Pendahuluan
Seri Pertanian 1
tanaman telah berbuah walaupun jumlah buahnya lebih sedikit daripada bila
tanaman tumbuh di tanah karena bentuknya yang juga lebih kecil.
Karena tanaman yang tumbuh di dalam pot bentuknya jauh lebih kecil
sehingga bentuknya tanpa kerdil, maka ada pendapat bahwa tanaman dalam
pot sama dengan bonsai, yaitu seni mengkerdilkan tanaman. Padahal tanaman
dalam pot jauh berbeda dengan bonsai, meskipun tanaman dalam pot
tumbuhnya kerdil.
Seperti kita ketahui bahwa bonsai adalah seni mengerdilkan tanaman. Seni
ini berasal dari Jepang. Tanaman yang dikerdilkan menjadi bonsai tumbuh di
alam bebas serta memiliki sifat-sifat sebagaimana pertumbuhan aslinya.
Karena unsur kesengajaan, maka bentuk tanamannya menjadi kerdil. Untuk
menciptakan bonsai diperlukan pengetahuan dan keterampilan tersendiri.
Misalnya, untuk memperoleh bentuk bonsai yang indah, seniman bonsai harus
mengikuti rumus-rumus tertentu. Dan untuk menghasilkan satu bonsai saja
seorang seniman kadang-kadang membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan
mungkin puluhan tahun.
Bertanam dalam pot jauh lebih sederhana daripada bertanam bonsai.
Apabila bertanam bonsai bertujuan untuk memperoleh tanaman kerdil dengan
bentuk yang indah, maka bertanam dalam pot bertujuan memperoleh hasil
berupa daun, bunga atau buah yang hasilhya dapat langsung dinikmati. Misalnya
kita menanam jambu di dalam pot dan berbuah besar serta lebat, sudah tentu
akan tampak Indah. Kita bisa menikmati keindahan tanaman jambu tersebut
kemudian menikmati pula buahnya yang sudah masak.
Gambar 1.1
perbedaan
bertanam Bonsai
dan bertanam
Tanaman buah dalam tanaman buah di
Bonsai pot dalam pot
Seri Pertanian 3
A. Identifikasi Jenis-jenis Tanaman Buah yang Berhasil dan
tidak Berhasil Berbuah jika Ditanam dalam Pot
Ciri-ciri beberapa jenis tanaman buah-buahan yang dibudidayakan dalam pot,
tetapi ada yang berhasil dan tidak berhasil berbuah antara lain sebagai berikut:
1. Durian (Durio zibethinus), tumbuh besar bahkan bisa mencapai tinggi
sampai 70 meter jika ditanam di lahan terbuka. Buahnya berkulit tebal dan
berduri. Tanaman ini baru berbuah setelah umur 10-15 tahun. Sukar
dicangkok maupun okulasi. Jika ditanam dalam pot sukar berbuah.
2. Campedak (Artocarpus champeden), tanaman tahunan yang baru dapat
berbuah setelah umur 9-15 tahun. Buahnya berduri kecil, bentuknya seperti
buah nangka tetapi lebih kecil. Aromanya harum dan daging buahnya yang
masak lebih lembek daripada buah nangka. Batangnya bergetah. Sukar
dicangok maupun diokulasi. Dapat tumbuh dalam pot tetapi sukar berbuah.
3. Nangka (Artocarpus integer), tanaman yang kulit buahnya penuh duri tidak
tajam. Pohon dan kulit buahnya bergetah sangat pekat. Sukar dicangkok
maupun okulasi. Tanaman ini sama halnya dengan durian dan cempedak,
tumbuh vegetatif atau dengan biji. Nangka baru berbuah sekitar umur 10-
20 tahun. Buahnya menempel pada batang atau cabang, bukan pada
ranting. Jika ditanam dalam pot Sama seperti durian dan cempedak.
4. Sukun (Artocarpus communis), tanaman ini baru berbuah antara umur 10-
15 tahun. Buahnya bulat seperti bola. Tidak berbiji. Buah yang sudah tua
rasanya manis, tetapi tidak dapat langsung dikonsumsi. Agar dapat dimakan
buah sukun harus direbus atau digoreng. Dapat dicangkok dan ditanam
dalam pot, tetapi sukar berbuah.
5. Manggis (Garcinia mangostana), tanaman ini dapat tumbuh sampai
setinggi 25-30 meter. Pohonnya besar dengan buah bulat berkulit tebal.
Manggis baru berbuah setelah umur antara 7-15 tahun. Dapat dicangkok
atau diokulasi. Dapat ditanam dalam pot dan berbuah.
6. Jeruk besar (Citrus grandis (L) Os’oeck), dapat tumbuh sampai 7 meter.
Buahnya bulat dan besar. Kulit buahnya tebal dan berbau aromatik. Jeruk
jenis ini terdiri dari bermacam-macam varietas. Agar jeruk cepat berbuah
dan dap at ditanam dalam pot tanamlah cangkokannya atau okulasi.
7. Jeruk Garut (Citrus aurantium) kulitnya tipis berbau aromatik segar.
Dagingnya berair banyak dan rasanya manis jika sudah masak. Buah muda
masam rasanya. Dapat ditanam dalam pot melalui okulasi maupun
Seri Pertanian 5
pohon induknya. Jika pohon induknya diambil dari pohon yang sudah
berbuah, cangkokan dapat berbuah menjelang usia 1-2 tahun.
13. Belimbing Manis (Averhoa carambola L), daunnya lembut menyirip. Buahnya
bersegi lima jika dipotong melintang akan tampak seperti gambar bintang,
Buah yang sudah masak berwarna kuning dan manis rasanya. Tanaman ini
dapat tumbuh dengan biji. Jika ditanam dengan biji di kebun baru berbuah
sekitar umur 7-10 tahun. Kecuali dengan cangkokan dan okulasi akan
tumbuh pendek dan cepat berbuah. Untuk ditanam dalam pot diambil dari
bibit cangkokan dan okulasi.
14. Belimbing Wuluh (Averhoa belimbi L), buahnya kecil-kecil dan banyak
menempel pada batang. Buahnya rasanya masam dan biasa digunakan
untuk memasak dan obat-obatan. Daunnya hampir sama dengan daun
belimbing manis. Belimbing wuluh dapat ditanam dengan biji dan baru
berbuah setelah umur 7-10 tahun. Tetapi jika ditanam dalam pot harus
dengan bibit okulasi dan cangkokan.
B. Memilih Pot yang Tepat untuk Tanaman Buah
1. Macam dan Bentuk Pot
Pot adalah tempat untuk menanam berbagai jenis tanaman. Pot sebagai tempat
menanam tanaman memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Pot untuk tanam
umumnya berukuran cukup besar. Ada juga pot yang berukuran sedang, terutama
untuk di simpan di dalam atau di depan rumah. Sedangkan pot dengan ukuran
kecil umumnya adalah pot gantung.
Bentuk dan ukuran pot pada dasarnya dasarnya dapat dibuat sesuai dengan
keperluan kita. Ada pot berbentuk bulat memanjang dengan bagian atas dan
bawah sama besar, ada yang berbentuk persegi dengan masing-masing sisi
tegak lurus, dan bahkan ada pula yang berbentuk setengah lingkaran. Namun
demikian, bagaimanapun bentuk dan ukuran pot hendaknya disesuaikan dengan
jenis tanaman buah yang akan ditanam. Tentu tampaknya tidak akan indah jika
kita menanam tanaman tomat yang berukuran kecil di dalam pot yang berukuran
besar. Sebaliknya, kita tidak mungkin menanam jeruk dalam pot gantung yang
berukuran kecil.
Pot sebagai tempat menanam sudah tentu berfungsi sebagai tempat
hidupnya tanaman. Sebagai tempat hidup tanaman maka pot harus memenuhi
persyaratan agar tanaman dapat hidup dengan sempurna. Akar tanaman di
Seri Pertanian 7
dangkal. Oleh karena itu, hanya baik untuk jenis tanaman buah yang berakar
serabut. Dan untuk tanaman buah berakar tunggang lebih tepat digunakan pot
berbentuk memanjang ke atas, bukan melebar.
2. Bahan Pembuat Pot dan Sifatnya
Pot dapat terbuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah liat, semen,
porselen, kayu, plastik, dan logam. Masing-masing bahan pembuat pot memiliki
sifat yang berbeda-beda dan sangat mempengaruhi keadaan tanah di
dalamnya, dan pada akhirnya sangat menentukan pertumbuhan tanaman.
Dinding pot sangat menentukan keadaan tanah tempat kedudukan
tanaman. Dinding pot yang tidak berpori menyekat penguapan, sehingga suhu
tanah menjadi tidak normal. Sebaliknya dinding pot yang berpori akan menyerap
air sehingga suhu tanah tetap seimbang meskipun udara di sekitarnya cukup
panas atau dingin. Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat bahan pembuat pot
dan sifat-sifatnya berikut ini.
a. Pot yang Terbuat dari Tanah Liat
Dinding pot dari bahan tanah liat tidak sepadat bahan lainnya. Pori yang terdapat
pada dinding pot dari tanah liat mudah meresap air dari luar maupun dari dalam.
Dengan adanya pori-pori itu maka keseimbangan sirkulasi udara tanah dalam
pot dapat terjaga. Selain itu suhu tanah di dalam pot tetap seimbang pula. Sirkulasi
udara dan suhu tanah akan mempengaruhi kerja akar.
Pot yang terbuat dari tanah liat tergolong baik. Namun memiliki beberapa
kekurangan. Kekurangan dari pot yang terbuat dari tanah liat, antara lain:
• mudah pecah;
• jika udara panas menyerap air lebih banyak sehingga memungkinkan
hilangnya air dalam tanah pot;
• cepat rapuh sehingga bisa pecah oleh dorongan akar.
Pot tanah liat memang sangat sederhana dan harganya pun cukup murah.
Tetapi pot dari tanah liat sebaiknya jangan digunakan untuk tanaman buah-buahan.
b. Pot yang Terbuat dari Semen
Dinding pot semen memang lebih padat jika dibandingkan dengan pot tanah
liat. Namun demikian dinding pot semen masih memiliki daya serap yang cukup
baik, artinya dinding pot semen memiliki pori untuk menjaga keseimbangan
aliran udara dalam tanah.
Semen diletakkan ke
cetakan
Dibiarkan
kering
Seri Pertanian 9
• Biarkan sampai kering ± 1 - 2 hari. Setelah kering betul keluarkan tanah
cetakan dari dalam pot, maka sudah jadilah not tersebut.
Pot yang terbuat dari semen jauh lebih berat jika dibandingkan dengan
pot tanah liat. Oleh karena itu, untuk memindahkan Pot semen mungkin
diperlukan tenaga yang lebih kuat. Bobotnya yang berat itulah satu-satunya
kelemahan pot yang terbuat dari semen.
c. Pot Porselen
Seri Pertanian 11
naik atau turun secara drastis. Keadaan seperti itu sudah barang tentu kurang
baik terhadap tanaman.
Salah satu keuntungan pot logam antara lain tidak mudah rusak dan mudah
diperoleh tanpa banyak mengeluarkan biaya untuk itu.
g. Pot yang Terbuat dari Kaca
Terdengarnya agak asing terhadap pot kaca ini. Yang
dimaksud pot kaca adalah pot yang kita buat sendiri
dengan memanfaatkan bola lampu bekas. Bola lampu
listrik yang sudah mati kita bongkar hati-hati pada
bagian pangkalnya tanpa merusak logamnya.
Bagian dalam bola lampu tersebut kita buang
sehingga tinggal kacanya. Pada bagian pangkal
(logam) kita ikatkan kawat kecil membentuk kaitan.
Gambar 1.6
Kaitan kawat itulah yang kita jadikan tempat
Pot dari bekas lampu
bohlam. bertumpu pot pada dinding. Perhatikanlah Pot yang
berasal dari bekas lampu bohlam pada gambar
berikut ini.
Pot dari bekas lampu bohlam pada gambar di samping khusus dipakai
untuk tumbuhan air. Pot dari bekas lampu bohlam itu kita isi air secukupnya,
kita masukkan batang tumbuhan air. Pot tersebut dipasang bergantung pada
dinding. Berhati-hatilah memasangnya agar tidak jatuh.
3. Fungsi Pot Luar dan Pot Dalam
Seperti sudah dijelaskan di muka bahwa pot adalah tempat yang terbuat dari
tanah liat, semen, kayu, plastik, atau logam dan sebagainya untuk menanam
tanaman bunga, buah-buahan dan jenis tanaman yang lainnya. Biasanya
pot digunakan untuk menghiasi ruangan atau halaman rumah.
Dengan demikian sudah jelas bahwa kegunaan pot adalah tempat untuk
menanam tanaman. Ditinjau dari fungsinya pot dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu pot luar dan pot dalam. Apakah yang dimaksud dengan pot luar
dan pot dalam?
Apabila kita hendak menanam suatu tanaman, pot terlebih dulu kita isi
dengan tanah dan kompos. Setelah itu barulah kita menanaminya. Pot yang
menampung tanah dan sebagai tempat kedudukan media tumbuh dari tanaman
itu disebut pot dalam.
Seri Pertanian 13
bertanam dalam pot diperlukan pot luar. Bahkan pot dalam sendiri secara
langsung dapat berfungsi sebagai pot luar jika memang sudah memenuhi syarat
seperti kekuatan dan keindahan bentuknya.
Atas dasar perbedaan fungsi tersebut di atas maka bentuk dan ukuran pot
luar dan pot dalam berbeda. Pot luar ukurannya tentu lebih besar daripada pot
dalam. Bentuk pot luar jauh lebih bagus daripada bentuk pot dalam. Bahan
pembuat pot luar umumnya dari kayu dan logam sebagai penguatnya.
4. Memanfaatkan barang bekas untuk pot
Seperti telah kita ketahui bahwa pot sebagai tempat menanam tanaman buah
dan bunga harus bisa menampung tanah dan air sebagai media tanam bagi
tanaman yang ditanam di dalamnya. Oleh karena itu barang bekas yang dapat
kita gunakan untuk pot adalah yang bisa menampung atau dapat dibentuk
menjadi bahan penampung media tumbuh (tanah, rabuk, air, dan sebagainya).
Jadi barang bekas apa pun pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat
pot asalkan memenuhi persyaratan di atas.
Adapun persyaratan pot yang harus dipenuhi, antara lain:
• pot dapat dijadikan tempat media tanam
• pot dapat berdiri tegak dan tidak mudah goyah
• pot memiliki lubang pembuangan air
• pot memiliki lubang untuk penguapan dan sirkulasi udara
• pot dapat menampung dan menyimpan air tanah secukupnya
• pot mudah dibawa atau dipindah-pindahkan, kecuali pot yang permanen.
Berdasarkan persyaratan yang tertera di atas, maka kemungkinan barang
bekas yang bisa digunakan untuk membuat pot antara lain:
a. Pot dari lampu bohlam
Lampu listrik yang sudah mati (terutama yang
berukuran besar) dapat juga dibuat sebagai
pot tempel. Pot ternpel dari .lampu bohlam Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
bekas ini sangat cocok untuk jenis tumbuhan
air yang memanjang, misalnya kangkung.
Adapun cara membuatnya adalah sebagai
berikut:
Bagian dalam lampu bohlam bekas Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6
dibuang dengan cara membongkar bagian Gambar 1.8 Pot dari lampu bohlam.
Seri Pertanian 15
samping mangkok diberi beberapa lubang, dan pada bagian dasarnya cukup
1 lubang.
e. Pot dari Alumunium
Kita dapat menggunakan panci bekas,
rantang bekas atau tempat bekas dari
alumunium lainnya untuk membuat pot.
Cara membuatnya sama seperti
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
membuat pot lainnya. Bagian samping
diberi beberapa lubang dengan paku,
dan begitu pula bagian dasarnya.
Apabila kita menggunakan panci
Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 bekas, maka pegangan panci
Gambar 1.11 hendaknya dibuang sehingga pot akan
Pot dari alumunium
tampak lebih pantas.
f. Pot dari Drum Bekas
Drum bekas sangat cocok untuk pot jenis besar. Dalam pot bekas drum dapat
ditanam tanaman buah-buahan seperti jambu, belimbing, mangga dan lain-lain.
Drum bekas yang akan kita jadikan pot dipotong dengan menggunakan
gergaji besi. Bagian atasnya dilipat ke dalam sehingga tidak tajam. Bagian
dasarnya dilubangi. Untuk memperindah dapat pula diwarnai dengan cat.
Gambar 1.12
Pot dari drum bekas
Seri Pertanian 17
hal, terutama jenis tanaman yang akan kita tanam. Dengan mengetahui jenis
tanaman maka kita dapat menentukan tanah jenis apa yang tepat untuk media
tumbuh tanaman tersebut. Mengenai Jenis Tanaman akan dijelaskan lebih lanjut
pada bagian selanjutnya dari buku ini.
Kita yang hendak bertanam tanaman buah dalam pot sudah tentu telah
menentukan jenis tanaman yang akan kita tanam, Masalahnya sekarang adalah
jenis tanah yang bagaimana yang harus kita ambil untuk mengisi pot. Berikut
akan dijelaskan mengenai jenis-jenis tanah untuk media tanam.
1. Jenis-Jenis Tanah untuk Media Tanam
Dalam dunia pertanian dikenal ada ilmu tanah, yaitu ilmu yang mempelajari
seluk-beluk tanah. Menurut ilmu tanah, tanah pertanian dibagi menjadi puluhan
jenis, baik menurut jaringannya, kandungan mineralnya, maupun sifat-sifatnya.
Kita tidak akan membahas klasifikasi tanah secara menyeluruh dalam buku
ini. Yang penting di sini adalah bagaimana menentukan jenis tanah yang cocok
untuk mengisi pot yang akan dijadikan tempat tumbuh tanaman buah-buahan.
Secara sederhana ada 3 jenis tanah yang cocok untuk media tanam di
dalam pot, yaitu tanah kebun, tanah pasir, dan tanah liat. Ketiga jenis tanah di
atas sangat umum ditemukan di permukaan bumi Indonesia.
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan mengenai ketiga jenis tanah
di atas.
a. Tanah Kebun
Yang dimaksud tanah kebun di sini adalah tanah yang terdapat di kebun dan
pekarangan rumah kita, bukan tanah timbunan baru. Di kompleks perumahan
baru, misalnya, tanah kebun sekitarnya berasal dari timbunan tanah baru. Jadi
jika yang dimaksud kebun di sini adalah kebun yang sudah lama, misalnya di
perkampungan.
Seri Pertanian 19
jamur) yang dapat digunakan untuk menstreilkan tanah antara lain, Triscabol,
Fermate, Dithane, Brestan, dan banyak lagi yang lainnya.
Insektisida (pembasmi serangga) yang dapat digunakan untuk mensterilkan
tanah antara lain, Aldrin, Basudin, Furadan, Diasinon, Sevin, Dresban, Mipsinon,
dan banyak lagi yang lainnya.
Baik fungisida maupun insektisida adalah racun pembasmi yang cukup
berbahaya. Oleh karena itu, kita hendaknya berhati-hati waktu mencampur-
kannya dengan tanah. Tanah hasil pasteurisasi disimpan di tempat yang aman.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, gunakan sarung tangan atau
plastik pada waktu mencampur.
Tanah kebun yang akan digunakan sebagai pengisi pot tanaman buah
sebaiknya diambil dari lapisan teratas. Sampai kedalaman tertentu meskipun
tanah kebun sudah kurang subur lagi. Tanah pada lapisan dalam umumnya
berwarna lebih muda daripada lapisan atas.
b. Tanah Liat
Tanah liat berbeda dengan tanah kebun, baik bentuk, sifat, maupun tingkat
kesuburannya. Tanah liat umumnya kurang subur karena hanya sedikit
mengandung zat organik. Warnanya cokelat kemerahan, kadang-kadang
berwarna keputih-putihan.
Salah satu sifat tanah liat adalah kuat menyekat air sehingga menghambat
sirkulasi udara di dalamnya. Karena sifat itulah tanah liat sangat padat dan
lengket. Akibatnya sukar ditembus akar tanaman.
Karena keras dan lengket di dalam tanah liat jarang mengandung organisme
seperti telur hama dan sejenisnya. Meskipun tanah liat sedikit mengandung zat
organik, tetapi ia kaya akan unsur hara mikro. Dengan demikian tanah liat dapat
digunakan untuk mengisi pot tanaman buah melalui pengolahan tertentu.
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwasanya tanah liat padat dan
pekat serta sangat kuat mengikat air. Akibat kepadatan yang tinggi maka
sirkulasi udara tanah menjadi terhambat. Keadaan tersebut sudah barang tentu
kurang menguntungkan bagi tanaman.
Tanah liat sebenarnya kurang memenuhi syarat untuk dijadikan media
tanam dalam pot. Namun demikian kita dapat mengolah tanah liat yang kurang
subur tersebut menjadi media tanam yang baik. Caranya adalah dengan
mencampurkan kompos dan tanah pasir.
Agar diperoleh tanah liat yang subur dan memenuhi syarat untuk media
tanam perlu diperhatikan komposisi campurannya. Perbandingan yang ideal
dalam mencampur tanah liat, pasir dan kompos adalah 1:1:1. Jadi, masing-
masing bagian dalam jumlah yang sama. Pencampuran yang tidak seimbang
akan berakibat kurang baik bagi tanaman.
c. Tanah Pasir
Tanah pasir umumnya terdapat di daerah lereng bukit. Tanah pasir adalah tanah
yang mengandung banyak pasir. Tanah jenis ini memang gembur dan remah
sehingga mudah diternbus oleh akar tanaman. Butir-butir pasir membuat tanah
memiliki rongga yang memperlancar sirkulasi udara.
Karena sirkulasi tanah tersebut berpasir, maka ia tidak bisa menyimpan
air tanah dengan baik. Air yang datang akan langsung merembes dan hilang.
Sebaliknya jika matahari bersinar terik tanah berpasir akan menjadi kering dan
tandus.
Bagian tanah yang subur adalah lapisan teratas. Pada tanah berpasir lapisan
teratas senantiasa mudah dikikis air atau angin. Akibatnya tanah kehilangan
kesuburannya. Dengan demikian tanah berpasir umumnya kurang subur.
Seri Pertanian 21
Seperti halnya tanah liat, tanah berpasir sebenarnya kurang memenuhi
syarat untuk dijadikan media tumbuh yang baik. Namun demikian kita dapat
mengolah tanah berpasir itu menjadi media tumbuh yang baik dan memenuhi
syarat. Caranya adalah dicampur dengan tanah liat dan kompos. Tanah liat
berfungsi mengikat air sedangkan kompos memberikan unsur hara yang
diperlukan tanaman. Komposisi campuran kira-kira 50% tanah berpasir
dicampur 30% kompos dan 20% tanah liat.
2. Fungsi Kompos, Pupuk Kandang, dan Abu atau Sampah Organik
sebagai Media Tanam
Pada lahan-lahan tertentu seperti hutan, kebun dan daerah yang berpohon pada
umumnya menciptakan kesuburannya sendiri. Kesuburan tersebut terbentuk
karena kompos alami.
Daun yang gugur di atas tanah membusuk oleh bakteri. Maka jadilah sampah
organik itu kompos. Apakah kompos itu? Kompos adalah hasil pembusukan
sisa-sisa organik akibat bakteri pembusuk. Yang dimaksud sisa-sisa organik
di sini adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan dan manusia. Sampah seperti logam,
plastik, kaca, dan benda lain yang tidak hancur tidak termasuk sampah organik.
Proses terjadinya kompos secara alami berlangsung lamban jika
dibandingkan dengan kompos buatan. Dalam kompos buatan kita merangsang
kerja bakteri pembusuk sehingga mempercepat pembusukan sampah.
Seperti telah disinggung di atas bahwa kompos berasal dari sampah
organik. Dengan demikian setiap sampah organik pada dasarnya dapat dibuat
kompos. Kompos sangat berguna bagi tanaman karena kaya akan unsur hara
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
a. Proses Pembuatan Kompos
Sampah organik banyak kita jumpai di manapun kita berada, baik di desa
maupun di kota. Sampah organik tersebut antara lain, daun-daunan, jerami,
kotoran hewan, dan lain-Iain. A gar mempercepat proses pembusukan sampah
organik yang akan dibuat kompos sebaiknya dirajang menjadi potongan-
potongan kecil. Perlu diingat bahwa sampah yang akan dibuat kompos tidak
mengandung logam, kaca, plastik, dan benda lain yang tidak dapat hancur.
Dalam membuat kompos ikutilah petunjuk berikut ini.
(1) Sampah organik yang besar sebaiknya dirajang, makin kecil potongan
sampah semakin baik.
sampah
Pupuk kandang
urea, nitrogen
tanah
Gambar 1.17
Posisi tumpukan ketika dibalikkan.
Seri Pertanian 23
• Kompos warnanya cokelat kehitaman;
• Tidak mengeras; dan
• Tidak berbau busuk.
b. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah kotoran hewan yang sudah lama disimpan. Kotoran
hewan di kandang biasanya telah bercampur dengan sisa-sisa makanan.
Pupuk kandang yang baik dan dapat kita gunakan untuk media tanam
tanaman buah adalah kotoran hewan yang telah mengendap dalam waktu yang
cukup lama, atau sekurang-kurangnya 100 hari. Kotoran hewan yang masih
baru memiliki kandungan N yang cukup tinggi dan berbahaya bagi tanaman.
Selain itu zat organis yang terkandung di dalamnya belum terurai oleh bakteri
sehingga belum dapat diserap oleh akar tanaman.
Kotoran hewan yang telah menjadi pupuk kandang berwarna seperti
kompos dan tidak berbau.
Pupuk kandang sangat baik untuk tanaman karena banyak mengandung
unsur hara dan mineral. Selain itu pupuk kandang dapat memperbaiki struktur
tanah. Untuk mencampur tanah dalam pot gunakan pupuk kandang yang sudah
jadi atau tersimpan lama.
c. Abu Sampah Organik
Abu merupakan sisa pembakaran. Abu sampah organik tentu tidak sebaik
kompos atau pupuk kandang. Dan yang dimaksud abu di sini adalah sisa
pembakaran sampah organik yang berwarna kehitaman dan bukan abu-abu.
Mungkin proses membuat abu sampah organik jauh lebih sederhana dan
mudah jika dibandingkan dengan membuat kompos. Caranya tentu saja dengan
membakar sampah organik seperti jerami, daun-daunan, sisa-sisa pohon dan
sebagainya.
Abu sampah organik yang hendak dijadikan pupuk bukan berwarna putih
atau abu-abu, melainkan kehitaman. Oleh karena itu sampah organik yang
dibakar harus dijaga agar tidak sampai jadi abu putih. Karena abu sampah
organik yang berwarna putih sudah tidak mengandung unsur hara lagi. Jika
abu sampah organik sebagai sumber hara tanaman buah di dalam pot maka
harus dicampur dengan tanah liat dan tanah pasir. Tanah yang ideal merupakan
hasil pencampuran tanah liat, tanah pasir, dan abu organik dengan perbandingan
yang sama.
Seri Pertanian 25
Memang tidak semua tanaman buah cocok untuk ditanam di dalam pot
yang ditempatkan di pekarangan rumah Anda. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih jenis tanaman buah yang akan ditanam dalam pot adalah daerah
tempat tinggal, luas pekarangan, dan jenis buah, serta waktu Anda yang tersedia
untuk mengatur kondisi tanaman tersebut.
A. Kesesuaian Daerah dengan Tanaman Buah
Setiap tanaman, bukan hanya tanaman buah saja, menghendaki kondisi
lingkungan yang menguntungkan, Kondisi lingkungan ini mempengaruhi
pertumbuhan vegetatif (akar, batang, daun) dan generatif (bunga, buah).
Kondisi lingkungan tersebut antara lain tanah, suhu, dan curah hujan.
Dalam budidaya tanaman buah di dalam pot (Tabulampot), subur
tidaknya media tanam bukan merupakan satu-satunya faktor pengendali
yang amat penting. Jumlah tanaman buah yang ditanam di dalam pot
umumnya hanya sedikit sehingga kekurangan zat hara dapat diatasi dengan
pemberian pupuk buatan dan pupuk organik dalam jumlah sedikit dan tidak
banyak memerlukan biaya. Akan tetapi faktor suhu dan curah hujan
merupakan faktor yang amat penting, karena untuk merubah kondisi tersebut
diperlukan biaya yang amat besar. Sebagai contoh tanaman mangga
umumnya tidak sesuai ditanam di daerah Bogor, yang hampir sepanjang
tahun diterpa hujan. Tanaman ini hanya mau berbuah lebat bila ditanam di
daerah yang mempunyai bulan kering paling sedikit 4 bulan per tahun.
Sebetulnya tanaman ini dapat juga ditanam di Bogor, tetapi akan
menghasilkan buah yang sangat jarang. Atau dapat pula menghasilkan buah
yang lebat, tetapi harus ditanam di dalam rumah kaca. Ini tentu akan
membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Untuk memudahkan dalam menentukan jenis-jenis tanaman buah yang
sesuai jika ditanam dalam pot pekarangan rumah Anda, maka tabel 1 dapat
digunakan sebagai pedoman. Misalnya Anda tinggal di kota Jakarta maka
tanaman buah yang sesuai adalah tanaman buah yang terdapat pada kolom
5. Jika Anda tinggal di daerah Bandung yang merupakan daerah dataran
tinggi yang basah, maka tanaman yang sesuai terdapat di kolom 2.
Contoh daerah Contoh kota Contoh kota Contoh kota Contoh kota Contoh kota
Brastagi, Karo Bandung Malang Bogor Jakarta Surabaya
Medan Jogyakarta
Padang Surakarta
Palembang Denpasar
Jambi Kendari
Bengkulu Palu
Pontianak Semarang
Banjarmasin
Samarinda
Riau
Seri Pertanian 27
Bagi yang pekarangannya cukup luas, dapat memilih kedua-duanya,
tanaman yang secara alami bertajuk rendah atau yang bertajuk tinggi. Bisa
juga tanaman yang secara alami bertajuk tinggi dibuat menjadi bertajuk rendah
dengan cara pemangkasan.
Tabel 2
Penggolongan Tanaman Buah Menurut Tingginya Tajuk secara Alami
Rambutan Apel
Sawo Jeruk manis
Alpukat Jeruk siem
Duku Jeruk keprok
Nangka Jambu biji
Mangga Jambu biji
Jambu air Pisang
Gambar
Tanaman Buah Rambutan
yang dapat Berfungsi sebagai
Tanaman Hias dan Tanaman
Peneduh
D. Musim Berbuah
Pemilihan terhadap jenis tanaman buah, kadang-kadang juga tergantung pada
selera tentang musim berbuah tanaman tersebut. Ada yang menghendaki tanaman
buah yang dapat menghasilkan buah sepanjang tahun, dan ada yang meng-hendaki
tanaman buah hanya dapat berbuah pada musim-musim tertentu, Tanaman
belimbing dan jambu misalnya, dapat berbuah sepanjang tahun dan tidak mengenal
musim sehingga setiap saat kita bisa menikmatinya. Sebaliknya tanaman mangga,
duku, dan rambutan hanya berbuah pada musim-musim tertentu.
Tabel 4
Penggolongan Tanaman Buah Menurut Musim Berbuahnya
Berbuah Sepanjang Tahun Berbuah Musiman
Jenis Bulan Berbuah Bulan Musim Berbuah
Tanaman Jenis Tanaman
Paling Lebat Utama Sedikit
Belimbing manis Mei Alpukat Nov - Feb Mei - Juni
Pepaya Jan - Des Jambu monyet Jul - Sept Mei - Juni
Sirsak Mart - Des Cermai Sep - Nov -
Salak Mei - Des Durian Mart - Aprl Okt - Nov
Seri Pertanian 29
Nenas Jan - Des Duku Feb - Apr -
Jeruk Nipis Feb - Aprl Jeruk keprok Mei - Juni Nov - Juni
Sawo Mart - Nov Kapulasan Okt - Des -
Pisang Jan - Des Kweni Sep - Des -
Jambu air Jan - Des Kedondong Jan - Mart -
Jambu biji Feb - Mart Kemang Sept - Feb -
Jeruk limau Des - Feb Kecapi Nov - Des -
Nangka Jan - Des Lengkeng Jan - Feb -
Cempedak Sept - Nov Leci Feb - Mart -
Rambutan Nov - Feb Mart - Mei
Mangga Jul - Nov -
Manggis Nov - Feb -
Mundu Jul - Nov -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Alpukat 85 0,9 6,5 7,7 10 20 0,9 180 0,05 13 84,3 61
Apel 58 0,3 0,4 14,9 6 10 0,3 90 0,04 5 84,1 88
Arben 37 0,8 0,5 8,3 28 27 0,8 60 0,03 60 89,9 96
Bengkuang 36 0,4 0,4 8,8 4 12 1,1 170 0,03 35 90,0 86
Buah mentega (Bisbul) 55 1,4 0,3 12,8 15 18 0,6 0 0,04 20 85,1 (84)
Buah nona 39 0,7 (0,2) 9,7 43 17 0,8 55 0 33 89,0 (50)
Cempedak 101 1,7 0,6 25,2 27 20 0,8 0 0,08 22 71,5 58
Jambu air 116 3,0 0,4 28,6 (20) (30) (1,5) (200) (0) (15) 67,0 (30)
Jambu biji 46 0,6 (0,2) 11,8 7,5 9 1,1 (0) (0) 5 87,0 90
Jambu bol 149 0,9 (0,3) 12,2 14 28 1,1 25 0,02 87 86,0 82
Jambu monyet (buah) 56 0,6 0,3 14,2 29 16 1,2 130 0,02 22 84,5 67
Jeruk bali 64 0,7 0,6 15,8 4 13 0,5 25 0,02 197 82,6 90
Jeruk keprok 48 0,6 0,2 12,4 23 27 0,5 20 0,04 43 86,3 62
Jeruk garut 44 0,8 0,3 10,9 (33) (23) (0,4) (420) 0,07 31 87,3 71
Jeruk manis 45 0,9 0,2 11,2 33 23 0,4 (190) 0,08 69 87,2 72
Jeruk manis, air (sari) 44 0,8 0,2 11,0 19 16 0,2 (190) 0,08 49 87,5 100
Jeruk nipis 47 0,8 0,1 12,3 (40) (22) (0,6) 0 0,04 27 86,0 76
Duku 63 1,0 0,2 16,1 18 9 0,9 0 0,05 9 82,0 64
Durian 134 2,5 (3) 28,0 7,4 (44) 1,3 (175) 0,10 53 65,0 22
Erbis 70 0,6 (0) 18,9 11 (50) 1,1 10 0 16 80,0 33
Gandaria masak 68 0,7 0,1 18,0 85 (20) 1,0 1.020 0,03 111 80,8 70
Kedondong masak 41 1,0 0,1 10,3 15 22 2,8 233 0,08 30 88,0 58
Kesemek 78 0,8 0,4 20,0 6 26 0,3 2.710 0,05 11 78,2 87
Kokosan 86 1,6 (0,2) 13,0 22 38 1,3 20 0,04 3 85,0 64
Seri Pertanian 31
Mendapatkan
dan Memperlakukan
BAB 3
Bibit Tanaman
untuk Tabulampot
Saat anda memutuskan menggunakan bibit, pilih bibit yang telah dikenal dengan
baik sifat-sifat unggulnya. Penampilan bibit normal, baik, dan sehat. Ciri varietas
dan ciri asal perbanyakan bibitnya jelas, serta berasal dari pembibit atau
penangkar terpercaya.
Pemilihan bibit yang akan ditanam mutlak harus dilakukan sebelum
penanaman. Bibit yang akan ditanam harus memenuhi syarat sebagai berikut:
• bibit dalam keadaan sehat;
• jika bibit dari biji maka diambil dari biji yang cukup tua;
• tidak ada akar yang rusak;
• akar bibit dari tempat lain tidak membawa telur hama dan bebas penyakit;
• bibit sesuai dengan pilihan kita.
Ditinjau dari asal-usulnya bibit tanaman dapat dibedakan dalam beberapa jenis,
antara lain: bibit biji, bibit semai, bibit cangkok, bibit stek, bibit okulasi, dan bibit
umbi. :Bibit dalam jenis apapun yang penting memenuhi syarat-syarat di atas.
A. Bibit Biji
Bibit dari biji lazim disebut dengan benih. Kecuali pada beberapa jenis tanaman
tertentu biji tanaman dapat tumbuh jika ditanam. Biji yang kita jadikan benih
harus memenuhi syarat, antara lain biji tidak rusak, biji berumur tua atau dari
buah yang masak, biji kering dan tidak mengandung penyakit.
Tanaman pot yang baik ditanam dari biji umumnya terbatas pada jenis
tanaman kecil dan berumur pendek, misalnya sayuran, dan bunga-bunga
tertentu. Untuk rnengetahui bahwa biji yang akan kita tanam benar-benar
memenuhi syarat dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain:
Seri Pertanian 33
sebaiknya memiliki permukaan yang lebar dan terjamin keamanannya dari
gangguan hewan-hewan seperti semut, serangga, dan u nggas. Karena
persemaian ini bersifat sementara, maka pot bentuk apapun bisa digunakan
asalkan mampu menampung lebih dari satu tanaman bibit.
Supaya aman, persemaian hendaknya diberi peneduh. Maksudnya agar
tidak terkena banyak sinar matahari, atau terbawa percikan air hujan.
Penyiraman terhadap persemaian diusahakan dengan percikan, bukan siraman.
Tanaman yang tumbuh pada tempat persemaian adalah bibit yang harus
dipindahkan ke tempat penanaman yang sesungguhnya. Pertumbuhan tanaman
pada media tanam yang baru sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti
berikut ini.
Gambar 3.2
Salah satu Bentuk Tempat Persemaian
Seri Pertanian 35
yang terkelupas seluruhnya tertutup tanah. Ikatan harus kuat. Untuk menjaga
kelembabannya setiap hari cangkokan disiram dengan air, kecuali pada musim
hujan.
Apabila cangkokan berhasil, maka akan tumbuh akar yang menembus
tanah yang terbungkus sabut itu. Dengan demikian bibit cangkokan sudah bisa
dipotong dengan gergaji untuk ditanam dalam pot.
Menanam dengan bibit cangkokan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
• tanaman memiliki sifat asli pohon induknya
• tanaman cepat berbuah.
E. Bibit Stek
Mendapatkan bibit stek jauh lebih praktis jika
dibandingkan dengan bibit cangkok, karena
bibit bisa langsung ditanam tanpa banyak
pekerjaan seperti mencangkok. Yang
dimaksud dengan bibit stek adalah potongan
batang atau cabang pohon yang dapat tumbuh
jika ditanamkan dalam tanah.
Pembibitan dengan stek jauh lebih
menguntungkan. Cara penanaman stek pun
lebih sederhana. Kita tinggal memotong
batang atau cabang kemudian ditanam.
Namun demikian, ternyata tidak semua Gambar 3.4
tanaman dapat tumbuh jika ditanam stek. Bibit dari hasil Stek
Seri Pertanian 37
tanaman induk. Hati-hati mengelupas mata
tunas jangan sampai rusak. Kulit yang
berupa mata tunas jangan sampai kotor,
begitu juga batang tanaman induk yang
terkelupas. Tempelkan kelupasan mata
tunas dari tanaman induk ke tanaman
pangkal. Ikatlah hati-hati dengan tali. Setelah
itu pucuk tanaman pangkal kita potong
sebagian, dan jika tunas tempelan tampak
segar dalam beberapa hari serta ada tanda-
tanda tumbuh, potong seluruh tanaman
Gambar 3.5
pangkal. Jika tunas tempelan itu sudah
ibit yang dihasilkan dengan cara
tumbuh, maka bibit okulasi siap ditanam. okulasi.
Banyak masyarakat awam yang
menganggap sistem menyambung (bibit sambungan) itu juga bernama okulasi.
Anggapan demikian tentu tidak tepat. Menyambung bibit tanaman lebih tepat
disebut mengenten.
Antara mengenten dengan okulasi ada persamaan dan perbedaannya.
Persamaannya adalah menggunakan tanaman induk dan tanaman pangkal.
Yang menjadi tanaman induk juga berasal dari tanaman yang berkualitas baik
dan sudah berbuah. Bedanya, kalau okulasi menempel mata tunas, sedangkan
mengenten menyambut pucuk atau cabang muda tanaman induk ke tanaman
pangkal.
H. Bibit Umbi
Setiap tanaman berakar rimpang (umbi akar) umumnya bisa ditanam dengan
umbi. Yang termasuk tanaman berakar rimpang antara lain gladiol, amarilis,
sedap malam, garbera, talas, kunyit, jahe, lengkuas, dan lain-lain.
Bibit umbi umumnya mudah ditanam. Namun demikian, umbi yang akan
kita tanam sebaiknya dipilih yang. benar-benar baik dengan mata tunas yang
jelas. Umbi yang akan ditanam dipotong dengan pisau. Buang bagian yang
rusak atau busuk.
Pelaksanaan penanaman bibit dalam pot jauh lebih sederhana jika
dibandingkan dengan bercocok tanam di lahan pertanian. Secara umum
bertanam dalam pot dapat disusun melalui tahapan-tahapan seperti berikut ini.
• Tahapan persiapan.
Seri Pertanian 39
BAB 4
Pemeliharaan Tanaman
di dalam Pot
Memelihara mengandung arti menjaga dan merawat. Tanaman dalam pot adalah
peliharaan kita sehingga kita berkewajiban memeliharanya. Dengan menanam
tanaman dalam pot sudah barang tentu kita mengiginkan sesuatu dari tanaman
tersebut. Kita ingin menikmati buahnya, menikmati keharuman bunganya.
keindahan warna bunganya, bentuk pohonnya, dan lain-lain. Mustahil rasanya
tanaman memberikan sesuatu seperti yang diinginkan penanamnya tanpa
pemeliharaan yang baik. Jelasnya, bahwa tanaman membutuhkan
pemeliharaan.
Menjaga dan merawat tanaman berarti kita memperhatikan keadaan
tanaman, kesehatannya, pertumbuhannya, makanan-nya, dan segala
kebutuhannya. Tanaman yang tidak dipelihara sudah pasti hidupnya akan
merana sehingga hasilnya tidak akan memuaskan.
Tanaman sebagai makhluk hidup membutuhkan air, sinar matahari, zat
makanan, dan lain-lain. Sehingga jika kita membahas mengenai pemeliharaan
tanaman, maka kita berarti membicarakan tentang penyinaran, penyiraman, dan
pemupukan, pemangkasan dan pembentukan, pemberantasan hama dan penyakit,
dan bila perlu pemindahan tanaman ke pot atau media tanam yang baru.
Pemeliharaan tanaman yang baik sudah barang tentu akan memberikan
hasil yang sesuai dengan keinginan. Yang termasuk unsur pemeliharaan adalah
hal-hal yang akan kita bicarakan berikut ini.
A. Penyinaran
Dalam pelajaran Biologi disebutkan bahwa tumbuhan berhijau daun mengolah
zat makanannya melalui proses asimilasi dengan bantuan cahaya matahari.
Seri Pertanian 41
Di samping tanaman yang membutuhkan sinar matahari penuh, ada pula
tanaman yang hanya sedikit membutuhkan cahaya matahari. Jenis tanaman ini
lebih suka tinggal di dalam ruangan dengan cahaya ala kadarnya. Tanaman
yang tidak banyak membutuhkan cahaya matahari, antara lain palem, paku,
begonia, dan kuping gajah. Sebagian besar anggrek juga membutuhkan tempat
yang teduh.
Untuk tanaman yang hanya sedikit
membutuhkan cahaya matahari dapat
diletakkan di sudut ruangan dekat dengan
jendela. Masalahnya sekarang bagaimana
kalau ruangan sama sekali tidak mendapat
sinar atau cahaya matahari. Apakah lampu
listrik juga mampu memenuhi kebutuhan
cahaya bagi tumbuh-tumbuhan?
Tanaman seperti kuping gajah, begonia,
dan paku hanya membutuhkan sedikit Gambar 4.1
cahaya matahari. Apabila diletakkan di Penyinaran tanaman dengan
Menggunakan Neon
tempat yang mendapat cahaya matahari
penuh pertumbuhannya akan terganggu.
Apabila jenis tanaman ini diletakkan di luar ruangan, sebaiknya ditempatkan
di tempat yang teduh tetapi masih mendapat sinar matahari. Jika ditempatkan
di dalam ruangan dapat disinari dengan lampu bercahaya putih seperti neon
dan merkuri. Cahaya lampu neon dan merkuri berwarna putih, sama seperti
cahaya matahari.
Meskipun jenis tanaman ini cukup dapat disinari dengan lampu neon atau
lampu merkuri, sekali-kali perlu dibawa ke luar untuk memperoleh sinar matahari
yang sebenarnya.
B. Penyiraman dan Pemupukan
Setiap tanaman membutuhkan air. Air selain mengandung mineral juga
membantu kerja akar dalam menghisap zat-zat makanannya.
Pada saat assimilasi tanaman sangat membutuhkan air selain cahaya
matahari. Air menguap melalui daun. Proses seperti itu berjalan sepanjang
hidupnya. Oleh karena itu, tanaman selama hidupnya membutuhkan air dan
cahaya matahari.
Gambar 4.2
Tanaman di dalam pot membutuhkan air yang cukup
melalui penyiraman.
Seri Pertanian 43
Pupuk anorganik atau pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat oleh
pabrik. Ada beberapa kelebihan dari pupuk buatan ini, antara lain kerjanya
cepat, mudah penggunaannya, dan dosisnya mudah ditentukan.
Ditinjau dari jenisnya, pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan
dalam 2 jenis, yaitu pupuk makro dan pupuk mikro. Namun demikian, baik pupuk
makro maupun pupuk mikro sama dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk makro, pupuk yang mengandung unsur hara yang sangat diperlukan
oleh tanaman dalam jumlah yang banyak. Misalnya Nitrogen, Kalium dan Phospor.
Sedangkan pupuk mikro, yaitu pupuk yang mengandung unsur hara yang
diperlukan tanaman dalam jumlah terbatas. Misalnya zat besi (Fe), Mangan
(Mn) dan Kobal (Co). Tanaman hanya sedikit membutuhkan Fe, Mn, dan Co.
Untuk memperoleh pupuk anorganis dapat dibeli di toko-toko pertanian.
Perlu diingat bahwa pupuk anorganik kadang-kadang dibuat hanya untuk
memenuhi 1 unsur saja, misalnya Urea dan ZA kandungan utamanya N yang
sangat baik untuk pertumbuhan batang dan daun. Pupuk TSP kandungan
utamanya P, pupuk KCL kandungan utamanya K, dan lain-lain.
Penggunaan pupuk harus sesuai dengan jenis dan kebutuhan tanaman.
Seperti sudah disinggung di atas bahwa untuk tanaman yang diperlukan
kesuburan daunnya maka tepat.jika digunakan pupuk Urea atau ZA yang banyak
mengandung unsur N. Sedangkan jika tanaman untuk jenis buah-buahan dan
bunga lebih baik digunakan pupuk yang mengandung P dan K, seperti NPK,
TSP atau KCL.
Gambar 4.3
Cara-cara Pemberian pupuk pada tanaman
Seri Pertanian 45
Ada orang yang menggunakan cara membuang sebagian buah yang tumbuh.
Cara seperti ini pun dapat dibenarkan, tetapi risikonya terlalu tinggi. Buah yang
kita biarkan tumbuh mungkin rusak sehingga tidak ada lagi gantinya.
Memangkas tanaman pada hakikatnya membuang bagian tanaman yang
dianggap tidak bermanfaat bagi tanaman itu sendiri. Dalam pemangkasan
tersebut akhirnya diperoleh bentuk tanaman, misalnya bulat, seperti payung,
melebar, persegi, dan sebagainya.
Untuk memangkas tanaman dapat
digunakan alat-alat seperti gunting pangkas,
sabit dan benda tajam lainnya. Gunting
pangkas jauh lebih enak digunakan daripada
alat-alat lainnya.
Tanaman dalam pot, khususnya tanaman Gambar 4.4
Beberapa macam alat yang
hias, bentuk pohon mutlak diperlukan. Agar digunakan untuk memangkas
tanaman berbentuk indah maka perlu dibentuk. tanaman.
Pemangkasan termasuk salah satu usaha
untuk membentuk tanaman dalam pot. Selain
pemangkasan ada beberapa cara lain sebagai
usaha membentuk tanaman. Agar bentuk tanaman
berkembang seperti payung, misalnya, kita dapat
melakukan pengikatan terhadap cabang tanaman
seperti tampak pada gambar di samping.
Untuk mengikat cabang dapat digunakan
benang plastik atau tali yang tahan air. Waktu
Gambar 4.5
melakukan pengikatan hendaknya berhati-hati agar Membentuk tanaman
jangan sampai cabang tanaman patah atau rusak. dengan mengikat
cabangnya.
Cabang yang tumbuh lurus dapat diikat hingga
membentuk lengkungan ke bawah. Biarkan cabang tersebut dalam keadaan
terikat sampai bentuknya melengkung.
Beberapa jenis tanaman pot dan sayur-sayuran tumbuh merambat. Misalnya
tanaman kacang panjang, tumbuhnya merambat dan memanjang. Untuk jenis
tanaman ini diperlukan kayu penyanggah atau anjir. Anjir berfungsi sebagai
rambatan tanaman sehingga tumbuhnya tidak menjalar ke tanah.
Kadang-kadang tanaman seperti tomat dan terong karena berbuah lebat
mungkin tidak kuat menahan beban yang cukup berat itu. Terhadap keadaan
Seri Pertanian 47
lebih aman daripada menggunakan racun serangga.
Hama sudah barang tentu berbeda dengan penyakit. Hama umumnya
tampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya penyakit wujudnya
hampir tidak tampak kecuali dengan kaca pembesar atau mikroskop.
Penyakit tanaman dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan
unsur hara, cendawan, jamur, cuaca atau iklim. Namun pada tanaman pot jarang
sekali diserang oleh penyakit.
Tanaman yang diserang penyakit pada akar, misalnya tumbuhnya lamban
dan lambat laun tanaman mati. Tanaman yang terserang penyakit harus diobati.
Untuk mengobati tanaman perlu diketahui jenis penyakit dan penyebabnya. Jika
tanaman terserang penyakit akibat jamur, maka yang dibasmi adalah jamurnya.
Caranya dengan memotong bagian tanaman yang terserang penyakit kemudian
membakarnya. Penting mengetahui jenis penyakit dan penyebabnya untuk
memudahkan pengobatan dan pemberantasannya.
Mungkin saja tanaman terserang penyakit akibat kekurangan cahaya
matahari, atau kekurangan zat makanan tertentu. Maka penanggulangannya
dengan menambahkan kekurangan tersebut. Kalau kurang cahaya matahari
tentu saja kita pindahkan pot ke tempat yang cukup menerima cahaya matahari.
Jika kekurangan N, kita beri pupuk dengan Urea dan sebagainya.
E. Pemindahan Tanaman
Pot merupakan media tumbuh yang sangat terbatas. Tanaman yang kita tanam
terus berkembang makin lama semakin besar. Akarnya terus tumbuh melingkar-
lingkar di dalam media tanam yang terbatas itu.
Pada suatu ketika akar tanaman akan memenuhi pot. Dan keadaan ini tidak
boleh kita biarkan. Mungkin pot akan pecah karena desakan akar. Atau
pertumbuhan tanaman tiba-tiba menurun drastis. Kemungkinan tersebut bisa
saja disebabkan karena media kerja akar sangat terbatas. Untuk
menanggulangi hal tersebut maka tanaman perlu dipindahkan ke tempat tumbuh
yang baru dan lebih besar.
Untuk memindahkan tanaman dari pot satu ke pot yang lain, dari pot ke
alam, atau dari alam ke pot diperlukan beberapa persiapan. Sebelum
membongkar tanaman untuk dipindahkan, yang pertama kali kita lakukan adalah
mempersiapkan media tanam yang baru dan lebih besar. Jika media tanam itu
di dalam pot, maka persiapannya sama dengan mempersiapkan pada awal
Gambar 4.6
Cara Memindahkan
tanaman dalam pot.
Seri Pertanian 49
Masukkan lagi ke dalam pot
berikut tanah baru.
Tanaman kita
keluarkan dari pot.
Gambar 4.8
Memindahkan
Tanaman di tanam dalam
tanaman dari
Tanaman dipangkas. pot ke alam.
lubang.
Seri Pertanian 51
BAB 5
Teknik Budi Daya
Tanaman Buah di dalam Pot
Akhir-akhir ini bertanam buah-buahan di dalam pot sudah menjadi mode yang
menarik, karena tanaman buah dalam pot dapat menampilkan citra yang lebih
indah dan artistik, tidak memerlukan tempat yang luas dan khusus, serta dapat
ditaruh di mana saja. Bahkan setiap saat pot dapat dipindah-pindahkan sesuai
dengan keinginan kita. Namun tanaman ini memerlukan perhatian yang lebih
khusus daripada tanaman yang langsung ditanam di lapang, karena akar
tanaman dalam pot tumbuh pada lingkungan yang terbatas.
A. Jenis Tanaman Buah dalam Pot
Tanaman buah-buahan adalah tanaman yang menghasilkan buah serta dapat
dikonsumsi langsung begitu dipetik, Semula orang merasa ragu-ragu bahkan
memandang mustahil ada tanaman buah-buahan dapat tumbuh dan berbuah dalam
pot. Yang umum ditanam dalam pot adalah tanaman hias, bunga-bungaan, atau
paling tidak tanaman sayuran. Keraguan tersebut di atas memang beralasan, sebab
buah-buahan umumnya tumbuh tinggi besar dan baru berbuah setelah berumur
tahunan. Jadi, kalau buah-buahan ditanam dalam pot, potnya itu sebesar apa?
Barangkali karena pandangan di atas itulah maka ketika seseorang melihat
ada tanaman jambu, jeruk, mangga dan lain-lain dalam pot tumbuh dan berbuah
lebat orang merasa terheran-heran. Sebaliknya bagi kita yang gemar dan
berkecimpung dalam bidang pertanian keadaan seperti itu tidak mengherankan.
Bahkan pada saat ini manusia telah berhasil membuat terobosan untuk bercocok
tanam tanpa tanah, atau pertanian hidroponik.
Pertanian hidroponik, bertanam buah-buahan dalam pot, dan lain-lain
menunjukkan kemajuan teknologi pertanian, sekaligus menjawab keragu-raguan
pandangan tradisional terhadap dunia pertanian.
Seri Pertanian 53
Tanaman tersebut antara lain:
- belimbing manis (Averhoa carambola L)
- jambu biji (Psidium guajava L)
- sawo (Manilkaraacras (Mill) Fos berg) jambu air (Sygiurn aqualum (Num.
f) Alst) Sirsak (Anona muricata L) rambutan (Nephelium lappaceum L)
nanas (Ananas comocuc (L) Merr) belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L)
Dari berbagai jenis tanaman buah-buahan, tariaman berbagai jenis jeruk
lebih mudah tumbuh dan hidup dalam not. Beberapa jenis jeruk tersebut di
antaranya yaitu:
- jeruk besar (Citrus grandis (L) Osbeck)
- jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)
- jeruk lemon (Citrus lemon Linn)
- jeruk sitrun (Citrus medico L)
- jeruk garut (Citrus aurantium L)
- jeruk purui (Citrus amblycarpa)
Jenis tanaman buah-buahan lainnya yang dapat ditanam dalam pot:
- mangga (Mangifera indica L)
- jambu monyet (mete) (Anacardium occidentale L)
- alpukat (Persea americana Mill)
- manggis (Garcinia mangostana L)
B. Bentuk dan Ukuran Bibit
Bibit yang digunakan untuk ditanam dalam pot selain mempunyai syarat-syarat
seperti telah dijelaskan pada bagian yang lalu, juga sebaiknya jangan yang
berukuran besar. Jadi kira-kira bibit baru mempunyai tinggi 50-60 cm, dan
sedapat mungkin sudah mempunyai bentuk tajuk sesuai dengan yang diinginkan.
Dengan demikian nantinya tanaman akan lebih cepat berbuah karena tidak
tertunda oleh pemangkasan pembentukan tajuk.
C. Mempersiapkan Pot dan Media Tanam
Memilih pot yang sesuai dengan jenis tanaman merupakan bagian lain dari
persiapan bertanam dalam pot setelah mengidentifikasi tanaman. Pot berfungsi
menyediakan media tumbuh bagi tanaman. Dengan demikian pot sangat
berperanan dalam menentukan kesempurnaan dan kelangsungan hidup
tanaman di dalamnya.
Seri Pertanian 55
Pot yang digunakan untuk menanam tanaman buah bisa berupa pot yang
terbuat dari tanah liat, pot semen, pot kayu atau pot yang berasal dari drum
bekas. Yang penting harus mempunyai ukuran yang cukup besar minimal 30 x
30 x 30 cm3. Maksudnya agar pot mampu menampung akar lebih banyak
sehingga tidak perlu terlalu sering mengganti. Sebagai batasan, ukuran lebar
mulut pot tidak boleh terlalu jauh berbeda dengan lebar tajuk tanaman. Selain
itu pot yang digunakan untuk tanaman buah sebaiknya yang mempunyai bentuk
agak memanjang ke bawah, karena umumnya akar tanaman buah cenderung
tumbuh ke bawah. Bila ingin menggunakan drum bekas sebagai pot, sebelum
digunakan sebaiknya dipercantik dulu, misalnya di cat atau di masukkan ke
dalam pot hias dari kayu dan anyaman bambu. Bagian bawahnya juga harus
dilubangi dulu agar air dalam pot yang berlebihan dapat keluar melalui lubang
tersebut.
Setelah menyiapkan pot, kita perlu menyiapkan media tanam. Media tanam
yang digunakan dapat berupa campuran tanah liat, pasir, pupuk kandang atau
kompos dengan perbandingan 1:1:1. Bila tanahnya diambil dari tanah kebun
yang tidak terlalu liat, perbandingan tanah : pasir : pupuk kandang/kompos dapat
diganti menjadi 2:1:2. Dan bila tanah kebunnya banyak mengandung pasir
(sangat porus), maka sebaiknya diberi tanah liat dengan perbandingan tanah
kebun : tanah liat : pupuk kandang/kompos 2:1:2. Selain tanah kebun, media
tanam juga bisa berupa tanah buangan sampah, yang sudah disucihamakan
dulu dengan cara direbus atau digoreng. Setelah disucihamakan, tanah buangan
sampah perlu dicampur dengan tanah liat, pasir, dan pupuk kandang/kompos
dengan perbandingan tanah sampah : tanah liat : pasir : kompos kurang lebih
3:2:2:1.
Bahan-bahan lainnya yang perlu ditambahkan ke dalam media tanam antara
lain pupuk buatan, kapur pertanian, dan tepung tulang.
• Pupuk buatan yang diberikan dapat berupa pupuk NPK (15-15-15)
sebanyak 50-100 gram, atau 20-30 gram urea, 40-50 gram TSP, dan 40-
50 gram KC1 bergantung dari besarnya pot.
• Kapur pertanian/dolomit. Kapur pertanian fungsinya untuk menaikkan pH
tanah. Dosis yang digunakan ± 25 gram/10 kg media tanam. Apabila pupuk
pertanian sulit didapat, diganti dengan abu pembakaran dengan takaran +
1 liter/10 kg media tanam.
Gambar 5.3
Mempersiapkan Pot dan Media Tanam.
Seri Pertanian 57
bibit dapat dimasukkan tanpa menemui kesulitan. Sebelum bibit ditanam,
pembungkus akar bibit (keranjang/plastik) dilepaskan terlebih dahulu dengan
menggunakan gunting atau pisau yang tajam. Bila terlihat ada yang membelit
hendaknya diluruskan dengan hati-hati dengan cara mengorek-korek tanah di
sekitarnya. Kalau bibit tersebut berupa bibit okulasi yang baru saja dicabut
dari lapang (bibit puteran), sebaiknya akar tunggangnya dipotong terlebih dahulu
barang 3-4 cm agar tidak terlalu dalam menancap di dalam pot.
(2) Membuat
(1) Kantong
lubang tanam.
plastik/
keranjang
dilepaskan.
(3) Tanaman
dimasukkan
dan (4) Diberi
ditambah penggapit dan
media tanam disiram
secukupnya. secukupnya.
Gambar 5.4
Tahap-tahap penanaman tanaman buah dalam pot.
Gambar 5.5
Langkah-langkah Menempatkan Pot.
Seri Pertanian 59
Adakalanya bentuk pot yang digunakan tidak sedap dipandang. Bila
menginginkan pot tidak tampak, pot dapat dimasukkan ke dalam pot lain yang
lebih cantik dan lebih besar, misalnya pot kayu atau pot keranjang yang sering
disebut sebagai pot luar. Bila ruang antara pot dalam dan pot luar masih longgar/
ruangan tersebut dapat diisi dengan kerikil atau batu koral sehingga pot dalam
betul-betul tidak tampak.
2. Penyiraman
Penyiraman tanaman buah dalam pot dapat dilakukan 2 kali sehari, pagi dan
sore kecuali kalau ada hujan. Air yang disiramkan jangan terlalu banyak, sebab
akan dapat menghilangkan unsur-unsur hara yang terdapat dalam media tanam.
Jadi bila sudah ada air keluar melalui lubang pot bagian bawah, penyiraman
harus buru-buru dihentikan.
Bila musim kemarau tiba, biasanya daun-daun
dan bagian-bagian tanaman lainnya penuh dengan
debu-debu halus sehingga tanaman tampak kusam
dan tidak segar. Debu-debu tersebut harus
dihilangkan karena di samping membuat tanaman
tidak segar juga dapat mengganggu jalannya
fotosintesa. Caranya, pada waktu menyiram pot
seluruh bagian tanaman juga harus ikut disiram Gambar 5.6
sampai basah dan debu-debu yang menempel pada Bila Musim Kemarau Tiba,
Tajuk Tanaman juga Harus
daun dan rantingnya dapat larut oleh air. Agar Disiram.
tanaman tidak rusak karena siraman air ini, maka
penyiraman jangan dilakukan langsung dengan selang, ember atau gayung
tetapi sebaiknya menggunakan gembor atau nozle yang dipasang di ujung
selang sehingga jatuhnya air dapat lebih lembut.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan lebih sering daripada tanaman di lapang tetapi jumlahnya
sedikit-sedikit. Pupuk kandang atau kompos dapat diberikan 3 bulan sekali
atau setelah media tanam dalam pot sudah kelihatan turun atau berkurang.
Banyaknya ± 1-2 liter untuk pot kecil dan ± 1 ember untuk pot besar.
Sedangkan pupuk buatan dapat diberikan sebulan sekali atau tiga bulan
sekali bersamaan dengan pemberian pupuk kandang/kompos. Pupuk buatan
yang digunakan dapat berupa pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 50-75 gram/3
Seri Pertanian 61
dilakukan ± 1 minggu sesudah pemupukan atau sesudah musim berbuah. Dan
jangan lupa sesaat sebelum pemupukan tanaman harus disiram air yang cukup.
Prinsip dan langkah-langkah pembentukan tajuk adalah sebagai berikut.
• Bentuk tanaman dalam pot dibuat perdu dengan batang pokok yang pendek
10-35 cm, dihitung dari permukaan media tanam. Tanaman-tanaman yang
secara alami bertajuk kecil seperti jeruk dan jambu biji, batang pokoknya
dapat dibuat lebih pendek, 10-25 cm. Dan tanaman yang relatif lebih besar
seperti mangga dan rambutan dapat dibuat lebih panjang, antara 20-35
cm atau bergantung selera.
• Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman tumbuh cukup kuat, kira-
kira 2 bulan sesudah tanam. Mula-mula ujung tanaman dipotong dengan
menggunakan gunting pangkas hingga tinggal 15-40 cm. Beberapa hari
kemudian tunas-tunas akan muncul pada ketiak daun. Tunas yang tumbuh
di bagian bawah dipotong dan disisakan ± 3 tunas di bagian atas. Biarkan
tunas ini tumbuh menjadi cabang primer. Bila menginginkan bentuk tajuk
yang sederhana maka pemangkasan pembentukan tajuk diakhiri sampai
langkah ini. Untuk selanjutnya tinggal melanjutkan pada pemangkasan
pemeliharaan. Namun bila menginginkan bentuk tajuk yang lebih komplek,
boleh dilanjutkan dengan pembentukan cabang sekunder dengan mengikuti
langkah berikut ini. Beberapa bulan kemudian setelah cabang primer
berukuran 20-25 cm, ujungnya dipotong hingga tinggal 15-20 cm. Beberapa
hari kemudian tunas-tunas akan muncul di ketiak daun. Sisakan 2-3 tunas
yang paling atas saja dan biarkan tumbuh menjadi cabang sekunder.
Gambar 5.7
Beberapa Bentuk Dasar Tajuk Tanaman Buah dalam
Pot.
Seri Pertanian 63
3) Tungau daun atau gurem (mijt)
Tungau daun yang mengganggu pohon buah-buahan ialah jenis tungau putih yang
merusak daun pepaya; tungau merah (Tenui-palpus cuneatus F et R) merusak
daun-daun dan ranting-ranting tanaman jeruk; dan tungau daun (Eriophyes sp)
merusak kulit buah jeruk manis, jepun, citroen jepang, pompelmoes dan rough lemon.
Pemberantasannya yakni disemprot dengan tepung belerang atau derris
(tuba). Pada jeruk, penyemprotannya dilakukan pada waktu buah itu berumur
lebih kurang 3-4 bulan.
4) Belalang dan jengkerikgangsir
Ada jenis belalang Aularchus miliaris L (walang setan), warnanya langka, dan
gemar pada tanaman jeruk. Sedang walang kayu (Valanga nigricornis zehntneri
Kraus) yang berwarna coklat abu-abu gemar pada tanaman pisang, mangga,
nangka, kluwih. Kebun buah dekat hutan jati sering habis dimakan daunnya
oleh walang tersebut, karena walang itu juga menjadi hama pohon-pohon jati
yang sangat merugikan.
Jenis obat racun agaknya kurang berhasil dalam pembe-rantasan ini.
Karena walang tersebut tahan terhadap racun.
Campuran sabun dan minyak ikan yang disemprotkan lebih mendatangkan hasil.
Cara yang paling baik ialah dikumpulkan atau digepyok dengan sapu lidi dan
kemudian dimatikan. Jengkerik dan gangsir adakalanya mengganggu tanaman bibit,
akan tetapi jarang mendatangkan kerusakan. Memberantasnya yaitu lubang gangsir
atau Jengkerik digenangi air. Hewan-hewan yang keluar dikumpulkan dan dimatikan.
5) Rayap
Rayap banyak jenisnya. Ada jenis yang hanya makan bagian-ba-gian tumbuh-
tumbuhan yang sudah mati, tetapi ada pula jenis yang makan bagian tumbuh-
tumbuhan yang masih hidup. Jenis yang terakhir inilah yang harus diberantas.
Biasanya yang dimakan ialah akar atau pangkal pohon. Pohon buah-buahan
yang mendapat serangan rayap ini ialah pepaya.
Cara memberantasnya tidak mudah. Untuk mencegahnya ialah, dengan
melumuri pangkal pohon dengan ter atau warangan.
6) Kepik atau kepinding (Wantsen, Heteroptera)
Sejenis serangga yang merusak bagian tanaman dengan menghisap air daun/
tangkai yang masih muda dan lunak kulitnya. Tanaman yang diserang hjdupnya
akan merana.
Seri Pertanian 65
Pemberantasannya ialah dengan membongkar sama sekali tanaman yang
diserang. Dari sekian banyak hama yang paling membahayakan ialah kutu daun
dan ulat.
b. Penyakit
Penyakit adalah gangguan yang disebabkan bukan oleh binatang. Penyakit ini
dapat disebabkan oleh:
1) kekurangan zat makanan,
2) tidak cocok dengan daerahnya,
3) diserang sebangsa cendawan.
Yang akan diterangkan di bawah ini hanyalah penyakit yang disebabkan
oleh cendawan.
Pohon buah-buahan yang biasa mendapatkan gangguan antara lain, pohon
jeruk dan mangga. Penyakit pohon jeruk umpamanya penyakit kulit
(Phytopthora), Fusarium, Diplodia, Gloeosporium, Phoma, dll.
Pemberantasannya bergantung dari jenis penyakitnya. Luka-luka bekas
pemangkasan agar tidak menjadi sarang penyakit hendaklah dilumuri dengan
ter atau parafin. Jenis penyakit lain biasanya dapat diberantas dengan
menyemprot bubur bordo, bubur belerang, dsb.
c. Obat-obat untuk Memberantas Hama dan Penyakit
Obat-obat untuk memberantas hama dan penyakit, yaitu:
1) Obat untuk memberantas hama atau insect disebut insektisida dan ini ada dua
macam ialah racun kulit dan racun perut. Racun kulit yang banyak dipakai ialah
emulsi minyak tanah, emulsi sabun dan spiritus, carbolenium, air kapur, derris,
cairan tembakau, dll. Racun perut yang banyak dipakai ialah arsenat timah.
2) Obat-obat untuk memberantas jamur atau fungi disebut fungisida, misalnya
bubur bordo, dll.
Untuk memberantas hama dan penyakit, sekarang banyak dipergunakan
HCH, DDT, Toxaphene, Deldrin, Endrin, dan sebagainya.
Bagaimana cara mempergunakan obat-obat tersebut, dapat dibaca dari
keterangan yang dilampirkan pada obat-obatan tersebut.
6. Penggantian Media Tanam dan Pot
Jumlah akar tanaman yang ditampung di dalam pot semakin lama akan semakin
banyak, dan suatu saat pot tersebut tidak mampu lagi menampung akar yang
(a)
(b)
(c)
Cara mengganti pot ini mudah. Pertama-tama siapkan pot yang ukurannya
lebih besar beserta media tanam persis seperti pada waktu penanaman yang
pertama. Dasar pot yang baru ini juga perlu diberi kerikil atau pecahan genting
Seri Pertanian 67
seperti pot yang pertama. Kemudian siramlah pot lama yang masih berisi tanaman
dengan air secukupnya, lalu angkatlah tanah berikut tanamannya. Apabila sulit,
pot bisa dibalik dan tanah berikut tanamannya disangga dengan tangan, lalu pot
ditarik ke atas dengan hati-hati. Setelah lepas, kerikil atau pecahan genting yang
biasanya terikut pada dasar media tanam dipisahkan atau dibuang. Kemudian
masukkan tanaman berikut dengan medianya yang lama ke dalam pot baru yang
sudah terisi sedikit media tanam. Masukkan lagi media tanam secukupnya hingga
antara pot baru dan media lama dapat terisi penuh. Kemudian siramlah dengan
air secukupnya supaya media tanam sedikit memadat dan merapat.
Bila pot terpaksa tidak diganti dengan yang lebih besar, misalnya karena
pot sudah berukuran cukup besar, maka bisa lakukan cara berikut. Setelah
tanaman diangkat seperti tadi, kemudian seperempat tanah bagian samping
dan bawah dipotong dengan menggunakan pisau. Lalu pot yang sudah kosong
diperiksa apakah bahan penyaringnya masih berfungsi atau tidak. Bila masih
ada, tinggal memberi sedikit media tanam baru dan kemudian tanaman berikut
tanahnya dimasukkan. Bila bahan penyaring sudah tidak ada, sebelumnya harus
diberi bahan penyaring dulu baru media tanam dimasukkan. Setelah tanaman
dimasukkan, lalu ditutup dengan media tanam baru dan disiram secukupnya.
Karena disini dilakukan pemangkasan akar, maka jumlah air yang diserap oleh
tanaman jadi berkurang. Agar tanaman tidak kekeringan atau layu, penguapan
juga harus dikurangi dengan cara memetik atau memangkas sebagian daun
dan ranting yang sudah dianggap tidak perlu.
Saat panen sangat dipengaruhi oleh jenis tanaman itu sendiri. Ada tanaman buah-
buahan yang bisa cepat dipanen, dan ada pula yang lama baru bisa dipanen.
Tanaman buah-buahan umumnya berbuah secara musiman, terutama buah-
buahan yang tumbuh di alam bebas. Tetapi tanaman dalam pot sebenarnya
bisa berbuah kapan saja.
Terjadinya musim buah-buahan sangat bergantung pada keadaan cuaca
alam atau iklim. Musim mangga berbuah biasanya disertai datangnya angin
kumbang (di Cirebon). Angin membantu penyerbukan bunga sehingga menjadi
buah. Mungkin saja pada; waktu tertentu pohon mangga berbunga tanpa disertai
angin kumbang, tetapi ternyata buahnya tidak sempurna sebagaimana biasanya.
Misalnya buahnya tidak lebat.
Hama biasanya hidup mengikuti pengaruh alam. Hama rayap yang
memakan akar tanaman datang pada akhir musim kemarau atau awal musim
hujan, Mungkin pada saat itu untuk tanaman yang peka terhadap rayap tidak
akan berbuah pada saat-saat seperti di atas. Di sekolah-sekolah khusus
pertanian ilmu iklim dipelajari tersendiri.
Tanaman buah-buahan umumnya bisa dipanen antara 1-2 kali dalam
setahun. Untuk jenis tanaman tertentu bahkan ada yang sampai 3 kali panen,
tergantung dari usaha membudidayakannya.
Dari sekian banyak tanaman buah-buahan di daerah tropis seperti Indonesia,
musim buah-buahan terjadi rata-rata pada musim kemarau. Berarti tanaman
mulai berbuah pada pertengahan atau akhir musim hujan.
A. Waktu Pemetikan
Buah yang dihasilkan oleh tanaman buah di pekarangan sempit umumnya bukan
untuk dipasarkan melainkan hanya untuk konsumsi keluarga. Oleh sebab itu,
Seri Pertanian 69
pemanenan buah sebaiknya dilakukan bila sudah benar-benar matang dengan
tanda-tanda yang dapat dilihat dari warnanya, baunya, atau dari penampilannya
seperti diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel Tanda-tanda Kemasakan Buah Secara Fisiologik
Anggur Kulit buah diselaputi oleh lilin, berwarna keputih-putihan, anggur yang
berwarna putih kehijauan akan tampak transparan.
Apel Bekas perhiasan bunga di ujung buah sudah mekar. Bila ditepuk akan
berbunyi ringan.
Belimbing Kulit buah berubah warnanya menjadi kuning atau kemerahan.
Duku Warna berubah menjadi kuning muda atau kecoklatan.
Durian Baunya harum, bila ditepuk bunyinya seperti berongga atau buah
sudah jatuh.
Jeruk Pangkalnya akan berubah menjadi kuning/kemerahan. Kulitnya halus
mengkilat. Bila dipegang agak lunak/empuk.
Mangga Warna pangkal buahnya akan berubah menjadi kekuningan/kemerahan.
Mangga manalagi akan berubah menjadi kebiru-biruan.
Nangka Duri sudah jarang, bau harum, bila ditepuk berbunyi seolah-olah
berongga.
Nanas Pangkal buah menguning, mata-matanya melebar dan baunya harum.
Pisang Kulit berubah menjadi kekuningan atau buah sudah membulat sehingga
sudut-sudutnya tidak nampak.
Pepaya Kulit bagian ujung agak ke tengah berubah warnanya menjadi
kekuningan atau kemerahan.
Sirsak Matanya sudah jarang, warna agak suram, bila ditepuk-tepuk bersuara
seperti berongga.
Sawo Kulitnya menjadi licin dan berwarna kekuningan, kemerah-merahan.
Bila dilukai tidak mengeluarkan getah.
Rambutan Kulit/rambutnya berubah menjadi kunig/kemerahan.
Leci Kulit buah berubah menjadi merah keunguan.
Seri Pertanian 71
Buah yang memerlukan pemeraman adalah buah yang dipanen masih agak
keras dan belum nikmat untuk dimakan. Pemeraman ini akan menjadikan
buahnya pun lebih empuk dan lebih nikmat.
Caranya, dengan menyimpannya di dalam kardus atau keranjang, Sebelum
buah dimasukkan, dasar keranjang atau kardus dialasi dulu dengan potongan-
potongan kertas, dedaunan, merang, atau jerami, kemudian buah disusun di
atasnya. Untuk buah mangga, di atas buah ditutup lagi dengan potongan-
potongan kertas atau jerami dan kemudian buah disusun lagi hingga berlapis-
lapis. Demikian seterusnya sampai kardus atau keranjang penuh. Sedangkan
untuk buah sawo dan buah pisang, tidak perlu dibuat berlapis-lapis tetapi kardus
langsung diisi penuh. Bila sudah penuh, kemudian ditutup dengan potongan
kertas yang tebal dan diikat dengan tali supaya tutup kardus tidak mudah
terbuka. Kardus kemudian ditempatkan di tempat yang teduh, kering, dan hangat.
Dua sampai tiga hari kemudian atau setelah buah empuk bila dipegang maka
berarti buah sudah siap untuk disantap. Khusus untuk sawo sebelum diperam
harus dicuci lebih dulu sampai lapisan kasar berwarna coklat hilang, lalu
ditiriskan, kemudian baru diperam. Jangan lupa, hanya buah-buah yang sehat
saja yang boleh diperam dan disimpan, sedang buah yang sakit, yang retak,
yang memar, dan yang pecan dibuang saja.
Untuk buah jeruk keprok, pemeraman seperti di atas tidak perlu dilakukan.
Buah cukup ditempatkan di keranjang/tempat buah dan ditaruh di tempat yang
kering dan tidak panas. Dua sampai tiga hari keraudian buah sudah enak untuk
dimakan.
Sebetulnya tanpa pemeraman, buah juga dapat
matang dan nikmat dimakan, tetapi memerlukan
waktu yang agak lama dan tidak serempak. Oleh
sebab itu, bila dikehendaki tidak cepat matang dan
tidak matang secara serempak, buah tersebut tidak
perlu diperam, asal sewaktu memetik buah sudah
benar-benar tua.
Gambar
Buah ini disimpan di tempat yang kering dan tidak
Pemeraman Buah dalam
Kardus. dingin, tetapi bukan di lemari pendingin, karena buah
tidak bisa matang. Selanjutnya buah yang berbentuk
tandan seperti pisang, tidak perlu dipotong-potong atau dipisah-pisahkan, agar
tidak masak secara serempak sehingga dapat dimakan sedikit-demi sedikit.
Seri Pertanian 73
DAFTAR PUSTAKA