Anda di halaman 1dari 9

1.

MENCANGKOK

Mencangkok adalah salah satu cara murah dan mudah untuk mengembangbiakkan
tanaman.Pencangkokan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatu
tumbuhan, sehingga pemanfaatan terhadap tumbuhan tersebut menjadi lebih
optimal. Misalkan pencangkokan pada tumbuhan rambutan, dengan mencangkok tumbuhan
rambutan, kita bisa mendapatkan buah yang lebih baik dari tumbuhan tersebut dan tentunya
masa tumbuh yang relatif lebih singkat

Adapun keuntungan dari mencangkok adalah:


 Kita bisa memperoleh tanaman yang berbuah lebih cepat dari seharusnya.
 Mutu produksi yang diperoleh sama dengan tanaman induknya.

Adapun kekurangannya dari mencangkok adalah:


 Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih
mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal dari biji.
 Memiliki kanopi yang lebih kecil dan produksi yang lebih sedikit dibandingkan
dengan yang dapat dihasilkan pohon induknya.

Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana cara untuk mencangkok tumbuhan. Cara ini
dapat dilakukan pada tumbuhan berkayu yang mudah dicangkok. Seperti pohon Mangga

Alat dan bahan


1. Satu buah pisau
2. Tali plastik / tali bambu
3. Plastik transparan / sabut kelapa / ijuk
4. Tanah yang agak basah dan subur

Cara kerja
1. Carilah dahan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil
2. Ukurlah dari batang pohon paling sedikit 10 cm
3. Kupaslah kulit dahan yang akan dicangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ±
5 cm
4. Setelah selesai dikupas, keriklah lendir / kambium dengan perlahan agar kering.
5. Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6. Selanjutnya, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah
tidak jatuh.

Setelah pekerjaanmu selesai, paling sedikit seminggu sekali kamu lihat dan
teliti cangkokanmu. Apabila kering, segera disiram dengan membuka tali pengikat
bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, akan tumbuh pada bagian yang
dibungkus tanah. Jika akarnya sudah cukup, segera potong cangkokanmu dan tanam
di tanah yang subur
2. STEK BATANG

Stek batang adalah memotong atau memisahkan bagian tumbuhan untuk membuat individu baru dengan
cara di semaikan.

Tujuan Penyetekan adalah untuk mengoptimalkan pembentukan sistem perakaran baru. Sementara stek
yang dilakukan pada bagian bawah tanaman seperti stek akar bertujuan untuk mengoptimalkan
pembentukan sistem bagian atas tanaman. Sementara stek daun bertujuan untuk pembentukan sistem
perakaran dan batang tanaman.

Tahapan Stek Batang

Secara umum, ada 3 jenis stek batang, yakni:

 Stek Lunak. Adalah stek yang diambil dari cabang muda atau sedang dalam masa pertumbuhan
 Stek setangah Lunak. Adalah stek yang diambil dari cabang tanaman yang tidak tumbuh lagi dan
berada dalam proses menuju batang tua. Biasanya diambil pada batang yang usianya kurang dari 1
tahun.
 Stek Keras. Adalah stek diambil dari batang yang sudah sangat keras dengan umur lebih dari satu
tahun.
1. Tahap Persiapan Stek Batang
Langkah pertama adalah menyiapkan media tanam yang terdiri atas campuran tanah, pupuk
kompos/kandang dan arang sekam/sekam mentah dengan perbandingan 1:1:1. Setelah benar-benar
tercampur merata, masukkan media tanam tersebut dalam polybag atau wadah lain/pot berukuran
kecil/sedang. Jangan isi wadah/polybag penuh namun sisakan 3 cm di bawah bibir wadah/polybag. Siram
dengan air sampai media tanam benar-benar basah seluruhnya.

2. Pemotongan Batang
Tahap berikutnya yakni pemotongan batang yang akan di stek. Pada tahap ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan tergantung pada jenis batang yang akan di stek.

Stek batang lunak & setengah lunak

Potong batang tanaman dengan panjang berkisar 10 atau 12,5 cm dan diameter 0,5 cm. Setelah itu buang
daun pada bagian bawah batang dan sisakan beberapa helai saja.

Stek batang keras

Untuk stek jenis ini, potong batang dengan panjang antara 15 s/d 20 cm. Yang perlu diingat adalah
pemotongan harus dilakukan dibawah bagian batang yang lunak. Setelah itu, sisakan antara 3-4 helai daun
pada bagian atas batang. Potong daun yang terlalu lebar hingga tersisa setengah bagian saja.
3. Penyambungan Batang
Tahap ketiga yakni penyambungan batang stek. Untuk mendapatkan hasil stek yang optimal, kita bisa
menggunakan zat perangsang pertumbuhan alami. Zat ini bisa kita buat sendiri dan untuk artikel
lengkapnya bisa anda baca disini. Cara penggunaannya sangat mudah yakni cukup dengan
memasukkan/mencelupkan bagian pangkal batang yang akan distek kedalam zat perangsang tumbuh (ZPT)
tersebut. Setelah itu sambungkan pangkal stek itu dengan batang yang telah disayat/dibelah sebelumnya.
Setelah tersambung sempurna, bungkus dengan plastik transparan supaya mendapat asupan sinar matahari
langsung sehingga terhindar dari kemungkinan terkena penyakit jamur. Tempatkan batang stek di tempat
yang teduh sampai jangka waktu sekitar 1 minggu.

4. Perawatan Hasil Stek


Setelah 1 minggu, anda bisa cek stek batang tersebut karena biasanya sudah terlihat tumbuh daun baru
yang masih segar. Selain itu, terlihat pula bagian pangkal sambungan sudah mulai berakar. Setelah 1 bulan,
biasanya tanaman hasil stek sudah dapat dipindah ke wadah/pot yang lebih besar. Jangka waktu ini tidak
pasti dan hanya sebagai gambaran saja karena semua bergantung pada jenis tanaman yang distek.

Setelah dipindahkan ke wadah yang lebih besar, rawatlah hingga tumbuh dan berkembang dengan baik
sebelum nantinya dipindahkan ke lahan pertanian. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah jangan
sampai tanaman hasil stek mengalami kekeringan, sehingga dapat membuat tanaman layu bahkan mati.
Namun jangan pula menyiram tanaman berlebihan karena kelebihan air akan mengganggu sistem
perakarannya dan mendorong munculnya penyakit busuk akar yang beresiko pada kematian tanaman.
3. STEK DAUN
Cara stek daun Cocor Bebek sangat mudah karena memiliki daun tua yang lunak sehingga dapat dikembangbiakan
secara vegetatif.

1. Alat dan Bahan Stek Daun Cocor Bebek


Berikut ini adalah hal yang harus dipersiapkan jika hendak menanam Cocor Bebek melalui stek daun.

 Tanaman cocor bebek

Tanaman cocor bebek yang digunakan untuk perbanyakan pada umumnya dipilih tanaman dewasa. Tanaman yang
telah mengalami fase produktif ketika dilakukan pemotongan akan memacu untuk regenerasi. Daun yang dibutuhkan
untuk stek juga adalah daun yang sudah dewasa. Hal tersebut menentukan metabolisme dan regenerasi yang telah
sempurna dari bagian daun.

 Polybag

Polybag adalah kanting plastik tebal yang tidak tembus cahaya matahari. Kantong ini akan digunakan sebagai
wadah media. Bagian daun Cocor bebek yang telah di stek akan dimasukan ke dalam polybag untuk masa
regenerasi sel dan jaringan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

 Tanah

Tanah adalah media tanam yang paling melimpah. Tanah mampu menyimpan berbagai mineral dan unsur hara
yang akan dijadikan nutrisi untuk tanaman. Tanah juga mampu menyimpan air yang sangat dibutuhkan untuk
tanaman bertahan hidup. Media tanam tanah dapat diganti dengan media lainnya, namun untuk penanaman
budidaya Cocor Bebek penggunaan tanah yang direkomendasikan.

 Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Pupuk ini telah melewati masa fermentasi sehingga
kadar asam menurun dan bau hilang. Pupuk kandang bisa dibuat sendiri dengan mudah. Pupuk kemasan pun
sudah dapat dibeli di toko pertanian. Pupuk kandang dapat digani dengan pupuk lainnya seperti pupuk kompos.

2. Langkah – langkah Stek Daun Cocor Bebek


Langkah secara teknis budidaya stek daun adalah dengan cara memotong daun. Berikut adalah cara
memperbanyak Cocor Bebek dengan mudah.

 Pemilihan Daun

Daun yang akan dipotong yakni pada daun dewasa atau tua. Hal
ini sangat penting sekali karena daun Cocor Bebek yang telah memasuki fase dewasa dapat mengurangi resiko
organ cepat membusuk.

Daun muda akan menyulitkan pertumbuhan karena perkembangan yang belum sempurna.

Berikut ini adalah langkah awal dalam cara stek daun Cocor Bebek bagi anda yang baru belaja bercocok tanam.

 Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah yang sebaiknya dilakukan sebelum pemindahan stek daun Cocor Bebek. Pengolahan dapat
dilakukan di tanah maupun secara langsung di Polybag. Tanah yang akan digunakan perlu digemburkan. Tanah
gembur akan merangsang pertumbuhan akar lebih cepat untuk tumbuh. Tanah dicampur dengan pupuk kandang
dengan pebandingan 1:1.

 Penyemaian Daun Cocor Bebek

Bagian daun yang telah menjadi irisan akan dilakukan penyemaian. Hal tersebut dilakukan dengan cara pemindahan
stek daun secara hati hati. Daun – daun tersebut ditanam secara berjejer rapi dan tidak bertumpuk.
 Menjaga Kelembaban Daun Cocor Bebek

Daun cocor bebek harus dijaga kelembabannya agar daun tidak mengalami kekeringan. Cara menjaga kelembaban
agar tetap stabil dapat dibungkus dengan plastik. Hal yang paling mudah dilakukan dengan menjauhkan stek dari
paparan sinar matahari misalnya dimasukan ke green house.

 Perawatan Tanaman

Cocor Bebek dirawat selama 3 minggu. Setelah 3 minggu akar Cocor Bebek akan sudah mulai tumbuh. Tunas
Cocor Bebek memang belum kelihatan. Media semai harus terus dijaga dengan baik agar tidak sampai kering.
Media juga tidak boleh terlalu terlalu basah. Anak Cocor Bebek hasil stek daun akan siap dipindahkan setelah
berumur 5 – 6 bulan.

4. Keistimewaan Cocor Bebek

 Tanaman cocor bebek memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya yaitu pada mekanisme perkembangbiakan
vegetatif. Tanaman ini tidak akan melepaskan tunas barunya sebelum dihasilkan getah.
 Tanaman cocor bebek yang sudah produktif akan melepaskan tunas baru. Tunas baru akan jatuh tidak jauh dari
induknya, atau di sekitar tanaman induk.
 Keistimewaan yangbelum banyak diketahui adalah tanaman ini memiliki khasiat yang tidak sedikit. Tanaman cocor
bebek yang kita tanam dapat dimanfaatkan untuk pengobatan alternatif bagian luar dan dalam tubuh manusia.
Banyak khasiat yang dimiliki oleh tanaman cocor bebek ini yakni mampu untuk digunakan sebagai obat penyembuh
luka, gejala penyakit asma, sembelit, meredakan sakit pada gigi, dan lain-lain. Tanaman hias lain yang dapat
dilakukan budidaya dengan memakai stek daun diantaranta Sain folia/ bunga biru, Sensivieria, Begonia dan lain –
lain. Stek organ lain seperti cara menanam Singkong, cara menanam Ubi, dan cara menanam Gingseng adalah
dengan stek batang dan akar.

Setek adalah perkembang biakan dengan cara menanamkon potongan atau bagian dari
tumbuhan. Bagian dari tumbuhan yang dapat ditanam berupa batang, tangkai, atau daun.
Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Beberapa contohnya tumbuhan yang dapat disetek
adalah singkong, mawar, dan tumbuhan lidah mertua. Singkong dapat disetek bagian
batangnya, mawar dapat disetek bagian tangkainya, dan tumbuhan lidah mertua bisa disetek
daunnya.
Cara ini dapat dilakukan pada tumbuhan seperti SINGKONG

Alat dan bahan :


1. Satu buah pisau/parang
2. Cangkul
3. Batang Singkong yang sudah tuaCara kerja
1. Carilah Batang yang sudah cukup tua
2. Ukurlah batang pohon 7 – 10 cm
3. Gemburkan dengan menggunakan cangkul lahan yang akan di gunakan sebagai tempat
penanaman
4. Selanjutnya, tancapkan pada tanah yang telah di gemburkan batang yang telah di
potong-potong tersebut. Setelah pekerjaanmu selesai, paling sedikit seminggu sekali
kamu lihat dan teliti tanamanmu.

3. SAMBUNGAN

Menyambung nertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari indifidu yang berbeda.
Misilnya, untuk menyangkok tumbuhan dibutuhkan jenistumbuhan yang memiliki akar
kuat. Sementara untuk menghasikkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan
tumbuhan yang memiliki prodiktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasikkan memiliki akar
kuat dan produktivitas tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan
yang sekeluarga, conrohnya ; tomat dengan terung. Berikut ini adalah proses
menyambung.

Cara menyambung Tanaman Buah Langsat biasa dengan langsat Punggur atau
Bunga dengan mudah :
1. siapkan Bibit yang sudah di semai umur bibi kurang lebih 3 bulan Batang berkayu 90%
2. Gunakan Media tanam yang tidak mudah pecah Misalnya akar pakis dan campuran
kompos
3. Pilih tunas atu stek yang agak muda dari pohon induk yang Unggul
4. Panjang bibit potongan bibit dari permukan polibeg minimal 10cm
5. Panjang Tunas atau intres minimal 5 – 7 cm

Cara pengerjaan :
1. Potong batang bibit lokal sesuai dengan ukuran diatas dengan pisau yang seteril dan
tajam
2. Belah sesuai dengan ukuran yang diinginkan
3. sayat batang intres dengan model lancip dengan membentuk seperti penggali
4. masukankan dengan hati-hati, jangan sampai kepegang sayatan tadi, menghindari
inpeksi
5. lalu diikat pada sambungan dengan rapi dan lilit dengan selebar mungkin
6. setelah selesai taruh ditempat yang teduh hindari curah hujan yang berlebihan
7. Tutup dengan kantong plastik Putih diikat dengan membentuk hampa udara
katan kantong penutup harus di bawah lilitan terakir paling bawah
8. Kantong penutup seperti hampa udara hanya boleh dibuka jika sambungan sudah
tumbuh
9. Jangan lupa media tanam disiram dan tidak terlalu basah tidak perlu menggunakan
Roton atau zat lainya, jika diikuti dengan benar
10.Tingkat Keberhasilan 75%

4. TEMPEL (OKULASI)

Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang
akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi)
bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih
yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-
warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan
terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis.

Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :


Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang
atas).

Langkah-langkah mengokulasi tanaman :


1. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan
diokulasi.
2. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang
berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
3. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
4. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan
cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka
sayatan dengan mata tunas.
5. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga
tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
6. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti
okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang
pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan
bisa sampai 3 minggu.
7. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang
yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada
tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan
jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman
yang diokulasi. (sumber : Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK)
Lembang ).

5. RUNDUK

Merunduk (layering) adalah proses pembiakan vegetative buatan yang dilakukan pada
tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Jadi, batang tanaman itu
ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak.
1. Bercabang panjang
2. Bercabang lentur
3. Cabangnya dekat dengan tanahMerunduk juga dapat dilakukan dengan dua cara .

Yaitu dengan cara Merunduk biasa dan Merunduk majemuk .


 Merunduk biasa : Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali
ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga
diperoleh tanaman baru. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbei
 Merunduk majemuk : Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada
beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan
anggur .

Prosedur Pengamatan :
Cabang tanaman dirundukkan,kecuali ujung cabangnya,hingga masuk ke dalam (atau
ditimbun) tanah.setelah terbentuk akar maka ruas-ruas batang yang telah berakar tersebut
dipotong dari pohon induknya dan dapat dibawa ke tempat lain.

 Alat dan Bahan :


1. Tumbuhan yang dapat dirundukkan (melati,arbei,jambu air,mawar,apel)
2. Pot
3. Tanah
4. Pupuk
5. Air
6. Pisau/cutter

 Cara Kerja :
1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang menyentuh
tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari
tanaman induk dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah.
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

Anda mungkin juga menyukai