal dengan dua kelompok yaitu minapadi dan
ikan sebagai palawija.

62 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

a. Minapadi
Minapadi adalah pemeliharan ikan bersama tanaman padi
di sawah. Sebelum penebaran ikan dilakukan. Langkah-langkah
persiapan yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut.
1) Pematang sawah yang bocor diperbaiki agar kokoh dan
tidak terjadi kebocoran.
2) Petakan sawah dibuatkan kemalir (saluran) dengan ukuran
lebar 40 cm dan kedalaman tidak kurang dari 20 cm
dapat dibuat secara mengelilingi petakan, diagonal, atau
kombinasi keduanya.
3) Saluran pemasukan dan pengeluaran air dilengkapi dengan
saringan untuk mencegah hewan liar, juga untuk menghindari
dari benih yang lolos dari petakan.
Penebaran benih dilakukan lima hari setelah padi ditanam.
Penebaran dilakukan pagi hari. Kalau penebaran tidak dapat
dilakukan pagi hari dapat pula dilakukan pada sore hari. Padat
penebaran benih berukuran 2–3 cm sebanyak 4–6 ekor/m2. Jika
benih yang digunakan lebih besar misalnya 3–5 cm, kepadatan
dikurangi menjadi 3–5 ekor/m2. Jika sawah luasnya 300 m2
penebaran benih masing-masing 1200–1800 dan 900–1500 ekor.
Ukuran ikan yang dapat dicapai selama pemeliharaan
kurang lebih 4 minggu atau 30 hari adalah 3–5 cm dan 5–8 cm.
Pemberian makanan tambahan berupa dedak halus ditaburkan
ke permukaan air di atas kemalir.

Pendederan 63

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

b. Ikan sebagai Palawija


Pemeliharaan ikan sebagai palawija ini dilakukan setelah
pemanenan padi dan sawah tersebut tidak langsung ditanami padi
kembali, tetapi masih menunggu musim tanam berikutnya.
Langkah-langkah persiapannya tidak berbeda dengan mi­
napadi, hanya setelah padi dipanen jerami-jerami di­gunduk-
gundukkan menjadi beberapa bagian dengan jarak antara
gundukan tidak kurang dari 3 meter. Gundukan tersebut
tetap pada posisinya jangan sampai berantakan. Kemudian
petakan sawah dialiri air sampai beberapa cm sebagai per­
cobaan. Biasanya setelah tiga hari direndam air, air tersebut
akan berubah menjadi cokelat kekuningan karena proses
pem­busukan jerami. Sudah tentu kualitas air seperti itu tidak
menjamin kelangsungan hidup benih. Oleh karena itu, harus
dibuang dan diganti air baru setinggi 20–25 cm.
Lama pemeliharaan selama 30 hari, dengan padat
penebaran 7–10 ekor/m2 jika mempergunakan benih dengan
ukuran 2-3 cm. Jika petakan sawah yang dipergunakan sebagai
tempat budi daya ikan sebagai palawija 300 m2, benih ikan yang
dapat ditebarkan sebanyak 2.100-3.000 ekor. Selama pemeli­
haraan diberikan juga makanan tambahan berupa dedak halus.
Pendederan sebagai palawija akan menghasilkan benih ikan
mas berukuran panjang 3–5 cm.

64 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pembesaran
di Kolam Air Deras
A. Kolam Air Deras
Kolam air deras merupakan salah satu wadah pemeliharaan
ikan secara intensif yang dibuat dari tembok atau beton. Ada dua
bentuk yang dapat digunakan, yaitu bentuk segi tiga dan bentuk
kapsul. Jika jumlah kolam banyak, sebaiknya dipilih bentuk
kapsul karena mudah dibuat berderet dan tampak rapat.
Kolam dibuat tidak terlalu luas. Walaupun tidak luas,
kolam dapat menampung ikan dengan kepadatan tinggi.
Ukuran kolam yang umum dibuat adalah panjang 7 meter,
lebar 3 meter, dan tinggi 180 cm.

Sumber: www.trubus-online.com

65

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Debit air untuk setiap unit kolam air deras minimal 10 l/


detik. Dengan debit air yang besar tersebut diharapkan ke­
butuhan oksigen dapat terpenuhi. Untuk menyuplai kebutuhan
air yang besar tersebut, sumber airnya harus cukup banyak
air. Sumber air yang dapat digunakan antara lain sungai dan
saluran air. Sumber air perlu dibendung terlebih dahulu agar
air dapat dengan mudah memasuki unit kolam air deras.
Bendungan harus dibuat permanen agar debit air dapat diatur
dengan mudah sesuai kebutuhan.
Agar dapat berfungsi dengan baik, konstruksi kolam air
deras harus sesuai. Secara keseluruhan, kolam air deras terdiri
atas beberapa bagian, yaitu pintu pemasukan air, dinding,
pelataran, dan pintu pengeluaran air.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

66 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pintu pemasukan air berada di bagian depan atau langsung


dari saluran air. Lebar pintu antara 50-60 cm. pada bagian ini
dibuat sekoneng sebagai tempat pemasangan papan pengatur
pemasukan air.
Dinding kolam dibuat tegak lurus dengan ketebalan
tembok minimal 30 cm. Dengan ketebalan tersebut, dinding
dapat menahan debit air yang besar. Bagian dalam dinding
harus licin atau di semen agar ikan tidak lecet akibat gesekan
dengan dinding.
Pelataran merupakan bagian dasar dari kolam air deras.
Bagian ini harus licin dan kuat agar tidak mudah terkikis dan
retak karena aliran air. Pelataran harus dibuat melandai ke arah
pintu pengeluaran air.
Pintu pengeluaran air merupakan bagian terakhir dari
unit kolam air deras. Bagian ini berada di belakang atau dekat
saluran pembuangan. Pintu pengeluaran air terdiri atas 3
bagian penting, yaitu tembok depan, tembok belakang dan
lubang pengeluaran air. Tembok depan berhubungan langsung
dengan kolam dan tingginya sama dengan tinggi kolam.
Tempat keluarnya air berada di bagian bawah tembok yang
diberi saringan agar ikan tidak dapat keluar. Untuk tembok
bagian belakang berhubungan langsung dengan saluran
pembuangan. Tinggi tembok sama dengan tinggi air kolam air
deras. Sementara bagian lainnya, dari pintu pengeluaran adalah
lubang pembuangan yang dibuat di antara tembok depan dan

Pembesaran di Kolam Air Deras 67

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

tembok belakang dengan menggunakan paralon berukuran 8


inchi. Fungsi lubang tersebut untuk menutup atau membuka
air, baik saat mengisi atau menguras air kolam.
Pemeliharaan ikan di kolam air deras memiliki banyak
ke­lebihan dibanding di kolam tanah, di antaranya sebagai
berikut.
1. Penggunaan lahan menjadi lebih efisien karena kepadatannya
tinggi sehingga hasilnya pun akan lebih banyak.
2. Kualitas airnya dapat dipertahankan karena setiap saat air
yang masuk ke kolam merupakan air baru serta kotoran
ikan dan sisa pakan dapat terbuang oleh pergantian air.
3. Nafsu makan ikan tetap tinggi sehingga setiap saat dapat
diberi pakan tambahan. Akibatnya pertumbuhan ikan
menjadi cepat.
4. Pemanenannya mudah karena kolam dapat dikeringkan
dalam waktu singkat.

B. Ikan Nila Gift


Salah satu tempat pembesaran bagi nila gift adalah kolam
air deras. Menurut hasil dari percobaan dari beberapa petani
di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, bahwa pertumbuhan nila gift
cepat dan ketahanannya terhadap perubahan lingkungan lebih
baik. Hasil yang diperoleh sekitar 1–1,5 ton per unit kolam
deras dalam waktu 2–3 bulan.

68 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Sebelum digunakan kolam air deras, harus dibersihkan dari


pasir, kotoran ikan, dan sisa pakan dengan cara dialiri air deras
ke dalam kolam sehingga kotoran tersebut akan terbawa arus
air. Selanjutnya, kolam dibiarkan atau dijemur selama sehari
untuk mematikan bibit penyakit. Setelah itu, kolam dialiri
kembali pada sore hari. Ketinggian air dalam kolam sekitar
120–140 cm.
Benih yang ditebar berukuran 8–10 cm atau 15–20 gram/
ekor. Setiap unit kolam dapat diisi 300 kg benih. Setelah benih
berada di kolam, air tidak langsung dialiri dalam kolam, tetapi
dibiarkan dulu dengan aliran kecil. Tujuannya agar benih dapat
beradaptasi dengan lingkungan baru. Setelah 2-3 hari atau
benih tampak kuat, barulah debit air diperbesar menjadi 3-5
l/detik. Pengaturan debit air ini harus sesuai dengan kekuatan

Pembesaran di Kolam Air Deras 69

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

ikan. Jika air terlalu deras ikan akan terbawa arus atau lebih
banyak diam di bagian hulu. Jika ikan tampak seperti itu, debit
airnya segera dikurangi.
Setelah tampak segar dan kuat, benih dapat segera diberi
pakan tambahan. Pemberiannya tidak sekaligus banyak, tetapi
dimulai sedikit demi sedikit untuk mengajari benih memakan
pakan tambahan berupa pelet.
Pada awal pemeliharaan, pelet yang diberikan berdiameter
kecil, yaitu 2 mm. Setelah beberapa minggu, ukuran pelet lebih
besar, sekitar 3–4 mm. Jumlahnya tidak mutlak. Jika ikan masih
ingin makan, pakan dapat terus diberikan walaupun hingga
malam hari. Namun, biasanya jumlah pakan yang diberikan
setiap hari rata-rata sekitar 5–6% dari berat ikan.

Sumber: www.worldofcolour.com

70 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pengontrolan harus selalu dilakukan, terutama terhadap nafsu


makan ikan. Nafsu makan menurun menunjukkan kualitas air
kolam sudah menurun sehingga kolam harus dikuras. Pengurasan
kolam diawali dengan membuka lubang pengeluaran air, lalu
memasukkan air dengan aliran deras sehingga semua kotoran
dalam kolam terbuang. Setelah itu, pintu pembuangan ditutup
kembali dan air dibiarkan penuh seperti semula. Pengurasan
harus dilakukan hati-hati agar ikannya tidak terbawa arus air. Jika
nafsu makan tampak normal kembali, ikan dapat diberi pakan
tambahan seperti semula.

C. Ikan Mas
Kolam air deras biasanya berukuran relatif kecil, antara
20–100 m2, debit air dan kualitasnya cukup baik dan padat
penebaran persatuan luas kolam dapat dilakukan lebih banyak.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pemeliharaan ikan
mas sistem air deras ini, yaitu:
1. debit air minimal 25 lt/detik, optimal 50-100 lt/detik;
2. kandungan zat asam (oksigen) terlarut cukup memadai
antara 6–8 ppm;
3. konstruksi bangunan kolam seluruhnya harus kuat, kokoh,
dan diplester, baik pematang, dasar kolam, maupun saluran
pemasukan dan pengeluaran air, kedalaman air antara
100–150 cm;
4. pakan harus bergizi baik dan kandungan protein antara
25–30%;

Pembesaran di Kolam Air Deras 71

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

5. sumber air yang digunakan tidak boleh tercemar baik oleh


limbah pabrik, rumah tangga, maupun pertanian dan air
dapat mengalir sepanjang tahun.
Kolam yang sudah dipersiapkan, kemudian diisi air dari
saluran irigasi melalui saringan (biasanya dari jeruji besi)
sampai ketinggian 100–150 cm. Benih berukuran 100 gram/
ekor dari hasil pendederan dipilih yang sehat. Kemudian,
dimasukkan pada saat udara sejuk pagi atau sore hari, dengan
kepadatan optimal 6 kg/m 2. Sedangkan tipe segi empat
kepadatan ikan persatuan luas kolam adalah 3 kg. Jika luas
kolam yang digunakan 50 m2, padat penebaran adalah 300 kg
kolam segi tiga dan 150 kg untuk kolam segi empat.
Pemberian pakan bergizi tinggi, seperti pelet berkadar
protein 25% dilakukan tiga kali per hari (pagi, siang, sore),
banyaknya 4% per hari dari bobot total ikan. Jika ikan yang
beratnya 300 kg jumlah pelet yang diberikan 12 kg dan jika berat
ikan 150 kg peletnya 6 kg. Pakan pelet bergaris tengah antara
2–5 mm dan yang baik memiliki ciri tidak mudah hancur dan
tahan di dalam air kurang dari 10 menit. Dapat disimpan paling
lama dua bulan tanpa memengaruhi kualitasnya, memberikan
aroma yang dapat menarik/merangsang nafsu makan ikan.
Ikan mas biasanya rakus jika diberikan makanan pelet. Cara
pemberian dapat menggunakan alat self feeder, yakni tempat
pakan yang terbuat dari alumunium. Jika ujung bagian bawah
(terendam air) dari alat tersebut, tersenggol ikan yang lewat
pakan akan jatuh ke air. Selain itu, dapat juga ditabur dengan
tangan secara merata ke permukaan air.

72 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pengelolaan rutin harus dilakukan setiap hari. Jika men­


jumpai ikan yang nafsu makannya berkurang mungkin
kenyang, pakan tidak cocok, dan kualitas air buruk (pH,
oksigen, suhu, amonia). Tindakan yang harus diambil, yaitu
membuang sebagian air dan mengurangi kepadatan ikan.
Pertumbuhan badan ikan semakin bertambah sesuai dengan
umur, setiap seminggu sekali perlu diadakan pengecekan
dengan cara menangkap sejumlah ikan dan ditimbang beratnya.
Setelah diketahui berat ikan di dalam kolam, pakan yang harus
diberikan saat itu mudah diketahui.
Setelah ikan mas berumur 3 bulan dapat dilakukan pe­
manenan. Jika semua ditebar 300 kg, saat panen akan naik
menjadi 3–4 kali lipat, yakni 900–1200 atau 0,9-1,2 ton.

D. Panen Ikan
Panen ikan di kolam air deras dapat dilakukan setelah
pe­meliharaan selama 2–3 bulan. Cara panennya pun lebih
mudah dibandingkan di kolam atau tambak. Hal ini disebabkan
kolam air deras dapat dikeringkan dengan cepat. Waktu panen
sebaiknya disesuaikan dengan harga. Walaupun jumlah yang
dibutuhkan banyak, tetapi harganya murah, sebaiknya panen
ditunda hingga harganya menguntungkan.
Ikan yang baru dipanen ada yang dapat langsung dijual dan
ada yang harus ditangani lebih lanjut. Penanganan hasil panen ini
dilakukan untuk memenuhi standar permintaan pasar, ikan yang
memenuhi standar dapat dijual dengan harga menguntungkan.
Berikut kegiatan penanganan hasil panen ikan.

Pembesaran di Kolam Air Deras 73

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

1. Seleksi
Dalam satu periode pemeliharaan biasanya ukuran ikan sangat
beragam. Untuk itu, ikan perlu diseleksi dan dipisahkan menurut
ukuran. Ikan yang berukuran kecil atau tidak memenuhi standar,
pasar sebaiknya dipelihara kembali dalam kolam pembesaran.

Sumber: Dokumentasi Penerbit


Penyeleksian ikan ini sebaiknya dilakukan bersamaan
dengan panen. Ikan yang dipelihara di kolam air deras diseleksi
setelah kolam dikeringkan. Saat kolam mulai kering, ikan
digiring ke lubang pengeluaran dan diseleksi.

2. Penimbangan
Sebelum dijual, ikan yang sudah diseleksi perlu ditimbang
untuk mengetahui bobot ikan dari satu periode pemeliharaan.
Berdasarkan bobot tersebut dapat diketahui pendapatan dan
keuntungan yang dapat diperoleh.

74 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Penimbangan dilakukan bertahap atau sedikit demi sedikit.


Ikan yang akan ditimbang dimasukkan dalam jerigen plastik
yang sudah dibuka bagian atasnya sebagai tempat pemasukan
ikan. Bagian bawah dan pinggirnya dilubangi 1–2 cm agar air
dapat keluar saat penimbangan. Pengambilan ikan yang akan
ditimbang dilakukan dengan jaring. Setelah ditimbang, ikan
dimasukkan dalam wadah berbeda.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

3. Pemberokan
Pemberokan dapat diartikan sebagai kegiatan penyimpanan
sementara sebelum ikan dipasarkan dengan tujuan untuk
membuang kotoran dalam tubuhnya. Pemberokan harus
dilakukan terutama ikan konsumsi yang akan diangkut ke daerah
lain. Cara ini dapat menyebabkan air dalam wadah tidak kotor.

Pembesaran di Kolam Air Deras 75

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pemberokan dapat dilakukan dalam bak atau hapa. Ikan


tidak boleh diberi makan selama proses pemberokan. Tujuan­
nya agar ikan tidak mengeluarkan kotoran lagi. Pemberokan
sebaiknya dilakukan selama 1–2 hari.

4. Pengangkutan
Ikan konsumsi dapat diangkut dengan berbagai cara,
bergantung tujuan pasar. Pasar lokal, pasar luar daerah,
ataupun pasar internasional. Pasar lokal bertujuan memenuhi
kebutuhan masyarakat di sekitar lokasi pemeliharaan, seperti
pasar kecamatan atau pasar kabupaten. Pasar luar daerah untuk
memenuhi kebutuhan daerah atau provinsi lain. Sementara
pasar internasional untuk memenuhi kebutuhan negara lain
dengan adanya pasar internasional diharapkan keuntungannya
akan lebih besar dan dapat menambah devisa negara.

E. Hama dan Penyakit


Ikan memiliki banyak musuh. Musuh-musuh ikan ini tentu
saja dapat merugikan. Untuk itu, semua musuh ikan harus
dikurangi sebanyak-banyaknya atau bahkan harus diberantas
supaya tidak mengganggu proses pemeliharaan ikan.

1. Penyakit Ikan
Penyakit ikan, terutama disebabkan oleh adanya parasit dan
bakteri, salah satu penyakit ikan yang pernah mengganas, yaitu
Lernea cyprinaceae yang disebabkan oleh parasit kelas crustaceae.
Parasit kelas ini hidup menempel di badan ikan dan kepala
parasit ini membenam ke dalam jaringan kulit daging ikan.

76 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Untuk menanggulangi serangan parasit dapat dilakukan


dengan formalin kadar 25 ppm. Caranya adalah sediakan wadah
yang bermulut besar dan dangkal, bersih dan tidak karatan.
Kemudian, diisi air dan dicampur dengan formadelhyda murni
kurang lebih 25 ppm, untuk tiap 100 liter air bersih. Kemudian,
tempatkan di tempat teduh, ikan yang sakit direndam selama
10 menit dalam larutan ini. Demikian berulang-ulang selama
2×3 kali selama 2×3 hari. White spot atau penyakit bintik putih
yang disebabkan oleh Ichtyopthirius, yang dapat ditanggulangi
dengan merendam ikan yang sakit pada larutan methil biru 1%
selama 24 jam.

2. Hama ikan
Hama ikan adalah semua binatang yang dapat mencaplok
ikan, baik sebagian maupun seluruhnya. Hama ini dapat berupa
kodok, ular, burung, dan lingsang. Untuk menang­gulanginya,
harus secara rajin mengunjungi dan mem­bersihkan kolam.

F. Analisis Usaha
Budi daya ikan biasanya dilakukan dalam tiga kegiatan
yaitu pembenihan, pendederan, dan pembesaran, tetapi pada
pelaksanaannya petani biasanya hanya melakukan salah atu
dari tiga kegiatan tersebut.
Sebagai gambaran sederhana, pembesaran secara polikultur
antara ikan mas dan ikan nila gift di kolam seluas 1000 m2
(setahun tiga kali kegiatan) memberikan keuntungan layak.
Hal ini dapat dilihat pada analisis usaha seperti berikut:

Pembesaran di Kolam Air Deras 77

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

A. Modal Awal
1. Sewa kolam Rp 300.000,-
2. Peralatan Rp 75.000,-
3. Biaya variabel Rp 687.875,
per musim +
Jumlah Rp 1.062.875,-

B. Biaya Operasional per Tahun
1. Benih ikan mas 3× 100 Kg @Rp 2.000,- Rp 600.000,-
ukr. 100 gram
2. Benih ikan nila 3× 3000 ekor @Rp 15,- Rp 135.000,-
gift ukr. 10gram
3. Kotoran ayam 3× 500 Kg @ Rp 25,- Rp 37.500,-
4. Urea dan TSP 3× 25 Kg @ Rp 135,- Rp 10.125,-
5. Kapur 3× 50 Kg @ Rp 100,- Rp 15.000,-
6. Makanan 3× 14 Zak @ Rp 23.000,- Rp 966.000,-
7. Tenaga kerja 1× 12 bln @ Rp 25.000,- Rp 300.000,-
+
Jumlah Rp2.063.625,-
C. Biaya Tetap
1. Penyusutan alat- 80%× Rp75.000,- Rp60.000,-
alat perikanan
2 Sewa tanah Rp300.000,-
3 Bunga Modal 12%× Rp1.062.875,- Rp127.545,-
+
Jumlah Rp487.545,-
D. Total Biaya Produksi
B+C Jumlah Rp2.551.170,-
E. Pendapatan
1. Ikan mas 3× 95%×1000×0.5 Kg @ Rp2000,- Rp2.850.000,-
2. Ikan Nila Gift 3× 75%×3000× 0,15 Kg @ Rp1200,- Rp1.215.000,-
+
Jumlah Rp4.065.000,-
F. Keuntungan
E - D +
Jumlah Rp1.513.830,-

78 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Daftar Pustaka
Sumber Buku
Agnes, Trimariani. Penuntun Ilmu Parasit dan Penyakit Ikan.
Bandung: Fakultas Pertanian UNPAD.
Ardiwinata, R.O. 1981. Pemeliharaan Ikan Mas. Bandung: Sumur
Bandung.
Fisheris Information System. 1990. Petunjuk Teknik Budidaya
Ikan Nila. Jakarta: Indonesia.
Husein, Muhammad. 1994. Produksi Benih Tunggal Kelamin.
Jakarta: Sinar Tani.
Lingga, Pinus. 1987. Ikan Mas Kolam Air Deras (Cetakan II). Ja­
karta: Penerbit Penebar Swadaya.
Soeseno, Slamet. 1984. Dasar-Dasar Perikanan Umum untuk SPP.
Jakarta: Yasaguna.
Wahyu Sukoco, Triyanto. 1995. Manipulasi Seks Si Nirah. Jakarta:
Sinar Tani.
Zonneveld, N. 1991. Prinsip-Prinsip Budi Daya Ikan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Zangkaru, Z. 1984. Pemeliharaan Ikan dalam Kolam Air Deras
(Cetakan I). Jakarta: CV Yasaguna.
Departemen Perikanan. 2002. Budidaya Ikan di Air Tawar.
Sumber Majalah
Trubus, No. 416 Juli 2004
Sumber Internet
www.trubus-online.com
www.deptan.go.id

Pembesaran di Kolam Air Deras 79

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Glosarium
longyam : tempat pemeliharaan ikan dan ayam dalam
satu lokasi, umumnya ayam yang dipelihara
adalah ayam petelur, konstruksi tempat
pemeliharaan diatur dengan posisi kolam
berada di bawah ladang
keramba : keranjang pengangkut atau tempat ikan,
bentuknya lonjong, terbuat dari anyaman
bambu dengan kerangka kayu, biasanya
berlapis supaya kedap air
gonad : bio organ hewan yang menghasilkan gamet-
gamet atau kelenjar kelamin
pematang : jalan kecil yang agak ditinggikan (di sawah,
di tempat yang berpaya-paya)
larva : serangga (berupa ulat) yang belum dewasa
yang baru keluar dari telurnya
hormon : zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu
dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan
tubuh lainnya, serta memiliki pengaruh khas
kakaban : ijuk yang dijepit dengan bambu dibelah dua
memanjang, dipakai untuk melindungi telur-
telur ikan di dalam empang
pendederan : penebaran benih (bibit) atau pengembang­
biakan

80 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Indeks
G
gonad 28, 29, 33, 80
H
hormon 34, 35, 80
K
kakaban 20, 44, 45, 46, 47, 80
keramba 5, 80
L
larva 9, 10, 12, 18, 22, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 48, 60,
80
longyam 6, 58, 59, 60, 80
P
pematang 18, 23, 24, 26, 43, 50, 55, 56, 58, 59, 71, 80
pendederan 49, 60, 49, 60, 72, 77, 80

Pembesaran di Kolam Air Deras 81

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Lampiran

Tabel Kandungan Protein, Lemak dan Kadar Air


Beberapa Jenis Ikan Tawar

Kandungan (%)
No. Jenis Ikan Protein Lemak Kadar Air

Basah Kering Basah Kering Basah Kering

1. Lele Bangkok 67.33 18.25 23.05 6.25 0 72.89


2. Lele Dumbo 51.17 13.81 17.37 4.69 0 73.02
3. Lele Lokal 56.21 15.16 13.8 3.72 0 73.03
4. Mas 59.25 14.3 14.06 5.81 0 75.86
5. Koan 61.7 14.68 9.28 2.21 0 76.21
6. Mola 68.17 14.98 18.26 4.7 0 74.24
7. Nila Biasa 55.58 15.41 19.11 5.3 0 72.27
8. Nila Merah 52.64 17.45 24.06 7.98 0 66.85

82 Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras

Click here to unlock PDFKit.NET

Anda mungkin juga menyukai