Anda di halaman 1dari 76

BAB 1

Pendahuluan

Akhir-akhir ini, halaman rumah semakin sempit, terutama di kota-kota besar.


Padahal, rasa. ingin menciptakan suasana asri masih banya dimiliki orang.
Dalam keadaan demikian, orang cenderung hanya menghadirkan tanaman hias
di halamannya. Bila akan menanam buah, mereka kebingungan mencari lahan
atau tempat untuk menanam dan juga menghindari tajuk yang nantinya akan
menutupi rumah.
Kenyataan itu disebabkan sampai saat ini masih banyak orang yang
beranggapan bahwa bertanam dalam pot terbatas pada jenis tanaman hias
saja, terutama yang kecil-kecil sebagaimana lazimnya sering kita lihat di rumah-
rumah penduduk. Pendapat demikian menimbulkan anggapan bahwa yang bisa
ditanam di dalam pot hanyalah tanaman hias yang kecil-kecil. Bahkan, banyak
orang memandang tanaman dalam pot identik dengan tanaman hias. Padahal,
tentu tidak selamanya demikian. Tanaman dalam pot tidak terbatas pada jenis
tanaman hias daun dan bunga, tetapi dapat juga macam-macam sayuran dan
buah-buahan, serta jenis tanaman lainnya.
Dengan semakin majunya teknik budi daya, orang sekarang dapat
menanam tanaman buah di dalam pot atau yang lebih dikenal dengan sebutan
tabulampot. Tanaman buah-buahan yang ditanam dalam pot itu ternyata tidak
hanya sekadar dapat hidup, tetapi juga dapat berhasil berbuah seperti di lahan
tanpa pot. Karena media tumbuh di dalam pot jauh lebih sempit daripada media
di alam bebas. Tanaman buah dalam pot memang tidak dapat tumbuh sebesar
tanaman yang ditanam di lahan tanpa pot. Namun, dengan penampilan yang
lebih kecil tentunya lebih sesuai dengan halaman yang sempit.
Tabulampot tidak hanya menghemat tempat tumbuh, tetapi juga dapat
menjadi pajangan yang menarik. Keadaan ini lebih menarik dan unik bila

Seri Pertanian 1
tanaman telah berbuah walaupun jumlah buahnya lebih sedikit daripada bila
tanaman tumbuh di tanah karena bentuknya yang juga lebih kecil.
Karena tanaman yang tumbuh di dalam pot bentuknya jauh lebih kecil
sehingga bentuknya tanpa kerdil, maka ada pendapat bahwa tanaman dalam
pot sama dengan bonsai, yaitu seni mengkerdilkan tanaman. Padahal tanaman
dalam pot jauh berbeda dengan bonsai, meskipun tanaman dalam pot
tumbuhnya kerdil.
Seperti kita ketahui bahwa bonsai adalah seni mengerdilkan tanaman. Seni
ini berasal dari Jepang. Tanaman yang dikerdilkan menjadi bonsai tumbuh di
alam bebas serta memiliki sifat-sifat sebagaimana pertumbuhan aslinya.
Karena unsur kesengajaan, maka bentuk tanamannya menjadi kerdil. Untuk
menciptakan bonsai diperlukan pengetahuan dan keterampilan tersendiri.
Misalnya, untuk memperoleh bentuk bonsai yang indah, seniman bonsai harus
mengikuti rumus-rumus tertentu. Dan untuk menghasilkan satu bonsai saja
seorang seniman kadang-kadang membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan
mungkin puluhan tahun.
Bertanam dalam pot jauh lebih sederhana daripada bertanam bonsai.
Apabila bertanam bonsai bertujuan untuk memperoleh tanaman kerdil dengan
bentuk yang indah, maka bertanam dalam pot bertujuan memperoleh hasil
berupa daun, bunga atau buah yang hasilhya dapat langsung dinikmati. Misalnya
kita menanam jambu di dalam pot dan berbuah besar serta lebat, sudah tentu
akan tampak Indah. Kita bisa menikmati keindahan tanaman jambu tersebut
kemudian menikmati pula buahnya yang sudah masak.

Gambar 1.1
perbedaan
bertanam Bonsai
dan bertanam
Tanaman buah dalam tanaman buah di
Bonsai pot dalam pot

2 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Pada masa sekarang ini, terutama bagi kita yang tinggal di wilayah
perkotaan, bertanam dalam pot adalah cara yang paling baik dan lebih
menguntungkan, karena beberapa alasan berikut ini:
• tidak memerlukan lahan atau areal khusus yang luas;
• pot dan tanamannya dapat ditaruh di mana saja, baik di luar maupun di
dalam rumah;
• tanaman dapat dipindah-pindahkan dengan mudah dan cepat serta tidak
perlu melakukan pembongkaran atau penanaman kembali;
• dapat melakukan pengamatan khusus secara mudah;
• penanaman dan pemeliharaannya lebih sederhana dan mudah sehingga
tidak diperlukan keterangan khusus;
• Selain menambah keindahan juga dapat dinikmati hasilnya.
Terhadap hasil tanaman pot memang kurang memungkinkan untuk usaha
komersial. Kalaupun ada usaha komersial maka terbatas pada bentuk
pembibitan dan bukan hasil buah atau bunganya.
Tumbuhan yang dapat ditanam dalam pot dapat dibedakan dalam empat
jenis, yaitu:
1. Macam-macam tanaman hias daun dan bunga.
2. Macam-macam tanaman sayuran.
3. Macam-macam tanaman buah-buahan.
4. Macam-macam tanaman lain termasuk tanaman obat-obatan.
Dari keempat jenis tanaman di atas yang paling banyak ditanam di dalam
pot adalah tanaman hias, baik daun maupun bunga. Jumlah tanaman hias ada
ribuan, bahkan mungkin varietasnya ada puluhan ribu.
Sebenarnya memelihara tabulampot lebih mudah daripada menanam
tanaman buah di lapangan karena pupuk, air, sinar matahari, dan kondisi
lingkungan yang diperlukan tanaman mudah direkayasa.
Namun, ternyata belum banyak hobies yang mampu membuahkan tabulam
pot tanaman buah. Kendalanya terletak pada penanaman dan pemeliharaan.
Untuk membantu mengatasi kendala ini penulis dalam buku ini memberikan
kiat merawat tanaman buah dalam pot agar berbuah dengan baik. Ikutilah
penjelasan demi penjelasannya berikut ini.

Seri Pertanian 3
A. Identifikasi Jenis-jenis Tanaman Buah yang Berhasil dan
tidak Berhasil Berbuah jika Ditanam dalam Pot
Ciri-ciri beberapa jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan dalam pot,
tetapi ada yang berhasil dan tidak berhasil berbuah antara lain sebagai berikut:
1. Durian (Durio zibethinus), tumbuh besar bahkan bisa mencapai tinggi
sampai 70 meter jika ditanam di lahan terbuka. Buahnya berkulit tebal dan
berduri. Tanaman ini baru berbuah setelah umur 10-15 tahun. Sukar
dicangkok maupun okulasi. Jika ditanam dalam pot sukar berbuah.
2. Campedak (Artocarpus champeden), tanaman tahunan yang baru dapat
berbuah setelah umur 9-15 tahun. Buahnya berduri kecil, bentuknya seperti
buah nangka tetapi lebih kecil. Aromanya harum dan daging buahnya yang
masak lebih lembek daripada buah nangka. Batangnya bergetah. Sukar
dicangok maupun diokulasi. Dapat tumbuh dalam pot tetapi sukar berbuah.
3. Nangka (Artocarpus integer), tanaman yang kulit buahnya penuh duri tidak
tajam. Pohon dan kulit buahnya bergetah sangat pekat. Sukar dicangkok
maupun okulasi. Tanaman ini sama halnya dengan durian dan cempedak,
tumbuh vegetatif atau dengan biji. Nangka baru berbuah sekitar umur 10-
20 tahun. Buahnya menempel pada batang atau cabang, bukan pada
ranting. Jika ditanam dalam pot Sama seperti durian dan cempedak.
4. Sukun (Artocarpus communis), tanaman ini baru berbuah antara umur 10-
15 tahun. Buahnya bulat seperti bola. Tidak berbiji. Buah yang sudah tua
rasanya manis, tetapi tidak dapat langsung dikonsumsi. Agar dapat dimakan
buah sukun harus direbus atau digoreng. Dapat dicangkok dan ditanam
dalam pot, tetapi sukar berbuah.
5. Manggis (Garcinia mangostana), tanaman ini dapat tumbuh sampai
setinggi 25-30 meter. Pohonnya besar dengan buah bulat berkulit tebal.
Manggis baru berbuah setelah umur antara 7-15 tahun. Dapat dicangkok
atau diokulasi. Dapat ditanam dalam pot dan berbuah.
6. Jeruk besar (Citrus grandis (L) Os’oeck), dapat tumbuh sampai 7 meter.
Buahnya bulat dan besar. Kulit buahnya tebal dan berbau aromatik. Jeruk
jenis ini terdiri dari bermacam-macam varietas. Agar jeruk cepat berbuah
dan dap at ditanam dalam pot tanamlah cangkokannya atau okulasi.
7. Jeruk Garut (Citrus aurantium) kulitnya tipis berbau aromatik segar.
Dagingnya berair banyak dan rasanya manis jika sudah masak. Buah muda
masam rasanya. Dapat ditanam dalam pot melalui okulasi maupun

4 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


cangkokan. Jeruk jenis ini jika ditanam di kebun dan bukan dengan okulasi
atau cangkokan baru berbuah antara 4-6 tahun. Jika ditanam dalam pot
dapat berbuah sebagaimana ditanam di kebun atau pekarangan.
8. Jeruk Sitrun (Citrus medico), kulitnya agak tebal berbau aromatik soft. Air
buahnya berasa masam sari manis. Digunakan untuk membuat minuman
segar. Jika ditanam dengan biji dan bukan dengan cangkokan atau okulasi
baru berbuah setelah berumur 5-7 tahun. Dapat ditanam dalam pot melalui
okulasi dan cangkokan. Bentuk buahnya agak lonjong dan yang tua kulitnya
berwarna kuning atau orange.
9. Jeruk Lemon (Citrus lemon Linn), buahnya kecil-kecil dan berbau aromatik
segar. Jeruk lemon sering disebut orang jeruk lemo. Rasanya masam penuh.
Digunakan untuk sambal, sate, dan masakan lainnya. Dapat ditanam dalam
pot melalui cangkokan dan okulasi serta berhasil berbuah. Jika ditanam
dengan biji baru bisa berbuah setelah umur 6-8 tahun.
10. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle), buahnya kecil sampai sedang.
Kulitnya halus dan berbau aromatik. Meskipun sudah tua rasa buahnya
masam. Jeruk nipis digunakan untuk obat, kadang-kadang untuk masakan.
Jeruk ini dapat tumbuh dan berbuah dalam pot. Tanaman berasal dari bibit
okulasi dan cangkok lebih cepat berbuah. Jika ditanam dengan biji baru
berbuah setelah umur 5-7 tahun.
11. Mangga (Mangifera indica), tanaman yang dapat tumbuh dari biji. Tinggi
pohon mangga dapat mencapai 70 meter jika tumbuh di alam bebas.
Batangnya ada yang mencapai diameter 130 cm, jika tumbuh secara
alami (dari biji) dan pada usia puluhan tahun. Mangga dapat ditanam
dalam pot melalui cangkokan dan okulasi. Buahnya normal sebagaimana
tumbuh di alam. Penanaman dengan biji dalam pot bersifat sementara
sebelum dilakukan okulasi atau penempelan. Jika ditanam dengan biji
dan tumbuh di alam bebas baru berbuah setelah berumur 10-15 tahun,
tetapi melalui okulasi atau cangkokan dapat berbuah menjelang usia 1-
2 tahun saja.
12. Alpukat atau Avokad (Porsea americana), tanaman yang dapat ditanam
dengan biji. Tingginya bisa mencapai 25 meter jika ditanam dengan biji
dan tumbuh di alam bebas. Agar avokad cepat berbuah dan tumbuhnya
tidak terlalu tinggi dapat dilakukan pencangkokan atau okulasi. Avokad yang
ditanam dengan biji baru berbuah setelah umur 10-15 tahun. Jika ditanam
dalam pot dalam bentuk cangkok dan okulasi dapat berbuah sesuai dengan

Seri Pertanian 5
pohon induknya. Jika pohon induknya diambil dari pohon yang sudah
berbuah, cangkokan dapat berbuah menjelang usia 1-2 tahun.
13. Belimbing Manis (Averhoa carambola L), daunnya lembut menyirip. Buahnya
bersegi lima jika dipotong melintang akan tampak seperti gambar bintang,
Buah yang sudah masak berwarna kuning dan manis rasanya. Tanaman ini
dapat tumbuh dengan biji. Jika ditanam dengan biji di kebun baru berbuah
sekitar umur 7-10 tahun. Kecuali dengan cangkokan dan okulasi akan
tumbuh pendek dan cepat berbuah. Untuk ditanam dalam pot diambil dari
bibit cangkokan dan okulasi.
14. Belimbing Wuluh (Averhoa belimbi L), buahnya kecil-kecil dan banyak
menempel pada batang. Buahnya rasanya masam dan biasa digunakan
untuk memasak dan obat-obatan. Daunnya hampir sama dengan daun
belimbing manis. Belimbing wuluh dapat ditanam dengan biji dan baru
berbuah setelah umur 7-10 tahun. Tetapi jika ditanam dalam pot harus
dengan bibit okulasi dan cangkokan.
B. Memilih Pot yang Tepat untuk Tanaman Buah
1. Macam dan Bentuk Pot
Pot adalah tempat untuk menanam berbagai jenis tanaman. Pot sebagai tempat
menanam tanaman memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Pot untuk tanam
umumnya berukuran cukup besar. Ada juga pot yang berukuran sedang, terutama
untuk di simpan di dalam atau di depan rumah. Sedangkan pot dengan ukuran
kecil umumnya adalah pot gantung.
Bentuk dan ukuran pot pada dasarnya dasarnya dapat dibuat sesuai dengan
keperluan kita. Ada pot berbentuk bulat memanjang dengan bagian atas dan
bawah sama besar, ada yang berbentuk persegi dengan masing-masing sisi
tegak lurus, dan bahkan ada pula yang berbentuk setengah lingkaran. Namun
demikian, bagaimanapun bentuk dan ukuran pot hendaknya disesuaikan dengan
jenis tanaman buah yang akan ditanam. Tentu tampaknya tidak akan indah jika
kita menanam tanaman tomat yang berukuran kecil di dalam pot yang berukuran
besar. Sebaliknya, kita tidak mungkin menanam jeruk dalam pot gantung yang
berukuran kecil.
Pot sebagai tempat menanam sudah tentu berfungsi sebagai tempat
hidupnya tanaman. Sebagai tempat hidup tanaman maka pot harus memenuhi
persyaratan agar tanaman dapat hidup dengan sempurna. Akar tanaman di

6 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


dalam pot tumbuh tidak sebebas di
pekarangan atau kebun. Mengingat hal
tersebut maka di samping bentuk dan
ukuran pot, harus diperhatikan pula
keseimbangan zat makanan yang
nantinya akan ditaruh di dalam pot. Pot
harus memenuhi syarat agar tanah di
dalamnya tidak terlalu basah maupun Gambar 1.2
kering. Secara umum, pot hendaknya Macam-macam bentuk dan model pot
memenuhi syarat sebagai berikut:
• pot tidak mudah pecah;
• pot dapat mengalirkan air yang berlebihan;
• pot dapat berdiri dengan kokoh;
• keadaan pot yang tidak permanen memungkinkan untuk mudah dipindah-
pindahkan;
• pot tidak menyerap panas terlalu tinggi;
• pot dapat menjaga sirkulasi udara dalam tanah tempat hidupnya tanaman;
• pot tidak melekat rata dengan lantai melainkan diberi kaki sehingga ada
rongga antara dasar pot dengan lantai; dan
• pot memberi kesempatan penguapan terhadap
tanah yang ada di dalamnya.
Agar pot dapat memenuhi persyaratan di atas,
maka pot paling tidak harus berkaki dan bagian dasar
a. Pot untuk akar
pot diberi berlubang. Kaki pot berfungsi memberi serabut
rongga antara dasar dengan lantai. Lubang pada
dasar pot sebagai pembuangan sisa air dan mem
bantu penguapan.
Bentuk pot dapat mempengaruhi tingkat
pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Tanaman
mengisap makanan dengan akar. Bentuk pot dapat
b. Pot untuk akar
mempengaruhi kerja akar tanaman tersebut.
tunggang
Oleh karena itu, bentuk pot hendaknya ditentukan Gambar 1.3
dengan mempertimbangkan jenis tanaman buah yang Model dan Bentuk Pot
untuk akar serabut dan
akan ditanam. Misalnya, bentuk pot dengan dasar untuk akar tunggang.
setengah lingkaran memiliki media tanah yang

Seri Pertanian 7
dangkal. Oleh karena itu, hanya baik untuk jenis tanaman buah yang berakar
serabut. Dan untuk tanaman buah berakar tunggang lebih tepat digunakan pot
berbentuk memanjang ke atas, bukan melebar.
2. Bahan Pembuat Pot dan Sifatnya
Pot dapat terbuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah liat, semen,
porselen, kayu, plastik, dan logam. Masing-masing bahan pembuat pot memiliki
sifat yang berbeda-beda dan sangat mempengaruhi keadaan tanah di
dalamnya, dan pada akhirnya sangat menentukan pertumbuhan tanaman.
Dinding pot sangat menentukan keadaan tanah tempat kedudukan
tanaman. Dinding pot yang tidak berpori menyekat penguapan, sehingga suhu
tanah menjadi tidak normal. Sebaliknya dinding pot yang berpori akan menyerap
air sehingga suhu tanah tetap seimbang meskipun udara di sekitarnya cukup
panas atau dingin. Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat bahan pembuat pot
dan sifat-sifatnya berikut ini.
a. Pot yang Terbuat dari Tanah Liat
Dinding pot dari bahan tanah liat tidak sepadat bahan lainnya. Pori yang terdapat
pada dinding pot dari tanah liat mudah meresap air dari luar maupun dari dalam.
Dengan adanya pori-pori itu maka keseimbangan sirkulasi udara tanah dalam
pot dapat terjaga. Selain itu suhu tanah di dalam pot tetap seimbang pula. Sirkulasi
udara dan suhu tanah akan mempengaruhi kerja akar.
Pot yang terbuat dari tanah liat tergolong baik. Namun memiliki beberapa
kekurangan. Kekurangan dari pot yang terbuat dari tanah liat, antara lain:
• mudah pecah;
• jika udara panas menyerap air lebih banyak sehingga memungkinkan
hilangnya air dalam tanah pot;
• cepat rapuh sehingga bisa pecah oleh dorongan akar.
Pot tanah liat memang sangat sederhana dan harganya pun cukup murah.
Tetapi pot dari tanah liat sebaiknya jangan digunakan untuk tanaman buah-buahan.
b. Pot yang Terbuat dari Semen
Dinding pot semen memang lebih padat jika dibandingkan dengan pot tanah
liat. Namun demikian dinding pot semen masih memiliki daya serap yang cukup
baik, artinya dinding pot semen memiliki pori untuk menjaga keseimbangan
aliran udara dalam tanah.

8 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Pot yang terbuat dari semen jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan pot
tanah liat. Bentuknya pun lebih memenuhi selera dan sudah banyak dibuat orang.
Bahkan kita dapat membuat pot semen sendiri, sebab membuat pot dari semen
jauh lebih mudah daripada pot tanah liat. Perhatikan cara membuat pot semen
berikut ini yang bahan-bahannya terdiri dari:
• semen,
• pecahan kaca/piring,
• pasir,
• tanah.
Cara membuat pot semen di atas adalah sebagai berikut:
• Buatlah cetakan dari tanah yang dipadatkan, misalnya dalam bentuk ember.
Balikkan ember yang berisi tanah padat itu. Angkat embernya, maka jadilah
cetakan.
• Aduklah campuran semen dengan pasir beton di tempat lain sampai merata.
Perbandingan adukan pasir : semen =1:4. Jadi jika pasir 1 bagian,
campuran semen 4 bagian. Beri air secukupnya dan aduk-aduk kembali
sampai rata dan jangan terlalu lembek.
• Gunakan sendok tembok. Bentuk adukan tersebut pada cetakan dengan
ketebalan yang sama. Jika hendak divariasikan dengan pecahan kaca,
tempelkan pecahan kaca tersebut pada dinding selagi masih lembek.

Adukan pasir dan semen


Tanah dipadatkan Cetakan pot

Semen diletakkan ke
cetakan
Dibiarkan
kering

Tanah cetakan dibuang


Gambar 1.4 Cara membuat pot dari semen.

Seri Pertanian 9
• Biarkan sampai kering ± 1 - 2 hari. Setelah kering betul keluarkan tanah
cetakan dari dalam pot, maka sudah jadilah not tersebut.
Pot yang terbuat dari semen jauh lebih berat jika dibandingkan dengan
pot tanah liat. Oleh karena itu, untuk memindahkan Pot semen mungkin
diperlukan tenaga yang lebih kuat. Bobotnya yang berat itulah satu-satunya
kelemahan pot yang terbuat dari semen.
c. Pot Porselen

Apabila kita berjalan-jalan di kota besar, misalnya


berhenti untuk melihat-lihat toko barang antik, maka
di sana banyak sekali barang-barang kerajinan yang
terbuat dari porselen, seperti piring, mangkok,
cangkir, vas bunga, guci, dan pot bunga. Pengolahan
pot porselen sangat rumit sehingga tidak semua
orang mampu melakukannya. Keramik ini biasanya
diolah di pabrik dengan menggunakan panas tinggi.
Pot porselen jauh lebih indah jika dibandingkan
dengan pot jenis lainnya. Dindingnya biasanya
dilapisi warna dan gambar-gambar membuat
keadaannya semakin semarak. Molekul pot
Gambar 1.5
porselen sangat padat sehingga dindingnya tidak
Tanaman Buah Mangga
yang ditanam dalam Pot berpori dan tidak bisa ditembus oleh air maupun
Porselen.
udara.
Pot jenis ini umumnya diletakkan di dalam ruangan karena harganya cukup
mahal. Bahkan porselen yang memiliki umur sampai ratusan tahun harganya
sangat mahal. Mungkin hanya orang-orang tertentu yang mampu memiliki pot
porselen antik. Tetapi sekarang di pasaran umum sudah banyak dijual pot
porselen dalam berbagai bentuk dan corak. Namun, harganya jauh lebih mahal
jika dibandingkan dengan pot dari bahan lain.
Pot porselen sebenarnya kurang begitu baik untuk tumbuhan hidup. Hal ini
disebabkan dindingnya yang padat memungkinkan kurang baiknya sirkulasi
udara tanah pot. Akan tetapi tampaknya pot porselen dipandang lebih bergengsi.
Bobotnya tidak seberat pot semen, hanya harganya yang terlalu mahal.
Bahan porselen juga dapat pecah oleh benturan keras, sifatnya hampir sama
dengan pot kaca.

10 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


d. Pot yang Terbuat dari Kayu
Seperti namanya, pot kayu tentu saja terbuat dari kayu atau bambu. Pot jenis
ini jarang dijual orang, kecuali dipesan kepada tukang kayu. Bentuk pot kayu
umumnya sederhana mengingat kayu agak sulit untuk dibentuk.
Kayu atau bambu memiliki sifat yang hampir sama dengan pot tanah liat.
Kayu dapat menyerap air, artinya batang kayu memiliki pori-pori sehingga
memungkinkan terjaganya sirkulasi udara tanah di dalam pot.
Pot kayu banyak digunakan untuk tumbuhan di luar ruangan. Salah satu
sifat kayu adalah menyekat panas yang datang dari luar. Karena menyerap air
maka kelembaban tanah dalam pot dan dapat tetap terjaga. Selain itu, pot
yang terbuat dari kayu bobotnya tidak terlalu berat sehingga mudah dipindah-
pindahkan. Pembuatannya sangat mudah sehingga setiap orang dapat
membuat sendiri.
Selain memiliki keunggulan, pot kayu juga memiliki beberapa kelemahan.
Pot kayu tidak tahan lama akibat proses pelapukan. Pelapukan dinding pot
kayu mengharuskan kita melakukan perbaikan-perbaikan.
e. Pot yang Tebuat dari Plastik
Pot yang terbuat dari plastik jauh lebih kuat dan tahan lama dari jenis pot yang
dibuat dari bahan lain. Plastik tidak akan melapuk, pecah ataupun hancur. Plastik
bersifat elastis dan sangat liat. Selain itu bobotnya sangat ringan sehingga mudah
dipindah-pindahkan.
Pada saat ini sudah banyak pot plastik yang dijual di toko. Tetapi umumnya
dalam ukuran kecil untuk pot gantung. Harganya relatif murah. Bahkan kita dapat
memanfaatkan ember (plastik) bekas untuk dijadikan pot.
Dinding plastik tidak berpori dan peka dalam menyerap panas. Akibatnya
dapat mempengaruhi struktur tanah pot. Sirkulasi udara tanah pun kurang baik.
f. Pot yang Terbuat dari Logam
Yang dimaksud pot logam di sini adalah kaleng bekas, panci bekas, dan lain-lain.
Sebab sampai saat ini belum ada toko yang secara khusus menjual pot dari logam.
Untuk membuat pot dari logam kita dapat memanfaatkan bekas kaleng susu
dan sejenisnya. Atau memanfaatkan panci alumunium yang tidak terpakai lagi.
Seperti.kita ketahui dinding logam tidak berpori, sama dengan pot plastik.
Logam paling cepat menyerap panas sehingga suhu tanah dalam pot dapat

Seri Pertanian 11
naik atau turun secara drastis. Keadaan seperti itu sudah barang tentu kurang
baik terhadap tanaman.
Salah satu keuntungan pot logam antara lain tidak mudah rusak dan mudah
diperoleh tanpa banyak mengeluarkan biaya untuk itu.
g. Pot yang Terbuat dari Kaca
Terdengarnya agak asing terhadap pot kaca ini. Yang
dimaksud pot kaca adalah pot yang kita buat sendiri
dengan memanfaatkan bola lampu bekas. Bola lampu
listrik yang sudah mati kita bongkar hati-hati pada
bagian pangkalnya tanpa merusak logamnya.
Bagian dalam bola lampu tersebut kita buang
sehingga tinggal kacanya. Pada bagian pangkal
(logam) kita ikatkan kawat kecil membentuk kaitan.
Gambar 1.6
Kaitan kawat itulah yang kita jadikan tempat
Pot dari bekas lampu
bohlam. bertumpu pot pada dinding. Perhatikanlah Pot yang
berasal dari bekas lampu bohlam pada gambar
berikut ini.
Pot dari bekas lampu bohlam pada gambar di samping khusus dipakai
untuk tumbuhan air. Pot dari bekas lampu bohlam itu kita isi air secukupnya,
kita masukkan batang tumbuhan air. Pot tersebut dipasang bergantung pada
dinding. Berhati-hatilah memasangnya agar tidak jatuh.
3. Fungsi Pot Luar dan Pot Dalam
Seperti sudah dijelaskan di muka bahwa pot adalah tempat yang terbuat dari
tanah liat, semen, kayu, plastik, atau logam dan sebagainya untuk menanam
tanaman bunga, buah-buahan dan jenis tanaman yang lainnya. Biasanya
pot digunakan untuk menghiasi ruangan atau halaman rumah.
Dengan demikian sudah jelas bahwa kegunaan pot adalah tempat untuk
menanam tanaman. Ditinjau dari fungsinya pot dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu pot luar dan pot dalam. Apakah yang dimaksud dengan pot luar
dan pot dalam?
Apabila kita hendak menanam suatu tanaman, pot terlebih dulu kita isi
dengan tanah dan kompos. Setelah itu barulah kita menanaminya. Pot yang
menampung tanah dan sebagai tempat kedudukan media tumbuh dari tanaman
itu disebut pot dalam.

12 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Pot berfungsi sebagai penghias dan menyegar ruangan. Tetapi tidak semua
pot yang kita tanami bentuknya indah dan memenuhi selera kita. Lebih-lebih
jika pot tersebut terbuat dari kaleng bekas, rasanya tidak layak kita letakkan
begitu saja dalam ruangan. Pot dari kaleng bekas mungkin akan mengurangi
keindahan dari tanaman yang tumbuh di dalamnya. Kita tentu tidak ingin
mengambil resiko matinya tanaman akibat dipindahkan ke pot lain yang lebih
indah. Untuk menanggulangi hal tersebut kita perlukan pot luar.
Dengan menambah pot luar itu kita tidak perlu memindahkan tanaman
dari pot jelek ke dalam pot yang lebih bagus, karena pot dalam yang jelek itu
akan terlindung oleh pot luar.
Dari uraian di atas maka jelaslah apa itu yang dinamakan pot luar, yaitu pot
yang lebih besar sebagai tempat kedudukan pot dalam. Pot luar sebagai
kedudukan atau tempat meletakkan pot dalam tidak perlu diberi tanah dan
kompos sebagaimana pot dalam, karena fungsi pot luar hanya sebagai pelindung
pot dalam sekaligus memperindah penampilan pot secara keseluruhan.
Dengan demikian pengertian pot dalam dan pot luar jelas berbeda, sebab
fungsinya juga berbeda. Fungsi pot luar dan pot dalam adalah sebagai berikut.
Fungsi pot luar:
• Sebagai pelindung pot dalam.
• Memperindah pot dalam.
• Menampung tumpahan air yang tercurah waktu menyiram pot.
• Memudahkan pengangkutan pot dalam bilamana diperlukan.
Fungsi pot dalam
• Tempat tanaman tumbuh.
• Menampung air dan makanan tanaman.
• Tempat menanam tanaman.
Mungkin saja pada waktu menyiram pot
dalam sebagai tempat tumbuhnya tanaman
kadang-kadang tercurah air. Agar air tidak
tececer pada pot luar boleh juga dipasang
penampung air yang diletakkan di bagian dasar Keterangan:
a. Pot luar
pot dalam. Perhatikan gambar pasangan pot luar b. Pot dalam
c. Penampung air lebih
dan pot dalam di samping.
Gambar 1.7
Karena fungsi utama pot luar sebagai Pasangan Pot luar dan pot
pelindung pot dalam, maka tidak selamanya dalam.

Seri Pertanian 13
bertanam dalam pot diperlukan pot luar. Bahkan pot dalam sendiri secara
langsung dapat berfungsi sebagai pot luar jika memang sudah memenuhi syarat
seperti kekuatan dan keindahan bentuknya.
Atas dasar perbedaan fungsi tersebut di atas maka bentuk dan ukuran pot
luar dan pot dalam berbeda. Pot luar ukurannya tentu lebih besar daripada pot
dalam. Bentuk pot luar jauh lebih bagus daripada bentuk pot dalam. Bahan
pembuat pot luar umumnya dari kayu dan logam sebagai penguatnya.
4. Memanfaatkan barang bekas untuk pot
Seperti telah kita ketahui bahwa pot sebagai tempat menanam tanaman buah
dan bunga harus bisa menampung tanah dan air sebagai media tanam bagi
tanaman yang ditanam di dalamnya. Oleh karena itu barang bekas yang dapat
kita gunakan untuk pot adalah yang bisa menampung atau dapat dibentuk
menjadi bahan penampung media tumbuh (tanah, rabuk, air, dan sebagainya).
Jadi barang bekas apa pun pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat
pot asalkan memenuhi persyaratan di atas.
Adapun persyaratan pot yang harus dipenuhi, antara lain:
• pot dapat dijadikan tempat media tanam
• pot dapat berdiri tegak dan tidak mudah goyah
• pot memiliki lubang pembuangan air
• pot memiliki lubang untuk penguapan dan sirkulasi udara
• pot dapat menampung dan menyimpan air tanah secukupnya
• pot mudah dibawa atau dipindah-pindahkan, kecuali pot yang permanen.
Berdasarkan persyaratan yang tertera di atas, maka kemungkinan barang
bekas yang bisa digunakan untuk membuat pot antara lain:
a. Pot dari lampu bohlam
Lampu listrik yang sudah mati (terutama yang
berukuran besar) dapat juga dibuat sebagai
pot tempel. Pot ternpel dari .lampu bohlam Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
bekas ini sangat cocok untuk jenis tumbuhan
air yang memanjang, misalnya kangkung.
Adapun cara membuatnya adalah sebagai
berikut:
Bagian dalam lampu bohlam bekas Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6
dibuang dengan cara membongkar bagian Gambar 1.8 Pot dari lampu bohlam.

14 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


pangkalnya tanpa merusak logam yang mengelilingi lampu bohlam tersebut.
Kemudian lilitkanlah kawat pada logarn sebagai gantungan. Perhatikan cara
membuatnya pada gambar 1.8.
b. Pot dari Kaleng bekas
Bermacam-macam kaleng bekas dapat
Gambar 1 Gambar 3
dijadikan pot. Misalnya kaleng susu, kaleng
kueh, kaleng bekas minyak/oli, dan Gambar 2

sebagainya. Selain kaleng berbentuk bulat,


kaleng persegi juga dapat digunakan
sebagai pot.
Gambar 6
Gambar 4
Cara membuat pot dari kaleng bekas
adalah sebagai berikut: Bagian atas kaleng
dibuat terbuka dan rata pada sisinya.
Gunakan gunting kaleng dan palu untuk
Gambar 5
meratakannya. Kemudian bagian bawahnya
Gambar 1.9
diberi lubang dengan paku besar.
Pot dari kaleng bekas
Perhatikan cara membuatnya pada gambar
berikut ini.
c. Pot dari Ember Bekas

Ember bekas, baik ember plastik maupun kaleng


dapat dibuat sebagai pot. Ember plastik bekas
yang sudah pecah jika hendak dibuat pot
sebaiknya ditambal dulu.
Seperti halnya pembuatan pot lainnya,
ember bekas diberi lubang pada bagian
dasarnya. Untuk ember plastik dapat dilubangi Gambar 1.10
Pot dari Ember Bekas
dengan menggunakan besi panas. Dan jika
ember kaleng dapat digunakan paku besar.
d. Pot dari Mangkok Plastik
Tempat sabun krim, eksrim dan lain-lain seringkali terbuat dari plastik tebal
berbentuk mangkok. Bekasnya dapat kita buat menjadi pot.
Mangkok plastik kecil bekas es krim sangat cocok untuk tanaman
anggrek dan kaktus. Cara membuatnya sama seperti pot-pot lainnya. Bagian

Seri Pertanian 15
samping mangkok diberi beberapa lubang, dan pada bagian dasarnya cukup
1 lubang.
e. Pot dari Alumunium
Kita dapat menggunakan panci bekas,
rantang bekas atau tempat bekas dari
alumunium lainnya untuk membuat pot.
Cara membuatnya sama seperti
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
membuat pot lainnya. Bagian samping
diberi beberapa lubang dengan paku,
dan begitu pula bagian dasarnya.
Apabila kita menggunakan panci
Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 bekas, maka pegangan panci
Gambar 1.11 hendaknya dibuang sehingga pot akan
Pot dari alumunium
tampak lebih pantas.
f. Pot dari Drum Bekas
Drum bekas sangat cocok untuk pot jenis besar. Dalam pot bekas drum dapat
ditanam tanaman buah-buahan seperti jambu, belimbing, mangga dan lain-lain.
Drum bekas yang akan kita jadikan pot dipotong dengan menggunakan
gergaji besi. Bagian atasnya dilipat ke dalam sehingga tidak tajam. Bagian
dasarnya dilubangi. Untuk memperindah dapat pula diwarnai dengan cat.

Gambar 1.12
Pot dari drum bekas

g. Pot Dari Peti Sabun dan Papan Bekas


Peti sabun dan papan bekas dapat kita buat sebagai pot. Pot yang kita buat
dari kayu berfungsi sebagai pot luar.
Sebelum kita bentuk menjadi pot, sebaiknya papan diratakan dengan, “sugu”
semacam alat penghalus kayu sehingga permukaannya rata dan licin. Papan
tersebut kemudian kita potong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

16 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Sebelum itu hendaknya dibuat kerangka pot yang terbuat dari papan yang
lebih tebal. Papan yang sudah kita haluskan ditempelkan dengan paku sebagai
dinding pot luar.
Pot-pot dari barang bekas tadi memiliki berabagai keuntungan jika
dibandingkan dengan pot yang kita beli. Keuntungan pot buatan sendiri, antara
lain:
• bahannya dapat kita cari di sekitar rumah,
• fungsinya sama seperti pot lain,
• tidak membutuhkan biaya, kecuali tenaga bentuknya disesuaikan dengan
selera kita,
• pot buatan sendiri mungkin lebih tahan lama.
Namun demikian mungkin pot yang dibuat dari barang bekas tidak akan
sebagus pot yang dibuat secara khusus. Akan tetapi kita akan lebih puas jika
melihat hasil karya kita sendiri.
C. Media Tanam
Yang dimaksud dengan media tanam adalah tempat di mana tanaman dapat
hidup dan tumbuh. Media tanam dapat berupa tanah, pasir, batu, sabut, dan
lain-lain. Tanaman hidroponik, misalnya media tanamnya bukan tanah, tetapi
kerikil dan pasir. Fungsi kerikil dan pasir sebagai media tanam tanaman
hidroponik hanya sebagai pegangan bagi akar tanaman dan tidak menyediakan
zat-zat makanan di dalamnya.
Berbeda dengan media tanam pada tanaman pot. Media tanam di sini
berupa tanah campur kompos atau rabuk. Kompos dan rabuk menyediakan
zat-zat yang diperlukan tanaman. Dengan demikian jelaslah bahwa yang
dimaksud media tanam merupakan tempat di mana tanaman dapat tumbuh
dan hidup serta memperoleh zat-zat makanan yang sangat dibutuhkannya.
Jika kita membicarakan media tanam tanaman pot maka berarti kita
membicarakan tanah. Tanah yang bagaimanakah yang baik sebagai media
tanam tanaman dalam pot?
Pada dasarnya semua jenis tanah dapat digunakan untuk mengisi pot. Akan
tetapi kondisi dan zat makanan pada setiap jenis tanah berbeda-beda. Misalnya
kondisi tanah pesisir berbeda dengan tanah di dataran tinggi. Tanah pesisir
atau pantai sangat cocok untuk tanaman kelapa, tetapi tidak cocok untuk
tanaman padi. Begitu pula tanah untuk pot, kita harus memperhatikan beberapa

Seri Pertanian 17
hal, terutama jenis tanaman yang akan kita tanam. Dengan mengetahui jenis
tanaman maka kita dapat menentukan tanah jenis apa yang tepat untuk media
tumbuh tanaman tersebut. Mengenai Jenis Tanaman akan dijelaskan lebih lanjut
pada bagian selanjutnya dari buku ini.
Kita yang hendak bertanam tanaman buah dalam pot sudah tentu telah
menentukan jenis tanaman yang akan kita tanam, Masalahnya sekarang adalah
jenis tanah yang bagaimana yang harus kita ambil untuk mengisi pot. Berikut
akan dijelaskan mengenai jenis-jenis tanah untuk media tanam.
1. Jenis-Jenis Tanah untuk Media Tanam
Dalam dunia pertanian dikenal ada ilmu tanah, yaitu ilmu yang mempelajari
seluk-beluk tanah. Menurut ilmu tanah, tanah pertanian dibagi menjadi puluhan
jenis, baik menurut jaringannya, kandungan mineralnya, maupun sifat-sifatnya.
Kita tidak akan membahas klasifikasi tanah secara menyeluruh dalam buku
ini. Yang penting di sini adalah bagaimana menentukan jenis tanah yang cocok
untuk mengisi pot yang akan dijadikan tempat tumbuh tanaman buah-buahan.
Secara sederhana ada 3 jenis tanah yang cocok untuk media tanam di
dalam pot, yaitu tanah kebun, tanah pasir, dan tanah liat. Ketiga jenis tanah di
atas sangat umum ditemukan di permukaan bumi Indonesia.

Tanah kebun Tanah pasir Tanah Liat


Gambar 1.13
Bentuk Tiga Jenis tanah yang baik untuk media tanam

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan mengenai ketiga jenis tanah
di atas.
a. Tanah Kebun
Yang dimaksud tanah kebun di sini adalah tanah yang terdapat di kebun dan
pekarangan rumah kita, bukan tanah timbunan baru. Di kompleks perumahan
baru, misalnya, tanah kebun sekitarnya berasal dari timbunan tanah baru. Jadi
jika yang dimaksud kebun di sini adalah kebun yang sudah lama, misalnya di
perkampungan.

18 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Tanah yang berasal dari kebun umumnya sangat subur. Tanah dari kebun
memiliki unsur hara yang baik, berasal dari sisa-sisa bahan organik seperti
daun dan kotoran hewan. Zat hara adalah unsur yang terkandung di dalam tanah
dan sangat diperlukan oleh tanaman.
Tanah kebun yang subur memiliki warna hitam kecoklatan. Tanah jenis ini
merupakan perpaduan dari tanah liat, pasir, dan pupuk alami. Keadaannya tidak
keras, melainkan remah atau gembur. Secara umum, tanah kebun yang subur
memiliki ciri sebagai berikut.
• Warna hitam kecoklatan;
• Remah/gembur;
• Mengandung pasir dan tanah liat.
Tanah kebun yang subur dapat langsung digunakan untuk mengisi pot dan
dapat langsung ditanami. Untuk menguji tanah kebun itu subur atau tidak, dapat
dilakukan tes sederhana sebagai berikut.
Masukkan segenggam tanah kebun ke dalam segelas air bersih. Campurkan
dengan diaduk sampai rata. Biarkan beberapa saat. Perhatikan permukaan
air di dalam gelas. Jika tanah tersebut subur maka akan tampak sisa-sisa yang
mengambang di permukaan air.
Pengujian diatas tentu tidak seakurat yang dilakukan di laboratorium. Namun
cukup bagi kita untuk mengetahui apakah tanah tersebut memiliki kesuburan
dan dapat digunakan untuk mengisi pot tanaman buah.
Tingkat kepadatan tanah kebun tidak sepadat tanah liat, sehingga sirkulasi
udara dan air tanah akan tetap baik. Meskipun demikian tanah yang kita ambil
langsung dari kebun sebaiknya jangan langsung dimasukkan ke dalam pot.
Hal ini untuk menghindari kemungkinan terbawanya unsur hama dan penyakit
yang dapat mengganggu tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya
tanah disterilkan dengan cara mencampurkan fungisida (pembasmi jamur)
atau insektisida (pembasmi serangga). Fungisida atau insektisida tersebut
dicampurkan dengan tanah yang akan kita masukkan ke dalam pot.
Cara lain untuk mencegah terbawanya hama dan penyakit dalam kandungan
tanah adalah dengan menjemur tanah di bawah terik matahari selama beberapa
hari. Atau dengan cara (pasteurisasi) yaitu merebus tanah beberapa lama.
Namun cara tersebut kurang praktis. Cara yang paling mudah adalah dengan
menggalaukannya dengan fungisida atau insektisida. Fungsida (pembasmi

Seri Pertanian 19
jamur) yang dapat digunakan untuk menstreilkan tanah antara lain, Triscabol,
Fermate, Dithane, Brestan, dan banyak lagi yang lainnya.
Insektisida (pembasmi serangga) yang dapat digunakan untuk mensterilkan
tanah antara lain, Aldrin, Basudin, Furadan, Diasinon, Sevin, Dresban, Mipsinon,
dan banyak lagi yang lainnya.
Baik fungisida maupun insektisida adalah racun pembasmi yang cukup
berbahaya. Oleh karena itu, kita hendaknya berhati-hati waktu mencampur-
kannya dengan tanah. Tanah hasil pasteurisasi disimpan di tempat yang aman.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, gunakan sarung tangan atau
plastik pada waktu mencampur.
Tanah kebun yang akan digunakan sebagai pengisi pot tanaman buah
sebaiknya diambil dari lapisan teratas. Sampai kedalaman tertentu meskipun
tanah kebun sudah kurang subur lagi. Tanah pada lapisan dalam umumnya
berwarna lebih muda daripada lapisan atas.
b. Tanah Liat
Tanah liat berbeda dengan tanah kebun, baik bentuk, sifat, maupun tingkat
kesuburannya. Tanah liat umumnya kurang subur karena hanya sedikit
mengandung zat organik. Warnanya cokelat kemerahan, kadang-kadang
berwarna keputih-putihan.
Salah satu sifat tanah liat adalah kuat menyekat air sehingga menghambat
sirkulasi udara di dalamnya. Karena sifat itulah tanah liat sangat padat dan
lengket. Akibatnya sukar ditembus akar tanaman.
Karena keras dan lengket di dalam tanah liat jarang mengandung organisme
seperti telur hama dan sejenisnya. Meskipun tanah liat sedikit mengandung zat
organik, tetapi ia kaya akan unsur hara mikro. Dengan demikian tanah liat dapat
digunakan untuk mengisi pot tanaman buah melalui pengolahan tertentu.
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwasanya tanah liat padat dan
pekat serta sangat kuat mengikat air. Akibat kepadatan yang tinggi maka
sirkulasi udara tanah menjadi terhambat. Keadaan tersebut sudah barang tentu
kurang menguntungkan bagi tanaman.
Tanah liat sebenarnya kurang memenuhi syarat untuk dijadikan media
tanam dalam pot. Namun demikian kita dapat mengolah tanah liat yang kurang
subur tersebut menjadi media tanam yang baik. Caranya adalah dengan
mencampurkan kompos dan tanah pasir.

20 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Tanah liat Tanah pasir Kompos Tanah ideal
Gambar 1.14
Jenis tanah liat dibandingkan dengan tanah lain.

Agar diperoleh tanah liat yang subur dan memenuhi syarat untuk media
tanam perlu diperhatikan komposisi campurannya. Perbandingan yang ideal
dalam mencampur tanah liat, pasir dan kompos adalah 1:1:1. Jadi, masing-
masing bagian dalam jumlah yang sama. Pencampuran yang tidak seimbang
akan berakibat kurang baik bagi tanaman.
c. Tanah Pasir
Tanah pasir umumnya terdapat di daerah lereng bukit. Tanah pasir adalah tanah
yang mengandung banyak pasir. Tanah jenis ini memang gembur dan remah
sehingga mudah diternbus oleh akar tanaman. Butir-butir pasir membuat tanah
memiliki rongga yang memperlancar sirkulasi udara.
Karena sirkulasi tanah tersebut berpasir, maka ia tidak bisa menyimpan
air tanah dengan baik. Air yang datang akan langsung merembes dan hilang.
Sebaliknya jika matahari bersinar terik tanah berpasir akan menjadi kering dan
tandus.
Bagian tanah yang subur adalah lapisan teratas. Pada tanah berpasir lapisan
teratas senantiasa mudah dikikis air atau angin. Akibatnya tanah kehilangan
kesuburannya. Dengan demikian tanah berpasir umumnya kurang subur.

Tanah Kompos Tanah liat Tanah ideal


Gambar 1.15
Jenis tanah liat dibandingkan dengan tanah lain.

Seri Pertanian 21
Seperti halnya tanah liat, tanah berpasir sebenarnya kurang memenuhi
syarat untuk dijadikan media tumbuh yang baik. Namun demikian kita dapat
mengolah tanah berpasir itu menjadi media tumbuh yang baik dan memenuhi
syarat. Caranya adalah dicampur dengan tanah liat dan kompos. Tanah liat
berfungsi mengikat air sedangkan kompos memberikan unsur hara yang
diperlukan tanaman. Komposisi campuran kira-kira 50% tanah berpasir
dicampur 30% kompos dan 20% tanah liat.
2. Fungsi Kompos, Pupuk Kandang, dan Abu atau Sampah Organik
sebagai Media Tanam
Pada lahan-lahan tertentu seperti hutan, kebun dan daerah yang berpohon pada
umumnya menciptakan kesuburannya sendiri. Kesuburan tersebut terbentuk
karena kompos alami.
Daun yang gugur di atas tanah membusuk oleh bakteri. Maka jadilah sampah
organik itu kompos. Apakah kompos itu? Kompos adalah hasil pembusukan
sisa-sisa organik akibat bakteri pembusuk. Yang dimaksud sisa-sisa organik
di sini adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan dan manusia. Sampah seperti logam,
plastik, kaca, dan benda lain yang tidak hancur tidak termasuk sampah organik.
Proses terjadinya kompos secara alami berlangsung lamban jika
dibandingkan dengan kompos buatan. Dalam kompos buatan kita merangsang
kerja bakteri pembusuk sehingga mempercepat pembusukan sampah.
Seperti telah disinggung di atas bahwa kompos berasal dari sampah
organik. Dengan demikian setiap sampah organik pada dasarnya dapat dibuat
kompos. Kompos sangat berguna bagi tanaman karena kaya akan unsur hara
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
a. Proses Pembuatan Kompos
Sampah organik banyak kita jumpai di manapun kita berada, baik di desa
maupun di kota. Sampah organik tersebut antara lain, daun-daunan, jerami,
kotoran hewan, dan lain-Iain. A gar mempercepat proses pembusukan sampah
organik yang akan dibuat kompos sebaiknya dirajang menjadi potongan-
potongan kecil. Perlu diingat bahwa sampah yang akan dibuat kompos tidak
mengandung logam, kaca, plastik, dan benda lain yang tidak dapat hancur.
Dalam membuat kompos ikutilah petunjuk berikut ini.
(1) Sampah organik yang besar sebaiknya dirajang, makin kecil potongan
sampah semakin baik.

22 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


(2) Tumpuklah rajangan sampah tersebut melebar, atau di dalam lubang. Tinggi
tumpukan sampah kira-kira 15 cm.
(3) Campurkan pupuk kandang atau urea, kapur dan tanah. Timbunkan di atas
tumpukan sampah tersebut. Tebalnya kira-kira 5 cm. Timbun lagi di atasnya
rajangan sampah. Dan begitu seterusnya sehingga diperoleh timbunan yang
berlapis-lapis. Lapisan paling atas adalah campuran tanah, kapur dan pupuk
kandang. Tinggi tumpukan jangan lebih dari 150 cm.
(4) Kemudian Timbunan tersebut disiram
dengan air secukupnya setiap hari.
Pupuk kandang
(5) Lindungi tumpukan tersebut agar tidak urea, nitrogen
terkena sinar matahari langsung atau tanah

curah hujan. Tutup dengan lembaran sampah


plastik atau apa saja.
(6) Setelah ±10 hari balikkan posisi Gambar 1.16
Lapisan dalam membuat kompos.
tumpukan. Yang tadinya berada pada
tumpukan teratas tumpuk di bawah dan sebaliknya.
(7) Jaga kelembabannya setiap ±15 hari posisi tumpukan dibongkar dan
dibalikkan.
(8) Biasanya setelah ±100 hari kompos sudah siap dipergunakan.

sampah

Pupuk kandang
urea, nitrogen
tanah

Gambar 1.17
Posisi tumpukan ketika dibalikkan.

Tumpukan berlapis dalam pembuatan kompos pada hakekat nya


merangsang kerja bakteri aerobik dalam pembusukkan sampah. Apabila
tumpukan terlalu tinggi proses pembusukan berjalan tidak sempurna, bahkan
mungkin tumpukan membatu.
Dengan mengikuti petunjuk di atas, diharapkan dapat dihasilkan kompos
yang sempurna. Ciri-ciri bahwa kompos telah jadi dan baik yaitu,

Seri Pertanian 23
• Kompos warnanya cokelat kehitaman;
• Tidak mengeras; dan
• Tidak berbau busuk.
b. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah kotoran hewan yang sudah lama disimpan. Kotoran
hewan di kandang biasanya telah bercampur dengan sisa-sisa makanan.
Pupuk kandang yang baik dan dapat kita gunakan untuk media tanam
tanaman buah adalah kotoran hewan yang telah mengendap dalam waktu yang
cukup lama, atau sekurang-kurangnya 100 hari. Kotoran hewan yang masih
baru memiliki kandungan N yang cukup tinggi dan berbahaya bagi tanaman.
Selain itu zat organis yang terkandung di dalamnya belum terurai oleh bakteri
sehingga belum dapat diserap oleh akar tanaman.
Kotoran hewan yang telah menjadi pupuk kandang berwarna seperti
kompos dan tidak berbau.
Pupuk kandang sangat baik untuk tanaman karena banyak mengandung
unsur hara dan mineral. Selain itu pupuk kandang dapat memperbaiki struktur
tanah. Untuk mencampur tanah dalam pot gunakan pupuk kandang yang sudah
jadi atau tersimpan lama.
c. Abu Sampah Organik
Abu merupakan sisa pembakaran. Abu sampah organik tentu tidak sebaik
kompos atau pupuk kandang. Dan yang dimaksud abu di sini adalah sisa
pembakaran sampah organik yang berwarna kehitaman dan bukan abu-abu.
Mungkin proses membuat abu sampah organik jauh lebih sederhana dan
mudah jika dibandingkan dengan membuat kompos. Caranya tentu saja dengan
membakar sampah organik seperti jerami, daun-daunan, sisa-sisa pohon dan
sebagainya.
Abu sampah organik yang hendak dijadikan pupuk bukan berwarna putih
atau abu-abu, melainkan kehitaman. Oleh karena itu sampah organik yang
dibakar harus dijaga agar tidak sampai jadi abu putih. Karena abu sampah
organik yang berwarna putih sudah tidak mengandung unsur hara lagi. Jika
abu sampah organik sebagai sumber hara tanaman buah di dalam pot maka
harus dicampur dengan tanah liat dan tanah pasir. Tanah yang ideal merupakan
hasil pencampuran tanah liat, tanah pasir, dan abu organik dengan perbandingan
yang sama.

24 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


BAB 2
Memilih Jenis Tanaman
Buah untuk Tabulampot

Tanaman buah memang memiliki sifat tersendiri dibanding dengan tanaman


lainnya. Tanaman tersebut dapat diusahakan di kebun secara besar-besaran
untuk di ekspor, dikalengkan, atau dipasarkan dalam bentuk buah segar di dalam
negeri. Tanaman buah ini juga dapat ditanam di pekarangan bahkan di
pekarangan yang sangat sempit dalam jumlah sedikit atau hanya satu pohon
saja. Diharapkan tanaman ini dapat memberikan fungsi sebagai tanaman
peneduh, tanaman hias, tanaman pelindung, dan sekaligus sebagai sumber
buah-buahan dan gizi untuk konsumsi keluarga.
Bahkan akhir-akhir ini budidaya tanaman buah di dalam pot telah menjadi
mode yang menarik. Tanaman buah dalam pot ini selain dapat menampilkan
citra yang lebih indah dan artistik, juga dapat dipindah-pindahkan tempatnya,
dan hanya memerlukan sedikit tempat sehingga sangat cocok untuk ditanam
di pekarangan yang sempit.
Penanaman tanaman buah di pekarangan sempit yang banyak terdapat
di kota-kota besar memerlukan cara tersendiri agar semua fungsi yang telah
disebutkan di atas dapat terpenuhi sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan
karena masing-masing sifat tanaman buah tidak sama. Ada tanaman buah
yang memiliki tajuk yang lebat dan lebar sehingga perkembangannya harus
selalu dikendalikan agar senantiasa sesuai dan serasi dengan luas
pekarangan. Ada juga tanaman buah yang secara alami sudah memiliki
penampilan yang indah, tetapi ada pula yang tajuk aslinya tidak memberikan
kesan yang indah sehingga harus dibentuk. Dan ada pula yang cocok dan
mau berbuah bila ditanam di daerah tertentu tetapi tidak mau berbuah bila
ditanam di daerah lainnya.

Seri Pertanian 25
Memang tidak semua tanaman buah cocok untuk ditanam di dalam pot
yang ditempatkan di pekarangan rumah Anda. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih jenis tanaman buah yang akan ditanam dalam pot adalah daerah
tempat tinggal, luas pekarangan, dan jenis buah, serta waktu Anda yang tersedia
untuk mengatur kondisi tanaman tersebut.
A. Kesesuaian Daerah dengan Tanaman Buah
Setiap tanaman, bukan hanya tanaman buah saja, menghendaki kondisi
lingkungan yang menguntungkan, Kondisi lingkungan ini mempengaruhi
pertumbuhan vegetatif (akar, batang, daun) dan generatif (bunga, buah).
Kondisi lingkungan tersebut antara lain tanah, suhu, dan curah hujan.
Dalam budidaya tanaman buah di dalam pot (Tabulampot), subur
tidaknya media tanam bukan merupakan satu-satunya faktor pengendali
yang amat penting. Jumlah tanaman buah yang ditanam di dalam pot
umumnya hanya sedikit sehingga kekurangan zat hara dapat diatasi dengan
pemberian pupuk buatan dan pupuk organik dalam jumlah sedikit dan tidak
banyak memerlukan biaya. Akan tetapi faktor suhu dan curah hujan
merupakan faktor yang amat penting, karena untuk merubah kondisi tersebut
diperlukan biaya yang amat besar. Sebagai contoh tanaman mangga
umumnya tidak sesuai ditanam di daerah Bogor, yang hampir sepanjang
tahun diterpa hujan. Tanaman ini hanya mau berbuah lebat bila ditanam di
daerah yang mempunyai bulan kering paling sedikit 4 bulan per tahun.
Sebetulnya tanaman ini dapat juga ditanam di Bogor, tetapi akan
menghasilkan buah yang sangat jarang. Atau dapat pula menghasilkan buah
yang lebat, tetapi harus ditanam di dalam rumah kaca. Ini tentu akan
membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Untuk memudahkan dalam menentukan jenis-jenis tanaman buah yang
sesuai jika ditanam dalam pot pekarangan rumah Anda, maka tabel 1 dapat
digunakan sebagai pedoman. Misalnya Anda tinggal di kota Jakarta maka
tanaman buah yang sesuai adalah tanaman buah yang terdapat pada kolom
5. Jika Anda tinggal di daerah Bandung yang merupakan daerah dataran
tinggi yang basah, maka tanaman yang sesuai terdapat di kolom 2.

26 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Tabel 1
Kesesuaian Tanaman Buah dengan Daerah Berdasarkan Iklimnya.
Dataran Tinggi Dataran Tinggi Dataran Tinggi Dataran Rendah Dataran Rendah Dataran Rendah
dan Sangat Basah Basah Kering dan Sangat Basah Basah Kering
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Markisa Markisa Apel Rambutan Rambutan Mangga


Kesemek Kesemek Lengkeng Durian Durian Anggur
Lengkeng Lengkeng Pisang ambon lumut Duku Duku Langsat
Arben Arben Nanas Manggis Manggis Manggis
Cantalope Cantalope Strobery Salak Salak Salak
Pepaya Strobery Jeruk keprok Nanas Nanas Nanas
Pisang ambon Pepaya Jeruk manis Belimbing manis Belimbing manis Belimbing manis
Nenas Pisang ambon Jeruk siem Pepaya Pepaya Pepaya
Jeruk keprok Nanas Alpukat Pisang ambon Pisang ambon Pisang ambon
Jeruk manis Jeruk manis, siem Sirsak (G.M) (G.M) (G.M)
Jeruk siem Jeruk keprok Jambu biji Pisang raja Pisang raja Pisang kepok
Alpukat Alpukat Nangka Pisang tanduk Pisang tanduk Jeruk besar
Pisang tanduk Pisang tanduk Sawo Pisang kepok Pisang kepok Jeruk siem
Nangka Nangka Jeruk besar Jeruk besar Jeruk keprok
Sawo Sawo Jeruk siem Jeruk siem Jeruk manis
Sirsak Sirsak Jeruk keprok Jeruk keprok Alpukat
Jambu biji Jambu biji Jeruk manis Jeruk manis Jambu biji
Alpukat Alpukat Sirsak
Sirsak Sirsak Nangka
Jambu biji Jambu biji Sawo
Nangka Nangka
Sawo Sawo
Mangga*

Contoh daerah Contoh kota Contoh kota Contoh kota Contoh kota Contoh kota
Brastagi, Karo Bandung Malang Bogor Jakarta Surabaya
Medan Jogyakarta
Padang Surakarta
Palembang Denpasar
Jambi Kendari
Bengkulu Palu
Pontianak Semarang
Banjarmasin
Samarinda
Riau

* Tidak banyak menghasilkan buah.

B. Faktor Luas Pekarangan


Dari tabel di atas terlihat jenis tanaman buah-buahan yang dapat ditanam
di daerah Anda ternyata cukup banyak jumlahnya. Tetapi dari sekian banyak
jenis tersebut tidak seluruhnya sesuai jika di tanam dalam pot untuk di tempatkan
di pekarangan rumah Anda. Bagi Anda yang pekarangannya luas, mungkin tidak
menjadi masalah, tetapi bagi yang pekarangannya sempit harus dapat memilih
jenis tanaman yang sesuai untuk pekarangan sempit.
Secara umum, tanaman yang secara alami bertajuk tinggi akan sesuai untuk
ditanam di halaman yang sempit, karena Anda akan dapat membentuk mahkota
tajuknya di atas atau di atas atap rumah sehingga tanaman tersebut tidak banyak
memerlukan tempat. Sebaliknya tanaman yang secara alami bertajuk rendah
macam jeruk dan jambu biji, akan mempunyai tajuk di bawah sehingga banyak
memerlukan tempat.

Seri Pertanian 27
Bagi yang pekarangannya cukup luas, dapat memilih kedua-duanya,
tanaman yang secara alami bertajuk rendah atau yang bertajuk tinggi. Bisa
juga tanaman yang secara alami bertajuk tinggi dibuat menjadi bertajuk rendah
dengan cara pemangkasan.
Tabel 2
Penggolongan Tanaman Buah Menurut Tingginya Tajuk secara Alami

Bertajuk Tinggi Bertajuk Rendah

Rambutan Apel
Sawo Jeruk manis
Alpukat Jeruk siem
Duku Jeruk keprok
Nangka Jambu biji
Mangga Jambu biji
Jambu air Pisang

C. Keindahan dan Kerindangan


Penanaman tanaman buah dalam pot di pekarangan seperti telah dijelaskan
di muka selain dapat berfungsi sebagai sumber gizi keluarga juga dapat
berfungsi sebagai tanaman peneduh dan tanaman hias.
Namun demikian beberapa jenis tanaman buah tidak dapat memenuhi semua
fungsi tersebut. Misalnya, tanaman pisang ambon tidak dapat berfungsi sebagai
tanaman hias dan tanaman peneduh karena dahannya tidak indah dan tidak rindang.
Buahnya pun hanya keluar sekali setelah tanaman berumur tiga tahun. Sebaliknya
tanaman jambu air dapat berfungsi sebagai tanaman hias dan peneduh karena
dahannya rindang dan bila dipangkas dengan baik bisa sedap dipandang.
Untuk membantu anda memilih jenis tanaman buah yang memenuhi kriteria
keindahan dan kerindangan tabel 3 dapat digunakan sebagai pedoman.
Tabel 3
Tanaman Buah yang dapat Berfungsi sebagai Tanaman Hias dan Peneduh

Jenis Tanaman Fungsi Keindahan

Belimbing hias, peneduh tajik, buah


Jambu air hias, peneduh tajik, buah
Jambu biji hias tajik, buah

28 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Sawo hias, peneduh tajuk
Rambutan hias, peneduh tajik, buah
Jeruk hias tajik, buah
Apel hias buah
Mangga hias, peneduh buah
Anggur hias buah
Pisang morosebo hias buah
Pisang tongkalangit hias buah
Pepaya hias buah
Alpukat peneduh

Gambar
Tanaman Buah Rambutan
yang dapat Berfungsi sebagai
Tanaman Hias dan Tanaman
Peneduh

D. Musim Berbuah
Pemilihan terhadap jenis tanaman buah, kadang-kadang juga tergantung pada
selera tentang musim berbuah tanaman tersebut. Ada yang menghendaki tanaman
buah yang dapat menghasilkan buah sepanjang tahun, dan ada yang meng-hendaki
tanaman buah hanya dapat berbuah pada musim-musim tertentu, Tanaman
belimbing dan jambu misalnya, dapat berbuah sepanjang tahun dan tidak mengenal
musim sehingga setiap saat kita bisa menikmatinya. Sebaliknya tanaman mangga,
duku, dan rambutan hanya berbuah pada musim-musim tertentu.
Tabel 4
Penggolongan Tanaman Buah Menurut Musim Berbuahnya
Berbuah Sepanjang Tahun Berbuah Musiman
Jenis Bulan Berbuah Bulan Musim Berbuah
Tanaman Jenis Tanaman
Paling Lebat Utama Sedikit
Belimbing manis Mei Alpukat Nov - Feb Mei - Juni
Pepaya Jan - Des Jambu monyet Jul - Sept Mei - Juni
Sirsak Mart - Des Cermai Sep - Nov -
Salak Mei - Des Durian Mart - Aprl Okt - Nov

Seri Pertanian 29
Nenas Jan - Des Duku Feb - Apr -
Jeruk Nipis Feb - Aprl Jeruk keprok Mei - Juni Nov - Juni
Sawo Mart - Nov Kapulasan Okt - Des -
Pisang Jan - Des Kweni Sep - Des -
Jambu air Jan - Des Kedondong Jan - Mart -
Jambu biji Feb - Mart Kemang Sept - Feb -
Jeruk limau Des - Feb Kecapi Nov - Des -
Nangka Jan - Des Lengkeng Jan - Feb -
Cempedak Sept - Nov Leci Feb - Mart -
Rambutan Nov - Feb Mart - Mei
Mangga Jul - Nov -
Manggis Nov - Feb -
Mundu Jul - Nov -

E. Kandungan Gizi dalam Buah


Buah bukan hanya sekedar makanan yang dapat memberikan kepuasan karena
rasanya yang nikmat, tetapi lebih dari itu. Buah ternyata juga merupakan sumber
gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sehingga tidak heran bila di antara
kita ada yang memilih salah satu jenis buah lantaran buah tersebut banyak
mengandung gizi yang diinginkan. Misalnya ada yang memilih tanaman mangga
karena buahnya banyak mengandung vitamin A, ada yang memilih tanaman
rambutan atau jeruk karena buahnya banyak mengandung vitamin C, dan
sebagainya. Perincian kandungan gizi secara lengkap untuk masing-masing
jenis buah dapat Anda lihat pada tabel berikut.
Tabel 5
Kandungan Gizi Beberapa Jenis Buah Per 100 Gram Bagian yang Dapat Dimakan
Hidrat Nilai
Buah-buahan Kalori Protein Lemak Arang Kalsium Fosfor Besi Vit. A Vit. B1 Vit. C Air b.d.d.
kal g g g mg mg mg S.I. mg mg g %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Alpukat 85 0,9 6,5 7,7 10 20 0,9 180 0,05 13 84,3 61
Apel 58 0,3 0,4 14,9 6 10 0,3 90 0,04 5 84,1 88
Arben 37 0,8 0,5 8,3 28 27 0,8 60 0,03 60 89,9 96
Bengkuang 36 0,4 0,4 8,8 4 12 1,1 170 0,03 35 90,0 86
Buah mentega (Bisbul) 55 1,4 0,3 12,8 15 18 0,6 0 0,04 20 85,1 (84)
Buah nona 39 0,7 (0,2) 9,7 43 17 0,8 55 0 33 89,0 (50)
Cempedak 101 1,7 0,6 25,2 27 20 0,8 0 0,08 22 71,5 58
Jambu air 116 3,0 0,4 28,6 (20) (30) (1,5) (200) (0) (15) 67,0 (30)
Jambu biji 46 0,6 (0,2) 11,8 7,5 9 1,1 (0) (0) 5 87,0 90
Jambu bol 149 0,9 (0,3) 12,2 14 28 1,1 25 0,02 87 86,0 82
Jambu monyet (buah) 56 0,6 0,3 14,2 29 16 1,2 130 0,02 22 84,5 67
Jeruk bali 64 0,7 0,6 15,8 4 13 0,5 25 0,02 197 82,6 90
Jeruk keprok 48 0,6 0,2 12,4 23 27 0,5 20 0,04 43 86,3 62
Jeruk garut 44 0,8 0,3 10,9 (33) (23) (0,4) (420) 0,07 31 87,3 71
Jeruk manis 45 0,9 0,2 11,2 33 23 0,4 (190) 0,08 69 87,2 72
Jeruk manis, air (sari) 44 0,8 0,2 11,0 19 16 0,2 (190) 0,08 49 87,5 100
Jeruk nipis 47 0,8 0,1 12,3 (40) (22) (0,6) 0 0,04 27 86,0 76
Duku 63 1,0 0,2 16,1 18 9 0,9 0 0,05 9 82,0 64
Durian 134 2,5 (3) 28,0 7,4 (44) 1,3 (175) 0,10 53 65,0 22
Erbis 70 0,6 (0) 18,9 11 (50) 1,1 10 0 16 80,0 33
Gandaria masak 68 0,7 0,1 18,0 85 (20) 1,0 1.020 0,03 111 80,8 70
Kedondong masak 41 1,0 0,1 10,3 15 22 2,8 233 0,08 30 88,0 58
Kesemek 78 0,8 0,4 20,0 6 26 0,3 2.710 0,05 11 78,2 87
Kokosan 86 1,6 (0,2) 13,0 22 38 1,3 20 0,04 3 85,0 64

30 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Langsat 56 0,9 (0,2) 14,3 17 24 1,1 0 0,04 3 85,0 (50)
Mangga gadung 44 0,7 (0,2) 11,2 13 (10) (0,2) 16.400 (0,08) 9 87,4 79
Mangga golek 63 0,5 (0,2) 16,7 14 (10) 0,7 3.715 (0,08) 30 82,2 46
Mangga harumanis 46 0,4 (0,2) 11,9 15 9 0,2 1.200 (0,08) 6 86,6 68
Mangga indramayu 72 0,8 (0,2) 18,7 13 (10) 1,9 2.900 0,06 16 80,2 58
Mangga kopek 56 0,4 (0,2) 14,6 16 (10) 1,7 6.520 0,03 27 84,5 64
Mangga muda 59 0,5 0,4 15,1 12 11 0,4 85 0,06 65 83,7 65
Manggis 63 0,6 0,6 15,6 8 12 0,8 0 0,03 2 83,0 65
Nangka masak pohon 106 1,2 0,3 27,6 20 19 0,9 330 0,07 7 70,0 65
Nanas 52 0,4 0,2 13,7 16 11 0,3 130 0,08 24 85,3 65
Pala (dagingnya) 42 0,3 (0,2) 10,9 32 24 1,5 29 0 22 88,1 65
Pepaya 46 0,5 0 12,2 23 12 1,7 365 0,04 3 72,0 73
Pisang ambon 99 1,2 (0,2) 5,8 8 28 0,5 146 0,08 3 72,0 29
Pisang angleng 28
(P. ampyang) 68 1,3 (0,2) 17,2 10 (26) (0,6) 76 0,08 6 80,3 53
Pinang lampung 99 1,3 (0,2) 25,6 10 (19) 0,9 618 0 4 72,1 (30)
Pisang mas 127 1,4 (0,2) 33,6 7 25 0,8 79 0,09 2 64,2 75
Pisang raja 120 1,2 (0,2) 31,8 10 22 0,8 950 0,06 10 65,8 75
Pisang raja cere (p. susu) 118 1,2 (0,2) 31,1 7 29 0,3 112 0 4 67,0
Pisang raja uji 146 (2,0) (0,2) 38,2 10 28 0,9 75 0,05 (3) 59,1 75
Rambutan 69 0,9 (0,1) 18,1 16 16 0,5 0 0 58 80,5 75
Salak 77 0,4 0 20,9 28 18 4,2 0 0,04 2 78,0 85
Sawo 92 0,5 1,1 22,4 25 12 1,0 60 0,01 21 75,5 70
Semangka 28 0,5 0,2 6,9 7 12 0,2 590 0,05 6 92,1 85
Sirsak 65 1,0 0,3 16,3 14 27 0,6 10 0,07 20 81,7 75
Srikaya 101 1,7 0,6 25,2 27 20 0,8 0 0,08 22 71,5 40

Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi


Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1972.
Keterangan : SI Satuan Internasional
b.d.d : Bahan yang dapat dimakan

Penanaman dilakukan setelah semua persiapan pot selesai disiapkan.


Tanaman yang akan kita tanam kita sebut saja bibit tanaman.Bibit sangat
menentukan cepat atau lambatnya tanaman menghasilkan buah. Selain itu juga
menentukan sifat tanaman berproduksi. Apakah tanaman nantinya berbuah
unggul seperti sifat-sifat pohon induknya atau tidak?

Seri Pertanian 31
Mendapatkan
dan Memperlakukan
BAB 3
Bibit Tanaman
untuk Tabulampot

Saat anda memutuskan menggunakan bibit, pilih bibit yang telah dikenal dengan
baik sifat-sifat unggulnya. Penampilan bibit normal, baik, dan sehat. Ciri varietas
dan ciri asal perbanyakan bibitnya jelas, serta berasal dari pembibit atau
penangkar terpercaya.
Pemilihan bibit yang akan ditanam mutlak harus dilakukan sebelum
penanaman. Bibit yang akan ditanam harus memenuhi syarat sebagai berikut:
• bibit dalam keadaan sehat;
• jika bibit dari biji maka diambil dari biji yang cukup tua;
• tidak ada akar yang rusak;
• akar bibit dari tempat lain tidak membawa telur hama dan bebas penyakit;
• bibit sesuai dengan pilihan kita.
Ditinjau dari asal-usulnya bibit tanaman dapat dibedakan dalam beberapa jenis,
antara lain: bibit biji, bibit semai, bibit cangkok, bibit stek, bibit okulasi, dan bibit
umbi. :Bibit dalam jenis apapun yang penting memenuhi syarat-syarat di atas.
A. Bibit Biji
Bibit dari biji lazim disebut dengan benih. Kecuali pada beberapa jenis tanaman
tertentu biji tanaman dapat tumbuh jika ditanam. Biji yang kita jadikan benih
harus memenuhi syarat, antara lain biji tidak rusak, biji berumur tua atau dari
buah yang masak, biji kering dan tidak mengandung penyakit.
Tanaman pot yang baik ditanam dari biji umumnya terbatas pada jenis
tanaman kecil dan berumur pendek, misalnya sayuran, dan bunga-bunga
tertentu. Untuk rnengetahui bahwa biji yang akan kita tanam benar-benar
memenuhi syarat dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain:

32 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


• biji keras;
• kulit biji tidak rusak;
• dalam keadaan kering;
• kulit biji mengkilat;
• biji tidak berlubang dan utuh;
• biji tidak peot.
Menanam bibit dalam bentuk biji memiliki
beberapa keuntungan, yakni biji bisa langsung
ditanam dalam pot sehingga tidak perlu dipindah-
pindahkan. Dengan demikian terhindar dari
kerusakan akibat pencabutan dan pemindahan.
Mudah menanamnya, dan sebagainya. Namun
demikian, bibit dari biji umumnya sangat peka
Gambar 3.1 terhadap pengaruh cuaca, hama dan penyakit. Bibit
Setelah direndam dalam air
selama 12 jam, biji
biji buah-buahan misalnya tidak baik ditanam
langsung ditanam dalam langsung dalam pot, kecuali dengan maksud sebagai
pot
tanaman induk untuk okulasi.
Benih dari biji harus benar-benar kering dan tua. Sebelum benih ditanam
sebaiknya direndam dulu ke dalam air selama ± 12 jam dengan maksud agar
pertumbuhannya mudah dan cepat. Kesalahan dalam seleksi benih biji dapat
merugikan kita, seperti biji tidak tumbuh, biji tumbuh tidak sempurna, tanaman
mudah diserang penyakit, dan sebagainya.
B. Bibit Semai
Bibit semai pada dasarnya adalah bibit biji yang disemai sebelum dipindah
tanamkan. Menyemai artinya menanam biji sementara sampai tumbuh untuk
dipindahkan ke tempat penanaman lain.
Semua bibit biji dapat disemai. Tetapi untuk biji yang bisa langsung
ditanam tidak perlu lagi disemaikan. Biji yang disemai umumnya biji yang
berukuran sangat kecil dan sukar ditanam dengan biji. Misalnya biji bayam,
anggrek, kemangi, dan lain-lain yang ukurannya sangat kecil sehingga perlu
disemai.
Dalam persemaian itulah biji yang kecil-kecil itu akan tumbuh menjadi
tanaman kecil yang siap dipindahkan ke tempat lain. Pot untuk persemaian

Seri Pertanian 33
sebaiknya memiliki permukaan yang lebar dan terjamin keamanannya dari
gangguan hewan-hewan seperti semut, serangga, dan u nggas. Karena
persemaian ini bersifat sementara, maka pot bentuk apapun bisa digunakan
asalkan mampu menampung lebih dari satu tanaman bibit.
Supaya aman, persemaian hendaknya diberi peneduh. Maksudnya agar
tidak terkena banyak sinar matahari, atau terbawa percikan air hujan.
Penyiraman terhadap persemaian diusahakan dengan percikan, bukan siraman.
Tanaman yang tumbuh pada tempat persemaian adalah bibit yang harus
dipindahkan ke tempat penanaman yang sesungguhnya. Pertumbuhan tanaman
pada media tanam yang baru sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti
berikut ini.

Gambar 3.2
Salah satu Bentuk Tempat Persemaian

1. Cara Memindahkan Tanaman


Bibit tanaman yang akan dipindahkan dari persemaian harus dicabut dengan hati-
hati. Kerusakan pada akar dan batang yang masih terlalu muda itu dapat
mengakibatkan kurang baiknya pertumbuhan tanaman, bahkan tanaman akan mati.
Mencabut benih dari persemaian bukan dengan cara ditarik batangnya,
melainkan dengan dicongkel bagian akarnya. Gunakan pencongkel dari benda
tumpul. Waktu mencongkel bibit tanaman jangan sampai ada akar yang rusak.
2. Media Tanam yang Baru
Sebelum benih tanaman dicabut dari persemaiannya, harus disiapkan dulu
media tanam berupa pot tunggal. Tidak sedikit benih yang baik tumbuh di
persemaian menjadi tidak baik setelah dipindahkan ke pot tunggal. Salah satu
penyebabnya mungkin media tumbuh yang baru itu kurang memenuhi syarat.
Atau mungkin bibit rusak waktu dilakukan pencabutan.
Menggunakan bibit semai mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
• memudahkan seleksi benih;

34 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


• kemungkinan besar benih dapat tumbuh jika dibandingkan dengan
menanam biji;
• bentuk batang sudah dapat diperkirakan.
C. Bibit Cangkok
Tanaman buah-buahan seperti mangga, jeruk, dan jambu biji, dapat ditanam
dengan biji. Tanaman buah-buahan yang ditanam dengan biji baru bisa berbuah
setelah berumur lebih dari 5 tahun. Menanti pohon berbuah selama 5 tahun
bukan waktu yang sebentar. Tetapi sekarang teknologi pertanian telah maju.
Kita dapat menanam pohon mangga yang langsung bisa berbuah dalam waktu
beberapa bulan saja. Bagaimana caranya?
Bibit cangkokan merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk tanaman
buah-buahan. Dengan menanam bibit cangkokan ini kita tidak perlu menunggu
sampai belasan tahun untuk menikmati buah dari tanaman kita. Dengah bibit
cangkokan, mungkin kita hanya menanti beberapa bulan saja.
Bibit cangkokan diambil dari pohon yang sudah berbuah. Bagian yang paling
baik untuk dicangkok adalah cabang pohon yang lurus, sehat, dan cukup umur
atau paling tidak pernah tumbuh buah. Pilihlah cabang yang berdiameter kira-
kira 2-3 cm.
D. Cara Mencangkok
Pilihlah cabang pohon yang memenuhi syarat-
syarat di atas. Kulit cabang yang akan kita
cangkok dikelupas kulitnya kira-kira sepanjang 5
cm. Bersihkan kambium pada kayu yang
terkelupas itu sampai benar-benar bersih.
Kambium berbentuk lendir tak berwarna. Biarkan
cabang yang terbuka itu selama 2-3 hari agar
tidak ada lagi kambium dan bekas sayatan
menjadi kering, Untuk menyayat kulit cabang
gunakan pisau yang tajam dan bersih.
Setelah 2-3 hari dibiarkan sayatan yang
Gambar 3.3
Bibit dari hasil Cangkokan yang terbuka itu di beri tanah kebun yang subur dan
belum dipotong dari pohon dibungkus dengan sabut kelapa atau ijuk. Ikat
induknya
kedua ujungnya dengan keyakinan bahwa bagian

Seri Pertanian 35
yang terkelupas seluruhnya tertutup tanah. Ikatan harus kuat. Untuk menjaga
kelembabannya setiap hari cangkokan disiram dengan air, kecuali pada musim
hujan.
Apabila cangkokan berhasil, maka akan tumbuh akar yang menembus
tanah yang terbungkus sabut itu. Dengan demikian bibit cangkokan sudah bisa
dipotong dengan gergaji untuk ditanam dalam pot.
Menanam dengan bibit cangkokan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
• tanaman memiliki sifat asli pohon induknya
• tanaman cepat berbuah.
E. Bibit Stek
Mendapatkan bibit stek jauh lebih praktis jika
dibandingkan dengan bibit cangkok, karena
bibit bisa langsung ditanam tanpa banyak
pekerjaan seperti mencangkok. Yang
dimaksud dengan bibit stek adalah potongan
batang atau cabang pohon yang dapat tumbuh
jika ditanamkan dalam tanah.
Pembibitan dengan stek jauh lebih
menguntungkan. Cara penanaman stek pun
lebih sederhana. Kita tinggal memotong
batang atau cabang kemudian ditanam.
Namun demikian, ternyata tidak semua Gambar 3.4
tanaman dapat tumbuh jika ditanam stek. Bibit dari hasil Stek

Bahkan jumlah tumbuhan yang dapat ditanam


stek batang jumlahnya terbatas. Contoh beberapa tanaman yang dapat ditanam
stek antara lain mawar, kaktus, bambu hias, tebu, kembang sepatu, beluntas,
dan penghias pagar lainnya.
Untuk memperoleh bibit stek yang baik kita perlu memperhatikan beberapa
hal, antara lain:
• batang atau cabang yang cukup umur;
• bentuknya baik;
• tidak terkena penyakit; dan
• ada mata tunas yang memungkinkan tumbuh.

36 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Bagian yang paling baik untuk dijadikan bibit stek adalah batang atau
cabang bagian tengah. Cara pemotongan dilakukan dengan pisau tajam. Bibit
dipotong miring seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Potongan bibit stek yang siap kita tanam kadang-kadang kedua ujungnya
berukuran hampir sama. Keadaan ini memungkinkan seseorang sukar
menentukan mana bagian ujung yang mana pangkalnya. Hal ini penting, sebab
yang ditanam adalah bagian pangkalnya.
Apabila pada bagian bibit stek terdapat cabang yang berdaun sebaiknya
dipotong. Ukuran bibit stek yang ideal kira-kira 40 - 50 cm. Untuk menjamin
tumbuhnya bibit stek sebaiknya disimpan dulu beberapa hari di tempat yang
sejuk, misalnya dekat sumur. Baru setelah itu stek bisa ditanam dalam pot.
F. Bibit Okulasi
Bibit okulasi adalah bibit tanaman hasil penempelan mata tunas tanaman induk
ke tanaman pangkal. Jadi yang tumbuh dalam bibit okulasi adalah tunas dari
tanaman induk.
Yang dimaksud tanaman induk, yaitu tanaman yang kita ambil mata
tunasnya untuk ditempelkan pada tanaman pangkal. Yang kita jadikan tanaman
induk biasanya tanaman yang berkualitas baik, misalnya buahnya lebat, besar
dan manis. Dari jenis tanaman inilah yang kita ambil mata tunasnya.
Pohon pangkal, yaitu pohon yang akan ditempel dengan mata tunas dari
pohon induk. Pohon induk ini dapat digunakan tanaman muda yang berukuran
sesuai dengan mata tunas yang hendak ditempelkan. Pohon pangkal kita pilih
dari jenis tanaman yang berakar kuat serta tahan terhadap hama dan penyakit.
Pohon induk yang kita pilih hendaknya dari tanaman yang sudah berbuah.
Dengan demikian tanaman dengan bibit okulasi lebih cepat berbuah meskipun
tumbuhnya kecil dan pendek. Tanaman buah-buahan dalam pot kebanyakan
diambil dari bibit okulasi ini.
G. Cara membuat Bibit Okulasi
Sediakan tanaman pangkal yang siap ditempel. Tanaman pangkal umumnya
ditanam dari biji buah. Pilih mata tunas dari pohon induk yang sudah berbuah.
Ambil dari cabang yang ukuran besarnya sama dengan batang tanaman
pangkal.
Gunakan pisau tajam yang suci hama untuk mengupas kulit tanaman pangkal.
Kelupaslah mata tunas dari tanaman induk seukuran dengan kelupasan pada

Seri Pertanian 37
tanaman induk. Hati-hati mengelupas mata
tunas jangan sampai rusak. Kulit yang
berupa mata tunas jangan sampai kotor,
begitu juga batang tanaman induk yang
terkelupas. Tempelkan kelupasan mata
tunas dari tanaman induk ke tanaman
pangkal. Ikatlah hati-hati dengan tali. Setelah
itu pucuk tanaman pangkal kita potong
sebagian, dan jika tunas tempelan tampak
segar dalam beberapa hari serta ada tanda-
tanda tumbuh, potong seluruh tanaman
Gambar 3.5
pangkal. Jika tunas tempelan itu sudah
ibit yang dihasilkan dengan cara
tumbuh, maka bibit okulasi siap ditanam. okulasi.
Banyak masyarakat awam yang
menganggap sistem menyambung (bibit sambungan) itu juga bernama okulasi.
Anggapan demikian tentu tidak tepat. Menyambung bibit tanaman lebih tepat
disebut mengenten.
Antara mengenten dengan okulasi ada persamaan dan perbedaannya.
Persamaannya adalah menggunakan tanaman induk dan tanaman pangkal.
Yang menjadi tanaman induk juga berasal dari tanaman yang berkualitas baik
dan sudah berbuah. Bedanya, kalau okulasi menempel mata tunas, sedangkan
mengenten menyambut pucuk atau cabang muda tanaman induk ke tanaman
pangkal.
H. Bibit Umbi
Setiap tanaman berakar rimpang (umbi akar) umumnya bisa ditanam dengan
umbi. Yang termasuk tanaman berakar rimpang antara lain gladiol, amarilis,
sedap malam, garbera, talas, kunyit, jahe, lengkuas, dan lain-lain.
Bibit umbi umumnya mudah ditanam. Namun demikian, umbi yang akan
kita tanam sebaiknya dipilih yang. benar-benar baik dengan mata tunas yang
jelas. Umbi yang akan ditanam dipotong dengan pisau. Buang bagian yang
rusak atau busuk.
Pelaksanaan penanaman bibit dalam pot jauh lebih sederhana jika
dibandingkan dengan bercocok tanam di lahan pertanian. Secara umum
bertanam dalam pot dapat disusun melalui tahapan-tahapan seperti berikut ini.
• Tahapan persiapan.

38 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


• Tahapan pelaksanaan penanaman.
• Tahapan pemeliharaan .
Tahapan persiapan merupakan pekerjaan awal
yang harus kita lakukan. Dalam tahap persiapan ini kita
perlu menyediakan pot, mengisinya dengan media
tanam, menentukan jenis tanaman, dan menyeleksi
bibit yang baik. Selesai semua persiapan tersebut
barulah dilaksanakan penanaman.
Bertanam dalam pot tidak terlepas dari teori
Gambar 3.6
Bibit Umbi
bercocok tanam jenis lain. Atau paling tidak kita
mengetahui bagaimana bibit dari biji itu ditanam, atau
bagaimana bibit okulasi ditanam dalam media pot.
Memang ada perbedaan antara menanam bibit biji
dengan bibit stek, begitu pula jenis bibit lainnya. Biji yang
akan kita tanam sebaiknya direndam dalam air dulu
selama ± 12 jam. Media tumbuh dalam pot yang telah
siap pada bagian tengahnya kita buat lubang kecil
seukuran dengan besarnya biji. Bibit biji kita masukkan
ke dalam lubang tersebut kemudian sedikit ditimbun
dengan tanah.
Menanam bibit umbi tidak begitu berbeda dengan
menanam bibit biji. Umbi kita tanam sedikit lebih dalam
daripada bibit biji. Tunas pada umbi usahakan
Gambar 3.7
Pot ditutup permukaannya
menghadap ke atas sehingga mudah tumbuh.
dengan daun-daunan. Kecuali pot koloni, pada pot tunggal sebaiknya
hanya ditanam satu jenis tanaman untuk 1 pot.
Penanaman bibit stek dan okulasi sebaiknya agak lebih dalam mengingat
tanaman jenis ini umumnya berakar tunggang. Menanam jangan terlalu bawah
karena akar tanaman akan tumbuh pesat sampai dasar pot.
Pot yang sudah ditanami bagian permukaannya harus ditutup dengan daun-
daunan kecil. Tujuannya agar tanah tidak erosi pada waktu penyiraman. Fungsi
penutup pada permukaan pot selain untuk mencegah erosi, juga untuk
mencegah penguapan air tanah yang berlebihan. Dengan penutup sinar matahari
tidak menyinari langsung yang dapat mengakibatkan suhu tanah tinggi. Dan
pada akhirnya daun penutup itu akan menjadi kompos.

Seri Pertanian 39
BAB 4
Pemeliharaan Tanaman
di dalam Pot

Memelihara mengandung arti menjaga dan merawat. Tanaman dalam pot adalah
peliharaan kita sehingga kita berkewajiban memeliharanya. Dengan menanam
tanaman dalam pot sudah barang tentu kita mengiginkan sesuatu dari tanaman
tersebut. Kita ingin menikmati buahnya, menikmati keharuman bunganya.
keindahan warna bunganya, bentuk pohonnya, dan lain-lain. Mustahil rasanya
tanaman memberikan sesuatu seperti yang diinginkan penanamnya tanpa
pemeliharaan yang baik. Jelasnya, bahwa tanaman membutuhkan
pemeliharaan.
Menjaga dan merawat tanaman berarti kita memperhatikan keadaan
tanaman, kesehatannya, pertumbuhannya, makanan-nya, dan segala
kebutuhannya. Tanaman yang tidak dipelihara sudah pasti hidupnya akan
merana sehingga hasilnya tidak akan memuaskan.
Tanaman sebagai makhluk hidup membutuhkan air, sinar matahari, zat
makanan, dan lain-lain. Sehingga jika kita membahas mengenai pemeliharaan
tanaman, maka kita berarti membicarakan tentang penyinaran, penyiraman, dan
pemupukan, pemangkasan dan pembentukan, pemberantasan hama dan penyakit,
dan bila perlu pemindahan tanaman ke pot atau media tanam yang baru.
Pemeliharaan tanaman yang baik sudah barang tentu akan memberikan
hasil yang sesuai dengan keinginan. Yang termasuk unsur pemeliharaan adalah
hal-hal yang akan kita bicarakan berikut ini.
A. Penyinaran
Dalam pelajaran Biologi disebutkan bahwa tumbuhan berhijau daun mengolah
zat makanannya melalui proses asimilasi dengan bantuan cahaya matahari.

40 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Proses tersebut yang membuat tumbuhan bisa hidup, tumbuh, berbuah, dan
berkembangbiak.
Pada siang hari, manakala terdapat cahaya matahari, tumbuhan bernafas
mengeluarkan oksigen. Itulah sebabnya tumbuhan memberi kita kesejukan dan
memberi hidup bagi dirinya sendiri.
Semua tanaman berhijau daun termasuk tanaman dalam pot membutuhkan
cahaya. Agar tanaman dalam pot kita bisa tetap hidup dan berkembang maka
perlu kita perhatikan faktor tersebut. Berkaitan erat dengan penyinaran ini adalah
bagaimana dan di mana pot itu sebaiknya kita tempatkan. Tanaman yang
ditempatkan dalam ruangan gelap pertumbuhannya berbeda dengan tanaman
yang ditempatkan dalam ruangan bercahaya. Begitu juga posisi peletakan pot
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Apabila letak pot miring, maka tanaman tumbuh bengkok. Salah satu sifat
tanaman adalah tumbuh ke atas, tegak ujungnya. Itulah sebabnya pot yang
letaknya miring memaksa ujung tanaman untuk tetap tegak ke atas. Selain itu
letak pot yang miring membuat penyebaran air tidak merata dan membuat
tanaman tumbuh tidak sempurna.
Dasar pot tidak boleh rapat dengan lantai atau tanah. Harus ada rongga
antara dasar pot dengan lantai. Pot yang diletakkan rapat dengan lantai
menghalangi rembesan air siraman atau air hujan yang jatuh pada tanah pot.
Akibatnya tanah pot akan kelebihan air dan menimbulkan pembusukan akar
dan lain-lain. Fungsi lubang pada dasar pot antara lain untuk membuang
kelebihan air tanah, di samping memperlancar sirkulasi udara.
Untuk menjaga agar tidak terjadi akibat buruk pada tanaman, pot hendaknya
diletakkan tegak lurus. Sudah disinggung di muka bahwa setiap tanaman
membutuhkan cahaya matahari. Yang berbeda tentu intensitasnya. Ada tanaman
yang membutuhkan cahaya matahari penuh, dan ada pula tanaman yang hanya
membutuhkan sedikit cahaya matahari. Tanaman sayuran dan buah-buahan,
misalnya, membutuhkan cahaya matahari secara penuh dari pagi sampai
petang. Apabila setiap hari hanya mendapat cahaya matahari sedikit saja, maka
pertumbuhannya akan terganggu. Apabila berbuah maka buahnya tidak lebat.
Tanaman sayuran dan buah-buahan setiap hari sedikitnya membutuhkan 6
jam cahaya matahari penuh. Cahaya matahari terbaik antara pukul 9.00 pagi
sampai pukul 15.00 petang.

Seri Pertanian 41
Di samping tanaman yang membutuhkan sinar matahari penuh, ada pula
tanaman yang hanya sedikit membutuhkan cahaya matahari. Jenis tanaman ini
lebih suka tinggal di dalam ruangan dengan cahaya ala kadarnya. Tanaman
yang tidak banyak membutuhkan cahaya matahari, antara lain palem, paku,
begonia, dan kuping gajah. Sebagian besar anggrek juga membutuhkan tempat
yang teduh.
Untuk tanaman yang hanya sedikit
membutuhkan cahaya matahari dapat
diletakkan di sudut ruangan dekat dengan
jendela. Masalahnya sekarang bagaimana
kalau ruangan sama sekali tidak mendapat
sinar atau cahaya matahari. Apakah lampu
listrik juga mampu memenuhi kebutuhan
cahaya bagi tumbuh-tumbuhan?
Tanaman seperti kuping gajah, begonia,
dan paku hanya membutuhkan sedikit Gambar 4.1
cahaya matahari. Apabila diletakkan di Penyinaran tanaman dengan
Menggunakan Neon
tempat yang mendapat cahaya matahari
penuh pertumbuhannya akan terganggu.
Apabila jenis tanaman ini diletakkan di luar ruangan, sebaiknya ditempatkan
di tempat yang teduh tetapi masih mendapat sinar matahari. Jika ditempatkan
di dalam ruangan dapat disinari dengan lampu bercahaya putih seperti neon
dan merkuri. Cahaya lampu neon dan merkuri berwarna putih, sama seperti
cahaya matahari.
Meskipun jenis tanaman ini cukup dapat disinari dengan lampu neon atau
lampu merkuri, sekali-kali perlu dibawa ke luar untuk memperoleh sinar matahari
yang sebenarnya.
B. Penyiraman dan Pemupukan
Setiap tanaman membutuhkan air. Air selain mengandung mineral juga
membantu kerja akar dalam menghisap zat-zat makanannya.
Pada saat assimilasi tanaman sangat membutuhkan air selain cahaya
matahari. Air menguap melalui daun. Proses seperti itu berjalan sepanjang
hidupnya. Oleh karena itu, tanaman selama hidupnya membutuhkan air dan
cahaya matahari.

42 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Tanaman yang paling banyak membutuhkan air di antaranya berbagai jenis
sayur-sayuran seperti tomat, terong, cabai, dan lain-lain. Apabila pot kita ditanami
sayur-sayuran serta jenis tanaman lain yang membutuhkan banyak air, maka
kita harus menyiramnya setiap hari. Kecuali pada musim hujan dan tanaman
disimpan di luar.
Air dibutuhkan bukan untuk disiramkan pada tanah saja. Pohon tumbuhan
itu sendiri perlu juga diperciki air. Daun tanaman yang tertutup debu dapat
menghalangi masuknya oksigen pada malam hari, dan proses fotosintesa pada
siang hari. Percikan air pada daun dan batang tanaman sangat berguna untuk
keperluan tersebut.

Gambar 4.2
Tanaman di dalam pot membutuhkan air yang cukup
melalui penyiraman.

Penyiraman air untuk tanaman di dalam pot perlu disesuaikan dengan


kebutuhan tanaman itu sendiri. Air yang kita berikan tidak boleh terlalu banyak
atau terlalu sedikit.
Selain cahaya matahari dan air, tanaman membutuhkan zat makanan. Zat
hara umumnya sudah terkandung di dalam tanah tempat tanaman tumbuh.
Karena pengisapan yang terus-menerus zat hara di dalam tanah tentu akan
habis. Untuk menjaga agar kandungan zat makanan di dalam tanah tetap
tersedia, maka perlu diberi pupuk.
Ditinjau dari sumbernya, pupuk dapat dibedakan dalam 2 jenis, yakni pupuk
alam (organik) dan pupuk buatan (anorganik). Pupuk organik umumnya dapat
diperoleh dari alam sekitar kita, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan
kompos. Pupuk organik ini sudah kita campurkan dengan tanah pot pada saat
persiapan menanam.

Seri Pertanian 43
Pupuk anorganik atau pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat oleh
pabrik. Ada beberapa kelebihan dari pupuk buatan ini, antara lain kerjanya
cepat, mudah penggunaannya, dan dosisnya mudah ditentukan.
Ditinjau dari jenisnya, pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan
dalam 2 jenis, yaitu pupuk makro dan pupuk mikro. Namun demikian, baik pupuk
makro maupun pupuk mikro sama dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk makro, pupuk yang mengandung unsur hara yang sangat diperlukan
oleh tanaman dalam jumlah yang banyak. Misalnya Nitrogen, Kalium dan Phospor.
Sedangkan pupuk mikro, yaitu pupuk yang mengandung unsur hara yang
diperlukan tanaman dalam jumlah terbatas. Misalnya zat besi (Fe), Mangan
(Mn) dan Kobal (Co). Tanaman hanya sedikit membutuhkan Fe, Mn, dan Co.
Untuk memperoleh pupuk anorganis dapat dibeli di toko-toko pertanian.
Perlu diingat bahwa pupuk anorganik kadang-kadang dibuat hanya untuk
memenuhi 1 unsur saja, misalnya Urea dan ZA kandungan utamanya N yang
sangat baik untuk pertumbuhan batang dan daun. Pupuk TSP kandungan
utamanya P, pupuk KCL kandungan utamanya K, dan lain-lain.
Penggunaan pupuk harus sesuai dengan jenis dan kebutuhan tanaman.
Seperti sudah disinggung di atas bahwa untuk tanaman yang diperlukan
kesuburan daunnya maka tepat.jika digunakan pupuk Urea atau ZA yang banyak
mengandung unsur N. Sedangkan jika tanaman untuk jenis buah-buahan dan
bunga lebih baik digunakan pupuk yang mengandung P dan K, seperti NPK,
TSP atau KCL.

Pupuk ditaburkan Pupuk disiramkan Pupuk disemprotkan

Gambar 4.3
Cara-cara Pemberian pupuk pada tanaman

44 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Pemberian pupuk dapat diberikan dengan beberapa cara, yaitu:
• ditabur di sekeliling tanaman;
• disiramkan setelah dicampur dengan air;
• disemprotkan.
Ukuran pemberian pupuk harus benar-benar tepat. Jika dosis pupuk terlalu
banyak diberikan dapat mematikan tanaman. Pemupukan secara semprot
digunakan untuk daun. Pupuk untuk disemprotkan dibuat khusus, antara lain
Gandasil, Molyfert, Bayfolan, dan lain-lain. Jangan menyemprotkan pupuk ke
daun selain ketiga pupuk tersebut. Daun yang terkena percikan pupuk lain bisa
rusak dan mati.
Pupuk yang dijual biasanya disertai dengan aturan pakainya. Untuk menjaga
kerusakan akibat pemupukan, lebih baik kurangi dosisnya tetapi tingkatkan
frekuensinya. Artinya, kurangi dosis yang digunakan tetapi sering diberikan
kepada tanaman.
C. Pemangkasan dan Pembentukan
Tanaman pot terutama tanaman jenis perdu umumnya diharapkan bentuknya
yang indah. Atau tanaman buah-buahan diharapkan berbuah lebat. Agar
diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan, maka khususnya untuk tanaman
buah-buahan dan perdu perlu dilakukan pemangkasan dan pembentukan.
Pemangkasan terhadap tanaman pot termasuk salah satu bentuk perawatan.
Memangkas, artinya membuang bagian tanaman baik berupa cabang, ranting
maupun daun yang sekiranya dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang cabangnya terlalu banyak dan tidak teratur akan tampak
kurang menarik. Selain itu dapat mengurangi kerja pembuahan. Bagian
tanaman yang dianggap kurang berguna dan memboroskan sebaiknya dibuang
dengan cara dipangkas.
Tanaman pot yang mulai berbuah membutuhkan banyak zat makanan. Agar
proses pembuahan berjalan dengan baik maka perlu dilakukan pemangkasan.
Ujung cabang pohon yang ditumbuhi buah boleh juga dipangkas. Bagian-bagian
lain yang sekiranya akan mengganggu pembuahan lebih baik dibuang.
Melalui proses pemangkasan ini diperoleh beberapa keuntungan, antara
lain: tanaman berbentuk lebih indah, buah cepat besar, dan penguapan dapat
dikurangi. Mungkin saja kita menginginkan buah dari tanaman kita besar-besar.

Seri Pertanian 45
Ada orang yang menggunakan cara membuang sebagian buah yang tumbuh.
Cara seperti ini pun dapat dibenarkan, tetapi risikonya terlalu tinggi. Buah yang
kita biarkan tumbuh mungkin rusak sehingga tidak ada lagi gantinya.
Memangkas tanaman pada hakikatnya membuang bagian tanaman yang
dianggap tidak bermanfaat bagi tanaman itu sendiri. Dalam pemangkasan
tersebut akhirnya diperoleh bentuk tanaman, misalnya bulat, seperti payung,
melebar, persegi, dan sebagainya.
Untuk memangkas tanaman dapat
digunakan alat-alat seperti gunting pangkas,
sabit dan benda tajam lainnya. Gunting
pangkas jauh lebih enak digunakan daripada
alat-alat lainnya.
Tanaman dalam pot, khususnya tanaman Gambar 4.4
Beberapa macam alat yang
hias, bentuk pohon mutlak diperlukan. Agar digunakan untuk memangkas
tanaman berbentuk indah maka perlu dibentuk. tanaman.
Pemangkasan termasuk salah satu usaha
untuk membentuk tanaman dalam pot. Selain
pemangkasan ada beberapa cara lain sebagai
usaha membentuk tanaman. Agar bentuk tanaman
berkembang seperti payung, misalnya, kita dapat
melakukan pengikatan terhadap cabang tanaman
seperti tampak pada gambar di samping.
Untuk mengikat cabang dapat digunakan
benang plastik atau tali yang tahan air. Waktu
Gambar 4.5
melakukan pengikatan hendaknya berhati-hati agar Membentuk tanaman
jangan sampai cabang tanaman patah atau rusak. dengan mengikat
cabangnya.
Cabang yang tumbuh lurus dapat diikat hingga
membentuk lengkungan ke bawah. Biarkan cabang tersebut dalam keadaan
terikat sampai bentuknya melengkung.
Beberapa jenis tanaman pot dan sayur-sayuran tumbuh merambat. Misalnya
tanaman kacang panjang, tumbuhnya merambat dan memanjang. Untuk jenis
tanaman ini diperlukan kayu penyanggah atau anjir. Anjir berfungsi sebagai
rambatan tanaman sehingga tumbuhnya tidak menjalar ke tanah.
Kadang-kadang tanaman seperti tomat dan terong karena berbuah lebat
mungkin tidak kuat menahan beban yang cukup berat itu. Terhadap keadaan

46 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


tanaman demikian diperlukan anjir. Cabang tanaman diikat pada anjir sehingga
yang menahan beban berat adalah anjir, bukan pohon.
D. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Yang dimaksud dengan hama, ialah sejenis hewan yang merusak tanaman.
Hewan sebagai hama tanaman dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu
serangga (insek), ulat, siput, tikus, dan lain-lain.
Di antara sekian banyak hama tanaman sebagian besar terdiri dari
serangga atau insek, misalnya belalang, kutu loncat, orong-orong, cengkerik,
dan lain-lain. Tidak semua serangga itu adalah hama. Ada kalanya serangga
justru membasmi hama karena makanannya memang serangga. Serangga yang
membunuh hama disebut predator.
Hama menyerang bagian-bagian tanaman tertentu. Ada hama yang
menyerang daun, batang, akar atau buahnya. Serangga seperti belalang dan
cengkerik memakan daun. Orong-orong merusak akar. Siput menyerang daun.
Ulat memakan daun dan buah. Tikus menggerek batang dan akar tanaman.
Serangan hama pada tanaman pot tidak sehebat serangan hama pada
tanaman pertanian. Hal ini mengingat pot umumnya tidak banyak dan ada
kalanya disimpan di dalam ruangan. Meskipun demikian hama memang harus
diberantas karena sangat merugikan.
Karena serangan hama pada tanaman pot tidak sebesar serangannya
terhadap tanaman ladang, maka dalam batas-batas tertentu tidak perlu
digunakan pestisida (racun pembasmi hama) atau insektisida (racun pembasmi
serangga). Penggunaan racun untuk tanaman pot bahkan mungkin bisa
membahayakan hewan peliharaan. Jadi cara pembasmian hama tanaman pot
yang tidak banyak jumlahnya lebih aman jika ditangkap dan dibunuh.
Pada tanaman buah-buahan seperti jambu biji sering kita temukan kupu-
kupu kecil berwarna putih. Jumlahnya yang sangat banyak sehingga daun jambu
kelihatan berwarna putih. Terhadap hama sejenis ini dapat digunakan racun
serangga, hanya saja berhati-hatilah menggunakannya. Ketika menggunakan
racun usirlah jauh-jauh hewan peliharaan kita sehingga tidak terkena pengaruh
racun itu.
Jika sekedar untuk mengusir hama seperti kupu-kupu kecil yang begitu
banyak Jumlahnya, bisa juga digunakan air bekas cucian yang mengandung
sabun. Semprotkan air sabun pada daun tersebut. Penggunaan air sabun jauh

Seri Pertanian 47
lebih aman daripada menggunakan racun serangga.
Hama sudah barang tentu berbeda dengan penyakit. Hama umumnya
tampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya penyakit wujudnya
hampir tidak tampak kecuali dengan kaca pembesar atau mikroskop.
Penyakit tanaman dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan
unsur hara, cendawan, jamur, cuaca atau iklim. Namun pada tanaman pot jarang
sekali diserang oleh penyakit.
Tanaman yang diserang penyakit pada akar, misalnya tumbuhnya lamban
dan lambat laun tanaman mati. Tanaman yang terserang penyakit harus diobati.
Untuk mengobati tanaman perlu diketahui jenis penyakit dan penyebabnya. Jika
tanaman terserang penyakit akibat jamur, maka yang dibasmi adalah jamurnya.
Caranya dengan memotong bagian tanaman yang terserang penyakit kemudian
membakarnya. Penting mengetahui jenis penyakit dan penyebabnya untuk
memudahkan pengobatan dan pemberantasannya.
Mungkin saja tanaman terserang penyakit akibat kekurangan cahaya
matahari, atau kekurangan zat makanan tertentu. Maka penanggulangannya
dengan menambahkan kekurangan tersebut. Kalau kurang cahaya matahari
tentu saja kita pindahkan pot ke tempat yang cukup menerima cahaya matahari.
Jika kekurangan N, kita beri pupuk dengan Urea dan sebagainya.
E. Pemindahan Tanaman
Pot merupakan media tumbuh yang sangat terbatas. Tanaman yang kita tanam
terus berkembang makin lama semakin besar. Akarnya terus tumbuh melingkar-
lingkar di dalam media tanam yang terbatas itu.
Pada suatu ketika akar tanaman akan memenuhi pot. Dan keadaan ini tidak
boleh kita biarkan. Mungkin pot akan pecah karena desakan akar. Atau
pertumbuhan tanaman tiba-tiba menurun drastis. Kemungkinan tersebut bisa
saja disebabkan karena media kerja akar sangat terbatas. Untuk
menanggulangi hal tersebut maka tanaman perlu dipindahkan ke tempat tumbuh
yang baru dan lebih besar.
Untuk memindahkan tanaman dari pot satu ke pot yang lain, dari pot ke
alam, atau dari alam ke pot diperlukan beberapa persiapan. Sebelum
membongkar tanaman untuk dipindahkan, yang pertama kali kita lakukan adalah
mempersiapkan media tanam yang baru dan lebih besar. Jika media tanam itu
di dalam pot, maka persiapannya sama dengan mempersiapkan pada awal

48 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


bertanam dalam pot. Pot untuk tanaman pindahan ukurannya harus lebih besar.
Agar lebih jelas berikut ini akan diuraikan secara rinci bagaimana
membongkar dan memindahkan tanaman.
1. Memindahkan Tanaman dari Pot ke Pot
Pemindahan tanaman dari pot ke pot yang lain dapat disebabkan oleh makin
membesamya tanaman, akar yang semakin padat, semakin kurangnya unsur
hara, atau pot pecah dan diperlukan pot baru. Tindakan pertama adalah
mempersiapkan pot baru lengkap dengan media tumbuhnya (tanah yang subur).
Setelah pot yang lebih besar disediakan, barulah kita melakukan
pembongkaran. Caranya. dengan hati-hati angkat pot kemudian balikkan. Tahan
dengan tangan bagian permukaan tanahnya. Perlahan-lahan angkat potnya.
Apabila pot agak besar dan berat mintalah bantuan orang lain. Untuk pot dengan
ukuran yang kecil dapat kita lakukan sendiri. Jika pemindahan tanaman akibat
pot yang pecah tentu lebih mudah kita lakukan.

Gambar 4.6
Cara Memindahkan
tanaman dalam pot.

Jika pemindahan tanaman hanya sekedar untuk mengganti pot, tanaman


yang sudah dibongkar dapat ditempatkan di dalam pot yang baru kemudian
ditambah dengan tanah baru pula.
Apabila pemindahan tanaman dari pot akibat pertumbuhannya yang
maksimal, setelah tanaman dibongkar, dapat dilakukan pengurangan media
tumbuh lama. Caranya, setelah tanaman dikeluarkan dari pot lama, lakukan
pemotongan tipis pada sisi sekeliling media tumbuh lama. Akar dan tanah lama
diiris rata dengan pisau. Perhatikan gambar di bawah ini. Pengirisan lakukan
tipis saja.
Langkah berikutnya memangkas daun atau cabang tanaman untuk mengurangi
penguapan. Dan setelah itu barulah dapat ditanam dalam pot yang baru.

Seri Pertanian 49
Masukkan lagi ke dalam pot
berikut tanah baru.
Tanaman kita
keluarkan dari pot.

Sebagian tanah Gambar 4.7


dan akar disisir.
Langkah
memangkas daun
atau cabang
tanaman untuk
mengurangi
Pangkas sedikit penguapan.
daun/cabang.

2. Memindahkan Tanaman dari Pot ke Alam


Yang dimaksud alam di sini adalah kebun, halaman atau tanah lain di alam
lingkungan sekitar kita. Mungkin saja karena suatu alasan kita perlu
memindahkan tanaman dari dalam pot ke alam bebas.
Umumnya yang ingin kita pindahkan dari dalam pot ke alam bebas adalah
tanaman buah-buahan. Tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah
membuat lubang dengan ukuran lebih besar dari ukuran pot. Dalam lubang
kira-kira 75 cm.

Membuat lubang untuk Lubang diisi kompas.

Gambar 4.8
Memindahkan
Tanaman di tanam dalam
tanaman dari
Tanaman dipangkas. pot ke alam.
lubang.

50 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Isikan kompos pada dasar lubang secukupnya atau kira-kira setebal 25
cm. Campurkan kompos dengan tanah agar sedikit lebih padat. Setelah itu
barulah tanaman pindahan kita tanam.
Untuk mengurangi penguapan tanaman dapat sedikit kita pangkas. Dalam
pemindahan jenis ini sebagian tanah dan akar tidak perlu diiris, kecuali jika
terdapat kelainan, misalnya mengandung jamur atau cendawan. Jangan
menginjak sekeliling tanaman terlalu keras karena bisa memotong akar.
3. Memindahkan Tanaman dari Alam ke dalam Pot
Karena suatu alasan mungkin kita ingin memindahkan tanaman dari kebun ke
dalam pot. Langkah yang pertama adalah menyediakan pot yang ukuran
besamya diperkirakan cukup untuk menampung tanaman tersebut.
Tanaman alam yang dipindahkan ke dalam pot sudah barang tentu memiliki
ketinggian dan besar yang ideal jika ditanam dalam pot. Tanaman yang sering
kita pindahkan dalam pot umumnya jenis tanaman perdu berkayu, misalnya
buah-buahan.
Sebelum tanaman dibongkar sebaiknya dipangkas dulu dan dibiarkan
beberapa hari. Setelah itu barulah tanaman dibongkar.
Cara membongkar tanaman untuk dipindahkan adalah dengan menggali
sekeliling tanaman sehingga seluruh akar tanaman terangkat bersama
tanamannya. Baru setelah itu tanaman kita tempatkan dalam pot yang telah
disediakan.

Tanah sekeliling tanaman digali Tanaman dipindahkan


ke dalam pot
Gambar 4.9
Langkah Pemindahan tanaman dari alam ke dalam pot.

Seri Pertanian 51
BAB 5
Teknik Budi Daya
Tanaman Buah di dalam Pot

Akhir-akhir ini bertanam buah-buahan di dalam pot sudah menjadi mode yang
menarik, karena tanaman buah dalam pot dapat menampilkan citra yang lebih
indah dan artistik, tidak memerlukan tempat yang luas dan khusus, serta dapat
ditaruh di mana saja. Bahkan setiap saat pot dapat dipindah-pindahkan sesuai
dengan keinginan kita. Namun tanaman ini memerlukan perhatian yang lebih
khusus daripada tanaman yang langsung ditanam di lapang, karena akar
tanaman dalam pot tumbuh pada lingkungan yang terbatas.
A. Jenis Tanaman Buah dalam Pot
Tanaman buah-buahan adalah tanaman yang menghasilkan buah serta dapat
dikonsumsi langsung begitu dipetik, Semula orang merasa ragu-ragu bahkan
memandang mustahil ada tanaman buah-buahan dapat tumbuh dan berbuah dalam
pot. Yang umum ditanam dalam pot adalah tanaman hias, bunga-bungaan, atau
paling tidak tanaman sayuran. Keraguan tersebut di atas memang beralasan, sebab
buah-buahan umumnya tumbuh tinggi besar dan baru berbuah setelah berumur
tahunan. Jadi, kalau buah-buahan ditanam dalam pot, potnya itu sebesar apa?
Barangkali karena pandangan di atas itulah maka ketika seseorang melihat
ada tanaman jambu, jeruk, mangga dan lain-lain dalam pot tumbuh dan berbuah
lebat orang merasa terheran-heran. Sebaliknya bagi kita yang gemar dan
berkecimpung dalam bidang pertanian keadaan seperti itu tidak mengherankan.
Bahkan pada saat ini manusia telah berhasil membuat terobosan untuk bercocok
tanam tanpa tanah, atau pertanian hidroponik.
Pertanian hidroponik, bertanam buah-buahan dalam pot, dan lain-lain
menunjukkan kemajuan teknologi pertanian, sekaligus menjawab keragu-raguan
pandangan tradisional terhadap dunia pertanian.

52 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Pada hakikatnya semua tanaman dapat ditanam dalam pot, termasuk
tanaman buah-buahan. Tanaman buah-buahan dalam pot umumnya tumbuh tidak
besar, bahkan cenderung kerdil. Karena keadaannya itu ada pula orang yang
menganggap tanaman dalam pot itu identik dengan bonsai. Anggapan ini pun
kurang benar. Ada perbedaan yang prinsip antara bertanam dalam pot dengan
seni mengerdilkan tanaman atau bonsai.
Media tanam dalam pot sangat terbatas sehingga tanaman terpaksa tumbuh
kerdil, tetapi buahnya tetap normal. Tujuan bercocok tanam dalam pot selain untuk
dijadikan tanaman hias, juga hasilnya dapat dinikmati untuk dikonsumsi.
Sedangkan Tujuan tanaman bonsai hanya mencari bentuk tumbuhnya
tanaman dengan memiliki sifat-sifat aslinya. Bertanam bonsai dilakukan di alam
bebas. Untuk membuat bonsai orang membutuhkan waktu bertahun-tahun,
bahkan mungkin sampai puluhan tahun.
Pada bagian awal buku ini sedikit banyak sudah diuraikan mengenai
beberapa jenis buah-buahan yang dapat ditanam dalam pot. Memang semua
jenis tanaman dapat ditanam dalam pot, tetapi tidak semua dari tanaman itu
dapat berbuah normal sebagaimana tumbuh di alam bebas. Alasannya adalah
buahnya terlalu besar sehingga jika ditanam dalam pot batangnya yang kecil
tidak akan mampu menanggung beban buahnya sendiri yang besar itu. Lagi pula
pot sebagai tempat kedudukannya sangat terbatas. Alasan lainnya, ada beberapa
jenis tanaman buah-buahan yang tidak bisa dicangkok, okulasi, maupun dienten.
Tanaman buah-buahan umumnya tumbuh tinggi dan berbatang besar.
Dengan demikian kadang-kadang kita tidak yakin apakah benar tanaman buah-
buahan bisa ditanam dalam pot.
Memang tidak semua tanaman buah-
buahan dapat ditanam dalam pot.
Kalaupun bisa maka sulit berbuah. Misalnya
durian, nangka, dan cempedak. Jenis
tanaman tersebut sukar berbuah jika
ditanam dalam pot. Lalu jenis tanaman
buah-buahan manakah yang bisa berbuah
jika ditanam dalam pot?
Belimbing manis Jambu biji
Gambar 5.1
Melalui cara dan teknik penanaman
Jenis tanaman buah-buahan yang dapat tertentu banyak sekali tanaman buah-
tumbuh di pot. buahan yang dapat berbuah di dalam pot.

Seri Pertanian 53
Tanaman tersebut antara lain:
- belimbing manis (Averhoa carambola L)
- jambu biji (Psidium guajava L)
- sawo (Manilkaraacras (Mill) Fos berg) jambu air (Sygiurn aqualum (Num.
f) Alst) Sirsak (Anona muricata L) rambutan (Nephelium lappaceum L)
nanas (Ananas comocuc (L) Merr) belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L)
Dari berbagai jenis tanaman buah-buahan, tariaman berbagai jenis jeruk
lebih mudah tumbuh dan hidup dalam not. Beberapa jenis jeruk tersebut di
antaranya yaitu:
- jeruk besar (Citrus grandis (L) Osbeck)
- jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)
- jeruk lemon (Citrus lemon Linn)
- jeruk sitrun (Citrus medico L)
- jeruk garut (Citrus aurantium L)
- jeruk purui (Citrus amblycarpa)
Jenis tanaman buah-buahan lainnya yang dapat ditanam dalam pot:
- mangga (Mangifera indica L)
- jambu monyet (mete) (Anacardium occidentale L)
- alpukat (Persea americana Mill)
- manggis (Garcinia mangostana L)
B. Bentuk dan Ukuran Bibit
Bibit yang digunakan untuk ditanam dalam pot selain mempunyai syarat-syarat
seperti telah dijelaskan pada bagian yang lalu, juga sebaiknya jangan yang
berukuran besar. Jadi kira-kira bibit baru mempunyai tinggi 50-60 cm, dan
sedapat mungkin sudah mempunyai bentuk tajuk sesuai dengan yang diinginkan.
Dengan demikian nantinya tanaman akan lebih cepat berbuah karena tidak
tertunda oleh pemangkasan pembentukan tajuk.
C. Mempersiapkan Pot dan Media Tanam
Memilih pot yang sesuai dengan jenis tanaman merupakan bagian lain dari
persiapan bertanam dalam pot setelah mengidentifikasi tanaman. Pot berfungsi
menyediakan media tumbuh bagi tanaman. Dengan demikian pot sangat
berperanan dalam menentukan kesempurnaan dan kelangsungan hidup
tanaman di dalamnya.

54 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Sudah disinggung di atas, bentuk pot untuk tanaman palem berbeda dengan
pot untuk tanaman berumbi atau yang lainnya. Namun, secara umum bentuk dan
ukuran pot hendaknya disesuaikan dengan jenis akar tanaman yang akan ditanam.
Pot yang digunakan untuk tanaman buah-buahan sebaiknya berukuran besar
yang dapat menampung media tumbuh (tanah) dengan ketebalan yang cukup.
Hal ini mengingat tanaman buah-buahan umumnya memiliki akar tunggang.
Tanaman berakar tunggang jika hidup di alam bebas biasanya berbatang
besar dan tinggi. Akarnya (tunggang) lurus ke bawah menembus jauh sampai
ke dalam tanah. Akar tunggang berfungsi memperkuat kedudukan batang di
samping sebagai alat mengisap makanan.
Karena akar tunggang tumbuhnya lurus ke bawah, maka pot yang paling
tepat harus tinggi dan cukup memuat tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk
jenis tanaman buah-buahan ukuran pot sebaiknya sedikit lebih kecil.
Tanaman buah-buahan dari hasil okulasi seperti cangkokan memang sudah
tidak memiliki akar tunggang lagi. Meskipun demikian pot dengan ukuran dan
bentuk seperti di atas adalah yang paling tepat.
Bentuk pot untuk tanaman buah-buahan bisa bervariasi. Pot dari bahan
tanah liat kurang baik digunakan karena mudah pecah dan sangat ringan. Oleh
karena itu, khusus untuk pot tanaman buah-buahan dapat dibuat dari bahan
semen, kayu atau logam.
Bagian dasar pot (bawah) harus berkedudukan mantap. Makin kecil bagian
bawah pot semakin kurang mantap kedudukannya. Oleh karena itu, pot untuk
tanaman. buah-buahan sebaiknya memiliki kelebaran dasar dan atasnya sama,
Misalnya pot persegi, atau pot berbentuk silinder. Perhatikan bentuk dan ukuran
pot untuk tanaman buah-buahan di bawah ini.

Tanam Mangga dalam Tanaman Jeruk dalam Tanaman belimbing


pot drum bekas Pot semen. dalam pot kayu.

Gambar 5.2 Buah-buahan dalam pot.

Seri Pertanian 55
Pot yang digunakan untuk menanam tanaman buah bisa berupa pot yang
terbuat dari tanah liat, pot semen, pot kayu atau pot yang berasal dari drum
bekas. Yang penting harus mempunyai ukuran yang cukup besar minimal 30 x
30 x 30 cm3. Maksudnya agar pot mampu menampung akar lebih banyak
sehingga tidak perlu terlalu sering mengganti. Sebagai batasan, ukuran lebar
mulut pot tidak boleh terlalu jauh berbeda dengan lebar tajuk tanaman. Selain
itu pot yang digunakan untuk tanaman buah sebaiknya yang mempunyai bentuk
agak memanjang ke bawah, karena umumnya akar tanaman buah cenderung
tumbuh ke bawah. Bila ingin menggunakan drum bekas sebagai pot, sebelum
digunakan sebaiknya dipercantik dulu, misalnya di cat atau di masukkan ke
dalam pot hias dari kayu dan anyaman bambu. Bagian bawahnya juga harus
dilubangi dulu agar air dalam pot yang berlebihan dapat keluar melalui lubang
tersebut.
Setelah menyiapkan pot, kita perlu menyiapkan media tanam. Media tanam
yang digunakan dapat berupa campuran tanah liat, pasir, pupuk kandang atau
kompos dengan perbandingan 1:1:1. Bila tanahnya diambil dari tanah kebun
yang tidak terlalu liat, perbandingan tanah : pasir : pupuk kandang/kompos dapat
diganti menjadi 2:1:2. Dan bila tanah kebunnya banyak mengandung pasir
(sangat porus), maka sebaiknya diberi tanah liat dengan perbandingan tanah
kebun : tanah liat : pupuk kandang/kompos 2:1:2. Selain tanah kebun, media
tanam juga bisa berupa tanah buangan sampah, yang sudah disucihamakan
dulu dengan cara direbus atau digoreng. Setelah disucihamakan, tanah buangan
sampah perlu dicampur dengan tanah liat, pasir, dan pupuk kandang/kompos
dengan perbandingan tanah sampah : tanah liat : pasir : kompos kurang lebih
3:2:2:1.
Bahan-bahan lainnya yang perlu ditambahkan ke dalam media tanam antara
lain pupuk buatan, kapur pertanian, dan tepung tulang.
• Pupuk buatan yang diberikan dapat berupa pupuk NPK (15-15-15)
sebanyak 50-100 gram, atau 20-30 gram urea, 40-50 gram TSP, dan 40-
50 gram KC1 bergantung dari besarnya pot.
• Kapur pertanian/dolomit. Kapur pertanian fungsinya untuk menaikkan pH
tanah. Dosis yang digunakan ± 25 gram/10 kg media tanam. Apabila pupuk
pertanian sulit didapat, diganti dengan abu pembakaran dengan takaran +
1 liter/10 kg media tanam.

56 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


• Tepung tulang. Apabila ada, tepung tulang akan sangat baik bila
dicampurkan ke dalam media tanam karena banyak mengandung K, Ca,
dan .P. Memperolehnya tidak sulit yaitu dengan cara menumbuk tulang apa
saja sampai halus.

(1) Pasir + pupuk organik +


tanah + pupuk buatan
di campur rata.
(3) Media tanam
dimasukkan ke dalam
pot dan disiram
secukupnya.

(2) Pot diisi kerikil/


pecahan genting.

Gambar 5.3
Mempersiapkan Pot dan Media Tanam.

Campuran media tanam dan bahan-bahan lain yang di tambahkan harus


dicampur sampai rata. Kemudian sebelum bahan-bahan tersebut dimasukkan
ke dalam pot, dasar pot diberi bahan penyaring seperti kerikil, pecahan genting,
pecahan arang, dan bahan lain sejenis setinggi + 5 cm. Maksudnya agar butiran-
butiran media tanam (tanah) dalam pot ; tidak hanyut sewaktu disiram atau
kehujanan. Setelah dasar pot diberi penyaring baru kemudian media tanam
dimasukkan ke dalam pot, hingga tingginya ± 1 cm dari bibir pot. Selanjutnya
media yang telah dimasukkan ke dalam pot disiram dengan air secukupnya
agar pupuk yang diberikan dapat larut dengan baik. Setelah penyiraman
biasanya media akan turun 2-4 cm.
D. Penanaman
Penanaman siap dilakukan ± 7 hari sesudah media tanam dimasukkan.
Tenggang waktu tersebut diberikan untuk memberi kesempatan kepada
campuran media tanam beserta bahan-bahan lainnya agar dapat bercampur
dan bereaksi secara sempurna.
Tahap-tahap penanamannya hampir sama dengan penanaman langsung
di tanah. Pertama-tama buatlah lubang tanam persis di tengah-tengah pot,
berukuran sedikit lebih besar daripada kantung bibit, sehingga diperkirakan

Seri Pertanian 57
bibit dapat dimasukkan tanpa menemui kesulitan. Sebelum bibit ditanam,
pembungkus akar bibit (keranjang/plastik) dilepaskan terlebih dahulu dengan
menggunakan gunting atau pisau yang tajam. Bila terlihat ada yang membelit
hendaknya diluruskan dengan hati-hati dengan cara mengorek-korek tanah di
sekitarnya. Kalau bibit tersebut berupa bibit okulasi yang baru saja dicabut
dari lapang (bibit puteran), sebaiknya akar tunggangnya dipotong terlebih dahulu
barang 3-4 cm agar tidak terlalu dalam menancap di dalam pot.

(2) Membuat
(1) Kantong
lubang tanam.
plastik/
keranjang
dilepaskan.

(3) Tanaman
dimasukkan
dan (4) Diberi
ditambah penggapit dan
media tanam disiram
secukupnya. secukupnya.
Gambar 5.4
Tahap-tahap penanaman tanaman buah dalam pot.

Setelah keranjang/plastik dibuka selanjutnya bibit berikut tanahnya


dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai sebatas leher akar, lalu ditutup
dengan media tanam dan disiram secukupnya agar tanah sedikit memadat
dan merapat. Usahakan agar media tanam tidak terlalu penuh agar sewaktu
menyiram air tidak tumpah. Selisih tinggi antara bibir pot dengan media tanam
± 3 cm atau lebih. Untuk menghindari adanya erosi dan penguapan yang terlalu
banyak, sebaiknya permukaan media tanam ditutup dengan mulsa atau serasah
yang dapat berupa tahi gergaji, potongan-potongan kertas, daun-daunan kering,
dan cincangan batang pisang setebal ± 2 cm. Guna menjaga agar tanaman
tetap tegak dan tidak goyah, disarankan untuk memberi pengapit. Pengapit
bisa dari bambu atau kayu. Bila dianggap perlu tanaman dapat diberi naungan
atau bila potnya kecil dan masih ringan, untuk sementara dapat ditempatkan
ditempat yang teduh sampai ada tanda-tanda pertumbuhan tunas baru.

58 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


E. Pemeliharaan
Pemeliharaan selanjutnya setelah bibit ditanam, hampir sama dengan
pemeliharaan terhadap tanaman yang ditanam langsung di tanah yaitu meliputi
penempatan pot, penyiraman, pemupukan, perlindungan terhadap hama dan
penyakit, serta pemangkasan.
1. Penempatan Pot
Tanaman buah yang baru saja ditanam dalam pot untuk sementara boleh
ditempatkan di tempat yang teduh, tetapi setelah ada tanda-tanda pertumbuhan
tunas baru ± 1 bulan sesudah tanam harus ditempatkan di tempat yang terkena
;
sinar matahari langsung minimal selarna 5 jam sehari. Apabila tanaman ini
mendapatkan sinar matahari langsung kurang dari 5 jam sehari biasanya
pertumbuhannya kurang ;baik dan enggan menghasilkan buah.
Selain faktor cahaya, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah cara
meletakkan pot. Pot harus diletakkan secara tegak dan tidak boleh miring. Bila
pot diletakkan miring pertumbuhan tanaman akan membengkok. Selain itu pot
juga tidak boleh diletakkan begitu saja hingga dasar pot terlalu rapat dengan
tanah, sebab kalau terlalu rapat lubang bawah pot jadi tersumbat dan air siraman
atau air hujan yang akan merembes ke bawah jadi terhambat. Kalau pot yang
digunakan tidak memiliki kaki atau ganjalan seperti drum bekas, sebaiknya
diganjal dulu dengan menggunakan batu, bata atau benda-benda lainnya hingga
dasar pot tidak terlalu dekat dengan tanah.

(2) Pot harus mempunyai


kaki atau diganjal
dengan batu/pecahan
(1) Pot harus terkena sinar genting.
matahari langsung.
batu koral/kerikil.

(3) Pot yang jelek dapat


ditempatkan dalam pot
luar yang lebih cantik.

Gambar 5.5
Langkah-langkah Menempatkan Pot.

Seri Pertanian 59
Adakalanya bentuk pot yang digunakan tidak sedap dipandang. Bila
menginginkan pot tidak tampak, pot dapat dimasukkan ke dalam pot lain yang
lebih cantik dan lebih besar, misalnya pot kayu atau pot keranjang yang sering
disebut sebagai pot luar. Bila ruang antara pot dalam dan pot luar masih longgar/
ruangan tersebut dapat diisi dengan kerikil atau batu koral sehingga pot dalam
betul-betul tidak tampak.
2. Penyiraman
Penyiraman tanaman buah dalam pot dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan
sore kecuali kalau ada hujan. Air yang disiramkan jangan terlalu banyak, sebab
akan dapat menghilangkan unsur-unsur hara yang terdapat dalam media tanam.
Jadi bila sudah ada air keluar melalui lubang pot bagian bawah, penyiraman
harus buru-buru dihentikan.
Bila musim kemarau tiba, biasanya daun-daun
dan bagian-bagian tanaman lainnya penuh dengan
debu-debu halus sehingga tanaman tampak kusam
dan tidak segar. Debu-debu tersebut harus
dihilangkan karena di samping membuat tanaman
tidak segar juga dapat mengganggu jalannya
fotosintesa. Caranya, pada waktu menyiram pot
seluruh bagian tanaman juga harus ikut disiram Gambar 5.6
sampai basah dan debu-debu yang menempel pada Bila Musim Kemarau Tiba,
Tajuk Tanaman juga Harus
daun dan rantingnya dapat larut oleh air. Agar Disiram.
tanaman tidak rusak karena siraman air ini, maka
penyiraman jangan dilakukan langsung dengan selang, ember atau gayung
tetapi sebaiknya menggunakan gembor atau nozle yang dipasang di ujung
selang sehingga jatuhnya air dapat lebih lembut.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan lebih sering daripada tanaman di lapang tetapi jumlahnya
sedikit-sedikit. Pupuk kandang atau kompos dapat diberikan 3 bulan sekali
atau setelah media tanam dalam pot sudah kelihatan turun atau berkurang.
Banyaknya ± 1-2 liter untuk pot kecil dan ± 1 ember untuk pot besar.
Sedangkan pupuk buatan dapat diberikan sebulan sekali atau tiga bulan
sekali bersamaan dengan pemberian pupuk kandang/kompos. Pupuk buatan
yang digunakan dapat berupa pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 50-75 gram/3

60 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


bulan untuk tanaman yang masih berumur kurang dari 1 tahun. Kemudian setiap
tahun dosis pupuk dapat dinaikkan menjadi 1,5 kali dosis tahun sebelumnya.
Pupuk NPK dapat pula diganti dengan campuran pupuk Urea, TSP, dan KC1
masing-masing sebanyak 20-30 gram.
Cara pemberiannya tidak sulit. Pertama-tama tanah dalam pot digemburkan
dengan cara mendongkel-dongkelnya dengan sendok tanah. Kedalaman
congkelan ± 2-3 cm saja. Kemudian pupuk kandang/kompos dimasukkan dan
dicampur dengan tanah yang digemburkan tadi. Selanjutnya pupuk buatan
ditanam sedalam 70-10 cm mengelilingi tanaman dekat dengan dinding pot.
Selain diberi pupuk akar, tanaman juga dapat diberi pupuk daun dengan
selang waktu 1-3 minggu sekali. Untuk tanaman yang berumur kurang dari 1
tahun atau yang belum menginjak masa berbuah dapat menggunakan pupuk
daun yang merangsang pertumbuhan vegetatif seperti Hiponex hijau dan
Gandasil D. Sedangkan bagi tanaman yang telah dewasa atau yang telah
menjelang berbuah selain menggunakan pupuk daun tersebut juga
menggunakan pupuk daun yang merangsang pertumbuhan generatif seperti
Gandasil B secara berselang-seling. Dosis dan cara-cara penggunaan pupuk
daun untuk tanaman dalam pot ini selanjutnya persis sama dengan penggunaan
pupuk daun pada tanaman yang langsung ditanam di tanah.
4. Pemangkasan
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa untuk keperluan penanaman di pot
sebaiknya bibit yang dipilih sudah mempunyai bentuk dasar tajuk sesuai dengan
yang diinginkan. Dengan demikian tanaman akan lebih cepat berbuah karena
tidak tertunda oleh adanya pemangkasan pembentukan tajuk. Bila bibit yang
dibeli belum mempunyai bentuk dasar sesuai dengan yang diinginkan, mau
tidak mau harus dilakukan pemangkasan pembentukan tajuk. Adakalanya
cabang primer bibit yang dibeli sudah sesuai dengan yang diinginkan sehingga
tinggal membentuk cabang-cabang sekundernya.
Prinsip-prinsip pemangkasan tanaman buah dalam pot hampir sama
dengan pemangkasan tanaman buah yang ditanam langsung di tanah. Namun
karena tanaman dalam pot mempunyai ukuran lebih kecil, maka panjangnya
cabang-cabang yang disisakan juga harus lebih pendek. Selain itu pemangkasan
tanaman dalam pot tidak perlu menunggu sampai awal musim hujan. Yang
penting rajin menyiramnya sehingga kebutuhan air terpenuhi. Pemangkasan

Seri Pertanian 61
dilakukan ± 1 minggu sesudah pemupukan atau sesudah musim berbuah. Dan
jangan lupa sesaat sebelum pemupukan tanaman harus disiram air yang cukup.
Prinsip dan langkah-langkah pembentukan tajuk adalah sebagai berikut.
• Bentuk tanaman dalam pot dibuat perdu dengan batang pokok yang pendek
10-35 cm, dihitung dari permukaan media tanam. Tanaman-tanaman yang
secara alami bertajuk kecil seperti jeruk dan jambu biji, batang pokoknya
dapat dibuat lebih pendek, 10-25 cm. Dan tanaman yang relatif lebih besar
seperti mangga dan rambutan dapat dibuat lebih panjang, antara 20-35
cm atau bergantung selera.
• Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman tumbuh cukup kuat, kira-
kira 2 bulan sesudah tanam. Mula-mula ujung tanaman dipotong dengan
menggunakan gunting pangkas hingga tinggal 15-40 cm. Beberapa hari
kemudian tunas-tunas akan muncul pada ketiak daun. Tunas yang tumbuh
di bagian bawah dipotong dan disisakan ± 3 tunas di bagian atas. Biarkan
tunas ini tumbuh menjadi cabang primer. Bila menginginkan bentuk tajuk
yang sederhana maka pemangkasan pembentukan tajuk diakhiri sampai
langkah ini. Untuk selanjutnya tinggal melanjutkan pada pemangkasan
pemeliharaan. Namun bila menginginkan bentuk tajuk yang lebih komplek,
boleh dilanjutkan dengan pembentukan cabang sekunder dengan mengikuti
langkah berikut ini. Beberapa bulan kemudian setelah cabang primer
berukuran 20-25 cm, ujungnya dipotong hingga tinggal 15-20 cm. Beberapa
hari kemudian tunas-tunas akan muncul di ketiak daun. Sisakan 2-3 tunas
yang paling atas saja dan biarkan tumbuh menjadi cabang sekunder.

Gambar 5.7
Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman Buah dalam
Pot.

Pemangkasan selanjutnya adalah pemangkasan pemeliharaan.


Pemangkasan ini ditujukan pada cabang-cabang air, cabang yang ukurannya
sudah terlalu panjang, dahan yang sakit, dahan yang bergesekan satu sama

62 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


lain, dahan yang tumbuhnya balik, ranting-ranting yang merusak bentuk tanaman
dan ranting-ranting yang lemah.
Seperti halnya pada tanaman yang ditanam langsung di tanah, tanaman
dalam pot juga perlu diremajakan. Pemangkasan peremajaan ini dilakukan bila
tanaman sudah cukup tua, ukurannya sudah terlalu besar dan bentuknya sudah
tidak karuan lagi. Caranya dengan memangkas cabang sekunder hingga
pangkalnya atau memangkas cabang primer hingga tinggal ± 5-10 cm. Bila
batang pokoknya sudah tinggi, batang primer boleh dipangkas sampai
pangkalnya. Selanjutnya tunas-tunas yang tumbuh beberapa hari kemudian,
diseleksi dan dipangkas lagi seperti pada waktu pembentukan tajuk.
5. Perlindungan terhadap Serangan Hama dan Penyakit
Musuh pohon buah-buahan ialah hama (disebabkan oleh binatang) dan penyakit
(disebabkan bukan oleh binatang).
Lebih-lebih pada bulan-bulan pertama daripada penanaman, pohon buah-
buahan mendapat gangguan dari hama dan penyakit. Misalnya ulat, kutu,
penggerek, rayap, penyakit mengering, dsb. Maka pohon buah-buahan pada
permulaan hidupnya harus dipelihara baik-baik,
a. Hama
Hama yang sering mengganggu pohon buah-buahan adalah sebagai berikut.
1) Cacing tanah (Heterodera marioni)
Ada sejenis cacing tanah yang kadang-kadang mengganggu akar tanaman
pisang dan pepaya. Akar yang terserang berbintik-bintik dan tumbuhnya
terganggu. Bibit-bibitlah yang paling banyak terganggu. Tetapi hama tersebut
belum merupakan bahaya besar bagi pohon buah-buahan.
Cara memberantasnya tidak mudah, satu-satunya jalan ialah tanah yang
telah lama dihinggapi hama tersebut jangan dipergunakan dahulu sebelum
ditanami dengan pupuk hijau.
2) Siput dan keong
Jenis keong yang dapat meludeskan bibit tanaman buah-buahan dan merusak
pohon buah-buahan ialah jenis bekecot (Achatina fulica Per). Hidupnya di
tempat yang-basah dan tersembunyi. Pemberantasannya yakni dikumpulkan
kemudian dimatikan. Juga diberi umpan dengan racun. Umpan tersebut dapat
berupa katul yang sudah diberi racun.

Seri Pertanian 63
3) Tungau daun atau gurem (mijt)
Tungau daun yang mengganggu pohon buah-buahan ialah jenis tungau putih yang
merusak daun pepaya; tungau merah (Tenui-palpus cuneatus F et R) merusak
daun-daun dan ranting-ranting tanaman jeruk; dan tungau daun (Eriophyes sp)
merusak kulit buah jeruk manis, jepun, citroen jepang, pompelmoes dan rough lemon.
Pemberantasannya yakni disemprot dengan tepung belerang atau derris
(tuba). Pada jeruk, penyemprotannya dilakukan pada waktu buah itu berumur
lebih kurang 3-4 bulan.
4) Belalang dan jengkerikgangsir
Ada jenis belalang Aularchus miliaris L (walang setan), warnanya langka, dan
gemar pada tanaman jeruk. Sedang walang kayu (Valanga nigricornis zehntneri
Kraus) yang berwarna coklat abu-abu gemar pada tanaman pisang, mangga,
nangka, kluwih. Kebun buah dekat hutan jati sering habis dimakan daunnya
oleh walang tersebut, karena walang itu juga menjadi hama pohon-pohon jati
yang sangat merugikan.
Jenis obat racun agaknya kurang berhasil dalam pembe-rantasan ini.
Karena walang tersebut tahan terhadap racun.
Campuran sabun dan minyak ikan yang disemprotkan lebih mendatangkan hasil.
Cara yang paling baik ialah dikumpulkan atau digepyok dengan sapu lidi dan
kemudian dimatikan. Jengkerik dan gangsir adakalanya mengganggu tanaman bibit,
akan tetapi jarang mendatangkan kerusakan. Memberantasnya yaitu lubang gangsir
atau Jengkerik digenangi air. Hewan-hewan yang keluar dikumpulkan dan dimatikan.
5) Rayap
Rayap banyak jenisnya. Ada jenis yang hanya makan bagian-ba-gian tumbuh-
tumbuhan yang sudah mati, tetapi ada pula jenis yang makan bagian tumbuh-
tumbuhan yang masih hidup. Jenis yang terakhir inilah yang harus diberantas.
Biasanya yang dimakan ialah akar atau pangkal pohon. Pohon buah-buahan
yang mendapat serangan rayap ini ialah pepaya.
Cara memberantasnya tidak mudah. Untuk mencegahnya ialah, dengan
melumuri pangkal pohon dengan ter atau warangan.
6) Kepik atau kepinding (Wantsen, Heteroptera)
Sejenis serangga yang merusak bagian tanaman dengan menghisap air daun/
tangkai yang masih muda dan lunak kulitnya. Tanaman yang diserang hjdupnya
akan merana.

64 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Pemberantasannya yakni menyemprot dengan obat racun seperti tepung
akar tuba, DDT, cairan sabun, dsb.
Pohon jambu dan jeruk, sering mendapat gangguan kepik. Jenis kepik
Rhynchocoris poseidon Kirr menyebabkan penyakit nematospora. Penyakit
ini menyebabkan buah jeruk menjadi busuk.
7) Kutu daun atau kutu tanaman (Phytopthires)
Kutu daun ini berlainan bentuk dan sifatnya dengan tungau daun. Kutu-kutu ini
termasuk famili lain. Tungau daun termasuk golongan Acarina (mijt).
Macam kutu daun cukup banyak. Ada jenis yang menghisap daun yang
masih muda atau bagian batang yang masih hijau. Hama ini mengeluarkan
lendir manis yang menyebabkan banyak semut dan tumbuhnya jamur yang
hitam warnanya.
Ada jenis yang berbulu putih, hingga tanaman yang diserang itu kelihatan
seperti tertutup dengan kapuk.
Pohon buah-buahan yang sering diserang oleh kutu-kutu daun ialah jeruk,
jambu, sirsak, murbei, nangka, mangga, dll. Pemberantasannya: bergantung
dari jenis kutu yang kita hadapi. Umumnya kutu daun dapat dibasmi dengan
menyemprot dengan air kapur, air sabun, air tembakau, cairan minyak tanah,
bubur California, dan lain-lain.
Ada juga jenis kutu daun yang dapat diberantas dengan melepaskan semut-
semut ngangrang. Misalnya kutu daun jenis Megatriosa vitiensis Kirk yang
menyebabkan bintil-bintil di daun tanaman jambu bol dan jambu air.
8) Ulat dan uret
Amat banyak jenis ulat yang merusak tanaman buah-buahan. Ada yang merusak
dahan, ranting-ranting, daun, bunga-bunga dan buah dengan jalan memakan
bagian itu dari luar dan ada juga yang dari dalam.
Pemberantasannya bermacam-macam. Misalnya untuk memberantas ulat
dalam buah diadakan tindakan pencegahan yakni dengan tidak memberi
kesempatan kepada kupu untuk bertelur dalam buah dengan membungkus buah
atau bakal buah dengan kertas atau klaras. Jika buah sudah terlanjur diserang,
tidak ada jalan lain untuk mengobati lagi.
Ulat-ulat yang kelihatan dari luar, dapat disemprot dengan obat racun. Selain
oleh ulat, pohon buah-buahan dapat diserang oleh uret, kumbang yang bertelur
di dalam tanah. Yang diserang adalah akar, akhirnya tanaman akan mati.

Seri Pertanian 65
Pemberantasannya ialah dengan membongkar sama sekali tanaman yang
diserang. Dari sekian banyak hama yang paling membahayakan ialah kutu daun
dan ulat.
b. Penyakit
Penyakit adalah gangguan yang disebabkan bukan oleh binatang. Penyakit ini
dapat disebabkan oleh:
1) kekurangan zat makanan,
2) tidak cocok dengan daerahnya,
3) diserang sebangsa cendawan.
Yang akan diterangkan di bawah ini hanyalah penyakit yang disebabkan
oleh cendawan.
Pohon buah-buahan yang biasa mendapatkan gangguan antara lain, pohon
jeruk dan mangga. Penyakit pohon jeruk umpamanya penyakit kulit
(Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll.
Pemberantasannya bergantung dari jenis penyakitnya. Luka-luka bekas
pemangkasan agar tidak menjadi sarang penyakit hendaklah dilumuri dengan
ter atau parafin. Jenis penyakit lain biasanya dapat diberantas dengan
menyemprot bubur bordo, bubur belerang, dsb.
c. Obat-obat untuk Memberantas Hama dan Penyakit
Obat-obat untuk memberantas hama dan penyakit, yaitu:
1) Obat untuk memberantas hama atau insect disebut insektisida dan ini ada dua
macam ialah racun kulit dan racun perut. Racun kulit yang banyak dipakai ialah
emulsi minyak tanah, emulsi sabun dan spiritus, carbolenium, air kapur, derris,
cairan tembakau, dll. Racun perut yang banyak dipakai ialah arsenat timah.
2) Obat-obat untuk memberantas jamur atau fungi disebut fungisida, misalnya
bubur bordo, dll.
Untuk memberantas hama dan penyakit, sekarang banyak dipergunakan
HCH, DDT, Toxaphene, Deldrin, Endrin, dan sebagainya.
Bagaimana cara mempergunakan obat-obat tersebut, dapat dibaca dari
keterangan yang dilampirkan pada obat-obatan tersebut.
6. Penggantian Media Tanam dan Pot
Jumlah akar tanaman yang ditampung di dalam pot semakin lama akan semakin
banyak, dan suatu saat pot tersebut tidak mampu lagi menampung akar yang

66 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


semakin banyak. Akibatnya banyak akar yang bermunculan ke permukaan
media tanam atau keluar menembus pot lewat lubang-lubangnya. Akibat
selanjutnya pertumbuhan tanaman terhambat dan tidak sehat. Bila tanda-tanda
ini sudah tampak, tanah harus dibongkar dan media tanamnya harus diganti.
Bila pot semula dianggap sudah terlalu kecil, maka pot harus diganti dengan
pot yang berukuran lebih besar.
Pot dibalik, bila sulit dicabut.

(a)

Bila tanaman mudah dicabut.

(b)

Pot baru diisi kerikil dan


sedikit media tanam.
Tanaman dimasukkan ke
dalam pot baru dan
tambah media.
Disiram secukupnya.

(c)

Sebagian tanah disisir. Tanaman dimasukkan


ke dalam pot lama.
Disiram secukupnya.
Gambar 5.8
Membongkar dan Mengganti Pot (a) Membongkar pot
(b) Mengganti pot yang baru (c). Bila pot tidak diganti .

Cara mengganti pot ini mudah. Pertama-tama siapkan pot yang ukurannya
lebih besar beserta media tanam persis seperti pada waktu penanaman yang
pertama. Dasar pot yang baru ini juga perlu diberi kerikil atau pecahan genting

Seri Pertanian 67
seperti pot yang pertama. Kemudian siramlah pot lama yang masih berisi tanaman
dengan air secukupnya, lalu angkatlah tanah berikut tanamannya. Apabila sulit,
pot bisa dibalik dan tanah berikut tanamannya disangga dengan tangan, lalu pot
ditarik ke atas dengan hati-hati. Setelah lepas, kerikil atau pecahan genting yang
biasanya terikut pada dasar media tanam dipisahkan atau dibuang. Kemudian
masukkan tanaman berikut dengan medianya yang lama ke dalam pot baru yang
sudah terisi sedikit media tanam. Masukkan lagi media tanam secukupnya hingga
antara pot baru dan media lama dapat terisi penuh. Kemudian siramlah dengan
air secukupnya supaya media tanam sedikit memadat dan merapat.
Bila pot terpaksa tidak diganti dengan yang lebih besar, misalnya karena
pot sudah berukuran cukup besar, maka bisa lakukan cara berikut. Setelah
tanaman diangkat seperti tadi, kemudian seperempat tanah bagian samping
dan bawah dipotong dengan menggunakan pisau. Lalu pot yang sudah kosong
diperiksa apakah bahan penyaringnya masih berfungsi atau tidak. Bila masih
ada, tinggal memberi sedikit media tanam baru dan kemudian tanaman berikut
tanahnya dimasukkan. Bila bahan penyaring sudah tidak ada, sebelumnya harus
diberi bahan penyaring dulu baru media tanam dimasukkan. Setelah tanaman
dimasukkan, lalu ditutup dengan media tanam baru dan disiram secukupnya.
Karena disini dilakukan pemangkasan akar, maka jumlah air yang diserap oleh
tanaman jadi berkurang. Agar tanaman tidak kekeringan atau layu, penguapan
juga harus dikurangi dengan cara memetik atau memangkas sebagian daun
dan ranting yang sudah dianggap tidak perlu.

Tanaman Jambu air dalam Pot Tanaman Mangga dalam Pot


Gambar 5.9
Dua jenis Tanaman Buah dalam Pot yang Berbuah
Lebat.

68 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


BAB 6
Pemanenan Buah dan
Penanganan setelah Panen

Saat panen sangat dipengaruhi oleh jenis tanaman itu sendiri. Ada tanaman buah-
buahan yang bisa cepat dipanen, dan ada pula yang lama baru bisa dipanen.
Tanaman buah-buahan umumnya berbuah secara musiman, terutama buah-
buahan yang tumbuh di alam bebas. Tetapi tanaman dalam pot sebenarnya
bisa berbuah kapan saja.
Terjadinya musim buah-buahan sangat bergantung pada keadaan cuaca
alam atau iklim. Musim mangga berbuah biasanya disertai datangnya angin
kumbang (di Cirebon). Angin membantu penyerbukan bunga sehingga menjadi
buah. Mungkin saja pada; waktu tertentu pohon mangga berbunga tanpa disertai
angin kumbang, tetapi ternyata buahnya tidak sempurna sebagaimana biasanya.
Misalnya buahnya tidak lebat.
Hama biasanya hidup mengikuti pengaruh alam. Hama rayap yang
memakan akar tanaman datang pada akhir musim kemarau atau awal musim
hujan, Mungkin pada saat itu untuk tanaman yang peka terhadap rayap tidak
akan berbuah pada saat-saat seperti di atas. Di sekolah-sekolah khusus
pertanian ilmu iklim dipelajari tersendiri.
Tanaman buah-buahan umumnya bisa dipanen antara 1-2 kali dalam
setahun. Untuk jenis tanaman tertentu bahkan ada yang sampai 3 kali panen,
tergantung dari usaha membudidayakannya.
Dari sekian banyak tanaman buah-buahan di daerah tropis seperti Indonesia,
musim buah-buahan terjadi rata-rata pada musim kemarau. Berarti tanaman
mulai berbuah pada pertengahan atau akhir musim hujan.
A. Waktu Pemetikan
Buah yang dihasilkan oleh tanaman buah di pekarangan sempit umumnya bukan
untuk dipasarkan melainkan hanya untuk konsumsi keluarga. Oleh sebab itu,

Seri Pertanian 69
pemanenan buah sebaiknya dilakukan bila sudah benar-benar matang dengan
tanda-tanda yang dapat dilihat dari warnanya, baunya, atau dari penampilannya
seperti diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel Tanda-tanda Kemasakan Buah Secara Fisiologik

Jenis Buah Tanda-tanda Kematangan Buah Fisiologik

Anggur Kulit buah diselaputi oleh lilin, berwarna keputih-putihan, anggur yang
berwarna putih kehijauan akan tampak transparan.
Apel Bekas perhiasan bunga di ujung buah sudah mekar. Bila ditepuk akan
berbunyi ringan.
Belimbing Kulit buah berubah warnanya menjadi kuning atau kemerahan.
Duku Warna berubah menjadi kuning muda atau kecoklatan.
Durian Baunya harum, bila ditepuk bunyinya seperti berongga atau buah
sudah jatuh.
Jeruk Pangkalnya akan berubah menjadi kuning/kemerahan. Kulitnya halus
mengkilat. Bila dipegang agak lunak/empuk.
Mangga Warna pangkal buahnya akan berubah menjadi kekuningan/kemerahan.
Mangga manalagi akan berubah menjadi kebiru-biruan.
Nangka Duri sudah jarang, bau harum, bila ditepuk berbunyi seolah-olah
berongga.
Nanas Pangkal buah menguning, mata-matanya melebar dan baunya harum.
Pisang Kulit berubah menjadi kekuningan atau buah sudah membulat sehingga
sudut-sudutnya tidak nampak.
Pepaya Kulit bagian ujung agak ke tengah berubah warnanya menjadi
kekuningan atau kemerahan.
Sirsak Matanya sudah jarang, warna agak suram, bila ditepuk-tepuk bersuara
seperti berongga.
Sawo Kulitnya menjadi licin dan berwarna kekuningan, kemerah-merahan.
Bila dilukai tidak mengeluarkan getah.
Rambutan Kulit/rambutnya berubah menjadi kunig/kemerahan.
Leci Kulit buah berubah menjadi merah keunguan.

Buah mangga misalnya, umumnya bila sudah masak warnanya akan


berubah menjadi kemerah-merahan atau kekuning-kuningan, sedang buah
mangga manalagi akan berubah menjadi kebiru-biruan.
Apabila tanda-tanda kematangan tersebut sudah tampak, 2-4 hari kemudian
sudah boleh memetiknya. Jangan dibiarkan terlalu lama sebab akan
mengundang hama terutama lalat buah, codot, dan kelelawar.
Khusus untuk buah durian, bila diinginkan rasa yang sangat enak sebaiknya
dipanen bila buah sudah jatuh atau tangkainya sudah lepas. Namun bila sudah
jatuh tentu akan membahayakan orang yang berada di bawahnya dan cepat
busuk. Oleh sebab itu, sebelum matang sebaiknya buah diikat dulu dengan tali

70 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


plastik sehingga bila tangkainya sudah lepas dari ranting, buah tetap
bergantungan dan tidak rusak.
B. Cara Pemetikan
Untuk buah-buah yang tangkainya kecil seperti belimbing dan jambu air,
pemetikan dapat dilakukan largsung dengan tangan dengan cara memotong
tangkai buahnya. Namun untuk buah jeruk, meskipun tangkainya kecil, harus
dipetik dengan menggunakan gunting pangkas, karena tangkainya agak liat
sehingga bila menggunakan tangan dapat merusak tanaman. Buah jeruk ini
dipetik seperti buah jambu biji yaitu dengan memotong tangkainya 1-2 cm dari
buah. Untuk buah-buah yang tangkainya besar seperti pisang dan nangka,
sebaiknya menggunakan pisau yang tajam.
Tangkai buah sebaiknya disertakan pada buah untuk menghindari serangan
penyakit selama penyimpanan. Tangkai buah yang diikutkan ini jangan terlalu
panjang karena akan mengganggu atau merusak buah lainnya. Kalau buahnya
kecil-kecil dan tersusun dalam tandan seperti pisang, atau tersusun dalam malai
seperti anggur, sebaiknya dipetik pada tangkai utamanya. Jangan dipetik satu-
persatu atau buah-perbuah karena akan lebih mudah busuk dan menyulitkan
pemetikan.
Pada waktu memanen buah sebaiknya Anda membawa keranjang atau
tas plastik untuk menempatkan buah. Dan jangan sekali-kali menjatuhkan buah,
karena buah yang jatuh akan memar atau pecah dan mudah busuk.
C. Penanganan setelah Panen
Masing-masing jenis buah memerlukan penanganan setelah panen yang
berbeda-beda. Ada buah yang tidak memerlukan penanganan khusus seperti
jambu air. Adapula buah yang perlu pemeraman agar bisa bertambah matang
dan bertambah enak rasanya seperti mangga, sawo, durian, pepaya, dan pisang.
Ada juga buah yang memerlukan lingkungan yang dingin dan lembap agar buah
tersebut dapat bertambah matang seperti sirsak.
Buah-buah yang tidak memerlukan penanganan khusus setelah panen
rasanya lebih nikmat bisa langsung dimakan setelah dipetik. Bila disimpan buah
ini biasanya tidak bertambah matang, tetapi dapat mengalami penurunan
kualitas. Buah-buah tersebut setelah dipetik dan tidak habis dimakan sebaiknya
disimpan di tempat yang kering atau di lemari pendingin. Buah-buah yang sakit,
retak, dan memar sebaiknya tidak ikut disimpan, tetapi dibuang saja.

Seri Pertanian 71
Buah yang memerlukan pemeraman adalah buah yang dipanen masih agak
keras dan belum nikmat untuk dimakan. Pemeraman ini akan menjadikan
buahnya pun lebih empuk dan lebih nikmat.
Caranya, dengan menyimpannya di dalam kardus atau keranjang, Sebelum
buah dimasukkan, dasar keranjang atau kardus dialasi dulu dengan potongan-
potongan kertas, dedaunan, merang, atau jerami, kemudian buah disusun di
atasnya. Untuk buah mangga, di atas buah ditutup lagi dengan potongan-
potongan kertas atau jerami dan kemudian buah disusun lagi hingga berlapis-
lapis. Demikian seterusnya sampai kardus atau keranjang penuh. Sedangkan
untuk buah sawo dan buah pisang, tidak perlu dibuat berlapis-lapis tetapi kardus
langsung diisi penuh. Bila sudah penuh, kemudian ditutup dengan potongan
kertas yang tebal dan diikat dengan tali supaya tutup kardus tidak mudah
terbuka. Kardus kemudian ditempatkan di tempat yang teduh, kering, dan hangat.
Dua sampai tiga hari kemudian atau setelah buah empuk bila dipegang maka
berarti buah sudah siap untuk disantap. Khusus untuk sawo sebelum diperam
harus dicuci lebih dulu sampai lapisan kasar berwarna coklat hilang, lalu
ditiriskan, kemudian baru diperam. Jangan lupa, hanya buah-buah yang sehat
saja yang boleh diperam dan disimpan, sedang buah yang sakit, yang retak,
yang memar, dan yang pecan dibuang saja.
Untuk buah jeruk keprok, pemeraman seperti di atas tidak perlu dilakukan.
Buah cukup ditempatkan di keranjang/tempat buah dan ditaruh di tempat yang
kering dan tidak panas. Dua sampai tiga hari keraudian buah sudah enak untuk
dimakan.
Sebetulnya tanpa pemeraman, buah juga dapat
matang dan nikmat dimakan, tetapi memerlukan
waktu yang agak lama dan tidak serempak. Oleh
sebab itu, bila dikehendaki tidak cepat matang dan
tidak matang secara serempak, buah tersebut tidak
perlu diperam, asal sewaktu memetik buah sudah
benar-benar tua.
Gambar
Buah ini disimpan di tempat yang kering dan tidak
Pemeraman Buah dalam
Kardus. dingin, tetapi bukan di lemari pendingin, karena buah
tidak bisa matang. Selanjutnya buah yang berbentuk
tandan seperti pisang, tidak perlu dipotong-potong atau dipisah-pisahkan, agar
tidak masak secara serempak sehingga dapat dimakan sedikit-demi sedikit.

72 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot


Buah-buah yang proses pematangannya memerlukan lingkungan yang
dingin dan basah seperti sirsak dan srikaya, sebaiknya ditempatkan di dekat
tempat yang banyak mengandung air seperti dekat wastafel, atau dekat bak
kamar mandi. Usahakan buah tersebut selalu basah dengan cara menyiramnya
(bukan dengan merendam). Dua-tiga hari kemudian buah akan menjadi empuk
dan siap disantap.
Kadang-kadang buah yang sudah matang dan siap disantap sangat banyak
jumlahnya, sehingga tidak habis dimakan sekeluarga. Agar tidak cepat
membusuk, beberapa jenis buah dapat disimpan di almari pendingin dengan
suhu 7,5-10°C. Buah yang sering disimpan di almari pendingin antara lain jeruk,
jambu biji, apel, alpukat, jambu air, anggur, belimbing, dan mangga.
Buah-buah lain seperti pisang dan nenas harus disimpan diatas suhu 13°C,
sebab bila disimpan di bawah suhu itu buah akan mengalami kerusakan. Bila
ingin menyimpan buah-buah tersebut di almari pendingin, harus diletakkan di
kotak tempat sayur atau ruang almari pendingin yang paling bawah yang sering
digunakan untuk menyimpan sayur-sayuran.

Seri Pertanian 73
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Gizi. 2002. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Departemen


Kesehatan.
Direktorat Jenderal Hortikultur. 2000. Vademacum Buah-buahan. Jakarta:
Departemen Pertanian.
Departemen Pertanian. 2005. Pestisida Indonesia. Jakarta.
Kalie, M.B. 2003. Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lingga, Pinus. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Lingga, Pinus. 2003. Bertanam Belimbing. Jakarta.
Pracaya. 2003. Bertanam Mangga. Jakarta: Penebar Swadaya.

74 Bertanam Tanaman Buah dalam Pot

Anda mungkin juga menyukai